Banyaknya bank digital yang bermunculan beberapa tahun belakangan mungkin meninggalkan berbagai pertanyaan di benak masyarakat. Apa sih perbedaan bank digital dengan bank konvensional yang sudah lama kamu pilih untuk bertransaksi?

Yuk cari tahu perbedaan kedua agar tidak salah mengartikan bank digital dan bank konvensional melalui artikel Qoala satu ini.

Sekilas Tentang Bank Digital dan Bank Konvensional

Sekilas Tentang Bank Digital dan Bank Konvensional
Sumber Foto: Den Rise Via Shutterstock

Agar bisa memahami lebih jauh perbedaan bank digital dengan bank konvensional, kamu mungkin perlu waktu untuk terlebih dahulu mengenal apa itu perusahaan perbankan digital dan bank konvensional. Keduanya bisa menjadi pilihan tepat terutama bagi kamu yang tidak bisa lepas dari layanan dan produk dari kedua jenis bank tersebut.

Bahkan, saat ini bank konvensional juga ada yang menerapkan penggabungan antara fisik dan digital berupa layanan hybrid. Bank hybrid adalah jenis bank lain yang mungkin akan menambah daftar pertanyaan di kepala kamu.

Apa Itu Bank Digital?

Perkembangan teknologi yang begitu pesat seolah mengharuskan masyarakat untuk tidak hanya tinggal diam. Artinya, masyarakat harus mampu menyesuaikan diri seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan kegiatan digital termasuk transaksi keuangan.

Semakin banyak layanan digital saat ini, bukan? Bahkan sudah tidak sulit untuk menemukan penyedia atau platform trading saham online hanya dengan sekali klik saja. Berbagai jenis pembayaran juga sudah bisa dilakukan secara online untuk kemudahan dalam bertransaksi. Hal tersebutlah yang kemudian mendorong lahirnya bank digital.

Apa sih sebenarnya bank digital itu? Bank digital merupakan bank yang melakukan aktivitas bisnis secara digital menggunakan saluran elektronik. Meski hadir secara digital, tetapi kamu jangan salah karena bank digital juga merupakan organisasi yang berbadan hukum Indonesia.

Bank digital bisa tetap menjalankan kegiatan usaha tanpa harus memiliki kantor fisik di luar kantor pusat. Bisa juga hanya menggunakan kantor fisik dalam jumlah terbatas. Ini kemudian menjadi salah satu perbedaan bank digital dan bank konvensional.

Namun, bank digital tidak hanya merupakan bank baru saja tetapi juga termasuk bank konvensional yang bertransformasi karena melihat besarnya peluang usaha.

Selain Brasil, Indonesia menjadi negara dengan persentase pemilik rekening bank digital terbanyak. Pada tahun 2021 saja, ada sekitar 25 persen orang dewasa yang sudah memiliki bank digital (dilansir dari Finder.com). Jumlah tersebut bukan tidak mungkin akan terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu dan meningkatkan kebutuhan akan kemudahan dalam bertransaksi secara cepat dan aman.

Sejumlah layanan yang disediakan oleh bank digital adalah sebagai berikut:

  • Pembukaan dan penutupan rekening tabungan
  • Transaksi online dengan menerapkan prinsip self-service, dimana nasabah melakukan transaksi tanpa bantuan teller atau customer service
  • Pengelolaan keuangan
  • Layanan berbagai produk keuangan termasuk tabungan, deposito, pinjaman, dan lain sebagainya

Apa Itu Bank Konvensional

Jauh sebelum bank digital hadir di tengah masyarakat di era digital ini, sudah ada sejumlah bank konvensional yang beroperasi di Indonesia. Tentunya, bank-bank tersebut memiliki izin operasional yang resmi serta mendapatkan pengawasan dari OJK dan LPS.

Tetapi, kira-kira apa sih bank konvensional itu? Istilah bank konvensional sebenarnya sudah begitu melekat di ingatan setiap individu. Namun, terkadang sulit untuk mendefinisikannya.

Agar bisa melihat perbedaan bank digital dengan bank konvensional, tentunya kamu harus tahu apa itu bank konvensional. Bank konvensional adalah bank yang aktivitas perputaran uangnya dilakukan berdasarkan kesepakatan nasional maupun internasional yang juga berdasarkan hukum formil negara.

Bank konvensional menjadi perantara antara tiga pihak yaitu pengelola bank, nasabah, dan pemegang saham yang masing-masing memiliki kepentingan yang berbeda. Sejumlah contoh bank konvensional bisa kamu temukan dengan mudah di berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia, seperti Bank BRI, BTN, BNI, Mandir, BCA, dan lain sebagainya.

Bank konvensional memiliki beberapa prinsip seperti menetapkan bunga sebagai harga untuk berbagai produk tabungan dan pinjaman dan menetapkan biaya dalam nominal tertentu untuk berbagai jasa perbankan yang ditawarkan.

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh bank konvensional adalah menerima dana dari nasabah baik berupa tabungan, giro, maupun deposito. Selain itu, bank tersebut juga bekerja dalam menyalurkan kembali dana yang diterima dalam bentuk pinjaman yang berguna untuk keperluan tertentu. Namun, tentunya masyarakat memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan dana tersebut karena mereka dapatkan dalam bentuk pinjaman.

Perbedaan Bank Digital dengan Bank Konvensional

Dengan hadirnya bank digital, apakah kamu penasaran dengan perbedaannya dengan bank konvensional yang sudah biasa kamu temui?

Jika sebelumnya kamu lebih fokus pada perbedaan antara bank konvensional dengan bank syariah, kini saatnya untuk melihat peluang untuk mendapatkan manfaat yang lebih dari layanan perbankan digital. Jadi, apakah tertarik untuk menjadi nasabah bank digital?

Agar tidak lagi bingung dan bisa membedakan bank digital dengan bank konvensional, coba kenali beberapa perbedaan bank digital dengan bank konvensional, seperti:

1. Cara dan Proses Buka Rekening

Sama-sama menawarkan layanan bank dan produk perbankan termasuk simpanan berupa tabungan dan deposito, ada perbedaan yang harus kamu tahu. Salah satunya terletak pada cara dan proses pembukaan rekening. Seperti namanya, proses pembukaan rekening bank digital sepenuhnya dilakukan secara online melalui website, link khusus, atau aplikasi bank digital yang kamu pilih.

Hal tersebut berbeda dengan bank konvensional yang mengharuskan nasabah melakukan proses pembukaan rekening dengan langsung mendatangi bank. Proses tersebut juga tidak bisa dilakukan sendiri melainkan dengan bantuan pegawai bank yaitu customer service.

2. Keberadaan Kantor Cabang

Sudah biasa melihat kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor unit bank saat melintasi wilayah tertentu? Ya, bank konvensional memiliki sejumlah kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan begitu, nasabah akan lebih mudah dan cepat dalam mendapatkan layanan dan produk perbankan dengan datang ke lokasi kantor cabang terdekat.

Lalu, bagaimana dengan bank digital? Sebenarnya, bank digital bisa beroperasi tanpa harus memiliki kantor cabang fisik. Nah, ini tentunya menjadi salah satu perbedaan bank digital dengan bank konvensional yang terlihat begitu nyata. Meski demikian, bukan berarti bank digital tidak boleh memiliki kantor cabang. Selain kantor pusat, bank digital juga bisa memiliki kantor cabang dengan jumlah terbatas.

3. Biaya Admin

Perbedaan bank digital dengan bank konvensional juga terletak pada biaya administrasi. Umumnya, bank digital menawarkan biaya administrasi yang lebih rendah dari bank konvensional. Bahkan, tidak sedikit yang menawarkan layanan perbankan bebas biaya administrasi untuk produk dan layanan tertentu. Namun, hal tersebut bergantung pada kebijakan masing-masing bank digital.

4. Proses Transaksi dan Tarik Tunai

Jika biasanya kamu bertransaksi melalui teller atau dengan bantuan fasilitas perbankan seperti ATM, mobile banking, dan internet banking, kini saatnya untuk beralih ke dunia digital. Saat menggunakan bank digital, transaksi dilakukan secara digital.

Artinya, tidak ada antrian dan tidak memerlukan bantuan teller maupun customer service untuk transaksi yang hendak kamu lakukan.

5. Bunga Tabungan

Bunga deposito bank digital maupun tabungan digital terbaik sangat beragam. Namun, biasanya lebih tinggi dari bank konvensional mengingat biaya operasional yang lebih rendah dari bank konvensional. Sehingga bank digital mampu menawarkan keuntungan berupa bunga tabungan dengan tingkat yang cukup tinggi.

Namun, akan lebih baik untuk terlebih dahulu mencari tahu dan membandingkan besaran bunga tabungan digital dengan tabungan dari bank konvensional agar kamu bisa semakin yakin bisa mendapatkan kelebihan satu ini.

6. Waktu Layanan

Bank digital berbeda dengan bank konvensional soal waktu layanan yang lebih fleksibel. Jika bank konvensional biasanya beroperasi pada hari kerja saja, bank digital didukung dengan layanan 24/7.

Contoh Bank Digital di Indonesia

Contoh Bank Digital di Indonesia
Sumber Foto: farzand01 Via Shutterstock

Saat ini, ada banyak bank digital di Indonesia. Artinya, masyarakat memiliki berbagai pilihan untuk mendapatkan sejumlah manfaat yang diberikan oleh bank digital. Dengan begitu, kegiatan finansial akan semakin mudah terutama yang harus mereka lakukan secara online atau digital.

Nah, berikut adalah beberapa contoh bank digital terbaik yang saat ini bisa kamu pertimbangkan sebagai solusi bank konvensional untuk kebutuhan yang berbeda:

1. Jenius

Sepertinya, Jenius sudah tidak asing di telinga, terutama masyarakat modern yang banyak beraktivitas secara online. Hadir sebagai salah satu bank digital di Indonesia, Jenius sendiri merupakan produk dari bank BTPN (Bank Tabungan Pembangunan Negara).

Selaras dengan namanya yaitu bank digital, pembukaan rekening bank dilakukan secara online. Artinya, kamu bisa membuka rekening atau akun bank tanpa harus datang ke lokasi bank seperti yang sebelumnya kamu lakukan untuk memiliki rekening tabungan dari bank konvensional.

Meskipun saat ini bank konvensional juga menawarkan berbagai layanan secara online, namun tetap saja kamu akan menemukan berbagai perbedaan bank digital dengan bank konvensional.

Seperti yang sudah dikatakan, pembukaan rekening secara online berarti kamu bisa melakukannya kapan saja selama jam kerja Jenius. Persyaratan pembukaan rekening juga tergolong mudah dan memerlukan proses yang cepat. Dimana kamu bisa menghubungi pihak Jenis khusus pembuatan rekening dan mengikuti serangkaian prosesnya.

Setelah itu, pihak Jenius nantinya akan mengirimkan kartu ATM fisik ke alamat tujuan baik itu alamat rumah maupun alamat tempat kamu bekerja. Akan tetapi, kamu tidak akan mendapatkan buku tabungan fisik.

Berikut adalah berbagai kelebihan dari penggunaan Jenius sebagai pilihan bank digital:

  • Memungkinkan nasabah menggunakan nama berbeda untuk setiap kartu dengan maksimal 5 kartu berbeda
  • Biaya administrasi tergolong rendah bahkan pada awalnya gratis
  • Tersedia fitur dan kelola tabungan
  • Desain aplikasi menarik dan ramah pengguna (user-friendly)
  • Tersedia fitur flexi cash bagi nasabah yang memerlukan pinjaman dari Jenius
  • Kartu debit yang juga bisa bermanfaat sebagai kartu kredit

2. Jago

Jago dari bank Jago adalah contoh lain dari bank digital. Sudah pernah mendengar tentang bank digital satu ini? Bank digital satu ini menawarkan layanan perbankan modern melalui aplikasi yang bisa kamu download di berbagai perangkat dengan sistem operasi Android dan iOS.

Ternyata, bank Jago merupakan salah satu pelopor bank digital. Karena merupakan bank digita, pembukaan rekening tabungan dilakukan secara online. Meski demikian, kamu tidak perlu khawatir karena bank digital satu ini terdaftar dan memiliki izin operasi yang resmi. Bahkan, bank tersebut menyediakan layanan perbankan yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Seperti sejumlah digital bank di Indonesia lainnya, Jago juga menawarkan banyak kelebihan yang bisa menarik masyarakat menjadi nasabah, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Hadir dengan aplikasi ringan dan bisa diinstal di perangkat dengan sistem operasi iOS dan Android
  • Memungkinkan pengguna menghubungkan akun Jago dengan akun PayPal
  • Tanpa biaya administrasi pembukuan dan penutupan rekening
  • Tidak ada biaya administrasi bulanan
  • Tidak ada biaya transfer ke sesama pengguna Jago
  • Menawarkan berbagai pilihan kantong seperti spending, saving, main pocket number, share pocket, dan lock
  • Kartu debit tersedia dalam bentuk fisik dan virtual

3. Neobank

Masih belum tahu bank digital mana yang nantinya akan kamu pilih? Sepertinya Neobank tidak perlu kamu ragukan lagi keberadaannya. Untuk kamu yang suka sesuatu yang praktis dan berbau digital di era digital seperti sekarang ini, bank digital satu ini tentunya merupakan pilihan yang pas.

Kehadirannya secara online berarti tidak ada bentuk fisik. Dengan begitu, semua layanan transaksi keuangan dilakukan secara online. PT Akulaku merupakan perusahaan yang kemudian mengakuisisi PT Bank Neo Ecommerce untuk menjadi bank digital pertama perusahaan tersebut.

Lalu, apa saja kelebihan Neobank yang menjadi alasan kenapa semakin banyak orang tertarik menggunakan bank digital?

  • Bunga tabungan dan deposit tinggi
  • Tidak ada setoran awal dimana calon nasabah bisa membuka rekening tabungan meski tidak memiliki uang pada saat itu
  • Tidak ada biaya administrasi dan biaya transfer antar bank
  • Bunga diberikan secara harian
  • Hadir dengan penawaran menarik yang bisa semakin memotivasi nasabah

4. Allo Bank

Setelah tahu apa saja yang membuat beda bank digital dan bank konvensional, kamu akan semakin punya alasan untuk memilih Allo bank, bukan?

Para nasabah bisa melakukan aktivitas atau transaksi secara digital yaitu melalui aplikasi yang tersedia. Bahkan layanan dan produk dari bank satu ini terintegrasi dengan ekosistem bisnis CT Corp.

Kenapa Allo bank berbeda dari bank konvensional? Allo bank tentunya merupakan bank digital yang menawarkan berbagai kelebihan, termasuk:

  • Registrasi yang mudah dan cepat
  • Nasabah dapat login ke aplikasi menggunakan biometrik sehingga lebih cepat namun tetap aman
  • Transfer ke bank lain melalui BI fast tidak dikenakan biaya transfer
  • Menawarkan fitur pembayaran tagihan yang lengkap
  • Limit PayLater hingga Rp 100 juta dengan proses approval yang cepat

5. TMRW

TMRW adalah contoh bank digital lain yang akan semakin melengkapi pilihan layanan perbankan digital di Indonesia. Merupakan produk dan layanan dari PT Bank UOB, yaitu lembaga perbankan yang tidak hanya mengantongi izin tetapi juga diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Lembaga penjamin Simpanan atau LPS juga turut mengawasi kegiatan dari bank digital satu ini.

Artinya, masyarakat tidak perlu khawatir akan risiko yang tidak diinginkan. Sehingga mereka tetap bisa bertransaksi dengan aman dan nyaman kapan saja dan dimana saja.

Berikut adalah sederet kelebihan dari TMRW:

  • Tanpa biaya administrasi bulanan
  • Tanpa biaya saldo minimum
  • E-statement bisa didownload kapan saja
  • Tarik tunai di ATM tanpa biaya bagi pengguna dengan saldo di atas Rp 1 juta

6. Digibank

Digibank by bank DBS turut hadir meramaikan layanan perbankan digital. Itu berarti, masyarakat punya pilihan yang lebih banyak dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing bank digital.

Selain diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, Digibank by DBS juag hadir dengan sejumlah kelebihan, seperti:

  • Aplikasi mudah digunakan
  • Menyediakan sistem keamanan berlapis untuk melindungi setiap data pribadi serta transaksi nasabah
  • Tersedia fitur investasi
  • Kemudahan dalam top-up dompet digital dan e-money yang biasa kamu gunakan

Dengan melihat perbedaan bank digital dengan bank konvensional, mana yang akan kamu pilih? Apakah ini seolah menjadi pertanda sudah waktunya untuk berpindah ke bank digital atau akan tetap menggunakan produk dan layanan dari keduanya?

Dengan kata lain, kamu tetap menggunakan produk dan layanan dari bank konvensional namun juga akan memerlukan bank digital untuk kebutuhan tertentu.

Qoala blog adalah solusi tepat untuk kamu yang selalu ingin memperbarui informasi seputar keuangan, perbankan, investasi, dan lainnya. Bahkan kamu juga bisa mengandalkannya untuk mendapatkan solusi asuransi atau proteksi terbaik sesuai kebutuhan.