Ingin terhindar dari masalah finansial di masa depan? Kamu harus tahu cara perencanaan keuangan keluarga yang benar. Dengan cara ini kamu bisa mengelola pemasukan dan pengeluaran secara lebih bijak dan mengatur alokasi keuangan keluarga dengan baik sehingga bisa terhindar dari risiko besar pasak daripada tiang.

Perencanaan keuangan merupakan seni pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh individu atau keluarga untuk mencapai tujuan yang efektif, efisien dan bermanfaat. Hasilnya keuangan keluarga akan lebih terkelola dengan baik sehingga bisa menjadi keluarga yang lebih sejahtera dan bahagia.

Dalam mengatur keuangan keluarga, ada banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti kebutuhan wajib yang harus dipenuhi hingga keinginan atau konsumsi yang bersifat tambahan atau hiburan. Mengatur keuangan rumah tangga menjadi tanggung jawab suami dan istri agar hasilnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing keluarga.

Untuk mengatur bagaimana cara mengatur keuangan keluarga dengan baik, kamu bisa melihat contoh tabel perencanaan keuangan keluarga yang banyak dibagikan di internet. Akan tetapi secara umum, cara merencanakan keuangan keluarga yang efektif harus memperhatikan beberapa poin penting yang akan dibahas Qoala sebagai berikut:

1. Hitung Jumlah Semua Pemasukan Keluarga

Hitung Jumlah Semua Pemasukan Keluarga
Sumber Foto: Philip Steury Photography Via Shutterstock

Langkah pertama dalam merencanakan keuangan keluarga adalah menghitung jumlah keseluruhan pendapatan bulanan. Hal ini mencakup gaji tetap, usaha yang dijalankan, kerja lepas, dan pemasukan lainnya. Angka hasil penjumlahan ini nantinya sangat penting untuk menetapkan alokasi dana dan prioritas pengeluaran untuk setiap detail kebutuhan keluarga.

Kunci dari keberhasilan perencanaan keuangan keluarga ini adalah selalu transparan pada semua pendapatan yang diperoleh. Jadi baik suami maupun istri tidak boleh menyembunyikan pendapatan demi kelancaran perencanaan finansial keluarga.

2. Buat Anggaran Pengeluaran Per Bulan

Langkah selanjutnya untuk membantu mengatur keuangan keluarga adalah dengan membuat anggaran pengeluaran setiap bulannya. Tujuan dari membuat anggaran pengeluaran bulanan ini adalah untuk memonitor arus keuangan. Hal ini bisa menjadi cara yang baik untuk mengatur keuangan keluarga agar tidak boros.

Untuk membuat anggaran pengeluaran bulanan kamu bisa memulai dengan melihat contoh perencanaan keuangan keluarga dari orang lain terlebih dahulu. Selanjutnya kamu bisa mulai mencatat jumlah total pemasukan suami dan istri lalu membuat rincian pengeluaran per hari atau per bulan. Dalam hal ini kamu harus sudah memisahkan anggaran keuangan untuk kebutuhan primer, sekunder dan tersier.

Cara merencanakan keuangan keluarga dengan membuat anggaran pengeluaran bulanan ini lebih mudah dibuat bagi pasangan yang baru menikah. Hal ini karena pasangan yang belum memiliki anak, pengeluarannya lebih pasti dan bisa diatur jika dibandingkan dengan keluarga yang sudah memiliki anak. Kamu juga bisa melihat apakah ada pengeluaran yang bisa dikurangi untuk menekan pengeluaran agar lebih efisien.

Dalam membuat anggaran pengeluaran keluarga, ada rumus simple yang bisa kamu gunakan. Kuncinya kamu hanya harus mengutamakan kebutuhan prioritas baru menetapkan anggaran setiap detail kebutuhan keluarga. Agar lebih mudah, kamu juga bisa menggunakan rumus sederhana yaitu 50-30-10-10. Rumus ini maksudnya 50% dari total pendapatan keluarga digunakan untuk biaya hidup, 30% untuk membayar cicilan dan hutang, 10% untuk tabungan dan investasi, dan 10% terakhir untuk kebutuhan dana sosial atau sedekah.

3. Tentukan Prioritas Keuangan Keluarga

Dalam membuat perencanaan keuangan keluarga, kamu harus bisa menentukan prioritas keuangan. Masing-masing keluarga biasanya memiliki prioritas keuangan masing-masing yang bisa kamu diskusikan dengan pasangan. Kamu harus bisa memisahkan mana kebutuhan prioritas dan mana kebutuhan yang tidak terlalu penting. Cara ini sangat cocok untuk suami istri yang sama-sama bekerja dan menyatukan pendapatan dalam satu rekening sebelum membagi-baginya untuk setiap pos pengeluaran yang sudah dicatat sebelumnya.

Cara menentukan prioritas keuangan keluarga adalah dengan mendahulukan kebutuhan primer atau nafkah pokok seperti biaya makan sehari-hari, tagihan listrik dan air, biaya sekolah dan lain sebagainya. Selanjutnya baru mengatur untuk kebutuhan sekunder dan pelengkap. Dengan menentukan prioritas keuangan, kebutuhan keluarga akan lebih mudah diatur. Cara ini juga sesuai dengan perencanaan keuangan keluarga syariah dengan mengedepannya sedekah dan zakat.

4. Catat Semua Pengeluaran dengan Rinci

Untuk menghindari pengeluaran yang terlalu besar, ada baiknya catat semua pengeluaran dengan rinci. Kamu bisa mencatat dalam buku, menggunakan komputer dengan tools Microsoft excel atau juga bisa menggunakan aplikasi pencatat keuangan yang telah banyak tersedia saat ini.

Dengan membuat catatan secara terperinci, alokasi keuangan keluarga bisa terpantau dengan baik. Mengaplikasikan tips ini juga bisa membantu manajemen perencanaan keuangan keluarga baru dengan lebih baik karena setiap pengeluaran menjadi lebih jelas, rinci dan sesuai dengan kebutuhan keluarga.

5. Siapkan untuk Dana Darurat

Setiap rumah tangga baik yang baru menikah atau yang sudah bertahun-tahun, wajib hukumnya untuk menyiapkan dana darurat. Dana darurat sendiri merupakan sebuah tabungan khusus yang hanya boleh digunakan saat keadaan darurat seperti pengelolaan rumah secara mendadak, suami kehilangan pekerjaan, anak sakit, dan pengeluaran tak terduga lainnya.

Untuk mengatur dana darurat ini kamu bisa melihat contoh perencanaan keuangan keluarga dengan memasukkan pos dana darurat dalam perencanaan anggaran bulanan. Selanjutnya sisihkan dan simpan dana darurat tersebut ke dalam rekening khusus yang terpisah dengan rekening kebutuhan sehari-hari agar tidak terpakai. Besarnya jumlah dana darurat ini bisa anda diskusikan dengan pasangan disesuaikan dengan pengeluaran bulanan.

6. Pastikan untuk Menjaga Rasio Hutang

Dalam mengatur dan merencanakan keuangan keluarga, kamu harus menjaga rasio hutang. Pastikan apakah rasio hutang terlalu besar sehingga kamu kesulitan untuk membagi pos-pos pengeluaran dan berujung pada kegagalan mengelola keuangan keluarga.

Dalam perencanaan keuangan keluarga, gaya hidup dan hutang merupakan beban dan hambatan. Salah satu indikasi keuangan keluarga yang baik adalah rasio hutang tidak lebih dari 30% dari penghasilan utama. Kebiasaan hidup konsumtif biasanya mendorong untuk berhutang. Maka dari itu sebisa mungkin hindari membeli barang dengan cara berhutang baik menggunakan kartu kredit maupun dengan pinjaman dari bank atau orang lain.

Seberapa besarpun penghasilan yang keluarga kamu miliki, tidak akan cukup jika masih melakukan perilaku konsumtif. Maka dari itu mulailah untuk mengurangi hutang dengan cara membayar cicilan yang paling kecil terlebih dahulu agar nantinya penghasilan kamu tidak habis hanya untuk membayar hutang saja.

7. Pisahkan Dana Tabungan dan Investasi

Kamu keliru jika menganggap bahwa tabungan dan investasi berasal dari pos yang sama. Padahal kenyataannya, kedua hal tersebut terpisah sebagaimana dijelaskan dalam perencanaan keuangan keluarga OJK. Tabungan merupakan uang yang sudah kamu sisihkan dan rencanakan dari awal. Jika ada simpanan uang lebih bisa kamu manfaatkan sebagai dana investasi.

Dengan memisahkan dana tabungan dan investasi, akan dapat membantu keuangan keluarga di masa depan dengan lebih tepat. Untuk jenis investasi, kamu bisa memilih sesuai dengan kebutuhan dan budget yang kamu miliki. Sebagai rekomendasi, kamu bisa investasi emas, investasi properti seperti rumah, hingga investasi bisnis seperti kafe dan restoran.

8. Sisihkan Dana Asuransi

Dalam mengatur keuangan keluarga, jangan hanya menyisihkan untuk dana darurat saja. Akan tetapi usahakan menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana asuransi. Dengan memiliki asuransi, kamu memiliki jaminan keamanan finansiall keluarga untuk menghindarkan dari biaya-biaya yang lebih tinggi dari penghasilan.

Kamu bisa memilih jenis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan seperti asuransi pendidikan dan kesehatan. Untuk asuransi kesehatan, kamu bisa menggunakan layanan BPJS kesehatan atau jika memiliki dana lebih bisa mendaftar pada asuransi swasta dengan fasilitas yang lebih luas dan besar. Jadi usahakan untuk memasukkan dana asuransi dalam perencanaan keuangan keluarga. Kunjungi Qoala App untuk mendapatkan informasi produk asuransi dengan premi yang menarik.

9. Bijak Menggunakan Kartu Kredit

Menggunakan kartu kredit memang bisa memudahkan penggunanya dalam melakukan transaksi keuangan. Akan tetapi pastikan gunakan kartu kredit dengan bijak agar tidak kebablasan yang berimbas pada kegagalan pengelolaan keuangan keluarga. Pasalnya jika sampai terlena, kamu bisa terlilit hutang kartu kredit dan harus membayar cicilan setiap bulannya.

Jika harus menggunakan kartu kredit, pastikan gunakan dengan bijak. Tidak ada salahnya juga memanfaatkan diskon dan promo yang ditawarkan oleh kartu kredit untuk memotong pengeluaran. Selain itu, pastikan gunakan kartu kredit untuk membeli barang yang memang sedang dibutuhkan atau termasuk dalam kebutuhan bulanan.

Dalam menggunakan kartu kredit, kamu harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kartu kredit bisa menjadi boomerang dan menjerat penggunanya dalam hutang yang berkepanjangan. Hal ini akan semakin sulit jika kamu mulai kesulitan untuk membayarnya karena penggunaan kartu kredit lebih dari pendapatan bulanan. Jika terjadi demikian, artinya kamu telah gagal dalam perencanaan pengelolaan keuangan keluarga.

10. Lakukan Audit Pengeluaran Keluarga Secara Berkala

Untuk memastikan semua perencanaan keuangan keluarga berjalan dengan baik, jangan lupa untuk melakukan evaluasi pengeluaran secara berkala. Hal ini untuk menjaga dan memastikan pengelolaan keuangan tetap berada di jalur yang benar alias tidak berlebihan. Dari audit ini kamu bisa melihat pengeluaran per bulan dan akan berguna untuk perencanaan keuangan bulan selanjutnya.

Jika dalam audit tersebut kamu menemukan bahwa pengeluaran bulanan ternyata melonjak, maka periksa pada pos mana yang memakan biaya lebih besar tersebut dan cari tahu penyebabnya. Dengan begitu kamu akan bisa menemukan solusinya agar tidak terulang di bulan berikutnya.

Dalam membuat perencanaan keuangan untuk keluarga, ada baiknya buat senyaman mungkin dan jangan terlalu ketat. Kamu hanya perlu memperhatikan persentase pembagian keuangan rumah tangga agar tidak melebihi pendapatan bulanan. Dengan perencanaan yang tidak terlalu ketat, kamu juga tetap bisa melakukan perubahan jika diperlukan demi perencanaan keuangan uang lebih baik.

Manfaat Perencanaan Keuangan Keluarga

Segala sesuatu yang dilakukan dengan perencanaan baik, akan memberikan hasil yang lebih baik pula. Hal ini juga berlaku dalam hal mengatur perencanaan keuangan untuk keluarga. Dengan membuat contoh tabel perencanaan keuangan keluarga, akan ada banyak manfaat yang bisa kamu rasakan, seperti:

1. Hubungan Keluarga Lebih Harmonis

Manfaat pertama yang bisa kamu dapatkan dengan menerapkan perencanaan dan pengelolaan keuangan ini adalah bisa merasakan hubungan keluarga yang lebih harmonis. Hal ini karena dalam menyusun anggaran bulanan dibutuhkan komunikasi dan keterbukaan kepada pasangan dalam hal sekecil apapun.

Dengan perencanaan keuangan ini, jika kamu ingin membeli barang maka harus disampaikan kepada pasangan terlebih dahulu. Keterbukaan ini juga membantu kamu untuk memilih dan menentukan barang yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan rumah tangga. Jika sesama pasangan sudah saling terbuka, maka hubungan keluarga akan lebih harmonis.

2. Memiliki Rencana Keuangan Masa Depan

Perencanaan keuangan keluarga OJK juga bermanfaat untuk membantu kamu dalam merencanakan keuangan masa depan yang lebih baik dan terjamin. Manajemen keuangan keluarga yang baik tidak hanya berfokus pada kebutuhan jangka pendek saja akan tetapi merencanakan untuk kebutuhan di masa depan.

Salah satu contohnya seperti menyiapkan asuransi pendidikan untuk anak. Dengan perencanaan keuangan yang baik, anak bisa mendapatkan jaminan pendidikan terbaik di masa depan. Maka dari itulah, aturlah keuangan keluarga dengan tepat sesuai dengan kebutuhan keluarga.

3. Terhindar dari Lilitan Hutang

Tanpa pengelolaan pendapatan yang tepat, bukan tidak mungkin kamu akan mengalami lebih besar pengeluaran daripada pemasukan. Jika terjadi hal seperti ini, biasanya berhutang menjadi solusinya. Akan tetapi dengan perencanaan keuangan keluarga muda yang tepat, kamu akan bisa mengatur pengeluaran dengan lebih bijak sehingga tidak melebihi pendapatan. Dengan pengelolaan keuangan yang tepat, kamu tidak akan terlilit hutang yang menyiksa.

4. Memiliki Perlindungan dari Pengeluaran Tak Terduga

Keluarga yang menerapkan manajemen keuangan yang baik biasanya akan cenderung lebih menghargai pentingnya berhemat dan menyimpan uang agar bisa dimanfaatkan di masa depan. Jika kamu menerapkan prinsip rajin menabung dan berhemat dalam keluarga, tidak hanya orang tua yang akan merasakan manfaatnya akan tetapi juga anak-anak. Dengan perencanaan keuangan pribadi yang baik, kamu tidak perlu khawatir jika ada pengeluaran tak terduga karena telah menyiapkan tabungan untuk dana darurat.

Kamu juga bisa terhindar dari risiko terburuk tersebut karena telah memiliki pos khusus seperti untuk investasi dan asuransi. Hal ini bisa menjadi perlindungan bagi keluarga untuk pengeluaran yang tidak terduga. Dengan begitu kamu tidak perlu berhutang untuk memenuhi pengeluaran yang tidak terduga tersebut.

5. Hidup Lebih Tertib dan Teratur

Satu lagi manfaat yang bisa kamu dapatkan dari menerapkan manajemen keuangan keluarga yang baik adalah hidup akan terasa lebih tertib dan teratur. Dengan cara ini, kamu akan terbiasa untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran secara rinci sehingga alur keuangan keluarga setiap bulannya menjadi lebih jelas.

Tidak hanya itu, dengan perencanaan keuangan yang baik, segala hal yang dibutuhkan untuk keluarga maupun perorangan akan selalu terencana dengan detail. Bukan hanya untuk kebutuhan pokok, akan tetapi kamu juga bisa menyisihkan keuangan untuk hal lain seperti liburan.

Dengan hidup yang lebih tertib dan teratur, pastinya akan menghindarkan kamu dari stres akibat kegagalan dalam mengelola keuangan keluarga. Maka dari itulah, biasakan untuk menghitung dan mengatur persentase keuangan rumah tangga dengan baik agar hidup lebih tenang dan teratur tanpa pusing dengan cicilan dan hutang yang menumpuk akibat gaya hidup konsumtif karena tidak mengelola pengeluaran dengan baik.

Itulah beberapa cara mengelola keuangan keluarga dengan baik. Mengatur keuangan untuk keluarga berbeda dengan mengatur keuangan saat kamu masih belum menikah. Maka dari itulah diperlukan perencanaan keuangan keluarga yang baik agar terhindar dari masalah finansial di masa depan dan bisa merasakan manfaat positif untuk keharmonisan keluarga.

Demikian pembahasan mengenai artikel perencanaan keuangan keluarga. Baca artikel menarik lainnya di Qoala Blog, seperti cara mengatur keuangan keluarga.