Berbisnis dan berinvestasi tidak hanya soal kemampuan bisnis, namun juga kemampuan mengatur keuangan. Manajemen keuangan bisnis sangat diperlukan agar bisnismu mendapatkan laba, terutama mengetahui cara menghitung cash flow investasi di dalam bisnis. Cash flow atau arus kas yang tidak diatur dengan baik maka bisnis bisa berujung kerugian atau bahkan kebangkrutan. Oleh karena itu, Qoala akan membagikan beberapa tips bagaimana cara membuat dan juga perhitungan cash flow di dalam investasi bisnis dan juga contohnya.

Apa Itu Cash Flow Investasi

apa itu cash flow investasi
Sumber Foto: ekkstock via. Shutterstock

Sebelum kita membahas cara menghitung cash flow investasi, terlebih dahulu ketahui apa itu cash flow. Secara harfiah, cash flow berasal dari dua suku kata dalam bahasa Inggris, yakni cash yang berarti uang dan glow yang berarti aliran. Sehingga bisa diartikan secara sederhana bahwa cash flow adalah aliran uang. Namun dalam bisnis dan investasi, cash flow adalah suatu laporan keuangan yang berisi pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi, dan kegiatan transaksi pembiayaan atau pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih pada kas dalam suatu perusahaan dalam satu periode.

Mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 (2002:5), yang dimaksud dengan cash flow atau arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Sementara, laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan bagaimana mereka membelanjakannya nanti. Sehingga laporan arus kas biasanya merupakan ringkasan dari penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama satu periode. Para pebisnis harus memahami fungsi yang dimiliki perusahaan, kapan perusahaan menyimpan uangnya, dan juga kapan perusahaan menginvestasikan uangnya agar dapat menghasilkan keuntungan besar.

Tujuan utama pembuatan laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama satu periode. Pelaporan sumber daya, tujuan pemakaian, dan kenaikan ataupun penurunan bersih kas selama periode tersebut dapat membantu baik investor, kreditor, dan pihak-pihak lain untuk mengetahui apa yang terjadi terhadap sumber daya perusahaan yang paling likuid.

Sehingga laporan arus kas menyediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sederhana tapi penting seperti berikut ini:

Darimana kas berasal selama satu periode?
Berapa jumlah kas yang digunakan selama satu periode?
Berapa perubahan saldo kas selama satu periode?

Jika kamu kurang memerhatikan cash flow perusahaan saat berbisnis, risiko dapat membuat keuangan menjadi kacau dan berujung pada kebangkrutan. Sehingga untuk mengatasinya, kamu bisa mencoba membuat perkiraan arus kas atau yang disebut dengan cash flow forecast. Cash flow forecast ini bisa menjadi acuan rencana suatu perusahaan ke depannya, yang meliputi perolehan penjualan yang tinggi, margin keuntungan yang besar, investasi di masa depan, dan masih banyak lagi. Sangat penting untuk memahaminya mengetahui pengelolaan arus kas yang akurat.

Fungsi Cash Flow Investasi

Secara umum, cash flow memiliki fungsi untuk melihat aliran uang yang terjadi pada periode waktu tertentu. Tiap waktu atau periode memiliki uang dengan nilai yang berbeda, karena kemungkinan nominal uang kita bisa naik atau turun seiring bertambahnya waktu. Selain itu, cash flow juga memiliki fungsi sebagai berikut ini:

1. Likuiditas

Cash flow memiliki fungsi likuiditas yang berarti bahwa dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan bisnis sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat dan relatif tanpa ada pengurangan dari investasi awal. Dana yang mudah dicairkan ini dapat berguna jika dalam keadaan darurat atau hal-hal penting yang membutuhkan dana di luar anggaran yang sudah ditentukan.

2. Sebagai Anti Inflasi

Fungsi cash flow lainnya adalah sebagai anti inflasi, sehingga dana yang disimpan bertujuan untuk menghindari risiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.

3. Capital Growth Jangka Panjang

Fungsi terakhir, cash flow atau arus kas dapat digunakan sebagai capital growth untuk jangka panjang. Yang dimaksud adalah dana yang dimiliki oleh perusahaan diperuntukkan sebagai penambahan atau perkembangan kekayaan dengan jangka waktu yang relatif panjang. Sehingga dengan cara ini tentu saja bisnis milikmu bisa terhindar dari risiko kerugian atau bahkan kebangkrutan.

Aliran Cash Flow Investasi

cara menghitung cash flow investasi
Sumber Foto: Maple Studio via. Shutterstock

Sesuai dengan artinya, arus kas atau cash flow tentunya memiliki aliran uang tersendiri. Bagaimana uang tersebut mengalir akan menentukan asal dan juga fungsinya. Ada dua aliran cash flow yang dapat tercatat, yaitu:

1. Cash In Flow

Yang pertama adalah cash-in flow adalah aliran uang yang terjadi dari aktivitas transaksi yang melahirkan keuntungan uang atau sederhananya adalah penerimaan uang. Singkatnya, cash-in flow merupakan aliran uang yang masuk, yang bisa berasal dari:

  • Hasil penjualan produk atau jasa perusahaan
  • Penagihan piutang dari penjualan kredit
  • Penjualan aktiva tetap yang ada atau tersedia
  • Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila bisnis termasuk perseroan terbatas
  • Pinjaman atau hutang dari pihak lain
  • Penerimaan sewa dan pendapatan lain

2. Cash Out Flow

Yang kedua adalah cash-out flow, yang merupakan aliran uang yang terjadi dari aktivitas transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran uang atau sederhananya adalah aliran uang yang keluar. Aliran uang keluar bisa berasal dari:

  • Pengeluaran biaya untuk membeli bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya operasional lain
  • Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan
  • Pembelian aktiva tetap
  • Pembayaran utang-utang perusahaan
  • Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga, dan pengeluaran lain

3. Initial Cash Flow (Aliran uang awal)

Kemudian selanjutnya ada aliran uang awal atau initial cash flow. Yang merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi. Misalnya seperti pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan, dan lain-lain. Aliran kas awal dapat dikatakan termasuk aliran cash out atau aliran kas keluar. Alur uang yang masuk berhubungan dengan pengeluaran untuk keperluan investasi, seperti pembelian tanah, pembangunan pabrik, dan termasuk juga kebutuhan dana untuk keperluan modal kerja. Initial cash flow biasanya digunakan untuk keperluan awal investasi.

4. Operational Cash Flow (Aliran uang operasional)

Contoh aliran cash flow untuk investasi selanjutnya adalah operational cash flow atau yang disebut dengan aliran uang operasional. Yakni merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti penjualan, biaya umum, dan juga administrasi. Maka dari itu, aliran kas operasional juga dapat disebut sebagai aliran kas masuk (cash in flow) dan juga aliran kas keluar (cash-out flow). Aliran kas operasional biasanya digunakan untuk menutup investasi dan biasanya diterima setiap tahun selama ada investasi yang berupa aliran kas bersih, dan terkadang cash flow ini yang lebih sering dikenal dengan cash flow pada umumnya.

5. Terminal Cash Flow (Aliran uang akhir)

Selanjutnya adalah terminal cash flow atau aliran uang akhir yang merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja ataupun penjualan peralatan proyek.

Cara Membuat Cash Flow Investasi

Nah, setelah memahami pengertian cash flow, fungsinya, dan juga jenis-jenis alirannya, kini kita akan membahas soal bagaimana cara membuat cash flow untuk investasi bisnis dengan benar. Untuk membuat cash flow investasi diperlukan memahami bagaimana cara menghitung cash flow investasi yang baik, yang tentunya dengan menggunakan rumus perhitungan cash flow.

Rumus Menghitung Cash Flow

Langkah pertama, pahami terlebih dahulu rumus untuk menghitung cash flow yang benar. Dengan rumus yang benar dan tepat, kamu bisa melakukan cara menghitung cash flow investasi. Ada dua cara untuk menghitung cash flow, yakni:

Kas Masuk Bersih = Earning after tax (EAT) + Penyusutan
Cara ini dilakukan apabila bisnis atau usaha tersebut dibiayai dengan modal sendiri tanpa pinjaman mau utang dari pihak lain. Penyusutan dihitung juga karena penyusutan tidak termasuk pengeluaran tunai dan penyusutan dapat timbul pada saat aktiva tetap dibeli.

Kas Masuk Bersih = Earning after tax (EAT) + Penyusutan + Bunga (1-tax)
Cara ini dilakukan apabila bisnis atau usaha yang kamu miliki dibiayai dengan modal dari pinjaman pihak lain.

Setelah itu, kamu juga melakukan empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu menentukan minimal uang, menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran, menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak lain atau pihak ketiga, serta menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial dan budget kas yang final.

Di dalam membuat dan menyusun cash flow, sebaiknya kamu memuat tiga bagian utama berikut ini:

Cash-in flow
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pada bagian ini akan mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan diterima dan masuk ke dalam kas bisnis atau usahamu, berapa jumlah dananya, dan juga dalam periode tersebut, hasil yang berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Bagian ini bersifat kontinyu dan intermiten atau tidak terus-menerus.

Cash-out flow
Sementara, di bagian ini akan mengidentifikasi semua kas yang sudah diantisipasi untuk dikeluarkan. Umumnya, dana yang keluar berkaitan dengan kebutuhan operasional bisnis, seperti misalnya pembelian bahan baku, pembayaran utang pihak ketiga, upah karyawan, administrasi perusahaan, dan juga pengeluaran lainnya. Sama seperti cash-in flow, cash-out flow juga memiliki sifat kontinyu dan intermiten.

Financing
Financing atau pembiayaan merupakan bagian yang menunjukkan besarnya cash flow atau arus kas secara bersih (net) dan besarnya kebutuhan dana sesungguhnya jika terjadi defisit.

Contoh Cash Flow Investasi

Meskipun kamu sudah memahami cara untuk membuat cash flow investasi untuk bisnis, bisa jadi kamu masih kebingungan seperti apa bentuk laporan pembuatan cash flow atau laporan arus kas. Untuk itu, kamu perlu melihat contoh cash flow yang bisa kamu gunakan dalam berbisnis maupun investasi, seperti berikut ini:

a. Contoh laporan cash flow dengan rumus

Keterangan Arus Kas
Pendapatan Rp400 juta
Biaya-biaya
Total Biaya Rp200 juta
Penyusutan Rp100 juta
Laba sebelum pajak (EBT) Rp100 juta
Pajak 50% Rp50 juta
Laba setelah pajak (EAT) Rp50 juta
Cash flow = EAT + Penyusutan = Rp50 juta + Rp100 juta = Rp150 juta

b. Contoh laporan cash flow dengan metode langsung

Cash flow dapat disusun dengan dua metode, yakni metode langsung dan tidak langsung . Perbedaan dari keduanya adalah sumber datanya, di mana metode langsung menggunakan sumber data dari buku kas bank dan buku kas kecil. Sementara metode tidak langsung berhubungan dengan arus kegiatan usaha, kas dari investasi, serta kas dari pendanaan. Metode langsung biasanya lebih disukai karena penyusunannya lebih mudah, seperti contoh berikut ini:

Laporan Arus Kas

untuk Periode

Per 31 Mei 2020

Arus kas dari kegiatan usaha
Penerimaan uang dari pelanggan xxx
Pengeluaran uang untuk bayar gaji xxx
Penerimaan bunga xxx
Penerimaan deviden xxx
Pelunasan pajak xxx
Jumlah kas dari kegiatan usaha xxx
Arus Kas Dari Kegiatan Investasi
Pembelian mesin xxx
Penjualan mesin lama xxx
Jumlah kas dari kegiatan investasi xxx
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
Penjualan Obligasi xxx
Emisi Saham xxx
Pembayaran deviden xxx
Pelunasan kredit bank xxx
Jumlah kas dari kegiatan pendanaan xxx
Kenaikan kas xxx
Saldo awal kas xxx
Saldo kas akhir periode xxx

Catatan:

a. EBT

Earning before Tax, merupakan jumlah laba yang dimiliki sebelum dikurangi biaya pajak yang wajib dibayarkan. Laba tersebut akan menunjukkan berapa banyak laba yang diterima oleh perusahaan dari kegiatan operasionalnya tanpa dipengaruhi oleh biaya pajak sehingga seringkali EBT disebut sebagai laba operasional.

b. EAT

Earning after tax merupakan laba bersih setelah pajak yang diperoleh pada satu kurun waktu atau periode tertentu. Laba bersih setelah pajak didapatkan dari hasil dari perhitungan total pendapatan atau penghasilan yang dikurangi total biaya dan pajak.

c. Arus Kas dari Kegiatan Operasi (Operating Activity)

Merupakan laporan arus kas yang terdiri dari kegiatan operasional perusahaan, yang diperoleh dengan memasukkan nilai dari pengaruh kas atau bank pada transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih. Misalnya seperti penjualan barang dan jasa dari pelanggan atau pembelian perlengkapan yang umurnya diperkirakan kurang dari setahun.

d. Arus Kas dari Kegiatan Investasi (Investing Activity)

Merupakan arus kas yang berasal dari kegiatan investasi perusahaan, yakni dari aktivitas penjualan dan pembelian dari aktiva perusahaan dan kegiatan yang ada hubungannya dengan piutang perusahaan. Misalnya seperti pembelian kendaraan baru.

e. Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan (Financing Activities)

Merupakan arus kas yang asalnya dari pendanaan yang didapatkan oleh perusahaan. Misalnya seperti emisi saham, penjualan obligasi, dan lain sebagainya.

Membuat rencana keuangan usaha dengan jelas sudah tentu akan banyak membantu bisnismu agar terhindar dari risiko kerugian. Dengan menerapkan cara menghitung cash flow investasi yang benar, kamu bisa mengetahui arus kas dengan jelas dan terinci. Oleh karena itu, kamu bisa melakukan penyesuaian antara kas dengan risiko yang akan dihadapi serta dapat mengambil keputusan yang tepat. Membuat laporan cash flow bisa dilakukan secara manual menggunakan buku catatan atau bisa juga menggunakan bantuan software akuntansi yang dapat memudahkan kamu.

Laporan arus kas dapat mendeteksi pengeluaran yang besar dan bisa segera menutup kekurangan tersebut sebelum terlambat. Tak cuma memahami bagaimana cara menghitung cash flow investasi yang dapat melindungi bisnis yang kamu jalankan dari risiko gulung tikar, kamu juga dapat melindungi bisnis dengan asuransi khusus bisnis. Asuransi bisnis memberikan perlindungan berupa ganti rugi saat terjadi sesuatu yang di luar dugaan pada bisnis yang kamu jalankan, biasanya penyebab utamanya adalah keuangan yang tidak terinci dengan jelas sehingga pengeluaran membengkak lebih dari anggaran. Pilih asuransi bisnismu lewat Qoala, cukup dengan mengunduh dan install aplikasinya saja di ponsel kamu. Kamu bisa memilih beragam asuransi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan dan membelinya dengan cepat. Kalau kamu ingin mendapatkan informasi menarik lainnya, jangan lupa untuk terus mengunjungi Qoala Blog ya!