Sudah tahu betapa pentingnya memiliki dana darurat namun tidak tahu bagaimana cara menghitung dan memulainya? Cara menghitung dana darurat biasanya disesuaikan dengan kebutuhan sehingga akan berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Berapa banyak orang yang menjadi tanggunganmu? Berapa penghasilan dan pengeluaran setiap bulannya? Ketiga hal tersebut menjadi faktor yang memengaruhi besaran dana darurat yang harus seseorang persiapkan.

Yuk cari tahu lebih lanjut tentang cara menghitung dana darurat serta tips mendapatkanya hingga bisa mencapai target yang diharapkan melalui artikel Qoala ini.

Apa Itu Dana Darurat?

Apa Itu Dana Darurat
Sumber Foto: Vitalii Vodolazskyi Via Shutterstock

Dana darurat merupakan dana yang harus dipersiapkan dengan baik, tetapi apa sih sebenarnya dana darurat itu? Dana darurat pribadi adalah sejumlah dana atau uang yang dipersiapkan untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti terkena musibah, bencana alam, sakit, terkena PHK, atau lainnya. Tujuannya dari dana darurat adalah memiliki sejumlah dana yang bisa digunakan kapan saja saat diperlukan. Dengan begitu, bisa meminimalisir atau menghindari risiko berhutang.

Contoh dana darurat dan penggunaanya seperti yang disebutkan di atas menjadi salah satu alasan mengapa mempersiapkan dana darurat atau emergency fund itu penting. Dengan adanya dana tersebut, kamu tetap bisa menyelamatkan nyawa anggota keluarga atau melakukan renovasi rumah yang terkena bencana alam tanpa harus berhutang kepada siapapun. Seperti yang kita tahu kalau risiko terkena musibah bisa terjadi kepada siapa saja dan kapan saja tanpa pandang waktu dan apapun. Oleh sebab itu, sebaiknya mulai persiapkan dana darurat dari sekarang.

Dana darurat merupakan dana yang hanya boleh digunakan dalam keadaan darurat. Oleh sebab itu, dana tersebut tidak boleh digunakan untuk melunasi hutang konsumtif seperti cicilan mobil dan sejenisnya, membeli tiket pesawat, tiket konser, atau sejenisnya, hingga membeli gadget keluaran terbaru hanya karena ingin menikmati fitur-fitur canggih.

Waktu yang tepat untuk mulai mempersiapkan dana darurat adalah sedini mungkin. Bila belum punya dana darurat, kamu bisa mulai mencari cara menghitung dana darurat agar bisa segera memiliki dana untuk kebutuhan darurat tersebut. Mempersiapkan dana tersebut bukan berarti berniat mengundang hal buruk terjadi melainkan sebuah antisipasi dan persiapan agar tidak terbebani secara finansial di kemudian hari.

Lantas, dana darurat disimpan dimana? Sebenarnya, kamu bisa memilih menyimpan dana tersebut dimana saja selama yakin tidak akan terpakai untuk keperluan sehari-hari. Bila ingin menyimpannya dalam bentuk tabungan, sebaiknya simpan di rekening tabungan terpisah dari rekening untuk keperluan harian maupun bulanan. Bisa juga dialokasikan dalam bentuk investasi yang bisa sewaktu-waktu kamu jual saat memerlukan dana.

Cara Menghitung Dana Darurat yang Ideal

Secara umum, untuk bisa menghitung besaran dana darurat yang diperlukan, kamu mungkin ingin terlebih dahulu tahu dana darurat berapa kali pengeluaran rutin. Meski tidak harus selalu namun idealnya dana darurat atau dana yang kamu persiapkan untuk berjaga-jaga adalah sekitar 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan. Misalnya, pengeluaran bulanan sekitar Rp juta, berarti kamu harus punya dana darurat sekitar Rp 15 juta hingga Rp 30 juta.

Setelah mengetahui berapa dana darurat yang ideal, apakah semakin tidak sabar untuk bisa menghitung perencanaan dana darurat dengan cara yang tepat? Berikut adalah beberapa cara menghitung dana darurat sesuai dengan kebutuhan:

1. Dana Darurat 1 Orang

Simulasi atau contoh cara menghitung dana darurat yang pertama adalah untuk kebutuhan satu orang dimana ia tidak memiliki tanggungan selain dirinya sendiri. Misalnya, A berpenghasilan Rp 6 juta dengan pengeluaran Rp 3 juta per bulan.

Karena masih lajang dan hanya menanggung dirinya sendiri, dana darurat yang bisa A persiapkan adalah untuk 1 orang saja, yaitu 3 kali dari pengeluaran rutin bulan. Yaitu 3 x Rp 3 juta = Rp 9 juta.

Dengan kata lain, A harus mempunyai dana darurat minimal atau setidaknya Rp 9 juta yaitu 3 kali dari jumlah pengeluaran rutin setiap bulannya. Dana tersebut bisa A gunakan untuk kebutuhan mendesak termasuk biaya hidup apabila A kehilangan sumber pendapatan karena PHK atau lainnya. Jadi, ia tetap bisa menjalani kehidupannya menggunakan dana darurat yang sudah terkumpul hingga nanti memiliki sumber pendapatan kembali.

2. Dana Darurat 2 Orang (Menikah Tanpa Anak)

Dengan contoh yang sama, yaitu pendapatan Rp 6 juta dan pengeluaran Rp 3 juta setiap bulannya, namun B sudah menikah. Akan tetapi, ia dan pasangannya belum memiliki anak, sehingga contoh cara menghitung dana darurat yang bisa dilakukan adalah:

Jika untuk satu tanggungan kebutuhan dana daruratnya adalah 3 kali pengeluaran rutin, maka saat seseorang menikah, kebutuhan tersebut menjadi bertambah, bukan? Itu artinya, kamu harus mengalikannya, dimana 3 kali 2 orang tanggungan.

Jadi, contoh perhitungan dana darurat yang harus B persiapkan untuk ia dan istrinya adalah 6 x Rp 3 juta = Rp 18 juta.

3. Dana Darurat 3 Orang (Menikah dengan Satu Anak)

Kasus berbeda dari contoh pertama dan kedua, dimana kita akan mencoba menghitung dana darurat untuk si C yang sudah menikah dan memiliki anak. Agar lebih mudah, kita bisa menggunakan nominal pengeluaran dan pemasukan yang sama dengan dua contoh kasus sebelumnya, yaitu pendapatan Rp 6 juta dan pengeluaran Rp 3 juta. Namun, perhitungan secara ril bisa kamu sesuaikan dengan jumlah pengeluaran dan pemasukan ril kamu ya.

Adapun menghitung dana darurat untuk 3 orang adalah 9 x Rp 3 juta = Rp 27 juta. 9 adalah angka yang didapatkan dari hasil minimal dana darurat dikalikan dengan jumlah tanggungan yaitu tiga orang. Oleh sebab itu, didapatkan hasil 9 yang kemudian dikalikan dengan jumlah pengeluaran bulanan pada kasus si C.

4. Dana Darurat 4 Orang (Menikah dengan Dua Orang Anak)

Selanjutnya, semakin banyak tanggungan seseorang, semakin besar pula dana darurat yang harus dikumpulkan. Apabila D merupakan seseorang yang berkeluarga dan memiliki 2 orang anak, itu artinya ia harus mengumpulkan dana darurat untuk 4 orang, yaitu dirinya sendiri, istri, dan 2 anaknya.

Jika D berpenghasilan Rp 6 juta setiap bulannya dengan pengeluaran rutin Rp 3 juta, berikut adalah cara menghitung dana darurat untuk kebutuhan D:

12 x Rp 3 juta = Rp 36 juta

Itu artinya, D harus bisa mengumpulkan dana darurat minimal Rp 36 juta agar bisa menanggung kebutuhan untuk 4 orang.

Nah, kamu juga bisa mulai menghitung dana darurat dengan mengecek besaran pemasukan dan pengeluaran serta berapa banyak tanggungan dalam satu keluarga. Dengan begitu, kamu bisa mulai memperkirakan berapa besaran dana darurat yang harus dipersiapkan dengan membuka pos pengeluaran baru setiap bulannya. Meski bisa dihitung secara mingguan atau harian, namun akan lebih mudah jika dihitung per bulan agar jumlah pengeluaran lebih terarah dan bisa memastikan kalau pengeluaran tidak akan lebih besar dari pemasukan.

Kamu juga bisa memfilter pengeluaran mana saja yang harus menjadi prioritas dan harus dikeluarkan dari pengeluaran bulanan.

Tips Mengumpulkan Dana Darurat

Tips Mengumpulkan Dana Darurat
Sumber Foto: farland2456 Via Shutterstock

Berikut adalah beberapa tips mengumpulkan dana darurat yang bisa kamu coba baik masih single maupun sudah berkeluarga:

1. Cek Kondisi Finansial

Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam mengumpulkan dana darurat adalah mengecek kondisi keuangan, termasuk melihat cashflow pengeluaran dan pemasukan setiap bulannya. Dengan begitu, kamu bisa menentukan persentase dana yang akan digunakan untuk kebutuhan mendesak yaitu dana darurat.

2. Lakukan Secara Bertahap

Setelah tahu jumlah dana darurat yang ideal, rencanakan dana darurat. Namun, sebaiknya mulai secara bertahap agar lambat lain terbiasa dalam menyiapkan dana untuk kebutuhan darurat. Meski dimulai dengan jumlah yang sedikit, kamu bisa menaikkan persentase dana tersebut secara bertahap hingga terbiasa dalam mengalokasikan uang untuk dana darurat.

3. Sediakan Rekening Khusus

Setiap pengeluaran tak terduga dan terduga sebaiknya memiliki rekening khusus. Artinya, rekening tabungan dan dana darurat dibuat terpisah dari rekening kebutuhan atau pengeluaran rutin pokok. Dengan begitu, kamu bisa tetap konsisten dalam mengalokasikan sejumlah dana sebagai dana darurat serta tujuan finansial lain.

Rekening dana darurat juga sebaiknya dibuat khusus dan terpisah dari rekening tabungan agar bisa lebih mudah dalam mengontrol kapan target akan tercapai.

4. Hitung Dana yang Harus Disiapkan

Kebutuhan dana darurat setiap individu mungkin berbeda antara satu dan lainnya tergantung dari berapa banyak tanggungannya. Misalnya, seseorang yang belum menikah dan hanya menanggung biaya dan kebutuhan atas dirinya sendiri memiliki kebutuhan akan dana darurat yang berbeda dengan mereka yang sudah menikah dan memiliki anak.

Sebagai gambaran, seorang single bisa mengumpulkan dana darurat minimal 3 kali pengeluaran bulanan. Lain halnya dengan seseorang yang sudah menikah yang bisa mengumpulkan dana minimal 6 kali pengeluaran hingga 12 kali pengeluaran rutin atau bulanan, tergantung dari jumlah tanggungan, apakah hanya istri, atau sudah memiliki satu atau dua anak.

Jadi, saat mempersiapkan dana darurat, tentukan terlebih dahulu besaran dana yang harus kamu kumpulkan agar nantinya bisa lebih mudah dalam menghitung dana tersebut.

5. Lakukan Secara Konsisten Tanpa Menjadi Beban

Tips sekaligus cara mengumpulkan dana darurat, salah satunya adalah tetap konsisten tanpa menjadikannya sebagai beban. Jadi, apabila ingin mencapai sejumlah dana darurat yang ditargetkan dalam jangka waktu tertentu, memang diperlukan konsistensi dan kedisiplinan dalam mengeluarkan uang untuk kebutuhan tersebut.

Selain itu, pastikan hal tersebut selalu kamu lakukan tanpa menjadikannya sebagai beban sehingga tidak akan merasa stres dan merasa seolah punya tujuan yang harus dicapai. Jadi, nikmati prosesnya dan pastikan dana untuk kebutuhan mendesak selalu dipersiapkan setiap bulannya.

6. Miliki Penghasilan Tambahan

Sudah tahu kan dana darurat berapa kali gaji? Setelah melakukan pengecekan terhadap kondisi keuangan termasuk pengeluaran dan pemasukan, kamu bisa menentukan persentase dana darurat dari penghasilan yang didapatkan setiap bulannya. Pada dasarnya, konsep dari mengumpulkan dana darurat tidak jauh berbeda dengan menabung untuk mencapai tujuan keuangan lain yaitu memerlukan kesabaran dan konsistensi.

Tidak boleh mudah tergoda untuk menghentikan rencana di tengah perjalanan hanya karena merasa kalau kamu tidak bisa lagi membeli barang yang diinginkan atau sekedar mendapatkan hiburan. Agar tetap terjadi keseimbangan finansial meski harus menargetkan sejumlah dana untuk kebutuhan mendesak, sebaiknya miliki pendapatan dari sumber lain. Saat ini, ada banyak cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan seperti berjualan online, menjual jasa atau skill seperti menulis artikel atau desain website, hingga menjadi affiliator dari bisnis atau produk tertentu.

7. Tentukan Jangka Waktu

Agar bisa mengimplementasikan cara hitung dana darurat perusahaan maupun individu, sebaiknya tentukan target waktu untuk bisa mencapai dana yang diperlukan. Hal tersebut akan semakin menambah motivasi dan semangat dalam mengumpulkan dana darurat. Bila perlu, prioritaskan tabungan dana darurat agar bisa lebih cepat terpenuhi tanpa mengabaikan tujuan keuangan lain termasuk menabung, berinvestasi, maupun membayar premi asuransi.

8. Atur Pengeluaran

Menabung adalah kebiasaan baik yang sudah seharusnya dilakukan sedini mungkin. Akan tetapi, sebaiknya tidak hanya berfokus pada menabung saja tetapi juga membuat pos pengeluaran lain, termasuk investasi dan dana darurat. Dengan begitu, kamu bisa memastikan setiap rencana dan tujuan bisa berjalan tanpa harus mengorbankan uang tabungan.

Saat mulai mempersiapkan dana darurat, jangan lupa untuk mengatur pengeluaran dengan baik. Dana darurat sangat penting bagi kesejahteraan finansial di kemudian hari. Tentukan tujuan dan mulailah untuk mengatur pengeluaran dengan lebih bijak. Ketahui juga dasar perhitungan dana darurat agar tidak salah jalan terlebih jika ini kali pertama bagi kamu dalam mengatur dana darurat.

9. Gunakan Dana Darurat Hanya Untuk Kebutuhan Mendesak

Seperti namanya, dana darurat diperuntukan untuk kebutuhan darurat atau mendesak. Jadi, sebaiknya tidak menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan lain yang sifatnya konsumtif. Dengan begitu, kamu sudah punya sejumlah dana yang bisa digunakan kapan saja untuk membiaya kebutuhan darurat baik untuk menjalani kehidupan setelah kehilangan sumber penghasilan atau keadaan darurat lain seperti renovasi rumah akibat bencana alam.

Dana darurat akan sangat berguna terlebih jika kamu tidak memiliki asuransi yang dapat memberikan proteksi finansial. Akan lebih baik apabila melengkapi dana darurat dengan pemilihan produk asuransi yang tepat. Misalnya, asuransi pendidikan untuk kebutuhan pendidikan anak, asuransi properti untuk perbaikan atas kerusakan properti karena beberapa penyebab, dan jenis asuransi lain, termasuk asuransi jiwa yang memberikan proteksi atas terjadinya risiko cacat dan meninggal dunia.

10. Lengkapi Dengan Produk Asuransi yang Tepat

Tips lain yang bisa kamu lakukan dalam mempersiapkan dana darurat adalah melengkapi tindakan tersebut dengan membeli asuransi yang tepat. Asuransi merupakan produk proteksi yang dapat melindungi diri dari pengeluaran yang tidak diharapkan. Dengan asuransi, setiap individu bisa mempersiapkan dan mengelola keuangan dengan lebih baik. Membeli asuransi juga bisa menjadi cara agar dana darurat bisa lebih terarah.

Akan tetapi, pastikan bahwa premi asuransi yang dibayarkan selama periode waktu tertentu tidak akan menjadi beban finansial di kemudian hari. Dengan begitu, tabungan, investasi, dana darurat, dan biaya untuk asuransi akan tetap bisa berjalan berdampingan tanpa mengorbankan salah satunya, terlebih pengeluaran rutin atau bulanan.

Pada dasarnya, cara menghitung dana darurat tidaklah serumit dan sesulit yang dibayangkan. Hanya saja, kamu harus tahu berapa banyak orang yang menjadi tanggunganmu serta menghitung jumlah pemasukan dan pengeluaran per periode tertentu, misalnya per bulan.

Dana darurat merupakan dana yang harus dipersiapkan mengingat fungsi dan manfaatnya yang sangat penting. Selain memiliki dana untuk bisa memenuhi kebutuhan di masa mendesak atau darurat, memiliki dana darurat yang cukup juga bisa menghindarkan diri dari kebiasan buruk seperti berhutang.

Kebiasaan baik dalam menabung dan berinvestasi akan sangat membantu dalam mempersiapkan dana darurat. Karena sudah terbiasa mengelola keuangan dengan baik, mempersiapkan dana darurat tidak akan menjadi beban melainkan tanggung jawab dan keharus yang bisa membantu mendapatkan target dana dalam waktu tertentu.

Informasi lain seputar perencanaan keuangan juga bisa kamu dapatkan dengan mudah yaitu dengan mengakses Qoala Blog. Dengan begitu, kamu bisa mulai merencanakan keuangan untuk masa depan yang lebih baik.