Strategi investasi diperlukan sebelum kamu terjun ke dunia investasi yang begitu dinamis. Hal ini penting dipersiapkan dengan baik karena investasi tidak hanya menawarkan keuntungan akan tetapi juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan. Tanpa strategi yang tepat, investasi bukannya mendatangkan keuntungan akan tetapi justru mendatangkan kerugian.

Saat ini semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya investasi untuk masa depan. Berbagai instrumen investasi juga semakin diminati mulai dari emas, obligasi, reksadana hingga emas. Setiap jenis instrumen investasi pasti menawarkan keuntungan akan tetapi memang dibutuhkan strategi pengelolaan yang tepat termasuk untuk strategi investasi saham.

Lalu apa sebenarnya strategi investasi itu? Untuk informasi selengkapnya mengenai hal tersebut, yuk simak penjelasan Qoala berikut ini.

Apa itu Strategi Investasi

Apa itu Strategi Investasi
Sumber Foto: ShutterOK Via Shutterstock

Strategi investasi adalah serangkaian cara yang dilakukan oleh investor demi bisa mendapatkan keuntungan maksimal dan mengurangi tingkat risiko sekecil mungkin. Strategi ini penting dipersiapkan dengan baik karena investasi memang tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

Dalam menerapkan hal tersebut, investor harus berinvestasi secara dasar dengan menggunakan logika. Selain itu, kamu juga harus menghindari berinvestasi dengan mengandalkan emosi sesaat karena bisa mendatangkan kerugian. Hal ini penting diwaspadai oleh investor khususnya saat berinvestasi di pasar saham.

Tingginya minat investasi harus dibarengi dengan pengetahuan dan penerapan strategi yang tepat. Jika dilakukan sembarangan, bukan tidak mungkin kamu akan terjerat investasi bodong yang justru membawa pada kerugian besar. Maka dari itulah, penting sekali untuk mempelajari strategi investasi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk terjun di dalamnya.

Perlu kamu ketahui, dalam berinvestasi, keuntungan tidak bisa didapatkan secara instan. Akan tetapi dibutuhkan proses dan usaha untuk membuat investasi tersebut bisa mendatangkan keuntungan. Hal ini bisa kamu lihat dari Warren Buffett yang menjadi salah satu orang terkaya di dunia saat ini. Akan tetapi untuk sampai pada titik sekarang, perjuangan panjang dan berat sudah pernah ia lalui sebelumnya.

Jadi, dalam berinvestasi sangat penting untuk menggunakan logika dan strategi yang tepat. Jangan mudah tergiur dengan keuntungan besar dalam waktu singkat karena hal tersebut hanya ilusi semata. Jika kamu tergiur, bukan keuntungan yang akan didapatkan akan tetapi justru kerugian yang besar.

Strategi Investasi Bagi Pemula

Dalam mempersiapkan strategi untuk investasi baik untuk investasi saham, emas, reksadana bahkan hingga strategi investasi obligasi ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan khususnya bagi kamu yang masih pemula dalam dunia investasi seperti ini. Tanpa pertimbangan yang matang, investasi bukannya mendatangkan untung akan tetapi justru membuat kamu buntung.

Agar investasi bisa berjalan dengan baik dan mendatangkan keuntungan, pastinya diperlukan pengelolaan strategi yang tepat. Berikut ini langkah-langkah dari Qoala tentang membuat strategi investasi yang perlu kamu pahami.

1. Tentukan Tujuan Keuangan

Langkah pertama dalam strategi investasi emas maupun instrumen investasi jenis lainnya menentukan tujuan keuangan. Sebelum melakukan investasi, pastikan kamu tahu tujuan yang ingin dicapai dan target keuangan seperti apa yang ingin dicapai.

Masing-masing investor biasanya memiliki tujuan keuangan sendiri-sendiri seperti untuk biaya liburan, untuk biaya renovasi rumah atau untuk tabungan masa depan. Dengan menentukan tujuan keuangan, kamu akan menyesuaikan jenis dan besarnya investasi sesuai dengan target yang sudah dibuat.

2. Bangun Portofolio Investasi

Portofolio investasi merupakan gabungan dari berbagai investasi dengan porsi tertentu. Membangun portofolio investasi penting dilakukan untuk meminimalisir risiko dan bisa mendapatkan untung lebih besar. Dalam membangun portofolio investasi ini kamu perlu mempertimbangkan cash flow dan capital gain dengan baik.

Capital gain diperlukan untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, sedangkan cash flow merupakan tujuan keuangan yang ingin dicapai dalam jangka pendek. Untuk kamu yang masih pemula, ada baiknya lebih fokus pada strategi investasi cash flow terlebih dahulu. Hasil dari capital biasanya akan digunakan untuk membeli aset yang bisa mendatangkan pendapatan pasif di masa depan.

3. Implementasi Investasi

Jika kamu sudah yakin dengan portofolio investasi, selanjutnya segera lakukan langkah implementasi. Sebaiknya jangan menunda Investasi karena kamu bisa kehilangan kesempatan besar. Dalam melakukan implementasi ini, pastikan juga lakukan sesuai dengan portofolio investasi yang sudah kamu buat. Hal ini penting dilakukan karena jika kamu merubah dari yang sudah direncanakan pada portofolio maka hasilnya tidak akan maksimal.

Jangan mudah tergiur dan terpengaruh dengan isu-isu tertentu mengenai investasi. Hal ini karena pada akhirnya hanya akan membuat kamu merubah portofolio investasi sesuai isu tersebut tanpa mempertimbangkan risiko yang mungkin saja terjadi. Langkah strategi investasi perusahaan seperti ini pastinya sangat berisiko dan bisa membuat kamu rugi besar.

4. Review Portofolio Investasi Secara Berkala

Proses implementasi investasi membutuhkan waktu sampai benar-benar berhasil. Dalam prosesnya, akan ada banyak pelajaran yang bisa kamu dapatkan. Maka dari itu, melakukan review secara berkala sangat penting untuk dilakukan. Langkah ini sekaligus untuk menguji apakah portofolio investasi yang kamu buat efektif atau tidak. Jika hasilnya ternyata tidak sesuai harapan, maka perlu ada evaluasi dan perubahan. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan strategi investasi yang paling tepat dan bisa mendatangkan keuntungan maksimal.

Merencanakan dan mengimplementasi strategi untuk investasi yang sesuai dengan kebutuhan investor memang tidak mudah. Akan tetapi dengan berjalannya waktu dan pengalaman, kemampuan dalam mengatur strategi juga akan semakin terasah. Dengan begitu, kamu akan menemukan strategi yang paling tepat untuk membuat investasi bisa mendatangkan keuntungan maksimal.

Strategi Investasi Saham

Strategi Investasi Saham
Sumber Foto: SEVENNINE_79 Via Shutterstock

Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang bisa mendatangkan keuntungan besar. Akan tetapi risiko instrumen investasi jenis ini juga yang paling besar jika dibandingkan dengan instrumen investasi jenis lainnya. Maka dari itu, strategi investasi saham tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Sebelum menyusun strategi untuk investasi saham, kamu harus paham bahwa instrumen investasi ini memiliki pergerakan harga yang sangat fluktuatif. Hal ini karena pergerakan harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kondisi ekonomi, politik hingga tren perkembangan dan pertumbuhan usaha.

Ada beberapa pilihan strategi yang bisa kamu pilih untuk berinvestasi saham, berikut di antaranya.

1. Menabung Saham

Menabung saham merupakan salah satu contoh strategi investasi yang tepat untuk instrument ini. Sama seperti menabung pada umumnya, konsep menabung saham adalah menginvestasikan sejumlah uang secara rutin pada instrumen saham tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Tujuan dari menabung saham ini adalah harga saham akan meningkat di masa depan sehingga kamu bisa mendapatkan keuntungan saatnya dijual.

Konsep menabung saham sebenarnya mengadopsi strategi investasi dollar cost averaging (DCA) yang juga bisa diterapkan pada investasi jenis lainnya. Dalam hal ini, investor akan membeli saham sedikit demi sedikit secara berkelanjutan tanpa terlalu memperhatikan pergerakan harganya. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan saham sebanyak mungkin dan menjualnya ketika harga saham naik cukup tinggi. Dengan begitu investor akan mendapatkan keuntungan besar.

2. Trading Saham

Strategi investasi yang selanjutnya adalah trading saham. Ini merupakan rumus strategi investasi yang tengah populer saat ini. Trading saham sendiri merupakan transaksi jual beli saham dalam jangka pendek. Tujuan dari investasi jenis ini adalah untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual saham pada waktu tertentu. Trading saham biasanya dilakukan dalam waktu tertentu seperti 15 menit, harian dan yang paling lama adalah mingguan.

Dalam melakukan trading saham, investor atau trader akan memperhatikan beberapa faktor seperti sentimen dan kondisi pasar, kondisi fundamental hingga grafik chart yang ada di bursa saham. Jika dilakukan dengan benar dengan memperhatikan jangka waktu + profil risiko = strategi investasi, trading saham ini bisa mendatangkan untung besar.

3. Value Investing

Value investing atau nilai investasi merupakan strategi investasi yang berfokus pada pembelian nilai saham atau nilai layak. Strategi ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1934 oleh Ben Graham. Dalam strategi ini, jenis saham yang menjadi incaran adalah salah yang memiliki harga rendah atau undervalued dan diyakini akan mengalami peningkatan harga dalam jangka waktu panjang.

Dalam strategi saham value investing, ada tiga tahapan investasi yang perlu dipahami oleh investor. Ketiga tahapan tersebut adalah:

  • Menemukan saham yang harganya lebih rendah dari harga seharusnya
  • Saham berasal dari perusahaan kinerja keuangan yang bagus dan memiliki rekam jejak konsisten
  • Saham berasal dari perusahaan yang mempunyai manajemen kredibel dan menerapkan tata kelola yang baik

4. Income Investing

Income investing merupakan strategi investasi yang fokus pada pembelian saham dari perusahaan yang rutin memberikan pembagian keuntungan berupa dividen. Strategi ini sangat cocok untuk investor yang mengharapkan pendapatan secara rutin dari kepemilikan saham di sebuah perusahaan.

Biasanya, strategi ini digunakan oleh investor yang memegang saham dalam jangka panjang. Hal ini karena investor lebih fokus pada pendapatan dividen dibandingkan dengan memburu keuntungan capital gain. Akan tetapi beberapa investor ada pula yang menerapkan strategi dengan membeli saham perusahaan yang akan membagikan dividen kemudian menjualnya kembali setelah dividen diterima dan mendapatkan harga jual lebih tinggi.

5. Growth Investing

Strategi investasi saham jenis ini berfokus ada pencarian saham yang mempunyai potensi keuntungan dan pertumbuhan pendapatan tinggi di masa depan. Berbeda dengan value investing yang menekankan pentingnya penilaian terhadap nilai dan harga saham yang wajar, growth investing justru berpedoman bahwa saham tersebut akan bisa tumbuh dengan lebih besar.

Investor yang menerapkan strategi ini biasanya tidak keberatan jika harus membeli saham yang harganya sudah tinggi selama dia percaya bahwa sinyal kenaikan harga saham masih akan kuat di masa mendatang.

Strategi Investasi Obligasi

Obligasi juga merupakan salah satu jenis instrumen invest yang memiliki potensi keuntungan besar. Tidak hanya itu, investasi obligasi juga menawarkan kupon pembayaran berupa bunga dalam jumlah tertentu. Agar investasi obligasi berjalan dengan baik dan mendatangkan keuntungan besar, ada beberapa strategi yang perlu kamu pahami, seperti:

1. Pahami Produk Obligasi yang Ada

Hal pertama yang perlu dipersiapkan jika ingin investasi obligasi adalah kenali jenis-jenis produknya terlebih dahulu. Obligasi sendiri terdiri dari tiga jenis dengan karakter berbeda, di antaranya:

  • Government bonds (surat berharga negara)

Terdiri dari obligasi negara ritel, obligasi tabungan ritel, obligasi sukuk ritel, dan juga sukuk tabungan

  • Municipal bonds

Ini merupakan obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah pada tingkat daerah. Tujuan obligasi ini adalah sebagai dana pembangunan untuk kepentingan masyarakat umum di daerah tersebut.

  • Corporate bonds

Obligasi jenis ini dikeluarkan oleh perusahaan di Indonesia, seperti BUMN, BUMD dan juga perusahaan swasta

2. Kenali Risikonya

Strategi investasi obligasi yang kedua adalah mengenali risikonya. Sebelum memutuskan berinvestasi obligasi, kamu wajib mengetahui tingkat risiko yang ada. Hal ini karena investasi obligasi juga memiliki risiko. Akan tetapi jika kamu sudah mengenali risikonya terlebih dahulu, maka bisa diminimalisir potensi kerugiannya.

Dalam investasi obligasi ada beberapa risiko yang mungkin terjadi seperti:

  • Risiko Likuiditas, Investor tidak bisa bebas menjual obligasi kapan saja akan tetapi harus menunggu waktu sampai jatuh tempo untuk mencairkannya
  • Risiko pasar, risiko yang dipengaruhi oleh perubahan harga pasar. Jadi jika kamu menjual obligasi maka harganya bisa berubah-ubah tergantung pada kondisi pasar saat itu
  • Risiko default, risiko yang mungkin saja timbul jika penerbit obligasi tidak bisa membayar dana kupon atau pokok obligasi sebagaimana dijanjikan pada saat kesepakatan.

3. Gunakan Strategi yang Tepat

Kunci sukses investasi obligasi esg adalah terdapat pada strategi yang kamu terapkan. Dalam hal ini ada beberapa pilihan strategi yang bisa kamu gunakan dalam investasi obligasi, di antaranya:

  • Strategi pasif

Strategi ini mengharuskan kamu untuk membeli obligasi dengan tingkat rating yang baik dan terpercaya dengan tujuan agar nilai obligasi maksimal. Dalam menerapkan strategi ini biasanya investor akan menahan obligasi hingga jatuh tempo sebelum akhirnya dijual kembali

  • Mencocokkan Indeks

Tujuan dari penggunaan strategi investasi obligasi ini adalah untuk mengetahui bagaimana potensi return atas obligasi dan surat berharga negara, termasuk juga potensi risikonya. Dari makalah strategi investasi, keunggulan dari mencocokkan indeks ini adalah akan membuat obligasi memiliki nilai besar dan banyak. Akan tetapi sebelum menerapkannya, kamu harus membuat portofolio investasi yang tepat terlebih dahulu.

  • Dedicated and Active

Kunci utama dari strategi investasi ini adalah kamu harus berani mengambil tindakan untuk masa depan jika dibandingkan dengan merasa puas pada potensi pengembalian rendah.

Strategi Investasi Emas

Emas merupakan salah satu instrumen investasi yang masih menjadi favorit banyak orang. Logam mulia ini memiliki harga yang cenderung naik dari waktu ke waktu sehingga potensi keuntungan cukup tinggi. Akan tetapi jika ingin mendapatkan keuntungan besar dari investasi jenis ini, kamu perlu menggunakan strategi investasi dan contoh cara investasi emas yang tepat seperti di bawah ini:

1. Pastikan tujuan investasi

Sama seperti instrumen investasi lainnya, sebelum memutuskan untuk berinvestasi emas kamu perlu menentukan tujuan investasi terlebih dahulu. Hal ini penting dilakukan agar kamu memiliki target berapa besar keuntungan yang ingin diraih. Contohnya saja jika tujuan investasi untuk biaya pernikahan, maka hitung berapa besar total biaya tersebut dan berapa banyak emas yang harus kamu investasikan setiap bulannya.

2. Pantau harga secara berkala

Emas termasuk instrumen investasi yang memiliki fluktuasi tinggi. Itu artinya harga emas bisa mengalami perubahan dalam waktu signifikan. Maka dari itu, dalam strategi investasi di Indonesia untuk jenis instrumen ini, kamu harus pantau harga secara berkala. Ketika harga turun, kamu bisa membeli untuk menambah investasi. Akan tetapi disaat harga naik, kamu bisa menjualnya dan akan mendapatkan keuntungan.

3. Pilihan cara investasi

Saat ini ada beberapa pilihan cara atau metode untuk berinvestasi emas. Cara yang paling umum sudah pasti dengan membeli emas batangan dan menyimpan secara pribadi. Akan tetapi jika uang terbatas, kamu bisa memanfaatkan layanan-layanan yang menyediakan fitur investasi emas. Dengan cara investasi emas dengan mudah ini kamu bisa memulai investasi emas dengan modal yang kecil sekalipun.

4. Pilih jenis emas yang sesuai

Emas memiliki banyak sekali jenis yang bisa dibedakan dari kadar karatnya. Tidak hanya itu, bentuk emas juga beragam ada yang bentuk batangan dan ada pula bentuk perhiasan. Dalam strategi investasi pdf, kamu harus menentukan terlebih dahulu jenis emas yang ingin dijadikan investasi. Akan tetapi emas batangan biasanya lebih aman untuk dijadikan investasi dibandingkan perhiasan karena kualitasnya lebih bagus sehingga harganya cenderung naik terus.

5. Membeli di tempat yang tepat

Jika ingin menjadikan emas sebagai instrumen investasi, maka pastikan membeli di tempat yang tepat. Jangan asal membeli emas di toko komersial biasa karena kualitas emas yang dijual tidak bisa dijamin kemurniannya. Usahakan untuk membeli emas di tempat yang terpercaya dan memberikan sertifikat seperti PT Antam.

Strategi Investasi Reksadana

Beberapa tahun belakangan ini, reksadana juga menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak dipilih oleh investor khususnya yang masih pemula. Hal ini karena reksadana menawarkan cara investasi yang mudah, dimana kamu tidak perlu mengelola sendiri akan tetapi ada manajer investasi yang akan membantu mengelolanya.

Meskipun termasuk jenis investasi yang mudah, akan tetapi tetap perlu dipantau dengan strategi yang tepat. Berikut ini beberapa langkah dan jenis strategi investasi reksadana yang perlu kamu pahami:

1. Strategi Lump Sum

Lump sump merupakan istilah yang mengacu pada penempatan dana investasi secara keseluruhan di awal secara langsung. Strategi ini biasanya dilakukan saat harga reksadana sedang rendah. Dengan cara seperti ini, saat nilai investasi naik maka kamu akan mendapatkan keuntungan besar.

Akan tetapi strategi investasi di pasar modal ini juga memiliki kekurangan. Karena menempatkan seluruh dana investasi di awal, maka kamu akan mendapatkan satu harga. Hal ini membuat keuntungan yang kamu dapatkan biasanya lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan strategi lainnya. Tidak hanya itu, saat harga turun, maka risiko kerugian yang harus ditanggung juga relatif besar.

2. Strategi Market Timing

Dalam penerapan strategi ini, kamu harus benar-benar mempertimbangkan kapan waktu yang tepat untuk membeli investasi demi bisa mendapatkan keuntungan maksimal. Biasanya, investor akan mulai bergerak ketika pasar sedang menguat dan harga masih relatif rendah. Dengan kata lain, kamu harus rajin memperhatikan indikator Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

3. Strategi dollar cost averaging

Ini merupakan jenis materi strategi investasi saham dan reksadana yang mengharuskan investor untuk menyetorkan dana dalam jumlah sama selama periode tertentu. Contohnya adalah kamu berinvestasi reksadana sebesar 1 juta setiap bulan selama satu tahun. Biasanya strategi ini dipilih oleh investor yang memiliki penghasilan tetap tiap bulan.

Strategi ini biasanya lebih minim risiko karena cenderung tidak memperdulikan harga investasi akibat fluktuasi penurunan harga. Tidak hanya itu, karena dilakukan secara rutin, kamu juga bisa terhindar dari risiko kerugian lebih besar saat pasar bergerak turun karena rata-rata harga pembelian investasi cenderung moderat.

4. Strategi buy and hold

Strategi ini cocok untuk kamu uang ingin investasi reksadana dalam jangka panjang. Konsep dari strategi ini adalah membeli investasi kemudian menahannya dalam waktu lama. Tujuan dari strategi ini adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimal saat harga mencapai nilai yang tinggi.

5. Strategi average up

Strategi average up sebenarnya lebih dikenal sebagai strategi investasi saham. Akan tetapi kamu bisa mengaplikasikannya pada investasi reksadana. Konsep dari strategi ini adalah membeli saham yang sudah dimiliki secara bertahan dengan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan.

Contohnya adalah, ketika kamu sudah memiliki saham di perusahaan A sebesar 50 lembar di harga 2500, dan seminggu kemudian harga naik menjadi 3000 per lot. Kamu akhirnya memutuskan untuk menambah kepemilikan saham dengan melakukan pembelian lagi sebanyak 25 lot. Nah, 25 lot saham yang kamu beli terakhir tersebut yang disebut dengan average up.

Di jaman yang semakin maju ini, instrumen investasi semakin banyak beragam. Tidak hanya itu, investasi juga bisa dilakukan secara digital sehingga semakin memudahkan orang yang ingin berinvestasi. Meskipun demikian, sebelum memutuskan untuk berinvestasi pelajari dulu strategi investasi yang terbaik untuk jenis instrumen yang kamu pilih agar bisa mendapatkan untung lebih besar sekaligus meminimalisir risikonya.