Aset memiliki peranan penting bagi sebuah perusahaan atau organisasi. Mengingat fungsi aset yang begitu berdampak bagi keberlangsungan perusahaan atau organisasi, perlu diterapkan manajemen aset yang baik.

Pernah mendengar istilah manajemen aset sebelumnya? Apa saja sih tujuan manajemen aset sehingga banyak perusahaan yang melakukannya? Artikel Qoala satu ini bisa memberikan jawaban yang tepat untuk pertanyaan yang ada di benak kamu.

Apa Itu Aset?

Apa Itu Aset
Sumber Foto: William Potter Via Shutterstock

Aset adalah istilah yang digunakan dalam konteks keuangan dan akuntansi untuk merujuk kepada segala hal yang dimiliki oleh sebuah individu, perusahaan, atau entitas lain yang memiliki nilai ekonomi. Aset dapat berupa barang fisik, seperti properti, kendaraan, peralatan, atau inventaris, atau bisa juga berupa hak-hak atau klaim yang memiliki nilai, seperti saham, obligasi, atau piutang.

Aset dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu:

1. Aset Tetap (Fixed Assets)

Aset tetap adalah aset yang dimiliki untuk jangka waktu yang lama dan digunakan dalam operasi bisnis. Ini mencakup properti, tanah, gedung, peralatan, dan mesin. Aset tetap seringkali memiliki umur yang lebih lama dan nilainya dapat mengalami depresiasi seiring berjalannya waktu.

2. Aset Lancar (Current Assets)

Aset lancar adalah aset yang diharapkan akan diubah menjadi uang tunai atau dikonsumsi dalam waktu singkat, biasanya dalam satu tahun atau siklus operasi bisnis. Contohnya termasuk kas, piutang dagang, inventaris, dan investasi jangka pendek.

Aset juga dapat dikelompokkan lebih lanjut berdasarkan sifatnya, seperti aset keuangan dan aset fisik. Aset keuangan mencakup investasi seperti saham dan obligasi, sementara aset fisik mencakup barang-barang fisik seperti properti dan peralatan.

Aset merupakan bagian penting dalam perencanaan keuangan dan analisis bisnis. Manajemen aset yang baik dapat membantu perusahaan atau individu mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka, mengelola risiko, dan mencapai tujuan keuangan mereka.

Apabila aset tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan kerugian dan masalah keuangan. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang aset dan cara mengelolanya sangat penting dalam dunia keuangan dan bisnis.

Apa Itu Manajemen Aset?

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa aset harus dikelola dengan baik agar tidak mengakibatkan kerugian dan masalah keuangan. Lantas, apa itu manajemen aset, fungsi, tujuan, serta manfaatnya?

Manajemen aset (asset management) adalah proses perencanaan, pengelolaan, dan pemeliharaan aset dengan tujuan untuk mengoptimalkan nilai, kinerja, dan penggunaan aset selama siklus hidupnya. Aset dalam konteks ini bisa mencakup berbagai macam jenis, seperti aset keuangan (seperti saham dan obligasi), aset fisik (seperti properti, peralatan, dan kendaraan), dan bahkan aset tak berwujud seperti hak paten dan merek dagang.

Manajemen aset dapat diterapkan pada berbagai konteks, termasuk perusahaan, lembaga keuangan, dana investasi. Manajemen aset juga bisa diterapkan pada infrastruktur publik seperti jalan raya, jembatan, dan sistem air. Hal tersebut melibatkan pemantauan, analisis data, dan pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang tersedia.

Tujuan dan Fungsi Manajemen Aset

Setiap hal yang dilakukan untuk bisnis tentu memiliki tujuan, tanpa terkecuali dengan manajemen aset. Lantas, apa sebenarnya tujuan manajemen aset dan liabilitas?

Berikut adalah beberapa tujuan dan fungsi dari penerapan manajemen aset:

1. Menjaga Nilai Aset

Salah satu tujuan sekaligus fungsi manajemen aset adalah menjaga agar nilai aset tetap tinggi. Tidak hanya itu, hal tersebut juga dimaksudkan agar aset memiliki usia yang lebih panjang serta menghindari kerusakan yang dapat menyebabkan turunnya nilai jual aset tersebut.

Untuk menjaga nilai aset, perusahaan harus menyediakan biaya operasional yang cukup. Jadi, bisa memberikan output yang tinggi serta sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.

2. Memantau Terjadinya Penyusutan Aset

Tujuan manajemen aset yang kedua adalah memantau terjadinya penyusutan pada aset. Penyusutan merupakan risiko yang terjadi atas penggunaan aktiva tetap, misalnya pada mesin produksi atau lainnya.

Akan tetapi, manajemen aset yang tepat dapat mempermudah perusahaan dalam memantau penyusutan pada aset yang dimilikinya.

3. Mempermudah Pembuatan Anggaran

Apabila diantara kamu masih ada yang bertanya apa tujuan manajemen aset, coba perhatikan satu hal ini. Manajemen aset dapat mengoptimalkan aset perusahaan. Dengan begitu, perusahaan bisa lebih mudah dalam membuat rencana anggaran yang berhubungan dengan aset.

Misalnya, pembelian peralatan produksi, konstruksi bangunan, dan lainnya, termasuk memperpanjang usia aset perusahaan dengan mengganti komponen pada aset tersebut.

4. Mencegah Pembelian yang Berlebihan

Dengan adanya manajemen aset, perusahaan dapat mengontrol aset-aset milikinya. Sehingga bisa membantu menghindari pembelian berlebihan atau yang tidak diperlukan. Melalui manajemen aset yang efektif dan efisien, perusahaan bisa menentukan prioritas pembelian barang untuk kegiatan bisnisnya.

5. Menciptakan Manajemen Risiko

Berbicara tentang tujuan manajemen aset, berhubungan dengan manajemen risiko, yaitu mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman yang dapat merugikan perusahaan. Manajemen risiko begitu penting bagi perusahaan karena mampu menghadirkan kesadaran tentang adanya risiko dan bahaya pada aset yang dimiliki.

6. Meningkatkan Keamanan Aset

Salah satu tujuan manajemen aset adalah mengelola aset dan sumber daya perusahaan. Dengan demikian, aset perusahaan tersimpan dengan baik hingga akhir masa pemanfaatannya. Jadi, bisa mengurangi risiko kerusakan atau kehilangan pada aset.

7. Merupakan Bagian Penting dalam Menyusun Neraca Akuntansi

Manajemen aset juga berfungsi sebagai alat penyusun neraca akuntansi jika perusahaan benar-benar memerlukannya.

Alasan Kenapa Manajemen Aset Itu Penting

Perusahaan membutuhkan manajemen aset dalam membuat keputusan yang tepat. Dalam hal ini, manfaat manajemen aset yang bisa dirasakan karena aset bisa menghasilkan keuntungan dengan lebih optimal.

Oleh sebab itu, manajemen aset menjadi praktek yang penting, baik bagi perusahaan maupun organisasi. Hal tersebut memberikan dampak signifikan bagi kelangsungan bisnis.

Ada beberapa alasan kenapa manajemen aset itu penting, yaitu:

1. Optimalisasi Penggunaan Aset

Manajemen aset membantu organisasi untuk mengidentifikasi, memantau, dan mengoptimalkan penggunaan aset mereka. Dengan memaksimalkan pemanfaatan aset, organisasi dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional mereka.

2. Penghematan Biaya

Dengan mengelola aset dengan baik, organisasi dapat menghindari pemborosan sumber daya dan biaya yang tidak perlu. Ini termasuk memantau pemeliharaan dan perawatan rutin agar tidak ada aset yang terlupakan atau rusak secara berlebihan.

3. Keandalan Operasional

Manajemen aset yang efektif membantu memastikan bahwa aset kunci selalu berfungsi dengan baik. Ini dapat mengurangi risiko kerusakan, gangguan, atau kegagalan aset yang dapat mengganggu operasional organisasi.

4. Pemenuhan Regulasi dan Kepatuhan

Banyak industri diatur oleh peraturan yang mengharuskan organisasi untuk melacak dan melaporkan penggunaan aset mereka. Manajemen aset membantu memastikan bahwa organisasi memenuhi semua persyaratan hukum dan regulasi yang berlaku.

5. Peningkatan Kinerja Keuangan

Dengan memahami nilai sebenarnya dari aset dan mengelolanya dengan baik, organisasi dapat meningkatkan kinerja keuangan mereka. Ini termasuk meningkatkan nilai aset dalam laporan keuangan dan mengoptimalkan aliran kas.

6. Perpanjangan Umur Aset

Manajemen aset mencakup perawatan preventif dan perbaikan yang tepat waktu. Hal ini dapat membantu memperpanjang umur pakai aset, menghindari penggantian yang mahal, dan meningkatkan pengembalian investasi.

7. Pemantauan Kinerja

Manajemen aset memungkinkan organisasi untuk terus memantau kinerja aset mereka. Ini membantu dalam mengidentifikasi masalah potensial sebelum mereka menjadi serius dan memungkinkan perbaikan yang lebih cepat.

8. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Dengan data yang akurat tentang aset, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan perencanaan jangka panjang, penggantian aset, atau investasi dalam aset baru.

9. Keamanan dan Keselamatan

Manajemen aset juga berkontribusi pada keamanan dan keselamatan operasional. Hal ini termasuk memastikan bahwa aset kunci yang digunakan untuk keperluan keselamatan, seperti peralatan medis atau sistem keamanan, selalu berfungsi dengan baik.

10. Pengurangan Risiko

Dengan memahami risiko yang terkait dengan aset dan mengambil tindakan yang sesuai, manajemen aset membantu mengurangi risiko operasional dan finansial yang dapat mempengaruhi organisasi.

Contoh Manajemen Aset

Agar bisa semakin memahami tujuan manajemen dan alasan pentingnya melakukan manajemen aset, tentunya akan lebih baik untuk melihat beberapa contoh manajemen aset di berbagai industri.

Berikut adalah beberapa contoh manajemen aset yang bisa semakin membuat kamu mengerti pentingnya melakukan manajemen aset:

1. Perbankan

Perusahaan perbankan memiliki banyak fungsi dan salah satunya adalah menyimpan uang nasabah secara aman. Bank juga harus membayarkan sejumlah bunga atas uang yang nasabah simpan. Dengan uang tersebut, bank bisa menyediakan pinjaman pada nasabah agar bisa mendapatkan bunga.

Agar bisa mendapatkan bunga bersih yang cukup untuk bisa mengembalikan uang nasabah saat mereka melakukan penarikan, bank harus bisa menerapkan manajemen aset dan liabilitas yang tepat.

2. Perusahaan Asuransi

Contoh manajemen aset lainnya adalah di industri asuransi. Secara umum, perusahaan asuransi menawarkan dua jenis asuransi, yaitu asuransi jiwa dan asuransi non-jiwa. Asuransi jiwa merupakan asuransi yang bertujuan memberikan proteksi terhadap risiko yang berhubungan dengan jiwa seseorang yang menjadi tertanggung.

Sementara asuransi non-jiwa biasanya berupa asuransi kendaraan dan asuransi properti. Nah, perusahaan asuransi mendapatkan premi dari nasabah. Akan tetapi, perusahaan asuransi harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar saat terjadi risiko pada nasabah. Uang tersebut adalah uang pertanggungan yang perusahaan asuransi bayarkan atas klaim asuransi yang diajukan oleh nasabah.

Dengan adanya manajemen aset, perusahaan asuransi bisa memastikan tersedianya dana yang cukup untuk membayar liabilitas tersebut.

5. Benefit Plan

Benefit plan adalah layanan yang sumber dananya diambil dengan memotong gaji karyawan, misalnya dana pensiun. Penyedia layanan akan membayarkan sejumlah dana yang sudah dikumpulkan oleh nasabah. Penyedia layanan harus mampu menggunakan strategi manajemen aset dan liabilitas. Tujuannya adalah agar bisa membayar kewajiban kepada nasabah di kemudian hari.

Siklus Manajemen Aset

Berbicara tentang strategi manajemen aset yang baik, ada siklus yang harus pengelola aset lalui. Apa saja? Berikut adalah tahapan dalam siklus manajemen aset:

1. Perencanaan Kebutuhan Aset

Perencanaan kebutuhan aset adalah tahapan pertama dalam siklus manajemen aset. Dimana, perusahaan atau organisasi harus membuat perencanaan aset dengan jangka pendek dan jangka panjang.

Tahapan ini bertujuan untuk meminimalisir kerugian. Selain itu, juga bisa meningkatkan profit perusahaan.

2. Pengadaan Aset

Selanjutnya, dalam siklus manajemen aset ada tahapan pengadaan aset. Caranya adalah dengan membeli barang atau jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan atau organisasi baik menggunakan jasa pihak lain atau dilakukan oleh internal perusahaan.

3. Inventarisasi

Di tahapan inventarisasi, perusahaan akan melakukan berbagai hal yang berhubungan dengan inventarisasi termasuk melakukan pencatatan dan pengecekan kualitas serta kuantitas aset.

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kondisi aset yang dimiliki baik secara fisik maupun non-fisik dan secara yuridis maupun legalitas. Dalam tahapan ini, biasanya aset diberikan kode khusus agar lebih mudah untuk dikelola.

4. Legal Audit

Legal audit adalah tahapan dalam siklus manajemen aset yang dilakukan dengan melakukan uji tuntas hukum, atau legal audit. Hal tersebut bertujuan untuk melihat status kepemilikan, prosedur pengadaan, sistem dan alur pengalihan, serta mencari solusi apabila terjadi masalah hukum pada aset tersebut.

5. Pengoperasian dan Pemeliharaan Aset

Siklus manajemen aset pada tahapan selanjutnya adalah pengoperasian dan pemeliharaan aset. Aset akan digunakan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan fungsi masing-masing aset.

Tidak hanya itu, juga akan dilakukan pemeliharaan agar aset tetap bisa digunakan dalam jangka panjang.

6. Penilaian Aset

Dalam siklus manajemen aset juga dilakukan penilaian aset. Mengapa? Hal tersebut dimaksudkan untuk menentukan nilai aset agar bisa mengetahui secara terperinci nilai kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan.

Tahapan ini juga bertujuan untuk mengecek histori aset yang telah dialihkan atau dihapuskan.

7. Penghapusan Aset

Penghapusan aset terjadi apabila jenis investasi aset tertentu dinilai tidak memberikan keuntungan bagi perusahaan. Adapun penghapusan aset terbagi menjadi dua, yaitu pengalihan dan pemusnahan aset.

8. Pembaharuan Aset

Terakhir, ada tahapan pembaharuan aset, yaitu melakukan pembaruan atau perbaikan pada aset yang sudah tidak produktif dalam jangka waktu tertentu. Caranya adalah dengan mengganti suku cadang atau komponen lain. Sehingga aset bisa kembali digunakan hingga umur ekonomisnya berakhir.

Tips Melakukan Manajemen Aset

Tips Melakukan Manajemen Aset
Sumber Foto: Wright Studio Via Shutterstock

Manajemen aset yang efektif memerlukan perencanaan, disiplin, dan pemahaman yang baik tentang aset yang dikelola. Berikut adalah beberapa tips untuk melakukan manajemen aset yang baik:

1. Identifikasi Semua Aset

Pertama-tama, identifikasi semua aset yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi. Katalogkan aset-aset ini secara rinci, termasuk informasi seperti jenis, lokasi, nilai, umur, dan kondisi fisik.

2. Tetapkan Prioritas

Menetapkan prioritas dalam pengelolaan aset. Fokuskan perhatian pada aset yang paling krusial untuk perusahaan atau organisasi.

3. Buat Perencanaan Aset yang Baik

Buat rencana aset yang mencakup tujuan jangka panjang dan strategi untuk mencapainya. Pertimbangkan anggaran, jadwal pemeliharaan, dan pemantauan kinerja dalam rencana tersebut.

4. Pantau Kinerja Aset

Aktif memantau kinerja aset perusahaan, termasuk pemantauan kondisi fisik, efisiensi penggunaan, dan pengembalian jenis instrumen investasi. Pemantauan yang baik dapat membantu perusahaan mengidentifikasi masalah lebih awal dan mengambil tindakan perbaikan yang tepat waktu.

5. Rencanakan Pemeliharaan

Tetapkan jadwal pemeliharaan yang teratur dan tepat waktu. Pemeliharaan yang teratur dapat memperpanjang umur aset, mengurangi risiko kerusakan, dan meminimalkan downtime.

6. Lakukan Manajemen Risiko

Identifikasi dan nilai risiko yang terkait dengan aset. Selanjutnya, buat strategi pengendalian risiko dan rencana darurat jika terjadi masalah yang tidak terduga.

7. Lakukan Penggantian dan Penghapusan Aset

Tetapkan kriteria untuk penggantian atau penghapusan aset. Ketika aset mencapai akhir umur pakai atau tidak lagi efisien, tindakan penggantian atau penghapusan perlu dilakukan.

8. Gunakan Teknologi dan Perangkat Lunak Manajemen Aset

Pertimbangkan menggunakan perangkat lunak atau sistem manajemen aset yang dapat membantu perusahaan melacak, mengelola, dan menganalisis informasi aset secara lebih efisien.

9. Pentingnya Pembelajaran Berkelanjutan

Selalu berusaha untuk memahami perkembangan terbaru dalam manajemen aset, termasuk teknologi baru dan praktik terbaik. Pelajari dari pengalaman dan evaluasi secara berkala rencana manajemen aset.

10. Pahami Pentingnya Tim Kerja

Dalam kasus organisasi besar, pastikan perusahaan memiliki tim yang kompeten dan terlatih dalam manajemen aset. Keterlibatan tim yang berkualitas dapat membantu dalam pemantauan, perencanaan, dan pelaksanaan manajemen aset yang sukses.

11. Sadari Kepatuhan Hukum dan Standar

Pastikan bahwa perusahaan memahami dan mematuhi semua peraturan, standar, dan peraturan yang berlaku terkait dengan aset.

12. Evaluasi dan Koreksi

Evaluasi secara berkala kinerja manajemen aset. Jika ada masalah atau peluang perbaikan, rencanakan tindakan koreksi yang sesuai.

Manajemen aset adalah proses pengelolaan aset yang harus dilakukan perusahaan secara efisien agar bisa mencapai tujuan. Memahami pentingnya manajemen aset akan menjadi lebih mudah setelah kamu mengetahui tujuan manajemen aset beserta fungsinya seperti yang sudah disebutkan di atas.

Mengingat pentingnya manajemen aset baik bagi perusahaan maupun organisasi, setiap bagian yang terkait perlu memahami alasan di balik pentingnya manajemen aset, bukan?

Informasi lain perihal managemen aset dan bisnis juga bisa kamu dapatkan dari Qoala Blog. Jadi, pastikan untuk mengaksesnya kapan saja dan dimana saja.