Kadar gula darah normal penting untuk dijaga agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Sebab kadar gula darah dalam tubuh memiliki peran penting bagi kesehatan. Tak bisa dipungkiri, baik kadar gula tinggi maupun terlalu rendah dapat mengganggu kesehatan tubuh. Diabetes sendiri merupakan salah satu penyakit yang paling diwaspadai. Tingginya kadar gula darah kerapkali menjadi penanda utama penyakit diabetes. Dokter juga sering menggunakan grafik gula darah untuk menetapkan target sasaran dan memantau rencana perawatan diabetes.

Pada dasarnya, kadar gula darah normal tidak berpatokan pada satu angka baku. Sebab, kadar gula darah bisa berubah-ubah, contohnya saja saat sebelum dan sesudah makan atau saat sebelum tidur. Pada orang yang sehat, kadar gula darah penting untuk dijaga agar dapat tetap stabil dalam rentang normalnya. Hal ini berfungsi untuk mencegah terjadinya resistensi insulin atau risiko terkena diabetes. Sementara itu, pada penderita diabetes, kadar gula darah penting untuk dikontrol agar tidak menimbulkan kerusakan organ lebih lanjut.

Lantas apa sebenarnya gula darah itu sendiri? Dan bagaiman fungsinya? Berikut ini Qoala akan memberikan penjelasannya secara lengkap agar kamu tak salah kaprah dan bisa mewaspadainya sejak dini.

Apa Itu Gula Darah dan Fungsinya

apa itu kadar gula darah
Sumber foto: Syda ProductionsVia Shutterstock

Gula darah adalah sebuah istilah yang mengacu pada kadar atau banyaknya kandungan gula di dalam sirkulasi darah di dalam tubuh. Gula di dalam tubuh umumnya terdapat dalam beberapa bentuk. Gula yang ada di dalam darah disebut sebagai glukosa, yakni bentuk gula yang paling sederhana. Selain glukosa, terdapat gula yang disebut sebagai glikogen. Glikogen sendiri merupakan gula dalam bentuk yang lebih kompleks biasa ditemukan di hati dan otot yang fungsinya sebagai cadangan makanan.

Sumber utama gula darah manusia berasal dari makanan. Pada makanan gula adalah hasil proses pencernaan dari karbohidrat yang banyak ditemukan pada nasi, roti, kentang, dan umbi-umbian. Sumber gula lainnya ialah berasal dari dalam tubuh. Dalam kondisi puasa lama, gula dihasilkan oleh hati.

Untuk fungsi utama gula dalam tubuh adalah sebagai penghasil energi. Jika tubuh diibaratkan mobil, maka gula darah adalah bensinya. Gula yang berasal dari makanan akan masuk ke dalam aliran darah. Kemudian gula-gula tersebut akan masuk ke dalam otot. Di dalam otot dan seluruh sel-sel tubuh, gula akan diubah menjadi energi. Energi ini yang menjamin kelangsungan hidup sel-sel, menghasilkan panas tubuh, menghasilkan gerakan tubuh, dan sebagainya.

Ada beberapa kelainan gula darah yang paling terkenal, salah satunya adalah penyakit kencing manis atau disebut sebagai diabetes. Gula di dalam darah tidak masuk begitu saja ke dalam otot dan sel-sel tubuh kita. Diperlukan suatu zat pengantar yang berfungsi seperti pintu masuk gula ke dalam otot dan sel-sel tubuh. Zat tersebut adalah insulin. Pada penderita diabetes terjadi masalah pada insulin yang mengakibatkan gula tidak dapat masuk ke dalam otot dan sel-sel tubuh. Akibatnya, gula akan tetap tinggi di dalam darah dan pada sisi lain tubuh akan merasa lemas karena gula tidak dapat digunakan oleh sel-sel tubuh.

Terlepas dari diabetes, terdapat dua istilah yang mengacu pada kadar gula darah yang tidak normal, yakni:

  1. Hiperglikemia yakni kondisi di mana kadar gula darah di atas nilai normal. Pada kondisi biasa (tidak berpuasa), batas normal gula darah ialah 200 mg/dL. Sedangkan bila berpuasa maka batas normal gula darah ialah 126 mg/dL. Di atas nilai batas tersebut maka disebut sebagai kondisi hiperglikemia.
  2. Hipoglikemia yakni kondisi di mana kadar gula darah di bawah nilai normal, yakni di bawah 60 mg/dL. Penderita biasanya akan merasa lemas, gemetar, dan berkeringat dingin.

Batasan Kadar Gula Darah Normal di Dalam Darah

Seusai makan, sistem pencernaan pastinya akan memecah karbohidrat menjadi zat gula atau glukosa yang bisa diserap tubuh. Begitu pula yang berada di dalam darah, hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas kemudian akan membantu glukosa untuk masuk ke sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi. Di samping itu, glukosa yang berlebih akan disimpan di hati untuk dipakai di kemudian hari.

Kadar gula darah di dalam tubuh bisa berubah karena beberapa faktor, seperti pola makan, metabolisme, dan efek samping obat-obatan tertentu. Berikut adalah kisaran kadar gula darah normal pada tubuh yang penting untuk kamu ketahui:

  • Sebelum makan atau setelah puasa selama setidaknya 8 jam: 70–100 mg/dL
  • Sebelum tidur atau 2 jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL.
  • Pemeriksaan gula darah sewaktu: kurang dari 200 mg/dL.

Untuk diketahui terkait kadar gula darah normal, tes gula darah bisa dilakukan di rumah sakit. Jika ingin praktis, kamu bisa membeli alat tes gula darah yang bisa dipakai di rumah. Namun, bila kamu ingin memantau kadar gula darah selama 2−3 bulan terakhir, maka diperlukan tes haemoglobin A1c (HbA1c) di laboratorium.

Tes gula darah rutin perlu dilakukan setiap hari oleh pasien diabetes yang mendapatkan pengobatan. Hal ini penting untuk memastikan kadar gula darahnya terkontrol serta pengobatan diabetes yang dijalani efektif.

Kadar Gula Normal Wanita

Kadar gula darah normal pada tubuh seperti yang diketahui tidak bisa ditentukan dengan angka baku. Kadar gula darah normal pada tubuh dapat berubah-ubah tergantung pada kondisi tubuh. Misalnya saja, kadar gula darah sebelum makan dengan sesudah makanan pasti. Sama halnya dengan penentuan kadar gula normal berdasarkan gender. Sebenarnya, tidak ada perbedaan signifikan antara kadar gula normal pada pria maupun wanita.

Seusai mengonsumsi makanan, sistem pencernaan dalam tubuh otomatis memecah karbohidrat menjadi gula yang diserap oleh aliran darah. Zat gula tersebut dialirkan oleh darah menuju sel-sel tubuh dan akan dijadikan sebagai sumber energi. Untuk mencapai sel-sel dalam tubuh, glukosa membutuhkan insulin. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas.

Setelah berhasil mencapai sel-sel dalam tubuh, zat gula kemudian dibakar menjadi energi dan digunakan untuk kinerja tubuh. Ketika kadarnya berlebihan, sisanya akan disimpan di organ hati untuk digunakan di lain waktu. Melansir dari American Diabetes Association, berikut ini batas kadar gula darah normal pada orang dewasa sehat:

  • Sebelum makan, normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70-130 miligram/desiliter.
  • Setelah makan, kadar akan naik dari batas tersebut yaitu kurang dari 140 miligram/desiliter setelah 2 jam.
  • Dalam kondisi puasa selama delapan jam, kadar gula darah normal yaitu kurang dari 100 miligram/desiliter.
  • Menjelang waktu tidur, kadar gula darah normal berkisar antara 100-140 miligram/desiliter.

Tanda Kekurangan Gula Darah

Menjaga kadar gula darah normal cukup penting. Sebab, gula darah yang terlalu rendah (hipoglikemia) atau terlalu tinggi (hiperglikemia) bisa berdampak negatif pada tubuh.

Hipoglikemia bisa terjadi bila gula darah kamu kurang dari 70 mg/dL. Kondisi ini bisa menyebabkan kamu mengalami beberapa gejala, seperti:

  • Tubuh lemas
  • Kulit pucat
  • Mudah berkeringat
  • Tubuh kelelahan
  • Selalu kelaparan
  • Tampak gelisah
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mudah marah
  • Kesemutan di area mulut
  • Tidak mampu berdiri atau berjalan
  • Kejang-kejang
  • Jantung berdebar

Tanda Kelebihan Gula Darah

Sementara untuk hiperglikemia bisa terjadi jika kadar gula darah kamu lebih dari 200 mg/dL. Berikut adalah beberapa ciri kamu mengalami hiperglikemia:

  • Bobot tubuh berkurang
  • Nafsu makan meningkat
  • Kelalahan
  • Mudah haus
  • Sering buang air kecil
  • Mudah gelisah
  • Penglihatan buram
  • Kulit kering, memerah, dan terasa panas
  • Sering infeksi gigi

Kadar Gula Darah Normal Menurut Usia

kadar gula darah normal menurut usia
Sumber foto: Proxima Studio Via Shutterstock

Berikut ini penjelasan lengkap terkait kisaran kadar gula darah yang normal di tiap waktu:

  • Setelah tidak makan selama 8 jam (gula darah puasa): kurang dari 100 mg/dL
  • Sebelum makan: 70-130 mg/dL
  • Setelah makan (1-2 jam setelah makan): kurang dari 180 mg/dL
  • Sebelum tidur : 100-140 mg/dL

Seseorang dapat dikatakan memiliki gula darah tinggi jika gula darah sewaktunya lebih dari 200 mg/dL, atau 11 milimol per liter (mmol/L). Di sisi lain, seseorang disebut memiliki gula darah rendah jika kadarnya turun drastis di bawah 70mg/dL. Mengalami salah satu dari kondisi tersebut dapat diartikan kadar glukosa darah kamu sudah tidak lagi normal.

Kadar gula dalam darah bisa saja naik dan turun tergantung dengan aktivitas fisik harian, jenis makanan yang dikonsumsi, efek samping obat, stres, dan lain-lain. Biasanya, perubahan kadar gula darah sewaktu-waktu masih termasuk wajar jika angkanya tidak berubah sangat drastis dan dalam waktu cepat.

Kadar gula darah normal berdasarkan usia

Batas gula darah normal pada anak-anak bisa saja berbeda dengan kadar glukosa darah normal orang dewasa. Pada anak-anak, kadar glukosa darah cenderung lebih tinggi dan mudah berubah. Hal ini berkaitan dengan kestabilan hormon tertentu sehingga kadar gula darah bisa lebih bervariasi.

Kadar gula darah anak usia kurang dari 6 tahun:

  • Gula darah normal: sekitar 100-200 mg/dL
  • Gula darah puasa: sekitar dari 100 mg/dl
  • Gula darah setelah makan dan sebelum tidur di sekitar angka 200 mg/dL

Kadar gula darah anak-anak berusia 6-12 tahun:

  • Gula darah normal sewaktu: 70-150 mg/dL
  • Gula darah puasa: sekitar 70 mg/dL
  • Gula darah setelah makan dan sebelum tidur: bisa mendekati 150 mg/d

Batas kadar gula darah normal untuk lanjut usia sama dengan kadar gula darah pada umumnya, yaitu kurang dari 100 mg/dl dengan kadar terendah berada di 60–70 mg/dl. Lansia yang memiliki diabetes namun glukosa darahnya terkontrol dengan baik dapat mengacu pada angka rujukan yang telah disebutkan di atas (orang dewasa normal) untuk menilai apakah kadar glukosa darah mereka dalam batas normal.

Cara Mempertahankan Kadar Gula Darah Normal

Untuk menghindari efek gula darah terlalu rendah maupun tinggi, kamu juga perlu menjaga kadar gula darahmu agar tetap dalam batas normal. Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan:

1. Konsumsi Makanan yang Sehat dan Bernutrisi

Cara pertama adalah memperhatikan asupan makanan juga perlu dilakukan untuk menjaga ini semua. Berikut adalah beberapa jenis nutrisi yang perlu kamu cukupi beserta contoh makanan sehat untuk menjaga kadar gula darah normal:

  • Karbohidrat, seperti ubi, pasta dari biji-bijian utuh, dan nasi merah
  • Protein, seperti daging dada ayam tanpa kulit, ikan, dan yogurt
  • Lemak sehat, seperti ikan, alpukat, dan kacang-kacangan
  • Serat, seperti oatmeal, kacang, buah-buahan, dan sayuran

Selain jenis makanannya, kamu juga perlu memperhatikan porsi makan dan waktu makan. Lebih baik, makanlah 3 kali sehari dengan porsi sedang, dan selingi dengan 2 camilan bernutrisi di sela-sela jam makanmu.

2. Perbanyak Minum Air Putih

Kamu juga perlu memastikan untuk lebih banyak mengonsumsi air putih setiap hari sebagai cara untuk menjaga dan menurunkan kadar gula darah. Cara ini dapat membantu ginjal untuk membuang kelebihan gula di dalam urin. Pada suatu penelitian disebutkan jika minum air putih lebih banyak dapat menurunkan risiko untuk memiliki kadar gula darah yang tinggi. Hal ini juga sekaligus menurunkan risiko terkena diabetes.

3. Kurangin Berat Badan

Selain mengonsumsi makanan yang tepat untuk diabetes, mengontrol porsinya juga penting dalam menjaga kadar gula dalam darah. Berikut adalah beberapa cara dan tips mengontrol porsi makan sehingga penderita diabetes dapat menjaga kadar gula darah tetap normal.

  • Perhatikan ukuran dan berat makanan.
  • Makanlah dalam porsi kecil, tapi sering sepanjang hari.
  • Hindari makan di restoran berkonsep sekali makan (all-you-can-eat).
  • Perhatikan informasi kandungan makanan dalam kemasan, ketahui komposisinya.
  • Makan secara perlahan-lahan sehingga makanan bisa dicerna dengan baik oleh tubuh.

Tips menjaga kadar gula darah tetap normal melalui makanan ini tidak hanya berlaku bagi penderita diabetes dengan berat badan berlebih saja. Diabetes dengan berat badan normal juga sebaiknya menjaga porsi makannya sehingga tidak berujung obesitas.

4. Lakukan Olahraga Secara Teratur

Selanjutnya cara untuk mengontrol kadar gula darah adalah dengan rutin berolahraga. Ternyata, olahraga dapat membantu sel-sel di ototmu mengambil lebih banyak glukosa dan mengubahnya menjadi energi, sehingga mampu menurunkan gula darah. Apabila dilakukan secara rutin dalam jangka panjang, olahraga dapat membuat sel-sel tubuh lebih responsif terhadap hormon insulin sehingga mencegah resistensi insulin.

Luangkan waktu untuk melakukan olahraga yang tepat untuk diabetes setidaknya 30-60 menit dalam sehari selama 3-4 kali seminggu. Sebelum olahraga, pastikan kamu melakukan cek gula darah terlebih dulu. Jangan olahraga jika kadar gula darahmu di bawah 70-80 mg/dL.

Umumnya, olahraga boleh dilakukan jika kadar gula darah berada pada kisaran 160-180 mg/dL. Selain itu, usahakan untuk tetap aktif bergerak dalam aktivitas sehari-harimu. Hindari gaya hidup sedentari (bermalas-malasan) dan minim gerakan fisik atau membuang anergi, seperti menonton TV, bermain game pada gawai, atau duduk terlalu lama di depan komputer.

5. Kurangi Makan dengan Kandungan Gula Tinggi

Seperti yang diketahui, diabetes harus benar-benar patuh dengan diet atau pola makan yang dijalani sebab asupan makanan sangat memengaruhi kadar gula darah secara langsung.

Pertama, kamu perlu menghindari makanan dengan indeks glikemik tinggi, makanan tinggi lemak dan kalori, serta membatasi sumber karbohidrat sederhana. Jauhi juga makanan dan minuman olahan, terutama yang pengolahannya instan seperti makanan cepat saji (fast food). Pantangan makanan diabetes olahan biasanya tinggi gula sehingga harus dihindari demi mencegah peningkatan gula darah.

Kedua, terapkanlah pola makan teratur dengan gizi seimbang. Cara ini menjadi kunci kesuksesan untuk mengontrol gula darah pada penderita diabetes. Dalam artian, kamu tetap harus mengonsumsi karbohidrat sekalipun makanan ini menghasilkan gula.

Pilihan karbohidrat yang aman untuk diabetes adalah karbohidrat kompleks karena lebih lama dipecah menjadi glukosa, sehingga kadar gula darah jadi lebih stabil.

Berhenti makan karbohidrat sama sekali bukan keputusan yang bijak, diabetesi (orang dengan diabetes) tetap membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi.

Bagi penderita diabetes, penting untuk makan secara teratur. Menurut studi dalam jurnal Education and Health Promotion, melewatkan jadwal makan terlalu lama malah akan menyebabkan gula darah turun dan kemudian melonjak cepat.

6. Hindari Hal-hal yang Membuat Stress

Siapa sangka ternyata stres berlebihan juga dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat akibat pelepasan kortisol alias hormon stres. Selain membuat gula darah meningkat, stres juga juga cenderung membuat penyandang diabetes berkeinginan untuk terus makan makanan yang manis (tinggi gula) lebih banyak.

Agar stres tidak sampai membuat kadar gula darah melonjak, penting untuk kamu memahami cara mengendalikan stres dan mencoba berbagai hal yang dapat memperbaiki suasana hati, merilekskan tubuh, dan menenangkan pikiran. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Cobalah ambil napas dalam dengan lambat sebanyak 5 kali.
  • Mainkan musik yang menenangkan.
  • Lakukan beberapa peregangan sederhana atau cobalah beberapa pose yoga.
  • Luangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang benar-benar kamu nikmati.
  • Luangkan waktu untuk melakukan hobi favoritmu.
  • Bicarakan dengan seorang teman, atau ahli tenaga medis profesional jika memiliki keluh kesah.

7. Pastikan Istirahat yang Cukup

Cara lain untuk mengontrol kadar gula darah agar tetap di batas normal adalah mendapatkan istirahat yang cukup. Sedikit banyak, kurang tidur terus-menerus membuat kualitas hidupmu terpengaruh dan menganggu sekresi (pelepasan) insulin. Idealnya, tidur yang baik berkisar antara 7-9 jam setiap malamnya.

Tidur yang cukup dapat menyeimbangkan hormon, menghindari stres, dan membuat kamu mendapatkan cukup energi untuk beraktivitas dan berolahraga pada esok harinya. Dengan demikian, kadar gula darah pun dapat terkendali dengan baik.

8. Lakukan Cek Gula Darah Secara Rutin

Mengukur dan memantau kadar glukosa darah menggunakan alat pengukur gula darah juga merupakan cara efektif mengontrol gula darah. Rutin melakukan cek gula darah dapat membantumu mengetahui bagaimana tubuh bereaksi terhadap makanan tertentu.

Dengan terus memantau perubahan kadar gula darah, maka kamu akan lebih mudah untuk menentukan apakah harus melakukan penyesuaian pola makan atau konsumsi obat. Oleh sebab itu, cobalah mengukur kadar gulamu setiap hari dan pastikan jika kadar gulamu selalu berada pada batas normal.

Penyebab Perubahan Kadar Gula Darah Pada Tubuh

Menjaga gula darah tetap stabil adalah wajib hukumnya bagi penyandang diabetes. Akan tetapi, jika nyatanya gula darah kerap naik turun, beberapa penyebab ini harus dicurigai. Sebab gula darah yang naik turun tak boleh disepelekan oleh penyandang diabetes, Pasalnya, kondisi ini bisa bikin badan jadi lemas, bahkan juga bisa berbahaya. Apa saja penyebab kadar gula darah tidak stabil?

Perlu dipahami bahwa mengontrol kadar gula darah dalam tubuh tidaklah semudah menjentikkan jari. Saat terdiagnosis diabetes atau kencing manis, penyandang diabetes tentu pernah mengalami kondisi gula darah yang naik turun, dan paham akan pentingnya menjaga gula darah tetap stabil.

Selain itu, jika kadar gula darah terkendali, penyandang diabetes akan terhindar dari berbagai macam komplikasi yang bisa timbul dari penyakit gula tersebut. Komplikasi yang bisa timbul di antaranya adalah: penyakit ginjal, kerusakan saraf, gangguan mata, penyakit jantung, stroke, dan lain sebagainya.

Turunnya gula darah di bawah normal dapat menimbulkan gejala seperti lemas, pusing, kebingungan, dan penglihatan kabur. Di sisi lain, jika kadar gula darah meningkat, gejalanya bisa berupa mual, muntah, sesak napas, hingga pingsan. Baik gula darah naik maupun turun, kondisi keduanya bisa membuat penyandang diabetes menjadi tak sadarkan diri, bahkan bisa sampai kehilangan nyawa. Ini dia pentingnya mengetahui penyebab gula darah naik turun, khususnya bagi para penyandang diabetes.

1. Mengonsumsi Makanan atau Minuman Secara Berlebih

Makanan dan minuman yang dikonsumsi sangat menentukan naik turunnya gula darah. Misalnya saja, mengonsumsi karbohidrat dan minuman yang mengandung pemanis buatan secara berlebihan tentu akan meningkatkan gula darah, dibandingkan dengan konsumsi makanan yang mengandung protein dan serat.

2. Kurangnya Cairan

Kekurangan cairan tubuh akan menyebabkan peningkatan sirkulasi gula, sehingga dapat membuat gula darah meningkat. Pastikan untuk selalu mencukupi kebutuhan cairan harian dengan minum air putih setidaknya 2 liter agar terhindar dari dehidrasi.

3. Pola Diet yang Salah

Tak sedikit penyandang diabetes yang melewatkan waktu makan untuk mengontrol gula darah sekaligus menurunkan berat badan. Padahal, ini malah bisa bikin kadar gula darah tidak stabil. Risiko terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah di bawah normal) dan hiperglikemia (kadar gula darah di atas normal) akan lebih tinggi akibat kurangnya asupan makanan.

4. Olahraga yang Berlebihan

Olahraga memang sangat dianjurkan untuk penyandang diabetes, tetapi tetap tak boleh berlebihan. Ini karena berkeringat dan denyut jantung secara berlebih akan membuat gula darah jadi tidak stabil.

5. Mengonsumsi Alkohol

Minuman beralkohol, apa pun jenisnya, bisa bikin kadar gula darah turun naik. Minuman ini bisa meningkatkan produksi insulin yang membuat gula darah menjadi rendah. Selain itu, kandungan karbohidrat dan pemanis buatan yang terkandung dalam alkohol dapat meningkatkan kadar gula darah.

6. Perubahan Cuaca

Penyandang diabetes punya respons tubuh yang berbeda terhadap cuaca panas. Panas yang berlebih bisa membuat tubuh jadi stres dan lebih sulit untuk mengontrol gula. Di sisi lain, cuaca yang dingin dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang dapat meningkatkan penyerapan insulin, sehingga kadar gula darah jadi turun.

7. Perubahan Hormon

Perubahan hormon pada wanita, terutama sebelum memasuki masa menstruasi, juga dapat memengaruhi kadar gula darah. Peningkatan hormon estrogen dan progesteron bisa membuat insulin dalam tubuh menjadi kurang sensitif, sehingga dapat memicu peningkatan gula darah.

8. Kurang Istirahat

Kamu sering begadang? Ini tak baik untuk penyandang diabetes. Kurang tidur bisa memicu stres, yang menyebabkan gula darah tidak stabil karena sensitivitas insulin juga jadi terganggu. Karenanya, pastikan untuk tidur cukup, yaitu 7-9 jam setiap harinya untuk membantu mengontrol gula darah.

Dengan mengetahui beragam penyebab kadar gula darah naik turun, penyandang diabetes jadi bisa menyusun strategi untuk menghindari komplikasi diabetes yang berbahaya.

Kapan Harus Cek Kadar Gula Darah?

Sebenarnya, cek gula darah memiliki fungsi untuk memonitor apakah kadar glukosa dalam darah sudah terkendali dalam batas gula darah normal.

Untuk penderita diabetes melitus, pemeriksaan gula darah secara rutin memiliki tujuan untuk mengevaluasi apakah penanganan atau pengobatan diabetes yang dilakukan telah berhasil mengontrol kadar gula darah.

Dengan rutin mengecek gula darah, maka kamu juga bisa mengetahui hal-hal yang menyebabkan kadar gula darah naik atau turun dari batas normalnya. Kapan tepatnya kamu perlu cek gula darah sebenarnya tergantung pada kondisi kesehatanmu, jenis diabetes yang dialami, dan pengobatan diabetes yang dilakukan.

Secara umum waktu yang tepat untuk cek gula darah adalah sebelum dan setelah makan, guna melihat efek perubahan kadar gula darah dari makanan yang dikonsumsi.

Akan tetapi, penderita diabetes tipe 1 yang bergantung dengan terapi insulin perlu melakukan cek gula darah lebih sering (4-10 kali). Selain sebelum makan, cek gula darah juga perlu dilakukan sebelum mengonsumsi makanan ringan, sebelum dan setelah berolahraga, di malam hari, dan di pagi hari.

Menurut Mayo Clinic, penderita diabetes tipe 1 juga perlu melakukan cek gula darah lebih sering dari biasanya ketika sedang sakit, beraktivitas lebih intens dari biasanya, dan ketika ada perubahan jadwal dan jenis pengobatan. Sementara untuk penderita diabetes tipe 2, perihal kapan waktu yang tepat untuk melakukan cek gula darah sendiri bisa dilakukan setiap bangun tidur, sebelum dan sesudah makan, serta sebelum tidur.

Jika kamu berisiko mengalami hipoglikemia, baik karena pengobatan insulin atau gangguan metabolisme lainnya, cara tepat cek gula darah sendiri dapat dilakukan sebelum:

  • Mengemudi
  • Melakukan aktivitas berat
  • Menggunakan benda berat

Jenis-jenis Pilhan Tes untuk Cek Gula Darah

Tes diabetes tipe 2 yang paling banyak dikenal adalah tes gula darah. Akan tetapi, tes gula darah yang dilakukan ternyata memiliki beberapa jenis. Tes gula darah yang dilakukan bisa berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya. Jenis-jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Gula darah puasa (GDP)

Sebelum melakukan tes glukosa plasma puasa, orang haruskan tidak makan atau minum selama 8 jam. Pengambilan tes darah biasanya dari jari atau dari vena di lengan.

Kadar gula darah puasa 99 mg/dL atau lebih rendah adalah normal, 100 hingga 125 mg/dL menunjukkanmu memiliki pradiabetes. Jika hasil tes berada di 126 mg/dL atau lebih tinggi, maka itu menunjukkanmu sedang menderita diabetes.

2. Gula darah 2 jam postprandial (GD2PP)

Tes ini mengharuskanmu untuk berpuasa selama 8 jam dan kemudian memberikan sampel darah. Selanjutnya, dia akan minum sesuatu yang mengandung glukosa, dan seorang profesional kesehatan akan mengambil darah satu jam sekali selama minimal 2 jam. Jika kadar gula darah tetap tinggi, maka ini menunjukkanmu bahwa memiliki diabetes gestasional.

3. Gula darah sewaktu (GDS)

Diabetes tipe 2 juga bisa dideteksi dengan tes gula darah sewaktu. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa kadar gula dalam darah di waktu yang tidak ditentukan.

4. HbA1c

Tes hemoglobin A1C atau HbA1c adalah tes darah sederhana yang mengukur kadar gula darah rata-rata selama 3 bulan terakhir. Ketika gula memasuki aliran darahmu, ia menempel pada hemoglobin, protein dalam sel darah merah. Setiap orang memiliki beberapa gula yang melekat pada hemoglobin mereka, tetapi orang-orang dengan kadar gula darah yang lebih tinggi memiliki lebih banyak. Tes A1C mengukur persentase sel darah merahmu yang memiliki hemoglobin berlapis gula.

Tingkat A1C normal di bawah 5,7%, tingkat 5,7% hingga 6,4% menunjukkan pradiabetes. Tingkat 6,5% atau lebih menunjukkan diabetes. Dalam kisaran pradiabetes 5,7% hingga 6,4%, semakin tinggi A1C, semakin besar risiko kamu terkena diabetes tipe 2.

Selain tes darah, dokter juga bisa melakukan tes lain untuk mendukung diagnosis penyakit diabetes tipe 2. Gangguan kesehatan yang satu ini juga bisa dideteksi melalui pemeriksaan urine, pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah, sekaligus fungsi hati, ginjal, dan tiroid. Diabetes tipe 2 sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Jika dibiarkan tanpa penanganan, diabetes tipe 2 bisa menjadi serius dan memicu komplikasi.

Serangan penyakit diabetes kepada orang dengan usia masih muda juga tidak terlepas dari gaya hidup kurang sehat yang mereka jalani. Terkadang dengan gaya hidup tidak sehat yang mereka jalani dimulai dari dengan makan makanan tidak sehat dan juga minimnya aktivitas fisik. Faktor genetik pun turut menjadi salah satu pemicu munculnya penyakit diabetes tersebut.

Diabetes merupakan penyakit berbahaya. Lantaran sifatnya yang seumur hidup dan tidak bisa disembuhkan, melainkan hanya bisa dikendalikan. Menjadi penderita diabetes sejak usia muda dan ditambah dengan kegagalan mengendalikan kadar glukosa dalam tubuh bisa menjadi pemicu munculnya berbagai macam komplikasi. Seperti tekanan darah tinggi, jantung koroner, dan gangguan fungsi ginjal.

Perlu diingat, ada berbagai risiko yang mengintai akibat dari diabetes, maka sudah sepantasnya jika seseorang memiliki asuransi atau perlindungan bagi dirinya sendiri maupun bagi keluarganya. Beberapa perusahaan asuransi sudah memiliki produk yang khusus untuk memberikan pengobatan penyakit diabetes. Asuransi jiwa unit link bisa menjadi pilihan untuk kamu yang hendak membeli asuransi guna mendapat perlindungan dari penyakit kritis.

Tidak hanya untuk diabetes, asuransi jiwa unit link juga bisa digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis lainnya seperti stroke, jantung koroner, dan kanker. Adapun perlindungan terhadap penyakit kritis dari asuransi jiwa unit link akan membuat kamu terbebas dari segala macam biaya berobat. Hal itu tentunya akan sangat membantu dalam pengobatan penyakit diabetes yang harus terus dilakukan oleh penderitanya. Untuk mengetahui lebih lengkap terkait perusahaan asuransi mana saja yang memiliki produk asuransi diabetes, kamu bisa langsung melihat informasinya lebih jelas di Qoala App atau Blog Qoala.