Akhir-akhir ini sudah banyak modus penipuan yang berkedok investasi, salah satunya investasi bodong dari pialang berjangka. Jika kamu seorang investor, maka kamu perlu waspada dan jangan sampai terbuai oleh penawaran pialang berjangka yang ilegal. Sebenarnya, di Indonesia sudah ada Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang merupakan sebuah lembaga milik pemerintah. Lembaga ini berada di bawah naungan Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI. Bappebti memiliki tugas untuk melakukan pengawasan dan pengaturan terkait perdagangan berjangka di Indonesia. Agar tak mudah tertipu dengan investasi bodong, berikut ini Qoala berikan ulasan lengkapnya terkait apa itu pialang berjangka.

Apa Itu Pialang Berjangka

Apa Itu Pialang Berjangka
Sumber Foto: Bangkok Click Studio Via Shutterstock

Sebelum membahas lebih detail, kamu harus paham dulu pengertian dari pialang berjangka. Melansir dari situs resmi Bappebti, pialang berjangka adalah sebuah badan usaha yang melakukan kegiatan jual beli komoditi. Kegiatan ini didasarkan pada Kontrak Berjangka atas amanat dari nasabah dengan menarik sejumlah uang dan surat berharga tertentu sebagai jaminan atau margin untuk menjamin transaksi tersebut. Kegiatan pialang berjangka adalah diawasi oleh Bappebti. Bappebti sendiri memiliki tugas berupa memberikan izin pada badan usaha pialang berjangka.

Sederhananya, pialang berjangka adalah sebuah institusi atau badan usaha yang melaksanakan kegiatan jual beli komoditas berdasarkan Kontrak Berjangka dan Kontrak Derivatif atas dasar amanat dari nasabah. Pialang berjangka merupakan pihak perantara untuk para calon pemegang saham yang akan melakukan pembelian saham pada perusahaan publik.

Bagi kamu yang belum mengerti bagaimana cara kerja perusahaan pialang berikut adalah penjelasannya. Pialang memiliki cara kerja yang berbeda dengan perusahaan lain. Cara kerja pialang akan diawali dengan investor yang akan memberikan perintah kepada pihak pialang untuk melakukan transaksi atau kegiatan jual beli. Kemudian pialang akan menjalankan perintah dari sang investor. Harga dan volume transaksi akan menjadi wewenang investor sepenuhnya. Pialang tidak memiliki hak untuk menentukan harga atau jumlah dari komoditi yang akan diperjualbelikan.

Pialang dalam bentuk individu atau perusahaan bisa mendapatkan komisi dari setiap transaksi yang dilakukannya. Jika semakin banyak transaksi yang dilakukan semakin banyak juga penghasilan yang akan diperoleh.Komisi yang ditentukan juga berbeda-beda, ada yang mendapatkan komisi berdasarkan spread atau selisih antara harga jual jual dan harga beli. Namun, ada juga pialang yang menetapkan komisi berdasarkan tarif spread up atau fixed spread maupun tarif berubah-ubah (floating spread).

Tugas utama pialang pada umumnya adalah membantu investor dalam transaksi di pasar modal. Namun berikut adalah tujuan pialang yang lainnya.

1. Menghubungkan Emiten dengan Investor

Sebagai pemodal atau pemilik dana, investor sedang mencari emiten untuk menginvestasikan uangnya guna mengembangkan perusahaan emiten. Kedua pihak baik investor maupun emiten kerap kali sulit untuk menemukan kecocokan sesuai kebutuhan masing-masing. Namun adanya broker akan menjadi perantara antara perusahaan emiten dan investor.

2. Merekomendasikan Instrumen Investasi yang Terbaik

Selain menjadi perantara emiten dan investor, tugas pialang yaitu juga merekomendasikan instrumen investasi terbaik kepada investor. Dalam dunia invest, broker memiliki kapasitas yang memadai dan bertanggung jawab kepada investor. Sehingga memberi masukan dan saran dalam mengambil keputusan terhadap investor juga merupakan tugas pialang

3. Mendampingi Investor dalam Proses Transaksi

Broker memiliki tujuan lain untuk mendampingi investor selama proses transaksi pasar modal, dimana dalam proses tersebut ada rangkaian perjanjian dan kesepakatan antara emiten dan investor. Pendampingan broker dalam proses transaksi menghindari adanya risiko sehingga dapat berjalan dengan lancar.

4. Menjalankan Perintah dari Investor

Broker hanya perlu menjalankan perintah dari investor. Ketika investor memberikan instruksi untuk menjual saham, brokerharus langsung menjualnya saat itu juga. Begitupun sebaliknya ketika investor menginstruksi broker untuk melakukan pembelian, maka broker harus melakukan transaksi pembelian emiten yang diinginkan investor.

5. Memberikan Rekomendasi Kepada Investor

Perusahaan pialang juga dapat memberikan rekomendasi kepada investor terkait emiten saham yang dapat mereka beli maupun informasi lainnya yang berhubungan dengan saham. Namun, proses pengambilan keputusan akan dikembalikan lagi kepada investor.

Di Indonesia, ada cukup banyak contoh dari jasa pialang berjangka yang aktif beroperasi hingga kini. Akan tetapi, kendalanya, tidak sedikit perusahaan atau institusi pialang berjangka yang beroperasi dan menawarkan layanannya pada masyarakat ini belum terdaftar di Bappebti secara resmi.

Mengetahui hal tersebut, masyarakat perlu bersikap waspada dan harus memastikan legalitas dan kredibilitas pialang berjangka terlebih dulu sebelum memutuskan untuk menggunakan jasanya. Contoh perusahaan pialang berjangka yang legal bisa dengan mudah dilihat di situs resmi Bappebti yang secara berkala diperbarui. Pada pemberitahuan daftar perusahaan pialang berjangka tersebut kamu bisa mengetahui apa saja layanan yang resmi, legal, dan sudah mengantongi izin usaha dari Bappebti.

Jenis-jenis Pialang Berjangka

Jika mengacu dari layanan yang ditawarkan kepada para klien atau penggunanya, jenis pialang berjangka dapat digolongkan menjadi 4, yaitu, Full Service, Deep Discount, Discount Broker, dan Online Broker. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis perusahaan pialang berjangka tersebut.

1. Full Service Broker

Jenis yang pertama ini bisa diartikan sebagai pialang yang menawarkan layanan secara penuh kepada setiap pelanggan atau kliennya. Jenis layanan yang disediakan oleh pialang berjangka jenis ini mencakup pemberian informasi, laporan, analisis, dan juga menjalankan seluruh bentuk instruksi yang diberikan oleh investor.

Dengan sederet layanan yang lengkap dan menyeluruh tersebut, broker full service ini menerima bayaran atau tarif yang paling tinggi ketimbang jenis pialang yang lainnya. Jenis layanan ini umumnya juga dipilih oleh investor atau pemilik modal yang mempunyai tingkat kesibukan tinggi dan membuatnya tak mampu untuk menganalisis emiten atau kondisi pasar akibat keterbatasan waktu dan tenaga.

2. Deep Discount Broker

Jenis yang kedua, yaitu broker deep discount, menyediakan layanan cukup terbatas dibanding dengan jenis pialang yang lainnya. Perusahaan atau institusi pialang berjangka jenis ini hanya menjalankan atau mengikuti instruksi transaksi atau jual beli dari pihak klien saja.

Di samping itu, jenis layanan broker ini juga memelihara atau mengelola rekening milik klien saja berdasarkan perintah yang sudah diberikan sebelumnya. Dalam kata lain, jika investor memilih jenis broker deep discount ini, ia tidak akan mendapatkan analisis yang lengkap dan menyeluruh terkait kondisi pasar yang mampu membantunya dalam mengambil keputusan berinvestasi.

3. Discount Broker

Untuk jenis pialang berjangka yang ketiga, yaitu discount broker adalah layanan yang menjalankan aktivitas jual beli atau transaksi aset sesuai arahan yang diberikan oleh pihak investor. Jenis pialang berjangka ini juga menyediakan layanan lain yang bisa digunakan oleh investor atau kliennya, sebagai contoh, analisis kondisi pasar serta memberi rekomendasi yang mungkin dibutuhkan atau bisa dipilih oleh investor.

Pihak investor atau klien yang menggunakan layanan discount broker ini umumnya telah membekali dirinya dengan pengetahuan dasar terkait investasi dan pasar. Sehingga, layanan dan jasa yang ditawarkan oleh pialang berjangka jenis ini telah cukup untuk memudahkan aktivitas investasi dengan lebih lancar dan optimal.

4. Online Broker

Dahulu, jika ingin melakukan kerja sama dan menggunakan layanannya, pihak investor harus mendatangi dan bertemu langsung terlebih dulu dengan pihak pialang. Untungnya, berkat perkembangan teknologi digital yang semakin maju, kini tersedia pula layanan pialang berjangka berbasis online atau biasa disebut sebagai online broker.

Jasa online broker ini memanfaatkan sistem layanan secara daring agar lebih mudah serta nyaman dilakukan oleh kedua belah pihak. Dengan menjadi klien layanan pialang berjangka ini, investor tetap dapat bertransaksi serta berinvestasi dengan praktis dan nyaman tanpa harus mendatangi secara langsung kantor pialang.

Bahkan, semenjak proses pendaftaran dan pengajuan, calon investor bisa langsung melakukannya secara online melalui aplikasi ataupun situs resmi dari perusahaan pialang berjangka. Dengan kemudahan tersebut, jangkauan pelanggan dari layanan pialang berjangka pun akan menjadi lebih luas dan menyeluruh ketimbang sebelumnya.

Perbedaan Pialang Berjangka Legal dan Ilegal

Perbedaan Pialang Berjangka Legal dan Ilegal
Sumber Foto: Ground Picture Via Shutterstock

Tentunya penting sekali untuk kamu dalam memilih pialang yang legal. Karena ini akan sangat berpengaruh terhadap portofolio investasimu ke depannya. Di Indonesia sendiri ada beberapa pialang yang sudah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kamu bisa melakukan pengecekan sebagai referensi untuk menentukan pialang yang akan digunakan. Berikut beberapa perbedaan dari pialang berjangka legal dan ilegal yang perlu kamu ketahui:

Pialang Berjangka Legal

Adapun ciri-ciri dari pialang berjangka legal, diantaraya:

  1. Mempunyai izin atau legalitas dari Bappebti.
  2. Memiliki nama berjangka atau futures pada perusahaan atau instansi.
  3. Melakukan penyetoran rekening atau margin secara terpisah atau Segregated account yang telah terdaftar di Bappebti.
  4. Transaksi dilaporkan ke bursa berjangka serta didaftarkan ke lembaga kliring berjangka.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah pialang agar bisa disebut sebagai pialang yang legal. Di Indonesia sendiri, ada 96 pialang yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa pialang tersebut adalah sebagai berikut.

  • Indo Premier Sekuritas
  • Mandiri Sekuritas
  • Samuel Sekuritas Indonesia
  • Mirae Asset Sekuritas Indonesia
  • Morgan Stanley Sekuritas Indonesia
  • MNC Sekuritas

Masih ada banyak pialang legal yang sudah terverifikasi di Indonesia. Untuk membaca daftar lengkapnya, kamu bisa mengaksesnya di situs resmi BEI.

Pialang Berjangka Ilegal

Kamu juga perlu mengenali terlebih dahulu ciri-ciri pialang ilegal yang melakukan trading komoditi berjangka:

  1. Melakukan trading berjangka tetapi tidak memiliki izin usaha resmi sebagai pialang berjangka dari Bappebti.
  2. Umumnya, pialang legal akan menggunakan kata ‘berjangka’ atau ‘futures’ pada nama perusahaannya. Oleh karena itu, jika terdapat perusahaan pialang berjangka tidak menggunakan kata ‘berjangka’ atau ‘futures’, kemungkinan besar perusahaan tersebut adalah pialang ilegal yang melakukan trading berjangka. Pialang ilegal juga sering mencantumkan kata ‘forex’ atau ‘fx’ pada nama perusahaannya.
  3. Penyetoran margin tidak melalui rekening terpisah (segregated account) atau bank penyimpan margin, melainkan margin langsung disetor ke rekening perusahaan pialang atau bahkan langsung ke rekening pemilik perusahaan pialang tersebut. Pialang legal selalu menggunakan rekening terpisah (segregated account) atau bank penyimpan margin untuk penyetoran margin nasabah.
  4. Penerimaan nasabah oleh pialang ilegal secara umum dilakukan secara online, tanpa memiliki perjanjian standar seperti pemberitahuan adanya risiko, perjanjian pemberian amanat, dan aplikasi pembukaan rekening. Sementara, penerimaan nasabah secara online maupun offline oleh pialang legal selalu disertai perjanjian standar.
  5. Pendaftaran transaksi nasabah kurang jelas dan tidak ada pihak yang melakukan penjaminan transaksi saat trading melalui pialang berjangka ilegal. Sementara itu, dalam trading berjangka dengan pialang legal, setiap transaksi nasabah dijamin oleh lembaga kliring berjangka. Di Indonesia, terdapat dua lembaga kliring berjangka Indonesia, yaitu PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) dan PT Indonesia Clearing House (ICH).
  6. Produk atau kontrak berjangka yang ditawarkan tidak terdaftar di bursa berjangka, baik Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) maupun Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI).
  7. Tidak mencantumkan alamat kantor perusahaan. Adapun alamat perusahaan, bisa jadi alamat tersebut palsu.
  8. Tidak memiliki Wakil Pialang Berjangka (WPB) yang memiliki izin dari Bappebti. Salah satu tugas Wakil Pialang Berjangka adalah menjelaskan dokumen risiko perdagangan dan perjanjian pemberian amanat kepada nasabah saat pendaftaran dan sebelum membuka akun trading.
  9. Mekanisme penyelesaian pengaduan nasabah cenderung tidak jelas.

Ada sedikit tips yang mungkin bisa menjadi pertimbangan. Ini harus disesuaikan dengan pilihan dan kebutuhan pribadi kamu. Untuk kamu yang masih pemula dan baru mencoba belajar di dunia investasi, maka bisa memilih jenis layanan pialang berupa full service broker. 

Sementara jika kamu sudah mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang cukup baik dan lama di dunia investasi atau pasar modal. Kamu bisa memilih layanan perusahaan pialang berjangka deep discount broker. Untuk lebih meminimalisir pengeluaran kamu, apalagi jika yang diinvestasikan adalah dana perusahaan.

Sebelum kamu memulai untuk memakai jasa pialang atau broker, sebaiknya kamu mengetahui cara memilih pialang yang tepat, berikut adalah tipsnya.

1. Cek Keabsahan Perusahaan Pialang

Kamu harus mengecek keabsahan atau legalitas perusahaan yang akan kamu gunakan jasanya. Kamu bisa meminta bukti dengan menunjukkan dokumen legalitas. Jika semua sudah aman, kamu akan terhindar dari penipuan karena perusahaan yang kamu gunakan sudah diawasi oleh pengawas pasar modal.

2. Pilih yang Terpercaya dan Memiliki Kemampuan Memadai

Biasanya perusahaan yang sudah memiliki reputasi dan branding baik akan dikenal oleh masyarakat luas. Reputasi yang baik tidak hanya dilihat dari legalitasnya namun bisa dilihat dari hasil analisis dan rekomendasinya yang cukup akurat.

3. Perhatikan Riwayat Pialang dengan Investor Terdahulu

Riwayat broker dapat menunjukkan kemampuannya dalam membantu menyelesaikan transaksi hingga meraup keuntungan yang maksimal. Selain itu kamu bisa melihat apakah hubungan dengan investor yang sebelumnya berjalan dengan baik. Kamu juga perlu memperhatikan testimoni yang memiliki potensi tinggi dalam penilaian kinerja perusahaan itu.

4. Sesuaikan dengan Kebutuhan

Terakhir, kamu baru bisa memilih perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Karena broker sendiri terdiri dari beragam jenis dan layanan yang berbeda, jangan sampai salah memilih yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Pastikan juga komisi yang kamu berikan sesuai dengan kemampuan kamu, sehingga tidak memberatkan kamu kedepannya.

5. Menghitung Komisi Sesuai Anggaran

Tips terakhir untuk dapat memilih perusahaan pialang berjangka dengan tepat adalah menghitung komisi yang mereka tawarkan. Setiap perusahaan pialang menawarkan harga komisi yang berbeda-beda tergantung dengan pelayanan yang dibutuhkan investor. Sesuaikanlah anggaran yang kamu miliki dengan jumlah komisi yang harus dibayar.

6. Contoh Pialang Legal di Indonesia

Di Indonesia, pialang yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri sudah mencapai 96 pialang. Beberapa pialang tersebut adalah sebagai berikut.

  • Indo Premier Sekuritas
  • Mandiri Sekuritas
  • Samuel Sekuritas Indonesia
  • Mirae Asset Sekuritas Indonesia
  • MNC Sekuritas
  • Morgan Stanley Sekuritas Indonesia
  • BNI Sekuritas
  • Phillip Sekuritas Indonesia
  • Stockbit
  • BCA Sekuritas
  • PT Ajaib Sekuritas
  • CGS-CIMB Sekuritas Indonesia
  • Panin Sekuritas
  • RHB Sekuritas
  • Sinarmas Sekuritas

Itu dia beberapa hal yang wajib kamu ketahui perihal apa itu pialang berjangka dan sebelum memulai untuk berinvestasi. Selain itu, kamu juga bisa melihat informasi lainnya terkait investasi dan asuransi seperti saham murah melalui Qoala Apps dan Blog Qoala.