Kata aset kerap dikaitkan dengan kepemilikan harta yang berwujud seperti tanah, rumah, dan sejenisnya. Tapi tahukah kamu, apa sebenarnya aset itu? Dan tahukah kamu, apa saja jenis-jenis aset serta bagaimana cara mengelolanya? Terlebih jika kamu memiliki bisnis, penting bagi kamu untuk mengetahui dengan jelas mengenai apa itu aset serta pengeloaannya.

Nah, untuk tahu informasi lengkap mengenai pengertian aset, jenis-jenis aset, serta hal lain yang berhubungan dengan aset, yuk simak ulasan Qoala berikut ini!

Apa Itu Aset?

Apa Itu Aset
Sumber Foto: SaiArLawKa2 Via Shutterstock

Dalam sebuah bisnis, setiap harta yang dimiliki bisa dikatakan sebuah aset. Dan kamu harus menjaga aset yang menjadi harta bagi bisnis kamu, agar bisnis kamu mengalami kesuksesan dan tidak bangkrut. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui seputar aset kamu agar bisnis yang kamu jalankan berjalan dengan baik. Karena aset adalah hal yang penting, maka aset harus dimasukkan ke dalam pembuatan COA atau Chart of Account.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aset adalah kekayaan yang berupa uang atau wujud benda lain yang bersifat nyata. Selain itu, beberapa ahli juga mendefinisikan aset menjadi beberapa pengertian. Hidayat mengatakan aset adalah barang yang secara hukum dibagi menjadi benda bergerak dan benda tidak bergerak, lalu berwujud dan tidak berwujud. Sedangkan, Munawir berpendapat aset adalah suatu sumber daya yang memiliki nilai ekonomi dan fungsi sebagai penunjang dalam perusahaan. Kalau bicara mengenai peraturan perundang-undangan, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 menjelaskan bahwa aset dibagi menjadi 2 yaitu aset lancar dan aset tidak lancar.

Setidaknya, ada 3 hal yang mendasari sebuah aset yaitu:

1. Kepemilikan atau ownership, yaitu aset yang dikategorikan berdasarkan harta yang dimiliki oleh seseorang tapi bisa dikonversikan sebagai uang atau benda lainnya yang ditujukan untuk mengembangkan suatu bisnis.

2. Nilai ekonomi atau economic value, yaitu suatu benda yang dapat bernilai setara dengan nominal uang tertentu.

3. Sumber daya atau resource, yaitu aset yang sebuah perusahaan punya dan memiliki manfaat untuk memberikan pendapatan di masa depan.

Apa yang Dimaksud dengan Aset Pribadi?

Aset pribadi adalah hal-hal yang memiliki nilai baik masa sekarang atau yang akan datang dan dimiliki oleh seorang individu atau rumah tangga. Aset pribadi digunakan untuk mengukur kekayaan seseorang. Dalam menghitung kekayaan bersih, kamu bisa mengurangi hutang atau kewajiban dari total aset pribadi yang kamu miliki.

Aset pribadi juga menjadi pertimbangan saat kamu ingin mengajukan pinjaman ke bank, karena aset pribadi menjadi dasar dari kekayaan kamu yang dinilai oleh bank. Jika setelah dihitung aset lebih besar dari kewajiban, maka kamu memiliki kekayaan bersih yang positif.

Adapun jenis-jenis aset dan contohnya adalah sebagai berikut:

1. Cash dan akun bank, yaitu uang tunai atau dana yang ada di rekening bank kamu. Biasanya, orang memiliki beberapa akun bank untuk menyimpan uang dengan kegunaan yang berbeda-beda.

2. Aset fisik, yaitu properti atau benda berwujud lain seperti rumah, mobil dan lainnya. Aset jenis ini biasanya memiliki nilai tinggi baik saat ini maupun di masa depan.

3. Aset tidak berwujud, yaitu saham, obligasi dan investasi lainnya. Ada beberapa jenis investasi yang bisa kamu simpan dan jadikan aset untuk masa depan, kamu hanya tinggal memilih mana yang cocok untuk kebutuhan.

4. Aset digital, yaitu segala sesuatu yang memiliki money value dan berbentuk digital. Contohnya media sosial yang kamu miliki hingga cryptocurrency.

5. Kepemilikan bisnis, yaitu bisnis yang kamu miliki jika kamu adalah seorang pengusaha. Bisnis tersebut adalah aset pribadi kamu.

6. Polis asuransi, dalam hal ini adalah asuransi jiwa, karena hal tersebut adalah untuk menjamin kesejahteraan di masa depan.

7. Peralatan rumah tangga, yaitu segala yang kamu miliki dalam rumah. Objek-objek tersebut mencakup pakaian, perabotan mulai dari kursi, meja hingga barang elektronik adalah aset pribadi yang bisa diperhitungkan.

Selain hal-hal yang disebutkan diatas, adalah penting bagi kamu untuk memahami dan mendata aset pribadi untuk membuat perencanaan keuangan. Melalui pendataan, kamu bisa mengetahui dengan pasti apa yang kamu miliki dan manfaatnya di masa depan. Karena tujuan utama dari pendataan aset pribadi adalah untuk mengetahui berapa kekayaan bersih yang kamu miliki.

Apa yang Dimaksud dengan Aset Perusahaan?

Aset perusahaan adalah sumber daya atau kekayaan milik perusahaan yang bisa memberikan manfaat untuk masa depan perusahaan. Adapun karakter dari aset perusahaan adalah hal-hal yang membuat berbeda dengan aset lainnya, karena memiliki karakter sebagai berikut:

  1. Bisa diukur
  2. Memiliki nilai tukar atau bersifat ekonomis
  3. Memberikan manfaat ekonomis
  4. Bisa memiliki wujud maupun tidak berwujud

Ada beberapa jenis aset perusahaan yang dibedakan berdasarkan penggunaan, bentuk fisik dan juga konvertibilitas. Adapun penjelasan mengenai perbedaan jenis aset perusahaan tersebut pembahasannya akan dijelaskan selanjutnya.

Manajemen aset digunakan untuk mengetahui klasifikasi aset perusahaan, dimana klasifikasi tersebut penting untuk membuat keputusan di masa yang akan datang. Sebab, kehadiran aset perusahaan ini akan mempengaruhi kegiatan operasional bahkan juga kondisi perusahaan jangka panjang. Misalnya digunakan sebagai syarat untuk menarik investor, digunakan untuk menghitung beban resiko yang akan terjadi juga digunakan untuk pengambilan keputusan.

Jenis-jenis Aset

Jenis-jenis aset bisa dikategorikan banyak pembagiannya. Berikut jenis-jenis aset yang perlu kamu tahu:

1. Berdasar Fisik

Yang pertama dapat kita kategorikan dari keberadaan fisiknya. Dari hal tersebut, aset dapat dibedakan menjadi:

1. Aset Berwujud, yaitu benda yang dapat dirasakan dan dilihat oleh kasat mata.

Contohnya: tanah, rumah, emas, mesin, kantor.

2. Aset Tidak Berwujud, yaitu aset yang tidak dapat dirasakan dan tidak dapat dilihat oleh kasat mata.

Contohnya: hak paten, hak kekayaan intelektual, good will, merek dagang, hak cipta.

2. Berdasar Konvertibilitas

Yang kedua, bisa dikategorikan dari segi konvertibilitas, yang dibedakan menjadi:

1. Aset Lancar, yaitu aset yang paling mudah dikonversi menjadi uang tunai. Aset jenis ini mempunyai perputaran manfaat yang cepat, lancar dan mudah habis. Namun setelah habis, aset jenis ini dapat digantikan dengan aset lain.

Contohnya: kas, piutang, usaha, perlengkapan, persediaan.

2. Aset Tidak Lancar, yaitu aset yang memiliki siklus dan periode manfaat lebih dari 1 tahun. Aset ini juga terbagi lagi menjadi:

3. Aset Tetap, yaitu aset yang mempunyai bentuk secara fisik. Aset jenis ini biasanya digunakan dan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk kegiatan produksi, baik itu berupa barang/jasa.

Contohnya: bangunan, mesin, tanah, gedung.

4. Aset Tidak Berwujud, yaitu aset yang tidak terlihat atau tidak tampak secara fisik namun mempunyai nilai serta manfaat bagi perusahaan.

Contohnya: Hak Paten, Hak Guna Bangunan, Hak Sewa.

5. Investasi Jangka Panjang, yaitu aset yang digunakan dengan tujuan untuk pertumbuhan kekayaan.

Contohnya: investasi di perusahaan lain.

3. Berdasar Penggunaan

Yang ketiga, bisa dikategorikan dari segi penggunaan, dapat dibedakan menjadi:

1. Aset operasional, yaitu aset yang dibutuhkan dalam kegiatan operasional perusahaan demi menghasilkan pendapatan dari berbagai kegiatan bisnis.

Contohnya: persediaan, uang tunai, bangunan.

2. Aset non operasional, yaitu aset yang tidak digunakan di dalam kegiatan bisnis sehari-hari, akan tetapi masih bermanfaat untuk menghasilkan pendapatan.

Contohnya: tanah, investasi jangka panjang, surat berharga.

Cara Mengklasifikasi Aset

Untuk skala bisnis menengah hingga besar, memahami klasifikasi aset merupakan suatu hal yang sangat penting. Perusahaan harus bisa membagi, mana aset yang berwujud mana aset yang tidak berwujud. Hal tersebut dilakukan untuk menentukan resiko yang mungkin saja terjadi.

Berdasarkan klasifikasinya, aset dapat dikategorikan kedalam 6 kelas, yaitu:

  1. Shares, termasuk di dalamnya saham atau ekuitas. Aset ini biasanya berbentuk kepemilikan saham yang diterbitkan perusahaan. Keuntungan yang bisa kamu dapatkan berasal dari kenaikan saham yang dimiliki.
  2. Bonds (obligasi), yaitu investasi pendapatan tetap dengan resiko yang lebih rendah dari saham.
  3. Properti, dapat berupa tanah, rumah, bangunan, dsb.
  4. Commodities, yaitu produk yang dimiliki perusahaan anda dan bernilai jual.
  5. Cash, yaitu uang tunai yang dapat dengan mudah kamu akses kapanpun dibutuhkan.
  6. Futures, yaitu investasi berjangka dan turunan produk lainnya.

Cara Mengelola Aset yang Tepat

Cara Mengelola Aset yang Tepat
Sumber Foto: kamon_saejueng Via Shutterstock

Mengelola aset tentunya harus kamu ketahui caranya agar bisnis atau perusahaan kamu bisa berjalan dengan baik dan tidak mengalami kerugian. Adapun hal-hal penting mengenai cara mengelola aset untuk menjalankan bisnis secara umum diantaranya:

1. Melakukan monitoring nilai aset

Semua yang dimiliki perusahaan dan digunakan oleh operasional bisnis termasuk dalam aset, di dalamnya ada pula alat tulis, komputer, laptop dan semacamnya. Kamu harus merevaluasi nilai aset secara periodik agar mengetahui nilai aset yang kamu punya secara terkini.

2. Buat jadwal arus kas masuk dan kas keluar

Kamu bisa membuat jadwal kas masuk dan kas keluar. Jika ternyata bisnis yang kamu jalankan tidak memiliki uang kas yang cukup untuk melakukan pembayaran, kamu harus membuat jadwal pinjaman dan jadwal pelunasan. Dengan jadwal tersebut, kamu akan lebih siap menghadapi krisis apabila ada permasalahan dalam bisnismu.

3. Hitung pendapatan aset

Dengan menghitung pendapatan aset, kamu dapat apakah kamu menghasilkan dana untuk melunasi pinjaman atau pembayaran lainnya. Jika kamu menemukan penghasilan aset yang tidak seimbang dengan kewajiban, kamu dapat mencoba untuk menyeimbangkan hal tersebut dengan cara meningkatkan produktivitas atau menjual sebagian aset yang tidak produktif lagi.

4. Optimalkan investasi

Saat bisnis kamu menghasilkan profit atau keuntungan, hendaknya investasikan sebagian agar keuntungannya maksimum. Misalnya dengan investasi saham atau reksa dana. Namun kamu perlu ingat bahwa semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula pengembalian keuntungannya.

Apabila kondisi bisnis atau perusahaan kamu sedang tidak terduga atau mengalami penurunan, berikut adalah tips-tipsnya agar bisnis atau perusahaan kamu bisa bertahan:

1. Meminjamkan inventaris kantor ke karyawan

Sebagian karyawan bisnis kamu mungkin bisa menyediakan peralatan kerja sendiri di rumah. Namun, untuk karyawan yang tidak memilikinya bisa saja kamu meminjamkan inventaris kantor, seperti contohnya menyediakan laptop untuk work from home (wfh). Jika ada dana tambahan, maka kamu juga bisa menyediakan peralatan lain seperti printer atau kuota internet.

2. Memanfaatkan fasilitas pembiayaan

Jika bisnis atau perusahaan kamu harus membeli peralatan kerja untuk karyawan yang wfh, sedangkan budget yang kamu miliki minim, kamu dapat menggunakan fasilitas pembiayaan atau pinjaman karyawan. Misalkan pinjaman dari pembiayaan multi-finance atau financial technology (fintech).

3. Menyewa peralatan

Sewa peralatan bisa jadi solusi untuk menyediakan perangkat kerja bagi karyawan bisnis atau perusahaan yang kamu miliki, terutama apabila peralatan itu hanya kamu gunakan dalam jangka waktu pendek. Kamu bisa mencari vendor atau pihak ketiga yang bisa menyediakan hal tersebut dengan harga yang terjangkau. Dengan begitu, beban anggaran bisnis atau perusahaan yang kamu miliki bisa berkurang.

4. Memanfaatkan fitur inventaris aset secara digital

Dewasa ini, melakukan monitoring atau hal-hal lain yang berkaitan dengan aset dan bisa jadi merepotkan. Namun kamu tidak perlu khawatir karena banyak aplikasi online yang mampu membantu hal tersebut menjadi lebih mudah. Kamu hanya tinggal memilih dan menemukan yang paling tepat sesuai kebutuhanmu.

Itulah ulasan lengkap managemen aset mengenai berbagai jenis-jenis aset, klasifikasi serta cara mengelola aset yang tepat. Semoga dengan penjelasan panjang ini akan bermanfaat untuk perkembangan bisnis atau perusahaan kamu agar berjalan lancar dan tidak mengalami kebangkrutan. Yuk, kunjungi Qoala Blog untuk tahu berbagai informasi menarik lainnya!