Investasi adalah cara terbaik untuk menghasilkan uang dan membangun kekayaan dalam jangka panjang. Ada banyak jenis investasi yang tersedia di pasar, salah satunya adalah obligasi. Obligasi adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk meminjam uang dari investor dengan janji pengembalian modal plus bunga pada suatu waktu di masa depan. Pasar obligasi di Indonesia cukup ramai dan menjanjikan keuntungan yang cukup menarik bagi para investor. Dalam artikel ini, Qoala akan membahas tentang investasi obligasi, mulai dari definisi, cara investasi, keuntungan, dan risiko yang perlu kamu ketahui sebelum kamu memulai investasi.

Apa itu Obligasi?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang investasi obligasi, penting untuk memahami apa itu obligasi. Obligasi merupakan instrumen keuangan yang menjanjikan pembayaran bunga tetap kepada pemegang obligasi dalam jangka waktu tertentu. Obligasi diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk membiayai proyek atau kegiatan mereka.

Setiap obligasi memiliki nilai nominal, yaitu nilai yang tertera pada surat utang tersebut. Pada saat obligasi diterbitkan, nilai nominal tersebut dijual kepada investor dengan harga yang lebih rendah. Selama jangka waktu obligasi, investor akan menerima bunga tetap setiap tahunnya berdasarkan nilai nominal obligasi yang dimilikinya. Setelah jangka waktu obligasi berakhir, investor akan menerima kembali nilai nominal obligasi tersebut.

Jenis-jenis Obligasi

Sebelum mengetahui cara investasi obligasi secara lebih lanjut, ada baiknya kamu juga memahami jenis-jenis obligasi berikut ini:

  • Obligasi Pemerintah: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah untuk membiayai kegiatan dan proyek pemerintah
  • Obligasi Korporasi: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan dan proyek perusahaan
  • Obligasi Konversi: obligasi yang dapat diubah menjadi saham pada waktu yang ditentukan
  • Obligasi Partisipasi: obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan

Cara Investasi Obligasi untuk Menambah Pemasukan Pasif

Cara Investasi Obligasi
Cara Investasi Obligasi

Setelah kamu memahami apa itu obligasi dan jenis-jenisnya, kamu perlu mengetahui cara melakukan investasi pada obligasi untuk memperluas portofolio investasi. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:

1. Tentukan Tujuan Investasi

Sebelum kamu melakukan investasi pada obligasi, pastikan bahwa kamu sudah menentukan tujuan investasi yang jelas. Hal ini akan membantumu dalam menentukan jenis obligasi yang cocok dan waktu investasi yang tepat.

2. Cari Informasi Obligasi

Sebelum kamu membeli obligasi, pastikan kamu sudah melakukan riset terlebih dahulu tentang obligasi yang akan kamu beli. Kamu bisa mencari informasi tentang obligasi pada website resmi penerbit obligasi, perusahaan sekuritas, atau konsultan investasi.

3. Tentukan Penerbit Obligasi

Setelah kamu melakukan riset dan memperoleh informasi tentang obligasi, kamu perlu memilih penerbit obligasi yang tepat. Pilih penerbit obligasi yang kredibel dan memiliki reputasi yang baik.

4. Pilih Jenis Obligasi

Setelah kamu menentukan penerbit obligasi yang tepat, kamu perlu memilih jenis obligasi yang cocok dengan profil risiko investasimu. Kamu bisa memilih antara obligasi pemerintah atau obligasi korporasi.

5. Tentukan Waktu Investasi

Setelah menentukan jenis obligasi yang akan kamu beli, kamu perlu menentukan waktu investasi. Waktu investasi pada obligasi bisa berbeda-beda tergantung pada jenis obligasi dan kebijakan penerbit obligasi. Sebaiknya, kamu menentukan waktu investasi yang cukup panjang untuk mengurangi risiko investasi.

6. Beli Obligasi di Sekuritas Terpercaya

Setelah kamu menentukan jenis obligasi dan waktu investasi, kamu bisa melakukan pembelian obligasi pada perusahaan sekuritas atau bank yang menyediakan layanan pembelian obligasi.

7. Pantau Perkembangan Obligasi

Setelah melakukan pembelian obligasi, kamu perlu memantau perkembangan obligasi secara berkala. Kamu bisa memantau informasi tentang suku bunga dan kondisi keuangan penerbit obligasi. Jika terjadi perubahan kondisi keuangan penerbit obligasi, kamu perlu segera mengambil tindakan yang tepat.

Keuntungan Investasi Obligasi

Investasi obligasi memiliki beberapa keuntungan yang perlu kamu ketahui, di antaranya:

1. Bunga Tetap

Investor akan memperoleh bunga tetap selama jangka waktu investasi. Hal ini memudahkan investor untuk merencanakan cashflow mereka secara lebih baik.

2. Diversifikasi Portofolio

Investasi obligasi dapat menjadi alternatif bagi investor yang ingin diversifikasi portofolio mereka. Dalam investasi obligasi, investor dapat memilih jenis obligasi yang sesuai dengan profil risiko dan kebutuhan mereka.

3. Rendahnya Risiko

Investasi obligasi dianggap sebagai investasi dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi saham. Hal ini karena obligasi memiliki struktur pembayaran yang lebih teratur dan terukur.

4. Likuiditas

Obligasi dapat dijual kembali di pasar sekunder, sehingga investor dapat memperoleh likuiditas dari investasi mereka.

Risiko Investasi Obligasi

Meskipun investasi obligasi cenderung lebih aman dibandingkan dengan saham, namun hal tersebut tidak berarti bahwa investasi obligasi tidak memiliki risiko. Berikut beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum berinvestasi dalam obligasi:

1. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah kemungkinan bahwa penerbit obligasi tidak mampu membayar kembali utangnya atau membayar bunga yang terutang. Risiko ini akan lebih tinggi pada obligasi korporasi yang lebih berisiko daripada obligasi pemerintah. Untuk mengurangi risiko kredit, investor dapat memilih obligasi dari perusahaan dengan peringkat kredit yang baik atau obligasi pemerintah.

2. Risiko Inflasi

Inflasi dapat mempengaruhi nilai uang yang diterima oleh investor dalam bentuk bunga dan pokok yang diterima pada saat jatuh tempo obligasi. Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin berkurang nilai uang yang diterima oleh investor. Untuk mengurangi risiko inflasi, investor dapat memilih obligasi dengan tingkat bunga yang lebih tinggi dari tingkat inflasi saat ini.

3. Risiko Suku Bunga

Suku bunga yang naik dapat membuat harga obligasi turun karena investor lebih memilih investasi dengan tingkat bunga yang lebih tinggi. Sebaliknya, suku bunga yang turun dapat membuat harga obligasi naik karena investor mencari investasi yang lebih stabil. Untuk mengurangi risiko suku bunga, investor dapat memilih obligasi dengan jangka waktu yang lebih pendek.

4. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko bahwa investor tidak dapat menjual obligasi dengan mudah dan cepat. Hal ini dapat terjadi jika terdapat perubahan kondisi pasar yang tidak diharapkan atau jika obligasi yang dimiliki tidak populer di pasar. Untuk mengurangi risiko likuiditas, investor dapat memilih obligasi dari perusahaan besar atau pemerintah yang lebih stabil.

Perbedaan antara Obligasi dan Saham

Sebelum membahas lebih jauh tentang obligasi, penting untuk memahami perbedaan antara obligasi dan saham. Saham adalah kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Saham memberikan hak suara dalam pengambilan keputusan dan juga hak atas pembagian keuntungan perusahaan. Namun, kepemilikan saham juga mengandung risiko yang lebih tinggi daripada obligasi. Saham dapat naik dan turun secara tajam dan tidak ada jaminan pengembalian modal.

Obligasi, di sisi lain, adalah surat hutang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Investor membeli obligasi sebagai bentuk pinjaman kepada penerbit obligasi. Penerbit obligasi memberikan bunga sebagai imbalan atas pinjaman ini. Karena obligasi adalah surat hutang, ada jaminan pengembalian modal dan bunga yang akan dibayar secara konsisten selama masa berlakunya obligasi.

Pertanyaan Umum Seputar Investasi Obligasi

1. Berapa Lama Waktu Investasi Obligasi?

Obligasi memiliki jangka waktu yang berbeda-beda, tergantung pada jenis obligasi yang dibeli. Ada obligasi jangka pendek, menengah, dan panjang. Obligasi jangka pendek biasanya memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun, sedangkan obligasi jangka panjang dapat memiliki jangka waktu hingga 30 tahun. Sebelum membeli obligasi, investor harus memperhatikan jangka waktu obligasi tersebut dan memutuskan apakah jangka waktu tersebut sesuai dengan kebutuhan investasinya.

2. Bagaimana obligasi diterbitkan?

Obligasi diterbitkan dengan cara menjual surat utang tersebut pada investor yang ingin berinvestasi. Pada umumnya, obligasi diterbitkan dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 dan kelipatannya. Jika kamu ingin berinvestasi dalam obligasi, kamu dapat membeli obligasi dari pemerintah atau perusahaan melalui bank atau pialang saham.

Investasi obligasi adalah salah satu jenis investasi yang relatif aman dan stabil, yang dapat memberikan keuntungan berupa bunga tetap dan pengembalian modal pada saat jatuh tempo. Investor perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti jenis obligasi, tingkat bunga, jangka waktu, dan risiko sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam obligasi. Meskipun investasi obligasi relatif aman, namun tetap ada risiko yang perlu dipertimbangkan oleh investor. Oleh karena itu, investor perlu melakukan penelitian yang cermat sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam obligasi. Agar kamu terhindar dari berbagai resiko investasi yang dapat mengganggu keuangan, sebaiknya berikan proteksi asuransi untukmu dan keluarga. Yuk, mulai bandingkan dan beli produk asuransi yang sesuai kebutuhanmu di Qoala.