Saat ini mata uang kripto sudah menjadi pusat diskusi umum di sebagian besar percakapan terkait keuangan. Mata uang digital yang diperdagangkan di bursa kripto ini perlahan mulai mendapatkan penerimaan di pasar global sebagai mode pembayaran alternatif untuk mata uang fiat.

Sebagai informasi, cryptocurrency adalah salah satu jenis uang elektronik yang dikelola menggunakan teknologi blockchain. Blockchains sendiri merupakan jaringan komputer canggih yang dibuat menggunakan matematika dan pengkodean.

Berbeda halnya dengan mata uang fiat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan diatur oleh otoritas perbankan, mata uang kripto sepenuhnya terdesentralisasi dan tidak dikeluarkan atau diatur oleh pemerintah atau otoritas mana pun.

Mata uang kripto sendiri terbagi menjadi koin dan token. Koin beroperasi di blockchain mereka sendiri dan memiliki nilai karena digunakan sebagai uang untuk transaksi. Token, di sisi lain, dibangun di atas blockchain yang ada.

Tak sampai situ saja, bursa kripto segera beroperasi di Indonesia. Perkembangan ini cukup membuat para investor antusias. Lantas apa itu bursa kripto? Berikut Qoala berikan ulasan lengkapnya.

Pengertian Apa Itu Bursa Kripto

Pengertian Apa Itu Bursa Kripto
Sumber Foto: Creativan Via Shutterstock

Perlu diketahui bahwa bursa kripto adalah wadah untuk mengawasi perdagangan mata uang kripto. Melalui bursa ini, nantinya kamu bisa mengetahui mata uang kripto jenis apa saja yang sedang untung atau rugi setiap saatnya.

Di Indonesia sendiri sebenarnya belum memiliki bursa kripto. Hal ini sangat disayangkan, mengingat kehadiran bursa ini sesungguhnya sangat penting demi memberikan perlindungan kepada masyarakat investor. Sebab, dalam ekosistem tersebut akan ada lembaga kliring yang memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Aset kripto juga memiliki potensi besar untuk berkembang di Indonesia. Oleh karena itu, mata uang kripto sudah selayaknya diperdagangkan di bursa.

Tetapi tak perlu khawatir, sebab Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Indrasari Wisnu Wardhana, mengatakan pihaknya sedang menggodok rencana pembuatan bursa khusus aset kripto di Indonesia dan bursa kripto segera beroperasi di Indonesia.

Untuk bisa berinvestasi mata uang kripto, masyarakat tanah air saat ini melakukannya di beberapa pedagang aset kripto yang sudah terdaftar di Bappebti. Berikut daftar 13 pedagang aset kripto di Indonesia yang sudah terdaftar:

  • PT Indodax Nasional Indonesia (INDODAX)
  • PT Crypto Indonesia Berkat (TOKOCRYPTO)
  • PT Zipmex Exchange Indonesia (ZIPMEX)
  • PT Indonesia Digital Exchange (IDEX)
  • PT Pintu Kemana Saja (PINTU)
  • PT Luno Indonesia LTD (LUNO)
  • PT Cipta Koin Digital (KOINKU)
  • PT Tiga Inti Utama
  • PT Upbit Exchange Indonesia
  • PT Bursa Cripto Prima
  • PT Rekeningku Dotcom Indonesia
  • PT Triniti Investama Berkat
  • PT Plutonext Digital Asset

Perkembangan Kripto di Indonesia

Cryptocurrencies atau mata uang digital merupakan alat tukar yang cara transaksinya dilakukan secara virtual atau melalui internet. Seperti misalnya, bitcoin, ethereum, litecoin, hingga dogecoin adalah contoh dari ribuan jenis uang kripto.

Mulanya, mata uang kripto muncul pada tahun 1980-an, merujuk Moneycrashers. Saat itu, seorang ilmuwan komputer dan matematikawan Amerika bernama David Chaum menemukan algoritma khusus yang kemudian menjadi dasar dari enkripsi website modern dan transfer mata uang elektronik saat ini.

Chaum sendiri kemudian mengembangkan penemuannya hingga periode 1990-an dan melahirkan mata uang digital yang bernama DigiCash. Namun sayang, inovasinya ini gagal berkembang. Meski begitu penemuan David ini memiliki peran penting dalam pengembangan mata uang kripto selanjutnya.

Belasan tahun kemudian, seorang insinyur perangkat lunak andal bernama Wei Dai menciptakan b-money. Melansir The Balance, B-money memiliki konsep dan sistem yang lebih modern dan kompleks dari DigiCash. Lagi-lagi, b-money gagal berkembang dan tidak pernah berkesempatan digunakan sebagai alat tukar. Memasuki akhir 90-an dan awal 2000-an muncul perantara keuangan digital yang konvensional dan eksis sampai saat ini, yaitu PayPal. PayPal didirikan oleh Elon Musk dan menjadi bukti pembayaran berbagai transaksi online.

Perkembangan Mata Uang Kripto

Perkembangan mata uang kripto mencapai titik terang pada 2008. Di tahun itu, Satoshi Nakamoto menerbitkan buku berjudul ‘Bitcoin – A Peer to Peer Electronic Cash System’, mengutip Forbes.

Isi buku tersebut juga diposting Satoshi ke milis diskusi kriptografi. Setahun kemudian, Satoshi merilis perdana mata uang kripto bernama Bitcoin ke publik.

Perilisan tersebut mendapat dukungan dari pelaku kriptografi. Pada 2010, mulai bermunculan mata uang kripto lainnya. Pertukaran Bitcoin perdana juga terjadi di tahun yang sama. Sejak tahun itu harga mata uang kripto mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini yang membuat banyak orang menambang mata uang kripto yang beredar dalam jumlah terbatas. Namun harganya mengalami penurunan beberapa tahun terakhir akibat regulasi pemerintah dan perlindungan hukum.

Dasar Hukum Mengenai Investasi Kripto

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar, Badan Pengawas Perdagangan Komoditi (Bappebti), Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tirta Karma Senjaya mengatakan, aset kripto layak untuk dijadikan investasi. Sebab ada beberapa dasar hukum yang mengatur.

Aset Kripto telah diatur oleh Pemerintah berdasarkan Peraturan Bappebti Nomor 5 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto di Bursa Berjangka, sebagaimana telah diubah dengan Perda Nomor 9 Tahun 2019, Perda Nomor 2 Tahun 2020, dan Nomor 3 Tahun 2020.

Selain itu, Tirta mengatakan, faktor lain yang melayakkan aset Kripto sebagai investasi adalah memiliki nilai untuk diperdagangkan. Sebagai contoh pada tahun 2012 harga Bitcoin adalah USD 5 hingga USD 7 dan hari ini telah mencapai USD 60.663.

Tak bisa dipungkiri, minat masyarakat dalam berinvestasi aset Kripto sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dari nilai transaksi yang meningkat secara signifikan sebesar 875,2 persen. Di mana pada tahun 2020 nilai transaksi Rp64,9 triliun dan pada 2021 dari Januari hingga September telah mencapai Rp632,9 triliun.

Di samping itu, perdagangan pasar fisik aset Kripto dilakukan secara terbuka. Pihak yang ingin membeli aset Kripto memasukkan nilai sesuai kemampuan keuangan yang dimilikinya maka yang bersangkutan juga akan memperoleh barang yang jumlahnya ekuivalen dengan nilai uang tersebut.

Fluktuasi harga aset Kripto bukan hanya berdasarkan supply and demand namun juga didasarkan pada pertimbangan latar belakang pembuatannya, tujuan pembuatannya, bonafiditas tim yang membuatnya dan faktor pendukung lain.

Jenis-jenis Cryptocurrency

Lalu apa saja jenis dari cryptocurrency atau mata uang digital kripto ini? Berikut ulasan lengkapnya.

1. Bitcoin

Bitcoin adalah mata uang kripto tertua dan terpopuler di dunia. Itu dibuat pada tahun 2009. Ini adalah mata uang kripto terdesentralisasi pertama yang memfasilitasi transaksi menggunakan teknologi blockchain sendiri. Pada saat penulisan, Bitcoin dihargai sekitar Rp671.004.914.

Kelebihan:

Mendefinisikan kelebihan dan kekurangan Bitcoin pada dasarnya akan mewakili mata uang kripto secara umum. Keunggulan pertama dari Bitcoin ialah sifatnya sebagai mata uang kripto, dengan Hash Rate (tingkat kompleksitas algoritma kriptografi) yang semakin canggih, kepercayaan publik juga semakin terjamin untuk terhindar dari risiko seperti pemalsuan. Kepercayaan tersebut turut membantu pengembangan komunitas global yang menguatkan posisinya sebagai mata uang yang tidak mudah goyah dengan kondisi masyarakat. Seperti emas, mata uang kripto dapat menekan laju inflasi.

Kekurangan:

Jika ditelisik lebih dalam, Bitcoin sifatnya spekulatif (dalam kaitan dengan nilai). Nilainya ditentukan oleh sejumlah orang atau unit bisnis yang menerima Bitcoin. Jika semakin banyak yang menggunakan, nilainya akan terus meningkat. Sebaliknya jika semakin sedikit, implikasinya harga jual akan turun. Selain itu sebagai mata uang kripto, Bitcoin tidak mengenal pembatalan transaksi. Prosesnya pun bersifat publik, tidak ada entitas yang dapat memberikan jaminan untuk kelalaian yang menyebabkan kehilangan atau kesalahan dalam proses pengiriman. Dompet hardware (perangkat khusus untuk menyimpan kunci privat) juga rentan diserang virus atau mengalami kerusakan jika tidak dirawat dengan baik, bisa menyebabkan koin melayang.

2. Litecoin

Litecoin dibuat pada tahun 2011 oleh Charlie Lee, lulusan dari MIT dan seorang insinyur di Google. Itu adalah salah satu dari beberapa cryptocurrency pertama yang mengikuti teknologi yang sama dengan Bitcoin. Meskipun dimodelkan pada Bitcoin, Litecoin menghasilkan blok pada tingkat yang lebih cepat, dan, karenanya, menawarkan waktu transaksi yang lebih cepat. Saat ini dibanderol dengan harga Rp 2.399.610.

Kelebihan:

Litecoin juga hadir mencoba menyempurnakan Bitcoin, salah satu hal yang diperbaiki ialah berkaitan dengan waktu generasi blok yang disusun. Rata-rata Litecoin memiliki waktu 2,5 menit, sedangkan Bitcoin rata-rata 10 menit. Algoritma penambangan memang didesain lebih sederhana, membuat miner tidak harus melakukan dengan komputer berspesifikasi super tinggi. Litecoin juga mengaktifkan Segregated Witness, diklaim membuat transaksi koin menjadi lebih cepat dan memberikan biaya yang rendah. Fitur Swap Atom juga dibubuhkan untuk memberikan kemudahan pemilik koin kripto lainnya untuk bertransaksi dengan Litecoin tanpa platform khusus.

Kekurangan:

Risiko Litecoin justru diprediksikan akan terjadi jika pasar tidak memiliki ketertarikan. Porses mining-nya tergolong mudah, hal ini memungkinkan adanya penumpukan stok Litecoin. Di jangka panjang, jika tidak mampu bertumbuh meyakinkan bisa jadi akan pecah “bubble”-nya. Sehingga mengalami penurunan inflasi secara derastis.

3. Dogecoin

Mata uang kripto ini dibuat menggunakan meme populer yang menampilkan anjing Shiba Inu sebagai ikonnya. Meme itu sangat populer seperti cryptocurrency yang harganya meroket setelah menerima dukungan dari CEO Tesla Elon Musk. Musk berhasil mengguncang pasar kripto yang sudah bergejolak dengan mendukung koin meme. Dogecoin, tidak seperti Bitcoin, tidak memiliki batasan jumlah koin yang dapat ditambang. Saat ini dibanderol dengan harga Rp4.280.

Kelebihan:

Nilai Tukar yang Lebih Murah

Hingga tanggal 6 Juni 2021, harga atau nilai tukar Dogecoin terhadap rupiah masih terbilang murah apabila dibandingkan dengan mata uang kripto lainnya.

Saat ini, untuk mendapatkan satu koin Dogecoin, kamu hanya memerlukan uang sekitar 5.300 rupiah saja. Tentu nilai ini jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan 1 keping Bitcoin yang harganya bisa sampai 500 juta rupiah.

Jika kamu tertarik untuk berinvestasi di mata uang kripto ini, kamu harus rajin-rajin menyimak isu dan perkembangan harga yang sedang beredar. Sebab, harga mata uang kripto termasuk Dogecoin sangat rentan terhadap isu.

Tentu kamu tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan karena melewati isu-isu yang signifikan bukan?

Jumlah Pasokan yang Tidak Terbatas

Berbeda dengan mata uang kripto lainnya, jumlah supply Dogecoin tidak terbatas, sehingga Dogecoin tidak akan mengalami kelangkaan dan nilai atau tukar Dogecoin akan bergantung dengan jumlah pembeliannya saja.

Di satu sisi, hal ini akan memudahkan penambang dan pengguna yang ingin mendapatkan mata uang kripto ini. Akan tetapi, di sisi lain, hal ini dapat membuat harga Dogecoin cenderung lebih stabil atau susah naik.

Logikanya adalah, apabila permintaan sebuah barang yang susah dicari (langka) tinggi, maka akan semakin mahal barang tersebut. Begitupun sebaliknya, apabila permintaan sebuah barang rendah, maka walaupun barang tersebut adalah barang langka, maka harganya akan stabil atau bahkan menurun.

Sejauh ini, Dogecoin memang sering mengalami peningkatan gila-gilaan. Diperkirakan hal ini dikarenakan permintaan terhadap mata uang kripto ini masih relatif lebih tinggi daripada jumlah Dogecoin yang ada di pasar mata uang kripto. Tetapi, kemungkinan besar hal ini tidak akan berlangsung selamanya, jadi mari kita lihat beberapa saat ke depan.

Tingkat Penerbitan Tinggi

Dibandingkan dengan Bitcoin, penerbitan Dogecoin jauh lebih tinggi. Penambang yang sukses menambang Dogecoin akan mendapatkan 10.000 koin setiap menitnya, sementara Bitcoin hanya akan mendapatkan 6,25 koin. Apabila hal ini tidak dapat dikontrol dengan baik, maka harga Dogecoin lama kelamaan akan cenderung stabil dan susah naik.

Rentan Terhadap Isu

Sama seperti aset kripto lainnya, nilai Dogecoin sangat dipengaruhi dengan isu-isu yang berkembang. Hal ini terbukti ketika harga aset kripto ini naik pada bulan April lalu.

Kenaikan tajam ini disinyalir karena pemilik Tesla, Elon Musk mengatakan bahwa Dogecoin adalah aset kripto favorit nya. Ini diperparah dengan kenaikan sebelumnya yang diakibatkan oleh kebijakan pajak Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Pengembangan Teknologi yang Terbatas

Hingga saat ini, pengembangan teknologi Dogecoin masih dikembangkan oleh masyarakat secara sukarela sehingga perkembangannya relatif lebih lambat daripada mata uang digital yang teknologinya dikembangkan oleh perusahaan. Sampai tahun 2021, perkembangan teknologi Dogecoin masih terjadi pada tahun 2019.

Kepemilikan Dogecoin Sangat Terkonsentrasi

Dilansir IntoTheBlock, 40% kepemilikan Dogecoin hanya dimiliki oleh 9 dompet. Ini artinya apabila salah satu dari 9 dompet tersebut menjual kepemilikan Dogecoin miliknya, harga Dogecoin secara keseluruhan dapat terpengaruh, entah itu naik atau menurun.

Maka tidak heran apabila harga Dogecoin sangat fluktuatif tergantung dengan jumlah pembelian mata uang digital ini.

Kekurangan:

Kekurangan Dogecoin di antaranya mudah berubah. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan nilainya, bisa saja hari ini nilai dari Dogecoin naik drastis namun karena satu dan lain hal esok harinya nilai mata uang digital tersebut turun sangat dalam.

4. BitcoinCash

Jenis ini baru saja diluncurkan pada bulan Agustus 2017. Akan tetapi bitcoincash kini sudah masuk dalam daftar lima cryptocurrency terbaik. Terdapat alasan dari peluncuran jenis ini. Alasan tersebut adalah karena ada sekelompok pengguna yang tidak setuju dengan beberapa aturan pada jenis bitcoin.

Mereka tidak setuju mengenai aturan-aturan yang berlaku tersebut. Kemudian mereka memutuskan untuk memisahkan diri. Setelah itu membentuk mata uang digital sendiri. Mata uang itu bernama bitcoincash.

Pada mata uang baru ini, kelompok tersebut melakukan beberapa improvisasi. Improvisasi tersebut dilakukan karena menurut mereka akn lebih baik dari bitcoin.

Kelebihan:

Versi upgrade dari Bitcoin dengan memperbaiki beberapa prosedur yang dimiliki, salah satu keandalannya mampu membuat kenaikan nilainya lebih konsisten. Dalam hal kecepatan transaksi, Bitcoin Cash juga tergolong lebih cepat, sehingga menguntungkan pengguna. Tingkat keamanan dan proteksi pun ditingkatkan, dengan turut mempertimbangkan dari segi tampilan dan fitur agar lebih menarik.

Kekurangan:

Risiko kerusakan perangkat keras menjadi salah satu tantangan. Namun justru kelemahan yang mendasar tercipta karena adopsi yang masih belum masif. Hal tersebut menjadikan Bitcoin Cash belum mencapai “Critical Mass”, masa kritis minimum yang diperlukan agar blok berukuran lebih dari 1 Mb dapat selalu tercipta dengan baik, ini faktor utama untuk membuat jaringan lebih stabil. Sedikit demi sedikit mulai mendekati ke sana. Adopsi yang belum masif juga berdampak pada sifat spekulatif yang dimiliki.

5. Feathercoin

Jenis cryptocurrency adalah feathercoin. Jenis ini bersifat open source. Feathercoin dibuat pada bulan April 2013 oleh seorang IT bernama Peter Bushnell. Ia merupakan seorang IT officer yang terletak di Brasenose College, Oxford University. Feathercoin ini memiliki beberapa kemiripan dengan Litecoin. Selain itu, feathercoin berada di bawah lisensi MIT/X11.

Cara Kerja investasi Kripto

Cara berinvestasi dengan mata uang kripto adalah dengan melakukan aktivitas jual beli aset di exchange. Exchange ini berfungsi seperti marketplace, platform yang mempertemukan pembeli dan penjual sampai transfer aset kripto. Transaksi aset kripto terjadi antara para member atau pedagang anggota exchange tersebut.

Berbeda dengan transaksi di bursa saham, yang mana investor harus melewati broker sebagai perantara, di exchange crypto, transaksi langsung terjadi antara investor. Tidak ada broker perantara dalam transaksi di exchange bitcoin.

Penyimpanan bitcoin atau aset kripto dilakukan di ‘wallet’. Persis sama ketika kita punya uang, maka disimpan di dompet atau brankas, namun bedanya adalah penyimpanan bitcoin dilakukan secara digital. Wallet disediakan exchange atau investor bisa punya wallet sendiri. Sama seperti nasabah yang menyimpan uangnya di bank atau di rumah.

Untuk melakukan transaksi aset kripto, investor harus memilih ‘pair’ koin yang akan ditransaksikan. Exchange akan menyediakan berbagai pair di platform. Contohnya adalah Bitcoin / Rupiah (BTC/IDR).

Pasalnya, transaksi bitcoin terjadi di antara member exchange, harga jual beli bitcoin antar exchange bisa berbeda – beda. Investor bisa memantaunya setiap saat di internet untuk mengetahui dimana harga bitcoin yang paling bersaing.

Berikut urutan proses pembukaan akun baru untuk investasi dan transaksi mata uang kripto

  1. Membuat Akun

Mendaftar dan membuka akun di exchange adalah persyaratan utama jika ingin mulai membeli bitcoin pertama kamu untuk kemudian diinvestasikan.

Bitcoin Exchange, atau bursa Bitcoin, merupakan sebutan untuk perusahaan yang menyediakan tempat (platform) khusus yang bisa digunakan oleh orang-orang dari berbagai negara untuk menukarkan Bitcoin dengan mata uang fiat (seperti Dolar AS, Euro, Yuan, Rupiah, dll) atau dengan cryptocurrency yang lain.

Pendaftarannya dilakukan secara online, baik lewat aplikasi mobile atau lewat website. Aplikasi bisa diunduh di Google PlayStore dan Apple Store.

Syarat membuka akun adalah mengisi Nama, Email, alamat, dan menyetujui Ketentuan Perjanjian dan Kebijakan Privasi.

  1. Mendapatkan Verifikasi KYC

Setelah membuka akun, berikutnya kamu harus mendapatkan verifikasi KYC untuk bisa lanjut ke langkah berikutnya. Jika tidak mendapatkan verifikasi ini, kamu tidak bisa melakukan transaksi meskipun sudah buka akun.

Verifikasi KYC adalah proses penting untuk melindungi semua peserta di exchange dan memastikan kebijakan AML (Anti Money Laundering) dilaksanakan dengan baik.

Proses verifikasi KYC terdiri atas unggah foto ID, mengisi data pribadi, mengambil selfie foto dengan gerakan normal dan dengan gerakan acak. Data KYC akan diproses yang setidaknya membutuhkan waktu 1 hari kerja.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat verifikasi yaitu pastikan belum memiliki akun di exchange, memberikan data pribadi dengan benar dan akurat, serta memberikan foto yang sesuai dengan KTP.

KTP harus asli dan harus jelas pada saat di upload. Saat mengambil gambar pastikan wajah terlihat jelas tanpa menggunakan topi dan juga kaca mata. Pastikan wajah berada di tengah agar fotonya sesuai dengan wajah dan pada foto liveness ketika selfie dengan KTP. Jika sudah berhasil silakan pilih tombol selesai, dan tunggu konfirmasi di email.

  1. Melakukan Deposit Terlebih Dahulu

Untuk bisa membeli bitcoin aset kripto lainnya, kamu harus melakukan Deposit rupiah ke rekening yang sudah ditentukan.

Setoran minimum mulai dari Rp30 ribu – Rp50 ribu pada umumnya. Namun, ada juga exchange yang meminta minimum deposit sampai minimum Rp500 ribu. Berikut beberapa cara deposit yang ditawarkan oleh exchange:

  • Transfer bank (rekening & virtual account)
  • E-wallet (OVO, GoPay, ShoppePay)
  • Setor tunai ke kantor
  • PPOB (Alfamart dll)
  • Kartu Kredit, Kartu Debit (hanya exchange di luar negeri)
  • Kamu bisa juga deposit dalam bentuk koin, bisa Bitcoin, Ethereum dan jenis coin lainnya. Di setiap exchange terdapat daftar coin yang diterima sebagai deposit. Exchange akan mengeluarkan ‘alamat’ wallet. Alamat inilah yang digunakan untuk mengirimkan coin dari exchange lain.
  1. Memilih Pair Aset Kripto

Sebelum mulai melakukan transaksi, kamu harus memilih pair atau pasangan yang ingin di tradingkan. Pair paling populer adalah Bitcoin terhadap Rupiah atau berapa harga Bitcoin dalam Rupiah. Pair ini sama seperti ketika membeli valas, USD to IDR, berapa Rupiah harga 1 US$.

Jenis pair aset kripto yang bisa diperdagangkan berbeda-beda di setiap exchange. Pada satu perusahaan exchange saja bisa terdapat 100 lebih pair aset kripto.

  1. Mulai Order

Untuk bisa akhirnya melakukan jual beli, pengguna harus melakukan order di aplikasi atau website exchange. Ada beberapa jenis order yang wajib diketahui karena jenis order berhubungan dengan fee yang harus dibayar:

Limit (Maker)

Jenis order ini adalah user memasang pada harga tertentu dan tidak pada harga yang ada di pasar saat itu. Jadi transaksi tidak langsung terjadi pada saat itu juga.

Pada sisi penjual biasanya limit order dipasang dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar. Tapi kalau pada sisi pembeli, maka harga yang di pasang menjadi lebih rendah dari harga pasar.

Order yang pending akan masuk dalam antrian order Jual/Beli (Order Book). Dengan begitu, member telah menjadi seorang Market Maker. Jenis order ini disebut ‘maker’ karena membuat order baru. Berbeda dengan order taker, yang mengikuti harga di pasar saat itu.

Order ini nanti baru akan tereksekusi ketika harga pasar bergerak menyentuh harga yang dipasang oleh limit order. Selama harga tidak bergerak pada harga yang dipasang, transaksi tidak akan terjadi.

Tidak ada beban fee dari exchange dengan jenis order maker ini alias fee jual-beli adalah nol (0).

Market (Taker / Instan)

Jenis order ini bisa langsung dieksekusi karena mengikuti posisi harga pasar yang ada. Jadi kalau order beli, beli di harga pasar saat itu, kalau order jual, jual di harga pasar saat itu.

Order ini sering disebut pula sebagai order taker atau instan. Disebut Instan karena order langsung terjadi, sedangkan disebut taker karena mengambil harga yang sudah ada di pasar dan tidak membuat harga baru.

Jenis order ini dikenakan biaya oleh exchange. Fee ordernya biasanya sebesar persentase tertentu dari nilai transaksi, mulai dari 0.1% sd 0.3%.

Order Book

Order book adalah data yang disediakan oleh exchange di aplikasi, yang menunjukkan urutan order yang ada di exchange saat ini berdasarkan harga dan jumlahnya. Ketika suatu order sudah terjadi maka berikutnya order tersebut akan keluar dari order book.

Kelebihan order book adalah menunjukkan bagaimana pergerakkan harga di pasar dan kedalaman jumlah ordernya.

  1. Mulai Lakukan Transaksi Beli-Jual

Setelah memilih pair yang ingin diperjual belikan. Kamu tinggal Buat ordernya dengan memasukkan harga dan jumlah Bitcoin yang hendak dibeli, lalu akan muncul jumlah rupiah yang dibutuhkan. Pilih jenis order, taker atau maker.

Kalau memilih taker, order akan langsung tereksekusi disaat itu juga sesuai dengan harga pasar yang ada. Jumlah kepemilikan Bitcoin akan langsung terupdate dan jumlah deposit Rupiah berkurang sesuai dengan jumlah pembelian yang dilakukan.

Kalau memilih maker, order tidak langsung terjadi dan harus menunggu sampai match di harga yang diinginkan. Selama belum terjadi match, order akan menunggu di order book.

Satuan jumlah beli dan jual Bitcoin bisa sampai delapan digit di belakang koma, yaitu 0,00000001 BTC. Jadi, kamu bisa bertransaksi dengan angka yang cukup kecil seperti 0.3870426 BTC.

Proses penjualan Bitcoin sendiri sama dengan pembeliannya. Hanya sekarang, setelah eksekusi berhasil, deposit Rupiah bertambah dan kepemilikan Bitcoin berkurang.

  1. Penarikan/Withdraw

Untuk menarik bitcoin kamu ke dalam bentuk rupiah caranya cukup mudah, yaitu dengan mengajukan penarikan di aplikasi yang digunakan.

Kamu juga bisa menarik bitcoin yang dimiliki di exchange. Tinggal memasukkan alamat wallet yang menjadi tujuan pengiriman bitcoin.

Dibutuhkan waktu beberapa menit sampai 1 x 24 jam untuk proses penarikan rupiah. Karena exchange menggunakan jaringan perbankan untuk mengirimkan uang. Jadi, lama atau cepatnya ditentukan oleh proses di bank juga.

Penarikan dikenakan biaya. Ada pula ketentuan soal minimum dan maksimum penarikan untuk rupiah maupun coin crypto. Masing-masing exchange menetapkan kebijakan biaya withdrawing yang berbeda-beda.

  1. Transfer Bitcoin

Selain ditarik, bitcoin juga bisa ditransfer ke investor bitcoin lainnya yang satu exchange dengan mu. Caranya dengan mengisi alamat wallet yang dituju untuk kirim keluar exchange atau menuliskan user ID untuk kirim ke dalam satu exchange. Alamat wallet menjadi semacam no rekening kalau mentransfer uang.

Wallet adalah tempat menyimpan aset kripto. Sama dengan kita menyimpan uang di dompet. Kamu akan mendapatkan alamat wallet. Alamat ini digunakan untuk mengirimkan atau menerima aset kripto. Kamu juga bisa menyimpan aset kripto di exchange dimana wallet akan dikelola juga oleh exchange, memiliki wallet sendiri.

Kelebihan investasi Kripto

Berikut kelebihan yang bisa didapatkan dari berinvestasi cryptocurrency:

  1. High Return

Investasi mata uang kripto adalah salah satu jenis investasi yang dikenal bisa memberikan high return atau keuntungan yang tinggi selain saham. Harga mata uang kripto seperti bitcoin bisa meningkat cukup drastis.

Hanya dalam waktu hitungan bulan saja nilainya bisa menembus all-time high yang baru. Harga bitcoin pernah naik hingga 354% pada tahun 2020 yang membuatnya bisa mengalahkan return aset keuangan lainnya.

Dengan strategi yang tepat, kamu bisa membeli mata uang dengan murah tapi bisa menjualnya dengan harga yang mahal layaknya saham.

  1. Universal

Seluruh dunia bisa menggunakan cryptocurrency. Oleh karena itu, cryptocurrency dianggap universal karena tidak ada syarat apa pun untuk menjadi penggunanya bahkan pengguna tidak harus menggunakan nama asli dan menyertakan data pribadi apapun.

  1. Cepat dan Mudah

Transaksi dengan cryptocurrency terbilang lebih cepat jika dibandingkan dengan transaksi di bank. Contohnya transfer antar bank internasional biasanya bisa memakan waktu hingga lebih dari satu hari. Sementara itu, perdagangan bitcoin hanya membutuhkan waktu sekitar beberapa menit hingga satu jam.

  1. Transparan

Setiap pengguna cryptocurrency bisa melihat semua transaksi yang sudah pernah dilakukan. Namun, tentunya pengguna tetap tidak akan bisa mengetahui transaksi tersebut dilakukan oleh siapa karena hanya dalam bentuk angka tanpa identitas.

  1. Bisa Digunakan sebagai Alat Bayar di Banyak e-Commerce

Sekarang mata uang kripto bitcoin bisa dijadikan sebagai alat pembayaran di beberapa transaksi digital, meskipun belum banyak.

PayPal yang juga merupakan alat pembayaran transaksi online terbesar di dunia sudah menerima pembayaran dengan Bitcoin. Pengguna PayPal bisa menyimpan dan melakukan transaksi dengan Bitcoin di PayPal.

Bisa digunakan sebagai alat pembayaran jual-beli online untuk beberapa e-commerce internasional/luar negeri seperti eBay dan Amazon.

  1. Aman dan Sah

Investasi crypto telah mendapatkan kepastian hukum soal diperbolehkannya perdagangan Bitcoin di Indonesia membuat investasi di aset kripto ini menjadi lebih aman secara regulasi.

Kekurangan investasi Kripto


Tidak ada investasi yang tidak memiliki risiko, ini dia beberapa kekurangan dari investasi mata uang kripto yang harus diketahui sebelum memutuskan membeli mata uang kripto:

  1. Sangat Fluktuatif

Fenomena kenaikan dan penurunan nilai tukar dari mata uang kripto bisa terjadi begitu cepat dan terkadang bisa sangat ekstrim. Nilainya bisa sangat tinggi, tapi setelahnya bisa merosot tajam. Sama halnya investasi saham, investasi cryptocurrency memiliki karakteristik High Risk High Return.

  1. Rawan Kejahatan Cyber

Cryptocurrency sendiri berbasis teknologi, maka dari itu investasi ini sangat rentan serangan cyber. Jika terjadi kamu akan sulit mendapatkan jika kripto kamu yang hilang atau dicuri.

Telah banyak laporan yang mengatakan sudah banyak pembeli kehilangan investasi mereka akibat diretas. Kalau kamu mau mencari lebih lanjut, coba cek di internet kasus pembobolan exchange di berbagai negara khususnya di tahun 2019.

  1. Minim Regulasi

Peraturan soal cryptocurrency masih cukup baru di Indonesia. Walaupun peraturan ini memberikan legalitas investasi ini menjadi solid di Indonesia, tapi ada juga sejumlah ketentuan yang bisa menimbulkan risiko bagi nasabah.

Dengan adanya bursa kripto, pastinya akan membuatmu tertarik untuk melakukan investasi kripto. Akan tetapi, sebelum melakukannya, sebaiknya kamu pahami terlebih dahulu profil risiko investasi. Dengan mengetahuinya, kamu bisa menentukan produk-produk investasi mana saja yang cocok untukmu.

Tak hanya itu, perlindungan finansial dari asuransi juga penting untuk dimiliki agar kamu tidak terbebani dengan pengeluaran mendadak yang pada akhirnya bisa menguras tabungan. Pilihan produk asuransi beragam sesuai kebutuhan keuanganmu, seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi mobil, asuransi motor, asuransi rumah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan informasi lengkap terkait produk asuransi tersebut, kamu bisa mengaksesnya di Qoala Apps. Dan dapatkan info bermanfaat lainnya seperti belajar saham untuk pemula hanya di blog Qoala.