Setiap pengusaha pasti memerlukan arus kas untuk melihat kelancaran usahanya. Pengertian dari laporan arus kas sendiri adalah sebuah perincian yang menunjukkan jumlah pemasukan dan pengeluaran dalam suatu periode tertentu. Namun, ada perbedaan antara arus kas dalam keuangan usaha dan keluarga. Jika keuangan keluarga arus kas yang dimaksud adalah cash basis. Sedangkan, dalam keuangan bisnis terdapat cash basis dan accural basis. Biasanya, laporan ini meliputi jumlah kas yang diterima.

Misalnya saja, komponen yang terdapat pada laporan arus kas yaitu adalah seperti investasi tunai dan pendapatan tunai, dan jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan. Lalu bagaimana cara proyeksi arus kas itu sendiri? Berikut ini Qoala berikan penjelasan lengkapnya.

Apa Itu Proyeksi Arus Kas?

Cara Menghitung Proyeksi Arus Kas
Sumber Foto: NicoElNino Via Shutterstock

Sederhananya, proyeksi arus kas adalah perkiraan uang yang diharapkan mengalir masuk dan keluar dari bisnis milikmu, termasuk semua pendapatan dan pengeluaran yang diproyeksikan selama periode tertentu. Meskipun proyeksi arus kas biasanya mencakup periode 12 bulan, ternyata kamu dapat menyesuaikan ini sesuai dengan keuangan yang ingin dilihat dengan memperpendek waktu periode perkiraan, seperti sebulan atau bahkan seminggu.

Untuk pemilik usaha kecil, biasanya memproyeksikan arus kas untuk membantu memberi gambaran yang lebih jelas tentang ke mana bisnis menuju dan bagaimana kamu dapat melakukan perbaikan di sepanjang prosesnya. Proyeksi arus kas ini juga akan membantu menumbuhkan manajemen kas yang baik dan memberimu kemungkinan untuk melakukan perencanaan lebih awal, contohnya dengan memiliki proyeksi yang dapat membantumu memprediksi surplus atau kekurangan kas yang masuk, sehingga kemudian kamu akan lebih siap untuk membuat keputusan strategis berdasarkan data tersebut.

Bisnis biasanya melacak arus kas (cash in dan cash out) setiap bulan. Penting untuk mencatat arus masuk dan keluar uang tunai dalam bulan yang akan terjadi, sejak bulan ketika kamu melakukan penjualan atau pertama kali mendapatkan tagihan.

Lalu, data apa saja yang akan didapatkan dari laporan arus kas ini?

  • Kas dari aktivitas operasi dapat dibandingkan dengan laba bersih perusahaan untuk menentukan kualitas laba. Jika kas dari aktivitas operasi lebih tinggi dari laba bersih, laba dikatakan “berkualitas tinggi”.
  • Laporan ini berguna bagi investor karena dengan anggapan bahwa cash is king, memungkinkan investor untuk mengetahui arus masuk dan arus kas keluar perusahaan secara keseluruhan dan memperoleh pemahaman umum tentang kinerjanya secara keseluruhan.
  • Jika perusahaan mendanai kerugian dari operasi atau membiayai investasi dengan mengumpulkan uang (hutang atau ekuitas), maka laporan arus kas akan segera menjadi jelas.

Tujuan dan Manfaat Proyeksi Arus Kas

Sementara itu, untuk tujuan dari laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode akuntansi. Selain bermanfaat bagi perusahaan, laporan ini juga memiliki manfaat untuk investor, kreditor, dan lainnya.

Dengan adanya laporan proyeksi arus kas, kamu dapat menilai hal-hal berikut:

  • Kemampuan Entitas dalam Mendapatkan Arus Kas

Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah memberikan informasi yang akan memungkinkan untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan. Dengan memeriksa hubungan antara pos-pos seperti:

  1. Penjualan dan arus kas bersih dari kegiatan operasi
  2. Arus kas bersih dari kegiatan operasi
  3. Kenaikan atau penurunan kas

Maka, dimungkinkan untuk membuat prediksi yang lebih baik atas jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan, dibandingkan dengan jika menggunakan data dasar akrual.

  • Transaksi Investasi dan Pendanaan Kas

Dengan memeriksa beberapa kegiatan perusahaan, seperti:

  1. Kegiatan investasi perusahaan (pembelian dan penjualan aktiva selain dari produknya)
  2. Kegiatan pembiayaan (peminjaman dan pelunasan pinjaman, investasi oleh pemilik, dan distribusi kepada pemilik)

Maka, seorang pembaca laporan keuangan dapat memahami dengan baik mengapa aktiva dan kewajiban bertambah atau berkurang selama satu periode.

  • Kemampuan Entitas untuk Membayar Dividen dan Kewajiban

Secara sederhana, kas adalah hal yang penting. Jika perusahaan tidak mempunyai kas yang cukup, maka gaji karyawan tidak dapat dibayar, hutang tidak dapat dilunasi, dividen tidak dapat dibayar, dan peralatan tidak dapat dibeli. Laporan arus kas menunjukkan bagaimana kas digunakan dan dari mana kas itu berasal. Karyawan, kreditor, pemegang saham, dan pelanggan memiliki kepentingan dengan laporan ini karena menunjukkan arus kas yang terjadi dalam perusahaan.

  • Keterangan atas Perbedaan antara Angka Laba Bersih dan Kas Bersih

Angka laba bersih merupakan hal yang penting, karena memberikan informasi tentang keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan bisnis dari suatu periode ke periode lainnya. Namun, beberapa orang telah menyatakan kritik atas laba bersih menurut dasar akrual karena harus membuat estimasi untuk mendapatkan angka laba bersih sering diragukan.

Hal ini tidak akan terjadi dengan kas. Jadi, seperti digambarkan dalam cerita pembuka, para pembaca laporan keuangan akan mendapatkan manfaat dengan mengetahui penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Kemudian mereka dapat menilai reliabilitas angka laba itu.

Komponen Arus Kas

Umumnya, terdapat 3 komponen pada laporan arus kas, berikut adalah beberapa contoh komponen yang terdapat di dalamnya:

1. Arus Kas dari Kegiatan Operasi

Arus kas dari kegiatan operasi adalah arus kas yang berasal dari transaksi yang berasal dari kegiatan itu sendiri. Biasanya transaksi ini berupa pemasukan atau pengeluaran perusahaan.

Beberapa contoh arus kas dari kegiatan operasi adalah transaksi yang mencakup penerimaan uang dari konsumen, pembayaran utang, gaji karyawan, pelunasan pajak, dan lain sebagainya.

2. Arus Kas dari Kegiatan Investasi

Arus kas dari kegiatan investasi adakah arus kas dalam bentuk pemasukan atau pengeluaran. Umumnya, arus kas ini yang mempengaruhi investasi dalam aset non lancar adalah arus kas dari kegiatan investasi.

Kegiatan investasi ini adalah yang berhubungan dengan aktivitas penjualan atau pembelian dari aktiva perusahaan. Contohnya seperti, transaksi yang mencakup penjualan dan pembelian aset tetap seperti peralatan dan gedung.

3. Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan

Biasanya arus kas dari kegiatan pendanaan ini berasal dari transaksi yang mempengaruhi utang dan ekuitas perusahaan. Hal ini umumnya, transaksi yang mencakup penerbitan atau penghentian surat berharga ekuitas dan utang. Contohnya adalah penjualan obligasi, pembayaran dividen, emisi saham, dan pelunasan kredit dari bank.

Cara Menghitung Proyeksi Arus Kas

Apa Itu Proyeksi Arus Kas
Sumber Foto: valiantsin suprunovich Via Shutterstock

Dalam membuat arus kasnya seseorang perlu mengidentifikasi sumber-sumber dana yang diterima dan masuk ke dalam kas bisnis atau usaha, jumlah dananya dalam periode tersebut, hasil yang berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. 

Ada dua cara untuk menghitung arus kas, yang pertama adalah dengan menggunakan rumus Kas Masuk Bersih = Earning After Tax (EAT) + Penyusutan.

Untuk diketahui, Earning After Tax (EAT) merupakan laba bersih setelah pajak yang diperoleh pada satu kurun waktu atau periode tertentu. Laba bersih setelah pajak didapatkan dari hasil perhitungan total pendapatan atau penghasilan yang dikurangi total biaya dan pajak.

Kebutuhan cara menghitung arus kas dengan rumus pertama biasanya berlaku bagi bisnis atau usaha dibiayai dengan modal sendiri tanpa pinjaman mau utang dari pihak lain. Dalam hal ini, penyusutan ikut dihitung karena penyusutan tidak termasuk pengeluaran tunai dan penyusutan dapat timbul pada saat aktiva tetap dibeli.

Sementara itu, langkah kedua adalah menyusun arus kas dengan menggunakan rumus Kas Masuk Bersih = Earning after tax (EAT) + Penyusutan + Bunga (1-tax). Rumus ini berlaku untuk bisnis atau usaha yang dibiayai dengan modal dari pinjaman pihak lain. Setelah menghitung arus kas, maka dapat segera menentukan minimal uang, menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran, menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak lain atau pihak ketiga. Lalu selanjutnya menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial dan budget kas yang final.

Cara Membuat dan Contoh Proyeksi Arus Kas

Cara membuat proyeksi arus kas ini bisa dibuat dengan berpatokan pada dua sumber data, yakni, neraca periode berjalan dan sebelumnya, serta laporan laba/rugi pada periode ini. Untuk penyajiannya pun bisa dibuat dengan dua cara, yakni direct method (langsung) dan indirect method (tidak langsung).

Perbedaan keduanya hanya terletak pada penyajian data yang berasal dari aktivitas operasi. Pada penyajian langsung, kegiatan operasional dikelompokkan ke dalam berbagai kategori, termasuk diperinci ke dalam dua jenis arus kas yaitu, arus masuk atau keluar.

Sedangkan pada penyajian tidak langsung, arus kas pada aktivitas operasi ditentukan dengan mengoreksi laba bersih yang telah ada di laporan laba rugi. Jadi, indirect method lebih memusatkan diri pada data yang sudah ada di neraca dan laporan laba rugi. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

1. Cara Membuat Proyeksi Arus Kas dengan Metode Tidak Langsung

Dalam metode pembuatan laporan arus kas tidak langsung, laporan ini disusun dengan 3 (tiga) elemen.

  • Pertama, yaitu elemen kas dari kegiatan usaha yang diletakkan paling atas. Setelah itu, elemen arus kas yang berasal dari kegiatan investasi, dan arus kas dari kegiatan pendanaan. Untuk membuat laporan kas, ada dua sumber data yang dibutuhkan, yaitu: laporan laba rugi dari periode yang sedang berlangsung dan neraca periode dari periode yang sedang berlangsung dengan neraca periode sebelumnya
  • Selanjutnya, kamu bisa mengumpulkan data neraca
  • kemudian, membandingkan kedua neraca tersebut. Biasanya pada neraca terdapat kolom net change yang menggambarkan selisih antara neraca saat ini dan sebelumnya. Selisih tersebut menjelaskan:

Kelompok Aktiva

Jika angka pada kolom Net Change positif (tidak minus), maka terjadi pengeluaran kas, sedangkan jika minus, maka terjadi penerimaan kas.

Kelompok Pasiva

Jika angka pada kolom Net Change positif (tidak minus) maka terjadi penerimaan kas, dan jika minus, maka terjadi pengeluaran kas.

  • Langkah keempat, kamu sudah bisa melakukan penyusunan yang terdiri dari:
  1. Kegiatan Bisnis (Operating Activities)
  2. Arus Kas dari Kegiatan Investasi: Arus kas akan mengalami pertambahan biasanya dikarenakan adanya penurunan nilai aset tetap, sebaliknya arus kas berkurang karena adanya kenaikan aset tetap.
  3. Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan: Untuk mendapatkan nilai kegiatan pendanaan (financing activities) dapat dilakukan dengan memindahkan angka pada kolom Net Change dari bagian kelompok Kewajiban Jangka Panjang dan Ekuitas.
  4. Total Cash Activities (Total Kegiatan Kas): Total kegiatan cas didapat dari perhitungan nilai total [Operating Activities + Investing Activities + Financing Activities]
  5. Cash Begining Balance (Saldo Awal Kas): Saldo awal kas bisa diambil dari neraca pada tahun sebelumnya
  6. Expected Cash Ending Balance (Saldo Kas Seharusnya)
  7. Actual Cash Ending Balance (Saldo Akhir Kenyataan)
  8. Variance (Selisih): Jika hasil dari perhitungan saldo kas dan saldo akhir hasilnya 0 (nol), maka telah selesai.

2. Cara Membuat Proyeksi Arus Kas dengan Metode Langsung

Sementara untuk cara membuat proyeksi arus kas metode langsung, penyusunannya dilakukan berdasarkan pada buku kas atau bank. Untuk menggunakan metode ini, kamu harus melaporkan kelompok-kelompok penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasional perusahaan. Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.

Contoh Proyeksi Arus Kas:

Indonesia Makmur

Periode berakhir 31 Desember 2020

Arus kas dari aktivitas operasi

Kas diterima dari pelanggan Rp1.500.000

Dikurangi:

Pembayaran kas untuk supplier Rp960.000

Pembayaran kas untuk beban operasi Rp350.000

Pembayaran kas untuk pajak penghasilan Rp  99.000

Rp1.409.000

Jumlah arus kas dari aktivitas operasi Rp     91.000

Arus kas dari aktivitas investasi

Kas dari penjualan aktiva tetap

Dikurangi:

Kas dibayar untuk pembelian aktiva tetap Rp   200.000

Jumlas arus kas untuk aktivitas investasi (Rp200.000)

Arus kas dari aktivitas pendanaan

Kas diterima dari penjualan saham Rp  100.000

Kas diterima dari penjualan investasi Rp  130.000

Dikurangi:

Kas dibayar untuk dividen Rp   50.000

Kas dibayar untuk bunga

Kas dibayar untuk pelunasan hutang jangka panjang

  Rp   50.000

Jumlah arus kas dari aktivitas pendanaan Rp190.000

Kenaikan (Penurunan) Kas Rp  81.000

Kas pada awal periode Rp400.000

Kas pada akhir periode Rp481.000

Setelah kamu paham tentang apa itu Laporan Arus Kas, sekarang saatnya untuk menafsirkannya. Di sini, kamu pasti memiliki pertanyaan apakah arus kas milikmu merupakan “arus kas bersih” atau “kenaikan atau penurunan kas bersih untuk periode”? Perlu diketahui, ada beberapa alasan arus kas bersih perusahaanmu mungkin negatif.

Karena arus kas bersih adalah indikator perubahan kas selama periode waktu tertentu (dan tidak termasuk kas yang ada), penurunan kas bersih tidak selalu berarti kamu tidak akan memiliki cukup uang untuk membayar tagihan.

Misalnya, bisnismu bisa berkinerja sangat baik, jadi kamu telah memutuskan untuk berinvestasi besar-besaran dalam pertumbuhan sekarang. Hal itu akan menyebabkan arus kas milikmu menjadi negatif saat ini, tetapi hal ini terkadang tidak menjadi masalah karena kamu tahu bisnismu sehat dan berkembang.

Meskipun arus kas negatif tidak selalu menjadi perhatian, hal itu bisa bisa menjadi masalah jika terus berlanjut selama beberapa periode karena setiap periode menghabiskan saldo kas yang tersedia untuk dibelanjakan. Arus kas yang negatif atau ketat seringkali lebih tentang waktu daripada apa pun. Salah satu opsi untuk meningkatkan arus kas bisnis milikmu adalah dengan mengurangi persyaratan pembayaran untuk pelanggan, jadi lebih sedikit waktu berlalu antara saat kamu memperoleh penghasilan dan saat kamu benar-benar dibayar. Selain itu, penelaahan atas biaya operasional dan investasimu juga dapat bermanfaat dalam mengelola arus kas.

Kesimpulannya, proyeksi laporan arus kas berguna bagi para pemakai laporan keuangan, baik bagi pihak manajemen, investor, kreditor maupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Laporan arus kas juga tidak hanya akan sangat berguna untuk memudahkan pengecekan kas pada periode tersebut, tetapi juga dapat menjadi dasar prediksi dari ketidakpastian kesehatan keuangan bisnis milikmu di masa mendatang. 

Laporan tersebut digunakan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menggunakan arus kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

Itu artinya, cash flow statement sangat penting. Dan untuk para pebisnis harus bisa membaca isi laporan ini karena informasi dari laporan ini dapat membantumu dalam melakukan evaluasi perkembangan bisnis milikmu. 

Selain itu, ada hal penting lainnya untuk menjaga bisnismu adalah dengan memiliki asuransi bisnis. Asuransi ini sifatnya dapat meng-cover kejadian yang tak diinginkan di kemudian hari. Informasi lebih lanjut terkait asuransi tersebut bisa kamu dapatkan di Qoala Apps ataupun Blog Qoala.