Apa itu deposito dan bagaimana cara menghitung bunga deposito? Pertanyaan ini kerap muncul bagi kamu yang sudah melek investasi. Tentunya, investasi menjadi sebuah hal yang cukup penting dari bagian untuk mengelola keuangan yang dimiliki saat ini. Hal tersebut juga harus diiringi dengan berbagai pertimbangan serta perencanaan yang matang. Tak hanya itu, pengalokasian dana sesuai dengan kebutuhan saat ini serta perencanaan kedepannya, juga perlu siasat. Sebab, dana yang dimiliki akan mengalami inflasi yang pastinya akan terjadi setiap tahunnya. Adapun tujuannya agar dana yang dimiliki saat ini tidak hanya aman dan terencana untuk kebutuhan di masa mendatang, akan tetapi juga aman dari inflasi yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, kita pastinya dituntut untuk menggunakan berbagai cara lain selain menabung, karena jika hanya mengandalkan tabungan, suku bunga yang dihasilkan dapat dibilang belum mampu menyiasati nilai inflasi yang harus dihadapi.

Tentunya banyak cara yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi hal tersebut. Diantaranya adalah dengan menginvestasikan dana yang dimiliki saat ini ke berbagai instrumen investasi yang dapat kamu pilih sesuai kebutuhan, salah satunya deposito. Seperti yang diketahui, deposito adalah salah satu instrumen investasi yang cukup populer dipilih karena ada berbagai keuntungan yang ditawarkan dibandingkan dengan tabungan biasa. Keuntungan yang ditawarkan dari deposito salah satunya adalah suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan tabungan, serta kecilnya resiko yang harus dihadapi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya seperti investasi saham. Akan tetapi, sebelum kamu mulai memutuskan untuk mendepositokan dana yang dimiliki, sebaiknya kamu perlu mengetahui serta memahami terlebih dahulu segala informasi seputar deposito. Untuk itu, Qoala akan berikan penjelasan lengkap terkait deposito. Kamu bisa menyimak artikel ini lebih lanjut untuk menambah pengetahuan serta pemahamanmu terkait deposito.

Apa Itu Pengertian Deposito?

Apa Itu Pengertian Deposito?
Sumber foto: Andrii Yalanskyi via Shutterstock

Sederhananya, deposito merupakan bentuk produk simpanan yang ditawarkan pihak bank kepada nasabah yang menerapkan sistem jangka waktu. Nantinya nasabah akan memperoleh bunga sesuai ketentuan apabila mengikuti jangka waktu penarikan dana dalam produk simpanan tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika jangka waktu dilanggar, akan ada hukuman yang disebut penalti yang bisa menyebabkan pengurangan nilai simpanan maupun keuntungan. Sementara itu, menurut beberapa ahli pengertian deposito sebagai berikut:

Taswan (2008: 103): Berdasarkan buku Akuntansi Perbankan, pengertian deposito adalah simpanan masyarakat ataupun pihak ketiga yang pengambilan/penarikannya bisa dilaksanakan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara penyimpan bersama bank yang bersangkutan.

Lukman Dendawaijaya (2001: 27): Sedangkan, berdasarkan Lukman Dendawijaya dalam bukunya yang berjudul Manajemen Perbankan, deposito adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang pengambilan uangnya hanya bisa dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut kesepakatan antara pihak ketiga bersama bank yang bersangkutan.

Sementara, berdasarkan UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, deposito merupakan simpanan yang penarikannya hanya bisa dijalankan ketika masa tertentu sesuai dengan perjanjian nasabah pemilik deposito dengan bank.

Perlu diketahui, deposito juga dinilai sebagai produk investasi yang paling minim risiko. Sebab, produk simpanan yang dicetuskan oleh perbankan ini memiliki jaminan sekaligus memiliki kepastian terkait keuntungan yang bisa diperoleh nasabah.

Tak hanya itu, deposito juga memiliki berbagai pilihan jangka waktu simpanan yang dapat kamu pilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensimu. Idealnya, jangka waktu yang ditawarkan adalah mulai dari 1, 3, 6, 12 atau bahkan hingga 24 bulan. Dengan jangka waktu tersebut, uang yang nantinya kamu depositokan akan disimpan dan tidak dapat dicairkan hingga jangka waktu tersebut berakhir. Kemudian, pada saat jatuh tempo atau jangka waktu tersebut selesai, kamu akan menerima keseluruhan uang yang telah kamu depositokan beserta bunga yang didapatkan berdasarkan ketetapan bank untuk deposito yang telah dipilih.

Lalu bagaimana jika kamu ingin melanjutkan deposito yang sudah jatuh tempo untuk jangka waktu yang berkelanjutan? Untuk saat ini, beberapa bank yang memiliki produk penyimpanan deposito memiliki sistem perpanjangan otomatis atau biasa dikenal dengan Automatic Roll Over (ARO) yang dengan mudah dapat dipilih. Dengan sistem otomatis tersebut, tentunya ketika deposito sudah jatuh tempo, maka uang yang telah didepositokan akan diperpanjang dengan jangka waktu berikutnya. Hal ini akan otomatis terus berlaku hingga kamu memutuskan untuk mencairkan deposito yang dimiliki. Dengan demikian, uang yang didepositokan akan terus terakumulasi secara otomatis. Kemudahan inilah yang menjadikan deposito pilihan populer umumnya di kalangan investor pemula.

Karakteristik Deposito yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Memilihnya

Akan tetapi, keuntungan deposito sebagai produk investasi baru benar-benar bisa dirasakan jika kamu memahami terlebih dahulu definisi serta keuntungan dan kekurangan produk simpanan yang satu ini. Berikut ini adalah 8 hal yang wajib kamu ketahui sebelum menempatkan sejumlah dana ke produk deposito suatu perbankan.

a. Dana Terikat Waktu

Jika kamu ingin menempatkan sejumlah dana ke deposito, pastikanlah bahwa uang tersebut tidak akan digunakan sampai tenggat tertentu sesuai dengan keterikatan waktu deposito yang kamu pilih. Sebab, produk investasi dari perbankan ini baru dapat dicairkan dengan nominal penuh apabila jangka waktu berakhir. Jika kamu terpaksa menarik dana deposito di luar waktu yang ditentukan, bersiaplah mengalami pengurangan nilai dari deposito itu sendiri.

Biasanya, keterikatan waktu deposito mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, sampai 12 bulan. Penarikan dana mesti dilakukan sesuai dengan waktu yang kamu pilih saat mendaftarkan produk deposito.

Misalnya saja, jika kamu menabung deposito pada tanggal 15 September dengan keterikatan waktu 6 bulan, kamu baru bisa mengambilnya tanpa ancaman penalti pada tanggal 15 Maret tahun berikutnya. Jika dana, baik modal dan bunga, tidak diambil pada waktu tersebut maka deposito yang jatuh tempo akan diperpanjang secara otomatis dengan keterikatan waktu yang sama seperti di perjanjian awal.

b. Memiliki Perbedaan dengan Tabungan Biasa

Pertanyaan yang paling sering diutarakan adalah apa itu deposito dan perbedaannya dengan tabungan biasa. Hal ini mengingat kedua produk ini sama-sama produk perbankan berupa simpanan.

Pada umumnya, perbedaan antara deposito dan tabungan biasa sangatlah jelas. Ada dua perbedaan utama antara keduanya, yaitu tingkat bunga yang ditawarkan serta fleksibilitas.

Tingkat bunga deposito pastinya cenderung lebih tinggi daripada tabungan biasa. Misalnya saja, jika produk tabungan perbankan hanya menjanjikan bunga 0,5 persen untuk setahun, untuk tingkat bunga yang dijanjikan produk deposito bisa 5-6 kali lipatnya.

Sedangkan dari segi fleksibilitas, perbedaan krusial juga bisa kamu peroleh. Sebab, dana yang ada di produk tabungan bisa diambil kapan saja tanpa denda dan penalti. Sementara itu, jika kamu menempatkan dana di deposito, pengambilan modal dan keuntungan baru bisa dilakukan sesuai dengan keterikatan waktu yang telah disepakati. Jika kamu melanggar, bersiaplah menghadapi penalti dari pihak perbankan.

c. Keuntungan Deposito

Tidak ada ruginya jika kamu memutuskan untuk menanamkan dana pada deposito. Justru sejumlah keuntungan bisa langsung diperoleh. Keuntungan yang paling nyata dari deposito adalah hasil bunga yang umumnya lebih tinggi dari bentuk simpanan lain, baik dari tabungan biasa maupun dari tabungan berjangka.

Fleksibilitas yang kaku pada produk deposito ternyata juga berbuah keuntungan karena membuat kamu tidak bisa seenaknya mengambil dana yang sudah ditanamkan. Ditambah lagi jika nantinya kamu membiarkan dana jatuh tempo, ada kemungkinan kamu akan mengalami bunga berbunga sehingga pergerakan pertumbuhan uang kamu pastinya akan semakin pesat.

Selain keuntungan langsung tersebut, kamu juga bisa memperoleh keuntungan lain dari produk simpanan ini. Pasalnya, dana dalam deposito bisa dijadikan pula sebagai agunan atau jaminan kredit. Kamu pun tidak perlu takut dana deposito hilang sebab produk simpanan ini dijamin oleh negara.

d. Kelemahan Deposito

Selain memiliki banyak keuntungan dari sisi bunga maupun jaminan, ada juga kelemahan dari produk simpanan perbankan satu ini. Kelemahan deposito adalah tingkat bunga yang tidak setinggi investasi lain serta pengambilan dana yang tidak fleksibel.

Jika dibandingkan dengan produk tabungan biasa, tingkat bunga deposito memang lebih unggul. Akan tetapi, jika dibandingkan produk-produk investasi lain, tingkat bunga deposito dapat kalah jauh. Pada suatu kondisi tertentu, tingkat bunga deposito bahkan bisa kalah dibandingkan inflasi.

Sementara itu terkait fleksibilitas, dana yang dimasukkan ke deposito seharusnya memang merupakan uang dingin yang tidak masuk dalam anggaran kebutuhan. Namun, bisa saja dalam suatu momen kamu benar-benar membutuhkan dana dan terpaksa mengambil tabungan di deposito.

Jika hal ini terjadi, bersiaplah menghadapi penalti dari pihak perbankan. Untuk besaran penalti deposito sendiri saat ini berkisar 0,5-3 persen dari nilai tabungan. Bahkan ada juga pada beberapa perbankan, terdapat penerapan penghapusan bunga jika kamu mencairkan deposito di luar waktu jatuh tempo.

e. Bunga Deposito

Bunga deposito tiap bank bisa saja berbeda. Akan tetapi, besarannya tidak akan melebihi ketentuan bank Indonesia. Tiap bulan Bank Indonesia memang menerbitkan batasan besaran suku bunga deposito untuk perbankan di Indonesia.

Pada Maret 2021 sendiri, besaran bunga deposito di Indonesia hanyalah 2,75 persen. Besaran bunga ini juga telah ditetapkan oleh Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17-18 Maret 2021. Nantinya untuk tiap bulan, besaran batasan suku bunga simpanan tersebut bisa naik ataupun turun bergantung situasi ekonomi.

f. Dijamin LPS

Banyak orang memilih berinvestasi di deposito karena menganggap simpanan ini aman. Salah satu faktor keamanannya adalah jaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terkait produk-produk simpanan di perbankan, tidak terkecuali pada deposito.

Hanya saja, terdapat batasan nilai produk simpanan yang ditanggung oleh LPS. Dalam satu nama pemilik, nilai dana yang dijamin maksimal Rp2 miliar per bank. Jaminan ini baru berlaku apabila produk simpanan tersebut tercatat di pembukuan bank, tidak melebihi bunga penjaminan LPS, serta tidak menyebabkan bank menjadi bank gagal.

g. Jaminan Kredit

Tak dapat dipungkiri, deposito juga dapat dijadikan jaminan kredit perbankan. Akan tetapi, fungsi deposito sebagai agunan ini tidak berlaku di semua bank. Baru sejumlah bank besar yang menyatakan menerima deposito sebagai agunan.

Alternatif deposito sebagai agunan ini dapat menjadi solusi ketika kamu sedang memiliki kebutuhan mendadak. Dengan kepemilikan deposito di sebuah bank, kamu bisa melakukan peminjaman antara 70-90 persen dari total nilai deposito yang kamu miliki.

Jenis-jenis Deposito

Pada umumnya, terdapat tiga jenis deposito yang dikenal di Indonesia hingga saat ini. Ketiga jenis deposito tersebut diantaranya deposito berjangka, sertifikat deposito, serta deposito on call. Ketiga jenis deposito tersebut memiliki karakteristik serta ketentuan yang berbeda.

1. Deposito Berjangka

Deposito berjangka merupakan jenis deposito dengan jangka waktu tertentu. Penarikan deposito jenis ini hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati antara bank dengan nasabah mulai dari 1 hingga 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan untuk atas nama perorangan maupun lembaga. Nantinya, pihak yang tertera pada bilyet tersebut adalah pihak yang dapat mengambil atau mencairkan deposito yang disimpan. Pencairan bunga deposito berjangka dapat dilakukan secara langsung maupun dikreditkan ke rekening yang nasabah tentukan, tentunya setelah dipotong dengan sejumlah pajak yang harus ditanggung.

2. Sertifikat Deposito

Pada dasarnya sertifikat deposito sama seperti jenis deposito berjangka yang memiliki jangka waktu tertentu. Akan tetapi, dalam deposito jenis ini, sertifikat deposito diterbitkan dalam bentuk sertifikat yang tidak mengacu pada perseorangan maupun lembaga tertentu. Sehingga kamu dapat memindahtangankan sertifikat deposito jenis ini kepada siapapun. Dalam pencairan bunganya, pada deposito jenis ini dapat dilakukan di muka, setiap bulan, ataupun saat jatuh tempo.

3. Deposito On Call

Berbeda dengan kedua jenis deposito sebelumnya, deposito on call memiliki jangka waktu yang lebih singkat yaitu minimal 7 hari hingga kurang dari 1 bulan. Namun, minimum jumlah uang yang harus disetorkan pun harus dalam jumlah besar, mulai dari 50 juta Rupiah atau bahkan hingga 100 juta Rupiah tergantung ketetapan dari setiap bank. Karena setoran minimum yang tinggi serta jangka waktu yang singkat, besaran suku bunga yang didapatkan dapat dihitung berdasarkan negosiasi antara nasabah dengan bank.

Cara Menghitung Bunga Deposito

Bagaimana sistem bunga deposito dan cara menghitungnya? Untuk mengetahui seberapa besar profit yang kamu dapatkan berdasarkan bunga deposito, kamu bisa menggunakan dua cara menghitung. Cara pertama menghitung bunga deposito berdasarkan total pendapatan yang akan kamu dapatkan di akhir jatuh tempo. Sedangkan cara kedua menghitung bunga deposito adalah dengan menghitung berdasarkan profit yang akan kamu dapatkan dari suku bunga setiap bulan. Akan tetapi, sebelum kamu mulai mencoba cara menghitung bunga deposito, ada baiknya kamu memastikan terlebih dahulu suku bunga yang ditetapkan oleh bank pilihanmu mendepositokan dana serta besarnya pajak yang harus dibayar (jika ada).

a. Rumus Berdasarkan Total Pendapatan Per Jatuh Tempo

Dengan cara menghitung bunga deposito ini kamu tentunya dapat mengetahui kisaran profit yang akan kamu dapatkan secara keseluruhan. Berikut rumus dan cara menghitung bunga deposito ini:

Setoran Pokok + (Profit dari Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito)

Sebelum kamu mulai menghitung menggunakan rumus di atas, pastikan kamu telah menghitung terlebih dahulu profit dari bunga deposito serta jumlah pajak deposito yang harus dibayarkan. Untuk menghitungnya, kamu dapat menggunakan cara menghitung bunga deposito berikut ini:

Profit dari Bunga Deposito: (Setoran Pokok x Suku Bunga Deposito x Tenor*dalam satuan hari) / 365 (hari)

Jumlah Pajak Deposito: Tarif Pajak x Profit dari Bunga Deposito

Contoh Perhitungan:

Kamu ingin mendepositokan dana sebesar Rp24.000.000 untuk jangka waktu enam bulan. Sedangkan suku bunga deposito yang ditetapkan sebesar 6% dengan potongan pajak yang harus ditanggung sebesar 20%.

Maka, hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung besarnya profit dari bunga deposito.

(Setoran Pokok x Suku Bunga Deposito x Tenor) / 365

(Rp24.000.000 x 6% x 180 hari) / 365

Rp108.000.000 / 365

= Rp710.137

Kemudian, hitung jumlah potongan pajak yang harus ditanggung.

Tarif Pajak x Profit dari Bunga Deposito

20% x Rp710.137

= Rp142.027

Jika profit dari bunga deposito serta jumlah potongan pajak yang harus kamu tanggung sudah didapatkan hasilnya, maka kamu dapat mulai menghitung menggunakan rumus pertama.

Setoran Pokok + (Profit dari Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito)

Rp24.000.000 + (Rp710.137 – Rp142.027)

Rp24.000.000 + Rp568.110

= Rp24.568.110

Jadi, total pendapatan kamu setelah enam bulan adalah sebesar Rp24.568.110.

b. Rumus Berdasarkan Keuntungan Bunga Per Bulan

Dengan cara menghitung bunga deposito ini, kamu dapat lebih merinci kisaran profit yang akan kamu dapatkan setiap bulan. Berikut rumus serta cara menghitung bunga deposito nya:

(Suku Bunga Deposito x Setoran Pokok Deposito x 30 hari x 80%) / 365 hari

Sebagai catatan, persentase 80% di atas adalah persentase pendapatan setelah dikurangi dengan persentase pajak yang harus ditanggung (100% – 20%).

Contoh Perhitungan:

Jika kamu ingin mendepositokan dana sebesar Rp24.000.000 untuk jangka waktu enam bulan. Sedangkan suku bunga deposito yang ditetapkan sebesar 6% dengan potongan pajak yang harus ditanggung sebesar 20%. Maka, cara perhitungan dengan menggunakan rumus kedua adalah sebagai berikut:

(Suku Bunga Deposito x Setoran Pokok Deposito x 30 hari x 80%) / 365 hari

(6% x Rp24.000.000 x 30 x 80%) / 365

34.560.000 / 365

= Rp94.685

Dari hasil perhitungan di atas, profit bersih per bulan yang bisa didapatkan setiap bulannya adalah sebesar Rp94.685

Jika kamu sudah memahami cara menghitung profit yang bisa didapatkan baik itu setiap bulan atau secara keseluruhan, selanjutnya kamu dapat lebih mudah menghitung dan mencari tahu sendiri potensi keuntungan yang bisa didapatkan berdasarkan dana yang kamu akan investasikan. Akan tetapi, sebelum kamu melakukan perhitungan dengan kedua rumus di atas, pastikan kamu juga mengetahui dengan pasti setiap ketentuan sesuai dengan bank yang kamu pilih untuk mendepositokan dana yang dimiliki.

Manfaat Deposito

Sebelum melakukan simpanan deposito, kamu juga perlu mengetahui apa saja manfaat dari simpanan tersebut dan apa saja yang dapat kamu peroleh. Karena itu, berikut penjelasan lengkap terkait manfaat deposito.

1. Investasi yang Aman

Pertimbangan yang paling utama saat orang memilih deposito berjangka sebagai investasinya adalah risiko yang rendah. Instrumen investasi ini memang salah satu yang tingkat resikonya paling rendah dibandingkan beberapa instrumen investasi lainnya, seperti saham. Namun, tingkat risiko ini bisa saja meningkat apabila hal seperti krisis atau masalah politik dalam suatu negara berkembang.

Namun, deposito cukup kuat jika menghadapi kondisi naik turunnya pasar modal dan pasar uang. Oleh karena itu, deposito bisa dianggap sebagai instrumen investasi yang tingkat resikonya rendah.

2. Manfaat Suku Bunga Deposito per Bulan

Suku bunga yang ditawarkan oleh deposito juga cukup kompetitif dibandingkan dengan produk tabungan. Perbandingan suku bunga deposito dengan suku bunga tabungan ini cukup jauh hampir 3 kali lipat. Ini juga alasan mengapa orang lebih memilih deposito berjangka sebagai instrumen investasinya dibandingkan produk tabungan.

3. Proses Administrasi Bisa Dilakukan Secara Online

Untuk melakukan pembukaan rekening deposito biasanya memerlukan syarat yang banyak dan panjang. Namun, beberapa Bank sekarang sudah ada yang menyediakan deposito secara online. Tetapi, kamu tetap perlu melengkapi persyaratan yang ada. Dalam deposito online tersebut, kamu dapat menentukan besaran jumlah dana yang akan didepositkan serta jangka waktu yang sesuai dengan kebutuhan dana.

4. Jaminan Keamanan

Seperti yang telah dibahas, keamanan adalah salah satu faktor penting mengapa beberapa orang memilih deposito sebagai investasinya. Instrumen investasi ini memberikan rasa aman untuk masyarakat karena uang yang disimpan dalam bentuk deposito langsung dijamin oleh negara.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) inilah yang menjaminkan deposito nasabah hingga mencapai Rp2 miliar dengan tingkat suku bunga yang tertinggi. Karenanya, deposito relatif lebih aman terutama untuk mereka para pemula dalam dunia investasi.

5. Mudah

Deposito juga memberikan kemudahan dengan menerima segala mata uang untuk didepositokan. Mata uang seperti Dollar, Poundsterling, Euro dan beberapa mata uang lainnya dapat diterima di Bank besar yang menyediakan produk deposito ini.

Keuntungan atau Kelebihan Deposito

Terdapat 5 keuntungan deposito yang bisa kamu dapatkan. Apa saja itu? Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

a. Mendapatkan Bunga Deposito per Bulan yang Cukup Besar

Keuntungan deposit yaitu mendapatkan bunga yang besar dibanding dengan kamu menabung biasa. Pihak bank akan menentukan bunga dari uangmu per triwulan atau pertahun tergantung lama kamu deposit.

b. Keamanan Uang Terjamin

Dengan kamu membuka rekening deposito maka kamu akan menyimpan uang di bank. Ketika uang sudah disimpan di bank maka keamanan akan uangmu juga terjamin. Berbeda halnya saat kamu menyimpan uang dirumah, karena kamu tidak tahu kapan akan terjadi tindak kriminalitas.

c. Minimnya Risiko

Jika kamu tidak suka dengan risiko maka deposit ini adalah pilihan yang tepat. Karena jika gunakan uangmu sebagai modal usaha bisa saja kamu mengalami kerugian. Namun dengan deposito ini resiko yang akan diperoleh cukup rendah, atau bahkan tidak sama-sekali.

d. Akses Bunga Mudah

Bunga dari deposito dapat kamu akses secara mudah. Hasil bunga deposito per bulan dapat dicairkan secara tunai dalam jangka waktu tertentu. Selain dicairkan secara tunai bunga bisa di transfer atau disetorkan ke rekeningmu. Akan tetapi jika kamu ingin menginvestasikan yang lagi maka dengan sistem Automatic Roll Over. Jika dihitung bunganya akan bertambah besar karena kemungkinan terjadi bunga majemuk.

e. Investasi yang Menguntungkan

Investasi uang yang paling menguntungkan adalah dengan deposito. Karena kamu tidak takut mengalami kerugian. Segala kerugian akan dijamin oleh lembaga penjamin simpanan. Berbeda jika kamu ingin berinvestasi di bisnis atau saham. Maka, kamu akan berpotensi menghasilkan kerugian yang besar.

Kekurangan atau Kelemahan Deposito

Jika sebelumnya dibahas mengenai keuntungan dari penempatan dana di deposito, berikut ini kerugian yang bisa saja timbul dalam deposito, diantaranya:

a. Keuntungan yang Cenderung Kecil Ketimbang Investasi Lainnya

Walaupun sudah mendapatkan bunga yang cukup besar dari bank. Namun deposito masih memiliki keuntungan yang kecil dibanding dengan produk investasi lainnya. Laba yang didapat dari deposito ini kadang tak sebanding dengan uang yang didepositokan.

Misalnya saja kamu deposito 10 juta dan mendapat bunga 5-6 persen saja. Sehingga dari modal deposito uang 100 juta tersebut hanya bisa memperoleh laba sebesar 2 jutaan. Itupun belum dipotong pajak dan biaya administrasi lainnya. Berbeda halnya dengan kamu investasi saham yang mana kamu akan memperoleh keuntungan yang cukup besar.

b. Ikut Terkena Inflasi

Perlu diingat, setiap tahun inflasi terjadi. Sehingga nilai uang yang kamu depositkan sekarang akan mengalami penurunan nilai nya. Hal ini disebabkan karena harga bahan pokok yang semakin hari semakin meningkat. Sehingga ketika deposit hari 100 juta, maka nilai uang 100 juta pada 2 tahun yang akan datang tidak akan sama dengan sekarang. ini yang menjadi kelemahan ketika ingin melakukan deposito.

c. Kena Biaya Pajak

Deposito ini termasuk ke dalam pajak penghasilan (PPH). Sehingga wajib membayar pajak setiap tahunnya. Biaya pajak PPh ini lumayan besar yaitu 20 persen. Sehingga kamu yang mendapatkan bunga tidak begitu besar akan dipotong untuk membayar pajak juga.

d. Ada Biaya Penalti

Selain pajak, ada juga yang namanya biaya penalti. Biaya penalti ini dikenakan jika kamu menarik depositmu belum tanggal jatuh tempo.

e. Nilai Investasi Tidak Bertambah

Ketika kamu mulai memutuskan untuk mendepositokan uang maka kamu tidak ada cara apapun yang bisa meningkatkan nilai dari investasimu. Hal ini disebabkan karena kamu tidak terlibat dalam pengelolaan uangnya. Jadi kamu tidak bisa menargetkan adanya tambahan dana untuk investasi selain dari bunga yang diberikan oleh bank.

Syarat serta Cara Buka atau Pengajuan Deposito

Saat sudah mengetahui mengenai deposito dan kamu mulai tertarik untuk melakukan deposito. Maka, kamu dapat mempersiapkan terlebih dahulu beberapa persyaratan umum dari deposito, antara lain:

  • Melakukan pengisian formulir pembukaan rekening deposito
  • Menunjukkan bukti asli identitas diri seperti KTP/SIM/Paspor (untuk perorangan)
  • Atau menyerahkan fotokopi bukti identitas/legalitas badan usaha/hukum (untuk perusahaan)
  • Melakukan setoran awal untuk pembukaan rekening deposito

Setelah mempersiapkan segala hal di atas, seringkali kamu memikirkan berapa keuntungan yang dapat kamu terima dari deposito yang kamu lakukan. Oleh karenanya, kamu butuh perhitungan terkait bunga deposito per bulan keuntungan dari deposito.

Untuk proses pembuatan deposito ini juga terbilang mudah. Hampir setiap bank memiliki produk yang satu ini. Dan yang perlu kamu tahu, di dunia investasi, semakin tinggi risiko, maka makin besar pula keuntungan yang ditawarkan. Meski demikian, deposito memiliki risiko yang terbilang rendah, namun masih menjanjikan keuntungan yang maksimal.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Langkah Pengajuan Deposito

Walaupun tingkat risiko deposito ini relatif kecil, bukan berarti kamu bisa menyepelekan produk investasi yang satu ini. Jika tidak dikelola dengan baik, bukan tidak menutup kemungkinan kamu tidak memperoleh keuntungan yang maksimal sebagaimana perhitungan awal yang telah dilakukan. Berikut ini hal yang perlu diperhatikan saat ingin mengajukan deposito.

1. Pilih Jangka Waktu Deposito

Sebelum memutuskan untuk membuka deposito, tentukan terlebih dahulu berapa lama kurun waktu yang akan diambil nantinya, apakah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, atau 24 bulan? Perlu diketahui, produk deposito akan memberikan keuntungan maksimal untuk tujuan jangka panjang.

Namun, semua itu kembali lagi pada keinginan dan kebutuhanmu. Bila kamu ingin memanfaatkan keuntungan dalam jangka pendek, maka kamu bisa pilih untuk deposito dengan jangka waktu 1 bulan atau 3 bulan, hingga 6 bulan. Jangan lupa, untuk memperhatikan kapan tanggal jatuh tempo untuk pencairannya sebelum deposito itu secara otomatis akan dilanjutkan.

2. Pertimbangkan Soal Penyaluran Deposito

Lebih banyak instrumen investasi tentunya akan semakin menguntungkan bagimu yang memiliki banyak dana berlebih. Kamu juga bisa memilih jangka waktu pada investasi deposito yang berbeda-beda. Sebagian bisa ditempatkan pada deposito bertenor jangka panjang, dan sebagian lagi bisa di tenor jangka pendek dan menengah.

Teknik penyaluran deposito dalam kurun waktu yang berbeda-beda dapat dijadikan sebagai analisis guna mengetahui likuiditas dari deposito itu sendiri. Jika likuiditas deposito jangka pendek lebih besar, lain kali kamu bisa memilih deposito dengan jangka waktu yang pendek itu, dan sebaliknya.

3. Tentukan Besaran Setoran Deposito

Semua bank yang beroperasi di Indonesia menawarkan produk investasi kepada nasabahnya. Jumlah setoran minimum yang diinvestasikan dalam deposito pun beragam. Akan tetapi, jumlah minimum setoran awal rata-rata sekitar Rp8 juta.

Sebelum kamu mulai menyetorkan seberapa besar uang yang akan didepositokan, biasanya akan ada kalkulator untuk simulasi perolehan dari dana yang disimpan di deposito nantinya hingga waktu jatuh tempo. Dengan mengetahui seberapa besar kira-kira hasil uang yang didepositokan itu nantinya, maka kamu bisa memilih akan seberapa banyak uang yang akan ditempatkan nanti.

4. Pahami Cara Pencairan Deposito

Tabungan dan deposito merupakan dua jenis instrumen keuangan yang berbeda. Jika tabungan, maka kamu tentunya bisa mencairkannya kapan saja. Akan tetapi, hal itu tidak terjadi pada deposito. Uang yang ada di deposito hanya boleh dicairkan apabila sudah jatuh tempo. Meski demikian, ada ketentuan bisa dicairkan sebelum jatuh tempo namun kamu harus membayar sejumlah denda yang ditetapkan oleh pihak bank. Tentu, lama tidaknya pencairan depositomu itu nantinya tergantung dari jumlah periode yang diambil.

5. Ketahui Berapa Bunga Deposito yang Ditawarkan

Setiap bank menawarkan suku bunga yang berbeda-beda pada produk depositonya. Kamu bisa membandingkan suku bunga deposito antara satu bank dengan bank lainnya. Pilih sesuai keinginan dan yang menurutmu memberikan keuntungan lebih pada danamu nantinya.

Besaran bunga deposito ini terkadang juga tergantung dari lama waktu penempatan danamu. Semakin lama periode jangka waktu penempatan deposito yang dipilih, maka akan semakin besar pula bunga yang diberikan.

6. Perhatikan Waktu Jatuh Tempo Deposito

Jatuh tempo pada investasi deposito adalah waktu untuk bisa dilakukannya pencairan dana. Jika kamu memilih jangka waktu deposito itu 12 bulan, maka pada saat itu juga kamu harus mencairkannya bila benar-benar memang menginginkan uang itu. Karena jika tidak, maka uangmu akan secara otomatis dilanjutkan pada jangka waktu 12 bulan berikutnya.

Sekarang kamu sudah tidak bingung mengenai apa itu deposito, bukan? Kamu mungkin juga mulai tertarik menanamkan sejumlah dana ke produk simpanan ini sebagai bentuk investasi. Namun bisa jadi pula, kamu justru merasa besaran bunga pasti yang bisa diperoleh dari deposito terlalu kecil dan tidak bisa membuat perkembangan dana yang signifikan untuk hartamu.

Selain deposito, sebenarnya kamu juga bisa melirik asuransi unit link jika mencari produk investasi yang aman. Bahkan pada produk unit link, kamu tidak hanya mendapat sarana investasi, melainkan juga memperoleh asuransi yang sudah pasti.

Beberapa perusahaan asuransi juga telah menyediakan produk unit link yang kamu cari tersebut. Tentunya, kamu bisa mencari informasinya lebih lanjut dengan membuka Qoala App. Dan jangan lupa untuk membaca lebih lengkap seputar deposito, seperti “Deposito Syariah” hanya di Qoala blog.