Investasi modal 100 juta, mungkin terdengar seperti langkah besar bagi sebagian dari kita, terutama bagi mereka yang baru memasuki dunia investasi. Namun, jangan biarkan angka itu membuat kamu takut. Investasi dengan modal yang relatif terjangkau seperti ini adalah langkah awal yang bijak untuk membangun masa depan keuangan yang stabil. Di era informasi digital seperti sekarang, peluang untuk berinvestasi semakin terbuka lebar, dan dengan pemahaman yang baik, kamu dapat meraih potensi keuntungan yang signifikan. Dalam artikel Qoala ini, kita akan menjelajahi berbagai pilihan investasi yang bisa kamu pertimbangkan dengan modal 100 juta, serta strategi untuk mengelolanya dengan bijak.

Jenis-jenis investasi berdasarkan tujuan

Jenis-jenis investasi berdasarkan tujuan
Sumber Foto: Miha Creative Via Shutterstock

Berikut ini merupakan beberapa jenis investasi berdasarkan tujuan, mulai dari investasi jangka pendek, menengah hingga jangka panjang.

Investasi untuk Jangka Pendek

Investasi dengan jangka waktu singkat, yaitu kurang dari satu hingga tiga tahun, adalah pilihan yang umum diambil. Misalnya, bayangkan seorang pemuda berusia 25 tahun yang merencanakan pernikahan dalam tiga tahun ke depan. Tentu saja, pernikahan memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Untuk mempersiapkan dana pernikahan, disarankan agar pemuda tersebut memilih instrumen investasi yang memiliki risiko rendah, artinya nilainya cenderung stabil dan bisa diuangkan dengan mudah saat dibutuhkan. Beberapa opsi yang dapat dipertimbangkan termasuk deposito, reksadana pasar uang, atau surat utang negara jangka pendek.

Apakah pemuda tersebut bisa memutuskan untuk berinvestasi di saham dalam hal ini? Teorinya memungkinkan, tetapi sebaiknya dihindari. Hal ini dikarenakan saham cenderung mengalami fluktuasi nilai yang tinggi dalam jangka pendek. Membeli saham sebanding dengan berinvestasi dalam bisnis, dan pertumbuhan bisnis biasanya tidak dapat dinilai dengan baik dalam waktu singkat.

Investasi Jangka Menengah

Ketika seseorang memiliki tujuan finansial yang akan tercapai dalam waktu antara 3 hingga 10 tahun, ini bisa disebut sebagai investasi jangka menengah. Sebagai contoh, bayangkan seorang ayah, Bapak Budi, yang perlu mempersiapkan dana besar dalam lima tahun ke depan untuk mendaftarkan anaknya ke universitas ternama di Jakarta.

Dalam hal ini, Bapak Budi membutuhkan dana yang cukup besar untuk biaya pendidikan anaknya.Dengan waktu investasi di atas lima tahun, Bapak Budi memiliki beberapa pilihan instrumen yang berisiko sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan deposito, reksadana pasar uang, atau surat utang negara. Dia dapat mempertimbangkan reksadana pendapatan tetap (obligasi), obligasi korporat, atau reksadana campuran sebagai alternatif.

Investasi Jangka Panjang

Ketika tujuan investasi melibatkan periode lebih dari 10 tahun, maka ini bisa dianggap sebagai investasi jangka panjang. Tujuan-tujuan investasi dalam kategori ini dapat mencakup biaya pendidikan anak, dana pernikahan anak, aset generasi mendatang, atau persiapan dana pensiun.

Semakin lama periode investasi, semakin banyak fleksibilitas dalam memilih instrumen invest. Seseorang dapat memilih instrumen dengan risiko rendah, risiko moderat, atau bahkan risiko tinggi, tergantung pada tujuan dan toleransi risiko pribadi. Dalam investasi jangka panjang, beberapa pilihan instrumen meliputi investasi logam mulia, reksadana saham, saham langsung, hingga properti.

Ide investasi modal 100 juta

Jika kamu tertarik untuk melakukan investasi dengan modal 100 juta, kamu hanya perlu memilih instrumen investasi yang sekiranya cocok dengan kamu. Berikut ini adalah beberapa instrumen investasi yang dilengkapi dengan ciri khas mereka masing-masing. Investasinya ada investasi saham, reksa dana, P2P lending, deposito, dan ORI. Penjelasan lebih lanjut terkait dengan instrumen investasi tersebut ada di bawah ini.

1. Saham

Jika kamu ingin memulai perjalanan investasi dengan dana sebesar 100 juta, saham dapat menjadi pilihan yang potensial. Saham adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan publik dan diperdagangkan di bursa saham. kamu dapat memanfaatkan modal tersebut untuk investasi jangka panjang atau jangka pendek, tergantung pada tujuan investasi kamu.

Namun, penting untuk diingat bahwa saham merupakan instrumen berisiko tinggi. Kesalahan dalam strategi dapat mengakibatkan kerugian modal. Sebelum memilih saham, analisis yang cermat diperlukan agar kamu merasa yakin dengan pilihan saham kamu. Untuk investasi jangka panjang, analisis fundamental dapat digunakan, sementara untuk investasi jangka pendek atau trading saham, analisis teknikal dapat menjadi alat yang berguna.

2. Deposito

Investasi deposito sangat mudah dijalankan dengan modal 100 juta. kamu cukup menyimpan uang kamu di bank dalam jangka waktu yang telah disepakati. Bank akan memberikan bunga sekitar 4% hingga 5% per tahun sebagai imbalan atas simpanan kamu. Namun, uang hanya bisa ditarik setelah jatuh tempo yang kamu tentukan sebelumnya. Ketika uang ditarik sebelum jatuh tempo, bunga tidak akan diberikan, bahkan kamu mungkin akan dikenai denda. Oleh karena itu, penting untuk mematuhi kesepakatan awal.

3. Reksadana

Reksa dana adalah instrumen investasi yang cocok untuk pemula dengan modal awal sebesar 100 juta. Dana kamu akan dikelola oleh manajer investasi dan diinvestasikan dalam berbagai efek di pasar modal, seperti saham, deposito, obligasi, dan lainnya.

Reksa dana menawarkan berbagai jenis, seperti reksa dana saham, pasar uang, campuran, dan pendapatan tetap. Keberadaan manajer investasi membuat risiko investasi ini relatif lebih rendah daripada saham, dan kamu tidak perlu terlalu fokus pada pergerakan pasar. Penting untuk menemukan manajer investasi yang terpercaya dan memiliki rekam jejak yang baik dalam pengelolaan dana. Pastikan juga untuk melihat kinerja masa lalu mereka.

4. P2P lending

Dengan investasi sebesar 100 juta, P2P lending bisa menjadi pilihan menarik. Instrumen ini semakin populer karena kemudahan pendanaan yang ditawarkan. kamu dapat menjadi pendana untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memerlukan modal.

Pilih UMKM yang telah memiliki catatan keuangan yang baik. Keuntungan dapat diperoleh dari bunga yang dibayarkan oleh pelaku usaha, yang sebelumnya sudah kamu serahkan sebagai pinjaman. Bahkan, tingkat pengembalian investasi ini bisa mencapai 18% per tahun. Pastikan kamu memilih platform P2P lending yang telah mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar investasi kamu aman. kamu dapat memulai dengan modal pertama sebesar 25.000 rupiah.

5. ORI

ORI adalah jenis obligasi yang cocok bagi investor dengan modal kecil. Obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah untuk mendukung pembangunan Indonesia. Modal yang diperlukan untuk berinvestasi dalam ORI bisa dimulai dari 1 juta rupiah, sehingga 100 juta kamu sudah memenuhi syarat. ORI menawarkan kupon minimal 4,5% per tahun, yang dapat lebih tinggi tergantung pada kondisi ekonomi saat penawaran ORI dilakukan. Pembayaran kupon dilakukan secara berkala, mirip dengan menerima gaji bulanan. Namun, perhatikan waktu penawaran ORI yang terbatas. Pastikan kamu memilih mitra distribusi resmi yang telah disetujui oleh pemerintah untuk berinvestasi dalam ORI.

6. Kripto

Bitcoin atau mata uang digital adalah salah satu perkembangan teknologi dalam dunia finansial yang berfungsi sebagai alat perlindungan nilai. Meskipun harga satu Bitcoin terkenal mahal, bahkan mencapai ratusan juta, sekarang kamu masih dapat memiliki Bitcoin dengan modal sebesar Rp100.000. Ini terjadi karena Bitcoin dapat dibagi menjadi unit-unit yang lebih kecil hingga delapan desimal, yaitu 0.00000001 BTC.

Contoh, jika 1 Bitcoin memiliki nilai sekitar Rp160 juta dan kamu memiliki modal Rp100.000, maka Bitcoin yang kamu miliki akan menjadi sekitar 0.00060. Dengan jumlah BTC ini, kamu sudah dapat meraih keuntungan ketika harganya naik.

Selanjutnya, untuk memperoleh satu Bitcoin penuh, kamu dapat berinvestasi sebesar Rp100.000 setiap bulan. Dengan konsistensi dalam investasi ini, kamu dapat memiliki 1 BTC yang pada akhirnya dapat bernilai ratusan juta. Hanya tinggal menyimpannya beberapa tahun, menunggu harga melonjak, dan menjualnya untuk merasakan keuntungan yang berlipat ganda dari aset ini.

7. Emas

Emas tetap menjadi salah satu pilihan investasi yang diminati, terutama karena cenderung mengalami kenaikan nilai, walaupun mengalami fluktuasi. Bahkan saat harganya sedang turun, penurunan nilainya tidak terlalu signifikan. Salah satu keunggulan dari investasi emas adalah tingkat likuiditasnya yang tinggi, sehingga dapat dengan cepat diuangkan kapan saja dibutuhkan.

Sebaiknya, pertimbangkan untuk berinvestasi emas dalam jangka waktu yang lebih panjang, seperti 10 hingga 20 tahun ke depan, untuk meraih keuntungan yang lebih substansial. Misalnya, investasi ini bisa diarahkan untuk pendidikan anak hingga kuliah atau untuk menabung dana haji. Memulai investasi emas juga tidak selalu memerlukan jumlah uang yang besar.

Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan program Cicil Emas dari Pegadaian yang sangat cocok bagi mereka yang baru memulai investasi emas. Melalui program ini, kamu tidak perlu khawatir jika dana yang kamu miliki terbatas, karena kamu bisa membeli emas batangan dengan cara mencicil setiap bulannya.

Emas batangan yang tersedia dalam program ini memiliki berat mulai dari 0,5 gram hingga 1 kilogram, sehingga kamu bisa memilih sesuai dengan kebutuhan kamu dengan jangka waktu angsuran mulai dari 3 bulan hingga 36 bulan. Setelah cicilan kamu lunas, kamu dapat segera menerima emas batangan tersebut. Selain itu, emas batangan yang kamu miliki dapat dijual atau digadaikan di outlet Pegadaian terdekat, yang sangat berguna jika kamu memerlukan dana mendesak.

8. Tabungan Emas Online

Bagi yang khawatir tentang penyimpanan emas dalam bentuk fisik, tabungan emas online bisa menjadi pilihan yang baik. Sistem tabungan ini mirip dengan tabungan biasa, di mana kamu dapat melakukan setoran bulanan yang akan diakumulasikan sesuai dengan harga emas saat itu.

Sebagai contoh, jika kamu menabung sebesar Rp10 juta, kamu dapat memiliki sekitar 12 gram emas. Salah satu contoh tabungan emas online yang populer adalah yang ditawarkan oleh Pegadaian. kamu dapat membuka rekening tabungan emas ini dengan modal yang sangat terjangkau, mulai dari Rp50.000, melalui aplikasi Pegadaian Digital.

Keuntungan dari Tabungan Emas Pegadaian adalah kemudahan dalam mencairkannya, baik dengan menjualnya kembali atau digadaikan. Jika kamu memutuskan untuk membeli emas dalam bentuk fisik melalui Tabungan Emas ini, kamu dapat melakukannya dengan jumlah serendah 0,01 gram atau setara dengan Rp10.000-an, tergantung pada harga emas saat itu. Selain itu, risiko kehilangan emas sangat minim, karena penyedia layanan tabungan emas akan menyimpan bentuk fisik dari emas yang kamu miliki.

9. Valas

Investasi dalam mata uang asing, yang dikenal sebagai valas, merupakan salah satu bentuk investasi yang terus berkembang. Sayangnya, potensi besar yang dimilikinya seringkali terlupakan oleh publik karena namanya tidak sepopuler saham atau reksadana.

Bagi individu yang cenderung menghindari risiko atau yang memiliki toleransi risiko moderat, investasi valas merupakan pilihan yang pantas dipertimbangkan. Selain dapat memberikan potensi keuntungan jangka panjang, investasi ini juga memiliki tingkat risiko yang lebih rendah. Untuk para pemula di dunia investasi, instrumen ini dapat berfungsi sebagai sarana pembelajaran yang mendalam tentang bagaimana dunia investasi beroperasi.

10. Unit Link

Sebelum mulai berinvestasi dalam produk unit link, penting untuk mengenali berbagai jenis unit link yang tersedia di pasar. Dengan memahami perbedaan karakteristik di antara mereka, kita dapat memilih produk unit link yang paling sesuai dengan kebutuhan dan profil pribadi kita. Menurut Mohammad B. Teguh, seorang perencana keuangan dari Quantum Magna Financial, ada empat jenis unit link yang perlu kita ketahui:

Cash Fund Unit Link atau unit link pasar uang adalah jenis unit link di mana perusahaan asuransi biasanya mengalokasikan 100% dari portofolio investasi nasabah pada instrumen pasar uang seperti deposito berjangka, SBI, dan surat utang jangka pendek. Ini menjadi pilihan ideal bagi investor yang memiliki profil konservatif dan tidak ingin mengambil risiko tinggi. Produk unit link ini memiliki jangka waktu pendek dan risiko yang lebih rendah.

Fixed Income Unit Link atau unit link pendapatan tetap fokus pada instrumen obligasi dengan minimal 80% alokasi dana investasi nasabah. Bagi mereka yang menginginkan keuntungan dari tingkat bunga yang optimal sambil menjaga pendapatan yang stabil dan konsisten, unit link tipe ini layak dipertimbangkan.

Managed Unit Link atau unit link pendapatan campuran biasanya menempatkan portofolio pada saham dan obligasi dengan komposisi tertentu. Jenis unit link ini cocok bagi nasabah yang mencari pendapatan yang memadai sekaligus peluang pertumbuhan investasi jangka panjang.

Equity Unit Link atau unit link dana saham menempatkan minimal 80% dari dana nasabah pada saham. Unit link ini cocok bagi mereka yang ingin meraih keuntungan maksimal dari investasi, tetapi harus bersedia mengambil risiko tinggi. Nilai investasi dalam unit link ini sangat dipengaruhi oleh pergerakan indeks saham.

11.SBR

Masyarakat umumnya akrab dengan deposito bank sebagai sarana penyimpanan uang yang relatif aman dengan imbal hasil berupa bunga. Namun, bagi investor yang bijaksana, terdapat pilihan instrumen investasi yang tidak hanya aman namun juga dijamin sepenuhnya oleh negara, yaitu Surat Berharga Negara (SBN).

SBN adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah dan memiliki jaminan hukum sehingga dianggap 100 persen aman. Saat ini, pemerintah menawarkan SBN Ritel dengan nama Savings Bond Ritel seri SBR011. SBR011 dapat dibeli oleh seluruh masyarakat Indonesia dengan modal mulai dari Rp1 juta (1 unit) hingga Rp2 miliar (2000 unit).

Instrumen ini memiliki masa jatuh tempo selama 2 tahun, namun ada opsi pelunasan awal (early redemption) setelah satu tahun. Imbal hasil dari SBR011 dikenal sebagai kupon, yang memiliki tingkat bunga sebesar 5,5 persen per tahun dan dibayarkan secara bulanan.

Karakteristik kupon ini mengikuti perubahan suku bunga acuan dengan tingkat minimal 5,5 persen, artinya jika suku bunga acuan naik, kupon SBR011 juga akan naik, namun tidak akan turun di bawah 5,5 persen. Sebagai instrumen investasi, kupon SBR011 akan dikenakan pajak sebesar 10 persen. Pajak ini lebih rendah dibandingkan dengan pajak atas bunga deposito bank yang mencapai 20 persen.

Saat ini, suku bunga acuan Bank Indonesia, dikenal sebagai BI7DRRR, berada pada tingkat 3,5 persen per tahun. Oleh karena itu, bunga yang dijamin pada deposito bank saat ini hanya sekitar 3,5 persen per tahun menurut data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sementara itu, kupon SBR011 memiliki tingkat bunga minimal 5,5 persen per tahun, yang dihitung dari BI 7DRRR ditambah 200 basis poin atau 2,00 persen. Oleh karena itu, jika suku bunga acuan seperti BI 7DRRR naik hingga misalnya 4 persen, tingkat kupon SBR011 juga akan mengikuti naik menjadi 6 persen.

12.Sukuk Tabungan

Sukuk Tabungan adalah produk investasi berbasis prinsip-prinsip syariah dengan masa tunggu selama dua tahun yang menawarkan keuntungan kepada para investor, yaitu masyarakat Indonesia. Sukuk Tabungan diterbitkan oleh pemerintah sebagai bentuk partisipasi dalam pengelolaan aset negara dan dapat dibeli dengan modal mulai dari Rp1 juta.

Produk Sukuk Tabungan ini khusus ditawarkan kepada investor ritel, yang berarti warga biasa dapat berkontribusi dalam mendukung pembangunan negara. Dana yang terkumpul dari penerbitan sukuk digunakan oleh pemerintah untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur, sektor pendidikan, dan berbagai inisiatif yang telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Karena ditujukan untuk investor ritel, persyaratan modal awal untuk membeli sukuk ini sangat terjangkau, dimulai dari Rp1 juta (1 unit). Nilai pembelian Sukuk Tabungan seri ST-003 ini dapat ditingkatkan dengan kelipatan Rp1 juta dan memiliki batas maksimum pembelian sebesar Rp3 miliar per investor.

Kementerian Keuangan telah menetapkan tingkat keuntungan minimal Sukuk Tabungan seri ST-003 sebesar 8,15 persen per tahun. Sebagai contoh, jika seorang investor membeli Sukuk Tabungan senilai Rp100 juta, maka investor akan mendapatkan keuntungan kotor sebesar Rp8,15 juta per tahun, atau setara dengan Rp679.200 per bulan. Harap diingat bahwa jumlah ini belum termasuk potongan pajak.

Pemerintah akan mengenakan pajak sebesar 15 persen pada keuntungan yang diterima oleh investor dari sukuk ini karena keuntungan tersebut termasuk dalam kategori penghasilan investasi. Penting untuk dicatat bahwa tarif pajak ini lebih rendah dibandingkan dengan pajak yang dikenakan pada deposito, yang biasanya mencapai 20 persen.

Cara Berinvestasi Instrumen Investasi Modal 100 Juta

Cara Berinvestasi Instrumen Investasi Modal 100 Juta
Sumber Foto: Freedomz Via Shutterstock

Tidaklah rumit untuk memulai investasi, mengingat di era digital seperti saat ini, informasi mengenai berbagai instrumen investasi atau penelitian pasar mudah ditemukan. Akan tetapi, investasi memerlukan perencanaan yang baik dan tidak boleh dilakukan dengan sembrono. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk memulai investasi yang bijak, sehingga kita dapat mencapai tujuan keuangan yang telah kita tentukan:

Pastikan Kondisi Keuangan Stabil

Sebelum terjun ke dunia investasi, penting untuk memastikan bahwa kita telah memiliki dana darurat yang memadai dan memiliki perlindungan finansial seperti asuransi kesehatan. Merencanakan keuangan jangka panjang adalah suatu hal yang sangat penting, tetapi kita tidak boleh mengabaikan kebutuhan dan perlindungan finansial kita saat ini.

Dana darurat yang cukup penting untuk menghadapi kemungkinan seperti kehilangan pekerjaan atau situasi ekonomi yang tidak pasti. Demikian juga dengan perlindungan kesehatan, yang bisa melindungi kita dari pengeluaran medis yang tak terduga.

Tetapkan Tujuan Keuangan

Ketahui dengan jelas apa tujuan-tujuan keuangan kamu dalam berbagai jangka waktu, seperti tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Tanpa tujuan yang jelas, investasi bisa menjadi tanpa arah. Setelah menetapkan tujuan, tentukan berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk mencapainya. Memahami kebutuhan keuangan adalah langkah awal dalam merencanakan investasi.

Kenali Toleransi Risiko kamu

Setiap jenis instrumen investasi memiliki karakteristik risiko yang berbeda, dan setiap investor memiliki tingkat toleransi risiko yang berbeda. Tingkat toleransi risiko sangat tergantung pada kemampuan dan kesiapan seseorang untuk menghadapi risiko dalam investasi.

Investor dengan profil konservatif cenderung menghindari instrumen dengan fluktuasi harga tinggi, sementara investor yang lebih agresif lebih bersedia mengambil risiko karena berharap mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi. Profil risiko seseorang dapat berubah seiring dengan peningkatan pemahaman tentang investasi. Semakin banyak kita memahami investasi, semakin baik kita dapat menilai sejauh mana kita bersedia menghadapi risiko.

Kenali Jenis Risiko dalam Investasi

Selain profil risiko pribadi, investor juga harus memahami jenis risiko yang ada dalam investasi. Dalam dunia investasi, terdapat dua jenis risiko utama, yaitu risiko sistematis dan risiko non-sistematis.

Risiko sistematis adalah risiko yang tidak dapat dihindari dan mempengaruhi semua jenis instrumen investasi. Risiko ini termasuk risiko pasar, perubahan suku bunga, dan inflasi. Risiko ini tidak bisa diatasi dengan diversifikasi.

Risiko non-sistematis adalah risiko yang dapat dihindari melalui diversifikasi, yang melibatkan berinvestasi dalam berbagai jenis instrumen. Risiko ini termasuk risiko bisnis, risiko likuiditas, dan risiko hukum yang dapat berbeda-beda antara investasi. Diversifikasi dapat membantu mengurangi risiko non-sistematis dalam portofolio investasi.

Itulah beberapa cara untuk investasi modal 100 juta. Investasi modal 100 juta adalah langkah awal yang fantastis, dan sumber potensial untuk mencapai tujuan keuangan kamu. Namun, ingatlah kalau investasi selalu melibatkan risiko, dan tidak selalu berjalan mulus. Penting untuk terus memperdalam pengetahuan kamu, melakukan riset yang cermat, dan berkonsultasi dengan ahli keuangan jika diperlukan. Jangan pernah berhenti belajar dan selalu berpikir jangka panjang dalam perjalanan keuangan kamu. Semoga artikel managemen aset ini memberikan wawasan dan inspirasi bagi kamu yang siap memulai perjalanan investasi dengan modal yang terjangkau.