Ingin belajar berinvestasi atau hendak memulai bisnis di era digital? Keduanya berhubungan erat dengan return on investment atau ROI. Untuk bisa memahami apa itu ROi dan cara menghitung return on investment, simak artikel Qoala tentang cara menghitung return on investment dan contohnya satu ini yuk!

Apa Itu Return of Investment?

Apa Itu Return of Investment
Sumber Foto: Rawpixel.com Via Shutterstock

Apa itu return on investment? Sebelum lebih jauh membahas tentang apa itu ROI, salah satu hal yang penting untuk diingat bahwa ROI bisa positif maupun negatif.

Return on Investment atau ROI adalah rasio yang digunakan untuk menghitung pengaruh investasi tertentu. Secara teknis, ROI bisa dikatakan sebagai perhitungan laba bersih yang dibuat dari modal investasi nominal yang dikeluarkan. Adapun tujuan dari ROI adalah untuk menentukan strategi bisnis dengan mengetahui hasil return on investment yang sudah dicapai. Terlebih bagi perusahaan atau bisnis baru yang menghasilkan laba bersih dari analisa ROI.

Agar tidak salah dalam menentukan strategi bisnis selanjutnya, cara menghitung rate of return on investment menjadi sangat penting.

Return on Investment atau ROI juga bisa diartikan sebagai persentase kenaikan atau penurunan nilai portofolio investasi dalam jangka waktu tertentu. Beberapa istilah lain yang juga ditujukkan untuk Roi adalah Rate of Profit atau ROP, Rate of Return atau ROR, dan outcome. Untuk bisa menghitung ROI, bisa mengandalkan nilai masa lalu, masa kini, dan perkiraan masa mendatang.

Jadi, return on investment sangat berguna dalam memperkirakan keuntungan atau kerugian dari segi investasi. Kemudian, hasilnya akan ditampilkan sebagai angka persentase. Jadi perlu dipahami kalau hasil dari cara menghitung return investment buka dalam bentuk jumlah atau nominal keuntungan maupun kerugian, melainkan persentase.

Untuk bisa memutuskan investasi yang hendak dipertahankan dan dilepaskan, investor bisa melakukan perbandingan ROI yang sudah dihitung menggunakan cara yang tepat.

Sementara analisis ROI merupakan metrik yang mewakili hasil total aset yang perusahaan gunakan atau bisa juga dikatakan sebagai ukuran efisiensi manajemen. Dimana rasio akan menunjukkan hasil untuk semua aset yang perusahaan kelola terlepas dari sumber pendanaannya. Nah, rasio tersebut diukur sebagai persentase.

Tidak hanya itu, analisis ROI juga dapat digunakan untuk menghitung nilai instrumen investasi. Sebagai contoh, apabila calon investor atau investor ingin mengetahui potensi return on investment dari invest yang mereka pilih.

Varia-variabel Dalam ROI

Setelah mengetahui pengertian atau definisi ROI, sebaiknya kamu juga harus mengetahui variabel-variabel yang ada di dalamnya sebelum melangkah ke cara menghitung rate of return on investment.

Cara menghitung return on investment adalah dengan mengurangi nilai saat ini dengan nilai asli. Kemudian, dibagi dengan nilai asli dan kalikan dengan seratus.

Adapun variabel utama dalam menghitung return on investment adalah nilai asli atau nilai saat investasi ditanamkan dan nilai investasi saat ini. Terdapat juga variabel lain yang turut berpengaruh pada return on investment, diantaranya adalah:

  • Profit margin
  • Turnover operating assets
  • Receivable turnover atau rasio perputaran uang
  • Inventory turnover atau perputaran persediaan barang

Cara Menghitung Return of Investment

Penasaran dengan cara menghitung return on investment dan contohnya? Contoh dan cara menghitung return on investment dalam investasi adalah sebagai berikut:

Ana menginvestasikan Rp 10 juta di perusahaan X. Di tahun selanjutnya, ia kemudian menjual investasinya dengan harga Rp 15 juta kepada orang lain. Jadi perhitungan ROI dari investasi Ana adalah:

ROI= (15.000.000 – 10.000.000)/ 10.000)x 100 = 50%

Dari cara menghitung return on investment di atas, kita bisa melihat kalau Ana mendapatkan keuntungan sebesar 50 persen dari modal awal yang ia tanamkan hanya dalam waktu setahun saja.

Rumus Return of Investment

Bagaimana rumus ROI dan cara menghitungnya? Kedua hal tersebut sudah pasti berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Tetapi, apakah kamu sama sekali belum tahu seperti apa rumus return on investment itu?

Salah satu cara menghitung return on investment (ROI) adalah dengan membagi laba atau keuntungan bersih dengan dana yang diinvestasikan. Kemudian, dikalikan dengan seratus.

Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan rumus dalam menghitung return on investment (ROI) berikut:

ROI= Return/laba bersih investasi : Dana yang diinvestasikan x 100
ROI= (Pendapatan Investasi-Biaya Investasi) / Biaya Investasi x 100%
ROI = (Laba Bersih : Biaya Investasi) x 100
ROI = (Nilai Sekarang-Biaya Investasi : Biaya Investasi ) x 100

Faktor yang Memengaruhi Return of Investment

Sudah tahu cara menghitung ROI dari laporan keuangan? Berbicara tentang ROI atau return investment, tentunya ada beberapa faktor yang turut memengaruhi ROI, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Turnover

Salah satu faktor yang memengaruhi return on investment atau ROI adalah turnover. Turnover digunakan dalam kegiatan operasional dimana kecepatan berputarnya aset operasi dalam suatu periode tertentu.

2. Profit Margin

Profit margin adalah jumlah keuntungan operasi yang dinyatakan dalam bentuk persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit margin juga bisa mengukur tingkat keuntungan perusahaan agar bisa dihubungkan dengan penjualan.

Manfaat Analisis Return of Investment

Jika berbicara tentang cara menghitung rate of return on investment, apakah kamu sudah tahu apa saja manfaat analisis return on investment? Dengan melakukan analisis ROI dengan tepat dan secara mendalam, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan, diantaranya adalah:

1. Penggunaan Dana Secara Efektif

Teknik analisis ROI memungkinkan manajemen untuk bisa mengukur efisiensi pemanfaatan modal kerja, produksi, dan penjualan apabila perusahaan menerapkan praktik akuntansi yang baik. Dengan demikian, penggunaan dana menjadi lebih efektif sehingga perusahaan tidak perlu khawatir mengeluarkan uang secara berlebihan untuk bisa mencapai suatu tujuan.

2. Membantu Mengetahui Kelemahan Perusahaan

Pada dasarnya, setiap perusahaan atau usaha mengharapkan return yang baik. Akan tetapi, tidak hanya sampai di situ saja. Melakukan analisis return on investment juga diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat, termasuk membantu mengetahui kelemahan perusahaan.

ROI dapat membantu membandingkan efisiensi penggunaan modal perusahaan tertentu dengan kompetitor. Jadi, bisa membantu perusahaan mengetahui apakah posisinya sama, di bawah, atau di atas rata-rata perusahaan sejenis lainnya.

Hal tersebut juga dapat membantu perusahaan mengetahui kelemahan dan kekuatannya agar nantinya bisa bermanfaat dalam melakukan peningkatan dan perbaikan di masa mendatang.

3. Menjadi Alat Kontrol

Mungkin tidak banyak yang tahu kalau analisis return on investment dapat memberikan banyak manfaat. Salah satunya adalah menjadi alat kontrol. Itu artinya, analisis tersebut dapat bekerja dalam melihat atau memantau prospek saat ini. Juga memungkinkan prospek mengetahui langkah apa saja yang harus perusahaan ambil di tahan selanjutnya.

4. Mengukur Profitabilitas Perusahaan Atau Produk

Mengapa melakukan analisis return on investment? Pertanyaan tersebut mungkin muncul, terutama bagi mereka yang belum tahu cara menghitung ROI di excel maupun menggunakan tools lain. Tetapi, ternyata analisis ROI dapat mengukur profitabilitas perusahaan atau produk tertentu.

Perhitungan modal dan biaya bisa dialokasikan ke berbagai produk perusahaan. Jadi, akan bisa memudahkan dalam menghitung profitabilitas dari masing-masing produk. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa manfaat tersebut umumnya bisa didapatkan apabila perusahaan menggunakan product cost system yang baik.

5. Merencanakan Sasaran yang Lebih Realistis

Melakukan analisis ROI juga sangat berperan dalam menyusun rencana dan target bisnis yang lebih realistis. Dengan begitu, perusahaan bisa membuat target jangka panjang seperti apa yang ingin dicapai di kemudian hari.

6. Mengetahui Kapan Harus Mengganti Strategi

Strategi bisnis sudah disesuaikan, namun selalu ada kemungkinan konsumen atau pembeli memberikan respon yang tidak sesuai dengan harapan. Dalam hal tersebut, analisis ROi akan membantu perusahaan atau bisnis dalam memperkirakan kapan sebaiknya harus mengganti strategi bisnis yang sedang dijalankan serta mempersiapkan mitigasinya.

7. Dapat Menambah Sumber Daya Manusia

Setelah melakukan analisis ROI, perusahaan mungkin mempertimbangkan perlunya mencari karyawan baru. Tujuannya agar memiliki SDM yang lebih sehingga bisa menjalankan ekspansi bisnis yang sudah direncanakan.

Kelemahan Return of Investment

Meski analisis return on investment menawarkan banyak manfaat, tetapi kamu juga harus menyadari kalau ROI juga tidak sempurna. Artinya, ada titik lemah dari analisis ROI. Apa saja? Berikut adalah beberapa kelemahan analisis ROI yang juga harus diketahui bersama:

1. Sulit Membandingkan ROI Dengan Kompetitor

Memang benar jika analisis ROI dapat membantu perusahaan melakukan perbandingan dengan perusahaan serupa lainnya. Akan tetapi, pada praktiknya tentu tidak semudah yang dibayangkan.

Kesulitan tersebut muncul sebagai salah satu kelemahan dari analisis ROI. Mengapa? Pada dasarnya, setiap perusahaan memiliki cara kerja, sistem akuntansi, dan metode penilaian aktiva yang berbeda antara satu perusahaan dengan lainnya. Jadi, sekalipun bisa membuat perbandingkan, namun hasilnya mungkin kurang valid.

2. Fluktuasi Nilai dan Daya Beli

Sebelum lebih lanjut mendalami rumus menghitung return on investment, tentunya kamu juga harus tahu kalau analisis return on investment tidak bisa memberikan hasil sempurna. Dengan kata lain, analisis tersebut juga memiliki kekurangan atau kelemahan, termasuk fluktuasi nilai dan daya beli.

Karena adanya perubahan yang berdasarkan pada kebijakan di periode tertentu, nilai mata uang masing-masing negara bersifat dinamis. Perbedaan nilai mata uang akan membuat perhitungan menjadi lebih sulit. Apabila perusahaan membeli bahan baku saat inflasi, itu artinya perusahaan harus mengeluarkan dana yang lebih. Hal tersebut juga dapat memengaruhi hasil dari analisa ROI yang dilakukan.

3. Perubahan Cara Pandang Manajemen Terhadap Investasi

Tahukah kamu kalau analisis yang dilakukan terhadap return on investment bisa memberikan gambaran tentang investasi yang paling menguntungkan? Gambaran tersebut diberikan dalam bentuk angka. Sayangnya, tujuan investasi tidak hanya berfokus pada pendapatan dalam bentuk uang. Sehingga analisis return on invesment tidak dapat diandalkan.

Mengapa? Analisis ROI hanya akan memperlihatkan keuntungan investasi dari sisi material saja.

Cara Meningkatkan Return on Investment (ROI)

Cara Meningkatkan Return on Investment (ROI)
Sumber Foto: TierneyMJ Via Shutterstock

Selain cara menghitung rate of return on investment, perusahaan juga harus memahami dengan baik bagaimana cara meningkatkan ROI. Itulah kenapa perusahaan harus memiliki sang ahli yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan di bidang tersebut. Meski sudah melakukan perhitungan atau analisis ROI secara mendalam, sebaiknya kantongi juga cara meningkatkan ROI atau retun on investment berikut:

1. Gunakan A/B Testing

A/B testing merupakan metode yang bisa perusahaan terapkan untuk dapat membandingkan apakah strategi yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan konsumen atau belum. Pengujian tersebut bisa menjadi salah satu cara dalam meningkatkan return on investment.

Dengan begitu, perusahaan akan dapat menguji jenis instrumen investasi yang berpotensi untuk dikembangkan. Juga membantu mengetahui kampanye mana yang perlu perbaikan. Coba buat beberapa strategi kampanye yang akan sangat membantu, diantaranya adalah landing page, newsletter, content marketing, dan website bisnis.

Brand awareness dikenal sebagai cara yang efektif dalam menaikkan return on investment. Dimana calon pelanggan atau konsumen dapat mengenal suatu produk atau bisnis.

2. Miliki Tujuan dan Buat Rencana Dengan Matang

Selain cara menghitung roi dan bep, cara meningkatkan ROI juga perlu dipahami dengan baik. Tujuannya sudah jelas yaitu untuk menaikkan return on investment. Oleh sebab itu, pastikan bisnis atau perusahaan sudah memiliki tujuan yang tepat dan membuat rencana dengan matang.

Tujuan bisnis harus cerdas, relevan, solutif, dan inovatif yang dapat membantu mengembangkan bisnis lebih jauh. Selain itu, hal tersebut juga dapat memperluas target audiens.

Nah, hasil dari cara menghitung ROI bisa digunakan sebagai pedoman dalam membuat proyeksi dan strategi bisnis. Bahkan nilai perhitungan ROI begitu penting dalam memasarkan produk agar bisa mempertimbangkan dan menyesuaikan keuntungan dengan potensi bisnis yang lebih besar. Detail-detail seperti pajak dan inflasi juga harus diperhatikan dengan baik.

3. Tentukan Unique Selling Point

Apakah istilah Unique Selling Point atau USP sudah tidak asing di telinga? Agar produk mampu menarik perhatian dan memiliki tempat tersendiri di hati para konsumen, tentunya produk tersebut harus unik dan berbeda. Itulah kenapa setiap produk harus memiliki unique selling point sehingga bisa memikat calon konsumen baru sekaligus investor.

4. Eksplor dan Manfaatkan Berbagai Channel Pemasaran

Saat ini, kebanyakan perusahaan atau bisnis menggunakan channel pemasaran digital. Jadi, sebaiknya eksplor dan manfaat lebih banyak channel pemasaran dalam hal meningkatkan ROI. Dalam hal ini, perusahaan bisa membuat website bisnis, membuat newsletter, memanfaatkan media sosial, dan lainnya tanpa harus meninggalkan strategi pemasaran secara offline.

5. Manfaatkan Strategi Content Marketing

Strategi content marketing merupakan strategi yang banyak diterapkan dalam memasarkan produk dewasa ini. Di dunia serba digital, perusahaan harus mampu melihat peluang, termasuk dengan menerapkan strategi pemasaran menggunakan berbagai konten menarik.

6. Jangan Lupa Untuk Berfokus Pada Cara Meningkatkan Penghasilan

Dalam upaya meningkatkan return on investment, perusahaan harus fokus pada cara meningkatkan penghasilan dan keuntungan. Pendapatan menjadi jantung atau nyawa bagi setiap perusahaan. Oleh sebab itu, penting untuk memastikan bahwa perusahaan bisa meningkatkan penghasilan.

Dalam hal ini, mengetahui detail pengeluaran atau biaya juga tidak kalah penting. Jadi, apabila terjadi kemungkinan terburuk berupa kerugian, bisnis bisa melakukan antisipasi agar tidak merugi dalam jangka waktu yang panjang.

Dari cara menghitung return investment dan contohnya di atas, apakah kini kamu sudah bisa memahami cara tepat dalam menghitung ROI? Dalam analisis ROI, ada dua faktor yang berperan penting. Selain itu, kamu juga akhirnya bisa mengetahui manfaat dan kelemahan dari analisis return on investment, bukan?

Coba aplikasikan beberapa cara dalam meningkatkan return on investment, terutama saat menjalankan bisnis di era digital seperti sekarang ini. Dengan begitu, ada peluang yang lebih untuk mendapatkan keuntungan bisnis. Simak informasi managemen aset lain dengan mengakses Qoala Blog.