Memulai berinvestasi merupakan salah satu cara untuk mewujudkan financial freedom dan sebaiknya dimulai sedini mungkin. Adapun instrumen yang bisa dipilih untuk pemula adalah investasi reksadana. Soalnya, ketika menanamkan modal di reksadana, kamu tak perlu mengelolanya sendiri. Di reksadana, setiap modal dikelola oleh Manajer Investasi (MI) yang andal.

Tahukah kamu bahwa raksa dana sendiri memiliki beragam jenis dan keuntungan, salah satunya adalah reksa dana campuran. Jika kamu tartarik untuk memulai investasi dengan RDC, kamu bisa simak ulasan lebih lengkapnya dari Qoala di bawah ini.

Apa Itu Reksa Dana Campuran?

Apa Itu Reksa Dana Campuran
Sumber Foto: Yuriy K Via Shutterstock

Menurut beberapa sumber, reksa dana campuran merupakan reksa dana yang dalam portofolionya memiliki beberapa jenis produk finansial. Ini adalah upaya investor untuk meminmalkan risiko investasi dengan melakukan diversifikasi portofolio. Sementara untuk strategi reksa dana ini, ekuitas atau instrumen yang harus dipilih seorang investor adalah saham, surat utang/obligasi, dan pasar uang.

Dilansir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maksimal invest untuk ketiga instrumen tersebut adalah 79%. Tujuan dari berinvestasi dengan cara ini adalah untuk meminimalkan risiko saat investasi. Pasalnya, dengan cara ini, profil risikomu sebagai seorang investor tersebar ke beberapa instrumen aset. Misalnya salah satu instrumen investasimu mengalami kerugian. Dengan reksa dana jenis ini, kamu bisa lebih tenang karena masih memiliki aset lain yang grafiknya naik, sehingga kamu tetap bisa mendapat keuntungan. Kalau kamu menanam uang di satu tempat saja, danamu akan hilang seluruhnya jika tempat itu rugi.

Secara umum, berikut ini adalah cara kerja reksadana campuran, seperti:

  • Pihak investor menyerahkan dana investasi ke manajer investasi.
  • Manajer investasi kemudian menyusun portofolio dari kumpulan dana para investor.
  • Portofolio investasi yang telah disusun oleh manajer investasi ini akan dialokasikan ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, dan pasar uang.
  • Manajer investasi kemudian akan mengelola portofolio investasi tersebut untuk mendapatkan keuntungan secara berkala.
  • Pihak investor akan menerima laporan performa portofolio investasi yang telah dikelola oleh manajer investasi secara berkala.

Sebagai informasi, reksa dana campuran terbagi atas dua tipe. Tipe investasi campuran yang pertama adalah balanced funds atau reksa dana berimbang dan reksa dana target waktu.

1. Berimbang

Dalam reksa dana berimbang, ada tiga klasifikasi lagi yang perlu kamu ketahui. Klasifikasi reksa dana berimbang adalah konservatif, moderat, dan agresif. Dalam portofolio reksa dana konservatif, biasanya ada lebih banyak aset obligasi dibanding saham. Dengan strategi ini, tidak banyak risiko yang perlu dikhawatirkan. Hanya saja, keuntungannya pun tidak besar.

Sementara, jika pilihanmu adalah moderat, akan ada risiko yang lebih tinggi dibanding konservatif.  Keuntungannya pun lebih besar. Biasanya, portofolionya lebih seimbang antara obligasi dan saham. Selain itu, untuk tipe agresif, keuntungan adalah fokus utamanya. Oleh karena itu, akan terlihat lebih banyak investasi di reksa dana saham dibanding obligasi. Risikonya paling besar dan keuntungannya pun bisa semakin banyak.

2. Target waktu

Investor yang memilih reksa dana jenis target waktu adalah orang-orang yang cenderung tidak takut mengambil risiko. Dengan strategi ini, investor akan memperhatikan tanggal yang paling dekat dengan tanggal tujuan investasi yang sudah ditetapkan di awal rencana investasi. Semakin dekat kamu dengan tanggal tersebut, alokasi aset semakin tidak berisiko dan berubah menjadi konservatif. Sehingga, investor ini akan lebih banyak berinvestasi di obligasi alih-alih saham pada waktu tersebut. Cara ini dianggap paling cocok untuk investasi yang diniatkan sebagai dana pensiun.

Reksa Dana Campuran Terbaik

Agar kamu tidak bingung dalam memilih, berikut ini rekomendasi reksa dana campuran terbaik 2023 berdasarkan nilai NAB terbarunya, diantaranya:

1. Syailendra Dana Investasi Dinamis

Pertama, ada produk reksa dana campuran dengan nilai NAB terbanyak yakni Syailendra Dana Investasi Dinamis. Nilai NAB produk ini hingga Januari 2023 adalah sebesar 810 miliar rupiah. Namun, sayangnya terlepas dari jumlah NAB tersebut alokasi investasi produk yang satu ini masih tidak ada perinciannya.

2. Schroder Dana Kombinasi

Selain Schroder Dana Campuran Progresif, PT. Schroder Investment Management Indonesia ternyata juga memiliki instrumen reksa dana campuran dengan nilai NAB besar lainnya, yaitu Schroder Dana Kombinasi. Hingga Januari 2023, produk yang satu ini telah menampung NAB sebesar 520 miliar rupiah. Adapun komposisi portofolio produk ini adalah sebagai berikut:

  • Saham: 12,9%
  • Surat utang: 76,2%
  • Instrumen pasar uang: 10,8%

Alokasi tersebut diinvestasikan menjadi obligasi dan sukuk negara (termasuk SBSN), beberapa obligasi korporasi dan saham Gojek dan Mayora. Dengan adanya Schroder Dana Kombinasi ini, kamu bisa memilih mana produk RDC dari Schroder yang sesuai dengan preferensi investasi milikmu. Hal ini karena, jelas bahwasanya produk yang satu ini relatif lebih rendah risiko dibandingkan produk Schroder Dana Campuran Progresif.

3. Sucorinvest Flexi Fund

Sucorinvest Flexi Fund adalah reksa dana campuran dengan nilai NAB terbesar selanjutnya. Hingga Januari 2023, jumlah nilai aktiva bersih yang dikelola dalam produk investasi ini mencapai 361 miliar rupiah. Investasi tersebut kemudian dialokasikan ke saham sebanyak 67,65%, obligasi dan sukuk sebesar 26% dan instrumen pasar uang sebanyak 6,14%. Saham-saham yang termasuk ke dalam portofolio Sucorinvest Flexi Fund diantaranya adalah saham milik BUMI, Energi Mega Persada dan Buyung Poetra Sembada.

4. Syailendra Balanced Opportunity Fund

Reksa dana campuran terbaik selanjutnya adalah Syailendra Balanced Opportunity Fund. Hingga Juli 2022 lalu, produk reksa dana yang dirilis oleh Syailendra Capital ini berisi 174 miliar investasi investor. Secara garis besar, 10%-75% dari investasi tersebut akan dialokasikan untuk saham dan obligasi, namun pada Desember 2022, komposisi portofolio RDC ini adalah:

  • Saham: 37,6% yang dialokasikan kepada beberapa emiten, seperti Bank BNI, Telkom, dan Antam.
  • Obligasi korporasi: 11,5%.
  • Obligasi pemeritah: 34,5%
  • kas atau setara kas: 16,2%.

5. Mandiri Investa Syariah Berimbang

Jika kamu mencari RDC yang memegang prinsip syariah, maka Mandiri Investa Syariah Berimbang adalah pilihan yang bagus. Instrumen yang dikelola oleh PT Mandiri Manajemen Investasi ini pada Januari 2023 telah mengelola NAB sebesar 35 miliar rupiah dan menjadi salah satu produk RDC dengan nilai NAB terbesar.

Sama seperti Sucorinvest Citra Dana Berimbang, Mandiri Investa Syariah Berimbang juga menerapkan distribusi yang berimbang antara saham, obligasi atau sukuk dan instrumen pasar uang. Hanya saja, pada Januari 2023, rincian portofolio produk ini sebagai berikut:

  • Pasar uang syariah: 14,2%.
  • Saham syariah: 5,2%.
  • Sukuk: 77.6% yang terdistribusi pada sukuk yang diterbitkan oleh pemerintah maupun korporasi.

6. Sucorinvest Citra Dana Berimbang

Produk RDC dari PT Sucor Asset Management yang kedua adalah Sucorinvest Citra Dana Berimbang. Pada produk reksa dana campuran ini, perusahaan menetapkan kebijakan investasi yang lebih longgar dengan 0-79% dari total NAB bisa didistribusikan untuk investasi saham, obligasi maupun pasar uang sesuai kebutuhan.

Namun, pada Januari 2023, perusahaan ini mengalokasikan 73% untuk saham, 26,25% untuk obligasi dan 0,67% untuk instrumen pasar uang. Hasilnya, pada waktu yang sama perusahaan ini berhasil mengelola NAB sebesar 188 miliar rupiah. Adapun emiten yang mendapatkan aliran investasi dari perusahaan ini seperti, BTPN, BUMI dan Telkom.

7. Insight Benefit Balanced Fund

Reksa dana campuran dengan nilai NAB terbesar selanjutnya yaitu Insight Benefit Balanced Fund yang diterbitkan oleh PT Insight Investments Management. Hingga Juli 2022, jumlah NAB yang ada pada instrumen ini adalah sebesar 866 miliar rupiah. Sama seperti Syailendra Dana Investasi Dinamis, sayangnya tidak ada pemberitahuan lebih lanjut mengenai detail investasi pada instrumen ini.

8. Schroder Dana Campuran Progresif

Schroder Dana Campuran Progresif adalah produk reksa dana yang diterbitkan oleh PT. Schroder Investment Management Indonesia. Per Januari 2023, nilai NAB produk ini mencapai 122 miliar rupiah. 50,72% uang tersebut dialokasikan untuk saham, 43,9% untuk surat utang dan 5.38% untuk instrumen keuangan. Adapun emiten terbanyak yang mendapatkan alokasi ini diantaranya adalah Bank BRI,  Astra International dan Telkom. Seperti yang diketahui, produk ini dikelola oleh PT Schroder Investment Management Indonesia yang merupakan salah satu manajer investasi dengan reputasi terbaik.

9. Panin Dana Berimbang

Dengan nilai aset kelolaan sebanyak 798,2 miliar rupiah per Januari 2023, Panin Dana Berimbang menjadi salah satu produk reksa dana campuran dengan nilai NAB tertinggi. Adapun rincian portofolio yang terdapat dalam produk ini adalah:

  • Kas & Pasar Uang (13,6%).
  • Obligasi (31,8%).
  • Saham (54,5%).

Diantara emiten yang mendapatkan alokasi investasi ini adalah Bank Rakyat Indonesia dan per Januari 2023, semua alokasi obligasi adalah untuk obligasi negara.

10. Sucorinvest Premium Fund

Terakhir, produk reksadana campuran dengan dana kelolaan terbesar, tercatat masih ditempati Sucorinvest Premium Fund pada Desember 2022. Dana kelolaan reksadana milik Sucor Asset Management ini naik 3988% sepanjang tahun berjalan/YTD, sekaligus produk reksadana campuran yang kelolaannya tumbuh paling besar secara YTD.

Cara Menentukan Investasi Reksa Dana Campuran Terbaik

Cara Menentukan Investasi Reksa Dana Campuran Terbaik
Sumber Foto: cerneaflaviu Via Shutterstock

Reksa dana sering menjadi pilihan investasi bagi pemula karena praktis dan cenderung mudah dipahami. Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum memilih reksa dana campuran untuk berinvestasi.

1. Ketahui Tujuan Investasi

Kalau ingin investasi, tetapkan tujuanmu. Apakah itu jangka pendek, menengah, atau panjang. Misalnya untuk DP rumah, biaya pendidikan, beli mobil, atau liburan. Selanjutnya, pilih reksadana yang sesuai dengan tujuan tersebut. Reksadana saham contohnya, investasi jangka panjang lebih dari 5 tahun. Sangat cocok buat kamu yang ingin mempersiapkan dana pensiun maupun biaya pendidikan anak. Tetapi kurang cocok, jika tujuan investasi untuk mengumpulkan uang muka atau DP rumah. Berikutnya reksadana campuran, dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka menengah, lebih dari 3 tahun. Memiliki tingkat risiko di bawah reksadana saham.

Reksadana pasar uang merupakan yang paling aman di antara reksadana lainnya, karena risikonya paling rendah. Cocok untuk keperluan investasi jangka pendek, kurang dari 1 tahun. Tetapi tidak pas untuk dana pensiun, sebab dana investasi tidak berkembang maksimal. Sementara reksadana pendapatan tetap paling pas untuk jangka waktu 1 sampai 3 tahun. Bisa dijadikan pilihan diversifikasi investasi saat ekonomi masih gonjang ganjing seperti sekarang ini.

2. Pertimbangkan Profil Resiko

Setiap orang investasi pasti selalu berharap untung. Reksadana mampu memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibanding bunga tabungan maupun deposito. Meski begitu, namanya investasi tetap ada risikonya, walaupun tingkatannya rendah. Dan setiap orang punya karakteristik masing-masing. Karakteristik investor ada tiga, yakni tipe konservatif atau cari aman, moderat atau menengah, dan investor agresif. Buat kamu yang tak mau rugi atau cari aman, sebaiknya pilih reksadana pendapatan tetap atau pasar uang. Sebab risikonya lebih rendah dibanding reksadana campuran dan reksadana saham. Buat yang berani mengambil risiko, jatuhkan pilihan pada reksadana saham yang sanggup memberi imbal hasil tinggi.

3. Perhatikan Tingkat Return

Sebagai investor pemula, kamu mungkin bertanya-tanya, apa itu tingat return atau drawdownDrawdown atau return adalah tingkat kerugian maksimal pada setiap produk reksadana. Jika reksadana memiliki nilai drawdownsekitar 30% dalam setahun, berarti kinerja reksadana tersebut pernah turun hingga 30%. Biasanya, untuk reksadana pasar uang, nilai drawdown-nya relatif rendah, sekitar nol koma sekian persen atau sering juga nilainya 0,00%. Itulah mengapa reksadana pasar uang bisa jadi reksadana terbaik untuk investor pemula yang belum berani ambil risiko tinggi.

4. Pilih Manager Investasi yang Tepat

Kalau sudah yakin dengan pilihan jenis reksadana sesuai profil risiko dan tujuan investasimu, tahap berikutnya adalah menemukan manajer investasi (MI). Dalam investasi reksadana, ada profesional yang membantu mengambil berbagai keputusan, termasuk soal jual-beli investasi yang memberikan return bagus. Namun, setiap MI bekerja dengan cara masing-masing dalam menangani investornya.

Jadi, supaya tidak salah pilih, mulailah riset profil MI lewat pencarian informasi di internet. Kamu juga bisa bertanya pada teman atau saudara yang punya investasi reksadana, atau manfaatkan sumber lainnya. Secara umum, beberapa faktor penting yang harus kamu perhatikan saat mencari manajer investasi ialah:

  • izin dari Otoritas Jasa Keuangan
  • pengalaman dalam mengelola investasi
  • track record kinerja
  • jumlah dana yang dikelola
  • biaya atau fee
  • imbal hasil

Cek juga legalitas perusahaan manajer investasi. Apakah perusahaan resmi terdaftar dan diawasi OJK atau tidak. Waspada juga dengan badan yang mencantumkan logo OJK, tapi sebenarnya belum punya izin resmi. Untuk itu, pastikan kamu sudah mengecek legalitas MI melalui website OJK pada daftar nama manajer investasi. Jika tidak ada, berarti perusahaan tersebut ilegal. Telusuri juga rekam jejaknya, baik itu di masa kini maupun di masa lalu. Jangan lupa juga untuk periksa kinerja manajer investasi lewat portofolio hasil investasi yang pernah dan sedang ia kelola. Caranya bisa juga dengan meminta langsung kepada perusahaan. Kesimpulannya, pilih manajer investasi yang memiliki rekam jejak baik, kinerja bagus, bereputasi baik, dan punya nama besar. Jika itu semua terpenuhi, kamu bisa berinvestasi dengan tenang dan aman.

5. Pertimbangkan Dana Kelolaan

Kamu juga sebaiknya memperhatikan dana yang dikelola oleh suatu Manajer Investasi atas produk reksa dana tersebut. Istilah yang sering digunakan adalah Asset Under Management (AUM). Dana kelolaan ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepercayaan investor terhadap produk tersebut. Semakin tinggi nilai AUM, artinya semakin besar dana kelolaan di produk reksa dana tersebut.

6. Ketahui Expense Ratio

Dalam investasi reksadana uga dikenal istilah expense ratio atau beban biaya. Dalam artian, total biaya yang digunakan MI dalam mengelola reksadana, seperti biaya marketing, kustodian, trading, dan lainnya. Jika kamu melihat beban biaya yang rendah, artinya MI tersebut cukup andal dalam mengelola produk reksadananya.

Itu tadi rekomendasi reksa dana campuran terbaik di tahun 2023 berdasarkan nilai NAB. Perlu diingat bahwasanya besaran NAB akan berubah-ubah tergantung dengan kondisi pasar. Selain itu, rincian mengenai alokasi investasi yang dilakukan oleh Manajer Investasi terkait juga bisa berubah sesuai dengan kebutuhan. Oleh sebab itu, sebaiknya kamu membaca fund fact sheet produk reksa dana terkait terkini terlebih dahulu sebelum membelinya. Selain informasi managemen aset tersebut, kamu juga bisa mendapatkan informasi lain terkait asuransi dan beragam manfaatnya hanya di Qoala Apps atau Blog Qoala.