Investasi adalah hal yang penting untuk dilakukan kalau kamu ingin mendapatkan keuntungan pasif. Namun, buat apa kita jadi kaya di masa depan kalau bumi sudah tidak layak ditinggali lagi. Kehidupan kita pastinya akan menjadi sangat buruk meski kita memiliki banyak uang. Kalau kamu ingin bisa mendapatkan keuntungan sambil merawat lingkungan maka kamu bisa mencoba Green Investment Indonesia. Kalau kamu baru pertama kali mendengar jenis investasi yang satu ini maka kamu mungkin perlu mengetahui penjelasan terkait dengan investasi hijau yang sudah Qoala sajikan di bawah ini.

Apa Itu Green Investment?

Apa Itu Green Investment
Sumber Foto: Romolo Tavani Via Shutterstock

Green investment tidak memiliki pengertiannya sendiri karena artinya bisa bermacam-macam sesuai dengan konteks yang sedang dibahas.

Namun kalau kita lihat dari prinsipnya maka green investment ini adalah suatu kegiatan menanam modal yang tujuannya untuk mengkonservasi sumber daya alam, menemukan sumber energi alternatif yang baru dan terbarukan, melakukan proyek udara dan air bersih serta melakukan berbagai macam aktivitas ramah lingkungan.

Bisa dikatakan kalau investasi ini fokusnya lebih ke perusahaan atau proyek yang ramah lingkungan. Intinya adalah investasi ini tidak merusak lingkungan karena tidak ada emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer.

Proyek yang termasuk ke dalam portofolio investasi hijau adalah konservasi keanekaragaman hayati, penggunaan sumber daya alam dan lahan berkelanjutan, energi yang terbarukan dan menggunakan energi secara efisien, mencegah dan mengendalikan pencemaran serta melakukan inisiatif ekonomi sirkular.

Payung Hukum Green Investment di Indonesia

Investasi hijau ini sudah memiliki dasar hukum yang jelas di Indonesia karena ada berbagai macam landasan hukum yang bisa digunakan untuk investasi hijau ini. Salah satunya adalah Undang-Undang (UU) Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Undang-undang yang satu ini menyatakan kalau penanaman modal dijalankan sesuai dengan asas berwawasan lingkungan di mana penanaman modal dilakukan dengan cara tetap memperhatikan dan mengutamakan perlindungan dan pemeliharaan dari lingkungan hidup. UU yang satu ini juga mengatakan bahwa semua penanam modal memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Terdapat dasar hukum lainnya yang berhubungan dengan investasi hijau di Indonesia, salah satunya aturan yang membahas tentang insentif. Pemerintah Indonesia sudah membuat aturan terkait dengan pemberian insentif untuk investor yang bergabung dengan investasi hijau ini.

Perkembangan Green Investment Indonesia dan Penerapannya

Investasi hijau sudah menjadi fokus utama di berbagai macam negara, tidak terkecuali Indonesia. Terutama karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Contohnya, Indonesia merupakan negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, serta aneka tambang lainnya seperti kobalt dan litium.

Pengimplementasian invest ini dilakukan dengan cara membangun dan mengoperasikan industri hijau. Presiden Joko Widodo mengatakan kalau Indonesia akan membangun Kawasan Industri hijau di daerah Kalimantan Utara dan kawasan ini akan menjadi kawasan hijau paling besar yang ada di dunia serta akan menggunakan energi hijau dalam menggerakkan industrinya.

Program yang berhubungan dengan investasi hijau ini sudah dan akan terus berjalan. Program ini benar-benar tergantung dengan instansi, lembaga dan stakeholder yang menjalankannya. Badan perencanaan pembangunan nasional Indonesia sudah menyusun 4 program utama terkait dengan investasi ini: energi, persiapan Green Climate Fund, kawasan ekonomi khusus dan lanskap berkelanjutan.

Energi

Program yang dihasilkan oleh badan perencanaan pembangunan nasional ini bekerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mendukung sektor energi ,terutama pada sektor energi terbarukan serta efisiensi energi. Targetnya adalah untuk meningkatkan porsi ebt sampai 23% di tahun 2025. Terdapat tiga Fokus utama pada program ini, yaitu penggunaan limbah kelapa sawit menjadi energi, penggunaan sistem energi surya, dan berbagai macam solusi bioenergi. Namun, fokus-fokus tersebut nantinya bisa diperluas lagi sesuai dengan permintaan dan minat pasar. Program ini juga terdiri dari potensi investasi pada efisiensi dan konservasi energi lewat audit energi pada sektor industri.

Landscape berkelanjutan

Program yang satu ini menggunakan basis landscape yang rujukannya adalah gambut. hutan dan lahan lain yang memiliki peran penting untuk menyediakan jasa untuk masyarakat. Program ini dilakukan bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mengutamakan prinsip dan perangkat pertumbuhan ekonomi hijau.

Aktivitas yang dilakukan pada program ini adalah mengembalikan ekosistem, memobilisasi pendanaan karbon hutan, membangun rantai pasokan berkelanjutan, mendekatkan masyarakat, pengolah hutan dan hutan yang dikelola, membentuk pasar baru, serta mendorong investasi pada model bisnis baru.

Kawasan ekonomi khusus

Rencana pembangunan nasional juga terdiri dari pengembangan kawasan ekonomi khusus yang dilakukan bersama dengan dewan nasional kawasan ekonomi khusus. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kerangka terpadu yang berhubungan dengan pedoman serta instrumen kebijakan sehingga rencana investasi hijau serta proyek yang layak dibiayai bisa didorong pelaksanaannya.

Persiapan Green Climate Fund

Gcf merupakan mekanisme pembiayaan yang diberikan oleh United Nations Framework Convention on Climate Change, yang tujuannya adalah supaya negara berkembang bisa mendapatkan bantuan untuk mencapai target yang mereka inginkan. Gcf sudah berhasil mendapatkan dana sebanyak 10,3 miliar dolar Amerika pada 2018 dan akan menggunakan dana sebanyak 100 miliar per tahunnya.

Badan kebijakan fiskal sudah menunjuk Global Green Growth Institute untuk menjadi delivery partner supaya program persiapan dan penguatan di Indonesia bisa diimplementasikan dengan baik. Ada lima pencapaian yang ditargetkan yaitu sektor swasta jadi terlibat, entitas akses langsung akan direalisasikan, pemangku kepentingan terlibat, kapasitas Indonesia jadi lebih kuat, dan pembiayaan ditingkatkan.

Jenis-Jenis Green Investment

Mirip seperti instrumen investasi yang lainnya, maka investasi hijau juga memiliki berbagai macam jenis instrumen investasi yang bisa kamu pilih. Ada pun jenis green investment yang dimaksud adalah investasi ekuitas, obligasi dan reksadana tetapi semuanya berfokus pada perusahaan yang tujuannya untuk memelihara lingkungan. Berikut ini adalah jenis-jenis green investment yang perlu kamu ketahui.

1. Green Equities

Jenis investasi hijau yang pertama adalah green equity atau ekuitas hijau di mana istilah ini mengacu terhadap instrumen saham yang merupakan produk investasi. Ini artinya, investor bisa memiliki investasi hijau berbentuk saham pada berbagai macam perusahaan yang ramah lingkungan. Terdapat cukup banyak perusahaan atau startup yang menjalankan bisnisnya fokus terhadap ramah lingkungan. Contohnya seperti Tesla yang dimiliki oleh Elon Musk di mana mereka memproduksi kendaraan listrik yang bebas emisi.

2. Green Bonds

Jenis yang satu ini bisa disebut juga sebagai obligasi hijau dan definisinya sama saja seperti obligasi secara umum tetapi perusahaan yang menerbitkan obligasinya berfokus pada kegiatan yang ramah lingkungan. Pada investasi hijau ini, obligasi hijau bisa diartikan sebagai sekuritas pendapatan tetap pengganti pinjaman supaya perusahaan, badan pemerintah dan bank bisa mendapatkan bantuan untuk membiayai proyek yang dampaknya positif terhadap lingkungan.

3. Green Funds

Jenis yang terakhir adalah reksadana hijau yang eksposurnya akan jauh lebih luas untuk investor karena reksadana ini membuat investor bisa mendanai berbagai macam proyek dan perusahaan ramah lingkungan yang terdiri dari berbagai macam obligasi dan saham. Investasi ini mirip dengan reksadana pada umumnya, perbedaannya terletak dari jenis yang satu ini adalah proyek yang akan mereka danai. Perusahaan yang ramah lingkungan saja yang bisa mendapatkan dana dari reksadana ini.

Peluang Green Investment

Peluang Green Investment
Sumber Foto: lovelyday12 Via Shutterstock

Tentunya, investasi hijau memiliki berbagai macam peluang di berbagai macam sektor lingkungan. Dengan ini, kamu berkesempatan untuk membantu mengembangkan perusahaan yang berfokus pada perbaikan lingkungan tetapi mengarah ke hal yang lebih spesifik. Untuk itu, berikut ini adalah peluang green investment yang perlu kamu ketahui kalau kamu tertarik untuk melakukan investasi hijau.

1. Green Power

Green power merupakan bagian dari energi terbarukan. Green power mewakili sumber daya dan teknologi energi terbarukan yang memberikan manfaat lingkungan terbesar. Dalam pasar sukarela Amerika Serikat, green power didefinisikan sebagai listrik yang dihasilkan dari sumber energi surya, angin, geothermal, biogas, biomassa yang memenuhi syarat, dan sumber listrik tenaga air kecil yang berdampak rendah.

Untuk memenuhi syarat sebagai green power, listrik terbarukan ini juga harus melebihi apa yang seharusnya dibutuhkan oleh mandat atau persyaratan lain. Dengan kata lain, green power bersifat sukarela atau surplus dari regulasi. Pelanggan sering membeli green power karena profil nol emisi dan manfaat pengurangan jejak karbon.

Seperti yang kita ketahui, dunia sedang menghadapi perubahan iklim yang sangat besar sehingga sumber pembangkit listrik dari industri yang ramah lingkungan akan lebih dicari dan hal inilah yang membuat banyak investor tertarik untuk melakukan investasi ini.

2. Solar Energy

Energi surya adalah segala jenis energi yang dihasilkan oleh matahari. Energi surya diciptakan melalui fusi nuklir yang terjadi di matahari. Fusi terjadi ketika proton dari atom hidrogen bertabrakan dengan keras di inti matahari dan menyatu untuk menciptakan atom helium.

Potensi energi surya sangat besar, karena sekitar 200.000 kali kapasitas pembangkit listrik harian dunia diterima oleh Bumi setiap harinya dalam bentuk energi surya. Sayangnya, meskipun energi surya itu sendiri gratis, biaya tinggi untuk pengumpulan, konversi, dan penyimpanannya masih membatasi eksploitasi di banyak tempat. Radiasi matahari dapat diubah menjadi energi termal (panas) atau energi listrik, meskipun yang pertama lebih mudah dicapai.

Pada beberapa tahun terakhir terdapat cukup banyak investor yang fokus pada perusahaan yang memproduksi panel surya dan produk sejenisnya.

Energi surya juga digunakan dalam skala kecil untuk tujuan lain selain yang telah dijelaskan. Di beberapa negara, misalnya, energi surya digunakan untuk memproduksi garam dari air laut dengan cara penguapan. Demikian juga, unit desalinasi yang ditenagai surya mengubah air garam menjadi air minum dengan mengkonversi energi Matahari menjadi panas, secara langsung atau tidak langsung, untuk menggerakkan proses desalinasi.

Teknologi surya juga muncul untuk produksi hidrogen yang bersih dan terbarukan sebagai sumber energi alternatif. Meniru proses fotosintesis, daun buatan adalah perangkat berbasis silikon yang menggunakan energi surya untuk memecah air menjadi hidrogen dan oksigen, hampir tanpa polutan. Pekerjaan lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya perangkat ini untuk penggunaan industri.

3. Pollution Control

Kontrol polusi dalam teknik lingkungan merupakan salah satu cara yang digunakan untuk membatasi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pelepasan zat dan energi berbahaya.

Untuk bisa mengendalikan polusi maka kita harus mengurangi polusi. Pemerintah sedang berusaha sangat keras untuk bisa mengurangi emisi kendaraan dan gas rumah kaca. Untuk bisa melakukan langkah-langkah besar semacam itu maka pemerintah memerlukan dukungan dari berbagai macam hal, termasuk investasi.

4. Wind Power

Energi angin adalah penggunaan angin untuk menghasilkan kerja yang berguna. Secara historis, energi angin digunakan oleh layar, kincir angin, dan pompa angin, tetapi saat ini sebagian besar digunakan untuk menghasilkan listrik. Saat ini, energi angin hampir seluruhnya dihasilkan dengan turbin angin, yang umumnya dikelompokkan menjadi ladang angin dan terhubung ke jaringan listrik.

Angin merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang pertumbuhannya sangat cepat karena mengalami pertumbuhan 75 kali lipat pada 20 tahun belakangan ini. Hal inilah yang mendorong banyak investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan yang memproduksi turbin angin.

Tantangan dalam implementasi skala besar energi angin termasuk persyaratan lokasi seperti ketersediaan angin, kekhawatiran estetika dan lingkungan, dan ketersediaan lahan. Pembangkit listrik tenaga angin paling efektif biaya berada di daerah dengan angin yang konsisten dan kuat; namun, daerah-daerah tersebut tidak selalu berdekatan dengan pusat populasi besar. Oleh karena itu, jalur listrik dan komponen sistem distribusi listrik lainnya harus memiliki kapasitas untuk mentransmisikan listrik ini ke konsumen. Selain itu, karena angin adalah sumber energi yang tidak terus-menerus dan tidak konsisten, penyimpanan daya mungkin diperlukan.

Kelompok advokasi publik telah mengangkat keprihatinan tentang potensi gangguan yang dapat ditimbulkan oleh pembangkit listrik tenaga angin terhadap satwa liar dan estetika secara keseluruhan. Meskipun pembangkit listrik tenaga angin telah disalahkan karena melukai dan membunuh burung, para ahli telah menunjukkan bahwa turbin modern memiliki sedikit efek pada populasi burung. National Audubon Society, sebuah kelompok lingkungan besar yang berbasis di Amerika Serikat dan fokus pada konservasi burung dan satwa liar lainnya, sangat mendukung energi angin, asalkan pembangkit listrik tenaga angin ditempatkan secara tepat untuk meminimalkan dampak terhadap populasi burung migrasi dan habitat satwa liar penting.

5. Waste Reduction

Pengurangan limbah adalah segala hal yang mengurangi limbah dengan menggunakan lebih sedikit bahan dari awal. Mengurangi limbah dapat dilakukan dengan cara yang sederhana seperti menggunakan kedua sisi kertas, menggunakan mug keramik daripada cangkir sekali pakai, atau membeli barang dalam jumlah besar daripada kemasan individual.

Perubahan gaya hidup yang dilakukan oleh masyarakat pada saat ini membuat kebutuhan pengurangan sampah jadi lebih meningkat dan setiap orang di muka bumi ini harus berusaha untuk mengurangi akumulasi limbah serta melakukan daur ulang barang bekas. Dilakukannya hal ini memunculkan bisnis yang melibatkan barang-barang daur ulang dan membutuhkan investasi yang besar untuk bisa terus berjalan.

6. Water Stock

Perubahan iklim yang terjadi pada beberapa tahun kebelakang ini membuat banyak orang kesulitan untuk mendapatkan air bersih sehingga telah dilakukan investasi besar untuk mengumpulkan, memurnikan dan mendistribusikan air yang berkelanjutan.

Itulah beberapa informasi managemen aset yang dapat kami berikan terkait dengan Green Investment Indonesia. Bagi kamu yang merupakan pecinta lingkungan dan ingin mengembalikan bumi ini seperti dahulu kala maka kamu bisa ikut berinvestasi pada jenis investasi yang satu ini supaya bukan hanya kamu bisa mendapatkan keuntungan dalam bentuk uang tetapi kamu juga bisa mendapatkan keuntungan dalam bentuk perbaikan kualitas hidup.