Jika kamu kerap membaca literasi yang berhubungan dengan investasi dan saham, pasti kamu tidak asing lagi dengan istilah deviden. Deviden adalah salah satu keuntungan yang dapat dinikmati oleh investor saham selain capital gain. 

Sebenarnya tidak hanya investor saham di bursa efek saja yang dapat menikmati dividen, namun para investor di equity crowdfunding  juga bisa menikmatinya. Sebab, setelah patungan mereka akan mendapatkan saham dari usaha tersebut.

Nominal dividen yang akan didapatkan investor berbeda-beda, tergantung dari berapa jumlah saham yang dimiliki. Ada yang mencapai triliunan rupiah jika memang saham yang dimiliki banyak dan besaran dividen yang dibagi juga besar.

Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai pengertian deviden adalah apa sih dan contohnya juga. Lalu, ada juga pembahasan jenis deviden hingga cara penghitungannya. Semua akan dibahas hingga jelas dan tuntas oleh Qoala. Simak ya!

Apa Itu yang Dimaksud dengan Deviden?

Apa Itu yang Dimaksud dengan Deviden
Sumber foto: Andrii Yalanskyi via Shutterstock

Deviden atau dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham yang berdasar pada banyaknya saham yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut. Maksudnya, jika perusahaan yang sahamnya kamu miliki mengalami laba dan keuntungan, maka kamu akan mendapatkan ‘cipratan’ dari keuntungan tersebut dalam bentuk dividen.

Tujuan dari pembagian saham adalah memberikan kepuasan pada para investor yang telah membeli saham perusahaan. Semakin besar deviden, maka semakin besar pula kekayaan yang dimiliki pemegang saham.

Perusahaan yang bisa membagi dividen dalam jumlah yang besar dan signifikan tentunya memiliki return of equity atau ROE yang besar. Namun ketika sebuah perusahaan menahan dividen, biasanya laba yang ditahan akan digunakan untuk pengembangan usaha atau melunasi yang tujuannya tentu membuat keuangan perusahaan semakin sehat. Jika ini terjadi, biasanya pemegang saham tidak mendapatkan pembagian deviden.

Pertanyaannya, dividen masuk ke mana? Apa yang dimaksud dengan pembagian dana dividen saham dan dividen dana tunai? Pembagiannya ada dua jenis. Dividen dalam bentuk dana tunai akan ditransfer langsung ke rekening dana nasabah. Sementara, dividen berupa saham akan masuk ke dalam portofolio di perusahaan sekuritas.

Sambil berinvestasi, jangan lupa juga lindungi keuanganmu dengan memiliki asuransi terbaik sekarang juga!

Jenis-jenis Deviden

Jenis-jenis Dividen
Sumber foto: Pickadook via Shutterstock

Pembagian laba kepada para pemegang saham atau dividen ternyata ada jenis-jenisnya, lho. Masing-masing memiliki pengertian yang berbeda-beda.

Jenis-jenis dividen antara lain:

  • Dividen tunai
  • Dividen saham
  • Dividen properti
  • Dividen interim
  • Dividen script
  • Dividen likuidasi

Simak penjelasan dan materi dari masing-masing jenis deviden berikut ini, yuk!

1. Deviden Tunai

Deviden tunai atau kas adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk uang tunai kepada para pemegang saham. Tentunya besaran deviden tunai yang dibagikan ini akan dikenakan pajak dari pemerintah setiap tahunnya yang dipotong langsung saat pembagian.

Setiap akun investor umumnya akan mendapatkan dividen tunai yang dibagikan perusahaan sebanyak 2 hingga 4 kali setiap tahunnya. Namun frekuensi pembagian deviden tunai ini tidak baku, tergantung dari performa masing-masing perusahaan.

2. Deviden Saham

Sesuai namanya, deviden atau dividen saham adalah salah satu jenis dividen yang dibagikan pada investor dalam bentuk saham. Jadi ketika deviden saham dibagi, maka secara otomatis saham yang akan dimiliki oleh pemegang saham juga akan bertambah.

Meskipun demikian, dividen saham tidak berarti mengubah kapitalisasi pasar karena dilakukan dengan menambah jumlah saham yang diiringi dengan pengurangan nilai dari saham yang ada. Untuk mengeceknya dividen saham 2021-2022, kamu bisa menggunakan platform ataupun aplikasi sekuritas resmi.

3. Deviden Properti

Berbeda dengan jenis deviden sebelumnya, dividen properti dibagian dalam bentuk aset. Umumnya, deviden properti dibagikan jika perusahaan kekurangan kas. Namun, dividen ini kurang diminati oleh investor karena memiliki penghitungan yang cukup rumit.

4. Deviden Interim

Dividen interim merupakan dividen yang dibagikan kepada investor sebelum perusahaan melakukan pembukuan tahunan. Dividen ini biasanya dibagikan pada pertengahan tahun. Namun tidak menutup kemungkinan investor akan mendapatkan dividen final lagi di tahun yang sama.

Contoh dividen/deviden saham ini adalah pembagian saham interim yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada tahun 2019. Pada waktu itu dia membagikan dividen final kepada pemegang saham pada bulan Juni 2019. Unilever juga membagikan dividen interim yang dibagikan pada Desember 2019.

5. Deviden Script

Dividen script kerap disebut sebagai dividen utang karena diterbitkan dalam bentuk surat utang ke para investor. Isinya menyatakan bahwa perusahaan akan membayarkan dividen dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, utang atau liabilitas perusahaan akan bertambah karena ada penerbitan utang baru dan pastinya utang ini juga berbunga.

6. Deviden Likuidasi

Dividen likuidasi merupakan dividen yang dibagikan ketika perusahaan bangkrut atau pailit. Nantinya modal perusahaan akan dibagikan ke investor akibat likuidasi. Hal ini terjadi karena perusahaan tidak memiliki cadangan kas yang cukup.

Tahukah kamu kalau asuransi dan investasi sama pentingnya demi financial planning yang baik dan tepat? Temukan berbagai pilihan asuransi terbaik sebagai bagian dari perencanaan keuanganmu demi masa depan yang cerah di sini!

Cara Kerja Deviden

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, dividen merupakan keuntungan lain yang akan didapat investor dari investasi saham di samping capital gain. Jika capital gain didapat dari pertambahan nilai saham yang terus bergerak sehingga ketika saham dijual, investor akan mengalami keuntungan.

Sedangkan dividen merupakan pembagian keuntungan yang memang dibagikan oleh perusahaan kepada investornya ketika perusahaan untung. Maka ketika kamu berinvestasi pada saham yang tepat, kamu akan mendapatkan keuntungan dari deviden dalam jumlah yang besar.

Cara Menghitung Deviden

Bagaimana Cara Menghitung atau Perhitungan Dividen
Sumber foto: Inside Creative House via Shutterstock

Besaran uang atau nilai yang akan diterima oleh investor dari deviden tergantung dari berapa lembar saham yang dimiliki. Semakin banyak lembar saham yang dimiliki, maka semakin besar juga nilai uang yang akan didapat dari dividen.

Sebagai gambaran untuk contoh kasus cara menghitung dividen, kamu memiliki saham perusahaan A dengan total kepemilikan saham 500 ribu lembar. Maka ketika perusahaan sukses mencetak laba yang besar dan akan membagikan dividen dengan nominal Rp50 pada investor, kamu akan mendapatkan perhitungan deviden sebagai berikut:

Rp50 x 500 ribu = Rp25 juta.

Lantas bagaimana cara perusahaan menentukan berapa nilai dividen per lembar saham? Berikut skema penghitungan saham yang perlu kamu tahu.

a. Dividen Laba Bersih Perusahaan (ESP)

Rumus penghitungan besaran dividen dari laba bersih perusahaan adalah:

Dividen : Laba bersih – Laba yang ditahan

Dalam hal ini, laba yang ditahan umumnya merupakan laba yang nantinya akan digunakan untuk melakukan ekspansi perusahaan atau membayar kewajiban dan hutang lain.

b. Dividend Payout Ratio (DPR)

Sedangkan dividen payout ratio atau DPR merupakan sebuah indikator yang dibuat untuk mengetahui seberapa besar persentase dari laba bersih yang akan dibagikan menjadi dividen. Rumusnya tentu berbeda dengan rumus deviden laba bersih. Rumus dari dividend payout ratio ini adalah:

DPR : Dividen : Laba bersih (hasilnya dalam bentuk persentase)

Perusahaan yang menerapkan rumus DPR umumnya merupakan perusahaan yang sudah mapan. Tidak masalah bagi mereka untuk membagikan 100 persen dari laba bersih kepada investor, tidak perlu menahan laba.

Namun bukan berarti perusahaan ini tidak ingin ekspansi, melainkan mereka sudah memiliki cadangan kas yang besar sehingga tidak memerlukan lagi cadangan kas untuk ditahan.

c. Dividend Per Share (DPS)

Deviden per share merupakan rasio untuk menghitung besaran dividen yang diterima oleh  para pemegang saham. Rumusnya adalah:

DPS: Dividen : Jumlah lembar saham

d. Dividend Yield (DY)

Dividend yield merupakan rasio yang wajib diketahui oleh pemegang saham untuk mengetahui dan menentukan apakah saham perusahaan tersebut layak dikoleksi atau tidak.

Deviden yield dapat menggambarkan tingkat keuntungan yang dibagikan perusahaan ke pemegang saja. Rumusnya untuk menghitung DY adalah:

DY: DPS : Harga saham per lembar

Rasio DY sangat berkaitan dengan capital gain. Semakin tinggi yield dari saham perusahaan maka semakin tinggi juga potensi capital gain yang akan dicapai. Intinya, para investor akan lebih suka dengan saham yang memiliki DY tinggi karena keuntungan capital gain-nya yang menggiurkan. Sebuah perusahaan dikatakan memiliki yield tinggi jika nilainya sudah di atas 5 persen.

Jangan cuma berinvestasi, miliki juga asuransi terbaik untuk lindungi kondisi keuanganmu demi masa depan yang cerah!

Pajak Deviden

Apakah dividen kena pajak? Tentunya setiap deviden yang dibagikan kepada pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah.

Penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri akan dikenai Pajak Penghasilan atau Pph sebesar 10% (sepuluh persen) dan sifatnya final.

Cara Pembagian Deviden Saham

Cara Pembagian Deviden Saham
Sumber foto: iQoncept via Shutterstock

Deviden saham merupakan pembagian keuntungan yang dibagikan kepada investor, sehingga pembagiannya harus sesuai dengan prosedur. Umumnya, sebelum membagikan dividen perusahaan akan membuat pengumuman terlebih dahulu mengenai jadwal pembagian saham yang dipublikasikan melalui KSEI.

Pertanyaannya, pembagian dividen saham berapa kali dalam setahun? Biasanya, periode waktu pembagian dividen ini adalah akan terjadi setiap akhir periode laporan keuangan, yaitu satu kali dalam satu tahun. Akan tetapi, ada juga beberapa perusahaan yang melakukan pembagian dividen sampai dua kali atau lebih dalam setahun, contohnya adalah untuk dividen interim.

Berikut ini dipaparkan mengenai cara pembagian saham beserta jadwalnya.

1. Declaration Date

Perlu diketahui bahwa terdapat proses declaration date yang akan muncul pertama kali sebelum pembagian saham. Tanggal ini merupakan waktu ketika perusahaan mengumumkan besaran dividen yang dibagikan kepada investor.

2. Cum Deviden

Cum Dividen merupakan hari terakhir pemegang saham dapat menerima hak pembagian saham. Maksudnya, pemegang saham berhak mendapatkan dividen ketika ia masing memegang saham perusahaan di tanggal cum deviden.

Misalnya ketika kamu membeli saham perusahaan A pada saat perusahaan tersebut masuk ke tahap cum deviden, maka kamu berhak atas deviden perusahan tersebut. Namun kamu menjadi tidak berhak menerima deviden jika sebelum tanggal tersebut kamu sudah menjualnya.

3. Ex Deviden

Ex deviden merupakan waktu perdagangan di mana investor tidak lagi mendapat hak deviden. Oleh karena itu disarankan untuk membeli saham pada saat cum deviden atau sebelumnya.

4. Pencatatan

Ketika tanggal pencatatan dimulai, perusahaan akan mendata siapa saja pemegang saham yang berhak menerima dividen. Jika ada pemegang saham yang membeli saham pada saat ex deviden, maka ia berhak mendapatkan dividen pada tahun depan, bukan tahun ini.

5. Pembayaran Deviden

Ketika masuk tanggal pembayaran deviden, perusahaan akan mentransfer laba mereka ke para investor. Rekening Dana Nasabah atau RDN akan bertambah secara otomatis setelah deviden ditransfer dan dibagikan.

Perlu dicatat, cara cek dividen saham bisa dilakukan dengan memperhatikan jadwal pembagian dividen tersebut di website resmi www.ksei.co.id, aplikasi RTI Business, atau aplikasi sekuritas resmi lainnya yang kamu gunakan.

Maksimalkan perencanaan keuanganmu dengan tidak hanya berinvestasi, tapi juga dengan memiliki asuransi terbaik sekarang juga!

Kelebihan Investasi Deviden

Terdapat keuntungan yang bisa kamu dapat ketika investasi deviden, yaitu kamu bisa menikmati keuntungan atas laba bersih dari perusahaan. Jika laba yang dihasilkan perusahaan besar, maka jumlah deviden per lembar saham berpotensi tinggi. Artinya, kamu bisa mendapat dividen dengan nominal yang besar pada saat ini.

Kekurangan Investasi Deviden

Meskipun potensi keuntungan dari dividen tinggi, namun investasi saham memang memiliki resiko yang tinggi. sebagai investor, kamu harus siap mental dalam menghadapinya.

Pasalnya, membeli saham perusahaan yang sedang membagikan laba dalam bentuk dividen juga berpotensi membuat rugi. Hal ini berkaitan dengan deviden trap, yaitu fenomena pasar yang muncul menjelang pembagian deviden.

Menjelang cum date, harga saham cenderung naik namun setelah ex date, nilai jual saham cenderung diobral karena para investor melakukan profit taking. Hal ini menyebabkan investor yang membeli saham menjelang cum date akan mengalami kerugian.

Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Risiko Bisnis

Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Risiko Bisnis
Sumber foto: Andrey_Popov via Shutterstock

Kebijakan dividen adalah sebuah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal dengan tujuan pembiayaan investasi di masa yang akan datang.

Kebijakan pembagian dividen perusahaan rupanya berpengaruh terhadap munculnya resiko bisnis, terutama pada perusahaan yang sedang berkembang. Perusahaan yang sedang berkembang rentan terhadap peningkatan hutang. Rasio hutang terhadap aset total perusahaan yang besar menunjukkan potensi resiko yang juga besar.

Beberapa pengaruh kebijakan deviden terhadap resiko bisnis antara lain:

  • Deviden dapat menjadi sumber konflik antara pemberi pinjaman dengan pemegang saham yang hasilnya bisa memunculkan biaya keagenan hutang.
  • Jika perusahaan meniadakan pembagian dividen karena tidak memiliki kas, justru malah menambah beban perusahaan tersebut. Perusahaan harus membayar biaya dan bunga yang lebih besar di kemudian hari karena memunculkan hutang baru.
  • Perusahaan yang menaikkan pembagian dividen untuk para investor padahal memiliki hutang tinggi, dapat menjadi perspektif negatif bagi investor tersebut. Hal ini membuat perusahaan sangat rentan terhadap resiko pailit.
  • Perusahaan kerap menginvestasikan keuntungan untuk meningkatkan laba di masa depan. Namun sejatinya hal ini dapat menyebabkan berkurangnya dana perusahaan yang membuat pembagian saham semakin rendah.

Tips Investasi Deviden Saham

Untuk kamu yang ingin mendapatkan keuntungan lebih dari dividen saham, berikut ini beberapa tips yang dapat kamu coba:

1. Perhatikan Fundamental Perusahaan

Kamu perlu memperhatikan fundamental suatu perusahaan dengan melihat bagaimana pembagian dividen dalam laporan keuangan perusahaan tersebut. Membeli saham dari perusahaan yang fundamentalnya bagus, akan memberikan keuntungan lebih.

Investor tidak perlu khawatir harga saham akan anjlok setelah dividen dibagikan jika perusahaan tersebut memiliki fundamental yang bagus dalam jangka panjang. Pembagian dividen dapat mengurangi modal ekspansi perusahaan, jadi pastikan perusahaan memang memiliki rencana ekspansi di masa depan yang matang termasuk dari sisi permodalan.

2. Perhatikan Rasio Deviden Yield

Rasio Deviden Yield atau DY mencerminkan perbandingan antara nilai deviden terhadap harga saham. Hal ini mengindikasikan tingkat keuntungan investasi saham. DY yang tinggi dapat disebabkan oleh tingginya dividen per lembar atau harga saham yang tergolong murah. Oleh karena itu, besaran nominal dividen belum tentu menguntungkan investor.

3. Perhatikan Jadwal Pembagian Deviden

Penting juga bagi kamu untuk memperhatikan jadwal pembagian deviden di suatu perusahaan. Mulai dari Cum Date, Ex Date, Recording Date dan Payment Date harus diperhatikan dengan baik agar tidak salah dalam berinvestasi. Jangan sampai kamu berharap mendapatkan pembagian dividen di tahun ini namun salah membeli saham di perideo ex date.

Cara Mencari Deviden Saham yang Bagus

Untuk mendapatkan profit atau deviden saham yang bagus, kamu perlu melakukan langkah-langkah berikut ini:

  • Mengetahui emiten apa saja yang akan membagikan deviden dalam waktu dekat. Kamu dapat mencari informasi ini melalui aplikasi RTI yang ada di aplikasi smartphone.
  • Perhatikan price, cum date, serta payment date dengan baik. Belilah saham di waktu yang tepat agar mendapat dividen yang diharapkan.
  • Membeli saham saat cum date-nya tiba. Pastikan kamu membeli saham di waktu ini, mulai dari jam bursa buka hingga tutup pada pukul 16.00. Hindari menjual saham pada saat masuk periode ex date karena harga akan anjlok.
  • Setelah saham dibeli, kamu akan mendapat pemberitahuan dari perusahaan terkait bahwa kamu termasuk penerima dividen pada tanggal pembagian nanti.

Teori Kebijakan Deviden Menurut Para Ahli

Terdapat beberapa contoh soal kebijakan deviden yang diteorikan menurut para ahli. Apa saja?

1. Deviden Irrelevance Theory

Teori kebijakan deviden ini ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani pada tahun 1961. Menurut mereka, profitabilitas asset perusahaan serta kompetensi manajemen perusahaan dapat menentukan nilai sebuah perusahaan.

Menurut teori ini, tidak ada pengaruh antara dividen dengan nilai saham suatu perusahaan sehingga dividen dengan capital gain adalah sama.

2. The Bird in the Hand Theory

Dalam teori ini, deviden memiliki tingkat kepastian yang lebih tinggi dibanding capital gain. Investor dibuat yakin untuk memilih dividen yang jumlah nominalnya sudah pasti dibanding mengharap capital gain yang nilainya kerap berfluktuasi.

3. Tax Preference Theory

Teori ini diusung oleh Litzenberger dan Ramaswamy yang menyatakan bahwa pajak lah yang membuat pendapatan menjadi lebih relevan. Dengan demikian pembayaran pajak untuk capital gain dapat ditunda. Inilah yang membuat investor lebih tertarik untuk mendapatkan capital gain daripada dividen.

4. Signaling theory

Teori ini menganggap bahwa dividen menjadi penyampai informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan dari manajer kepada investor. Perusahaan secara garis besar mengetahui informasi mengenai prospek perusahaan di masa mendatang dibanding dengan pihak investor. Hal ini membuat harga saham akan naik jika ada pengumuman kenaikan dividen, begitu pun sebaliknya.

5. Residual Theory

Teori kebijakan dividen ini berlaku setelah semua investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Artinya, dividen dibiayai dengan menggunakan dana sisa perusahaan dari berbagai investasi yang bernilai positif.

Perusahaan akan menggunakan pembiayaan internal karena semakin cepat pertumbuhan suatu perusahaan maka semakin jarang perusahaan membayarkan dividen serta memiliki rasio pembayaran dividen yang lebih rendah. Hal ini juga berlaku sebaliknya.

Jadwal Deviden

Lantas bagaimana cara mengetahui jadwal deviden sebuah perusahaan? Jadwal ini dapat dilihat secara online melalui website ksei.co.id. Pada website tersebut kamu dapat melihat perusahaan mana saja yang akan membagikan dividen dalam waktu dekat. Website ini dapat diakses selama 24 jam.

Itulah beberapa hal mengenai dividen yang perlu kamu tahu. Jadi, sudah siapkah kamu berinvestasi deviden di pasar saham? Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menemukan informasi lainnya seputar investasi dan keuangan hanya di Qoala.