Saat pertama kali mendapati testpack 2 garis, tentu kamu ingin segera tahu berapa usia kehamilanmu. Memang belum semua wanita tahu cara menghitung usia kehamilan karena kapan waktu pembuahan sulit untuk diprediksi. Oleh karena itu, kamu disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter kandungan ketika hasil test pack positif. Umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui usia kehamilan.

Meskipun demikian, cara menghitung usia kehamilan tidak hanya bisa dilakukan menggunakan USG saja. Terdapat beberapa cara menghitung usia kehamilan yang bisa kamu pilih untuk mengetahui usia kehamilan. Cara menghitung usia kehamilan manual yang paling banyak digunakan adalah dengan menentukan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir), yaitu hari pertama pada periode menstruasi terakhir. HPHT tersebut dianggap sebagai hari pertama dari usia kehamilan.

Nah, untuk lebih jelasnya mengenai cara menghitung usia kehamilan yang tepat dan akurat, yuk simak ulasan Qoala berikut ini!

Apa Itu Usia Kehamilan?

Apa Itu Usia Kehamilan
Sumber Foto: Blue Planet Studio Via Shutterstock

Sebelum tahu info perlindungan diri  tentang cara menghitung usia kehamilan, kamu perlu tahu pengertian usia kehamilan terlebih dahulu. Usia kehamilan merupakan periode atau waktu terjadinya pembuahan hingga kelahiran bayi. Usia kehamilan ini dihitung dari HPHT, yaitu hari pertama menstruasi terakhir, meskipun pada saat itu janin belum berkembang. Hal ini dikarenakan pada saat wanita mengalami haid, maka tubuh wanita tersebut sedang mempersiapkan kehamilan.

Selanjutnya mengenai kapan waktu yang tepat terjadi pembuahan, sulit untuk diprediksi secara akurat. Itulah mengapa usia kehamilan berpatokan pada HPHT tersebut. Usia kehamilan sendiri dibagi menjadi 3 periode dalam hitungan trimester, yaitu:

  • Trimester 1: usia kehamilan 0 hingga 14 minggu
  • Trimester 2: usia kehamilan 14 hingga 27 minggu
  • Trimester 3: usia kehamilan 27-42 minggu

Meskipun usia kehamilan trimester 3 terhitung hingga 42 minggu, namun umumnya usia kehamilan berlangsung hingga 40 minggu saja. Untuk pembuahannya sendiri, diprediksi dalam waktu 2 minggu setelah menstruasi terjadi.

Cara Menghitung Usia Kehamilan

Seperti yang telah dibahas di atas, terdapat beberapa cara menghitung usia kehamilan yang bisa dilakukan oleh diri dan keluarga sendiri, antara lain:

1. Cara Menghitung Kehamilan Berdasarkan HPHT

Cara menghitung usia kehamilan yang pertama dihitung berdasarkan HPHT. Cara ini paling banyak digunakan karena dianggap akurat dalam menentukan usia kehamilan. Kamu bisa menentukan tanggal menstruasi awal pada periode menstruasi terakhir. Lantas dari tanggal tersebut ditambahkan dengan 40-42 minggu untuk menentukan kapan hari persalinan atau HPL (Hari Perkiraan Lahir). Nah, dengan tahu kapan tanggal HPL, maka usia kehamilan pun dapat diketahui.

Berikut langkah menghitung usia kehamilan berdasarkan HPHT yang bisa kamu coba:

  • Tentukan HPHT terlebih dahulu
  • Tambahkan 1 tahun
  • Tambahkan 7 hari
  • Kurangi 3 bulan

Contohnya: Jika HPHT jatuh pada tanggal 17 Maret 2020, maka:

  • 17 Maret 2020 + 1 tahun = 17 Maret 2021
  • 17 Maret 2021 + 7 hari = 24 Maret 2021
  • 24 Maret 2021 – 3 bulan = 24 Desember 2020

Jadi untuk mengetahui berapa minggu usia kehamilan dari kasus tersebut, dapat dihitung mulai dari tanggal 17 Maret 2020 dengan HPL jatuh pada tanggal 24 Desember 2020.

Meskipun demikian, perhitungan berdasarkan HPHT tersebut hanya dapat akurat dilakukan pada wanita sehat dengan siklus haid yang teratur, yaitu 28 hari. Jika siklus haid tidak teratur, maka akan sulit menentukan usia kehamilan berdasarkan HPHT.

2. Menghitung Usia Kehamilan Berdasarkan Rumus 4 ⅓

Cara menghitung usia kehamilan berikutnya adalah berdasarkan rumus 4 ⅓, yaitu perhitungan dilakukan secara manual dengan menggunakan rumus. Berikut metode perhitungan usia kehamilan berdasarkan rumus 4 ⅓ :

  • Usia kehamilan ((tanggal sekarang – HPHT) x (4 ⅓))
  • Atau pecah rumus menjadi (tanggal – tanggal), (bulan – bulan) x 4 1/3

Contohnya, jika HPHT jatuh pada tanggal 16 Maret 2021 dan hari ini adalah 21 Juni 2021, maka:

  • (21 – 16) (6 – 3) x 4 ⅓ = 5 hari 3 bulan x 4 ⅓
  • (3 x 4) = (3 x ⅓) = 12 + 1
  • Hasilnya 13

Jadi usia kehamilan untuk contoh kasus di atas adalah 13 minggu

3. Cara Menghitung Usia Kehamilan Berdasarkan USG

Tidak semua wanita dapat menghitung usia kehamilan dengan dua metode di atas, karena ada beberapa wanita yang memiliki siklus haid yang tidak teratur. Untuk kondisi ini, kamu bisa menghitung usia kehamilan menggunakan USG yang dilakukan di klinik atau rumah sakit. Dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan fisik serta USG transvaginal untuk mengecek usia kehamilan di awal masa hamil. Hasil dari USG tersebut bisa dipastikan sangat akurat.

Meskipun demikian, pemeriksaan USG untuk menentukan usia kehamilan hanya akurat jika dilakukan di masa awal kehamilan saja, yaitu di minggu-minggu awal. Hal ini dikarenakan pada masa awal kehamilan, janin berkembang dengan kecepatan yang konstan atau sama. Nantinya ketika usia kehamilan bertambah, tingkat pertumbuhan janin dapat berbeda. Pada bulan tertentu, janin dapat tumbuh dengan sangat cepat, namun juga bisa melambat di bulan yang lain. Itulah sebabnya, menghitung usia kehamilan dengan USG kurang akurat jika dilakukan pada masa kehamilan yang lebih tua.

4. Menghitung Usia Kehamilan dengan Mengukur Tinggi Fundus

Berikutnya, cara menghitung usia kehamilan juga dapat dilakukan dengan mengukur tinggi fundus, yaitu jarak antara perut atas hingga puncak tulang kemaluan. Dalam hal ini, ukuran tinggi fundus dalam centimeter sebanding dengan usia kehamilan dalam satuan minggu. Cara ini bisa dipilih sebagai opsi penghitungan yang akurat jika siklus haid tidak teratur atau kamu lupa tanggal HPHT.

Cara menghitung usia kehamilan berdasarkan tinggi fundus dilakukan ketika usia kehamilan mencapai 20 minggu, yaitu ketika rahim wanita mulai membesar. Langkah pengukuran tinggi fundus adalah sebagai berikut:

  1. Kosongkan kantung kemih terlebih dahulu
  2. Cari dimana letak sendi tulang rawan antara tulang kemaluan serta bagian atas rahim
  3. Gunakan tali pengukur, rentangkan tali dari sendi tulang rawan antara tulang kemaluan hingga bagian atas rahim
  4. Tinggi fundus dalam satuan centimeter tersebut sama dengan satuan minggu kehamilan

Cara pengukuran ini dapat dilakukan secara mandiri di rumah. Namun untuk hasil yang lebih akurat dan maksimal, sebaiknya pengukuran tinggi fundus ini dilakukan oleh dokter atau bidan di fasilitas kesehatan.

Manfaat Mengetahui Usia Kehamilan

Manfaat Mengetahui Usia Kehamilan
Sumber Foto: Prostock-studio Via Shutterstock

Dengan mengukur dan mengetahui usia kehamilan, terdapat beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan. Apa saja?

1. Menentukan Jadwal Pemeriksaan/ Tes Kesehatan terkait Kehamilan

Pada saat hamil, terdapat beberapa tes atau pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan. Seperti tes USG, tes urin, hingga tes darah, dan skrining risiko bayi lahir cacat. Semua tes tersebut waktunya sudah ditentukan. Misalnya, tes USG yang sebaiknya dilakukan pada minggu ke-6 kehamilan atau tes skrining risiko bayi cacat yang dilakukan pada usia kehamilan 12 hingga 14 minggu.

Nah, untuk melakukan tes kesehatan tersebut, kamu perlu tahu berapa usia kehamilanmu. Oleh sebab itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk menghitung usia kehamilan supaya tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan terkait kehamilan agar kesehatan ibu dan janin selalu terjaga.

2. Menentukan HPL

Manfaat menghitung usia kehamilan berikutnya adalah dapat menentukan Hari Perkiraan Lahir atau HPL. Ketika HPL diketahui, kamu bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk mempersiapkan kelahiran, kapan waktu yang tepat untuk memulai senam hamil, dan lainnya. Dokter juga dapat melihat adanya risiko bayi lahir prematur atau justru postmatur dengan mengetahui HPL.

Tidak hanya itu, kehamilan juga akan lebih terpantau oleh dokter jika usia kehamilan dan waktu HPL diketahui. Jika terjadi sesuatu yang tidak biasa pada janin, dapat langsung dilakukan tindakan.

3. Menentukan Metode Bersalin

Menghitung usia kehamilan juga bermanfaat untuk menentukan metode persalinan, apakah persalinan akan dilakukan secara normal atau caesar. Bagi ibu hamil yang berencana normal, usia kehamilan dapat dijadikan acuan untuk melakukan berbagai persiapan serta meningkatkan kewaspadaan ketika HPL sudah dekat.

Sedangkan bagi ibu yang ingin melahirkan secara caesar, mengetahui usia kehamilan dapat membantu memprediksi kapan waktu caesar yang tepat. Pasalnya, jika bayi dilahirkan terlalu cepat atau terlalu lambat tanpa indikasi, dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada bayi di kemudian hari.

Nah, itulah ulasan lengkap mengenai cara menghitung usia kehamilan dengan tepat dan akurat yang bisa kamu coba. Kamu bisa mencoba semua cara di atas sebagai acuan untuk menentukan usia kehamilan. Jangan lupa untuk mempersiapkan persalinan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan memiliki proteksi seperti asuransi kehamilan dan kesehatan, serta asuransi melahirkan yang akan melindungi berbagai risiko yang terjadi pada saat kehamilan hingga persalinan. Yuk, kunjungi Qoala App untuk tahu berbagai produk asuransi yang menarik!