Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk bisa menyimpan uang supaya di masa depan kita memiliki tabungan uang. Contohnya seperti investasi dan deposito. Banyak orang yang lebih memilih investasi dibandingkan dengan deposito karena keuntungannya yang lebih tinggi. Namun harus kita pahami pula, keuntungan yang tinggi menandakan risiko yang tinggi pula.

Beberapa orang yang memiliki dana besar dan ingin uangnya tetap aman lebih memilih untuk menggunakan deposito sebagai sarana penghasil uang pasif mereka. Ada banyak bank yang memberikan sarana ini. Salah satunya adalah deposito BSI Syariah. Untuk informasi lebih lanjut mengenai deposito yang satu ini, Qoala akan membahasnya di bawah.

Sekilas Tentang Deposito BSI Syariah

Sekilas Tentang Deposito BSI Syariah
Sumber foto: mouby studio via Shutterstock

Deposito adalah simpanan yang diberikan kepada lembaga tertentu dan penarikannya hanya bisa dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang dipilih dengan adanya berbagai syarat lainnya. Deposito ini merupakan tabungan berjangka yang diberikan pihak bank. Deposito juga menjadi salah satu instrumen investasi yang memiliki risiko yang sangat kecil.

Sekarang kita akan membahas mengenai deposito syariah hingga bagaimana cara kerja deposito syariah? Deposito syariah adalah deposito dalam bentuk investasi sesuai syariat Islam menggunakan prinsip mudharabah. Prinsip perjanjian ini merupakan bentuk kerjasama antara berbagai pihak dimana pemilik dari modal akan mempercayakan modal mereka ke pengelola yang mereka sudah pilih untuk perjanjian kerjasama tertentu.

Perjanjian ini membutuhkan kontribusi sepenuhnya dari pemilik modal dan keahlian dari pengelola uang tersebut yang sudah dipilih. Investasi ini banyak dipilih oleh nasabah dikarenakan risiko yang kecil dan diatur secara resmi di Indonesia oleh Dewan Syariah Nasional yang dibentuk oleh Majelis Ulama Indonesia.

Nah, salah satu bank syariah terbaik di Indonesia yang bisa kamu pilih untuk berinvestasi adalah Bank Syariah Indonesia atau yang kerap disingkat BSI ini. Apakah BSI bisa deposito? Tentu saja bisa. Nasabah Bank Syariah Indonesia diberi kesempatan untuk membuka Deposito BSI Mobile hingga lebih dari 1 rekening.

Sebelum membahas lebih jauh tentang jenis produk deposito BSI, ada baiknya kita mempelajari dulu berbagai hal tentang apa itu investasi deposito syariah?

a. Dasar Hukum Deposito Syariah

Berikut ini adalah dasar hukum deposito syariah. Deposito syariah sudah diatur oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam Fatwa DSN No. 03/DSN-MUI/IV/2000 pada tanggal 1 April 2000. Detail dari ketentuannya adalah sebagai berikut.

  • Nasabah bertindak sebagai pemilik dana dan bank dianggap sebagai pengelola dana
  • Bank bisa melakukan berbagai usaha dengan prinsip syariah dan mengembangkannya
  • Modal harus ditentukan jumlahnya dan dalam bentuk tunai
  • Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dimasukkan ke dalam akad pembukaan rekening
  • Bank harus menutup biaya operasionalnya dengan menggunakan nisbah keuntungan miliknya
  • Bank tidak boleh mengurangi nisbah keuntungan tanpa persetujuan nasabah

b. Nisbah Deposito Syariah

Nisbah adalah istilah untuk pembagian keuntungan usaha dengan rata. Nisbah ini akan disepakati setiap bulannya oleh pihak bank dan nasabah. Bagi hasil yang akan didapatkan juga akan berbeda sesuai pada jumlah dan jangka waktu deposito tersebut. Besarnya bagi hasil juga akan tergantung pada pendapatan yang dimiliki oleh bank.

c. Perbedaan Deposito Syariah dan Konvensional

Apa saja perbedaan deposito syariah dengan investasi deposito konvensional pada umumnya?

1. Sistem Keuangan yang Digunakan

Prinsip dari hukum syariah akan digunakan dalam deposito syariah. Akad yang digunakan dalam deposito syariah juga akan sesuai dengan fatwa yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas Syariah – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Hal ini adalah bagian penting dari pertimbangan banyak orang memilih deposito syariah. Pada deposito konvensional, sistem perbankan yang digunakan akan menggunakan perbankan konvensional yang sudah dibuat sedemikian rupa oleh pihak bank sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Dengan adanya hal ini pastinya akan ada perbedaan dalam tata cara dan perhitungan dari kedua deposito tersebut.

2. Bentuk Imbalan Hasil dan Risiko

Keuntungan yang didapatkan oleh nasabah pada deposito syariah akan bersifat fluktuatif karena tergantung terhadap kinerja bank pada bulan tersebut. Sedangkan pada deposito konvensional persentase nilai imbalan akan ditetapkan pada perjanjian awal sampai seterusnya. Investasi apapun yang dilakukan oleh pihak bank atau jumlah deposito sebesar apapun dari nasabah tidak akan mempengaruhi jumlah pendapatan yang didapatkan nasabah.

3. Sistem Pengelolaan Dana

Perbankan dengan jaminan syariah akan menggunakan dana deposito sebagai alat untuk kegiatan investasi yang sesuai dengan syariah islam, sedangkan deposito konvensional akan menggunakan dana tersebut untuk melakukan apa saja yang sesuai dengan peraturan pemerintah serta supaya bisa mendapatkan keuntungan dari investasi dana tersebut.

4. Biaya Penalti

Pada deposito syariah, biaya penalti saat nasabah mengambil dana deposito lebih cepat dari tanggal jatuh tempo, hal itu sudah ditetapkan pada saat awal perjanjian. Namun pada deposito konvensional, diberikan persentase biaya penalti dari jumlah investasi jika hal tersebut terjadi. Hal ini juga bisa dibarengi dengan dan pengurangan jumlah bunga hasil investasi bahkan penghapusan semua bunga.

5. Perhitungan Bunga Keuntungan

Hal ini tidak diperkenankan dalam deposito syariah karena hal ini merupakan riba. Keuntungan yang didapatkan oleh nasabah deposito syariah sudah ditetapkan pada kesepakatan. Sedangkan pada deposito konvensional, besaran bunga pada saat perjanjian akan menjadi dasar perhitungan untuk bunga keuntungan deposito oleh bank pengelola investasi kepada nasabah deposito tersebut. Nilai bunga ini akan bersifat tetap dan tidak terpengaruh oleh kinerja pasar investasi yang dikelola bank.

Miliki asuransi syariah terbaik untuk lindungi kondisi keuanganmu tanpa perlu takut adanya riba!

Jenis-jenis Deposito BSI Syariah

Jenis-jenis Deposito Bank Syariah Indonesia
Sumber foto: Gallery arief via Shutterstock

Pembahasan di atas mengenai pengertian sampai perbedaan dari deposito BSI Syariah membuat kita menjadi lebih paham akan deposito dari bank ini. Mungkin setelah mendapatkan informasi mengenai deposito BSI Syariah, kamu menjadi lebih penasaran akan jenis deposito apa saja yang sekiranya ditawarkan oleh bank ini.

Tentunya, bank ini memberikan dua variasi deposito yang bisa dipilih sesuai tujuan dan keinginan dari orang yang mau mendepositokan uang mereka. Jenis-jenis dari deposito BSI Syariah adalah BSI Deposito Valas dan BSI Deposito Rupiah. Untuk informasi lebih lanjut, kalian bisa membaca penjelasannya di bawah ini.

1. BSI Deposito Valas

BSI Deposito Valas merupakan salah satu bentuk investasi berjangka di BSI Syariah. Investasi yang satu ini dikelola oleh akad Mudharabah untuk nasabah perorangan maupun perusahaan menggunakan mata uang USD. ada beberapa jangka waktu yang bisa dipilih oleh nasabah, seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.

Dengan investasi ini, nasabah bisa mendapatkan nisbah bagi hasil dari Bank Syariah Indonesia yang kompetitif dan mendapatkan fasilitas ARO (Automatic Roll Over) yang merupakan perpanjangan otomatis jika pada saat jatuh tempo, nasabah tidak mencairkan depositonya. Nasabah harus mempersiapkan setoran awal sebesar USD 1000 dan bersedia untuk membayar biaya break deposito sebesar USD 10. Ada juga biaya penggantian billyet jika rusak sebesar Rp10.000.

Sebagai persyaratan, nasabah harus mempersiapkan KTP, NPWP, PASPOR, KITAS, dan KITAP untuk nasabah perorangan. Sedangkan untuk nasabah non perorangan, mereka bisa mendaftar sesuai badan hukumnya. Untuk mengajukan deposito, nasabah bisa melakukannya lewat T24 dan EXA di cabang bank BSI. pembukaan deposito lewat EXA untuk nasabah non perorangan masih dalam pengembangan.

2. BSI Deposito Rupiah

BSI Deposito Rupiah merupakan salah satu bentuk investasi berjangka di BSI Syariah. Investasi yang satu ini dikelola oleh akad Mudharabah untuk nasabah perorangan maupun perusahaan menggunakan mata uang rupiah.

Ada beberapa jangka waktu yang bisa dipilih oleh nasabah, seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Dengan investasi ini, nasabah bisa mendapatkan nisbah bagi hasil yang kompetitif dan mendapatkan fasilitas ARO (Automatic Roll Over) yang merupakan perpanjangan otomatis jika pada saat jatuh tempo, nasabah tidak mencairkan depositonya.

Nasabah yang berniat untuk mendaftar pada deposito ini harus mau membayar uang setoran awal mulai dari Rp2.000.000 dengan biaya break deposito sebesar Rp25.000. Ada pula biaya penggantian billyet yang rusak sebesar Rp10.000.

Untuk mendaftar, nasabah harus menyiapkan KTP dan NPWP untuk mereka yang mendaftar sebagai perorangan dan sesuai badan hukum untuk yang non perorangan. Untuk mengajukan deposito, nasabah bisa melakukannya lewat T24 dan EXA di cabang bank BSI. pembukaan deposito lewat EXA untuk nasabah non perorangan masih dalam pengembangan.

Cara Menghitung dan Simulasi Deposito BSI Syariah

Cara Menghitung dan Simulasi Investasi BSI
Sumber foto: farzand01 via Shutterstock

Setelah kamu tahu apa saja jenis dari deposito BSI Syariah dan bagaimana cara mendaftarnya, kamu mungkin penasaran akan berapa jumlah uang yang nantinya bisa kamu tarik dari deposito ini. Sebenarnya ada cara tersendiri untuk menghitungnya dan kamu bisa melakukannya sendiri tentunya.

Rumus untuk menghitung deposito BSI Syariah adalah sebagai berikut.

  • (Nominal deposito / nominal seluruh deposito) x persentase bagi hasil x keuntungan bank pada bulan tersebut

Misalnya jika kita tahu beberapa informasi berikut, kita bisa menghitung hasil deposito dengan benar. Berikut ini adalah gambaran perhitungan deposito BSI untuk mengetahui berapa bagi hasil deposito bank BSI syariah tertinggi dengan simulasi yang bisa kamu ikuti.

  • Nominal deposito sebesar Rp10.000.000 dengan jangka waktu 1 bulan.
  • Keseluruhan jumlah deposito di bank yang memiliki jangka waktu adalah sebesar Rp5 miliar.
  • Keuntungan bagi hasil Bank Syariah Indonesia adalah sebesar Rp50 juta untuk satu bulan.
  • Berapa persen keuntungan deposito Bank Syariah Indonesia? Sebagai gambaran, nisbah bagi hasil yang diberikan dengan jangka waktu 1 bulan ini adalah sebesar 55% untuk nasabah dan 45% untuk bank.
  • Maka nilai bagi hasilnya adalah sebagai berikut.
    (Rp10.000.000 / Rp5.000.000.000) x 55% x Rp50.000.000 = Rp55.000

Jadi kamu akan mendapatkan nisbah bagi hasil dari BSI Syariah sebesar Rp55.000.

Sebagai catatan, informasi bunga deposito Bank Syariah Indonesia (BSI) 2021 atau 2022 hingga hari ini bisa kamu cek juga secara online.

Temukan berbagai pilihan asuransi syariah terbaik sebagai bagian dari perencanaan keuanganmu demi masa depan yang cerah di sini!

Syarat Membuka Deposito BSI Syariah

Berikut ini adalah beberapa syarat yang perlu kamu penuhi untuk dapat membuka deposito syariah dari Bank Syariah Indonesia.

  • Deposito BSI menggunakan prinsip Mudharabah Muthlaqah.
  • Mudharabah adalah perjanjian dimana kedua belah pihak akan menyediakan dana dan pihak lainnya bersedia untuk menggunakannya sebagai dana pengelolaan usaha.
  • Pada kasus ini, pihak bank akan memiliki kuasa penuh atas uang tersebut tanpa adanya batasan apapun.
  • Nominal minimum atau minimal penempatan deposito melalui BSI Mobile adalah Rp10.000.000 dan maksimum Rp50.000.000 (angka ini tentunya berbeda dengan deposito yang bisa mencapai 100 juta di Bank Syariah Mandiri)
  • Pengisian peruntukan deposito digunakan untuk memudahkan nasabah dalam membuka rekening yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan kepemilikan deposito.
  • Meski pengisian deposito tidak menggunakan nama nasabah, hal ini tidak mengubah kepemilikan deposito nasabah sama sekali.
  • Nisbah bagi hasil adalah persentase keuntungan yang akan didapatkan dari dana milik nasabah yang dikelola bank, tepatnya nisbah counter/cabang.
  • Nisbah bagi hasilnya adalah sebagai berikut.
    33% untuk nasabah, 67% untuk Bank, jangka waktu Deposito Mobile 1 bulan
    33% untuk nasabah, 67% untuk Bank, jangka waktu Deposito Mobile 3 bulan
    32% untuk nasabah, 68% untuk Bank, jangka waktu Deposito Mobile 6 bulan
  • Pembukaan rekening hanya bisa menggunakan dana dari rekening tabungan/giro dengan mata uang yang sama.
  • Nasabah yang membuka lewat BSI Mobile setuju akan tidak adanya bilyet deposito tetapi akan mendapat resi.
  • Rekening pencairan dan pembayaran adalah rekening sumber dana.
  • Rekening sumber dana tidak bisa ditutup sebelum deposito dicairkan.
  • Pencairan deposito ARO sebelum jatuh tempo, Deposito ARO Pokok dan Deposito ARO Pokok + Bagi Hasil hanya bisa dicairkan lewat BSI Mobile menu pencairan deposito.
  • Deposito yang dicairkan sebelum jatuh tempo tidak akan mendapatkan bagi hasil dan kena biaya tambahan.
  • Jika deposito diperpanjang, maka nisbah yang berlaku akan sesuai dengan saat perpanjangan.
  • Pemberitahuan dari bank akan dilakukan sesuai dengan cara yang dianggap benar oleh bank.
  • Nasabah setuju akan tidak adanya perubahan data diri dan tanda tangan yang ada di bank.
  • Nasabah harus melakukan pembaruan data diri, jika data diri saat membuka rekening lewat BSI Mobile berbeda dengan apa yang disimpan bank.
  • Deposito yang dibuka di BSI Mobile tidak bisa dibuat sebagai agunan pembiayaan.
  • Bank tidak wajib akan semua pajak atau penyusutan terhadap rekening nasabah.
    Semua kata-kata yang dimulai dengan huruf besar dan istilah lainnya dalam syarat khusu deposito ini mengacu pada Syarat-Syarat Umum Pembukaan Rekening (”SUPR”).
  • Dengan setujunya nasabah akan syarat yang disebutkan, nasabah mengakui kalau mereka sudah membaca syarat ini dan paham segala akibat hukum yang ada di dalamnya.
  • Syarat dan ketentuan yang ada sesuai dengan perundang-undangan, termasuk yang ada di OJK.

Cara Membuka Deposito BSI Syariah

Bagaimana cara daftar investasi deposito di BSI? Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membuka deposito BSI Syariah. Pertama-tama, kamu harus membuka BSI Mobil yang sebelumnya sudah kamu download di perangkat seluler yang kamu miliki. Di dalam aplikasi tersebut, kamu perlu memilih menu buka rekening. Klik deposito dan setelah itu pembukaan deposito. Kamu akan diminta untuk memasukkan sandi BSI Mobile yang bisa kamu lakukan juga dengan fingerprint. Pilihlah rekening yang mau kamu gunakan untuk membuka deposito.

Disitu kamu akan melihat beberapa kolom yang perlu dicentang. Namun sebelum melakukannya pastikan untuk sudah membaca persyaratan yang seperti ada di atas. Setelah kamu mencentang semuanya, kamu akan masuk ke dalam menu yang berisi peruntukan dari deposito, pilih sesuai kebutuhan kamu. Masukkan nominal deposito (bisa 10 – 50 juta rupiah) dengan jangka waktu (1, 3, dan 6 bulan) di halaman yang sama.

Pilih jenis deposito yang kamu inginkan, ada ARO (Automatic Roll Over), ARO + Bagi hasil, dan Non ARO. masukkan lagi PIN BSI Syariah kamu dan baca input yang sudah kamu masukkan sebelumnya. Pastikan kalau semuanya sudah benar. Tunggu sampai resi muncul, setelah itu klik OK. resi nanti akan dikirimkan juga ke email yang nantinya bisa kamu download dan simpan sebagai bukti sah kepemilikan deposito.

Cara Mencairkan Deposito BSI Syariah

Untuk melakukan penarikan lewat BSI Mobile, kamu bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini. Pertama kamu harus membuka BSI Mobile terlebih dahulu, lalu pilih menu buka rekening. Buka deposito – pengaturan deposito. Masukkan PIN BSI Mobile kamu, lalu klik selanjutnya. Di halaman selanjutnya akan muncul beberapa pilihan yang bisa kamu pilih, karena kamu ingin mencairkan dana, maka pilih cairkan deposito sekarang.

Keuntungan Deposito BSI Syariah

Keuntungan Deposito Bank Syariah Indonesia
Sumber foto: CAHYADI SUGI via Shutterstock

Setelah membahas berbagai cara tadi, kamu pastinya juga ingin tahu tentang kelebihan atau keuntungan deposito syariah dari Bank Syariah Indonesia ini. Berikut adalah rinciannya.

1. Dana Aman karena Sudah Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan

Dana yang akan masuk ke bank akan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan supaya bank makin dipercaya masyarakat. Nilai saldo nasabah paling banyak dalam satu bank adalah 2 miliar rupiah.

2. Keuntungan Disesuaikan dengan Keinginan

Dengan adanya perjanjian mudharabah dan akad nisbah di awal perjanjian, besaran nilai untung bisa disesuaikan dengan yang nasabah inginkan. Hal ini akan dibahas oleh kedua belah pihak sampai terjadi mufakat. Hal ini diharapkan bisa memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.

3. Proses yang Halal dan Sesuai Syariat Agama Islam

Nah, pertanyaan yang paling sering muncul adalah tentang apakah deposito di bank syariah halal? Deposito di bank syariah apakah riba? Jawabannya, penggunaan dari dana deposito ini digunakan untuk semua hal yang berhubungan dengan aturan Islam. Semuanya dipastikan halal dan sesuai syariah.

4. Deposito Dapat Dijadikan Jaminan Pembiayaan

Kamu bisa menjadikan deposito sebagai jaminan pembiayaan yang sama dengan aset jaminan lainnya. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa menanyakan kepada pihak bank.

5. Bisa Menjadi Tempat Simpan Alternatif untuk Cadangan Dana Darurat

Penarikan dana hanya bisa dilakukan sesuai jangka waktu yang dipilih, seperti 1, 3, dan 6 bulan. Setiap penarikan juga akan dimintakan biaya administrasi.

6. Mudah Diakses Melalui Fitur BSI Mobile hingga BSI Mobile Keyboard

Bank Syariah Indonesia menawarkan kemudahan dengan adanya fitur BSI Mobile yang bisa diakses melalui smartphone kamu. Melalui aplikasi ini, nasabah dapat melakukan pengecekan bunga deposito bank syariah hari ini, informasi bunga deposito bank syariah tertinggi 2021, pengaturan untuk mengubah jenis ARO dengan biaya yang didebet dari rekening sumber dana, hingga penutupan Deposito BSI Mobile yang hanya dapat dilakukan melalui BSI Mobile. Tak hanya itu, BSI juga menyediakan fitur BSI Mobile Keyboard bagi nasabah yang ingin bertransaksi tanpa keluar aplikasi. Kamu hanya perlu mengaktifkan keyboard dan pilih MSM Keyboard.

Kekurangan Deposito BSI Syariah

Deposito BSI Syariah memiliki beberapa kekurangan, seperti sebagai berikut.

  • Imbal hasil yang diberikan adalah yang terendah jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya, seperti reksadana syariah
  • Nasabah yang menggunakan deposito ini tidak bisa menarik dana kapanpun dia mau
  • Dana yang dimasukkan untuk jangka panjang tidak bisa melewati inflasi riil 10-12 persen, kecuali jika negara mengalami krisis ekonomi seperti di tahun 1998
  • Jika bank mengalami kebangkrutan, meski sudah dijamin LPS, proses penarikan dananya juga terbilang akan cukup sulit

Itulah beberapa informasi dari blog Qoala yang dapat kami berikan mengenai deposito BSI Syariah yang harus kamu ketahui jika kamu memiliki keinginan untuk melakukan deposito berbasis syariah. Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan tentunya, tapi jenis investasi ini tetap memiliki beberapa kekurangan yang bisa kamu jadikan pertimbangan.

Entah kamu memiliki investasi lewat reksa dana, deposito, atau jenis investasi lainnya. Pastikan untuk memiliki investasi yang sesuai dengan keadaan keuangan kamu saat ini supaya kamu bisa melakukan investasi yang menguntungkan tetapi tidak membuat kamu kewalahan. Kamu bisa memiliki deposito jika kamu takut akan risiko yang besar.

Asuransi Syariah di Qoala

Jangan lupa lihat blog Qoala guna mendapatkan informasi seperti produk bank syariah Indonesia! Selain produk bank syariah, menjaga financial juga perlu dengan memproteksi keuangan kamu dengan asuransi. Temukan juga beragam pilihan produk asuransi syariah terbaik yang kamu bisa dapatkan hanya di Qoala App!