Seperti yang diketahui, investasi dikenal juga sebagai penanaman modal. Investasi memang cukup menjanjikan keuntungan, akan tetapi investor juga harus bisa melihat kelebihan dan kekurangan investasi miliknya. Jenis investasi yang biasa ditemukan di Indonesia cukup beragam. Mulai dari mata uang asing, perhiasan, saham, deposito, obligasi, barang-barang antik, hingga properti.

Bicara soal investasi properti ternyata tidak hanya rumah, apartemen. dan ruko. Ada satu lagi instrumen investasi properti yang tak kalah unggul yakni investasi tanah. Tak bisa dipungkiri bahwa harga tanah memang sempat mengalami lonjakan berkali-kali lipat ketika investasi properti mulai ramai sekitar tahun 2012-2013. Hal ini disebabkan kenaikan harga komoditi kala itu. Bahkan, kenaikan harga tanah dapat dikatakan sudah tidak rasional lagi.

Seiring berjalannya waktu, harga tanah makin lama makin terkoreksi dengan sendirinya. Hal ini menandakan bahwa investasi tanah kini mulai bergairah kembali. Jika kamu ingin melakukan investasi ini, ada baiknya memperhatikan kelebihan dan kekurangannya terlebih dulu. Kali ini Qoala akan mengulas secara lengkap terkait investasi tanah dan keuntungan serta kekurangan dari investasi tanah. Ini dilakukan agar kamu dapat mengambil keputusan dengan benar. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Syarat Tanah yang Layak Dijadikan Investasi

Syarat Tanah yang Layak Dijadikan Investasi
Sumber foto: gan chaonan Via Shutterstock

Tidak semua tanah ternyata layak untuk dijadikan investasi. Jika kamu salah melangkah, tanah yang awalnya hendak menjadi tabungan jangka panjang justru tidak menghasilkan apa-apa atau bahkan membuatmu rugi. Oleh karena itu, perhatikan beberapa syarat tanah yang layak dijadikan investasi seperti berikut ini.

1. Legalitas Lengkap

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah legalitas yang lengkap. Seperti halnya properti rumah ataupun bangunan, tanah yang kamu beli memiliki legalitas. Kamu bisa meninjau legalitas tanah dari status tanah dan landasan hukumnya, misalnya sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dan HGU (Hak Guna Usaha). Tak hanya itu, periksa juga masa berlaku HGB dan HGU sebelum membeli tanah.

Kamu juga bisa menggunakan jasa notaris untuk memeriksa legalitas tanah yang akan dibeli. Setelah yakin akan legalitasnya, kamu dapat mengurus Sertifikat Hak Milik (SHM). Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui kejelasan status properti tanah yang kamu beli dan menghindari sengketa lahan di kemudian hari. Selain itu, SHM juga akan memberikanmu kemudahan saat kamu mulai berencana menjual kembali tanah yang kamu miliki.

2. Prospek Kenaikan Harga Tanah

Perlu diingat, ketika kamu berniat menjual kembali lahan atau tanah yang kamu miliki, calon pembeli tidak selalu berasal dari end user, tetapi bisa juga investor atau developer. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui data kenaikan harga tanah per tahun supaya kamu memahami cara investasi tanah yang memberikanmu keuntungan.

Idealnya, kenaikan harga tanah per tahun yang ideal adalah antara 5% sampai 20%. Akan tetapi, angka ini bisa bertambah jika lokasi tanahmu berada di dekat jalan tol, mal, apartemen, atau stasiun kereta.

Bagaimana jika lokasi tanah yang kamu miliki berada di area terpencil? Tidak perlu berkecil hati, kamu bisa mencari tahu prospek pembangunan infrastruktur di sekitar lahan investasi melalui dinas tata kota setempat.

3. Lokasi Strategis

Terakhir, dalam membeli tanah, mulailah dari memilih lokasi yang bagus, akses yang baik, dan infrastruktur yang lengkap sehingga tanah memiliki nilai investasi tinggi. Di atas tanah tersebut, kamu bisa membangun rumah, ruko, atau jenis properti lainnya yang menghasilkan nilai tambahan.

Lalu, bagaimana cara mengetahui lahan atau tanah yang kamu beli memiliki nilai investasi yang tinggi? Kuncinya, pilihlah lokasi yang strategis dan perhatikan perkembangan nilai jual tanah serta bangunan di sekitarnya dari tahun ke tahun.

Perbedaan Beli Tanah Kavling dan Tanah Bukan Perumahan

Saat ingin membeli tanah, kamu perlu mempertimbangkan lokasi dan ukuran tanah untuk dijadikan investasi. Mengenai lokasi, kamu bisa memilih antara lokasi yang memiliki prospek pembangunan ataupun lokasi strategis yang dekat dengan pusat kota dan memiliki infrastruktur baik.

Namun, kamu juga bisa mempertimbangkan tanah kavling yang sesuai dengan kebutuhanmu. Ada berbagai tipe tanah kavling, misalnya tanah kavling yang berlokasi di ujung jalan buntu. Biasanya tanah kavling jenis ini melebar di bagian dalam, namun sempit di bagian luar. Ada juga tanah kavling yang berada di tengah perumahan dan memiliki keunggulan dalam hal keamanan. Jika kamu menginginkan tanah kavling yang lebih luas, pilihlah tanah hook atau tanah di sudut. Lebih lengkapnya, berikut beberapa tips untukmu yang ingin memulai investasi tanah.

  1. Lokasi yang Strategis

Dikarenakan investasi tanah kosong adalah untuk kepentingan mengejar keuntungan, maka alangkah baiknya jika kamu memilih tanah kosong yang prospektif dan strategis. Jangan lupa untuk pertimbangkanlah prospek di sekitar area tanah kosong tersebut untuk diukur kemungkinan perkembangannya. Hal ini bertujuan agar nilai investasi bisa bekerja lebih cepat dan memberikan hasil yang maksimal.

  1. Pahami Risiko yang Ada

Selain prospeknya, perhatikan juga semua potensi risiko yang mungkin terjadi atas tanah kosong yang akan dijadikan bagian dari portofolio investasi kamu. Jika tanah kosong berada di posisi lahan yang miring, dekat area penggalian, atau punya histori banjir maupun longsor, ini akan menjadi masalah bagi kinerja investasi nantinya.

Sama halnya dengan risiko keamanan lingkungan, kondisi masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi di sekitar tanah kosong. Semua hal tersebut akan jadi bagian dari risiko investasi yang sudah harus kamu pertimbangkan sejak awal.

  1. Ukur Potensi Imbalan

Sama halnya dengan pengukuran risiko, kamu juga bisa memprediksi potensi imbalan atas modal yang dikeluarkan untuk membeli tanah kosong. Walaupun fluktuasi pasar properti dan tanah sulit ditebak, tetapi kamu bisa membandingkan dengan perkembangan terbaru di area tanah kosong. Cek berapa nilai beli di area berdekatan dan berapa nilai jual aset yang serupa. Kemudian, bandingkan apakah persentase profit setimpal dengan waktu pertumbuhan investasi.

  1. Cek Legalitas Tanah

Saat membeli properti apapun, termasuk untuk investasi kavling atau tanah kosong, kamu wajib mengetahui status tanah. Pastikan legalitas tanah jelas dengan sertifikat yang sah. Hal-hal seperti bebas sengketa, sertifikat tanah resmi atau asli dengan nama pemilik, pengecekan ukuran yang sesuai antara fisik dan dokumen via kantor BPN setempat secara langsung, hingga kondisi penghuni terkini adalah bagian standar dari pemeriksaan legalitas tanah.

  1. Cek Peruntukan Tanah

Peruntukan tanah mengacu pada rencana tata kota sebuah wilayah, misalnya apakah untuk hunian, bisnis, perumahan baru, dan sebagainya. Jadi, tata guna lahan itu tidak boleh menyalahi peraturan pemerintah wilayah yang berlaku. Dengan mengecek zonasi sebelum membeli tanah kosong, maka kamu bisa memastikan apakah tanah tersebut sesuai dengan target investasimu.

Sebut saja maksud investasi tanah kosong adalah untuk kawasan industri atau perdagangan, tapi ternyata status peruntukan adalah untuk perumahan. Maka ini akan terjadi ketidaksesuaian dengan rencana investasi yang berpotensi menimbulkan kerugian.

  1. Buat Akad Surat Jual Beli

Setelah yakin dengan semua proses pengecekan tanah kosong untuk investasi, saatnya untuk melanjutkan ke proses pembelian yang resmi dengan membuat akad jual beli. Pembuatan akad jual beli tanah umumnya akan melibatkan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dengan pihak penjual, baik pemilik langsung ataupun developer terkait.

  1. Amankan Lokasi Tanah

Terakhir, setelah sah menjadi pemilik dari tanah kosong, siap-siap deh meraup keuntungan dari investasi tanah kamu. Akan tetapi tunggu dulu, masih ada satu tips penting yang harus diperhatikan, yaitu soal keamanan dan perawatan tanah.

Untuk keamanan, pastikan sekeliling tanah kosong sudah dibatasi dengan pagar dengan tujuan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti penyerobotan, pemakaian tidak legal, atau penggunaan lainnya yang bisa merugikan kamu sebagai pemilik tanah yang sah. Setelah dipagari atau dibatasi, ada baiknya juga tanah kosong tersebut dibersihkan agar kondisinya tetap maksimal.

Kelebihan Investasi Tanah

Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh calon investor yang hendak berinvestasi tanah. Salah satu diantaranya adalah harga yang relatif meningkat tiap tahunnya. Akan tetapi, ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kenaikan harga apakah tinggi atau rendah, salah satunya lokasi. Tanah yang berada di wilayah berkembang tentu akan lebih mudah mengalami peningkatan harga yang signifikan, begitu pun sebaliknya. Namun, selain harga tanah yang naik setiap tahunnya, masih ada beberapa keuntungan lainnya, antara lain:

1. Kenaikan Capital Gain Cenderung Tinggi

Seperti yang diketahui, ketersediaan lahan kian hari kian menipis, terutama di kawasan perkotaan. Padahal permintaan akan properti turut bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk. Oleh sebab itu, tak heran jika harga tanah kerap mengalami peningkatan setiap waktu.

Bagi para investor, momen tersebut dinilai sebagai peluang untuk meraup keuntungan melalui investasi tanah. Ini juga alasan mengapa tanah bisa dijadikan sebagai investasi jangka panjang.

Di samping itu, peningkatan harga tanah membuatmu berpeluang untuk menikmati capital gain. Jika suatu waktu lingkungan sekitar tanah milikmu mengalami pembangunan infrastruktur, maka harga tanah pun bisa ikut meroket.

2. Minim Perawatan

Selanjutnya, perawatan tanah kosong tentu tidak semahal merawat properti lain seperti kos, apartemen, atau ruko. Ketika bangunan tidak ditempati dan dibiarkan terbengkalai, maka kondisinya rentan rusak akibat jamur, hewan perusak seperti rayap, hingga timbul risiko seperti atap bocor dan dinding keropos. Jika sudah begini, biaya perbaikan yang harus dikeluarkan pun tak sedikit.

Beda halnya dengan tanah kosong. Sekalipun terbengkalai dalam waktu lama, biaya perawatan yang harus dikeluarkan tak semahal biaya perbaikan properti. Kalau mau menghemat biaya perawatan, coba dalam sebulan sekali luangkan waktu untuk membersihkan tanah kosong dari rumput-rumput liar.

3. Resiko Kehilangan Kecil

Investasi properti seperti rumah, ruko, maupun apartemen bisa saja menghadapi resiko kerusakan yang besar dan bisa mengakibatkan nilai investasi menurun drastis. Selain itu investasi emas juga rawan hilang diambil oleh orang lain. Namun, investasi tanah memiliki kemungkinan resiko hilang yang cukup sedikit dibandingkan dengan jenis investasi lainnya. Selama kamu memiliki kelengkapan surat serta sertifikat yang menyatakan bukti kepemilikannya, bisa menjadi data pendukung kalau tanah tersebut tetap milik kamu.

4. Kompetisi Cenderung Minim

Menjual kembali properti seperti rumah, apartemen, atau ruko mungkin membutuhkan waktu lama karena banyak persaingan. Lain halnya jika kamu ingin berinvestasi tanah dan berencana untuk menjualnya kembali. Pesaingmu mungkin lebih sedikit, sehingga tanah lebih mempunyai peluang untuk terjual dengan cepat.

5. Investasi Tanah Memiliki Nilai Tambah

Memang sangat membahagiakan kalau investasi tanah, kamu bisa punya nilai tambah. Dalam artian, saat kamu memiliki lahan tanah yang cukup luas, kamu bisa memanfaatkannya dengan membuat sebuah perumahan berbentuk cluster atau kavling. Kamu juga bisa membangun rumah hingga 5 pintu. Belum lagi, kamu juga bisa memanfaatkan tanah tersebut dengan membangun ruko, supaya pendapatan kamu juga bisa ikut bertambah.

6. Dapat Dijadikan Lahan Bisnis

Saat memiliki tanah, pastikan tidak membiarkannya terbengkalai, sebab kamu pun tidak akan mendapatkan apa-apa. Bagaimana jika kamu berniat untuk menggandakan nilai investasi tanah yang ada?

Untuk melakukannya, pemilik bisa menyulap tanah sebagai aset produktif dengan membangun properti di atasnya. Baik itu kos-kosan, perumahan dengan sistem cluster, atau pertokoan. Tanpa mengurangi nilai tanah tersebut, cara ini bahkan mampu memberikan passive income bagi pemiliknya.

Bila harus menjualnya suatu hari nanti, maka nilai capital gain yang didapat akan lebih tinggi daripada menjual tanah kosong, sebab terdapat bangunan yang dinilai sebagai aset produktif.

7. Bisa Dijual Utuh atau Per Kavling

Jika area tanah yang kamu miliki cukup luas, kamu bisa mempertimbangkan untuk menjualnya per kavling. Kamu juga bisa menaikkan daya jual tanah dengan membangun beberapa rumah dan menjual dengan sistem cluster. Cara ini dapat membantu meningkatkan keuntungan yang akan kamu dapatkan, dibandingkan dengan menjual tanah saja secara utuh.

Kekurangan Investasi Tanah

Meski bisa menjadi passive income dengan menyewakan tanah kosong sebagai tempat pernikahan, parkir, lahan usaha kaki lima, dan sebagainya, tapi hal itu umumnya bersifat musiman. Investasi tanah juga dianggap sulit menjadi sumber penghasilan tetap. Apalagi jika tanah tersebut kosong selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, maka investasi tanah akan terasa kurang bermanfaat. Selain sulit dijadikan sumber penghasilan tetap, tanah juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

1. Tidak Dapat Dijadikan Sumber Pemasukan Tetap

Memutuskan untuk berinvestasi pada tanah butuh modal besar. Lalu, bagaimana jika kamu mendadak butuh uang? Berbeda dengan investasi bidang finansial, seperti emas, saham, atau deposito, investasi bidang properti cukup sulit untuk langsung dicairkan dengan segera. Karena itu, pastikan juga kamu tidak menjadikan investasi ini sebagai sumber pemasukan utama sejak awal.

2. Lokasi Mempengaruhi Daya Jual

Ada beberapa kesalahan dalam investasi properti, salah satunya adalah kurang jeli “membaca” lokasi. Faktor ini yang memiliki peran penting dalam permainan investasi ini. Sama seperti ketika kamu mulai berinvestasi properti lain, lokasi adalah hal krusial yang menentukan daya jual dan capital gain tanahmu.

Misalnya saja, tanah yang berada di lokasi rawan banjir cenderung diberi dengan harga murah. Karena itulah, kamu memang harus ekstra berhati-hati dalam membeli tanah. Lebih baik makan waktu untuk mencari tahu sedetail-detailnya, daripada makan hati di kemudian hari.

3. Beresiko Terkena Penyerobotan Lahan

Ini juga menjadi salah satu risiko memiliki tanah kosong di lokasi yang jauh dari jangkauanmu. Kalau tidak dijaga atau dikunjungi dari waktu ke waktu, bukan tak mungkin tanah kamu bisa dimanfaatkan oleh pihak lain untuk mendirikan bangunan tidak tetap atau dijadikan lahan parkir setempat tanpa izin.

Belum lagi kalau kamu tidak mendirikan pagar atau batas tanah yang permanen. Bisa saja ada orang berniat kurang baik dan mengurangi luas tanah dengan memainkan patok tanah.

4. Pilihan Kredit Terbatas

Ada fasilitas kredit untuk membeli tanah yang dinamakan Kredit Pemilikan Tanah (KPT) atau Kredit Kepemilikan Lahan untuk mempermudah kamu mendapatkan lahan. Namun, saat ini masih sedikit perbankan yang menawarkan fasilitas kredit untuk membeli tanah.

Akan tetapi ada juga kemungkinan cicilan KPT ditolak. Seperti yang diketahui, bagi kamu yang tak punya dana untuk membeli tanah, bisa memanfaatkan fasilitas cicilan dari bank dengan nama Kredit Pembelian Tanah (KPT). Namun, tak serta merta pengajuan kreditmu akan disetujui pihak bank. Sama seperti pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), bank akan melakukan analisis mengenai kemampuan finansialmu, nilai tanah, hingga status legalitas tanah.

Jika kondisi finansial kurang mendukung, ada baiknya kamu perlu menunda berinvestasi daripada kesulitan mengangsur di tengah proses. Karena itu, sebelum membeli tanah, kamu wajib mengetahui prosedur beli tanah terlebih dahulu.

5. Harus Teliti Memeriksa Legalitas Tanah

Saat membeli, kamu harus mengetahui status legalitas hukum atas tanah tersebut. Apakah tanah tersebut sudah memiliki status kepemilikan yang kuat? Hindari membeli tanah dengan yang masih berupa tanah girik. Pastikan tanah yang kamu beli memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) untuk status yang jelas dan kemudahan pengurusan proses jual-beli.

Punya tanah dengan kelengkapan Akta Jual Beli (AJB)? Kamu bisa melihat keaslian dokumen tersebut di Badan Pertanahan Nasional (BPN) atau Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) setempat. Jangan lupa untuk segera mengurus SHM begitu kamu memutuskan untuk membelinya.

Seperti yang diketahui, investasi memang bisa memberikan keuntungan yang sangat banyak jika memilih investasi yang tepat, memahami risikonya dan mengendalikan resiko investasi tersebut. Hal ini dikarenakan setiap investasi pasti memiliki kerugian termasuk juga investasi di bidang asuransi. Tak bisa dipungkiri banyak yang memberikan pernyataan tentang keuntungan investasi di bidang asuransi.

Jika kamu berniat untuk investasi di bidang asuransi, kamu bisa mulai mempelajarinya dari sekarang. Tak perlu khawatir, kamu bisa mendapat informasi lebih lengkapnya dengan membuka Qoala App. Dan kamu bisa mencari informasi seputar properti, seperti “Asuransi Properti Terbaik” hanya di Qoala blog.