Jika berbicara soal rumah tangga pastinya tak bisa lepas dari persoalan keuangan. Sebab, mengatur keuangan rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Tentunya, perlu cara tersendiri untuk mengatur keuangan rumah tangga yang benar agar seluruh kebutuhan keluarga dapat terpenuhi.

Selain itu, banyak pula faktor yang mempengaruhi keuangan rumah tangga. Mulai dari kebutuhan wajib yang harus dipenuhi hingga keinginan atau konsumsi yang sifatnya tambahan atau hiburan. Pasalnya, mengatur keuangan rumah tangga bukan hanya menjadi tanggung jawab satu orang saja. Entah suami ataupun istri, sama-sama mempunyai peran yang cukup krusial dalam mengatur keuangan rumah tangga.

Besar kecilnya gaji kerapkali berpengaruh terhadap cara mengatur keuangan rumah tangga. Tak jarang bisa terhindar dari kondisi defisit keuangan. Apalagi jika pendapatan suami ataupun istri termasuk fixed income alias gaji bulanan tetap dengan kebutuhan hidup yang seringkali naik turun.

Bagi mereka yang memiliki gaji kecil, tentunya akan kesulitan menyimpan uang untuk beberapa hal, antara lain dana darurat, biaya kuliah, dana pensiun, membeli mobil, dan lain sebagainya. Tak heran sampai ada yang kehabisan uang di pertengahan bulan. Hal itu mungkin saja bisa terjadi. Penyebabnya, suami ataupun istri tak bisa mengatur gaji bulanan dengan baik dalam memenuhi kebutuhan keuangan rumah tangga.

Sebenarnya, tidak ada rumus pasti untuk mengatur keuangan rumah tangga. Nah, bagaimana cara mengatur keuangan dalam rumah tangga dengan baik agar tidak boros? Kali ini, Qoala akan membantumu memberikan solusi dalam mengatur keuangan rumah tangga. Simak penjelasan berikut ini terkait cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros.

1. Hitung Semua Pemasukan Kamu dan Pasangan

cara mengatur keuangan rumah tangga dengan pasangan
Sumber foto: fizkes via Shutterstock

Untuk mengelola keuangan rumah tangga yang efektif, cara mengatur keuangan rumah tangga jika suami istri bekerja yang perlu dilakukan adalah dengan menghitung seluruh pemasukan kamu dan pasangan yang masuk selama satu bulan. Pemasukan yang dimaksud di sini bukan hanya dari penghasilan gaji bulanan, tetapi juga termasuk insentif yang didapatkan apabila menerima upah lembur hingga keuntungan bila sedang berinvestasi.

Hal ini penting untuk dilakukan agar kamu dan pasangan bisa membagi alokasi penghasilan yang dimiliki ke kebutuhan yang harus dipenuhi. Perlu diingat bahwa yang pertama harus dipenuhi adalah kebutuhan yang sifatnya primer. Dengan menghitung seluruh pemasukan, mengatur keuangan rumah tangga menjadi lebih mudah.

2. Buat Anggaran Pengeluaran dengan Rinci

Boros terhadap keuangan rumah tangga cenderung terjadi ketika menggunakan uang untuk mengikuti keinginan, padahal keinginan belum tentu menjadi kebutuhanmu dan pasangan. Cara terbaik untuk menggunakan pendapatan yang kecil adalah membuat rencana belanja bulanan dengan menggunakan anggaran yang tertulis secara rinci.

Bagaimana cara mengatur keuangan dalam 1 bulan? Kamu bisa membelanjakan uang hasil pendapatanmu dan pasangan sesuai dengan rencana yang telah disusun tersebut. Ketika sudah waktunya membeli apa yang dibutuhkan, kamu dan pasangan sudah memiliki anggaran untuk berbelanja. Namun, jangan menggunakan uang melebihi anggaran yang telah disusun karena uang yang tersisa sudah dialokasikan untuk kebutuhan lainnya.

3. Tentukan Prioritas Keuangan Keluarga

Selanjutnya adalah tentukan prioritas keuangan keluarga selama sebulan dalam bentuk daftar prioritas. Daftar ini nantinya akan membantu kamu dan pasangan dalam mengatur keuangan rumah tangga secara efektif. Dengan membuat daftar prioritas, alokasi dan pengeluaran dana rumah tangga akan menjadi lebih rapi dan tertata.

Nantinya, pengeluaran rumah tangga yang masuk daftar prioritas diantaranya biaya makan sehari-hari, belanja dapur, tagihan listrik, tagihan air, biaya transportasi kerja, pendidikan anak apabila sudah memasuki usia sekolah, hingga cicilan kendaraan atau rumah.

Selain untuk membantu mengatur keuangan rumah tangga, daftar prioritas ini akan menjadi pengingat bahwa kebutuhan prioritas harus terpenuhi terlebih dahulu. Lalu, jika masih cukup bisa dialokasikan untuk kebutuhan sekunder dan tersier.

Jika kamu dan pasangan masih kesulitan untuk membuat daftar prioritas, maka bisa dimulai dengan merencanakan anggaran bulanan secara tertulis. Bagilah daftar pengeluaran menjadi dua, yaitu: kebutuhan primer dan kebutuhan tersier.

Kebutuhan primer diantaranya, makan, biaya transportasi, tagihan listrik, air serta telepon, cicilan rumah, motor serta mobil dan lainnya. Sedangkan untuk kebutuhan tersier antara lain, anggaran untuk shopping baju, traveling, hingga anggaran hangout dengan teman atau rekan kerja.

Merencanakan daftar belanjaan di sini dianggap sangat efisien sebab dengan belanja dalam jumlah grosir, harga akan jauh lebih murah, sehingga kamu dan pasangan bisa lebih hemat untuk membeli makanan dan memiliki tabungan yang lebih banyak. Selain membiasakan diri membuat anggaran rencana belanja bulanan, kamu juga harus membiasakan diri untuk mematuhi anggaran keuangan yang sudah dibuat dengan pasanganmu.

4. Catat Semua Pengeluaran dengan Rinci

Tips mengatur dan mengelola keuangan rumah tangga selanjutnya untuk cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros, sebaiknya kamu dan pasangan perlu mencatat sirkulasi keuangan secara rinci pada sebuah buku. Mulai dari pemasukan, pengeluaran, saldo, dan segala bentuk anggaran. Catatlah dengan sedetail mungkin sebab dengan begitu, keuangan akan terpantau dengan baik.

Lebih mudah lagi, cara pencatatannya bisa disusun dalam bentuk tabel seperti aturan pembukuan akutansi. Jika bingung, kamu dan pasangan bisa mencari contohnya di internet. Langkah ini berlaku untuk semua besaran penghasilan kamu, baik sebagai cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji 2 juta, 3 juta, 4 juta, 5 juta, 7 juta, bahkan di atas itu.

5. Siapkan Pos Keuangan untuk Dana Darurat

Meski selalu dikatakan bahwa harus berhemat dan mengurangi pengeluaran pada beberapa bidang, namun bukan berarti Anda tidak punya dana darurat. Dana darurat adalah salah satu konsep paling penting yang harus dipikirkan saat membahas keuangan rumah tangga.

Sama halnya dengan menabung, tips yang satu ini mengutamakan kebiasaan untuk mengalokasikan dana khusus. Anggap saja untuk kebutuhan masa depan atau kesehatan. Cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros ini pun bisa Anda lakukan dengan menyisihkan dana tertentu. Tidak harus besar, namun konstan.

Lakukan secara rutin dan disiplin, sehingga suatu saat nanti Anda tidak akan bingung dengan keadaan darurat yang melanda dan masih memiliki dana untuk kebutuhan lainnya. Pada dasarnya, memang tidak bisa dipungkiri bahwa siklus finansial akan semakin susah untuk dikendalikan saat berumah tangga. Kebutuhan rumah tangga yang meningkat akan berjalan segaris dengan pengeluaran. Karena itu Anda harus berusaha untuk menabung, membatasi pengeluaran, merencanakan kebutuhan belanja, dan bijak dalam mengalokasikan dana.

Jika bingung dan masih belum bisa menerapkan, caranya adalah selain untuk kebutuhan pokok, sisihkan sebagian dari pendapatanmu dan pasangan setiap bulan untuk dana darurat. Besarannya relatif, bisa 10-30 persen dari pendapatan yang didapat tiap bulannya. Perlu diingat, uang yang telah disisihkan setiap bulan adalah untuk dana darurat yang hanya digunakan sewaktu-waktu atau dalam keadaan darurat.

6. Jaga Rasio Hutang, Pastikan Tidak Lebih dari 30% Pemasukan

cara mengatur keuangan rumah tangga dengan menabung
Sumber foto: wei-ya2019 studio via Shutterstock

Cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros yang paling baik sebenarnya adalah menghindari hutang. Karena tagihan dan kewajiban membayar hutang bisa menjadi beban yang membuat keuangan rumah tangga terganggu. Namun, ada juga sejumlah faktor yang mau tidak mau membuat kamu dan pasangan harus berhutang.

Solusinya, bila memang harus terpaksa berhutang, pergunakanlah untuk hal-hal yang merupakan kebutuhan pokok namun tidak dapat dipenuhi dalam waktu dekat. Contoh, cicilan rumah. Di luar itu, sebaiknya hindari untuk mempunyai hutang.

Perlyu diketahui juga bahwa yang wajib dilakukan untuk mengatur keuangan yang baik adalah menjaga rasio utang. Kamu bisa memastikan kewajiban untuk membayar tagihan hutang tidak melebihi 30 persen dari penghasilan yang dimiliki. Jika lebih dari itu, keuangan rumah tangga pasti akan terganggu.

7. Pisahkan Dana Tabungan dan Investasi

Selain mengalokasikan pendapatan untuk dana cadangan atau darurat, kamu dan pasangan juga perlu mengalokasikan pendapatan untuk keperluan di luar kebutuhan rutin. Misalnya, pengeluaran untuk tabungan, asuransi, dan investasi. Ketiga hal ini termasuk dalam cara mengatur keuangan agar tidak boros.

Ketiganya juga memiliki manfaat yang tidak sedikit. Tabungan, sudah jelas berguna untuk keperluan saat ini dan masa depan. Pendapatan yang disimpan di tabungan bisa digunakan untuk pengeluaran sehari-hari ataupun keperluan mendadak.

Sedangkan untuk asuransi sendiri, memiliki manfaat untuk melindungi diri dari biaya kesehatan. Sementara investasi umumnya digunakan sebagai tabungan jangka panjang sehingga uang yang dimiliki tidak habis begitu saja. Lalu apa keuntungannya? Keuntungan yang dihasilkan dari investasi yang telah dilakukan bisa menjamin kehidupan di hari tua nanti.

Dalam mengatur keuangan rumah tangga, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menabung, memiliki asuransi, dan juga berinvestasi. Saat memutuskan untuk menabung, kamu dan pasangan harus paham mana tempat terbaik untuk menyimpan uang yang dimiliki, yaitu bank. Menabung di Bank selain memiliki beberapa keuntungan juga menjamin keamanan uang yang dimiliki. Tak hanya itu, dengan menabung di bank, pengeluaran keuangan bisa jadi lebih mudah terpantau dan terkontrol.

Selain kartu kredit, pastikan juga kamu dan pasangan dapat memanfaatkan paylater dengan bijak, bukan untuk kebutuhan yang sifatnya konsumtif atau menggunakan paylater karena ingin belanja bukan karena kebutuhan penting. Perlu disadari bahwa paylater sama dengan berutang, kamu dan pasangan tetap harus membayarnya dan usahakan untuk tidak telat melunasi utang.

8. Beli Proteksi Dana Asuransi

Ada banyak cara untuk menjaga kesehatan dan memberikannya proteksi atau perlindungan. Salah satunya adalah dengan membeli produk asuransi kesehatan. Memiliki asuransi kesehatan, kamu dan pasangan pastinya akan mendapat perlindungan finansial jika terjadi risiko kesehatan.

Selain asuransi kesehatan, merawat diri dengan perlindungan jiwa alias asuransi jiwa juga perlu dilakukan. Beberapa polis asuransi jiwa saat ini menawarkan opsi percepatan manfaat. Nantinya, manfaat atau jaminan kematian dapat dibayarkan saat tertanggung masih hidup.

Contohnya, ketika suami yang berusia 50 tahun membeli asuransi tersebut. Maka dapat mengajukan klaim asuransi untuk biaya perawatan suami ketika sakit. Kemudian, pihak asuransi akan mengurangi manfaat kematian dengan jumlah uang yang sudah cair untuk biaya pengobatan. Nanti, saldo sisanya akan dibayarkan apabila suami meninggal dunia.

Asuransi jiwa dapat digunakan untuk mengganti aliran pendapatan bagi pasangan yang masih hidup. Selain itu, memberi jaminan untuk ahli waris, mengganti nilai aset, memaksimalkan pensiun, dana kuliah untuk anak dan cucu, dan manfaat lainnya.

Lalu, bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga dengan penghasilan gaji minim sebesar 1 juta, tapi tetap ingin memprioritaskan kepemilikan asuransi? Tentu saja tetap bisa. Pasalnya, kini sudah ada banyak pilihan produk asuransi terbaik dengan harga terjangkau. Caranya adalah dengan memilih asuransi kelas menengah agar tagihan premi asuransi per bulan tetap ringan. Dengan begitu, kamu tetap bisa menyisihkan sedikit nominal demi kesehatan yang terjamin serta aset-aset dan kondisi keuanganmu tetap terlindungi.

9. Kurangi Penggunaan Kartu Kredit

Belanja menggunakan kartu kredit memang sangat mudah dan semua dapat dibeli. Kartu kredit juga dapat membantu mengelola keuangan, jika kamu dan pasangan dapat menggunakannya dengan cerdas. Misalnya, menggunakan promo yang diberikan untuk membeli barang yang dibutuhkan.

Akan tetapi, kartu kredit juga dapat membuat kamu dan pasangan justru terjebak dalam utang jangka panjang bila menggunakannya secara sembarangan. Penelitian telah menunjukkan bahwa kartu kredit merupakan cara yang paling mudah menghabiskan uang, sebab selain sejumlah uang yang dibelanjakan juga ada bunga dan biaya administrasi yang dikenakan pada kartu kredit.

Jika kamu dan pasangan memang tidak bisa mengontrol kartu kredit, sebaiknya lupakan kartu kredit, jika memang ingin berhemat dan menyimpan uang. Kebiasaan menggunakan kartu kredit sembarangan pastinya akan kamu dan pasangan menjadi boros dan memberikan konsekuensi keuangan yang serius. Jangan sampai rumah tangga ribut hanya karena hutang kartu kredit.

10. Lakukan Audit Pengeluaran Rumah Tangga Secara Berkala

Terakhir, cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros adalah dengan mengevaluasi keuangan rumah tangga setiap bulannya. Pastinya, akan ada kebutuhan mendadak yang tidak bisa dihindari sehingga harus ada penyesuaian dengan keuangan keluarga. Contoh, kamu tidak ada rencana untuk membelikan anak seragam sekolah. Namun, tanpa disengaja ada seragam sekolahnya yang rusak atau kekcilan ketika anak sekolah. Hal ini bisa jadi membuat rencana keuanganmu berubah.

Tentunya masih banyak lagi yang perlu dievaluasi terkait keuangan keluarga secara bulanan, mingguan, atau bahkan harian untuk rumah tangga. Untuk menyikapi hal ini, dana darurat bisa kamu ambil dari tabungan atau melakukan perjanjian dengan pihak terkait agar biaya bisa ditangguhkan di bulan berikutnya.

Mau mendapatkan gambaran simulasi pengelolaan finansial rumah tangga? Berikut Qoala lampirkan contoh tabel mengatur keuangan rumah tangga.

Contoh Tabel Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Sumber foto: https://personalfinance.kontan.co.id/

Lalu, bagaimana dengan cara mengatur keuangan rumah tangga menurut ajaran dalam agama Islam? Hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan membuat prioritas keuangan keluarga serta mengelolanya dengan hemat dan sederhana. Meski nafkah menjadi tanggung jawab suami, istri tetap boleh membantu keuangan si kepala keluarga. Yang penting, keduanya perlu menerapkan nilai-nilai sakinah, mawaddah, dan warahmah demi mencapai kebermanfaatan keluarga terhadap umat.

Seimbangkan pendapatan dan pengeluaran yang bermanfaat. Kamu juga bisa bersikap pertengahan dalam pembelanjaan dengan selalu mengingat tujuan keuangan keluarga yang telah dibuat, seperti tujuan demi mencapai kebutuhan jangka pendek atau jangka panjang. Setelah itu, cara atur keuangan rumah tangga yang bisa kamu lakukan adalah dengan mencatat penghasilan serta membuat rencana pengeluaran bulanan maupun tahunan. Untuk menambah penghasilan, kamu juga bisa berniaga atau berdagang.

Manfaat Mengatur Keuangan Rumah Tangga

Manfaat Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Sumber foto: Dragon Images via Shutterstock

Ada banyak manfaat yang bisa dirasakan saat kamu dan pasangan paham soal cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros. Simak penjelasan berikut ini terkait manfaat mengatur keuangan dalam rumah tangga.

1. Hubungan Lebih Harmonis

Jika berbicara soal uang, pastinya harus terbuka dan juga transparan. Dengan disiplin membuat anggaran rumah tangga, komunikasi antar pasangan pun akan semakin lancar.

Akan tetapi, hal ini tergantung juga kepada gaya komunikasi masing-masing pasangan. Ada yang meskipun sudah menikah punya prinsip uang masing-masing itu rahasia. Tapi ada juga yang justru lebih transparan setelah menikah hingga pendapatan yang dimiliki pun sama-sama tahu.

Setidaknya, saat pasangan berkomitmen untuk membuat anggaran rumah tangga bersama, otomatis suami ataupun istri jadi lebih sering berdiskusi soal pandangan masing-masing tentang uang.

2. Memiliki Rencana Keuangan Masa Depan

Mengatur keuangan merupakan hal yang penting supaya memiliki kehidupan yang layak dan masa depan yang tenang. Apalagi saat sudah membangun rumah tangga. Kebutuhan hidup akan terus bertambah. Kamu dan pasangan bisa memulai dari memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga kebutuhan anak.

Mulailah juga untuk disiplin membuat daftar anggaran, sehingga terdapat alokasi untuk tabungan, investasi, maupun dana cadangan. Tak ada yang tahu hari esok akan seperti apa. Ketika sudah berkeluarga, pastinya menginginkan orang-orang tersayang tercukupi kebutuhan materinya.

Keuangan akan selalu menjadi fokus yang penting dalam hidup, walau bukan merupakan yang utama. Tak ada perbedaan, berstatus single atau pun sudah berpasangan, mengatur keuangan adalah hal wajib untuk dilakukan. Uang sebanyak apa pun akan habis jika dipakai secara terus-menerus tanpa dikontrol. Oleh karena itu, mulai disiplin untuk mengatur keuangan rumah tangga dari sekarang. Selain arus keuangan terjaga, memiliki rencana keuangan untuk masa depan, juga hubungan sama pasangan jadi lebih harmonis.

3. Terhindar Dari Hutang

Mulai sekarang kamu dan pasangan harus bisa untuk katakan tidak pada utang. Sebab, jika kamu berutang hanya untuk pembelian aset besar, seperti mobil ataupun rumah, maka keuangan rumah tangga akan berantakan. Oleh sebab itu, dengan mengatur keuangan rumah tangga, kamu bisa mengalokasikan pendapatan untuk menabung dan membeli barang yang diingankan secara tunai. Hal ini akan membuatmu dan pasangan terhindar dari hutang. Sebab, lebih baik kumpulkan uang sedikit demi sedikit terlebih dahulu untuk bisa membeli keinginan tersebut secara tunai. Apabila berutang, kamu dan pasangan juga harus memikirkan bunga yang begitu besar.

4. Memiliki Perlindungan Dari Pengeluaran Tak Terduga

Dengan mengatur keuangan rumah tangga, kamu dan pasangan juga bisa mengalokasikan sedikit pendapatan untuk perlindungan keluarga. Kamu dan pasangan bisa melindungi kondisi keuangan dan kesehatan keluarga dengan membuatkan asuransi kesehatan bagi tiap anggota keluarga. Tak perlu dengan asuransi yang mahal, asuransi berpremi rendah ataupun BPJS Kesehatan pun sudah cukup mampu melindungi kesehatan dan keuangan keluarga.

5. Hidup Lebih Tertib dan Teratur

Manfaat terakhir dari cara mengatur keuangan rumah tangga adalah sebagai alat pengendali pengeluaran sehingga hidup lebih tertib dan teratur, terutama soal hal-hal yang bukan prioritas. Saat salah satu dari pasangan ada yang mulai boros dan tidak komitmen dengan rencana yang sudah dibuat, maka pasangan bisa saling mengingatkan.

Kenyataannya memang tidak mudah, sebab biasanya sangat sulit untuk menahan keinginan. Contohnya saja istri yang hobi belanja sepatu, meskipun koleksinya sudah memenuhi satu lemari. Padahal jika direnungkan kembali, sepatu bukanlah kebutuhan utama, melainkan keinginan yang masih bisa ditunda atau dibeli kemudian hari.

Di sinilah pentingnya peran pasangan untuk saling mengingatkan. Apalagi kalau sedang merencanakan biaya pendidikan anak atau punya rencana untuk merenovasi rumah. Pasangan harus sama-sama sadar dan mengingatkan satu sama lain jika semua ada prioritasnya.

Perlu diingat bahwa kamu dan pasangan juga perlu menyisihkan tabungan untuk keperluan dana darurat seperti yang telah dijelaskan di atas. Sebab, kamu dan pasangan tidak tahu kapan akan membutuhkan dana darurat tersebut. Pada umumnya, dana darurat diperlukan untuk kebutuhan mendesak dan tidak terduga, misalnya sakit, kecelakaan, dan lain sebagainya.

Untuk mengantisipasi hal tidak terduga ini, kamu dan pasangan bisa mengikuti program asuransi. Nantinya, asuransi akan sangat membantu jika mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Kamu dan pasangan bisa mengikuti program asuransi, seperti asuransi kesehatan, pendidikan anak, asuransi jiwa, dan lain sebagainya. Jika tertarik, bisa mencari tahu informasinya lebih lengkap di Qoala App atau membacanya lebih lanjut di laman Blog Qoala.