Pernahkah kamu terkena jebakan saat ingin mengambil daging ternyata setelah dimakan justru jahe yang mirip dengan daging? Hal ini memang membuat kesal karena salah ekspektasi. Namun, tahukah kamu bahwa sesungguhnya jahe juga memiliki manfaat yang baik untuk tubuh? Seperti yang diketahui, jahe merupakan salah satu bumbu rempah yang sering digunakan untuk memasak sebab rasanya yang cukup khas dan menjadikan makanan lebih sedap untuk disantap.

Ternyata, banyak jenis jahe yang dapat digunakan pada makanan, salah satunya adalah jahe merah. Akan tetapi, jahe merah biasanya lebih sering digunakan sebagai campuran pada minuman. Tak hanya itu, kamu juga harus mengetahui beberapa kandungan pada jahe merah yang baik untuk kesehatan. Berikut ini Qoala akan memberikan pembahasan lebih detail terkait manfaat jahe merah dan efek sampingnya untuk tubuh.

Sekilas Tentang Jahe Merah

Sekilas Tentang Jahe Merah
Sumber foto: Outsider321 Via Shutterstock

Seperti yang telah dijelaskan bahwa jahe juga merupakan salah satu tanaman obat yang berbentuk rumpun dan berbatang semu. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna keputihan, kekuningan, atau bahkan kemerahan. Selain itu, jahe juga memiliki aroma yang sangat khas, yaitu agak pedas.

Bentuk daun dari tanaman obat satu ini menyirip dan tangkai daunnya berbulu. Mahkota bunganya berbentuk tabung dengan helai yang agak sempit dan tajam, berwarna kuning kehijauan. Dan bibir bunga serta kepala sarinya (putik) berwarna ungu agak gelap. Selain itu, juga terdapat bintik-bintik putih kekuningan.

Banyak orang kerap merasa sulit membedakan antara jahe dan lengkuas. Sebab, keduanya memiliki tampilan yang sangat mirip. Ternyata, jahe memang masih satu keluarga dengan lengkuas. Bahkan, jahe juga masih satu keluarga dengan temulawak, temu hitam, kencur, dan juga kunyit.

Tak bisa dipungkiri, tanaman rempah satu ini memang termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), sehingga tak heran jika memiliki bentuk rupa yang sangat mirip dengan berbagai rempah-rempah tersebut. Rempah ini berasal dari Asia Pasifik dan tersebar luas dari India sampai Cina, termasuk juga Indonesia.

Di Indonesia ternyata tanaman obat ini memiliki bermacam-macam nama sesuai dengan daerahnya. Bahkan, memiliki penyebutan yang berbeda-beda di berbagai daerah. Hal tersebut menunjukkan bahwa rempah ini menyebar di seluruh wilayah di Indonesia.

Contohnya saja di pulau Sumatra, jahe disebut halia bagi orang Aceh, bahing dalam bahasa Batak Karo, sementara orang Minangkabau lebih sering menyebutnya sipodeh. Di Jawa, jahe dikenal dengan jahe (sunda), jae (Jawa), dan jhai (Madura). Berbeda halnya di Sulawesi, jahe disebut layu oleh masyarakat Mongodow, melito (Gorontalo), laia (Makasar), dan pace (Bugis), dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sebagai informasi, berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna rimpangnya, jahe dibedakan menjadi dua jenis, yaitu jahe putih (biasa) dan jahe merah. Kamu mungkin bingung membedakan rupa jahe merah dengan jahe putih biasa. Berikut perbedaannya.

  • Jahe merah

Jahe merah biasa disebut juga dengan jahe sunti. Salah satu ciri fisik yang paling terlihat dari tanaman rempah satu ini adalah warnanya. Jahe merah atau yang memiliki nama latin Zingiber officinale var. rubrum mempunyai kulit rimpang yang berwarna hijau kemerahan dengan bagian dalam yang berwarna merah muda sampai kuning.

Untuk ukuran rimpang jahe merah lebih kecil ketimbang jahe biasa, dan ruasnya pun cenderung rata dan sedikit menggembung. Selain itu, kandungan dan rasanya pun berbeda. Jahe jenis ini biasanya mempunyai rasa yang lebih pahit dan pedas dari jahe pada umumnya sebab mengandung minyak atsiri lebih banyak. Tak seperti jahe biasa, jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan.

  • Jahe putih

Sementara untuk jahe putih sering juga disebut dengan jahe gajah atau jahe badak. Jahe jenis ini juga memiliki rimpang yang besar dan gemuk dengan warna putih kekuningan. Ruas rimpangnya pun juga lebih menggembung dibandingkan dengan varietas lainnya.

Rasa yang dimiliki jahe putih tidak sepedas jahe merah. Tak harus menunggu hingga tua, kamu bisa mengolahnya sejak usianya masih terbilang muda. Selain untuk dikonsumsi secara langsung, bisa juga diolah menjadi berbagai makanan dan minuman lain.

Kandungan Jahe Merah

Sebagai salah satu jenis tanaman obat, jahe dianggap memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Tumbuhan yang berasal dari Asia Tenggara ini lebih terkenal karena aroma dan rasanya yang khas sehingga seringkali dimanfaatkan sebagai bumbu dapur hingga pengobatan alternatif. Di Indonesia sendiri, jahe biasanya dimanfaatkan untuk diolah menjadi jamu yang dapat membuat tubuh lebih bugar.

Salah satu jenis jahe yang kerap dikonsumsi adalah jahe merah. Jahe jenis ini memiliki ciri-ciri seperti ukuran yang lebih kecil dan rasanya yang lebih pedas. Tak hanya itu, warna merah yang timbul pada kulitnya terdiri dari kandungan antosianin yang sangat baik untuk tubuh. Ini dia beberapa kandungan jahe merah yang baik untuk kesehatan.

  • Phenolic

Kandungan pertama pada jahe merah yang baik untuk kesehatan adalah phenolic. Kandungan ini terbukti dapat membuat sistem pencernaan menjadi lebih lancar. Zat tersebut berfungsi untuk meredakan gejala iritasi pada sistem pencernaan, mencegah kontraksi pada perut, dan memudahkan proses pencernaan. Selain itu, jahe merah mampu mengeluarkan gas berlebih yang ada di dalam tubuh.

  • Minyak Atsiri

Kandungan lainnya dari jahe merah yang memberi manfaat kesehatan pada tubuh adalah minyak atsiri. Kandungan tersebut ternyata baik untuk meredakan batuk pada anak sehingga tidak mengonsumsi obat-obatan kimia yang dapat berdampak buruk bagi tubuh dalam jangka panjang.

  • Zingeron

Selanjutnya, kandungan zingeron pada jahe merah juga dapat memberikan manfaat yang baik bagi tubuh. Zat ini juga mampu mencegah terjadi inflamasi usus dengan cara menghambat enzim yang dapat memicu peradangan pada pencernaan. Tak hanya itu, jahe merah juga dapat mengatasi kerusakan pada sendi yang disebabkan oleh radang. Dengan mengkonsumsi jahe merah secara rutin, kamu dapat membuat gangguan rheumatoid arthritis dan osteoarthritis menjadi lebih baik.

  • Gingerol

Terakhir, kamu juga dapat menghangatkan tubuh dengan mengkonsumsi jahe merah. Kandungan rasa pedas yang muncul karena gingerol sangat berguna agar tubuh tidak mudah kedinginan, apalagi saat musim hujan. Rasa pedas tersebut juga dapat membantu tubuh untuk pulih dari pilek atau flu dan melindungi sistem pernapasan agar tetap sehat.

Dikutip dari penelitian Supu dan rekan-rekannya, komponen utama yang terdapat dalam rimpang jahe antara lain:

  • Karbohidrat, sekitar 50 – 70%.
  • Lemak, sekitar 3 – 8%.
  • Terpenoid, yaitu senyawa biokimia yang memberikan aroma khas pada tanaman. Zat ini terdiri dari: zingiberene, beta-bisabolene, alpha-farnesene, beta-sesquiphellandrene, dan alpha-curcumene
  • Antioksidan fenolik, termasuk gingerol, paradol, dan shogaol.
  • Di dalam jahe merah juga terdapat beberapa senyawa lain, yakni zingerol, capsaicin, cineole, caprylic acid, aspartic, linolenic acid, serta gingerdione.

Ada pula berbagai vitamin dan mineral yang terkandung pada rempah ini, termasuk:

  • Vitamin B2, B3 dan B6, serta B9 (folat)
  • Vitamin C
  • Zat besi
  • Kalium
  • Magnesium
  • Fosfor
  • Zinc

Bau dan khas jahe ini juga muncul karena campuran minyak atsiri yang terkandung di dalamnya, juga shogaol dan gingerol-nya. Minyak esensial yang terkandung pada jahe tersebut diduga lebih tinggi dibandingkan jahe putih. Maka dari itu, rasa dan bau jahe merah atau jahe beureum ini lebih pedas.

Perlu diketahui juga bahwa dalam jahe merah mengandung hingga 4% minyak atsiri dan juga kandungan oleoresin. Di dalam minyak atsiri, masih terdapat beberapa unsur alami seperti linalool, methyl heptenone, borneol, cineol, citral, chavicol, geraniol, zingiberene, dan acetates. Unsur-unsur tersebut dijadikan sebagai bahan utama dalam pembuatan obat-obatan atau dalam dunia farmasi.

Pada angka yang tepat, minyak atsiri yang terdapat dalam jahe merah berkisar antara 2,5 persen hingga paling tinggi di angka 2,7 persen. Kandungan minyak atsiri dengan angka seperti yang sudah disebutkan telah diteliti dan dihitung berbasis berat kering dari jahe merah tersebut.

Umumnya, setiap jahe memiliki kandungan minyak atsiri, namun isinya berbeda-beda dari jenis jahe yang satu dengan jenis jahe yang lainnya. Minyak atsiri memiliki tekstur yang agak sedikit kental dan biasanya berwarna kuning. Fungsi dari minyak atsiri yang terkandung pada jahe merah berperan penting dalam memberikan aroma yang khas pada jahe merah. Minyak atsiri yang terdapat dalam kandungan jahe merah ditentukan dari umur jahe tersebut, semakin tua jahe merah, semakin banyak pula kandungan minyak atsiri di dalamnya.

Manfaat Jahe Merah untuk Kesehatan

Tak bisa dipungkiri, rempah satu ini ternyata juga sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu sebagai obat tradisional di berbagai belahan dunia, terutama di Indonesia, Cina dan Malaysia. Sejak dulu, banyak orang memanfaatkan jahe merah untuk mengobati berbagai penyakit.

Kandungan pada jahe yang sangat banyak, seperti gingerol, flavonoid, agen antibakteri, agen anti peradangan, dan lainnya, dipercaya dapat memberi dampak positif pada kesehatan. Berikut beberapa manfaat jahe merah yang perlu diketahui.

1. Membantu Meredakan Nyeri saat Haid

Mengkonsumsi jahe merah disebut bisa membantu mengatasi nyeri haid. Seperti yang diketahui, jahe memiliki sifat anti inflamasi alami yang efektif mengurangi rasa sakit. Maka dari itu, bahan alami yang satu ini disebut cocok untuk mengatasi nyeri perut saat datang bulan. Selain mengatasi nyeri otot, konsumsi jahe juga bisa membantu mengurangi pembengkakan dan membuat tubuh menjadi lebih nyaman karena efek menghangatkan yang dihasilkan.

Meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, tetapi penggunaan jahe untuk meredakan nyeri haid tidak ada salahnya untuk dicoba. Kamu bisa mencoba untuk membuat minuman atau teh yang dicampur dengan irisan atau bubuk jahe. Kamu bisa mengkonsumsi nya saat perut terasa sakit atau saat tubuh mulai terasa tidak nyaman selama haid.

Namun perlu diketahui, meskipun memiliki manfaat untuk mengatasi nyeri haid, tetapi penggunaan jahe sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan. Konsumsi jahe secara berlebihan untuk mengatasi nyeri haid nyatanya bisa memicu berbagai efek samping. Jahe bisa saja menyebabkan seseorang mengalami efek berupa diare, gangguan pencernaan, atau heartburn alias rasa perih di area dada dan perut.

Untuk cara mengolahnya, kamu bisa mencoba merebus irisan jahe dengan air, kemudian konsumsi airnya. Selain itu, mengolahnya menjadi secangkir teh jahe hangat. Untuk membuatnya, pilih beberapa buah jahe.

Kemudian, bersihkan jahe dan kupas kulitnya setelah itu iris kecil-kecil. Lalu, masukkan potongan jahe ke dalam air yang mendidih, kemudian diamkan selama beberapa menit. Setelah itu, tuangkan jahe ke dalam gelas lalu teh jahe siap diminum untuk meredakan nyeri hari. Namun, jika nyeri haid tidak kunjung membaik atau malah menjadi bertambah buruk, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit untuk mengetahui penyebabnya.

2. Manfaat Jahe Merah Sebagai Anti Penuaan dan Kanker

Manfaat jahe merah untuk wanita salah satunya adalah sebagai anti penuaan dan kanker. Sebab jahe merah bersifat anti-inflamasi dan anti-oksidatif yang bisa mengendalikan proses penuaan. Manfaat jahe lainnya, tanaman herbal ini juga memiliki potensi antimikroba yang dapat membantu dalam mengobati penyakit menular. Bahkan, manfaat jahe disebut-sebut dapat mencegah berbagai kanker.

Namun, ada satu hal yang mesti digarisbawahi. Menurut beberapa jurnal ilmiah, meski potensi antikanker jahe telah terdokumentasi dengan baik, tetapi manfaat jahe terhadap kanker masih membutuhkan penelitian lebih lanjut sebelum mengklaim kemanjurannya.

3. Jahe Merah Bermanfaat untuk Menjaga Sistem Imun

Jahe yang merupakan bumbu dapur ternyata juga memiliki manfaat baik untuk meningkatkan imunitas tubuh, sistem pencernaan, melawan peradangan, serta obat tradisional untuk pilek dan mual. Hal tersebut bisa terjadi karena jahe memiliki sifat antioksidan, anti radang, dan anti bakteri yang mampu memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah infeksi.

Kamu bisa mendapatkan berbagai macam manfaat jahe tersebut dengan mengolahnya menjadi minuman dengan cara direbus, atau mencampurnya dengan teh. Selain itu, kamu dapat mengolahnya menjadi bumbu masakan, atau produk herbal yang memiliki kandungan ekstrak jahe.

4. Mampu Meredakan Gejala Batuk dan Sakit Tenggorokan

Manfaat jahe untuk kesehatan selanjutnya adalah untuk meredakan gejala batuk dan sakit tenggorokan. Dengan memiliki sensasi hangat saat dikonsumsi, jahe merah sering dijadikan pilihan saat mengalami gejala sakit tenggorokan atau batuk. Akan tetapi, sebenarnya yang menjadi alasan mengapa jahe merah banyak dijadikan penawar untuk batuk atau peradangan di tenggorokan adalah kandungan flavonoidnya.

Secara umum, kandungan flavonoid pada jahe merah memiliki sifat anti peradangan. Jadi, tak hanya untuk meredakan gejala batuk-batuk, jahe merah juga efektif untuk menyembuhkan gejala sakit tenggorokan, terutama radang tenggorokan.

5. Membantu Mengurangi Kadar Kolesterol

Tak bisa dipungkiri jika kebiasaan mengkonsumsi makanan sembarangan membuat tubuh menyimpan banyak tumpukan lemak jahat. Jika dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, bukan tidak mungkin lemak jahat tersebut akan membuat kadar kolesterol dalam tubuh semakin naik.

Solusinya, untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut, penderita kolesterol disarankan untuk rutin mengkonsumsi jahe merah. Sebab, jahe merah dapat menghancurkan lemak jahat yang ada dalam tubuh dan mencegah munculnya penyakit kolesterol tinggi. Jadi, tak hanya bermanfaat bagi penderita penyakit tersebut, orang sehat pun dapat mengkonsumsi jahe merah agar terhindar dari penyakit kolesterol tinggi.

6. Manfaat Jahe Merah untuk Meringankan Sakit Kepala

Pengidap migrain tentu merasa kesal saat kondisinya kambuh. Sebab, rasa berdenyut di kepala ini bisa sangat mengganggu aktivitas. Untuk mengatasinya, biasanya diperlukan obat-obatan pereda nyeri dan istirahat yang cukup. Namun sebenarnya, ada beberapa tips atau cara alami untuk meredakan gejala migrain tersebut.

Salah satunya adalah minum air jahe merah. Kandungan zat antiinflamasi dan antioksidan kuat dalam air jahe merah dapat mengurangi peradangan pada pembuluh darah di kepala, serta membantu mengatasi mual yang diakibatkan oleh serangan migrain. Cara membuatnya pun gampang, cukup dengan menggeprek beberapa ruas jahe dan rebus dalam air secukupnya.

7. Dapat Membantu Mengatasi Rematik

Tak hanya dapat meringankan sakit kepala, air rebusan jahe merah juga mampu mengatasi rematik. Penyakit rematik atau peradangan sendiri biasanya disebabkan karena sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri. Gejala paling umum yang dirasakan saat mengalami rematik yaitu adanya rasa nyeri sendi, kaku hingga bengkak.

Cara mendapatkan manfaat kandungan jahe merah untuk mengatasi rematik cukup mudah, rebus rimpang jahe merah bersama dengan temulawak, kumis kucing, cabe jawa, dan daun komfrey hingga mendidih. Air rebusan ini dapat diminum dua kali sehari.

8. Bermanfaat untuk Membantu Menurunkan Berat Badan

Siapa sangka ternyata jahe juga dapat membantu menurunkan berat badan. Hal ini dilakukan dengan melancarkan pencernaan dan laju metabolisme, sehingga secara tidak langsung meningkatkan pembakaran kalori.

Di dalam satu sendok makan jahe merah, terdapat:

  • 4,8 kalori
  • 1,07 gram (g) karbohidrat
  • 0,12 g serat
  • 0,11 g protein
  • 0,05 g lemak
  • 0,1 g gula total

Ada pula berbagai vitamin dan mineral yang terkandung pada jahe merah, termasuk:

  • Vitamin B2, B3 dan B6, serta B9 (folat)
  • Vitamin C
  • Zat besi
  • Kalium
  • Magnesium
  • Fosfor
  • Zinc

Seperti yang telah dijelaskan, gingerol yang terkandung di dalam jahe merah membantu meningkatkan laju metabolisme dan pembakaran kalori. Selain itu, gingerol ini juga dapat menjaga kadar gula darah supaya tetap stabil. Karenanya, jahe dipercaya bisa menurunkan berat badan. Rempah ini banyak juga digunakan sebagai bahan suplemen “pembakar lemak”.

Menurut penelitian Jing Wang tahun 2017, jahe merah yang dikonsumsi secara alami maupun dalam bentuk suplemen mempunyai efek perlindungan terhadap obesitas dan penyakit kronis. Kondisi obesitas dapat memicu stres oksidatif dan peradangan di dalam tubuh. Stres oksidatif tersebut terjadi akibat zat-zat radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh.

Antioksidan pada jahe membantu mengendalikan efek negatif radikal bebas itu, sedangkan untuk zat antiinflamasinya dapat melawan peradangan. Najmeh M. dan rekan-rekannya mengatakan, dalam penelitiannya, konsumsi jahe memberikan efek positif terhadap berat badan dan lingkar pinggang serta pinggul.

Sementara jurnal lain oleh Muhammad SM. menjelaskan bahwa jahe bisa mengenyangkan untuk waktu yang lebih lama. Peneliti juga menjelaskan rempah tersebut mampu mengontrol berat badan, termasuk pada orang yang overweight atau kelebihan berat badan.

Namun, sejumlah studi menemukan hasil yang berbeda terkait efektivitas jahe merah terhadap penurunan berat badan. Konsumsi ekstrak rempah ini tidak akan mengurangi lemak perut dan, menurut temuan Linh N., bukan merupakan cara efektif untuk menurunkan berat badan.

Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dan mendalam lagi untuk mempelajari efek jahe terhadap penurunan berat badan. Di sisi lain, sampai saat ini, para ahli juga belum mengetahui formulasi dan dosis jahe yang tepat untuk penurunan berat badan.

9. Membantu Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

Tak bisa dipungkiri bahwa penyakit jantung adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Banyak data di lapangan yang menyatakan bahwa jumlah kematian akibat penyakit jantung adalah yang tertinggi di dunia.

Salah satu penyebab munculnya penyakit jantung adalah kadar kolesterol dan trigliserida yang terlalu tinggi pada tubuh. Dengan menjadikan jahe merah sebagai konsumsi rutin sehari-hari, kadar kolesterol dan trigliserida dapat diturunkan. Oleh karena itu, buat diri terhindar dari penyakit jantung dengan mencampurkan jahe merah pada minuman atau masakan setiap hari.

10. Baik untuk Kesehatan Lambung dan Pencernaan

Manfaat jahe merah untuk kesehatan yang selanjutnya adalah terbukti dapat mengatasi berbagai masalah pencernaan sebenarnya sudah terkenal sejak zaman dahulu. Pastinya, dari generasi ke generasi, jahe merupakan salah satu obat herbal alami yang sering digunakan untuk memperlancar sekaligus mencegah berbagai masalah pencernaan.

Ekstrak minyak jahe merah dapat melindungi sistem pencernaan kamu dari bakteri, sehingga mencegahmu dari masalah pencernaan, seperti sakit perut. Agen antibakteri yang ada dalam jahe dapat melawan bakteri jahat, seperti Escherichia coli, Salmonella enteritidis, dan Staphylococcus aureus.

Bila ditambahkan dalam makanan, jahe dapat digunakan sebagai pengawet alami dan dapat mencegah kamu dari keracunan makanan akibat bakteri. Tak hanya itu, kehangatan yang diberikan oleh jahe juga dapat menenangkan pencernaanmu. Kehangatan yang diberikan oleh jahe juga banyak dimanfaatkan untuk mengatasi flu dan pilek.

Belum berhenti sampai disitu, manfaat jahe merah untuk kesehatan juga dipercaya mampu menjaga jumlah asam dalam lambung agar tetap stabil. Dengan stabilnya kandungan asam dalam lambung, rasa mual serta keinginan untuk muntah dapat dikurangi.

Konsumsi yang disarankan adalah ≤ 3 gram atau 3 sendok teh sehari guna mendapatkan manfaat jahe merah untuk wanita tanpa nyeri dan perih di ulu hati. Meski begitu, ada beberapa bumil yang justru merasa lebih mual saat meminum jahe.

11. Membantu Mengurangi Risiko Terkena Radang Usus

Manfaat jahe untuk kesehatan telah lama dipelajari sebagai pengobatan alternatif untuk beberapa jenis kanker. Sifat anti kanker dikaitkan dengan gingerol, yang ditemukan dalam jumlah besar pada jahe mentah. Dalam sebuah penelitian, 2 gram ekstrak jahe per hari secara signifikan mengurangi molekul proinflamasi di usus besar. Ada beberapa bukti, meskipun terbatas, bahwa manfaat jahe mungkin efektif melawan kanker gastrointestinal lainnya seperti kanker pankreas atau radang usus besar dan kanker hati.

12. Khasiat Jahe Merah untuk Asma atau Sesak Napas

Jahe sering diklaim sebagai obat herbal sesak napas yang disebabkan terutama oleh asma. Bagaimana jahe dapat meredakan sesak napas belum diketahui secara pasti. Namun diperkirakan jahe dapat mengurangi respons alergi karena memiliki sifat anti peradangan, antioksidan, dan mencegah pelepasan histamin.

Jahe juga diduga dapat membuat otot-otot di saluran pernapasan lebih rileks sehingga meredakan sesak napas. Namun sebelum menggunakan jahe sebagai obat herbal sesak nafas, tetap konsultasikan pada dokter. Hal ini karena dikhawatirkan jahe dapat mengganggu efektivitas obat-obatan yang digunakan penderita asma

Cara Membuat Jahe Merah di Rumah

Bagi para penggemar minuman jahe, kamu tentu sudah tak asing lagi dengan minuman jahe merah atau wedang jahe merah. Wedang jahe merah adalah salah satu minuman tradisional yang sering dikonsumsi untuk menghangatkan badan saat cuaca dingin.

Minuman hangat yang nikmat ini memang sudah cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Umumnya, wedang jahe merah menjadi menu andalan yang dijual di angkringan.

Sejak dulu, banyak orang yang memanfaatkan jahe merah sebagai cara mengobati berbagai penyakit. Manfaat jahe merah untuk kesehatan, di antaranya mencegah masalah pencernaan, meredakan nyeri otot dan sendi, sampai meningkatkan kesuburan pria. Kamu bisa memperoleh berbagai manfaat tersebut bila tahu cara buat wedang jahe merah sesuai selera.

Resep jahe merah yang nikmat

Daripada membeli wedang jahe di angkringan, tak ada salahnya kamu sesekali mencoba membuat minuman jahe merah di rumah. Kamu pun bisa memilih sendiri bahan-bahan yang akan digunakan sesuai dengan selera.

Pastikan kamu juga memilih jahe merah dengan kualitas terbaik. Misalnya saja jahe segar yang masih berbentuk rimpang karena nutrisi yang didapat sudah pasti lebih banyak. Lantas, bagaimana cara membuat minuman jahe merah yang nikmat? Simak langkah-langkahnya di bawah ini.

  1. Siapkan bahan-bahan yang akan digunakan

Sebelum cara buat wedang jahe merah dilakukan, pastikan kamu menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan, seperti:

  • 400 ml air putih
  • 100 gram jahe merah
  • 1 ruas jari kayu manis
  • 1 batang serai
  • 3 sendok makan gula merah sisir
  • 2 lembar daun pandan, ikat simpul

Kamu juga bisa menambahkan bahan-bahan lainnya sesuai selera yang diinginkan.

  1. Geprek batang serai

Setelah menyiapkan seluruh bahan, ambil 1 batang serai, kemudian geprek atau memarkan sampai remuk. Penggunaan serai bisa membuat minuman jahe merah jadi terasa lebih harum.

  1. Didihkan air

Cara membuat minuman jahe merah dimulai dengan mendidihkan air dalam sebuah panci. Kamu bisa memasukkan jahe merah, serai yang sudah digeprek, daun pandan, dan kayu manis terlebih dahulu sebelum mendidihkan air. Lalu, biarkan semua bahan tercampur sampai rebusan air mendidih.

  1. Tambahkan gula merah

Selanjutnya, tambahkan 3 sendok makan gula merah ke dalam rebusan air jahe merah. Aduk sampai seluruh bahan tercampur merata. Masak wedang jahe dengan api kecil. Kamu juga bisa mengoreksi rasa minuman ini, apakah cita rasanya sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum.

  1. Saring air wedang jahe

Saring airnya untuk memisahkan jahe, serai, daun pandan, dan kayu manis. Lalu, tempatkan air wedang jahe dalam gelas atau cangkir, serta wadah lainnya. Selanjutnya, kamu bisa menikmati minuman jahe merah yang masih hangat.

Resep wedang jahe merah dengan susu

Ingin coba sensasi minuman jahe merah yang berbeda? Kamu bisa buat wedang jahe merah dengan susu. Adapun bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat wedang jahe merah dengan susu, yaitu:

  • 200 gram jahe merah
  • 250 ml susu cair segar tanpa rasa atau plain
  • 1 sendok makan gula merah sisir
  • ½ jari kayu manis
  • 2 lembar daun pandan
  • 2 batang serai

Cara membuat wedang merah dengan susu bisa dilakukan sebagai berikut.

  1. Bakar jahe merah selama kurang lebih 2 menit. Bersihkan kulitnya, lalu rebus jahe merah dalam air mendidih.
  2. Masukkan susu, serai, dan daun pandan, biarkan mendidih selama 5 menit dengan api sedang.
  3. Tambahkan gula merah sisir dan kayu manis, aduk sebentar sampai merata.
  4. Saring airnya untuk menyisihkan jahe, serai, daun pandan, dan kayu manis.
  5. Lalu, tempatkan air wedang jahe susu dalam gelas atau cangkir.

Idealnya, kamu dianjurkan untuk mengonsumsi sebanyak ≤ 4 gram jahe per hari. Seluruh manfaat jahe merah di atas bisa kamu peroleh jika mengkonsumsinya dalam jumlah yang wajar. Sebaliknya, memakan atau meminum jahe merah terlalu banyak malah memicu efek samping yang mungkin berbahaya. Sejumlah efek samping itu berupa sakit perut, nyeri dan sensasi terbakar di dada (heartburn), mulas, kembung, hingga diare.

Hal ini juga berlaku bagi ibu hamil, jadi diskusikan dulu dengan dokter kandungan sebelum mengonsumsi jahe merah. Jahe merah pun dikhawatirkan bisa memicu interaksi negatif kalau digunakan bersama obat pengencer darah. Perlu diingat, sebagian manfaat jahe merah di atas masih perlu diamati lebih lanjut. Bila kamu ingin mengkonsumsi jahe merah untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan, ada baiknya konsultasikan dulu ke dokter atau ahli gizi.

Namun tentunya hal tersebut membutuhkan biaya yang cukup, sehingga kamu juga harus menyediakannya. Belum lagi jika harus menjalani rawat inap, maka ada biaya lain yang harus dipersiapkan. Oleh sebab itu, penting halnya untuk memiliki asuransi kesehatan yang dapat membantu meminimalisir pengeluaran sakit. Ada beragam asuransi kesehatan yang bisa dipilih. Kamu bisa memilih dan melihat manfaatnya di Qoala App. Jangan lupa untuk mencari info seputar kesehatan, seperti “Manfaat Jahe untuk Kesehatan Tubuh” hanya di Blog Qoala.