Kalau kita mulai berinvestasi, terdapat sangat banyak istilah yang perlu kita pelajari untuk bisa melakukan investasi secara lebih matang dan tentunya mendapatkan keuntungan yang sebanding. Salah satu istilah investasi yang cukup sering disebut adalah high risk high return. Orang awam pasti tidak mengetahui istilah yang satu ini sehingga kalau kamu baru saja masuk ke dunia investasi maka kamu harus mengetahui arti high risk high return untuk membantu kamu beradaptasi di dunia investasi secara lebih baik. Berikut ini penjelasan dari Qoala.

Arti High Risk High Return

Arti High Risk High Return
Sumber Foto: FHPhoto Via Shutterstock

Arti high risk high return itu apa? High risk high return adalah kalimat yang asal katanya dari risiko dan keuntungan. Istilah ini menunjukkan kalau investor harus dapat mengarahkan investasinya menggunakan strategi yang sesuai.

Semua investasi tentunya memiliki risiko dan keuntungan. Terdapat tiga instrumen investasi yang dapat dikategorikan ke dalam kategori risk dan return.

  1. Investasi saham memiliki risiko yang tinggi dan pengembalian yang tinggi pula
  2. Reksadana atau obligasi memiliki risiko medium dan pengembalian yang medium pula
  3. Deposito atau reksadana memiliki risiko yang rendah dan pengembalian yang rendah pula

Risiko adalah hal buruk yang terjadi dari diambilnya suatu tindakan dan hal ini terbilang sulit untuk dihindari. Kalau kita lihat dari sisi investasi maka risiko memiliki arti dimana kita tidak bisa mengetahui fluktuasi harga di pasar serta kondisi ekonomi politik negara akan mempengaruhi kegiatan investasi yang membuatnya jadi tidak pasti. Meski hal ini sulit untuk dihindari tetapi investor bisa menggunakan strategi untuk mencegah risiko ini supaya investor juga bisa mengambil keputusan yang lebih tepat.

Keuntungan adalah timbal balik yang didapatkan dari kegiatan investasi. Keuntungan yang didapatkan ini bisa berbentuk laba ataupun manfaat. Terdapat dua tipe keuntungan yang dimiliki oleh investasi seperti expected return yang merupakan pengembalian yang diharapkan serta realized return yang merupakan pengembalian aktual.

Jadi istilah ini adalah teori penting yang harus dipahami oleh semua investor karena kalau investor ingin mendapatkan keuntungan yang tinggi maka risiko yang diemban juga tentunya tinggi. Kalau terdapat investasi yang memberikan keuntungan sangat tinggi maka risikonya juga tentunya sangatlah tinggi. Istilah ini seringkali digunakan sebagai patokan untuk investor supaya lebih berhati-hati terutama mereka yang memiliki instrumen investasi dengan keuntungan yang sangat tinggi.

Keterkaitan High Risk High Return

Kalau kita bicara tentang keterkaitan, tentunya hal ini akan sangat bertolak belakang tapi memiliki hubungan. Apalagi di dunia investasi yang hubungan antara kedua hal ini terbilang cukup lazim. Pada dunia investasi, kamu akan mengetahui banyak faktor seperti supply, demand dan inflasi.

Kalau kamu ingin berinvestasi dengan instrumen keuangan yang keuntungannya tinggi maka kamu juga harus tahu kalau dibalik keuntungan tinggi tersebut terdapat risiko yang besar.

Keterkaitan ini berhubungan dengan risk-return tradeoff. Trade-off risk-return adalah prinsip investasi yang menunjukkan bahwa semakin tinggi risiko, semakin tinggi potensi imbal hasil.

Untuk menghitung trade-off risk-return yang sesuai, para investor harus mempertimbangkan banyak faktor, termasuk toleransi risiko secara keseluruhan, potensi penggantian dana yang hilang, dan lain sebagainya. Investor mempertimbangkan trade-off risk-return pada investasi individual dan portofolio secara keseluruhan saat membuat keputusan investasi.

Trade-off risk-return adalah prinsip perdagangan yang menghubungkan risiko tinggi dengan imbal hasil tinggi. Trade-off risk-return yang tepat bergantung pada berbagai faktor, termasuk toleransi risiko investor, waktu hingga pensiun investor, dan potensi penggantian dana yang hilang.

Waktu juga memainkan peran penting dalam menentukan portofolio dengan tingkat risiko dan imbal hasil yang sesuai. Misalnya, jika seorang investor memiliki kemampuan untuk berinvestasi dalam saham jangka panjang, hal tersebut memberikan potensi bagi investor untuk pulih dari risiko pasar bear dan berpartisipasi dalam pasar bull; di sisi lain, jika seorang investor hanya dapat berinvestasi dalam jangka waktu pendek, saham yang sama memiliki proposisi risiko yang lebih tinggi.

Para investor menggunakan trade-off risk-return sebagai salah satu komponen penting dalam setiap keputusan investasi, serta untuk mengevaluasi portofolio mereka secara keseluruhan. Pada tingkat portofolio, trade-off risk-return dapat mencakup penilaian terhadap konsentrasi atau keberagaman aset yang dimiliki dan apakah kombinasi tersebut menimbulkan risiko yang terlalu tinggi atau potensi imbal hasil yang lebih rendah dari yang diinginkan.

Penggunaan Trade-off risk-return

Berikut ini adalah beberapa penggunaan trade-off risk-return!

Pengukuran Risiko Tunggal dalam Konteks

Ketika seorang investor mempertimbangkan investasi dengan risiko tinggi dan imbal hasil tinggi, investor dapat menerapkan trade-off risk-return pada investasi tersebut secara tunggal maupun dalam konteks portofolio secara keseluruhan.

Contoh investasi dengan risiko tinggi dan imbal hasil tinggi meliputi opsi, saham dengan harga rendah, dan reksa dana terperdagangkan dengan leverage (ETF). Secara umum, portofolio yang terdiversifikasi mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh posisi investasi tunggal.

Sebagai contoh, posisi saham dengan harga rendah dapat memiliki risiko tinggi secara tunggal, tetapi jika itu adalah satu-satunya posisi semacam itu dalam portofolio yang lebih besar, maka risiko yang ditanggung dengan memegang saham tersebut minimal.

Trade-off risk-return pada Tingkat Portofolio

Trade-off risk-return juga ada pada tingkat portofolio. Sebagai contoh, portofolio yang terdiri dari saham-saham menawarkan risiko yang lebih tinggi serta potensi imbal hasil yang lebih tinggi.

Dalam portofolio yang terdiri dari saham-saham, risiko dan imbal hasil dapat ditingkatkan dengan berkonsentrasi pada sektor-sektor tertentu atau dengan mengambil posisi tunggal yang mewakili persentase besar dari kepemilikan.

Bagi investor, mengevaluasi trade-off risk-return yang terkumpul dari semua posisi dapat memberikan wawasan mengenai apakah sebuah portofolio mengasumsikan risiko yang cukup untuk mencapai tujuan imbal hasil jangka panjang atau apakah tingkat risikonya terlalu tinggi dengan kombinasi kepemilikan yang ada.

Lebih baik menggunakan rasio alpha, beta, atau rasio Sharpe untuk hitung return?

Ketiga metode perhitungan tersebut memberikan informasi yang berbeda kepada para investor. Rasio alpha berguna untuk menentukan kelebihan imbal hasil pada suatu investasi. Rasio beta menunjukkan korelasi antara saham dan benchmark yang menentukan pasar secara keseluruhan, biasanya Indeks Standard & Poor’s 500. Rasio Sharpe membantu menentukan apakah risiko investasi sebanding dengan imbal hasil yang didapatkan.

Bagaimana cara menghitung rasio risk-return?

Untuk menghitung rasio risk-return, ambil imbal hasil yang diharapkan (imbalan) dari perdagangan dan bagi dengan jumlah modal yang berisiko.

Apakah investasi dengan risiko lebih tinggi menghasilkan imbal hasil yang lebih baik?

Tidak selalu. Trade-off risk-return yang tepat tergantung pada berbagai faktor, termasuk toleransi risiko investor, waktu menuju pensiun investor, dan potensi penggantian dana yang hilang. Waktu juga memainkan peran penting dalam menentukan portofolio dengan tingkat risiko dan imbal hasil yang tepat. Menurut trade-off risk-return, uang yang diinvestasikan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi hanya jika investor bersedia menerima kemungkinan kerugian yang lebih tinggi.

Pentingnya Kehati-Hatian Dalam Investasi

Investasi merupakan pilihan yang tepat untuk mengoptimalkan penggunaan uang, baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun sebagai tabungan untuk masa depan. Terdapat dua bentuk investasi, yaitu investasi dalam produk keuangan dan investasi langsung dalam bisnis seperti toko, kantor, atau properti. Salah satu produk keuangan yang menjadi pilihan banyak orang untuk berinvestasi adalah reksa dana.

Namun, perlu kecermatan dalam menyikapi investasi, bisa jadi investasi high risk high return yang kamu masuki malah membuat kamu boncos terus. Berikut ini alasan mengapa perlu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam investasi.

Supaya tidak tergoda dengan keuntungan yang besar

Dengan berhati-hati maka ketika kamu mendapatkan tawaran keuntungan yang besar maka kamu akan menggunakan prinsip check and recheck sebelum melakukan investasi. Kamu akan melakukan analisa teknikal dan fundamental bahkan mengecek kondisi pasar terlebih dahulu untuk membeli suatu saham. Keuntungan yang besar tentunya memiliki risiko yang besar, entah kamu melihatnya sekarang ataupun tidak.

Menghemat modal

Investor harus mengelola modalnya supaya bisa bertumbuh dengan cara mendapatkan keuntungan dan terhindar dari fluktuasi. Memahami hal ini membuat kamu akan berhati-hati terhadap penawaran keuntungan yang tinggi dan kemungkinan kerugian karena risiko dari return yang sudah tidak wajar.

Sarana belajar

Kalau kamu merupakan investor pemula maka slogan ini akan membuat kamu mendapatkan semacam rem agar kamu tidak percaya begitu saja terkait dengan tawaran keuntungan yang besar dari sebuah investasi. Hal ini membuat kamu akan menggunakan pengetahuanmu supaya bisa menilai harga dan profit dari saham yang kamu beli.

Pentingnya High Risk High Return Dalam Investasi

Dalam melakukan investasi di dunia keuangan, kamu perlu tahu alasan pentingnya high risk high return. Berikut ini adalah alasan yang dimaksud.

Sebagai acuan untuk belajar

Konsep ini bisa kamu jadikan acuan untuk belajar berinvestasi karena semakin tinggi risiko dari suatu investasi, kamu bisa jadi tahu cara untuk mengurangi risiko tersebut. Kamu tidak akan berspekulasi dan bisa langsung belajar terkait dengan investasi ini.

Supaya tidak terlalu berfokus pada keuntungan saja

Banyak orang yang berinvestasi dan fokus hanya pada keuntungan. Konsep ini membantu orang-orang tersebut supaya tidak mudah tergiur dengan keuntungan saja karena mereka harus mengetahui risiko yang tinggi dari keuntungan yang tinggi tersebut.

Mudah mengalokasikan portofolio investasi

Kamu bisa tahu jumlah yang bisa kamu alokasikan terhadap investasi tersebut

Jadi lebih Waspada

Keuntungan yang terakhir adalah membantu investor supaya lebih waspada ketika sedang berinvestasi karena investor jadi lebih paham bahwa investasi tersebut memiliki risiko yang tinggi.

Contoh Instrumen High Risk High Return

Berbicara tentang konsep high risk high return, terdapat beberapa contoh instrumen yang memenuhi konsep ini. Ada pun instrumen yang dimaksud dijelaskan di bawah ini.

Saham : Instrumen investasi ini adalah saham individual perusahaan yang risikonya tinggi tapi prospek pertumbuhannya terbilang baik.

Reksadana: Instrumen investasi ini memiliki risiko yang tinggi tapi juga memiliki keuntungan yang tinggi pula. Reksadana saham yang fokusnya pada perusahaan dengan prospek pertumbuhan yang baik akan memiliki risiko yang lebih tinggi.

Investasi properti: Instrumen investasi ini bisa diibaratkan seperti pembelian rumah atau tanah yang bisa dijual dengan harga lebih tinggi nantinya.
Investasi mata uang kripto: Investasi ini akan menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi tapi risikonya juga tinggi.

Investasi startup: Investasi ini bisa menawarkan potensi keuntungan yang tinggi kalau perusahaan berhasil tapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi kalau dibandingkan dengan perusahaan yang sudah stabil.

Obligasi: Investasi ini berbentuk surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan jangka waktu tertentu. Risiko yang ditawarkan terbilang sedang tapi terdapat obligasi dengan risiko tinggi dan pengembalian yang tinggi pula seperti obligasi sampah.

Strategi Investasi High Risk High Return

Dalam melakukan investasi high risk high return ada beberapa strategi yang bisa diterapkan di dalamnya. Ada pun beberapa strategi yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Diversifikasi

Hal yang dimaksud dari strategi ini adalah kamu membuat portofolio yang terdiversifikasi dengan cara menyebarkan risiko lewat berbagai macam investasi berbeda.

Membatasi jumlah investasi

Selanjutnya adalah dengan menyisihkan sebagian kecil portofolio supaya bisa memilih investasi yang risikonya tinggi dan potensi keuntungannya juga tinggi. Kalau rugi maka hal ini tidak akan terlalu merugikan kamu.

Mengetahui risiko

Cara pertama untuk mengetahui apakah investasi tersebut memiliki risiko adalah dengan mempelajari dan mengetahui risiko dari investasi yang diterapkan. Kamu harus paham dengan baik terkait dengan faktor apa saja yang menyebabkan investasi itu memiliki risiko yang tinggi.

Memonitor investasi

Jangan langsung mengabaikan investasi ketika baru saja membelinya karena kamu harus memantaunya secara teratur dan mengevaluasi kinerjanya dengan baik. Hal ini dilakukan supaya kamu bisa selalu tahu kapan investasi Kamu akhirnya tidak akan membantu kamu mencapai tujuan keuanganmu.

Membuat rencana keluar

Cara selanjutnya adalah dengan mencari rencana untuk keluar dari suatu investasi ketika kamu mengalami kerugian yang terbilang signifikan. Membuat rencana keluar perlu dilakukan supaya kamu bisa keluar dari situasi di mana tujuan keuangan kamu sudah tidak bisa tercapai.

Long term investment

Cara yang terakhir adalah dengan mencari tahu keadaan jangka panjang dari investasi tersebut. Investasi yang proses pertumbuhannya baik bisa diisi dengan dana yang tidak terlalu besar oleh investor.

Diversifikasi dalam Investasi

Diversifikasi dalam Investasi
Sumber Foto: William Potter Via Shutterstock

Risiko adalah aspek yang tidak bisa dihindari saat melakukan invest. Mengurangi atau meminimalisir risiko dengan menggunakan strategi dilakukan supaya berbagai macam risiko kerugian yang mungkin muncul di masa depan bisa dihadapi dengan baik.

Supaya hal ini bisa dikurangi maka diversifikasi bisa dilakukan. Strategi ini dikenal dengan tidak memasukkan semua telur ke dalam satu keranjang karena kalau semua telur dimasukkan ke dalam satu keranjang maka kemungkinan semua telur akan hancur menjadi lebih tinggi.

Hal ini juga bisa kita terapkan pada kegiatan investasi. Ketika kamu menaruh semua aset kamu pada satu instrumen saja maka kerugian yang bisa kamu rasakan juga jadi lebih besar. Kamu bisa mengatur alokasi dana investasi kamu dengan lebih baik seperti memasukkan sebagian aset kamu ke dalam bisnis yang potensial lewat skema securities crowdfunding.

Skema ini membantu kamu bisa membeli saham dari berbagai macam bisnis yang potensial dengan prospek keuntungan jangka panjang. Skema ini membantu masyarakat bisa mendanai bisnis potensial dari berbagai macam industri serta mendapatkan keuntungan dalam bentuk dividen.

Itulah beberapa informasi yang dapat kami berikan terkait dengan arti high risk high return. Prinsip yang satu ini membuat kamu bisa lebih waspada atas sarana investasi yang terbilang too good to be true.

Lebih baik melakukan analisis yang lebih mendalam terkait dengan investasi tersebut supaya kamu bisa menentukan apakah risiko yang dimiliki oleh investasi itu sebanding dengan risiko yang berani kamu kembali.

Semoga informasi terkait managemen aset mengenai arti high risk high return yang kami berikan di atas dapat membantu kamu untuk berinvestasi secara lebih aman dan mendapatkan keuntungan.