Salah satu alternatif dalam menyimpan uang dengan aman dan ideal sambil mencari keuntungan adalah deposito. Pilihan produk investasi satu ini memiliki jangka waktu dalam penyimpanannya, sehingga kamu tidak dapat sembarangan mengambil uang kapan saja seperti halnya tabungan. Selain itu, bunga yang lebih tinggi dari tabungan serta lebih stabil dari produk investasi lain seperti reksadana dan saham juga membuat deposito menjadi pilihan yang tepat. Umumnya, instrumen investasi ini kerap menjadi favorit para ibu rumah tangga maupun para investor dengan tipe konvensional.

Deposito tak hanya berfungsi sebagai tabungan berjangka saja, melainkan dapat dijadikan sebagai salah satu produk investasi yang menguntungkan. Bisa dibilang, keuntungan rata-rata yang ditawarkan pun relatif stabil dibandingkan dengan produk investasi lain seperti emas, saham, maupun obligasi. Imbal hasil yang didapat pun cukup lumayan dengan jaminan return yang stabil tersebut. Hal inilah yang membuat produk investasi satu ini masih terus dilirik dan memiliki peluang yang cukup baik dari tahun ke tahun.

Lantas, apa yang dimaksud dengan deposito dan bagaimana cara buka serta simulasinya? Simak ulasan Qoala berikut ini agar kamu bisa memiliki investasi yang paling tepat sesuai kebutuhan dan kemampuanmu!

Apa Itu Deposito?

Apa Itu yang Dimaksud dengan Deposito
Sumber foto: Andrii Yalanskyi via Shutterstock

Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetoran dan penarikannya hanya dapat dilakukan dalam waktu tertentu saja. Jika dana diambil sebelum waktu yang ditentukan, maka nasabah akan dikenakan denda atau penalti yang jumlahnya ditentukan oleh bank.

Umumnya, jangka waktu yang ditawarkan untuk produk investasi ini adalah 1, 3, 6, 12, hingga 24 bulan. Semakin lama kamu menyimpan dana, maka bunga yang ditawarkan akan semakin tinggi.

Selain itu, kamu juga tidak perlu khawatir soal keamanan. Pasalnya, produk investasi ini telah dijamin oleh LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan sehingga cenderung aman.

Jenis-jenis Deposito

Jenis-jenis Deposito
Sumber foto: SOMKID THONGDEE via Shutterstock

Setelah paham mengenai pengertiannya, maka selanjutnya kamu perlu tahu mengenai jenis-jenis dari produk investasi satu ini yang tersedia di pasaran.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, produk investasi ini memiliki jangka waktu tertentu, sehingga kamu tidak dapat menarik uang sebelum jatuh tempo. Meski demikian, jika kamu ingin memperpanjang masa deposit, perpanjangannya juga dapat dilakukan secara otomatis dengan sistem ARO atau Automatic Roll Over.

Berikut ini 3 jenis deposito yang perlu kamu pahami.

1. Deposito Berjangka

Deposito berjangka merupakan salah satu jenis produk yang paling dikenal oleh masyarakat dengan peminat tertinggi. Penarikan deposito berjangka hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan dan pilihan di awal. Produk ini dapat diterbitkan atas nama perorangan atau lembaga. Nantinya, pihak bank akan memberikan bunga yang langsung ditransfer melalui rekening yang terdaftar.

Tingkat suku bunga dari instrumen investasi berjangka ini tergolong lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Namun, uang yang disimpan hanya dapat diambil ketika jatuh tempo saja sesuai dengan jangka waktu yang dipilih.

2. Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito merupakan sertifikat yang tidak mengacu hanya pada nama seseorang atau lembaga tertentu. Hal ini membuat sertifikat instrumen investasi ini dapat dipindahtangankan serta diperjualbelikan.

3. Deposito On Call

Deposito on call merupakan tabungan berjangka yang waktu penyimpanannya relatif singkat, yaitu minimal 7 hari dan maksimal 1 bulan. Jenis instrumen investasi satu ini hanya dikhususkan untuk penyimpanan dana dengan jumlah yang besar.

Manfaat dan Keuntungan Memiliki Deposito

Manfaat dan Keuntungan Memiliki Deposito
Sumber foto: Panchenko Vladimir via Shutterstock

Berikut ini beberapa manfaat dan keuntungan yang akan kamu dapat dengan memiliki deposito.

1. Mendapatkan bunga

Keuntungan memiliki deposito yang pertama adalah mendapatkan bunga yang relatif kompetitif dibandingkan dengan tabungan biasa. Instrumen investasi satu ini bisa memberikan bunga 3 kali lipat dibandingkan suku bunga tabungan. Besaran bunga yang diberikan tergantung dari jangka waktu penyimpanan yang dipilih. Bunga tersebut dapat langsung dimanfaatkan untuk menambahkan dana tabungan atau digunakan untuk kebutuhan yang lain.

2. Uang tersimpan dengan aman

Dengan membuka deposito, maka uang yang kamu simpan akan tersimpan dengan aman di bank. Melalui LPS, bank menjamin dana instrumen investasi yang kamu miliki ini hingga Rp2 miliar dengan suku bunga tertinggi. Jadi, penyimpanan uang melalui deposito bank tergolong aman.

3. Salah satu cara berinvestasi dengan mudah

Deposito merupakan salah satu cara berinvestasi dengan aman dan mudah bagi investor pemula. Risiko investasi sangat kecil karena dana dijamin oleh LPS. Risiko hanya terjadi jika negara mengalami masalah politik yang besar serta krisis ekonomi yang parah. Selain itu, nilai produk investasi satu ini juga tetap dan stabil, atau dengan kata lain tidak terpengaruh kondisi pasar modal serta pasar uang.

4. Mudah dalam mengakses bunga

Keuntungan dan manfaat lain yang didapat dari instrumen investasi satu ini adalah adanya kemudahan dalam mengakses bunga. Jadi, meskipun dana deposito tidak dapat diambil dalam jangka waktu tertentu, bunga tetap dapat dinikmati oleh nasabah. Bank dapat mentransfer bunga deposito ke rekening nasabah untuk dinikmati.

Kelebihan Deposito

Kelebihan Deposito
Sumber foto: Foryoui3 via Shutterstock

Setelah mengetahui manfaat dan keuntungan dari produk investasi ini, kamu juga perlu tahu beberapa kelebihan deposito berikut:

1. Tingkat risiko rendah

Dibandingkan dengan produk investasi lainnya, deposito memiliki risiko yang sangat kecil bahkan hampir tidak ada. Karakteristik nilai investasi yang tidak tergantung dengan pasar membuatnya tidak berubah-ubah seperti saham, reksadana, atau instrumen investasi lainnya.

Sistem pengelolaan uang pada instrumen investasi satu ini juga sudah ditetapkan sejak awal sehingga tidak mungkin terjadi perubahan secara tiba-tiba. Oleh karena itu, simulasi bunga deposito yang ditawarkan sejak awal tidak mungkin berbeda jauh dengan kenyataan.

2. Tingkat keamanan terjamin

Selain bebas risiko, penempatan uang pada instrumen investasi satu ini juga terjamin keamanannya. Dana pada deposito telah dijamin oleh LPS sehingga aman. Bahkan jika bank mengalami kebangkrutan, uang kamu tetap aman karena dijamin LPS.

3. Pendapatan per tenor dapat dinikmati

Meskipun dana yang disimpan di instrumen investasi ini tidak dapat diambil hingga tanggal jatuh tempo, kamu tetap masih dapat menikmati keuntungan dari penempatan dana tersebut. Bunga atau keuntungan dari deposito dapat diambil sewaktu-waktu dan dinikmati tanpa harus menunggu tanggal jatuh tempo.

Kekurangan Deposito

Kekurangan Deposito
Sumber foto: wutzkohphoto via Shutterstock

Meskipun banyak kelebihan yang ditawarkan, tetap saja produk investasi ini tidak luput dari kekurangan. Berikut ini beberapa kekurangannya yang juga perlu kamu ketahui:

1. Keuntungan tergolong kecil

Salah satu prinsip investasi yang perlu dipahami adalah semakin besar risiko investasi, maka semakin besar potensi keuntungan yang akan didapat. Sebaliknya, semakin kecil risiko investasi, maka potensi keuntungan yang akan didapat juga semakin kecil. Hal ini juga terjadi pada deposito.

Instrumen investasi satu ini memiliki risiko yang rendah, sehingga potensi keuntungan yang didapat juga kecil bila dibandingkan jenis investasi lainnya. Memang, tingkat bunga yang ditawarkan cenderung lebih besar daripada tabungan. Namun, dibandingkan dengan saham dan obligasi, keuntungannya masih tergolong lebih kecil.

2. Terkena inflasi

Kekurangan lain dari jenis investasi satu ini adalah adanya kemungkinan terkena inflasi. Inflasi terjadi setiap tahun, sehingga uang yang didepositokan juga akan mengalami penurunan nilai karena inflasi. Hal ini disebabkan oleh harga bahan pokok yang meningkat dari tahun ke tahun.

3. Dikenakan pajak

Produk investasi satu ini termasuk dalam instrumen pajak penghasilan atau PPH, sehingga wajib pajak wajib membayar pajak setiap tahunnya. Pajak deposito dikenakan 20% per tahun yang dipotong dari bunga. Jadi, keuntungan dari kepemilikan instrumen inipun tidak seluruhnya akan kamu dapatkan, melainkan terkena potongan pajak sebesar 20%.

4. Biaya penalti

Selain pajak, terdapat juga biaya penalti pada produk deposito. Biaya penalti ini akan dikenakan jika kamu menarik dana yang telah kamu investasikan sebelum tanggal jatuh tempo.

Ciri Khas Deposito

Ciri Khas Deposito
Sumber foto: Andrii Yalanskyi via Shutterstock

Setelah mengenali manfaat dan keuntungan, kelebihan, serta kekurangannya, selanjutnya kamu perlu tahu beberapa ciri khas atau karakteristik yang dimiliki. Hal ini penting kamu ketahui sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada produk satu ini.

1. Minimal Setoran

Saat membuka rekening di bank, kamu diwajibkan untuk menyetor uang dengan minimal sekian rupiah. Begitu juga dengan instrumen investasi satu ini, yakni terdapat minimal setoran sebesar Rp5 juta yang harus dibayarkan. Meskipun demikian, besaran minimal setoran pada masing-masing bank bisa saja berbeda tergantung dari kebijakan masing-masing.

2. Risiko-risiko yang Mungkin Terjadi

Meskipun risiko yang ditawarkan cenderung kecil, tetapi kamu tetap harus paham risiko-risiko apa saja yang mungkin terjadi. LPS akan menjamin uang simpanan pada instrumen investasi satu ini sebesar kurang dari Rp2 miliar dengan bunga maksimal 7,5%. Jadi jika dana yang kamu simpan nominalnya lebih dari jumlah tersebut, maka tidak ada yang menjamin dana yang kamu simpan.

3. Jangka Waktu Simpanan Deposito

Jenis investasi ini merupakan produk perbankan yang memiliki jangka waktu simpanan. Simpanan tersebut tidak dapat diambil sewaktu-waktu sebelum jangka waktu berakhir. Umumnya jangka waktu simpanan deposito adalah 1, 3, 6, 12, atau 24 bulan yang dapat ditentukan sendiri oleh nasabah. Oleh karena itu, kamu harus lebih berhati-hati dalam menentukan jangka waktu simpanan karena tidak dapat diambil sebelum tanggal jatuh tempo.

4. Proses Pencairan Dana Deposito

Proses pencairan deposito berbeda dengan tabungan biasa. Proses pencairan tersebut tidak bisa dilakukan sewaktu-waktu layaknya tabungan. Setelah kamu menentukan pilihan jangka waktu, maka pencairan dana tersebut harus sesuai dengan jangka waktu yang telah dipilih. Jika tidak, maka kamu akan dikenakan biaya penalti yang membuat keuntungan dari investasi ini tidak maksimal.

5. Bunga Deposito

Bunga deposito relatif lebih tinggi daripada tabungan biasa. Hal ini dikarenakan jangka waktu penyimpanan uang pada instrumen investasi ini terbilang lebih panjang. Meskipun demikian, suku bunga deposito sudah ditetapkan sejak awal sehingga keuntungan yang didapat dari kepemilikan investasi tersebut umumnya lebih kecil dibandingkan produk investasi lainnya seperti saham, sukuk dan obligasi, maupun emas.

6. Deposito Sebagai Jaminan

Deposito merupakan salah satu aset yang dapat dijaminkan sebagai syarat pinjaman bank. Jaminan tersebut dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti aset lain seperti rumah atau tanah untuk dijaminkan. Namun, perlu dicatat, tidak semua bank bersedia menerima jaminan dalam bentuk instrumen investasi satu ini.

7. Produk Kena Pajak

Kamu juga perlu tahu bahwa salah satu jenis investasi ini termasuk ke dalam produk kena pajak, yang artinya keuntungan yang akan kamu terima harus dikenakan potongan pajak sebesar 20%. Ketentuan mengenai perpajakan ini sudah ditentukan oleh undang-undang dan harus dilaksanakan.

Syarat serta Cara Buka atau Pengajuan Deposito

Syarat serta Cara Buka atau Pengajuan Deposito
Sumber foto: Africa Studio via Shutterstock

Instrumen investasi satu ini merupakan salah satu produk perbankan yang banyak dilirik oleh masyarakat karena bunganya yang lebih tinggi dari tabungan biasa. Namun, masih ada yang belum mengetahui bagaimana cara membuka rekening tersebut untuk mulai berinvestasi. Berikut ini syarat serta cara menabung pada jenis investasi satu ini yang perlu kamu tahu.

Syarat Membuka Deposito

Beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum membuka deposito antara lain:

  • Fotokopi identitas diri, dapat berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), atau paspor
  • Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
  • Telah memiliki rekening tabungan di bank tersebut (misal, kamu ingin membukanya melalui Bank BCA, maka kamu harus memiliki rekening tabungan di Bank BCA)
  • Mengisi formulir pengajuan atau permohonan pembukaan untuk jenis investasi ini
  • Menyiapkan dana minimal atau setoran minimal sesuai yang dipersyaratkan oleh bank

Cara Menabung di Deposito

Lantas bagaimana cara menabung di deposito? Berikut langkah-langkah perlu kamu lakukan.

  • Datang langsung ke bank tempat pembukaan deposito yang dituju
  • Pastikan kamu telah membawa semua dokumen persyaratan secara lengkap
  • Ambil nomor antrian menuju CS atau customer service, jika perlu mintalah informasi pada security atau staff bank yang lain
  • Setelah nomor antrian dipanggil, sampaikan kepada CS bahwa kamu ingin membuka simpanan deposito beserta besaran dana serta jangka waktu yang kamu pilih
  • Tanyakan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan deposito, seperti besaran bunga, sanksi, penalti. pajak dan sebagainya
  • CS akan memberikan formulir yang harus kamu isi, lalu isilah formulir dengan data yang sebenarnya. Sertakan juga dokumen persyaratan yang diminta
  • CS akan memeriksa kesesuaian isi formulir dengan dokumen persyaratan yang lain. Jika sudah sesuai, maka pembukaan rekening dapat segera diproses
  • Setelah diproses, CS akan memberikan dokumen berupa slip atau surat yang menyatakan besaran beserta jangka waktu sesuai yang kamu pilih. Simpan dokumen ini baik-baik untuk mencairkan dana yang kamu investasikan saat tanggal jatuh tempo nanti

Mudah bukan? Jangan lupa untuk mencatat tanggal jatuh tempo pencairan dana yang telah kamu investasikan pada produk ini, agar kamu tidak melewatinya.

Bunga Deposito

Bunga Deposito
Sumber foto: TZIDO SUN via Shutterstock

Selain memperhatikan jangka waktu atau tanggal jatuh tempo, kamu juga perlu tahu mengenai bunga yang terkait. Tingkat suku bunga deposito memang lebih besar ketimbang bunga tabungan biasa, hal inilah yang membuat produk investasi satu ini banyak dilirik oleh masyarakat. Lantas apa sebenarnya bunga deposito itu dan bagaimana cara menghitungnya?

Apa Itu Bunga Deposito?

Bunga deposito merupakan nilai yang harus diberikan oleh bank kepada pemegang produk investasi tersebut sebagai imbalan atas simpanan nasabah. Sama seperti simpanan perbankan lain, tingkat suku bunga deposito ditentukan oleh beberapa faktor yang saling terkait. Umumnya suku bunga yang berlaku pada instrumen investasi ini memiliki besaran antara 3% hingga 6%, tergantung dari jangka waktu simpanan.

Cara Menghitung Bunga dan Keuntungan Deposito

Untuk menghitung bunga serta keuntungan dari instrumen investasi ini, terdapat 2 rumus yang digunakan yaitu menghitung berdasarkan total pendapatan dan menghitung berdasarkan profit. Namun, sebelum mulai menghitung, kamu perlu memastikan besaran tingkat suku bunga deposito bank serta besaran pajak terlebih dahulu. Selain menggunakan cara di bawah ini, kamu juga bisa menggunakan kalkulator deposito yang biasanya tersedia di setiap bank.

a. Menghitung berdasarkan total pendapatan

Dengan menghitung berdasarkan total pendapatan, kamu akan mengetahui kisaran profit atau keuntungan secara keseluruhan hingga waktu jatuh tempo. Berikut ini rumus cara penghitungannya:

“Setoran Pokok + (Profit dari Bunga Deposito – Jumlah Pajak Deposito)”

Profit dari bunga deposito = (Setoran Pokok x Suku Bunga Deposito x Tenor*dalam satuan hari) / 365 (hari)

Jumlah pajak deposito = Tarif Pajak x Profit dari Bunga Deposito

b. Menghitung berdasarkan profit

Jika kamu menghitung bunga atau keuntungan dari instrumen investasi satu ini berdasarkan profit, maka kamu akan mendapatkan kisaran profit yang akan kamu dapatkan setiap bulan. Begini rumus penghitungannya:

“(Suku Bunga Deposito x Setoran Pokok Deposito x 30 hari x 80%) / 365 hari”

Perlu kamu ketahui bahwa persentase 80% merupakan persentase pendapatan setelah dikurangi dengan persentase pajak yang harus ditanggung  yaitu 100% – 20%.

Daftar Produk Deposito dari Bank Terbaik di Indonesia

Daftar Produk Deposito dari Bank Terbaik di Indonesia
Sumber foto: yebemoto via Shutterstock

Lantas bunga deposito yang tinggi ada di bank apa? Berikut ini merupakan daftar produk deposito terbaik dengan bunga tertinggi di Indonesia yang perlu kamu tahu.

1. Merdeka Bukopin

Deposito Merdeka dari Bank Bukopin merupakan salah satu produk investasi terbaik yang menyediakan fitur penarikan dana kapan saja. Nasabah akan dibebaskan dari biaya penalti jika mencairkan dana sebelum tanggal jatuh tempo. Meskipun demikian, bunga hanya bisa dicairkan ketika tenor berakhir. Jumlah minimal setoran yang ditawarkan dari opsi instrumen investasi ini adalah Rp10 juta dengan suku bunga 5,25% di setiap tenor yaitu 1, 3, 6, dan 12 bulan.

2. Deposito BRI

Deposito terbaik lainnya adalah deposito BRI yang menyediakan 2 macam produk, yaitu Deposito Rupiah dan Deposito Internet Banking. Deposito Rupiah mengharuskan nasabah untuk membuka rekening deposito secara offline dengan jumlah minimal setoran Rp10 juta. Sedangkan Deposito Internet Banking dapat dibuka secara online melalui internet banking BRI dengan minimal setoran Rp5 juta. Produk ini juga membebaskan nasabah dari biaya admin. Untuk tingkat suku bunga yang ditawarkan tergantung dari jangka waktu serta nominal yang ditentukan.

3. Bank Mayora

Bank Mayora juga menyediakan pilihan produk investasi terbaik dengan suku bunga yang cukup tinggi, yaitu 5,5% dengan tenor 1, 3, 6, 9, dan 12 bulan. Untuk membuka produk investasi ini, minimal nominal yang harus disetor adalah sebesar Rp8 juta. menariknya, deposito Mayora dapat digunakan sebagai jaminan kredit jika kamu membutuhkannya.

4. Digibank by DBS

Pilihan produk terbaik lainnya adalah deposito Digibank yang ditawarkan oleh Bank DBS. Pembukaan produk satu ini dapat dilakukan secara online dengan aplikasi. Suku bunga yang ditawarkan juga cukup tinggi, yaitu mencapai 6% dengan jangka waktu atau tenor 1, 3, 6, 9, dan 12 bulan. Minimal setorannya pun cukup terjangkau, yakni hanya Rp1 juta.

5. Jenius Maxi Saver

Jenius Maxi Saver merupakan deposito dari aplikasi Jenius yang dikeluarkan oleh Bank BTPN. Untuk bisa membuka rekening instrumen investasi dari Jenius ini, kamu cukup meng-install aplikasi saja, atau dengan kata lain tidak perlu datang langsung ke bank. Bunga yang ditawarkan Jenius Maxi saver adalah sebesar 4% hingga 6% tergantung dari besaran nominal dan jangka waktu.

6. Deposito BNI

Pilihan instrumen investasi terbaik lainnya yang bisa kamu pilih adalah deposito BNI. Berapa bunga deposito BNI 2020? Produk ini memberikan penawaran bunga 4,25% hingga 5,5% tergantung dari nominal dan tenor yang dipilih. Minimal setoran untuk berinvestasi pada produk dari Bank BNI ini adalah mulai dari Rp10 juta.

7. Deposito Mandiri

Bank Mandiri menawarkan produk investasi satu ini dengan suku bunga 3,5% untuk semua tenor dan nilai simpanan. Untuk pemberian bunganya, Bank Mandiri akan memberikan opsi kepada nasabah apakah akan mengambil bunga bulanan atau ketika tanggal jatuh tempo.

8. Deposito BCA

Pilihan investasi lain yang tak kalah menarik juga bisa kamu temukan di Bank BCA. Berapa bunga deposito BCA di tahun 2020? Bunga yang ditawarkan oleh produk investasi ini adalah sebesar 3,5% untuk semua nominal dan tenor yang dipilih. Dari berbagai pengalaman masyarakat yang membuka deposito BCA, mereka diwajibkan untuk menyetor dana minimal Rp8 juta. Untuk simulasi keuntungannya, nasabah dapat menghitungnya sendiri atau bertanya langsung pada CS saat akan membuka rekening.

9. Deposito Permata

Bank lainnya yang menawarkan produk investasi satu ini adalah Bank Permata. Salah satu keuntungan yang ditawarkan adalah fleksibilitas. Maksudnya, nasabah diberi kebebasan memilih pembayaran bunga secara bulanan atau saat jatuh tempo yang telah disepakati. Selain itu, nasabah juga diberikan fasilitas Automatic Roll Over (ARO) yang memungkinkan mereka untuk memperpanjang produk pilihan secara otomatis. Penempatan dananya juga tersedia dalam berbagai pilihan jangka waktu. Tak hanya itu, selain di cabang, nasabah juga dapat membukanya dengan mudah dan praktis melalui PermataNet atau PermataMobile X.

Perbedaan Deposito dan Tabungan

Perbedaan Investasi Deposito dan Tabungan
Sumber foto: enciktepstudio via Shutterstock

Deposito dan tabungan sama-sama merupakan produk perbankan, tetapi keduanya jelas memiliki perbedaan. Perbedaan paling mencolok dari keduanya terlihat dari jenis atau tujuannya.

1. Produk atau Instrumen Investasi

Deposito merupakan produk investasi, sedangkan tabungan merupakan bentuk simpanan.

2. Suku Bunga

Selain itu dilihat dari suku bunga, bunga deposito lebih tinggi dari bunga tabungan.

3. Jangka Waktu Pengambilan

Deposito memiliki jangka waktu tertentu yang tidak dapat diambil sewaktu-waktu, sedangkan tabungan tidak memiliki tenor dan dapat diambil sewaktu-waktu.

4. Dapat Dijadikan Jaminan Pinjaman atau Kredit

Tak hanya itu, beberapa produk deposito bisa dijadikan jaminan pinjaman atau kredit, sedangkan tabungan tidak bisa.

Ketentuan Pajak

Ketentuan Pajak Investasi
Sumber foto: enciktepstudio via Shutterstock

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bunga instrumen investasi satu ini dikenakan pajak penghasilan.

Bunga deposito menjadi objek kena pajak dalam PPh Pasal 4 ayat 2.

Besaran pajak yang dikenakan adalah sebesar 20% untuk produk dengan nominal lebih dari Rp7,5 juta. Nantinya, bunga yang akan diterima akan dikurangi oleh besaran pajak.

Tips Memilih Deposito

Tips Memilih Deposito
Sumber foto: Alexander Ishchenko via Shutterstock

Agar keuntungan yang didapat dari instrumen investasi yang kamu miliki bisa maksimal, kamu dapat mempraktekkan beberapa panduan investasi dan tips memilih produk paling tepat berikut ini.

1. Pilih jangka waktu sesuai kebutuhan

Pastikan dana yang disimpan dalam deposito dalam jangka waktu tersebut merupakan dana tidak terpakai.

2. Bandingkan suku bunga antar bank

Pilih produk dengan bunga yang menarik dan sesuai dengan jangka waktu yang dipilih.

3. Perhatikan biaya administrasi dan penalti

Pilih produk dengan biaya administrasi rendah serta penalti yang wajar.

4. Perhatikan fitur lain yang ditawarkan oleh bank

Beberapa bank menawarkan fitur tertentu seperti penarikan bunga di waktu tertentu dan bilyet yang dapat dijadikan jaminan kredit.

5. Miliki jaring pengaman untuk investasimu

Selain berinvestasi, pastikan juga kamu memiliki perlindungan dari segala risiko yang mungkin terjadi di dalam hidup. Kamu bisa memiliki asuransi sebagai bentuk proteksi paling tepat.

Istilah-istilah dalam Deposito

Istilah-istilah dalam Deposito
Sumber foto: Drozd Irina via Shutterstock

Nantinya ketika kamu sudah membuka rekening, kamu akan dihadapkan pada beberapa istilah-istilah terkait produk investasi satu ini, seperti:

a. Break Deposito

Istilah ini berarti situasi pencairan deposito sebelum jatuh tempo.

b. Deposito ARO (Automatic Roll Over)

Istilah ini berarti produk investasinya tersedia dalam jangka waktu yang otomatis diperpanjang ketika nasabah tidak mengambil dana pada saat jatuh tempo.

c. Suku Bunga Deposito

Istilah ini berarti tingkat bunga atau keuntungan yang diberikan oleh bank sebagai imbalan atas penyimpanan dana.

Itulah beberapa hal mengenai deposito yang perlu kamu tahu, mulai dari jenis, manfaat, hingga bunga yang akan didapat. Tentunya, berinvestasi dengan deposito akan memberi rasa aman dan nyaman karena suku bunga yang lebih tinggi dari tabungan dan risikonya yang cukup rendah. Namun, jika kamu merupakan tipe investor yang suka dengan risiko dan berharap keuntungan lebih, tentu produk ini tidak terlalu disarankan. Sambil berinvestasi, jangan lupa juga untuk miliki perlindungan untuk keuangan kamu. Dengan memiliki proteksi yang tepat, anggaran dana investasimu tentunya tidak akan terganggu. Yuk, temukan berbagai artikel keuangan lain tentang investasi hingga asuransi terlengkap hanya di Qoala Blog!