Memiliki keamanan finansial dewasa ini menjadi salah satu tujuan hidup para milenial. Tentunya tujuan ini hanya bisa dicapai dengan memiliki pemahaman cara mengatur keuangan yang baik dan benar. Penghasilan sebanyak apapun tidak akan membuat hidupmu sejahtera jika tidak dapat mengatur keuangan dan menata dan pendapatan serta pengeluarannya. Kita akan didera masalah finansial yang bisa mengakibatkan stres hingga frustasi. Oleh karena itu sebelum masalahnya bertumpuk coba ikuti tips cara mengatur keuangan pribadi maupun keluarga agar tidak boros dari Qoala berikut ini.

Cara Mengatur Keuangan Pribadi

cara mengatur keuangan pribadi
Sumber foto: Vintage Tone via Shutterstock

Uang membawa pengaruh yang bermacam-macam bagi kehidupan manusia. Ada yang memilih berhemat, ada juga yang kesulitan memanajemen keuangannya hingga membuat uang tersebut cepat habis. Cara yang baik untuk mengatur keuangan pribadi adalah dengan meminimalisir pengeluaran dan memaksimalkan pemasukan, dengan begitu, kehidupan ke depan akan lebih terjamin.

Nah, untuk kamu yang masih lajang atau belum berkeluarga, ada baiknya mulai mencoba mengelola keuangan dengan lebih baik. Coba ikuti cara-cara di bawah ini!

1. Buat Anggaran Pengeluaran

Cara yang pertama yang bisa kamu lakukan untuk mengatur keuangan pribadi, baik dengan gaji kecil maupun besar, adalah dengan membuat anggaran pengeluaran. Membuat anggaran pengeluaran tidak perlu sulit, yang terpenting adalah kamu harus bisa menentukan prioritas pengeluaranmu terlebih dahulu.

Menentukan prioritas akan membantumu untuk mengalokasikan pendapatan dengan lebih mudah. Beberapa prioritas yang diutamakan antara lain biaya pengeluaran sehari-hari seperti tagihan bulanan dan keperluan belanja. Setelah itu utamakan cicilan utang (jika punya), dan sisanya bisa kamu alokasikan untuk tabungan investasi, dana darurat, dan dana sosial (seperti zakat atau persepuluhan).

2. Catat Semua Pemasukan dan Pengeluaran Pribadi

Tanpa memiliki catatan keuangan pribadi, sudah tentu kita tidak akan bisa mengatur keuangan dengan baik. Rutin atau terbiasa mencatat pemasukan dan pengeluaran pribadi memiliki banyak sekali kegunaaan dan menjadi salah satu langkah awal dari mengelola keuangan. Kamu bisa melacak ke pos mana saja pendapatan kita, sehingga ke depannya kita bisa tahu apakah ada pengeluaran yang bisa kita kurangi atau tambahi nominalnya sesuai dengan kebutuhan.

Cara ini juga berguna untuk merancang tujuan keuangan kita. Sebagai contoh, kamu punya tujuan untuk membeli sebuah laptop dalam tiga bulan ke depan, maka kamu bisa merencanakannya mulai dari sekarang dengan menabung uangnya terlebih dahulu. Kamu juga bisa memperkirakan jumlah tabungan yang perlu kamu keluarkan tiap bulannya agar tujuan tersebut bisa tercapai dalam rentang waktu yang sudah ditentukan sesuai dengan kemampuan finansial kamu.

3. Gunakan Rumus 50/30/20

Nah, kalau kamu ingin cara mengatur keuangan yang lebih rinci dan detail, coba ikuti metode Rumus 50/30/30 ala senator Amerika Serikat Elizabeth Warren yang cukup populer. Metode ini mengharuskanmu memecah pendapatan bersih menjadi tiga bagian besar, dengan penjelasan berikut ini:

  • Sisihkan 50% dari pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari dan tagihan wajib, mulai dari belanja kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan alat mandi, sampai obat-obatan juga masukkan dalam perhitungan ini. Selain itu, masukkan juga tagihan wajib seperti tagihan listrik, air, asuransi, atau cicilan lain yang belum lunas. Hitung dengan baik, apakah kebutuhan harian dan tagihan kamu cukup dengan 50% dari pendapatan? Jika ternyata overspending, maka kamu bisa mengganti beberapa barang dengan harga yang lebih murah atau ekonomis.
  • Sisihkan 30% dari pendapatan untuk hiburan dan keinginan lain, sehingga kamu tetap bisa menikmati waktu luang dengan liburan, membeli barang yang kamu suka, atau ingin mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan dan workshop  dengan menyiapkan budget-nya lebih awal. Jadi bukan berarti kamu tidak bisa bersenang-senang jika ingin keuanganmu aman.
  • Sisihkan 20% dari pendapatan untuk tabungan dan investasi, baik berupa dana darurat, hal atau barang yang ingin kamu capai/beli, dana pensiun, atau bahkan modal berinvestasi.

4. Bayar Hutang & Cicilan Tepat Waktu

Bebas hutang menjadi salah satu faktor utama yang membuat finansial kamu lebih aman dan nyaman, soalnya kamu tidak punya beban lain selain biaya hidup harianmu. Kamu juga akan terhindar dari stres atau risiko terlibat lingkaran setan yang tak berujung. Perilaku hutang biasanya dipicu ketika kamu memiliki kebutuhan yang tak sanggup dipenuhi oleh pendapatan harianmu, atau bahkan ketika kamu tidak mampu membayar hutangmu, kamu bisa berhutang lagi untuk membayarnya. Alhasil kamu akan terlilit jebakan hutang yang semakin lama semakin besar.

Untuk bisa segera terbebas dari hutang, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengendalikan dan berusaha sebisa mungkin untuk menyingkirkan kemungkinan berhutang. Kalau hutangmu dalam bentuk kartu kredit atau pinjaman lainnya, pastikan untuk memilih yang tidak berbunga. Kamu juga bisa menggabungkan beberapa hutang di satu tempat, sehingga kamu tidak perlu kebingungan memecah pendapatan di awal anggaran. Jangan lupa juga untuk selalu membayar cicilan tepat waktu, jangan menunggu nanti agar lekas lunas!

5. Tekan Pengeluaran Konsumtif

Kalau tadi kita sudah membahas tentang hutang, maka hal satu ini berbanding lurus juga dengan sikap hidup boros atau konsumtif. Hutang yang konsumtif akan membuat isi dompetmu semakin cekak, sehingga banyak ahli dan perencana keuangan tidak menyarankan hal tersebut. Tekan pengeluaran konsumtif yang kamu miliki, sebisa mungkin tanamkan dalam pikiran untuk selalu membeli barang yang kamu butuhkan, bukan kamu inginkan, dan dalam harga yang terjangkau.

6. Alokasikan untuk Dana Darurat

Yang tidak boleh terlupa dalam mengatur keuangan pribadi adalah menyisihkan sebagian pendapatan untuk dana darurat. Dana darurat merupakan sejumlah uang yang sangat penting untuk mengantisipasi keadaan darurat atau tidak terduga sehingga tidak mempengaruhi kondisi finansial kita. Nominal dana darurat sesuaikan dengan kemampuan finansial dan prioritas pengeluaran kamu, akan tetapi idealnya untuk kamu yang belum berkeluarga perlu mengumpulkan sebesar 6 kali total pengeluaran per bulan. Perlu diingat bahwa dana darurat dan tabungan tidak sama dan jangan sampai menyentuh atau mengambil dana dari tabungan atau pemasukan untuk biaya tak terduga.

7. Miliki Asuransi Kesehatan dan Jiwa

Memiliki asuransi kesehatan dan jiwa merupakan investasi yang sangat baik. Sayangnya, banyak orang yang masih merasa rugi karena selalu membayar asuransi tiap bulan namun tidak pernah merasakan manfaatnya. Padahal, yang harus ditanamkan dalam pola pikir adalah asuransi berfungsi layaknya payung yang bisa melindungi kita dari hujan atau panas terik yang menyengat. Kita tidak pernah tahu kapan hujan atau panas itu datang, tapi kita perlu untuk berjaga-jaga dengan menyiapkan payung.

Di sinilah letak pentingnya asuransi kesehatan dan jiwa. Dengan semakin tingginya biaya kesehatan, kamu bisa mendapatkan biaya pengobatan atau perawatan dan fokus pada penyembuhan tanpa perlu memikirkan mencari uang untuk membayarnya.

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga

cara mengatur keuangan rumah tangga
Sumber foto: zhanghaoran via Shutterstock

Finansial dalam keuangan rumah tangga adalah kunci dari kesejahteraan keluarga. Mungkin kamu tidak asing lagi bahwa banyak perceraian atau pertengkaran dalam rumah tangga yang dipicu oleh masalah finansial. Sebab, mengatur keuangan di dalam keluarga memang membutuhkan kerjasama yang baik dari semua anggota keluarga. Dengan benar memahami cara untuk mengatur keuangan keluarga, seluruh keluarga bisa terjamin kehidupan baik masa kini dan masa depannya. Ini dia beberapa cara jitu untuk mengatur keuangan rumah tangga.

1. Hitung Semua Pendapatan

Langkah awal yang harus kamu lakukan adalah mengukur kemampuan keuangan kamu dan pasangan terlebih dahulu. Hitung semua pendapatan bulanan yang diperoleh dari gaji atau usaha yang kamu jalankan. Jumlah angka yang diperoleh sangat penting untuk menetapkan anggaran bulanan atau alokasi dana untuk setiap detil kebutuhan keluarga. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari risiko pengeluaran yang membengkak dari pendapatan. Kuncinya kamu dan pasangan harus terbuka, beri tahu dengan jujur berapa total pendapatan yang didapat tiap bulannya dan dari mana saja.

2. Buat Anggaran Belanja Per Bulan

Membuat anggaran belanja per bulan bisa membantu pengeluaran keluarga lebih terkendali. Buatlah rencana belanja bulanan yang bisa kamu siapkan dari bulan sebelumnya. Sebaiknya pisahkan anggaran keuangan untuk kebutuhan primer, sekunder, dan tersier, dengan rincian seperti berikut ini:

  • Kebutuhan primer contohnya biaya makan, transportasi, biaya pendidikan, tabungan, asuransi cicilan rumah, cicilan kendaraan (motor/mobil), tagihan listrik, air, dan telepon
  • Kebutuhan sekunder contohnya belanja baju, biaya makan di luar, biaya hiburan seperti langganan internet dan televisi berlangganan
  • Kebutuhan tersier contohnya liburan ke luar negeri, membeli skincare atau perhiasan baru, produk bermerek, furnitur mahal, ataupun mobil mewah.

Setelah itu, susun daftar belanja dengan skala prioritas, mulai dari kebutuhan primer dengan prioritas tertinggi untuk dipenuhi hingga kebutuhan tersier dengan prioritas terendah dan hanya bisa dipenuhi ketika seluruh kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi. Baru kemudian kamu bisa menetapkan anggaran dari setiap detail kebutuhan keluarga, jangan sampai melebihi kemampuan atau pendapatan keluarga dalam sebulan.

Pada prinsipnya, seluruh pendapatan harus dihabiskan atau dimasukkan dalam anggaran pengeluaran pada pos yang tepat. Jika ada sisa dana, bisa dimasukkan ke tabungan atau investasi. Kamu bisa menggunakan rumus 50 – 30 – 10 – 10. Dengan rumus tersebut, 50% dari total pendapatan keluarga akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya hidup. Sedangkan 30% pendapatan keluarga dipergunakan untuk membayar berbagai cicilan utang. Lalu 10% pendapatan dialokasikan untuk tabungan dan investasi. Sisanya 10% pendapatan untuk kebutuhan dana sosial.

3. Alokasikan Dana untuk Tabungan, Asuransi, dan Investasi

Dalam membuat anggaran bulanan, jangan lupa untuk tetap mengalokasikan dana untuk tabungan, asuransi, dan investasi. tambahan yang diperoleh ke dalam tabungan atau produk investasi, seperti deposito, reksadana, properti, bisnis, ataupun emas. Tapi jangan taruh dalam pos yang sama, pisahkan dengan mengalokasikan dana untuk ditabung terlebih dahulu, baru jika ada sisa bisa digunakan sebagai dana investasi.

Sedangkan menyisihkan dana asuransi juga bisa menjamin keamanan finansial keluarga karena menghindarkan dan biaya-biaya yang lebih tinggi dari penghasilan. Daftarkan keluargamu untuk mengikuti asuransi dengan iuran premi yang sesuai kemampuan finansial. Jenis asuransi juga sesuaikan dengan kebutuhan, bisa asuransi pendidikan atau kesehatan. Untuk asuransi kesehatan bisa menggunakan layanan BPJS Kesehatan yang terjangkau atau asuransi swasta dengan fasilitas yang lebih luas dan lengkap jika kamu memiliki dana yang lebih.

4. Persiapkan Dana Darurat

Satu lagi dana yang perlu kamu alokasikan dalam mengatur keuangan rumah tangga adalah dana darurat. Baik pasangan yang baru menikah ataupun sudah lama, menyiapkan dana darurat adalah salah satu cara mengatur keuangan keluarga yang penting. Dana darurat merupakan tabungan khusus yang hanya boleh digunakan saat kondisi darurat, misalnya pengelolaan rumah secara mendadak, pasangan kehilangan pekerjaan, anak, sakit, dan pengeluaran tak terduga lainnya.

Cara ini penting untuk mengatur keuangan bulanan dalam rumah tangga. Oleh karena itu, masukkan pos dana darurat dalam perencanaan anggaran bulanan dan uang yang sudah disisihkan bisa disimpan dalam rekening terpisah dengan rekening sehari-hari agar tidak terpakai. Jangan lupa untuk diskusikan dengan pasangan terlebih dahulu untuk menetapkan berapa nominal yang harus disisihkan tiap bulannya untuk digunakan sebagai dana darurat.

5. Jaga Rasio Hutang & Cicilan

Mampu membedakan antara keinginan dan kebutuhan adalah faktor krusial dalam mengatur keuangan keluarga. Saat ingin membeli produk, sebaiknya jangan sampai didorong oleh gengsi atau semata-mata menuruti keinginan. Apalagi sampai harus berhutang untuk bisa membeli barang tersebut. Gaya hidup dan hutang bisa menjadi beban bagi finansial keluargamu. Maka dari itu, salah satu indikator keuangan yang baik ditunjukkan dengan jumlah hutang yang tidak lebih dari 30% penghasilan utama.

Sebisa mungkin hindari membeli barang dengan cara berhutang, baik menggunakan kartu kredit maupun dengan pinjaman dari bank atau orang lain. Sebesar apapun penghasilan yang didapat tidak akan pernah cukup bila perilaku konsumtif ini tetap ada. Mulailah kurangi hutang dengan cara membayar cicilan yang paling kecil terlebih dahulu, agar nantinya penghasilanmu tidak habis hanya untuk membayar hutang saja.

6. Lakukan Evaluasi Keuangan Secara Berkala

Nah, kalau semua cara mengatur keuangan di atas sudah kamu terapkan, maka kini saatnya kamu melakukan evaluasi pengeluaran secara berkala. Tujuannya agar bisa menjaga keuangan tidak berlebihan dan kamu bisa melihat berapa besar pengeluaran per bulannya. Apabila dalam satu bulan pengeluaranmu berlebihan, maka periksa kembali pos mana yang memakan biaya lebih ataukah ada kenaikan harga barang-barang pokok, atau bisa jadi kamu dan pasangan belum bisa menghilangkan sifat konsumtif. Ke depannya, kamu bisa mengkaji ulang apakah perlu menambah atau mengurangi nominal di pos tersebut agar pengeluaran dan pendapatan jadi lebih seimbang.

Cara Mengatur Keuangan Usaha

cara mengatur keuangan usaha
Sumber foto: Portrait Image Asia via Shutterstock

Bisnis merupakan salah satu investasi yang cukup penting dan cara memutar uang yang baik. Dalam berbisnis, sangat penting untuk memiliki kemampuan mengatur keuangan agar terhindar dari kerugian atau bahkan kemungkinan bangkrut. Tidak hanya itu saja, dengan  memahami cara tepat untuk mengatur keuangan dalam usaha atau bisnis dapat memberikanmu manfaat lainnya. Lalu, bagaimana mengatur keuangan dalam bisnis yang baik? Di bawah ini adalah beberapa cara yang bisa membuat arus keuangan bisnismu tetap sehat.

1. Catat Semua Biaya Pengeluaran

Yang pertama, dalam mengatur keuangan berbisnis adalah melacak dan mencatat semua biaya pengeluaran dan mengelola pembukuan dengan benar. Kamu bisa menyiasatinya dengan menyimpan semua bukti dari pendapatan maupun pengeluaran yang terjadi selama proses berbisnis. Kamu bisa melakukannya secara manual atau bisa dibantu dengan menggunakan berbagai software akuntansi atau menyewa jasa akuntan yang baik.

2. Membuat Proyeksi Keuangan

Penting untuk membuat proyeksi keuangan atas apa yang mungkin terjadi dalam bisnis. Caranya bagaimana? Bisa dengan membuat pos-pos rencana pengeluaran untuk satu periode ke depan. Dengan begitu, kamu bisa memperoleh berbagai prioritas keuangan dalam satu periode tertentu sehingga kamu bisa mengantisipasi dan menghindari pengeluaran tidak terduga yang di luar rencana yang bisa membuat pengeluaran membengkak.

3. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis

Ini adalah hal terpenting dari cara mengatur keuangan dalam usaha atau bisnis, yakni dengan memisahkan akun keuangan pribadi dan bisnis. Karena bisa memudahkan kamu dalam melacak arus kas perusahaan, di mana kamu bisa mengetahui mana saja pengeluaran atau pemasukan yang didapatkan untuk urusan pribadi atau urusan bisnis.

Mungkin kamu pernah mendengar kasus tentang uang usaha yang justru digunakan untuk kebutuhan pribadi si pemilik bisnis, dan parahnya lagi tidak diketahui secara pasti berapa jumlah uang yang digunakan. Alhasil modal bisnis yang dimiliki jadi berkurang tanpa terasa dan berdampak pada bisnis yang dijalankan. Masalah ini menjadi penyebab kegagalan usaha yang paling sering terjadi atau dominan.

4. Bayar Semua Tagihan Tepat Waktu

Tagihan tidak berarti membuat keuntungan yang didapatkan akan berkurang, terutama jika terkait dengan operasional bisnis. Yang berarti tagihan tersebut yang membuat bisnis dapat terus beroperasi. Nah, agar keuangan bisnis berjalan dengan lancar dan tidak berat sebelah, biasakan segera bayar tagihan tersebut dan jangan ditunda agar tidak lupa dan malah membuat tagihan menumpuk. Kamu juga bisa terhindari dari kewajiban membayar tambahan denda biaya keterlambatan karena tidak membayar tepat waktu. Mungkin terdengar sepele, tapi bisa saja jumlah dendanya cukup besar dan berpengaruh pada operasional bisnis.

5. Hitung Pemasukan dan Keuntungan dengan Rinci

Mendapatkan keuntungan atau laba merupakan tujuan utama dari berbisnis. Sayangnya masih banyak pengusaha yang tidak menghitung laba dengan baik dan benar. Padahal ini sangat penting untuk mengukur sejauh mana bisnis Anda dapat berjalan dengan baik. Pada saat menghitung pemasukan dan keuntungan, pastika semuanya biaya sudah terhitung secara rinci. Jangan lupa untuk menghitung biaya penyusutan, biaya pajak, dan bunga lainnya agar kamu bisa melihat seberapa besar keuntungan bersih dari usahamu selama periode tertentu.

6. Minimalisasi Biaya Perjalanan

Perjalanan seringkali termasuk dalam proses berbisnis, misalnya bertemu klien atau menjadi supplier ke luar kota. Hal ini tidak akan menjadi masalah asal tetap memerhatikan untuk menjaga biaya perjalanan tersebut seminimal mungkin agar tetap hemat dan menjaga kestabilan keuangan bisnis. Aturlah perjalanan dengan baik, sewa akomodasi yang nyaman tapi tetap hemat sehingga akan membuat perjalanan bisnismu tidak mengeluarkan terlalu banyak biaya.

7. Perhatikan Kontrak Perjanjian dengan Pihak Ketiga

Keterlibatan pihak ketiga dalam menjalankan sebuah bisnis tentu pasti ada agar usaha semakin berkembang dan semakin besar. Dengan adanya pihak ketiga, bisnis bisa terbantu baik dalam proses produksi maupun pada saat pengambilan keputusan, terutama yang berpengaruh pada pengelolaan keuangan bisnismu. Disarankan untuk menjadikan pihak ketiga ini baik sebagai pengawas ataupun menyerahkan sepenuhnya soal manajemen keuangan bisnis. Dan juga terkadang menggunakan jasa pihak ketiga bisa membuat biaya pengeluaran bertambah, oleh karena itu selalu perhatikan baik-baik kontrak perjanjian yang sudah dibuat.

8. Mengawasi Arus Kas Keuangan

Saat menjalankan sebuah bisnis, kamu perlu mengawasi arus kas keuangan secara berkala. Kadang hal ini jadi yang paling sulit dilakukan oleh para pelaku usaha karena membutuhkan tingkat ketelitian yang cukup tinggi. Kalau kamu kesulitan dalam mengawasi arus kas keuangan, kamu bisa memanfaatkan jasa administrator untuk mengontrol arus kas dan menetapkan prosedur keuangan yang baik. Kamu juga bisa menggunakan software akuntansi jika tidak ingin mengeluarkan terlalu banyak biaya untuk menyewa jasa tersebut.

9 . Gunakan Laba untuk Mengembangkan Usaha

Laba menjadi pendapatan yang paling dinantikan para pelaku usaha karena dinilai sebagai tolak ukur keberhasilan suatu usaha. Jika bisnismu sudah memperoleh laba secara berkala, segera putar laba menjadi suatu hal yang produktif seperti pengembangan usaha. Misalnya membeli armada perusahaan tambahan atau menambah varian produk. Jangan langsung menghabiskan laba yang diperoleh untuk keperluan pribadi.

Cara Mengatur Keuangan Bulanan

cara mengatur keuangan bulanan
Sumber foto: iamtui7 via Shutterstock

Apakah kamu kerap mengalami kesulitan mengatur keuangan bulanan, bahkan uang sering habis di akhir bulan? Hal ini bisa terjadi karena kamu tidak mampu mengelola gaji atau pendapatan bulanan dengan baik. Tapi tenang, ada cara jitu untuk mengatur keuangan bulanan kamu dengan bijak agar tidak lagi mengalami kehabisan uang sebelum waktunya gajian. Simak di bawah ini!

1. Buat Anggaran Bulanan

Tentu saja sangat penting untuk membuat anggaran bulanan karena kamu jadi tahu apa saja biaya yang harus kamu keluarkan tiap bulannya. Terkadang orang tidak bisa melacak pengeluaran mereka sehingga cenderung menjadi boros dan overspending. Dengan membuat anggaran bulan, kamu bisa mendaftar apa saja pengeluaranmu lalu lihat apakah lebih dari pendapatan bulanan atau tidak. Usahakan pengeluaran ini detail, bersifat tetap dan sama tiap bulannya, misal seperti biaya sewa kos, biaya transportasi, biaya asuransi, dan lain-lain.

2. Tentukan Prioritas Keuangan

Nah, setelah membuat anggaran bulanan, saatnya kamu menentukan prioritas keuangan. Cara mengatur keuangan yang baik adalah harus mengutamakan untuk membeli barang-barang yang kamu butuhkan yang sudah habis dan kamu isi ulang stoknya atau barang kebutuhan sehari-hari. Tentukan juga jumlah maksimal yang harus kamu keluarkan tiap bulannya agar kamu tidak berlebihan saat belanja.

3. Segerakan Membayar Tagihan

Jangan beranggapan langsung menjadi kaya begitu menerima gaji, karena hal pertama yang harus kamu lakukan setelah gajian adalah segera membayar semua tagihan kamu di awal. Seperti tagihan listrik, air, telepon, cicilan kartu kredit, dan lain sebagainya sesuai dengan anggaran bulanan yang sudah kamu buat. Hal ini sangat penting agar tidak mengganggu biaya kebutuhan sehari-harimu. Prioritaskan membayar tagihan tepat waktu dan evaluasi jika ada tagihan atau cicilan yang bisa dilunasi atau ditutup sehingga mengurangi beban finansial.

4. Alokasikan untuk Tabungan dan Investasi

Mengalokasikan sebagian pendapatan untuk ditabung dan investasi tidak akan membuatmu serta merta menjadi miskin, lho. Justru, kamu bisa melindungi diri kamu dari kondisi yang tidak terduga dan mempunyai tabungan yang cukup untuk hal besar yang ingin kamu capai suatu hari nanti. Besaran dana yang bisa kamu sisihkan cukup disesuaikan dengan kebutuhanmu yang lain. Akan lebih baik apabila kamu menyisihkan dalam jumlah yang agak banyak agar biaya pengeluaran pribadimu bisa ditekan.

5. Miliki Dua atau Lebih Rekening Bank

Taktik selanjutnya agar keuangan bulananmu aman dan terjamin adalah memiliki dua atau lebih rekening bank untuk tujuan penyimpanan uang yang berbeda-beda. Misalnya, rekening pertama bisa kamu gunakan untuk pengeluaran sehari-hari, sedangkan rekening kedua dipakai untuk menabung. Khusus untuk rekening yang digunakan untuk menabung, sebaiknya pilih yang memiliki biaya administrasi rendah dan bisa diakses tanpa kartu ATM. Dengan membuat dua rekening, kamu jadi bisa membedakan mana uang yang bisa terus kamu pakai dan yang tidak bisa kamu ganggu gugat kecuali ada urusan mendadak.

6. Catat Semua Transaksi Keuangan

Mungkin cara ini adalah satu cara yang paling malas dilakukan, padahal sangat mujarab untuk mengendalikan pengeluaranmu. Kini juga sudah tersedia beberapa aplikasi pencatat keuangan secara detail yang memudahkanmu untuk mencatat pengeluaran harianmu kalau kamu tidak ingin ribet harus menulis di buku catatan. Dengan begitu, kamu bisa melakukan penghitungan berapa rata-rata pengeluaranmu dan juga menentukan berapa batas maksimal pengeluaran yang boleh kamu habiskan selama satu hari.

Manfaat Mengatur Keuangan

manfaat mengatur keuangan
Sumber foto: wut62 via Shutterstock

Kebutuhan kita akan terus mengalami kenaikan, dan secara tidak langsung kita akan merasa dituntut untuk bekerja lebih keras lagi agar bisa menutupi kebutuhan tersebut. Belum lagi untuk mempersiapkan tabungan masa depan dan juga modal investasi, akhirnya kita malah jadi kewalahan. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan keuangan yang baik agar dapat memenuhinya tanpa masalah. Apabila kamu mampu menerapkan cara mengatur keuangan yang bijak dan benar, kamu bisa mendapatkan serangkaian manfaat yang tentunya membuat hidupmu lebih positif dan tenang. Apa saja sih manfaat yang bisa kamu dapatkan?

1. Membuat Diri Lebih Teratur dan Disiplin

Mampu mengelola keuangan berarti kamu sudah bisa memilah dan memilih mana yang jadi kebutuhan dan mana yang jadi keinginan. Sehingga kamu bisa jadi lebih disiplin dalam membeli sesuatu, bahkan kebiasaan burukmu yang konsumtif juga perlahan bisa menghilang. Kamu akan menerapkan hidup hemat secara otomatis dan menjadi lebih tertib dan teratur karena semua kebutuhan baik selalu terencana dengan detil. Tak hanya kebutuhan pokok yang bisa kamu cukupi, namun juga kebutuhan lain dengan prioritas rendah seperti berlibur ke luar negeri.

2. Memiliki Perencanaan untuk Masa Depan

Satu manfaat yang paling penting dari kemampuan mengelola keuangan adalah kamu selalu memiliki perencanaan untuk masa depan. Saat semua terencana dan teratur dengan baik, kamu sudah tidak perlu lagi mengkhawatirkan soal masa depan. Misalnya kamu ingin mendapatkan masa pensiun yang nyaman dan bebas hutang. Kamu bisa mencoba berinvestasi di investasi yang tepat dan coba proyeksikan seperti apa dirimu 5 (lima) tahun ke depan. Apakah kamu sudah ingin punya rumah, menikah, atau jika yang sudah berkeluarga bisa saja ingin biaya pendidikan anak-anak terjamin. Intinya, mewujudkan masa depan yang baik harus diimbangi dengan konsistensi melakukan hal-hal yang sudah kamu rencanakan sebelumnya.

3. Memiliki Perlindungan Dari Kejadian Tak Terduga

Hidup penuh dengan ketidakpastian, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada kita di hari esok, lusa, dan seterusnya. Tentunya kita membutuhkan perlindungan yang tepat dari kejadian yang tidak terduga. Dengan mengatur keuangan secara maksimal, sudah pasti kamu juga akan memikirkan bagaimana memilih perlindungan yang sesuai untuk kita, misalnya dalam bentuk investasi atau asuransi.

4. Terhindar Dari Utang

Kebiasan buruk yang konsumtif dan boros akan mengarahkanmu pada sikap berhutang. Memiliki hutang menunjukkan pengelolaan keuangan yang tidak baik. Melunasi hutang dengan segera dan tepat waktu, kemudian menghindarinya di masa depan bisa diraih dengan mengelola keuangan secara bijak. Belilah barang yang kamu butuhkan, atau bisa mencari penggantinya yang lebih murah namun tetap efisien.

5. Mengurangi Stres

Stres kerap terjadi pada mereka yang mengalami masalah finansial. Padahal stres bisa memicu berbagai penyakit dan membahayakan kesehatan kamu. Hindarilah hal-hal yang dapat memicu stres, seperti hutang yang besar, pinjaman yang belum lunas karena bunga semakin tinggi, serta gaya hidup yang berlebihan dan lainnya. Dengan mengatur keuangan yang baik, kamu akan terbebas dari stres dan pikiranmu akan menjadi lebih ringan karena semuanya sudah teratur.

6. Manfaat Mengelola Keuangan Keluarga

Menerapkan pengelolaan keuangan keluarga bukan hanya mengalokasikan dana yang ada untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja. Dengan kebutuhan yang meningkat dan begitu beragam, apalagi jika sudah memiliki anak, maka kamu membutuhkan strategi pengelolaan keuangan yang lebih baik dan bijak. Menyiapkan aturan keuangan keluarga yang baik bisa memberikan sejumlah manfaat, seperti keamanan finansial di masa depan, tanggungan pendidikan anak bisa terjangkau, dan aman dari biaya kesehatan yang semakin mencekik.

7. Tujuan Hidup dan Keuangan Lebih Jelas

Semua orang pasti memiliki tujuan hidup yang beragam, misalnya membeli rumah, menikah, membangun bisnis, membeli kendaraan, dan lain-lain. Dengan perencanaan keuangan yang tepat sudah pasti akan membantu mewujudkan tujuan tersebut. Apabila sebelumnya kamu sering kebingungan mencari tujuan hidup, saat keuanganmu terkelola dengan baik kamu akan bisa menemukannya dengan lebih jelas dan termotivasi untuk mewujudkannya sesuai kemampuan finansialmu.

Itulah dia cara mengatur keuangan yang bijak dan tepat agar keuanganmu aman dan terhindar dari masalah finansial secara pribadi maupun keluarga. Kamu tidak perlu lagi merasa sudah bekerja sekeras mungkin tetapi uang yang kamu dapatkan malah cepat habis. Sekeras apapun kamu berusaha untuk mengumpulkan uang, jika kamu tidak memahami cara untuk mengatur keuangan bulanan pribadi, bisa jadi percuma. Dengan mengikuti beberapa cara di atas kamu bisa mendapatkan serangkaian manfaat dalam kondisi finansialmu. Nah, kalau kamu butuh informasi mengenai keuangan yang sesuai dengan kondisimu, kamu bisa kunjung Qoala Blog untuk mendapatkannya!