Ingin menanamkan uang untuk berinvestasi, tapi bingung mau investasi apa? Mungkin saatnya kamu bisa mencoba investasi reksadana. Investasi reksadana merupakan salah satu investasi mudah dengan keuntungan yang cukup besar yang bahkan bisa dilakukan mereka yang masih pemula alias belum punya pengalaman.

Bingung bagaimana cara untuk memulai investasi dengan reksadana? Nah, kali ini Qoala akan mengulas secara lengkap mulai dari cara investasi reksadana yang tepat bagi pemula hingga tips jitunya.

Apa Itu Investasi Reksadana?

Bagi kamu yang masih awam dalam dunia investasi ataupun perekonomian secara keseluruhan, mungkin masih bertanya-tanya apa itu investasi reksadana? Menurut Bursa Efek Indonesia, investasi reksadana adalah bentuk investasi berupa wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.

Manajer Investasi bekerja didukung oleh tenaga yang profesional dalam pengelolaan investasi, yang terdiri dari Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi. Singkatnya, berinvestasi dengan reksadana berarti kamu akan menanam sejumlah uang untuk membeli reksadana dan memilih jenis reksadana yang diinginkan. Kemudian selanjutnya, Manajer Investasilah yang akan mengelola investasi kamu.

Selain itu, investasi reksadana merupakan jenis investasi yang bisa dilakukan dengan modal kecil dan dibeli pada harga terjangkau. Bahkan, sejak tahun 2019 kamu sudah bisa mulai investasi di reksadana dengan modal mulai dari Rp10.000 dan tersedia secara online di beberapa e-commerce atau marketplace.

Return atau keuntungan yang dihasilkan reksadana tidak bergantung dari besar atau kecilnya nilai pembelian investor. Sehingga, dengan modal awal yang minim kamu bahkan berpeluang untuk mendapatkan potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan produk investasi lainnya seperti tabungan atau deposito bank. Faktor penentu perubahan harga reksadana ditentukan oleh kesuksesan strategi Manajer Investasi, kondisi harga pasar dari saham dan obligasi, serta faktor lainnya seperti kondisi perekonomian Indonesia.

Ada banyak pilihan reksadana yang bisa kamu gunakan jika ingin mulai belajar investasi, bahkan cara untuk memulainya juga sangat mudah.

Keuntungan Investasi Reksadana

Keuntungan Investasi Reksadana
Sumber Foto: KUMOHD via Shutterstock

Nah, agar kamu pemahamanmu seputar reksadana sebagai investasi semakin dalam, kamu perlu melihat apa saja kelebihan dan kekurangan reksadana yang akan kamu dapat atau mungkin kamu alami. Investasi reksadana disebut sebagai investasi yang cukup mudah, bermodal minim, namun keuntungan yang didapatkan bisa sangat tinggi bahkan untuk pemula sekalipun. Lalu, keuntungan dan manfaat reksadana apa saja yang bisa kamu dapat?

1. Investasi Reksadana Memiliki Return Cenderung Tinggi

Satu hal yang menjadikan reksadana sebagai investasi favorit para investor adalah peluang mendapatkan keuntungan sampai 20% per tahun secara rata-rata, salah satunya dihasilkan oleh reksadana saham. Tingginya keuntungan ini bisa kamu manfaatkan untuk mempersiapkan dana pendidikan dan dana pensiun yang memiliki rentang waktu panjang.

2. Diversifikasi Resiko

Reksadana menawarkan diversifikasi risiko karena uang investor akan disebar ke beberapa instrumen, sehingga jika terjadi risiko tidak semuanya anjlok atau turun nilainya secara bersamaan. Misalnya dengan tidak menempatkan dana di 1 saham saja, tapi membagi investasi ke berbagai saham lainnya untuk mencegah turunnya nilai investasi hanya karena 1 harga saham turun. Diversifikasi sulit dilakukan bagi para investor individual karena terbatasnya dana investasi. Lain halnya dengan investor reksadana, karena dana yang dikelola adalah kumpulan dari berbagai investor, maka dari itu diversifikasi risiko bisa dilakukan secara optimal.

3. Dikelola oleh Manajer Investasi Berpengalaman

Dengan reksadana, kamu tidak perlu khawatir apabila memiliki waktu atau pengetahuan yang terbatas untuk melakukan analisis investasi. Sebab semua dana akan dikelola oleh Manajer Investasi yang memang profesional dalam hal pengelolaan portofolio investasi. Kamu juga bisa menilai kinerja Manajer Investasi secara transparan, dan bahkan bisa juga membandingkan kinerjanya untuk mendapatkan Manajer Investasi terbaik. Fee atau biaya Manajer Investasi juga termasuk terjangkau karena dibagi ke semua investor.

4. Bisa Investasi Reksadana dengan Modal Minim

Banyak yang ragu-ragu untuk memulai investasi reksadana karena takut tidak memiliki modal yang cukup. Di reksadana, jenis instrumen investasi ini sudah terjangkau ke semua lapisan masyarakat, contohnya bisa dimulai dengan modal mulai dari Rp10.000 saja.

5. Praktis, Investasi Reksadana Bisa Dikelola Secara Online

Di masa sekarang, tren platform reksadana adalah melalui online, jadi transaksinya cukup dilakukan melalui website atau situs dari marketplace maupun e-commerce. Platform online selain mempermudah juga bisa membuat biaya transaksi menjadi lebih murah, bahkan beberapa platform online sudah ada yang menggratiskan biaya investasi reksadana. Selain itu, kamu juga bisa melakukan monitoring lebih mudah.

Kekurangan Investasi Reksadana

Kekurangan Investasi Reksadana
Sumber foto: ITTIGallery via Shutterstock

Agar lebih adil, selain keuntungan kamu juga harus mengetahui kekurangan dari investasi menggunakan reksadana. Tiap instrumen investasi memiliki risikonya tersendiri, tak terkecuali reksadana. Dengan mengetahuinya, kita akan bisa menyiasati agar tidak mengalami kerugian yang berlebihan.

1. Potensi Kerugian Investasi

TIdak ada reksadana yang tidak memiliki risiko. Resiko reksadana yang didapat bisa saja rendah, sedang, atau tinggi tergantung dari jenis instrumen yang dipilih. Contoh, reksadana saham yang nilainya naik atau turun tergantung fluktuasi harga saham di bursa efek. Tidak ada jaminan harga pasti selalu naik. Jadi, investasi di reksadana tetap memiliki potensi kerugian tersendiri.

2. Ada Biaya Transaksi Investasi Reksadana

Saat bertransaksi reksadana, kamu harus membayar sejumlah biaya. Biaya ini bisa berimbas pada return yang kamu terima karena hasil investasi reksadana yang kamu dapat akan dikurangi untuk membayar biaya. Biaya ini tak hanya mencakup fee untuk Manajer Investasi, tapi juga biaya untuk penyimpanan (kustodian), operasional, dan marketing reksadana. Jika kamu menggunakan platform online, tingkat biaya dapat dikurangi secara signifikan.

3. Waktu Pencairan Dana Tidak Fleksibel

Kekurangan lainnya adalah kamu tidak memiliki waktu pencarian dana yang fleksibel dengan investasi reksadana. Sebab, berbeda dengan tabungan dan deposito, reksadana membutuhkan waktu 3-4 hari kerja sejak perintah diberikan sampai dana masuk ke rekening investor. Ada juga kemungkinan kecil investasi tidak bisa dicairkan jika Manajer Investasi gagal menyediakan dana guna melakukan pembelian kembali unit reksadana. Selain itu pula, likuiditas investasi tidak sebaik tabungan. Tentu saja hal ini masih terhitung wajar sebab investasi memang memberikan return lebih besar.

4. Risiko Penutupan Reksadana

Jika jumlah dana yang dikelola anjlok di bawah nilai minimum, maka ada kemungkinan reksadana tersebut bisa ditutup oleh otoritas. Meskipun begitu, risiko ini relatif kecil dan hingga kini belum ada reksadana investasi yang ditutup akibat hal tersebut.

5. Wanprestasi Manajer Investasi

Ada kemungkinan Manajer Investasi yang berfungsi sebagai pengelola dana tidak melaksanakan kewajibannya. Jika hal ini terjadi, kemungkinan besar reksadana tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya sebab posisi Manajer Investasi sangat kritikal. Maka dari itu, pilihlah Manajer Investasi yang terbaik karena tak hanya menentukan kinerja tapi juga keberlangsungan reksadana.

Jenis-jenis Investasi Reksadana

Jenis-jenis Investasi Reksadana
Sumber foto: GreenTree via Shutterstock

Investasi dengan menggunakan reksadana ada bermacam-macam, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing calon investor. Tiap jenis investasi reksadana memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga jangan sampai salah pilih. DI bawah ini adalah jenis-jenis investasi menggunakan reksadana.

1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)

Reksadana pasar uang adalah jenis investasi di mana seluruh dana akan diinvestasikan pada deposit, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi. Jangka waktu jatuh tempo reksadana pasar uang kurang dari satu tahun. Reksadana jenis ini juga relatif lebih aman, namun memiliki potensi keuntungan yang lebih sedikit. Risikonya juga relatif rendah, bisa dimulai dengan modal kecil mulai dari Rp100.000, bisa dicairkan kapan saja, dan tidak dikenai penalti atau potongan apabila sebelum jatuh tempo. Waktu investasi yang fleksibel dengan jumlah return yang sama menjadikan reksadana jenis ini cocok untuk investasi jangka pendek.

2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)

Reksadana pendapatan tetap merupakan jenis reksadana di mana dana investasinya dialokasikan ke obligasi sejumlah minimal 80%. Return yang didapat lebih besar daripada reksadana pasar uang, yakni umumnya mencapai 10% per tahun. Karena dialokasikan ke obligasi, maka dari itu reksadana ini berfokus pada instrumen surat utang yang memiliki jatuh tempo di atas 1 tahun dan secara konsisten mendapat pembayaran bunga/kupon dari penerbitnya.

Reksadana obligasi atau pendapatan tetap secara sederhana merupakan investasi yang sebagian besar alokasinya berfokus pada instrumen surat utang yang jatuh tempo di atas 1 tahun. Pada praktiknya, bunga dari surat tersebut tak diteruskan ke investor namun diinvestasikan ulang. Hal inilah yang kemudian menambah nilai reksadana investor sehingga harganya meningkat. Akan tetapi di sisi lain ketika suku bunga dan inflasi turun, maka harga obligasi dan pasar uang akan naik, begitupun sebaliknya. Ada juga potensi wanprestasi atau gagal bayar dari penerbit surat utang atau obligasi.

3. Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)

Sesuai dengan namanya, reksadana campuran berarti menanamkan dana investasi ke instrumen campuran seperti saham, obligasi, dan deposito. Return yang didapatkan dari reksadana ini akan lebih besar dari jenis lainnya, namun risikonya lebih tinggi karena berinvestasi pada saham. Reksadana campuran cocok dipilih oleh investor pemula dan investor bertipe konservatif atau moderat.

4. Reksadana Saham (Equity Fund)

Pada jenis reksadana satu ini, dana investasi akan ditempatkan pada saham minimal sebesar 80%, sisanya 20% dialokasikan ke pasar uang. Oleh karena itu, kamu berpotensi mendapatkan keuntungan yang lebih besar jika dibandingkan dengan reksadana lainnya. Namun sama seperti investasi lain, risikonya juga relatif tinggi. Reksadana saham juga tidak bisa dicairkan setiap saat karena membutuhkan waktu sekitar 3-5 hari kerja sejak transaksi pencairan. Kamu bisa mulai investasi dengan modal kecil, mulai dari Rp10.000 dan bisa dibeli secara online di beberapa e-commerce.

5. Reksadana Syariah

Beragam bentuk investasi, termasuk investasi reksadana kerap dipertanyakan halal atau haram. Untuk itu, tersedia produk alternatif berupa investasi reksadana syariah yang merupakan jenis reksadana yang dijalankan berdasarkan konsep syariah. Tentunya, investasi berbasis syariah ini berbeda dengan reksadana konvensional.

Untuk kamu yang ingin memilih jenis reksadana satu ini, sangat penting untuk menemukan reksadana syariah terbaik yang tepat. Ada beberapa jenis reksadana syariah, seperti reksadana saham syariah, reksadana pendapatan tetap syariah, reksadana campuran syariah, dan reksadana pasar uang syariah. Cara investasinya pun juga relatif mudah, selain membeli langsung di Manajer Investasi, kamu juga membeli melalui Agen Penjual Reksa Dana (APERD), misalnya melalui online seperti lewat marketplace atau e-commerce.

6. Reksa Dana Terstruktur

Selain reksadana yang langsung menempatkan investasi pada surat berharga seperti saham dan obligasi, ada pula reksadana yang diatur dengan struktur tertentu. Berikut penjelasannya di bawah ini.

a. Reksa Dana Terproteksi (Capital Protected Fund)

Hampir sama sistemnya dengan reksadana pendapatan tetap, yakni menempatkan dana pada instrumen obligasi. Namun, reksadana terproteksi memilih obligasi yang memberikan perlindungan atas nilai investasi pada saat jatuh temponya, bahkan hingga sebesar 100% pada pokok nilai investasinya jika kamu mencairkan dana sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati. Bedanya lagi, Manajer Investasi melakukan strategi investasi pengelolaan pasif, yang berarti membeli obligasi dan memegangnya hingga jatuh tempo. Apabila penerbit tidak gagal bayar, para pemegang unit reksadana terproteksi akan menerima pokok investasinya.

b. Reksa Dana Dengan Penjaminan (Capital Guaranted Fund)

Reksadana jenis ini merupakan reksadana yang memberikan jaminan nilai investasi awal investor. Garansi atau jaminan diberikan dengan cara perjanjian penjaminan dari perusahaan asuransi. Hingga kini belum ada Manajer Investasi yang mengeluarkan produk reksadana dengan penjaminan seperti ini. Hal ini disebabkan beberapa kendala, salah satunya adalah mekanisme penjaminan dan imbal hasil yang akan berkurang karena biaya premi asuransi dengan skema penjaminan tersebut.

c. Reksa Dana Indeks

Reksadana Indeks (RDI) mengalokasikan dana minimal 80% sesuai dengan aset-aset pada indeks acuan, yang disebut dengan pengelolaan pasif. Hasil investasi yang didapatkan mirip dengan indeks acuan, baik indeks obligasi maupun indeks saham, dapat dibeli dan dijual sewaktu-waktu di setiap hari bursa saham pasar modal.

Cara Investasi Reksadana untuk Pemula

Cara Investasi Reksadana untuk Pemula
Sumber foto: Monthira via Shutterstock

Ingin segera mulai investasi reksadana? Nah, cara melakukan investasi reksadana cukup mudah, bahkan untuk pemula sekalipun. Karena sebagian kita menyerahkan dana kita untuk dikelola oleh Manajer Investasi, maka hal-hal yang bisa kita lakukan antara lain:

1. Pahami Cara Kerja Reksadana

Dengan memahami cara kerja reksadana yang ingin kamu ambil sangat penting untuk keberlangsungan dana yang akan kamu investasikan. Kamu bisa mencari informasi lebih lanjut melalui media internet atau menghubungi langsung pihak yang menjual reksadana. Kamu bisa mencari tahu biaya yang dikenakan, termasuk biaya pembelian dan penjualan. Selain memberikan return yang cukup besar, reksadana juga merupakan instrumen investasi yang mudah diakses. Untuk memulai, kamu bisa mulai menyisihkan 20% dari pendapatanmu sebagai modal.

2. Tentukan Tujuan Investasi

Berinvestasi tanpa memiliki tujuan akan membuatmu bingung, maka dari itu sebelum memutuskan untuk berinvestasi apapun, tentukan tujuanmu terlebih dahulu. Kamu harus bisa memahami tujuan berinvestasi dan yang paling penting mengapa kamu memilih reksadana. Setelah kamu menentukan tujuan, jalanmu akan terarahkan lebih baik sesuai kebutuhan dan juga tujuan. Karena reksadana bersifat luas, maka kamu harus mempersempit ruang gerak agar lebih terfokus dan jelas.

3. Kenali Jenis-jenis Reksadana

Ada banyak jenis reksadana yang bisa dipilih, apalagi dengan fakta bahwa mayoritas investor reksadana adalah pemula. Karakteristik investasi ini dengan return tinggi, minimal investasi kecil, dan kecepatan pencairan memang punya daya tarik tersendiri bagi yang ingin memulai investasi. Selain mempelajari cara kerjanya, kamu juga perlu mengenal apa saja jenis-jenis reksadana yang tersedia dan sesuaikan dengan kemampuan serta kebutuhanmu secara seksama.

4. Pilih Reksadana Sesuai Kemampuan dan Kebutuhan

Tentukan mana reksadana yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Contoh, kalau kamu ingin uang lebih aman dengan hasil keuntungan yang terbatas, maka sebaiknya kamu memilih reksadana pasar uang. Apabila kamu ingin keuntungan yang lebih tinggi dan sanggup menerima risiko yang lebih tinggi, bisa mencoba reksadana campuran dan saham. Selanjutnya, pilih produk investasi reksadana dan lihat rekam jejak keuntungannya selama tiga tahun terakhir. Pastikan mengalami keuntungan yang konsisten agar kamu tidak berisiko mengalami kerugian lebih cepat.

5. Pahami Istilah-istilah dalam Reksadana

Bagi pemula yang bahkan mungkin tidak tahu-menahu seputar dunia ekonomi, istilah-istilah dalam investasi mungkin membingungkan. Maka langkah selanjutnya, kamu perlu memahaminya dengan baik. Beberapa istilah yang sering ditemui dalam laporan transaksi antara lain:

  • NAB atau Nilai Aktiva Bersih adalah jumlah dana yang dikelola dalam suatu reksadana, dan biasa disebut asset under management. Umumnya NAB mencakup kas, deposito, saham, dan obligasi
  • UP (Unit Penyertaan) merupakan satuan ukuran yang menunjukkan jumlah penyertaan yang dimiliki investor, atau kata lainnya adalah NAB yang dipecah-pecah ke dalam instrumen investasi yang dikelola reksadana
  • NAB/UP adalah nilai aktiva per unit penyertaan. Pengertiannya adalah harga dan transaksi yang dilakukan berdasarkan nilai suatu reksadana
  • Subscription adalah biaya untuk membeli reksadana. Besaran biaya biasanya antara 0% hingga 5%
  • Redemption yaitu biaya untuk menjual reksadana dan besaran biayanya antara 0% hingga 5% dari nilai investasi
  • Prospektus berisi profil perusahaan dan laporan keuangan tahunannya sebagai gambaran nilai saham perusahaan tersebut. Biasanya digunakan sebagai acuan untuk menentukan pilihan reksadana
  • Bank Kustodian adalah lembaga keuangan yang menjadi administrator, pengawas, dan menjaga aset dari dana yang diinvestasikan
  • Portofolio Efek adalah kumpulan surat berharga seperti saham, obligasi, dan unit penyertaan reksadana yang telah dijual
  • Transaksi Disbursement merupakan transaksi pembayaran atau pencairan dari sebagian unit yang dimiliki oleh investor.
  • Manajer Investasi akan membayarnya kepada Bank Kustodian untuk kemudian dibayarkan ke investor
  • Transaksi Switching adalah pengalihan dari reksadana tertentu ke jenis reksadana lainnya oleh investor
  • KIK (Kontrak Investasi Kolektif) merupakan bentuk reksadana berupa kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian.

6. Lihat Track Record Reksadana Pilihan

Secara umum, semua reksadana termasuk investasi yang legal karena sudah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Dalam perizinan ini terdapat banyak syarat dan bersifat mutlak sehingga dapat dipercaya kebenarannya. Tidak hanya itu, bahkan Manajer Investasi selaku pengelola juga harus memiliki izin. Sebelum berinvestasi, pastikan terlebih dahulu perizinan dari produk reksadana dan juga Manajer Investasi untuk menghindari penipuan investasi bodong alias abal-abal. Selain izin, kamu juga perlu melihat rekam jejak alias track record dari reksadana tersebut, apakah pernah mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir, atau malah justru konsisten untung?

7. Pahami Isi Prospektus

Memahami isi prospektus bisa menjadi salah satu cara untuk melihat track record reksadana yang akan kamu pilih. Hal ini bersifat wajib dan mutlak, karena menyangkut uang yang akan kamu investasikan. Namun jika kamu terlanjur berinvestasi tanpa memahami isi prospektus terlebih dahulu, sebaiknya kamu segera mengaksesnya.

Cara Investasi Reksadana Online

Cara Investasi Reksadana Online
Sumber foto: Mentari Merah Studio via Shutterstock

Dengan kemudahan teknologi, kini kamu bisa melakukan investasi reksadana secara online di aplikasi e-commerce maupun marketplace. Sehingga kamu bisa mengaksesnya kapan saja dan di mana saja semau kamu. Bahkan mulai dari pendaftaran hingga bertransaksi bisa kamu lakukan melalui online. Langkah-langkahnya pun cukup berbeda dari yang offline. Lalu, apa saja panduan investasi online terbaik untuk jenis produk ini? Berikut adalah cara melakukan investasi reksadana online yang benar.

1. Pilih Aplikasi untuk Investasi Reksadana

Jika kamu memutuskan untuk melakukan investasi ini secara online, maka kamu bisa melakukannya melalui aplikasi. Aplikasi reksadana ini biasanya disediakan oleh marketplace dan e-commerce yang berlaku sebagai APERD sebagai kemudahan untuk bertransaksi investasi reksadana. Reksadana yang tersedia biasanya diterbitkan oleh Manajer Investasi dan sudah terdaftar serta berizin OJK. Pastikan kamu hanya membeli reksadana dari aplikasi-aplikasi yang terbaik agar tidak salah pilih. Beberapa opsi di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Mandiri Sekuritas Online Trading (MOST)

Mandiri Sekuritas Online Trading atau disingkat MOST merupakan fasilitas reksadana online dari Bank Mandiri yang dimiliki oleh Mandiri Sekuritas. Dengan mendaftarkan reksadana online di MOST, kamu juga bisa sekaligus berinvestasi di reksadana, saham, dan obligasi, mendapatkan bebas biaya layanan data feed serta informasi pasar modal, serta hak untuk mendapatkan penjatahan saat berlangsungnya IPO.

Jumlah reksadana yang bisa dibeli di MOST berjumlah 34 jenis dan Manajer Investasi datang dari berbagai institusi, tidak hanya Mandiri Sekuritas saja. Kamu juga bisa memilih reksadana tipe konvensional maupun syariah dengan jenis instrumen saham, pasar uang, pendapatan tetap, dan campuran. Kamu bisa mengakses MOST melalui website dan juga aplikasi MOST Mobile.

b. Bareksa

Bareksa merupakan marketplace reksadana online yang sudah berizin resmi OJK, di mana tersedia ratusan produk reksadana yang berasal dari berbagai perusahaan Manajer Investasi yang dijual. Di Bareksa, kamu bisa melakukan transaksi pembelian maupun penjualan reksadana secara online menggunakan aplikasi ponsel, sehingga tidak perlu lagi datang ke kantor Manajer Investasi ataupun Bank. Aplikasi Bareksa menyediakan sejumlah fitur, misalnya fitur Pembelian yang dapat menunjukkan mana reksadana terbaik yang memiliki imbal hasil terbaik dalam setahun. Selain itu, jika kamu ingin melihat keseluruhan produk, ada fasilitas menu filter dan sorting yang membuatmu lebih nyaman dalam memilih reksadana. Pantau pergerakan nilai investasi dan keuntungan reksadanamu di menu Portofolio.

c. Bibit

Bibit cukup dikenal di kalangan investor sebagai salah satu aplikasi investasi reksadana terbaik dan mudah digunakan. Sebab, Bibit bertujuan untuk investor yang ingin langsung mulai melakukan investasi reksadana dengan mudah dan sesuai toleransi risiko serta tujuan keuanganmu. Bibit juga sudah terdaftar di OJK, sehingga kamu tak perlu takut mengalami penipuan. Pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan ini tentunya bisa membebaskan kamu dari kekhawatiran aplikasi Bibit menjadi penipu.

Di dalam aplikasi Bibit, semua kebutuhanmu yang berbeda akan diakomodir sebaik mungkin untuk membentuk portofolio reksadana yang baik. Salah satu keunggulan dan keuntungan investasi reksadana di Bibit adalah gratis biaya komisi, sehingga semua pembelian di Bibit tidak dipotong biaya transaksi. Dengan begitu, profit yang kamu dapat bisa lebih tinggi. Kamu juga bisa mulai belajar dengan minimal modal investasi reksadana di Bibit dengan cukup kecil yakni dari Rp10.000. Selain itu, kamu bisa mencairkan dana kapan saja tanpa penalti. Yang lebih menariknya lagi, kamu pun bisa mendapatkan pengalaman investasi di Bibit yang mudah dan praktis dengan menggunakan beragam metode pembayaran, mulai dari GoPay sampai transfer rekening.

d. Ipotfund

Ipotfund merupakan supermarket reksadana online yang berada di bawah naungan PT Indo Premier Securities. Kamu bisa menggunakan aplikasi IPOTGO yang bisa diunduh secara gratis melalui PlayStore atau AppStore di ponselmu. Ipotfund adalah salah satu pelopor tempat jual-beli reksadana secara online, sehingga memiliki keunggulan yang terhitung cukup banyak dan juga produk reksadana terlengkap di Indonesia. Ipotfund juga sudah menggandeng lebih dari 100 manajer investasi. Salah satu fitur aplikasinya yang diunggulkan adalah GO Instant Switching, yang memungkinkan kamu untuk mengalihkan reksadana di hari yang sama. Semua proses registrasi di Ipotfund bisa dilakukan secara online dengan melengkapi data pada aplikasi dan mengunggah swafoto dengan memegang e-KTP dan foto spesimen tanda tangan.

e. Bukareksa

Bukareksa merupakan kerjasama antara Bareksa dengan e-commerce Bukalapak, di mana kamu bisa bertransaksi jual-beli reksadana dengan pengalaman investasi reksadana yang terbilang simple layaknya berbelanja online. Kamu hanya perlu membuat akun di Bukalapak sebagai pendaftaran, kemudian ketika ingin bertransaksi cukup melengkapi data yang diperlukan dan mengirimkan foto e-KTP serta tanda tangan digital. Kini Bukareksa sudah menyediakan empat jenis reksadana, yakni reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham. Meski begitu, produk reksadananya memang belum sebanyak aplikasi lain, kurang lebih baru ada 21 produk reksadana di dalamnya.

f. Tokopedia Reksadana

Selain Bukalapak, e-commerce lainnya yang menyediakan layanan transaksi jual-beli reksadana adalah Tokopedia. Tokopedia berperan sebagai kanal penjualan online yang bekerjasama dengan Bareksa. Izin agen reksadana dipegang oleh Bareksa, sementara pembelian reksadana online bisa dilakukan lewat aplikasi Tokopedia. Untuk saat ini, Tokopedia hanya menjual satu jenis reksadana, yakni reksadana pasar uang dari satu Manajer Investasi. Minimum investasi reksadana di Tokopedia mulai dari Rp10.000. Untuk pendaftaran bisa dilakukan hanya dengan mengisi formulir yang disediakan di aplikasi.

g. OVO Invest

Bagi kamu sebagai investor pemula, kamu juga bisa membeli produk reksadana pasar uang dengan modal kecil mulai dari Rp10.000. Investasi modal kecil ini bisa kamu lakukan melalui Manulife OVO Bareksa Likuid dalam fitur Invest di aplikasi OVO. Layanan ini adalah hasil kolaborasi OVO dengan Bareksa sebagai APERD dan Manulife Aset Manajemen Indonesia sebagai Manajer Investasi.

Investasi reksadana pasar uang OVO ini cocok untuk pemula karena risikonya relatif rendah. Keuntungan lainnya adalah potensi keuntungan sebesar 4-6 persen per tahun. Profit ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan menabung konvensional yang hanya 2 persen per tahun. Selain itu, jenis produk investasi ini tidak dipotong pajak dan tanpa biaya administrasi bulanan.

Cara investasi reksadana OVO bisa dilakukan dengan cara berikut ini.

  1. Download aplikasi OVO via Playstore (Android) atau AppStore (iPhone)
  2. Lakukan registrasi OVO Premier
  3. Pilih menu OVO Invest, lakukan registrasi dengan memasukkan data-data yang diminta
  4. Bila permintaan pembukaan rekening disetujui oleh Ciptadana Asset Management, pengguna akan menerima notifikasi melalui aplikasi OVO

Sebagai gambaran, misalkan kita menyisihkan Rp10.000 per hari di reksadana pasar uang, maka sebulan bisa mengumpulkan Rp300.000. Nah, apabila kita rutin menyisihkan uang di reksadana pasar uang, dalam setahun modal bisa mencapai Rp3,6 juta. Asumsikan imbal hasil (return) 4-5 persen per tahun, hasil investasi kamupun bisa mencapai Rp3,7 juta.

h. TanamDuit

TanamDuit merupakan platform reksadana online yang diluncurkan oleh PT Star Mercato Capitale. Aplikasi yang mendapatkan lisensi APERD dari OJK sejak September 2017 ini menarget generasi milenial. Modal awal investasi sebesar Rp50.000 dengan proses jual-beli yang membutuhkan waktu yang berbeda untuk tiap jenis reksadana. Selain reksadana, TanamDuit juga menyediakan investasi Saving Bond Ritel (investasi SBR) yang dinaungi oleh Minna Padi Sekuritas. Dan juga beberapa asuransi kesehatan.

2. Registrasi dan Lengkapi Data Diri

Karena melalui platform online, maka kamu tidak perlu datang ke kantor untuk mendaftarkan diri dan membuka rekening. Beberapa aplikasi menyediakan kemudahan registrasi secara online dengan cara mengisi formulir dan memberikan beberapa data diri seperti e-KTP dan juga swafoto.

3. Setor Dana Investasi

Setelah proses registrasi diajukan dan diterima, kamu harus menyetor sejumlah uang terlebih dahulu sebagai dana investasi atau modal. Ada aplikasi yang menyediakan pilihan langsung debit dari rekening, transfer, atau bahkan menggunakan dompet elektronik lainnya.

4. Lakukan Transaksi Jual Beli Reksadana

Selanjutnya, pilih reksadana yang kamu inginkan dan sesuai dengan kebutuhan, dan kamu sudah mulai bisa bertransaksi secara online. Umumnya, dari order investasi secara online, nanti bank akan memindahkan dana dari rekening investor ke rekening reksadana. Biasanya proses memakan waktu maksimal tujuh hari kerja setelah transaksi atau T+7, di mana semuanya bisa kamu lihat di laporan investasi yang sudah disediakan secara online.

Pilihan Investasi Reksadana dari Bank Terbaik di Indonesia

Pilihan Investasi Reksadana dari Bank Terbaik di Indonesia
Sumber foto: Melimey via Shutterstock

Selain berinvestasi secara online tadi, kamu juga bisa memilih produk-produk investasi yang ditawarkan oleh berbagai bank ternama yang pastinya menawarkan investasi terbaik dan terpercaya di Indonesia. Apa saja pilihannya? Simak daftar berikut ini.

1. Investasi Reksadana BCA

Investasi reksa dana ini terbilang terjangkau untuk masa depan. Apalagi, BCA menawarkan kemudahan dengan tersedia ragam produk tabungan yang dapat dipilih untuk berbagai kebutuhan, fasilitas lengkap untuk setiap jenis transaksi perbankan, hingga layanan terpercaya dengan jaringan ATM yang luas di seluruh Indonesia.

Ada dua pilihan produk reksadana dari BCA yang bisa kamu pilih, yaitu konvensional dan non-konvensional. Keduanya memiliki manfaat investasi berupa:
1. Transparansi: manajer Investasi akan membantu kamu dalam diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko yang mungkin timbul dari dana gabungan tersebut.
2. Potensi Pertumbuhan Nilai Investasi: Reksadana memiliki kekuatan untuk memperoleh biaya investasi yang relatif rendah karena besarnya dana yang dikelola.
3. Tidak Dikenakan Pajak: Setiap jumlah dari hasil dan keuntungan investasi di BCA tidak dikenakan pajak.

2. Investasi Reksadana Mandiri

Produk investasi dari Bank Mandiri juga bisa jadi pilihan kamu untuk berinvestasi. Apalagi, Bank Mandiri juga sudah bekerja sama dengan sembilan Manajer Investasi, yaitu PT Bahana TCW Investment Management, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT Danareksa Investment Management, PT BNP Paribas Investment Partners, PT Mandiri Manajemen Investasi, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT Schroder Investment Management Indonesia, PT Ashmore Asset Management Indonesia, dan PT Kresna Asset Management.

Lalu, apa saja jenis-jenis reksadana yang dipasarkan melalui Bank Mandiri?

a. Reksadana Konvensional (Open-end)

Reksadana Konvensional (Open-end) adalah reksadana yang dapat dibeli atau dijual kembali oleh investor setiap hari bursa tergantung tujuan investasi, jangka waktu, dan profil risiko investor. Jenis-jenis reksadana konvensional (open-end) dari Mandiri adalah sebagai berikut.

  • Reksadana Pasar Uang
  • Reksadana Pendapatan Tetap
  • Reksadana Campuran
  • Reksadana Saham
  • Reksadana Indeks

b. Reksadana Terproteksi (RDT)

Reksadana Terproteksi (RDT) adalah reksadana yang memberikan proteksi atas investasi awal investor melalui mekanisme pengelolaan portofolio yang dilakukan oleh Manajer Investasi yang akan menginvestasikan sebagian dana yang dikelolanya pada efek bersifat utang yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade).

c. Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT)

Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT) adalah jenis reksadana yang menghimpun dana dari pemodal profesional yang selanjutnya diinvestasikan pada Portofolio Efek yang berbasis Kegiatan Sektor Riil, yaitu kegiatan baik secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan produksi barang, penyediaan jasa di sektor riil termasuk tetapi tidak terbatas dalam rangka produksi barang, dan/atau modal kerja dari kegiatan tersebut.

3. Investasi Reksadana BNI

Supermarket reksadana merupakan salah satu produk dalam layanan BNI Emerald. Investasi ini menjadi wadah penghimpunan dana dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi yang dibentuk berdasarkan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian.

Ada delapan Manajer Investasi yang bekerjasama dengan Bank BNI, yaitu PT Schroder Investment Management Indonesia, PT Danareksa Investment Management, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT BNI Securities, PT BNP Paribas Investment Partners, PT Bahana TCW Investment Management, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, dan PT Trimegah Asset Management.

a. Pilihan Produk BNI Supermarket Reksa Dana

Beberapa alternatif pilihan produk investasi BNI Supermarket Reksa Dana berdasarkan jenis adalah sebagai berikut.

  • Reksa Dana Pasar Uang: jenis produk investasi 100% kedalam instrument pasar uang (SBI, Deposito, dll) dan obligasi dengan sisa jatuh tempo kurang dari satu tahun
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap: jenis produkinvestasi dengan minimum 80% pada efek utang, umumnya pada obligasi
  • Reksa Dana Saham: jenis produkinvestasi dengan besaran minimum 80% pada efek saham
  • Reksa Dana Campuran: jenis produk investasi pada kombinasi efek utang dan efek saham dalam proporsi dan prosentase tertentu
  • Reksa Dana Terproteksi: jenis produk investasi yang memberikan proteksi atas investasi awal investor melalui mekanisme pengelolaan portofolionya

b. Cara Membeli Reksadana di Bank BNI

Cara membeli reksadana di Bank BNI adalah sebagai berikut.

  1. Menjadi nasabah BNI
  2. Minimum pembelian Rp10 juta untuk pertama kali dan untuk pembelian selanjutnya minimum Rp1 juta
  3. Nasabah terlebih dahulu membaca dan memahami Prospektus Reksa Dana
  4. Nasabah mengisi & menandatangani formolir yang diperlukan di Kantor Cabang BNI terpilih dengan melampirkan fotokopi KTP yang masih berlaku
  5. Nasabah melakukan penyetoran/transfer dana pembelian dan biaya pembelian sebelum pukul 11.30 WIB

4. Investasi Reksadana BRI

Fund Fact Sheet merupakan laporan bulanan atas produk reksadana dari Bank BRI yang dapat diambil melalui website setiap Manajer Investasi yang bekerjasama dengan Bank BRI, yaitu PT Schroders Investment Management Indonesia, PT BNP Paribas Investment Partners, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT Danareksa Investment Management, PT Bahana TCW Investment, PT Trimegah Asset Management, PT Kresna Asset Mangement, dan PT Henan Putihrai Asset Management.

5. Investasi Reksadana CIMB Niaga

Investasi reksadana Bank CIMB Niaga dapat kamu beli melalui OCTO Mobile & OCTO Clicks dengan modal investasi yang tergolong kecil, yaitu mulai dari Rp100 ribu.

Ada enam jenis reksadana yang ditawarkan, yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana terproteksi, reksadana campuran, reksadana index (RDI), dan reksadana saham.

Manfaat yang akan kamu dapatkan dengan berinvestasi reksadana di Bank CIMB Niaga adalah pengelolaannya yang dilakukan oleh Manajer Investasi secara profesional, tersedia diversifikasi investasi, informasi yang transparan, likuditas yang tinggi, biaya atau modal investasi yang tergolong rendah, manfaat perpajakan, serta kemudahan akses investasi dengan pelayanan transaksi melalui PT Bank CIMB Niaga, Tbk sebagai agen penjual hanya dengan membuka rekening tabungan di CIMB Niaga.

Itu dia penjelasan dan informasi lengkap tentang investasi reksadana. Investasi reksadana bisa dilakukan dengan modal kecil, sehingga terjangkau bagi lapisan masyarakat manapun. Jadi, tidak perlu menunggu usia tua untuk memulai investasi, karena dengan berinvestasi kamu bisa menjamin masa depan keuangan yang lebih baik. Apalagi berada di usia muda dan produktif yang rentan terpapar gaya hidup konsumtif, lebih baik alokasikan pendapatanmu sekarang juga untuk investasi agar tidak menyesal di kemudian hari. Bekali dirimu dengan proteksi dari asuransi terbaik. Apa lagi kini membeli asuransi bisa dengan mudah dilakukan dan disesuaikan dengan budget di Qoala App. Selain itu, buka juga Qoala Blog untuk mendapatkan berbagai informasi seputar asuransi, keuangan, dan gaya hidup lainnya!