Tak bisa dipungkiri, menjaga asupan nutrisi melalui pola makan sehat adalah hal yang penting dilakukan. Akan tetapi, agar bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari setiap nutrisi yang dikonsumsi, pola makan perlu dilakukan dengan tepat dan tentunya disesuaikan dengan kondisi kesehatan tubuh masing-masing. Agar tak salah langkah, kamu perlu mengetahui penerapannya yang tepat berdasarkan anjuran ahli gizi seperti yang telah dirangkum berikut ini oleh Qoala.

Apa Itu Pola Makan Sehat?

Apa Itu Pola Makan Sehat
Sumber foto: Foxys Forest Manufacture Via Shutterstock

Secara definisi, pola makan sehat adalah kebiasaan hidup sehari-hari yang lebih banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi seimbang sehingga bermanfaat bagi tubuh. Pola makan sendiri dapat berarti perilaku seseorang dalam mengkonsumsi makanan atau minuman. Sedangkan, apa yang dimaksud pola makan sehat merujuk pada konsumsi pangan yang mengandung semua gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin dengan kadar yang dibutuhkan oleh tubuh.

Penerapan pola makan yang sehat dan bergizi seimbang bisa membuat dan menjaga tubuh tetap berada dalam keadaan prima. Seseorang disebut memiliki pola makan yang sehat jika makanan yang dikonsumsi memenuhi kebutuhan gizinya, kamu bisa mengikuti Pedoman Gizi Seimbang untuk mengetahui apa saja yang harus dimakan.

Manfaat Pola Makan Sehat

Penerapan pola makan yang benar sangat berkaitan dengan cara hidup sehat sederhana yang dilakukan. Akan tetapi, tidak semua orang mau menerapkan pola makan ini. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari penerapan pola makan sehat tiap hari.

1. Menjaga Berat Badan

Untuk memiliki tubuh yang sehat dan berat badan, semua itu harus diupayakan. Namun, semua itu tidak akan bisa terjadi tanpa pola makan yang benar. Mengonsumsi makanan berlemak dapat mengakibatkan tubuh kelebihan berat badan hingga obesitas. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan sehat dan olahraga untuk menurunkan berat badan.

2. Membuat Organ Tubuh Berfungsi Maksimal

Konsumsi makanan yang penuh gizi dan berimbang mampu menjaga sel-sel tubuh berfungsi secara optimal, sehingga tubuh akan lebih sehat tidak tidak mudah sakit.

3. Mengurangi Resiko Penyakit Kronis

Sebagian besar penyakit bisa disebabkan karena pola makan yang tidak sehat, contohnya penyakit jantung, diabetes, hipertensi, dan asam urat. Dengan mengontrol dan mengatur apa saja jenis makanan dan jumlah pangan yang diasup, risiko terkena penyakit tersebut akan berkurang.

Cara Pola Makan Sehat dan Gizi Seimbang

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga asupan gizi seimbang yang membuat awet muda alami, diantaranya:

  1. Konsumsi protein yang cukup

Protein adalah molekul besar dan kompleks yang sangat diperlukan oleh tubuh. Fungsi protein adalah untuk menunjang kinerja sel tubuh, dan diperlukan untuk struktur, fungsi, dan pengaturan jaringan dan organ tubuh. Terdapat dua jenis protein yang dapat dikonsumsi oleh manusia, yaitu protein nabati dan hewani. Kedua jenis protein ini memiliki manfaat yang baik bagi tubuh. Protein hewani mencakup daging ruminansia (sapi, kambing, rusa, dan sebagainya), daging unggas (ayam, bebek, burung, dan sebagainya), ikan, telur, susu, dan hasil olahannya. Sementara itu, protein nabati bisa diperoleh dari kacang-kacangan dan hasil olahannya, seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah, tahu, tempe, dan sebagainya.

Protein hewani memiliki kandungan asam amino, mineral, vitamin, dan protein yang lebih lengkap dan cenderung lebih mudah untuk diserap oleh tubuh. Akan tetapi, protein hewani memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih tinggi (kecuali ikan). Sedangkan protein nabati memiliki kandungan isoflavon dan lemak tidak jenuh yang lebih tinggi. Karena perbedaan kandungan gizi pada kedua jenis protein tersebut, maka disarankan untuk mengkonsumsi kedua kelompok protein dengan jenis makanan lainnya setiap hari, agar kebutuhan gizi terpenuhi dengan baik.

  1. Konsumsi serat dari buah dan sayur

Tubuh membutuhkan asupan serat yang cukup untuk tetap sehat dan mencegah berbagai penyakit, mulai dari konstipasi, penyakit jantung, hingga kanker usus. Konsumsi makanan yang mengandung serat, seperti buah dan sayuran, merupakan salah satu cara untuk mendapatkan asupan serat yang cukup. Selain dari buah dan sayur, serat juga bisa didapat dari gandum, nasi merah, atau kentang yang dikonsumsi bersama kulitnya. WHO menyarankan konsumsi sayuran sebanyak 300 sampai 400 gram per hari untuk orang dewasa dan 400 sampai 600 gram per hari untuk anak-anak.

  1. Pilih Lemak Baik

Nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh adalah lemak. Meskipun kerap dihindari karena dianggap dapat memicu berbagai penyakit, pada dasarnya tubuh masih membutuhkan asupan lemak yang cukup. Tubuh membutuhkan setidaknya 50 sampai 80 gram lemak per hari. Lemak baik, seperti lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda (asam lemak, seperti omega-3), merupakan jenis lemak yang dibutuhkan oleh tubuh. Kedua jenis lemak ini bermanfaat untuk meningkatkan kadar HDL darah dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Makanan yang mengandung lemak baik antara lain kacang-kacangan (almond, mete, dan sebagainya), alpukat, ikan salmon, minyak sayur, dan kacang kedelai.

  1. Minum air yang cukup

Tubuh terus menerus mengeluarkan cairan melalui keringat, urine, dan pernapasan. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya dehidrasi, tubuh perlu mendapatkan asupan air yang cukup. Pada dasarnya, jumlah konsumsi air yang dibutuhkan tubuh ditentukan oleh berbagai faktor, seperti pola makan, suhu udara, aktivitas sehari-hari, kesehatan, dan kondisi khusus seperti hamil dan menyusui.

Ada berbagai pendapat terkait jumlah asupan air yang diperlukan tubuh. Umumnya, konsumsi air yang disarankan adalah 2 liter atau 8 gelas air per hari. Akan tetapi, kebutuhan konsumsi air per hari dapat berbeda untuk masing-masing individu, tergantung kondisi tubuh dan aktivitas yang dilakukan. Yang dapat dilakukan untuk memastikan asupan air yang cukup adalah dengan sering minum air untuk menjaga warna urine tetap pucat atau bening (salah satu tanda tubuh terhidrasi dengan baik), segera minum ketika haus, dan minum air yang banyak setelah berolahraga atau melakukan aktivitas berat untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang. Beberapa manfaat konsumsi air yang cukup untuk tubuh di antaranya:

  • Membantu mengurangi berat badan
  • Mencegah berbagai penyakit, seperti konstipasi, gangguan saluran kemih, dan batu ginjal
  • Menjaga kesehatan kulit dengan menjaganya tetap terhidrasi
  1. Menerapkan Pedoman Gizi Seimbang

Gizi seimbang merupakan rangkaian asupan makanan yang telah memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Gizi seimbang akan terpenuhi apabila telah memenuhi standar kuantitas, kualitas, dan zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan 10 Pedoman Gizi Seimbang atau Tumpeng Gizi Seimbang yang merangkum pola makan sehat agar tercapai gizi seimbang, yaitu:

  1. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok.
  2. Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak.
  3. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal.
  4. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi.
  5. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.
  6. Biasakan sarapan pagi.
  7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman.
  8. Banyak makan buah dan sayur.
  9. Biasakan membaca label pada kemasan pangan.
  10. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.
  1. Mengurangi Konsumsi Garam, Gula, dan Minyak

Tips kedua untuk menerapkan pola makan sehat adalah dengan membatasi jumlah asupan gula, minyak, dan garam tiap harinya. Konsumsi minyak yang berlebihan dapat menyebabkan dapat meningkatkan risiko kanker.

Konsumsi gula berlebih meningkatkan risiko obesitas, kanker, diabetes tipe II, penyakit kardiovaskular, dll, sedangkan garam berlebih bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan stroke. Berikut anjuran konsumsi garam, gula, dan minyak per hari:

  • Gula: 4 sendok makan per orang per hari atau setara dengan 50 gram.
  • Garam: 1 sendok teh per orang per hari atau setara dengan 5 gram.
  • Minyak: 5 sendok makan per orang per hari atau setara dengan 67 gram.
  1. Membiasakan Sarapan Pagi

Sarapan pagi dapat membantu seseorang agar fit ketika melaksanakan sejumlah aktivitas sehari-hari. Sayangnya, orang-orang masih belum membiasakan sarapan setiap pagi.

Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.

  1. Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh

Selain makanan yang bergizi, manusia juga memerlukan sejumlah cairan agar tetap terhidrasi dengan baik. Cara memenuhi kebutuhan cairan tubuh adalah dengan minum air putih minimal 8 gelas per hari guna tetap menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.

Menjaga pola makan demi tercapainya gizi seimbang merupakan hal yang penting untuk dilakukan demi kesehatan tubuh. Khususnya bagi anak-anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan, asupan gizi yang cukup juga dapat membantu proses pertumbuhan. Untuk melengkapi pola makan yang sehat ini, tubuh juga membutuhkan olahraga yang cukup agar berat badan tetap ideal.

Tips Pola Makan Sehat Untuk Diet

Tips Pola Makan Sehat Untuk Diet
Sumber foto: Rawpixel.com Via Shutterstock

Pola makan yang sehat adalah perilaku untuk mengonsumsi makanan yang mengandung semua unsur gizi seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Kamu bisa dikatakan memiliki pola makan yang sehat jika konsumsi sehari-hari sudah terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air dalam jumlah seimbang yang didapatkan dari bahan alami.

Agar tidak salah langkah dalam menerapkan pola makan sehat, berikut ini beberapa tips yang perlu diperhatikan:

  1. Hindari Makanan yang Tinggi Lemak

Pastikan untuk membatasi asupan lemak, yang biasanya terdapat pada makanan yang dimasak dengan minyak, mentega, margarin, dan santan. Lantas, apakah itu artinya manusia tidak membutuhkan lemak? Tidak juga. Manusia tetap butuh lemak, namun dalam jumlah yang cukup dan berasal dari sumber yang lebih alami.

Oleh karena itu, daripada makan gorengan atau asupan bersantan, lebih baik pilih sumber lemak yang alami seperti kacang-kacangan atau biji-bijian.

  1. Hindari Makanan yang Mengandung Bahan Pengawet

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa konsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet dapat memicu efek jangka panjang berupa munculnya kanker. Karenanya, dalam penerapan pola makan yang sehat, kamu harus sebisa mungkin menghindari makanan yang mengandung bahan pengawet.

Bahan pengawet sering ditemukan dalam makanan kemasan, termasuk makanan kalengan. Meski terpaksa harus membeli makanan dalam kemasan, pilihlah yang mencantumkan dengan jelas label “Tanpa Pengawet” pada kemasannya.

  1. Pilih Makanan yang Diolah dengan Tepat

Menggoreng, memanggang dan di bakar kurang dianjurkan sebagai teknik mengolah makanan. Sebab, cara-cara tersebut dapat merusak nilai gizi yang ada di dalam makanan. Oleh karena itu, akan lebih baik jika kamu memilih makanan yang diolah dengan cara kukus, rebus atau tumis dengan sedikit minyak.

  1. Hindari Menambahkan Bumbu-bumbu Penyedap Secara Berlebihan

Batasi penggunaan bumbu penyedap dalam mengolah makanan. Jika memang bisa, hindari sepenuhnya karena unsur senyawa monosodium glutamat (MSG) yang ada di dalam bumbu penyedap dikaitkan dengan masalah kesehatan tertentu.

  1. Perbanyak Makan Buah dan Sayur

Mayoritas buah dan sayur mengandung serat yang mampu mengikat zat karsinogen yang merupakan penyebab kanker. Namun, bukan berarti semua buah itu menyehatkan. Salah satu buah yang sebaiknya kamu hindari adalah durian, karena mengandung lemak yang sangat tinggi.

Selain itu, hindari juga melinjo atau emping, karena mengandung purin tinggi sehingga bisa mencetuskan asam urat tinggi. Satu hal lain untuk diingat, cucilah dengan bersih buah dan sayur sebelum dimakan untuk menghindari kontaminasi bakteri dan residu pestisida.

  1. Hindari Jeroan, Lemak, Otak dan Kulit Ayam

Jeroan, lemak, otak dan kulit ayam adalah beberapa makanan yang tinggi purin dan lemak. Jika dikonsumsi terlalu sering, kamu berisiko mengalami penyakit asam urat dan jantung. Alihkan pilihan makanan pada daging tanpa lemak, makanan berkuah bening, susu rendah lemak, susu kedelai, yoghurt, putih telur serta ikan sebagai sumber protein terbaik.

  1. Perbanyak Minum Air Putih

Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari cairan. Jika kita kekurangan cairan, kinerja organ vital akan ikut terganggu. Untuk memenuhi kebutuhan cairan tersebut, air putih adalah asupan yang paling baik. Jika ingin sedikit variasi, konsumsilah jus sayur atau buah yang tidak ditambah apa-apa. Sebaliknya, kamu wajib menghindari minuman beralkohol, bersoda, atau mengandung gula dan kafein yang tinggi.

  1. Jangan Terbiasa Memakan dan Meminum yang Berwarna

Hindari memilih makanan atau minuman yang memiliki warna modifikasi alias telah ditambahkan zat-zat kimia. Pilihlah makanan atau minuman yang berwarna bening alami. Terkecuali, makanan yang memiliki warna alami dari bahan makanan tersebut sendiri, seperti cokelat, merahnya stroberi dan lain-lain.

  1. Atur Porsi

Sesehat-sehatnya makanan yang dikonsumsi, kamu tetap harus memperhatikan porsi agar tidak berlebihan. Faktanya, mengonsumsi makanan sehat dalam jumlah terlalu banyak malah akan menempatkanmu pada risiko obesitas dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

  1. Makan Tepat Waktu

Pastikan untuk selalu makan di waktu yang sama setiap hari. Dengan ini, sistem pencernaanmu akan lebih teratur dalam memproses makanan yang masuk sehingga tidak menumpuk di dalam tubuh.

  1. Minum Suplemen Jika Perlu

Suplemen bertujuan untuk melengkapi zat gizi yang tidak sepenuhnya kamu dapatkan dari makanan. Oleh karena itu, sebagai pelengkap pola makan sehat, kamu dianjurkan untuk minum suplemen secara teratur. Untuk mengetahui dosis dan jenis suplemen yang sepenuhnya sesuai, berkonsultasilah terlebih dahulu pada dokter.

Tips Pola Makan Sehat untuk Remaja

Kamu sebenarnya sudah memiliki pola makan yang menyehatkan dengan menerapkan Pedoman Gizi Seimbang. Akan tetapi, tak bisa dipungkiri bahwa kebiasaan atau kondisi tertentu dapat mempengaruhi perjalananmu dalam menerapkan prinsip ini.

Di bawah ini berbagai tips untuk membantu mempertahankan pola makan sehat untuk remaja yang baik dan cocok untuk kamu yang memiliki sedikit waktu untuk makan makanan sehat.

  1. Tidak melewatkan sarapan

Sarapan merupakan waktu makan paling penting, sebab dari sinilah kamu memperoleh energi untuk beraktivitas selama seharian. Sarapan yang sehat juga dapat melindungimu dari risiko berbagai penyakit, termasuk diabetes tipe 2. Berikut beberapa jenis makanan untuk sarapan yang dapat melengkapi pola makan sehatmu.

  • Makanan dengan karbohidrat kompleks seperti oatmeal, nasi merah, dan sereal.
  • Makanan yang tinggi serat seperti buah, sayuran, sereal gandum, dan chia seed.
  • Sumber protein seperti kacang-kacangan, biji-bijian, susu, telur, dan yogurt.
  • Sumber lemak yang menyehatkan, misalnya biji-bijian, alpukat, dan kelapa.
  1. Jangan terlalu banyak minum kopi

Kopi memang membuatmu lebih segar pada pagi hari, tapi jangan pula meminumnya secara berlebihan. Salah satu dampak langsung minum kopi yaitu dehidrasi, sebab kopi dapat mempercepat keluarnya air dari tubuh melalui urine.

Jika kamu membutuhkan kopi sebelum beraktivitas, cukup konsumsi 1 – 2 cangkir setiap hari. Pilihlah kopi hitam dengan sedikit gula atau tanpa gula sama sekali. Hindari penggunaan creamer atau topping tambahan yang akan menambah jumlah kalori.

  1. Banyak minum air putih

Pola makan yang sehat belum lengkap tanpa air putih. Kebutuhan air setiap orang mungkin berbeda-beda sesuai berat badannya. Namun, sebagai panduan, minumlah paling sedikit delapan gelas air setiap hari untuk memenuhi kebutuhan tubuhmu

Asupan air yang cukup akan menjaga kelancaran fungsi tubuh serta melindungimu dari dehidrasi. Ketika dehidrasi, tubuh cenderung mengirimkan sinyal lapar yang keliru. Inilah yang membuat seseorang kerap makan banyak tanpa menyadarinya.

  1. Perbanyak makanan alami, batasi makanan kemasan

Hal terbaik yang bisa diberikan kepada tubuhmu adalah makanan segar dan alami. Sedapat mungkin, makanlah lauk-pauk, buah-buahan, sayuran, dan sebagainya yang langsung berasal dari pasar atau supermarket tanpa melewati proses pengawetan.

Agar pola makanmu tetap sehat, batasi konsumsi makanan kemasan atau yang telah diawetkan. Pasalnya, makanan ini biasanya tinggi gula dan natrium serta mengandung bahan tambahan pangan seperti pengawet dan pewarna buatan.

  1. Bijak saat makan di restoran

Ketika makan di restoran, perhatikan teknik pengolahan makanan yang hendak dipilih. Apabila memungkinkan, pilihlah hidangan dengan cara memasak yang lebih menyehatkan, misalnya direbus, ditumis, atau dipanggang.

Batasi konsumsi makanan yang digoreng dengan metode deep fry, dimasak dengan panas tinggi, atau diberikan minyak dan lemak tambahan. Makanlah dengan porsi yang cukup bagi perut agar kamu tidak kekenyangan atau kelebihan asupan kalori.

  1. Makan makanan sehat tinggi serat

Buatlah pola makanmu menjadi lebih sehat dengan menambahkan makanan tinggi serat ke dalam menu harian. Misalnya, cobalah mengganti roti tawar putih dengan roti gandum atau nasi putih dengan nasi merah.

Makanan tinggi serat dapat memperlancar pencernaan, menjaga jumlah bakteri baik di usus, serta menurunkan risiko penyakit kronis seperti stroke, penyakit jantung, dan diabetes. Selain itu, serat membantu menjaga berat badan karena bikin kenyang lebih lama.

  1. Jangan makan berlebihan

Meskipun kamu makan makanan yang sehat, porsinya harus tetap seimbang. Makanlah secukupnya dan berhentilah kira-kira ketika kamu sudah mencapai 80% rasa kenyang. Jika kamu masih lapar, coba tunggu 10 menit sebelum makan sedikit lagi.

Makan secara berlebihan tidak hanya berdampak negatif untuk berat badan, tapi juga bisa mengganggu kerja pencernaan. Porsi makan yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko sejumlah gangguan kesehatan.

  1. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran

Pola makan yang sehat haruslah berisikan sayur dan buah. Pasalnya, kedua bahan pangan ini merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral yang akan memenuhi kebutuhanmu setiap hari.

Kedua jenis makanan tersebut juga kaya akan zat fitokimia serta antioksidan yang membantu mengurangi risiko berbagai penyakit. Jadi, jangan lupa penuhi piring makanmu dengan buah dan sayuran yang berwarna-warni.

  1. Makan dengan pola teratur dan tepat waktu

Laju metabolisme tubuh dapat berubah pada waktu-waktu tertentu. Pada malam hari misalnya, metabolisme akan melambat karena tubuh sedang mulai beristirahat. Maka dari itu, kamu dianjurkan untuk makan sebelum larut malam.

Kebiasaan makan secara teratur juga dapat membantu tubuh mengontrol kolesterol dan menurunkan risiko obesitas. Hal ini ditemukan dalam beberapa penelitian terbitan jurnal Proceedings of the Nutrition Society pada 2016.

Kunci pola makan yang sehat yakni menerapkan Pedoman Gizi Seimbang. Ini berarti kamu perlu mengonsumsi makanan sumber karbohidrat, buah dan sayuran, serta lauk-pauk sumber lemak dan protein dalam jumlah yang sesuai.

Selalu cermati jenis makanan, porsi dan waktu makan, serta keamanan pangan. Pilih karbohidrat kompleks, protein, dan lemak yang menyehatkan. Lengkapi dengan vitamin serta mineral untuk menjaga fungsi tubuh. Ingatlah untuk tetap batasi makanan tinggi gula, kalori, dan lemak trans yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Selain menjaga pola makan sehat, kamu juga perlu menyiapkan investasi untuk kesehatan. Investasi ini berupa asuransi yang bisa kamu miliki sesuai kebutuhan. Pastinya, untuk memilih asuransi kesehatan yang sesuai, kamu bisa lihat selengkapnya di Qoala Apps ataupun Blog Qoala.