Mendapatkan kesempatan untuk bisa mengandung dan melahirkan adalah anugerah yang begitu besar bagi setiap perempuan setelah menikah. Meski demikian, setiap wanita memiliki waktu masing-masing. Ada yang langsung hamil tanpa harus menunggu beberapa bulan. Ada juga yang harus bersabar dan terus berikhtiar agar bisa segera memiliki momongan.

Jika sudah tiba saatnya dan bunda dinyatakan positif hamil, jangan sampai lupa akan pentingnya jadwal pemeriksaan kehamilan. Pastikan bunda juga tahu kapan sebaiknya periksa kehamilan setelah positif agar bisa mulai menjaga kesehatan calon buah hati.

Yuk simak artikel Qoala yang akan memberikan informasi seputar jadwal pemeriksaan kehamilan para ibu hamil dengan lengkap dan detail berikut ini.

Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Trimester 1

Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Trimester 1
Sumber Foto: aslysun Via Shutterstock

Salah satu harapan terbesar ibu hamil adalah kehamilannya bisa berlangsung dengan lancar dan sehat tanpa hambatan apapun. Tetapi, seperti yang kita tahu bahwa tidak ada jaminan terhadap ketidakpastian di hari esok. Itulah kenapa bunda harus rajin melakukan pemeriksaan kehamilan sejak trimester pertama.

Nah, berikut adalah jadwal pemeriksaan kehamilan yang harus bumil lakukan saat kehamilan memasuki trimester pertama:

1. USG

Di kehamilan awal yaitu pada trimester pertama, bunda harus melakukan pemeriksaan USG. Pemeriksaan ini bisa bunda lakukan di puskesmas atau klinik terdekat yang menyediakan fasilitas USG untuk para ibu hamil.

2. Tes Darah

Jenis pemeriksaan lain yang biasanya ada dalam jadwal pemeriksaan kehamilan adalah tes darah. Meski tidak wajib, tetapi sebaiknya bunda melakukan tes darah guna memastikan penyakit tertentu. Tes darah di sini tidak hanya pengecekan golongan darah saja tetapi juga rangkaian pemeriksaan lain, termasuk:

Hemoglobin

Untuk mengetahui bumil terkena anemia atau tidak, dokter atau bidan akan melakukan tes darah hemoglobin. Kadar hemoglobin yang normal adalah 10 hingga 16 gram per liter darah. Bumil yang terkena anemia akan disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi zat besi dan folat.

Hepatitis B dan C

Selain tes golongan darah dan hemoglobin, dokter juga akan melakukan pemeriksaan hepatitis B dan C. Tujuannya untuk memastikan tidak ada infeksi virus pada liver ibu hamil. Sebaliknya, jika ibu mengidap hepatitis, maka bayi harus segera mendapatkan imunisasi setelah lahir.

Rubella

Bunda yang hamil di trimester satu berisiko terkena rubella pada usia kehamilan kurang dari 5 bulan. Sindrom rubella ternyata dapat membahayakan janin dimana bayi bisa meninggal saat masih ada di dalam kandungan. Bisa juga mengakibatkan bayi lahir dengan risiko penyakit jantung bawaan atau permasalahan kesehatan lain mulai dari diabetes hingga gangguan otak.

Untuk pencegahan, dokter akan menyarankan ibu hamil untuk melakukan imunisasi secepatnya.

3. Tes Genetik

Di fase kehamilan trimester 1, bunda juga harus melakukan tes genetik. Biasanya skrining dilakukan saat kehamilan berusia 10 hingga 13 minggu. Meski demikian, tes satu ini juga bisa bunda lakukan di trimester berikutnya, jadi tidak perlu khawatir ya.

Dengan pemeriksaan genetik, dokter bisa mengetahui genetik yang rusak atau hilang. Tidak hanya itu, dokter juga bisa mengetahui apakah ada kemungkinan bayi berisiko mengalami kondisi medis tertentu. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah yang kemudian diteliti di laboratorium.

Setelah hasilnya keluar, dokter akan menggabungkannya dengan faktor risiko lain termasuk riwayat penyakit keturunan dan usia bunda. Dengan demikian, dokter bisa memperhitungkan risiko janin lahir dengan kelainan genetik seperti down syndrome dan lainnya.

4. Tes Golongan Darah

Jika berbicara tentang tes golongan darah untuk memeriksa apakah golongan darah bumi A, B, AB, atau O, bunda juga harus memeriksakan golongan darah rhesus. Pemeriksaan ini sangat penting. Mengapa demikian? Jika ditemukan rhesus ibu berbeda dengan rhesus bayi, hal tersebut bisa menyebabkan risiko bayi mengalami kelainan darah. Pemeriksaan dini akan membantu bumil mendapatkan solusi dan penanganan yang cepat agar kondisi tersebut bisa dicegah.

5. Pengambilan Sampel Chorionic Villus

Di trimester 1, ibu hamil juga harus melakukan pemeriksaan chorionic villus, yaitu tes yang harus dilakukan untuk memeriksa apabila terjadi masalah pada janin. Terutama bagi bunda atau suami yang memiliki riwayat penyakit turunan keluarga. Atau bagi wanita yang hamil pada usia di atas 35 tahun. Pemeriksaan sampel chorionic villus biasanya dilakukan di minggu ke-10 dan minggu ke-12.

6. Pemeriksaan Hepatitis B

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pemeriksaan hepatitis B termasuk ke dalam pemeriksaan darah ibu hamil. Jadi, untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan terutama risiko yang dapat mengganggu kesehatan calon buah hati, bunda harus melakukan pemeriksaan ini ya.

Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Trimester 2

Trimester kedua merupakan fase lanjutnya dari kehamilan trimester pertama. Apakah kamu sudah punya jadwal pemeriksaan kehamilan di puskesmas? Memasuki minggu ke 13 hingga 27, bunda mungkin akan merasa lebih tenang. Di masa ini, biasanya morning sickness atau mual-mual semakin berkurang.

Untuk menjaga kesehatan bunda dan calon buah hati, ada beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan. Aap saja? Berikut adalah uraiannya!

1. Pengecekan Protein Urine

Salah satu jenis pemeriksaan pada ibu hamil di trimester kedua adalah tes urine yang dilakukan saat usia kehamilan sudah mencapai 20 minggu atau lebih.

Ternyata tes satu ini penting karena dapat mendeteksi penyakit seperti hipertensi, infeksi saluran kemih, kanker prostat, diabetes, dan hepatitis B.

Untuk pemeriksaan satu ini menggunakan urine pagi hari dimana bumil belum mengkonsumsi apapun baik makanan maupun minuman. Sudah dapat jadwal pemeriksaan anc?

2. USG

USG atau ultrasound merupakan jenis pemeriksaan kehamilan yang begitu familiar. Meski bukan satu-satunya jenis pemeriksaan yang harus calon ibu lakukan, tetapi bunda harus tahu kapan waktu yang tepat untuk USG. Pemeriksaan satu ini bisa bunda lakukan saat kehamilan memasuki usia 20 minggu.

Dengan begitu, dokter bisa mengetahui kalau ada kemungkinan terjadinya risiko janin terlahir cacat. Dengan menggunakan alat USG yang diletakkan di atas perut bunda, ujung alat akan mengeluarkan gelombang suara yang memicu gema.

Alat kemudian akan menangkap gema tersebut dan menampilkan gambar janin pada layar. Alat ini juga membantu mengetahui gerakan janin yang bisa bunda lihat dari segala sisi. Itu berarti, bunda bisa melihat seperti apa buah hati saat masih berada di dalam kandungan.

3. Pemeriksaan Kadar Glukosa

Bagi yang sudah memiliki jadwal pemeriksaan, sepertinya sudah bisa menjawab pertanyaan yaitu pemeriksaan kehamilan berapa kali. Jenis pemeriksaan yang juga tidak kalah penting pada trimester kedua adalah pengecekan kadar glukosa.

Pemeriksaan satu ini umumnya dilakukan saat kehamilan berusia 24 hingga 28 minggu. Tujuannya untuk mendeteksi risiko diabetes gestasional pada ibu hamil. Pemeriksaan dilakukan dengan cara mengonsumsi cairan glukosa yang harus ibu hamil habiskan selama 5 menit. Dua jam setelahnya, ia akan menjalani pengambilan darah yang nanti akan diperiksa di lab.

4. Amniocentesis

Pemeriksaan lain yang harus bunda lakukan pada trimester kedua adalah tes amniocentesis. Pemeriksaan tersebut bisa dilakukan ketika kandungan berusia mulai dari 15 hingga 18 minggu terutama bagi wanita yang hamil di usia 35 tahun ke atas.

Apabila dokter menemukan adanya risiko terjadi masalah kesehatan kehamilan pada multiple screening, maka bunda harus melakukan tes satu ini untuk melengkapi rangkai pemeriksaan kehamilan.

Adapun caranya adalah menggunakan sampel cairan ketuban yang diambil menggunakan jarum dari perut bunda. Kemudian, sampel tersebut akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Jika ditemukan kerusakan, hal tersebut mungkin salah satu tanda adanya masalah kesehatan yang serius pada janin.

Jadi, jangan pernah berpikir kalau pemeriksaan kehamilan itu tidak penting ya bunda. Bagaimana pun juga, kesehatan ibu dan calon bayi harus terjaga. Pemeriksaan yang tepat waktu dan sesuai proses membantu mengidentifikasi masalah lebih dini yang dapat membahayakan kesehatan keduanya.

Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Trimester 3

Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Trimester 3
Sumber Foto: Blue Planet Studio Via Shutterstock

Jika sudah punya jadwal pemeriksaan terbaru, artinya kamu bisa tahu kapan harus melakukan pemeriksaan saat kehamilan trimester 3. Apa saja pemeriksaan yang harus bumil lakukan pada fase kehamilan ini dan berapa kali harus melakukan pemeriksaan?

Di trimester tiga, akan lebih baik bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan sebanyak 10 kali. Pada saat kandungan berusia 28 hingga 36 minggu, bunda bisa melakukan pemeriksaan per dua minggu sekali. Seiring dengan semakin bertambahnya usia kehamilan, bunda harus lebih rutin melakukan pemeriksaan yaitu sekali seminggu. Pastikan juga sudah punya atau mengecek jadwal pemeriksaan kehamilan puskesmas terbaru.

Jika mengacu pada Badan Kesehatan Dunia atau WHO, bumil harus melakukan pemeriksaan kehamilan 6 kali pada trimester ketiga yaitu pada saat janin berusia 30,34, 36,38, dan 40 minggu. Apabila masih belum melahirkan, pemeriksaan akan berlanjut di minggu ke-41 usia kehamilan.

Meski kedua anjuran tersebut berbeda, tetapi bunda tidak perlu bingung dan khawatir. Dengan berkonsultasi dengan dokter atau bidan pilihan, bunda bisa menyesuaikan jadwal pemeriksaan kehamilan sesuai kondisi.

Berikut adalah jadwal pemeriksaan kehamilan trimester 3 serta jenis pemeriksaannya:

1. Pemeriksaan Streptococcus Group B

Salah satu rangkaian pemeriksaaan kehamilan di trimester tiga adalah skrining streptokokus grup B. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mendeteksi dini gangguan pada bayi akibat infeksi. Dengan begitu, bayi bisa terhindar dari hal-hal yang tidak diharapkan.

Meski demikian, bunda harus tahu kalau pemeriksaan ini memerlukan biaya. Jadi, pastikan untuk mempersiapkan biaya bahkan sebelum mendapatkan jadwal pemeriksaan kehamilan.

Apabila merasakan beberapa keluhan, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan terdekat agar nantinya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Sebagai calon ibu, merawat bayi bahkan sejak masih dalam kandungan adalah kenikmatan dan hal yang begitu dinantikan terutama bagi kehamilan anak pertama dimana bunda begitu menantikan kehadirannya.

2. USG

Meski usia kehamilan sudah memasuki trimester 3, namun bunda tetap harus melakukan pemeriksaan USG. Pemeriksaan ini akan memantau beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Posisi janin apakah normal, sungsang, melintang, atau kepala di bawah
  • Pertumbuhan janin
  • Cairan ketuban
  • Arus darah
  • Mengukur panjang leher rahim
  • Kondisi janin apakah mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen yang cukup atau tidak

Tahukah bunda kalau di kehamilan berusia 36 minggu bayi akan lebih sedikit bergerak? Hal tersebut dikarenakan tubuh bayi sudah memenuhi rahim. Itu artinya, bunda jangan kaget kalau tiba-tiba merasa gerakan bayi semakin melambat.

Apabila gerakan janin si buah hati bunda rasa semakin melemah atau bahkan berhenti, sebaiknya jangan tinggal diam. Tetapi, langsung hubungi dokter atau bidan terdekat baik melalui telepon atau bertemu langsung bila memungkinkan.

3. Pemeriksaan Panggul

Selain memeriksa bayi, pemeriksaan pada kehamilan trimester ketiga juga penting untuk bumil. Oleh sebab itu, kamu tidak boleh melewatkan pemeriksaan panggul.

Mungkin masih banyak dari kamu yang belum tahu kalau panggul memiliki peran penting dalam setiap proses persalinan yang tidak lain dan tidak bukan merupakan jalan keluar bayi. Oleh karena itu, dokter atau bidan akan memeriksa lebar panggul ibu hamil yang biasanya dilakukan saat kehamilan berusia 36 minggu.

Pemeriksaan ini juga turut menentukan metode persalinan yang sesuai dengan kondisi bunda dan janin. Untuk bunda yang memiliki lebar panggul yang besar, tentunya proses persalinan bisa dilakukan secara normal apabila tidak ditemukan masalah atau kondisi tertentu pada bunda dan bayi.

Akan tetapi, apabila ternyata lebar panggul bunda kurang besar atau kecil, mungkin akan sulit untuk melakukan persalinan secara normal. Dokter atau bidan akan menentukan metode atau cara yang lebih cocok agar tidak membahayakan bunda dan calon buah hati.

4. Pemeriksaan Posisi Bayi

Di trimester ketiga, bunda juga akan menjalani pemeriksaan posisi bayi atau janin. Untuk mengetahui posisi janin, dokter akan melakukan pemeriksaan manuver leopold. Ini juga bisa membantu dokter mengetahui metode persalinan apa yang tepat untuk kondisi dan posisi bayi.

Tahapan pemeriksaan yang dokter lakukan adalah untuk mengidentifikasi posisi kepala, bokong, tulang belakang, dan anggota gerak janin. Setiap pemeriksaan dilakukan secara bertahap.

Namun, jika hasil yang didapatkan masih belum jelas, dokter akan melakukan USG agar bisa menentukan posisi bayi. Kepala bayi mengarah ke bagian bawah adalah posisi janin normal. Sebaliknya, jika kepala berada di atas dan bokong serta kaki di bawah, hal tersebut dikatakan sebagai posisi sungsang.

Selain beberapa pemeriksan di atas, pada kehamilan trimester 3 juga akan ada sejumlah pemeriksaaan lain seperti tes urine lengkap, pemeriksaaan berat badan, pemeriksaan serviks, dan tes darah lengkap.

Pemeriksaan juga dilakukan untuk mengetahui jantung bayi yang akan semakin melengkapi seluruh rangkaian pemeriksaan kehamilan trimester 1, 2 3.

Informasi jadwal pemeriksaan kehamilan tidak hanya penting bagi ibu hamil tetapi juga bagi bunda-bunda di luar sana yang sedang menjalani program kehamilan. Bahkan, tidak ada salahnya setiap wanita mengetahui hal ini agar bisa mempersiapkan diri dengan baik saat hamil.

Tips Menjaga Kesehatan untuk Ibu Hamil dan Janin dalam Kandungan

Selain melakukan pemeriksaan dengan mengikuti jadwal pemeriksaan kehamilan, bunda juga harus harus menjaga kesehatan diri sendiri dan calon buah hati yang masih ada di dalam kandungan.

Nah, berikut adalah tips yang bisa bunda lakukan hingga bayi lahir dengan sehat dan selamat:

  • Konsumsi makanan bergizi yang baik untuk kesehatan bumil dan calon bayi
  • Konsumsi vitamin prenatal sesuai anjuran dan dosis dari dokter atau bidan
  • Jangan lupa untuk selalu bergerak dan olahraga secara rutin
  • Stop konsumsi minuman beralkohol
  • Berhenti merokok bila sebelum hamil memiliki kebiasan merokok
  • Jaga berat badan tetap ideal untuk kesehatan bumil dan buah hati tercinta
  • Cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air mineral
  • Cuci tangan setelah aktivitas
  • Tidur dengan cukup
  • Kelola stres dengan baik agar tidak berlebihan dan berdampak buruk bagi kesehatan bunda dan janin

Itulah informasi seputar jadwal pemeriksaan kehamilan yang bisa dilakukan di puskesmas, klinik, atau tempat praktek dokter maupun bidan. Yang terpenting adalah bunda selalu konsisten dalam mengikuti pemeriksaan demi pemeriksaan dari trimester satu, dua, hingga tiga. Untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas, jangan lupa untuk melengkapi syarat periksa kehamilan di puskesmas ya.

Qoala blog juga menghadirkan informasi lain yang tidak kalah penting seputar kesehatan. Jadi, jangan ragu untuk mengaksesnya saat kamu ingin memperbanyak referensi bahan bacaan. Cari juga asuransi kesehatan, agar kamu selalu dalam proteksi. Bila ingin yang lebih khusus, kamu bisa memilih asuransi kehamilan yang bisa dipakai saat hamil, dan asuransi melahirkan yang bisa dipakai saat melahirkan. Baca artikel terkait juga ya di Qoala, seperti apa itu keluarga berencana.