Ada beberapa tips menabung yang bisa kamu pilih dan lakukan, salah satunya dengan berhemat dan berinvestasi. Akan tetapi, tingkat kedisiplinan menetapkan target dan memonitor tabungan juga sangat dianjurkan aset kita makin bertambah. Oleh karena itu, dengan melakukan tips menabung yang benar, kita bisa mencapai tujuan finansial dengan mudah. Mulai dari pengusaha, karyawan, mahasiswa, atau pelajar harus mengerti cara untuk menabung dengan baik untuk masa depan masing-masing. Agar memudahkanmu dalam menabung, Qoala sudah merangkum 10 tips cara menabung yang benar serta efektif dan membuat kamu cepat kaya. Apa saja?

1. Tetapkan Tujuan Menabung Dengan Rinci

Tetapkan Tujuan Menabung Dengan Rinci
Sumber Foto: Jantanee Runpranomkorn Via Shutterstock

Salah satu cara terbaik untuk menghemat uang adalah dengan punya tujuan. Mulailah berpikir apa sebenarnya tujuanmu menabung. Apakah itu untuk jangka pendek satu sampai tiga tahun) ataukah jangka panjang (empat tahun atau lebih). Kemudian perkirakan berapa banyak uang yang diperlukan dan berapa lama waktu yang diperlukan bisa menabung memenuhi target tersebut.

  • Tujuan umum jangka pendek: Dana darurat (biaya hidup tiga sampai sembilan bulan), liburan atau uang muka mobil
  • Tujuan umum jangka panjang: Uang muka untuk rumah atau proyek renovasi, pendidikan atau pensiun anak

2. Tentukan Target dan Batas Waktu Menabung

Sebelum mulai menabung, kamu juga perlu menentukan tujuan yang pasti. Kamu bisa memulainya dengan hal-hal yang disukai, seperti menabung untuk traveling atau membeli kendaraan atau gadget baru.

Namun agar semakin terarah, bagaimana cara menabung yang baik adalah membuat target sesuai dengan jangka waktu pencapaiannya. Misalnya, kamu menentukan target jangka pendek seperti membeli motor baru secara cash yang harus dicapai dalam waktu maksimal 2 tahun. Atau, kamu ingin mencapai target jangka panjang membeli rumah secara cash yang harus direalisasikan maksimal dalam 10 tahun.

Dengan begitu, kamu akan memiliki fokus dan tujuan yang jelas, sehingga tidak akan mudah tergoda pada sesuatu yang tidak terlalu dibutuhkan. Dengan niat untuk mencapai tujuan yang memang diinginkan, maka sedikit demi sedikit tumbuh keinginan untuk belajar mengaplikasikan bagaimana cara menabung yang baik untuk masa depan jangka pendek dahulu.

Setelah mulai terbiasa dan mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut, mulainya untuk meng-upgrade tujuan menabungmu ke tujuan yang lebih besar. Seperti tabungan untuk menikah, pergi haji, atau tabungan untuk biaya pendidikan anak di masa depan.

3. Gunakan Metode Menabung yang Mudah Dilakukan

Ada beberapa metode menabung yang bisa kamu pilih dan sesuaikan dengan kemampuan, diantaranya adalah:

  • Cara Menabung Efektif dengan 20.000

Tips menabung yang dipopulerkan oleh seorang motivator bernama Ippho Santosa. Beliau membeberkan cara menabung mudah yang unik dan efektif yaitu kamu menyiapkan sebuah celengan dan menabungkan setiap uang Rp20.000 yang kamu temukan ke dalam celengan tersebut.

Jadi, misalkan kamu berbelanja dan mendapatkan kembalian tiga lembar Rp20.000, maka semua uang Rp20.000 tersebut harus langsung kamu tabungkan. Atau jika kamu menemukan selembar uang Rp20.000 di dalam tas atau saku maka uang tersebut pun wajib kamu masukan kedalam celengan yang terlah dipersiapkan.

Cara tersebut terbilang efektif, coba kamu bayangkan. Misalkan dalam sehari kamu mendapatkan uang sebesar Rp20.000 sebanyak 3 lebar, dalam seminggu saja ada kamu sudah mengumpulkan sebesar Rp420.000.

  • Cara Menabung Efektif sistem Tanggal

Ingat menabung bukanlah penyisihan uang sisa, namun menyisihkan uang sebelum digunakan. Cobalah tips menabung terbalik tanggal ini, misalkan dalam satu bulan terdapat 30 hari. Jadi pada tanggal 1 kamu harus menabung sebesar Rp30.000, pada tanggal 2 menabung sebesar Rp29.000, tanggal 3 menabung sebesar Rp28.000 dan seterusnya. Sampai pada akhir bulan tanggal 30 kamu memasukan uang Rp1.000 ke dalam tabungan yang telah diisi sebulan penuh.

Dalam 30 hari saja kamu kurang lebih telah menabungkan sebesar Rp465.000. Lakukan hal tersebut rutin setiap bulannya. Sesuaikan juga dengan ada berapa hari dalam satu bulan tersebut. Misalkan dalam satu bulan terdapat 31 hari, mulailah menabung pada tanggal 1 dengan nominal uang Rp31.000 yang disisihkan ke dalam tabungan kamu.

  • Menabung Uang Receh

Jangan anggap remeh uang receh, kamu pernah mendengar pepatah yang mengatakan bahwa sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Belajar dari pepatah tersebut coba kamu kumpulkan setiap uang receh yang didapat dan ditemukan dalam tas, saku, ataupun dompet setiap harinya. Sediakan celengan dengan ukuran yang cukup besar, karena uang recehan lumayan memakan tempat. Kamu pernah mendengar seseorang yang berhasil membeli kendaraan bermotor dengan uang receh? Cara seperti ini dapat dikatakan menabung mudah yang unik dan efektif juga memiliki dampak besar.

  • Menabungkan Uang Kertas Terkecil

Setiap hari kamu coba cek dompet, lihat uang kertas kamu dengan nominal terkecil dan tabungkan uang tersebut. Ada baiknya kamu mengatur jam berapa kamu akan menabungkan uang tersebut. Misalkan, setiap sampai rumah setelah beraktifitas seharian langsung cek dompet kamu. Apabila terdapat uang Rp10.000 sebagai nominal terkecil dan segera tabungkan lah uang tersebut. Mudah bukan?

  • Menabung sebagai hukuman

Menabung juga bisa dijadikan sebagai hukuman. Kamu bisa membuat aturan sesama teman, saudara, atau pada diri sendiri untuk menabung jumlah tertentu setiap kali kita melakukan sesuatu yang kurang baik. Contohnya, kamu bisa menabung Rp10.000 setiap kali berkata kasar, Rp20.000 setiap kali telat masuk kantor, dan berbagai kebiasaan buruk lainnya yang kamu ingin hindari.

  • Menabung dengan imbalan

Kompetisi menabung juga bisa kamu lakukan sama istri atau teman sekantor, dan pemenangnya tentu bakal dapat hadiah yang sifatnya “tak perlu dibeli dengan uang.” Bila tantangan ini kamu lakukan bersama orang serumah, pemenangnya bisa saja dibebastugaskan untuk cuci piring, baju, atau bersih-bersih rumah.

  • Menabungkan uang terkecil di dompet

Khusus buat yang sering naik kendaraan umum, sedia uang elektronik saja tentunya tak akan aman. Kamu juga harus sedia uang tunai di dompet untuk jaga-jaga. Ada baiknya untuk mengambil uang dalam besaran terkecil di dompet setelah pulang kerja dan menabungnya ke celengan atau toples. Tanpa disadari di akhir bulan uang itu pun makin bertambah banyak.

4. Langsung Sisihkan Uang Tabungan di Awal

Cara menabung yang keempat adalah sesuaikan cara menyisihkan uang dengan kemampuan dan kenyamananmu melakukan cara tersebut. Jangan memaksakan cara menabung yang tidak membuatmu nyaman saat melakukannya, agar tujuan menabung tetap dapat terealisasi. Beberapa cara menentukan jumlah nominal tabungan yang dapat dilakukan adalah dengan menetapkan persentase ataupun melawan tanggal.

Jika menggunakan persentase, idealnya sisihkan antara 10 – 25% total gaji, keuntungan, atau uang saku milikmu untuk ditabung. Jumlah nominal yang terkumpul tiap bulannya jika menggunakan cara ini tentu beragam, sehingga jumlahnya sesuai dengan kemampuanmu.

Sementara jika menggunakan cara melawan tanggal, kamu dapat melakukannya seperti ini. Pad tanggal 1, sisihkan sebesar Rp 30 ribu rupiah. Tanggal 2 sebesar Rp 29 ribu. Terus setiap harinya hingga pada tanggal 30 tabungkan sebesar Rp 1 ribu rupiah. Nominal yang akan terkumpul dengan cara ini adalah minimal Rp 465 ribu tiap bulannya.

Setelah mengetahui nominal yang ideal untuk ditabung, selanjutnya kamu dapat melakukan cara sebelumnya, yakni menyisihkan tabungan di awal. Bisa dengan menggunakan fitur autodebet pada rekening. Namun, jika kamu ingin mengincar nominal yang lebih besar, cara menabung yang bisa dicoba adalah dengan membeli celengan Rp 10 juta atau Rp 20 juta dalam setahun.

Bila tidak menemukan celengan yang dimaksud, kamu dapat mencetak sendiri lembar nominal untuk mencapai Rp 20 juta dalam setahun dan menempelkannya pada celengan yang dibeli. Sedikit tips tambahan, yakni dengan mencoret kolom nominal uang tiap kali kamu telah memasukkan nominal uang tersebut ke dalam celengan.

5. Buat Budgeting Pengeluaran

Agar hasil jerih payah dan keringatmu tidak “numpang lewat” begitu saja setiap bulannya, kamu harus pintar-pintar dalam menyisihkan gaji untuk ditabung. Tapi, apakah kamu sudah tahu bagaimana cara menghitung besaran yang harus masuk tabungan?

Gunakan Metode 50-30-20

Metode 50/30/20 menjadi salah satu cara ampuh untuk mengatur keuangan bulanan agar tidak boros. Seringkali, orang-orang mengeluarkan banyak uang hingga lupa memenuhi kebutuhan pokok. Alokasi gaji yang belum tepat dapat membuat orang kesulitan dana mengatur keuangan. Untuk itu, kamu harus memilih cara mengatur keuangan yang cocok.

Salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia versi Majalah Times, Elizabeth Warren mempopulerkan metode ini pertama kali. Atur penghasilan dengan metode 50-30-20 ini mudah dilakukan oleh semua orang dari berbagai kalangan. Mulai dari orang berpenghasilan tinggi sampai orang dengan gaji minim. Oleh sebab itu, metode ini bisa menjadi alternatif dalam perencanaan keuangan.

Sederhananya, metode 50-30-20 ini akan mengalokasikan pendapatanmu sebesar 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk memenuhi keinginan pribadi, dan 20 persen lainnya disisihkan untuk tabungan.

Secara lebih terstruktur, cara kerja metode budgeting gaji 50-30-20 ini dapat direalisasikan sebagai berikut:

1. Alokasi 50 Persen Gaji untuk Kebutuhan Pokok

Sebagian besar penghasilanmu harus mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari. Untuk itu, kamu harus mengalokasikan 50 persen penghasilan untuk membeli bahan makanan, alat mandi, biaya listrik, pulsa, obat-obatan, biaya transportasi, asuransi, dan sebagainya. Pastikan kamu menghitung 50 persen dari penghasilan bersih setiap bulan. Agar lebih optimal, kamu bisa membuat daftar pengeluaran setiap bulan sehingga tidak mengalami overspending.

Misalkan penghasilanmu Rp4 juta, maka kamu bisa mengalokasikan Rp2 juta untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Dalam hal ini, kamu harus mengenali prioritas pos pengeluaran dan mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

2. Alokasi 30 Persen Gaji untuk Keinginan

Selanjutnya, kamu bisa mengalokasikan 30 persen gaji untuk kebutuhan hiburan atau hal-hal yang kamu inginkan. Misalnya, langganan layanan streaming film, jalan-jalan, staycation, belanja, dan sebagainya. Semua orang butuh self reward juga, bukan? Kamu bisa mengalokasikan 30 persen penghasilan untuk memenuhi keinginanmu sebagai bentuk self reward. Kategori ini mencakup pengeluaran sekunder atau tersier di luar kebutuhan pokok setiap bulan.

3. Alokasi 20 Persen Gaji untuk Tabungan dan Investasi

Kegiatan menabung dan investasi menjadi bagian penting dalam mengatur keuangan. Untuk menyimpan dana darurat, kamu bisa alokasikan ke rekening khusus sehingga dapat mempersiapkan dana di situasi tak terduga.

Di samping menabung, investasi dapat mengoptimalkan penghasilanmu untuk mempersiapkan tujuan finansial di masa yang akan datang. Misalnya, kamu ingin mempersiapkan biaya nikah, beli rumah, beli kendaraan, dana pensiun dan sebagainya.

6. Segera Lunasi Hutang

Jika kamu sudah terjebak di dalam situasi beban utang mulai mengganggu alokasi finansial untuk kebutuhan sehari-hari, maka kamu harus serius menemukan cara melunasi utang secara efektif serta bijak. Untuk itu, kamu bisa coba mengikuti beberapa rekomendasi cara melunasi utang yang bisa dilakukan demi mengembalikan kestabilan finansial.

1. Buatlah rekapitulasi utang

Dalam mencoba melunasi utang secara efektif, kamu perlu membuat rincian daftar atau rekapitulasi utangmu terlebih dahulu. Cara melunasi utang ini merupakan langkah penting untuk dilakukan agar kamu bisa menemukan skema terbaik dalam kembali menghadirkan kestabilan finansial dengan melunasi utang.

Buatlah daftar utang, mulai dari cicilan rumah, cicilan kendaraan, cicilan kartu kredit, serta cicilan pinjaman lainnya yang kamu miliki saat ini. Beri informasi secara rinci terkait jumlah total serta cicilan per bulannya. Selanjutnya kalkulasikan dengan pendapatan yang kamu punya.

Cara melunasi utang ini bisa membantumu merencanakan atau memilih beban utang mana saja yang jadi prioritas utama untuk dilunasi agar kondisi keuanganmu kembali stabil dan kamu bisa menjalani hari-hari lebih nyaman.

2. Perkuat niat dan tekad

Setelah kamu selesai membuat daftar utang yang dimiliki, cara melunasi utang selanjutnya adalah untuk beristirahat sejenak sekaligus memperkuat niat dan tekad. Mungkin setelah mengetahui total beban utang yang dimiliki saat ini bisa saja kamu merasa cemas dan takut tidak bisa melunasi segala macam tagihan yang dimiliki tepat waktu. Untuk itu, kamu harus tenang dan beristirahat sejenak.

Gunakan waktu istirahat ini untuk berpikir jernih sambil menumbuhkan niat dan tekad yang kuat. Pasalnya, niat dan tekad ini dibutuhkan agar kamu mampu disiplin dalam menjalani tanggung jawabmu untuk melunasi utang yang dimiliki saat ini. Pastikan juga kamu memikirkan tentang konsekuensi yang mungkin saja akan mengganggu alokasi dana kebutuhan sehari-hari demi menjalankan cara melunasi utangmu secara efektif.

3. Mulai bayar dengan skala prioritas

Saat kamu yakin bahwa kamu sudah punya niat yang kuat dan memahami konsekuensi dari cara melunasi utang yang efektif ini, segera mulai untuk membayar utang secara perlahan. Berdasarkan catatan utang yang dibuat, kamu akan menemukan beban utang mana saja yang masuk ke dalam daftar prioritas.

Kamu bisa mengatur skala prioritas dari perhitungan tenor serta besaran total dari beban utang yang dimiliki. Pastikan untuk membayar secara maksimal utang yang masuk ke dalam skala prioritas tersebut. Sedangkan untuk utang yang berada di luar skala prioritas bukan berarti kamu tidak membayarnya terlebih dahulu. Kamu perlu tetap membayar utang di luar prioritas dengan cara pembayaran minimum.

Cara melunasi utang ini bisa dilakukan jika memang utang prioritas tersebut memiliki beban nilai yang besar serta punya jangka waktu sebentar, sehingga satu per satu utang kamu bisa dilunasi secara efektif tanpa hadirnya beban lain.

4. Menjual barang yang tidak terpakai

Jika dirasa penghasilanmu masih kurang memenuhi dalam membayar utang yang dimiliki, kamu bisa untuk menjual barang-barang yang tidak terpakai sebagai salah satu cara melunasi utang yang efektif. Barang-barang yang tidak terpakai ini biasanya masuk ke dalam kategori barang subtitusi atau barang komplementermu sehari-hari.

Jika kamu memiliki 5 pasang sepatu, kamu bisa menjual 2 pasang sepatu terlebih dahulu untuk menambah biaya dalam melunasi utangmu. Dalam menjual barang sebagai cara melunasi utang, kamu juga bisa memaksimalkan peran media sosial atau layanan e-commerce untuk membantumu dalam mempromosikan barang yang hendak dijual sehingga dapat laku dalam waktu yang singkat. Namun, jika kamu khawatir menjual barang-barangmu ke orang yang tidak dikenal, kamu bisa lebih dulu menawarkan barang-barang tersebut kepada saudara atau sahabatmu.

5. Take over kredit

Kamu merasa bahwa cicilan kendaraan jadi salah satu beban utang yang menyulitkanmu dalam melunasi utang, bahkan setelah menjalani berbagai cara melunasi utang secara efektif? Mungkin kamu bisa melakukan take overkredit. Take over kredit merupakan salah satu cara melunasi utang yang cukup efektif.

Kamu bisa menjual kembali kendaraan milikmu yang masih memiliki cicilan untuk dilanjutkan kepada pihak pembeli kendaraan nantinya. Selain itu, kamu pun akan memiliki kemungkinan untuk mendapatkan dana segar tambahan sebagai salah satu solusi dari cara melunasi utang secara efektif.

6. Cari penghasilan tambahan

Mencari penghasilan tambahan juga merupakan salah satu cara melunasi utang yang efektif untuk dilakukan agar dapat segera menyelesaikan beban utang yang dimiliki. Dengan memiliki penghasilan tambahan, kamu akan lebih leluasa mengatur keuangan untuk membagi dalam melunasi utang serta kebutuhanmu sehari-hari.

Jika utangmu sudah lunas dan kamu masih menggeluti profesi tambahan tersebut, kamu pun bisa mengalokasikan dana tersebut sebagai simpanan tambahan atau dana darurat untuk digunakan di masa depanmu nantinya.

7. Jangan kembali berutang

Dalam menjalankan cara melunasi utang yang efektif, sangat tidak dianjurkan untukmu membayar utang dengan cara kembali berutang. Alangkah lebih baiknya kamu menyelesaikan segala beban utang yang dimiliki hingga lunas. Agar kamu tidak lagi mengalami kondisi kesulitan dalam melunasi utang, ada baiknya bagimu untuk mengubah gaya hidup yang dimiliki.

Minimalisasi keberadaan utang untuk kebutuhan yang esensial, seperti kepemilikan rumah atau kendaraan. Untuk keperluan yang bersifat non esensial seperti liburan atau belanja gadget, akan lebih baik jika kamu menyiapkan tabungan terpisah demi memenuhi keinginan tersebut.

7. Hindari Gaya Hidup Konsumtif

Perilaku konsumtif memang bisa memberi dampak hingga ke tingkat global. Namun untuk mengatasinya, kamu pun tidak perlu langsung melakukan hal besar. Kamu bisa mulai dari melakukan hal-hal kecil dari dirimu sendiri terlebih dahulu. Berikut ini sejumlah cara mengatasi perilaku konsumtif pada tingkat pribadi.

1. Buat Prioritas Pengeluaran

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengendalikan diri. Cara mengatasi perilaku konsumtif pun bisa dimulai dari membuat prioritas pengeluaran. Dengan membuat prioritas dan taat terhadap prioritas tersebut, kamu akan berpikir dua kali ketika tergoda untuk melakukan konsumsi lain. Kamu pun bisa mengatasi kebiasaan belanja impulsif.

2. Buat Anggaran Biaya

Setelah membuat prioritas pengeluaran, cara mengatasi perilaku konsumtif selanjutnya adalah membuat anggaran biaya. Hal ini untuk mengecek daftar prioritasmu bisa dipenuhi dengan pendapatanmu saat ini. Kamu harus membuat anggaran dan menempatkan uangmu pada pos-pos penting pengeluaran.

Pengeluaran yang sudah terencana akan membuatmu fokus untuk memenuhi anggaran. Kamu pun jadi tahu daya belimu sehingga menghindari belanja berlebihan yang akan membuat keuanganmu minus.

3. Catat Setiap Pengeluaran

Cara mengatasi perilaku konsumtif selanjutnya, yaitu mencatat setiap pengeluaran. Membuat anggaran saja tidak cukup. Lakukan pula pencatatan. Hal ini penting agar kamu bisa memonitor apakah pengeluaranmu sudah sesuai dengan anggaran. Mencatat pengeluaran juga bisa memberi efek terhadap psikologis. Ketika kamu melihat catatan pengeluaranmu hari ini sudah cukup tinggi, esok harinya kamu terdorong untuk melakukan penghematan.

4. Menabung dan Berinvestasi

Konsumsi yang tinggi memang dapat meningkatkan PDB suatu negara. Namun, menabung dan berinvestasi juga dapat membantu perekonomian. Dengan memilih instrumen investasi yang tepat dan sesuai profil risiko, kamu justru bisa mendapat banyak keuntungan. Jangan lupa untuk menyisihkan sebagian uang untuk sedekah dan donasi. Ingatlah untuk membantu 10% populasi yang hanya bisa mengakses 0,5% sumber daya.

5. Kurangi Bepergian

Melancong atau bertamasya penting untuk rehat sejenak dari kesibukan pekerjaan sehari-hari. Namun, keseringan melakukannya juga termasuk perlaku konsumtif.

Cara mengatasi perilaku konsumtif ini, yaitu dengan mengurangi bepergian. Terutama ke mal yang bisa mendorongmu untuk melakukan belanja impulsif.

6. Beli yang Dibutuhkan Saja

Biasakan diri untuk membeli barang yang dibutuhkan saja. Pikirkan kembali matang-matang ketika kamu tertarik untuk membeli barang yang tidak ada dalam daftar prioritasmu. Selain menghemat uang, kamu juga melakukan hal baik terhadap lingkungan. Konsumsi yang rendah, artinya jumlah sampah berkurang. Terapkan pula gaya hidup minimalis dengan prinsip zero waste. Kamu bisa menggunakan barang yang bisa berulang kali dipakai untuk menerapkan gaya hidup ini.

7. Potong pengeluaran hiburan

Hiburan memang elemen penting agar menghilangkan penat dan stres. Sudah sewajarnya setiap orang menganggarkan sebagian dari penghasilan mereka untuk menonton bioskop, membeli video game, atau hiburan lainnya. Namun jika memiliki tujuan finansial mendesak atau kebutuhan menabung yang lebih penting, pengeluaran ini yang akan pertama kali kita kurangi.

8. Stop biaya berlangganan

Jaman sekarang, banyak layanan atau jasa dengan sistem langganan. Mulai dari tv kabel, streaming musik, streaming film, majalah, atau langganan lain seperti gym. Biaya berlangganan setiap bulan ini bisa memakan porsi besar.

9. Hentikan kebiasaan buruk

Sekali dayung dua pulau terlampaui. Mumpung sedang berhemat, mengapa tidak sekalian saja menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok, minuman keras, atau ngemil ga sehat? Kita bisa menghemat, hidup lebih sehat, dan menabung lebih banyak!

8. Pisahkan Rekening Tabungan dan Operasional

Tips selanjutnya yang juga perlu diterapkan dalam belajar bagaimana cara menabung yang benar untuk masa depan adalah membuka rekening baru khusus digunakan untuk menyimpan tabungan. Seperti pembahasan sebelumnya, aktivitas menabung yang baik bukan hanya sekadar menyimpan uang sisa bulanan. Dana tabungan harus direncanakan dan disisihkan sejak awal.

Oleh karena itu, membuka rekening khusus untuk tabungan adalah cara paling ampuh agar tabunganmu tidak tercampur dengan dana untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan begitu, kamu juga akan lebih mudah mengelola kebutuhan berdasarkan pemisahan dana.

Selain itu, saat ini juga sudah banyak layanan perbankan menyediakan rekening khusus tabungan dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan, seperti setoran awal ringan atau bebas dari biaya administrasi bulanan.

9. Selalu Catat Pemasukan dan Pengeluaran

Uang untuk menabung pada dasarnya didapatkan dari menyisihkan sebagian pemasukan setelah digunakan untuk pengeluaran wajib. Dengan memiliki pencatatan keuangan yang jelas, kita bisa mengerti bagaimana mengalokasikan anggaran untuk menabung. Apabila kamu baru saja bekerja, tips menabung bagi karyawan ini layak dilakukan agar kamu lebih disiplin.

Mulailah dengan mencatatkan pemasukan rutin-mu setiap bulan seperti gaji, keuntungan bisnis, pekerjaan sampingan, komisi penjualan, atau pemasukan lain yang didapatkan setiap bulannya. Jika memiliki penghasilan yang tidak tetap, kamu bisa memberikan nilai rata-rata yang cukup stabil sebagai estimasi.

Selain pemasukan, kamu juga harus mencatat pengeluaran bulanan sedetail mungkin. Catatlah semua pengeluaran dari tagihan kartu kredit, bukti transfer, atau nota belanja yang kita simpan. Setelah mencatat keduanya, kita bisa melihat berapa besar angka yang dapat kita menabung setiap bulannya.

10. Tunda Pengeluaran yang Tidak Dibutuhkan

Tunda Pengeluaran yang Tidak Dibutuhkan
Sumber Foto: Ariya J Via Shutterstock

Ada banyak contoh kasus lain di mana kamu bingung menentukan mana pengeluaran yang perlu dan mana yang sebenarnya kurang perlu atau bisa ditunda untuk kemudian hari. Tenang, kamu bisa mulai dengan 4 pertanyaan di bawah ini.

1. Apakah sesuatu yang kamu mau beli tersebut benar-benar kamu perlukan?

Ambil contoh dari kasus kipas angin vs. sepatu di atas. Apakah kamu benar-benar perlu membeli sepatu baru? Ataukah kamu sebenarnya sudah punya sepatu, tapi cuma mau menambah koleksi sepatu?

Kalau sepatu lama memang benar-benar sudah nggak bisa dipakai dan kipas angin juga rusak, mana yang lebih kamu butuhkan? Kamu bisa pertimbangkan kegunaan masing-masing barang.

Sepatu mungkin kamu perlukan saat bekerja dan berada di luar, sementara kipas angin hanya diperlukan saat kamu merasa panas saja. Sesuai kebutuhan, kamu bisa memprioritaskan yang satu dan menunda pembelian yang lainnya.

2. Dengan membeli sekarang, apakah benar kamu akan jadi lebih hemat nantinya?

Tergoda dengan banyaknya barang yang dijual dengan diskon besar, kamu mau membeli semuanya. Kapan lagi ada kesempatan seperti ini? Beli sekarang pasti akan lebih hemat. Kamu perlu benar-benar mempertimbangkannya. Apakah benar kamu akan jadi lebih hemat? Di rumah, masih ada stok nggak? Kalau borong banyak, apa nanti semuanya akan terpakai sebelum kedaluwarsa? Kalau nanti malah nggak terpakai atau hanya terpakai sebagian, barang yang kamu beli akan terbuang percuma. Ini bukan hemat jadinya, bukan?

3. Kapan terakhir kali kamu menggunakan barang yang akan kamu beli tersebut?

Mengurangi pengeluaran yang kurang perlu juga bisa dilakukan dengan mengingat kembali kali terakhir kamu pakai barang yang akan kamu beli tersebut.

Misalnya, kamu pengen beli alat olahraga baru. Tapi, di rumah ada alat olahraga lain dan kamu sudah lama banget nggak memakainya buat berolahraga. Kamu bahkan sudah nggak ingat kapan terakhir kali kamu memakai alat tersebut. Kalau begini, buat apa kamu beli lagi yang baru? Uangnya bisa dipakai buat ditabung untuk dana darurat, misalnya.

4. Apakah kamu mengeluarkan uang untuk sesuatu yang bermanfaat atau bernilai?

Saat harus memilih antara menabung buat hari tua dan menggunakan uang untuk makan di restoran mewah, mana yang akan kamu pilih?

Kamu perlu mempertimbangkan manfaat atau nilai dari sesuatu yang akan kamu belanjakan uangmu. Makan di restoran mewah hanyalah untuk kesenangan sesaat, sementara menabung buat hari tua memberikan kenyamanan hidup dan mengurangi ketergantungan terhadap orang lain setelah memasuki masa pensiun.

Ini bukan berarti kamu nggak bisa lagi makan di restoran mewah. Setelah memastikan bahwa uang sudah kamu gunakan buat menabung hari tua atau kebutuhan lain yang bermanfaat atau bernilai, kamu bisa pakai sisa uang yang ada buat makan di restoran mewah atau kesenangan lain yang sifatnya lebih sementara.

Hidup tentunya penuh dengan risiko yang dapat mengganggu kestabilan keuangan kita dan membutuhkan pengeluaran mendadak yang besar. Mulai dari gangguan kesehatan, kecelakaan, atau kerusakan pada kendaraan. Itulah sebabnya asuransi menjadi elemen penting dalam anggaran keuangan. Dengan premi asuransi yang kecil, kita bisa terbebas dari resiko finansial yang sangat besar.

Begitu pula jika kita memiliki mobil, tentunya kita tidak ingin mobil untuk rusak atau hilang. Tapi musibah bisa datang tanpa terduga, oleh karena itu pastikan memiliki asuransi mobil. Ada beragam asuransi yang bisa kamu pilih hanya ada di Qoala Apps atar Blog Qoala.