Sudah mulai memasuki bulan suci Ramadhan, bulan yang begitu dirindukan oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain mempersiapkan diri agar semakin dekat dengan Allah Swt, kamu juga sudah seharusnya mempersiapkan diri untuk menunaikan zakat, terutama zakat fitrah.

Sudah tahu syarat wajib zakat? Selain zakat fitrah, terdapat beberapa jenis zakat lain yang wajib untuk ditunaikan. Informasi selengkapnya di artikel Qoala satu ini.

Hukum Zakat dalam Islam

Hukum Zakat dalam Islam
Sumber Foto: Kingmaya Studio Via Shutterstock

Zakat adalah kewajiban sosial dan ekonomi dalam agama Islam yang diwajibkan atas harta atau kekayaan tertentu yang dimiliki oleh individu yang telah mencapai nisab (batas minimum) dan telah dimiliki selama satu tahun hijriyah. Hukum zakat dalam Islam sangat penting dan merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang harus dipatuhi oleh umat Muslim.

1. Hukum Zakat Fitrah dalam Islam

Seperti apa hukum zakat fitrah dalam islam? Dalam ajaran Islam, zakat fitrah adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim. Pendapat mayoritas ulama sepakat bahwa zakat fitrah merupakan fardhu ain atau kewajiban yang bersifat wajib.

Dasar hukum zakat fitrah ditemukan dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 43, yang berbunyi “Tegakkanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”

Kewajiban membayar zakat fitrah berlaku untuk semua umat Muslim tanpa terkecuali, baik yang masih anak-anak maupun yang sudah dewasa. Hal ini diperkuat dengan hadis riwayat Muslim yang menegaskan bahwa Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah bagi setiap individu Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka atau budak.

“Sesungguhnya Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah bagi manusia berupa satu sha’ dari kurma atau satu sha’ dari gandum atas setiap orang yang merdeka ataupun budak, baik laki-laki atau perempuan dari golongan umat Muslim.” (HR Muslim).

Zakat fitrah harus dikeluarkan sesuai dengan aturan dan waktu yang telah ditentukan. Meskipun boleh dibayarkan sejak awal bulan Ramadhan, lebih dianjurkan untuk membayar zakat fitrah pada hari-hari terakhir bulan Ramadhan hingga pagi hari sebelum shalat Idul Fitri. Membayar zakat fitrah setelah shalat Idul Fitri dianggap sebagai perbuatan dosa dalam Islam.

Dengan demikian, zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim sesuai dengan aturan dan waktu yang telah ditentukan dalam ajaran Islam. Dengan melakukan perencanaan keuangan, Anda bisa mengerjakan kewajiban ini dengan mudah.

2. Hukum Zakat Mal dalam Islam

Zakat mal dalam Islam adalah kewajiban yang diwajibkan atas harta atau kekayaan tertentu yang dimiliki oleh individu yang telah mencapai nisab (batas minimum) dan telah dimiliki selama satu tahun hijriyah. Hukum zakat mal dalam Islam adalah fardhu ain atau kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat-syarat tertentu.

3. Hukum Zakat Perniagaan dalam Islam

Zakat perniagaan dalam Islam adalah kewajiban yang dikenakan atas harta atau modal usaha yang dimiliki oleh seorang pedagang atau pebisnis yang telah mencapai nisab (batas minimum) dan telah dimiliki selama satu tahun hijriyah. Hukum zakat perniagaan dalam Islam adalah fardhu ain atau kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Berikut adalah beberapa poin penting terkait hukum zakat perniagaan dalam Islam:

Zakat perniagaan diwajibkan oleh agama Islam sebagai salah satu rukun Islam yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti mencapai nisab dan telah dimiliki selama setahun hijriyah.

Syarat-Syarat Wajib Zakat

Syarat wajib zakat adalah kondisi atau persyaratan yang harus dipenuhi oleh seseorang agar diwajibkan untuk membayar zakat. Berikut adalah syarat wajib zakat, mulai dari zakat fitrah, zakat mal, hingga zakat perniagaan:

1. Syarat Wajib Zakat Fitrah

Dalam mengeluarkan zakat sesuai dengan aturan agama yang ditetapkan, ada sejumlah syarat wajib zakat fitrah yang harus dipenuhi, yaitu:

  • Islam: Seseorang harus beragama Islam agar wajib membayar zakat fitrah.
  • Baligh: individu tersebut harus telah mencapai usia baligh (dewasa) menurut hukum Islam
  • Berakal Sehat: individu tersebut harus memiliki akal yang sehat sehingga dapat memahami arti dan pentingnya membayar zakat fitrah
  • Merdeka: individu tersebut harus bebas dari status hamba sahaya atau ketergantungan atas pihak lain dalam aspek finansial
  • Mampu membayar zakat: memiliki makanan yang lebih untuk diri sendiri dan orang-orang yang menjadi tanggungannya

2. Syarat Wajib Zakat Mal

Berbicara tentang zakat, kamu juga pasti tahu adanya zakat mal, bukan? Tetapi apa saja syarat wajib zakat mal? Untuk bisa menunaikan zat satu ini, terdapat beberapa syarat wajib yang harus dipenuhi oleh seorang muslim, yaitu:

1. Beragama Islam

Dalam mengeluarkan zakat, termasuk zakat mal, salah satu syarat wajibnya adalah beragama Islam. Jadi, zakat mal wajib bagi mereka yang beragama Islam dan memenuhi syarat wajib lainnya seperti yang dijelaskan di poin-poin berikutnya.

2. Baligh dan Berakal

Untuk mengeluarkan zakat mal atau harta, ada syarat wajib lainnya yaitu harus baligh dan berakal. Artinya, zakat mal tidak wajib bagi mereka yang belum cukup usia atau baligh meski sudah memenuhi nisab atau persyaratan lainnya.

3. Merdeka atau Bukan Budak

Syarat wajib lain agar bisa menunaikan zakat mal adalah merdeka atau bukan budak. Apabila kamu adalah muslim yang memiliki harta benda yang sudah mencapai nisab dan haul serta merupakan orang yang merdeka, kamu bisa segera mengeluarkan zakat mal.

4. Harta Milik Sendiri

Harta milik sendiri dan bersifat halal adalah salah satu syarat wajib zakat bagi mereka yang ingin mengeluarkan zakat mal. Dengan kata lain, kamu adalah orang yang mempunyai hak untuk mengatur dan mengelola harta secara bijak.

Harta harus bersumber dari sumber yang sesuai dengan syariah Islam, termasuk warisan, penghasilan dari usaha, dan pemberian negara atau orang lain dengan cara yang sah. Jadi, agar bisa mengeluarkan zakat mal, harta yang kamu punya tidak boleh didapatkan dengan cara yang haram.

5. Mencapai Nisab

Selanjutnya, syarat wajib zakat harta adalah mencapai nisab atau perhitungan yang harus dipenuhi. Artinya, apabila hendak membayar zakat mal, hitung terlebih dahulu kecukupan nisabnya. Harta yang tidak mencukupi perhitungan nisab zakat tidak wajib pagi pemiliknya untuk menunaikan zakat.

6. Mencapai Haul (Perhitungan Satu Tahun)

Berbicara tentang syarat wajib zakat, kamu bisa menunaikan kewajiban membayar zakat mal apabila sudah mencapai haul, yaitu perhitungan satu tahun. Ketentuan ini berlaku bagi umat Islam yang mempunyai kekayaan yang berasal dari beberapa sumber, termasuk:

  • Ternak
  • Harta simpanan
  • Hasil niaga atau berdagang

Namun, apabila harta berasal dari hasil pertanian, buah-buahan, dan harta kartun, kamu bisa menunaikan zakat mal tanpa harus menunggu mencapai haul atau satu tahun. Mengetahui ketentuan dan syarat wajib zakat mal sangatlah penting agar kamu tidak salah langkah sehingga melakukan kewajiban sesuai aturan agama.

7. Tidak dalam Keadaan Berhutang

Ingin mengeluarkan zakat atas harta benda yang dimiliki? Coba pahami juga syarat satu ini, di mana kamu tidak dalam keadaan berhutang. Perhitungan nisab zakat mal harus memperhatikan hutang. Apabila kamu memiliki sejumlah hutang, maka hutang tersebut akan memotong perhitungan harta.

Mungkin saja jumlah hutang yang dimiliki tidak mencukupi perhitungan nisab yang sebelumnya sudah kamu hitung. Itu artinya, harga yang kamu punya belum wajib dikeluarkan zakatnya karena pada akhirnya masih belum mencapai nisabnya.

3. Syarat Wajib Zakat Perniagaan

Zakat perniagaan adalah zakat yang dikeluarkan dari keuntungan jual beli harta atau aset. Jadi, jenis zakat satu ini adalah zakat yang dikenakan pada aset perdagangan yang dikelola oleh individu atau perusahaan.

Zakat dari harta dagang tentunya berbeda dengan zakat fitrah. Perhitungan zakat dikurangi dengan utang jangka pendek atau pinjaman yang harus dilunasi dalam waktu satu tahun.

Selain syarat wajib zakat seperti syarat wajib zakat mal, terdapat beberapa syarat dalam mengeluarkan zakat perniagaan, di antaranya adalah:

  • Usaha sudah berjalan selama satu tahun atau lebih
  • Harta merupakan gabungan dari perdagangan awal dan akhir
  • Nisab zakat adalah setara dengan 85 gram emas atau 20 dinar
  • Besaran kadar zakat adalah 2,5 persen
  • Bisa berupa barang atau uang
  • Dikenakan kepada pemilik usaha dagang atau perseroan
  • Pembagian zakat dilakukan kepada anggota perusahaan beragama Islam sebelum dibagikan kepada pihak berserikat apabila semua anggota adalah muslim
  • Dikeluarkan oleh anggota perseroan beragama Islam apabila sudah mencapai nisab dan terdapat anggota lain yang beragam selain Islam

Tata Cara dan Niat Zakat

Tata Cara dan Niat Zakat
Sumber Foto: Odua Images Via Shutterstock

Sudah tahu tata cara dan niat zakat? Tata cara dan niat zakat bergantung dari zakat apa yang akan kamu tunaikan. Berikut adalah tata cara dan niat zakat untuk zakat fitrah, zakat mal, dan zakat perniagaan:

1. Zakat Fitrah

Berdasarkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh manusia yang beragama Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Adapun waktu pembayarannya adalah di bulan suci Ramadhan dalam menyambut Idul Fitri.

Untuk tata cara dan niat mengeluarkan zakat fitrah adalah sebagai berikut:

Tata Cara Zakat Fitrah

Dengan berbagai informasi tentang zakat fitrah yang didapatkan, apakah kamu sudah yakin bahwa tata cara mengeluarkan zakat tersebut sesuai dengan ketentuan Islam?

Agar tidak salah dan ragu dalam menunaikan zakat, ikuti beberapa tata cara zakat fitrah berikut ini:

1. Ketahui Jumlah Tanggungan Zakat

Meski bersifat wajib, tetapi zakat fitrah tidak diharuskan untuk semua orang. Ada beberapa golongan wajib bayar zakat yang wajib membayar zakat atau muzzaki, yaitu orang yang masih hidup, orang yang merdeka, dan mampu (memiliki makanan yang lebih untuk diri sendiri dan orang-orang yang menjadi tanggungannya).

Dengan kata lain, zakat menjadi wajib untuk diri sendiri, pasangan, atau tanggungan lain.

2. Hitung Besaran Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang dibayarkan dalam bentuk makanan pokok, misalnya beras sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa dengan kualitas yang sama dengan yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Namun, bisa juga diganti dengan uang tunai yang setara dengan nilai tersebut.

Menurut SK Ketua Baznas No. 07 Tahun 2023 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah DKI Jakarta Raya dan sekitarnya, maka nilai zakat fitrah setara uang Rp45.000. per individu. Apabila hendak membayar zakat dengan uang tunai, kamu bisa mengalikan nilai zakat fitrah dengan jumlah tanggungan.

3. Tunaikan Zakat Tepat Waktu

Tata cara mengeluarkan zakat fitrah yang selanjutnya adalah menunaikan zakat tepat waktu. Dalam ketentuan pembayaran zakat fitrah, terdapat beberapa waktu yang ditentukan berdasarkan hukumnya.

  • Waktu wajib, yaitu pada saat matahari terbenam di hari terakhir Ramadhan menjelang Idul Fitri.
  • Waktu sunnah, yaitu mulai dari waktu sholat Subuh hingga sebelum pelaksanaan sholat Idul Fitri.
  • Waktu yang hukumnya mubah, yaitu mulai dari hari pertama Ramadhan hingga hari terakhir Ramadhan.
  • Waktu yang makruh, yaitu setelah pelaksanaan sholat Idul Fitri hingga sebelum matahari terbenam pada hari Idul Fitri.
  • Waktu yang haram, yaitu setelah matahari terbenam pada hari Idul Fitri.
  • Meskipun pembayaran zakat fitrah dapat dilakukan sepanjang bulan Ramadhan, disarankan untuk dilakukan pada akhir bulan Ramadan. Hal ini karena zakat fitrah dapat membantu membersihkan diri dari perbuatan sia-sia yang mungkin telah dilakukan selama bulan Ramadhan.

Perbuatan sia-sia ini meliputi berbagai konteks, seperti perkataan yang tidak baik, gosip, dan sebagainya. Oleh karena itu, zakat fitrah memiliki peran penting dalam menyucikan diri dari segala kesalahan yang mungkin terjadi selama bulan Ramadhan.

4. Lakukan Serah Terima Zakat Fitrah

Tahapan terakhir dalam proses pembayaran zakat fitrah adalah proses serah terima. Meskipun pada dasarnya kamu dapat langsung memberikan zakat fitrah kepada penerima zakat yang berhak (mustahik), namun, lebih dianjurkan untuk menyerahkannya melalui lembaga amil zakat.

Penyerahan melalui lembaga amil zakat lebih disukai karena dapat memastikan distribusi zakat yang lebih merata dan tepat sasaran. Lembaga amil zakat juga memiliki prosedur penimbangan yang ketat sehingga dapat menghitung zakat dengan akurat. Dengan demikian, penyaluran zakat melalui amil zakat dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada para mustahik serta menjaga keadilan dalam pembagian zakat.

Niat Zakat Fitrah

Sebelum mengeluarkan zakat fitrah yang wajib bagi umat muslim di waktu yang sudah ditentukan, pastikan terlebih dahulu kamu tahu seperti apa niat zakat fitrah. Niat tersebut merupakan salah satu syarat sah zakat, Berikut adalah beberapa bacaan niat zakat fitrah untuk diri sendiri maupun orang lain:

  • Untuk diri sendiri: Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an nafsî fardhan lillâhi ta’âlâ. Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
  • Untuk istri: Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an zaujatî fardhan lillâhi ta’âlâ Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
  • Untuk anak laki-laki: Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an waladî (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
  • Untuk anak perempuan: Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an bintî (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
  • Untuk diri sendiri dan keluarga: Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘annî wa ‘an jamî’i mâ talzamunî nafaqâtuhum fardhan lillâhi ta’âlâ Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
  • Untuk mewakili seseorang: Nawaitu an ukhrija zakâtal fithri ‘an (sebutkan nama) fardhan lillâhi ta’âlâ Artinya, “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”

2. Zakat Mal

Zakat mal adalah zakat yang wajib dikeluarkan atas kekayaan atau harta yang dimiliki seseorang jika telah mencapai nisab (batas minimum) dan telah dimiliki selama satu tahun hijriyah. Zakat mal dikenakan pada berbagai jenis kekayaan seperti uang tunai, emas, perak, investasi, dan harta lainnya yang memiliki nilai ekonomis yang signifikan.

Adapun tata cara dan niat zakat mal adalah:

Tata Cara Zakat Mal

Untuk mengeluarkan zakat mal yang sudah memenuhi syarat, berikut adalah tata cara yang bisa kamu ikuti:

1. Menentukan Harta yang Dikenai Zakat

Harta yang dikenai zakat mal adalah harta yang mencapai nisab (batas minimum yang ditetapkan) dan telah dimiliki selama satu tahun hijriah.

2. Menentukan Besaran Zakat

Besaran zakat mal yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari total harta yang telah mencapai nisab.

3. Menentukan Tempat Penyaluran Zakat

Zakat mal dapat disalurkan kepada delapan golongan yang berhak menerimanya, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 60. Golongan-golongan tersebut antara lain fakir, miskin, amil (petugas pengumpul zakat), muallaf, hamba sahaya, orang yang berhutang, untuk jihad fi sabilillah, dan para musafir yang membutuhkan.

4. Mengeluarkan Zakat pada Waktu yang Tepat

Zakat mal dapat dikeluarkan setiap saat, tidak harus menunggu bulan tertentu. Namun, banyak orang yang memilih untuk mengeluarkan zakat mal pada bulan Ramadhan karena pahalanya yang dilipatgandakan.

5. Niat Mengeluarkan Zakat

Saat mengeluarkan zakat mal, disarankan untuk menyertakan niat yang tulus ikhlas untuk menunaikan kewajiban agama.

6. Proses Penyaluran Zakat

Zakat mal dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga resmi amil zakat atau secara langsung kepada individu yang berhak menerima.

Niat Zakat Mal

Sebelum mengeluarkan zakat mal, kamu bisa terlebih dahulu menghafal niatnya. Niat zakat mal adalah:

“نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ مَالِي فَرِيْضَةً لِلَّهِ تَعَالَى”

Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat mal sebagai kewajiban kepada Allah Ta’ala.”

Dengan mengucapkan atau menyimpan niat tersebut dalam hati, seseorang telah menunaikan niat yang diperlukan dalam mengeluarkan zakat mal sesuai dengan tuntunan agama Islam.

3. Zakat Perniagaan

Zakat perniagaan merupakan bagian dari zakat yang wajib dikeluarkan atas harta atau modal usaha yang dimiliki oleh seorang pedagang atau pebisnis yang telah mencapai nisab (batas minimum) dan telah dimiliki selama setahun hijriyah. Zakat perniagaan dikenakan pada harta modal usaha yang digunakan untuk kegiatan bisnis, termasuk uang tunai, barang dagangan, investasi, dan keuntungan yang belum direalisasi.

Untuk mengeluarkan jenis zakat satu ini, tata cara dan niat dari zakat perniagaan adalah:

Tata Cara Zakat Perniagaan

Berikut adalah tata cara mengeluarkan zakat perniagaan agar sesuai dengan syariat Islam:

1. Menentukan Nisab

Pertama-tama, pastikan bahwa harta perniagaan kamu telah mencapai nisab (batas minimum) yang telah ditetapkan dalam Islam. Nisab zakat perniagaan sama dengan nisab zakat mal secara umum, yaitu setara dengan jumlah harta yang setara dengan 85 gram emas murni.

2. Menghitung Besaran Zakat

Zakat perniagaan dikeluarkan sebesar 2,5% dari total nilai harta perniagaan yang telah mencapai nisab. Untuk menghitungnya, pertimbangkan nilai semua aset perniagaan termasuk uang tunai, barang dagangan, dan keuntungan yang belum direalisasi.

3. Menentukan Waktu Pembayaran

Zakat perniagaan dapat dibayar setiap saat selama tahun, namun disarankan untuk membayar pada waktu yang sama dengan pembayaran zakat mal pada umumnya, yaitu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh hukum syariat Islam.

4. Niat

Saat akan mengeluarkan zakat perniagaan, sertakan niat yang tulus ikhlas untuk menunaikan kewajiban agama. Niat tersebut dapat diucapkan dalam hati atau dengan lisan seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

5. Penyaluran Zakat

Setelah zakat perniagaan dihitung dan diniatkan, selanjutnya adalah menyalurkannya kepada para penerima zakat yang berhak menerimanya. Ini bisa dilakukan melalui lembaga-lembaga amil zakat yang terpercaya atau secara langsung kepada individu yang membutuhkan.

Niat Zakat Perniagaan

Niat zakat perniagaan dapat diucapkan dengan lisan atau dalam hati dengan penuh keikhlasan. Berikut adalah contoh niat zakat perniagaan:

“نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ مَالِي عَنْ نِصَابِهِ لِلَّهِ تَعَالَى صَدَقَةً لِطَاعَتِهِ وَقُرْبَةً إِلَيْهِ”

Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat perniagaan atas nisabnya karena Allah Ta’ala, sebagai bentuk sedekah untuk ketaatan kepada-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya.”

Dengan menyatakan atau menyimpan niat tersebut dalam hati, seseorang telah menunaikan niat yang diperlukan dalam mengeluarkan zakat perniagaan sesuai dengan tuntunan agama Islam.

Dengan informasi syarat wajib zakat yang didapatkan, kamu akan lebih memahami tentang zakat. Sehingga bisa semakin mempersiapkan diri dengan baik untuk mengeluarkan zakat.

Apabila perlu informasi lain yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan kamu, jangan ragu untuk selalu mengandalkan Qoala Blog yang bisa kamu akses kapan saja, bahkan selama bulan suci Ramadhan.

Marhaban ya Ramadhan, selamat menunaikan ibadah puasa dan semoga artikel ini bermanfaat.