Covid-19 merupakan penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus SARS-Cov-2 atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2. Penyakit ini bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan dengan berbagai gejala Covid seperti flu hingga pneumonia.

Pandemi yang masih belum dan terjadi di seluruh dunia membuat kita harus lebih waspada dan sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Dengan berkembangnya varian virus Corona yang baru, semakin kita harus tahu apa saja gejala Covid terbaru.

Kali ini, Qoala akan berbagi informasi seputar gejala Covid dari yang paling ringan dan umum terjadi hingga gejala yang tidak umum dan serius yang membutuhkan penanganan yang lebih serius.

Gejala COVID Terbaru yang Perlu Diwaspadai

Gejala COVID Terbaru yang Perlu Diwaspadai
Sumber Foto: DC Studio Via Shutterstock

Pandemi Covid masih belum usai, jadi setiap individu harus semakin memperhatikan kesehatan agar bisa meminimalisir kemungkinan terinfeksi virus Corona. Gejala Covid bisa berbeda antara pasien satu dengan pasien Covid lainnya.

Pada umumnya, gejala Covid mungkin sama namun ada juga gejala tambahan pada penderita Covid varian tertentu. Untuk berjaga-jaga, kamu juga harus memperhatikan gejala Covid pada anak untuk melindungi anak tercinta dari infeksi virus satu ini.

Untuk bisa memahami berbagai gejala atau bahkan tanda-tanda Corona tanpa gejala, berikut adalah uraian lengkapnya.

1. Gejala COVID-19

Pandemik masih belum berakhir oleh karena itu kita harus tetap waspada dan selalu menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari paparan virus Covid-19. Setiap orang memiliki respon berbeda terhadap virus Corona. Sebagian orang mengalami gejala ringan hingga sedang sedangkan lainnya bisa pulih tanpa mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Untuk gejala Covid-19 terbagi menjadi beberapa seperti gejala umum, gejala tidak umum, dan gejala serius, seperti di bawah ini:

Gejala Umum

  • Batuk
  • Demam
  • Merasa lelah
  • Berkurangnya kemampuan mencium dan merasa

Gejala yang tidak umum

  • Sakit kepala
  • Sakit dan nyeri
  • Diare
  • Sakit tenggorokan
  • Ruam pada kulit
  • Mata merah atau iritasi

Gejala serius

  • Sulit bernapas
  • Sulit berbicara atau bergerak
  • Nyeri dada

2. Gejala COVID Delta

Varian lain dari Covid-19 adalah delta dengan gejala yang bisa kita kenali. Jadi, saat kamu merasakan beberapa gejala, maka kamu bisa segera mengunjungi fasilitas kesehatan atau dokter terdekat.

Varian covid delta ditemukan pertama kali di India pada Oktober 2020. WHO atau organisasi kesehatan dunia melabeli varian covid satu ini sebagai VOC atau variant of concern. Artinya, varian tersebut harus diwaspadai karena sudah menyebar di 74 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia sejak Juni 2021.

Karena merupakan variant of concern, covid varian delta dinilai berbahaya dan masuk kategori mengkhawatirkan. Studi di Skotlandia menyebutkan bahwa orang yang terinfeksi covid varian ini lebih mungkin membutuhkan perawatan di rumah sakit dibandingkan dengan mereka yang terinfeksi covid varian alpha.

Ada beberapa gejala covid delta yang juga menjadi gejala covid secara umum seperti demam, batuk kering, napas pendek, kelelahan luar biasa, menggigil, dan kehilangan kemampuan mencium dan merasakan. Selain itu, ada juga beberapa gejala covid delta lainnya, seperti:

  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Mual atau muntah
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Diare
  • Kehilangan nafsu makan
  • Gangguan pendengaran
  • Sakit perut
  • Kematian jaringan tubuh
  • Pembekuan darah
  • Kehilangan fungsi indera perasa dan penciuman

3. Gejala COVID Omicron

Varian covid lain yang harus kita waspadai adalah covid omicron. Untuk bisa mencegah tertular virus covid varian ini, kamu juga harus mengetahui apa saja gejala covid omicron sehingga tidak menganggap remeh apabila gejala tersebut muncul baik pada diri sendiri maupun pada orang-orang tercinta terutama keluarga.

Omicron merupakan varian baru dari virus Corona yang terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan, tepatnya pada 24 November 2021. Kemudian, WHO atau World Health Organization menetapkan varian baru covid-19 yang bernama Omicron atau B.1.1.529 sebagai variant of concern.

Berikut adalah beberapa gejala Covid Omicron yang patut untuk diwaspadai agar kamu dan orang-orang sekitar bisa melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat dari tim medis.

  • Kelelahan
  • Sakit dan nyeri di semua bagian tubuh
  • Pilek
  • Sakit kepala
  • Keringat malam
  • Pegal-pegal
  • Tenggorokan gatal
  • Bersin

Yang Harus Dilakukan saat Merasakan Gejala COVID

Yang Harus Dilakukan saat Merasakan Gejala COVID
Sumber Foto: r.classen Via Shutterstock

Pandemi Covid-19 belum berakhir sehingga kita harus selalu berjaga-jaga agar tidak mudah terkena virus tersebut. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Indonesia tetapi dunia. Dengan mengetahui gejala yang mungkin timbul akibat infeksi virus Corona, kamu bisa melakukan beberapa hal agar tidak menimbulkan efek yang semakin parah.

Dalam kebanyakan kasus, pasien yang terinfeksi virus Corona hanya menunjukkan gejala ringan. Mereka juga bisa melakukan perawatan sendiri di rumah tanpa bantuan medis. Akan tetapi, ini juga tergantung pada varian Covid yang menginfeksi pasien.

Pada umumnya, gejala covid muncul dalam 2 hingga 14 hari setelah terpapar virus Corona. Untuk memastikan bahwa tubuh seseorang tidak terpapar virus Corona, mereka bisa melakukan tes dengan menghubungi dinas kesehatan atau penyedia layanan medis terdekat.

Apabila hasilnya negatif, maka ini berarti bahwa orang tersebut tidak terinfeksi virus tersebut namun tetap harus berhati-hati dan selalu mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan untuk kebaikan bersama.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan saat seseorang merasakan beberapa gejala atau apabila sudah terinfeksi Covid, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Berdiam di Rumah

Salah satu hal yang bisa kamu mulai lakukan saat merasakan beberapa gejala covid terbaru adalah berdiam diri di rumah. Hal tersebut bisa dilakukan apabila merasakan gejala seperti batuk serta demam tanpa merasakan sesak napas.

Apabila terpaksa harus pergi untuk keperluan mendesak termasuk memeriksakan diri ke dokter, sebaiknya tidak pergi menggunakan kendaraan umum. Jadi, lebih baik apabila kamu menggunakan kendaraan pribadi.

2. Memisahkan Diri Dari Orang Lain Ketika Sakit

Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan tanpa bantuan tim medis adalah melakukan isolasi diri atau menjauhkan diri dari orang-orang sekitar. Akan lebih baik jika melakukan jarak fisik minimal satu meter dan tidur di kamar terpisah dari orang lain.

Apabila memungkinkan, gunakan kamar mandi yang berbeda dengan orang lain. Hal ini bertujuan agar tidak menularkan penyakit terutama jika kamu sudah dinyatakan positif menderita Covid.

3. Berkonsultasi Dengan Dokter

Jika kamu sedang melakukan perawatan atau memiliki jadwal konsultasi dengan dokter yang tidak bisa ditunda, beritahukan melalui telepon bahwa kamu mengalami gejala-gejala yang berhubungan dengan virus Corona sebelum bertemu dengan dokter. Sehingga dokter dan petugas kesehatan lainnya bisa terlebih dahulu melakukan persiapan.

4. Menggunakan Masker

Selanjutnya, jangan lupa untuk menggunakan masker yang menutupi bagian hidung dan mulut dengan baik. Penggunaan masker harus kamu perhatikan dan sesuaikan dengan anjuran pemerintah agar masker berfungsi sebagaimana mestinya. Masker kain sudah cukup membantu menghalangi percikan dari hidung dan mulut untuk terpapar ke luar.

Apabila kamu kehabisan masker, jangan panik karena kamu masih bisa menggunakan syal atau selendang. Saat bersin atau batuk, tutupi dengan tisu dan segera buang ke tempat sampah. Atau kamu juga bisa menutup hidung maupun mulut menggunakan area siku. Kemudian, jangan lupa untuk mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.

5. Mencuci Tangan

Mencuci tangan adalah salah satu cara untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh agar terhindar dari kuman. Kegiatan satu ini semakin diharuskan terutama saat pandemi Corona menyerang. Lakukan cuci tangan dengan benar minimal selama 40 detik setelah bersin dan batuk, setelah keluar dari kamar mandi, saat menyiapkan makanan, dan sebelum makan.

Kamu juga bisa melakukan perlindungan tambahan menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% yang bisa kamu bawa ke mana saja. Usapkan hand sanitizer di seluruh bagian tangan hingga mengering. Hindari menyentuh bagian wajah terutama mata, hidung, serta mulut apabila tangan kotor atau setelah terkena percikan dari hidung dan mulut.

6. Menghindari Berbagi Barang Pribadi Dengan Orang Lain

Saat merasakan gejala covid termasuk varian terbaru, hal lain yang bisa kamu lakukan adalah tidak berbagi barang-barang pribadi dengan orang lain, termasuk piring, sendok, gelas, dan handuk. Setelah menggunakan peralatan makan, cuci hingga bersih.

7. Selalu Waspada Dengan Gejala Corona

Meski sudah dinyatakan negatif terinfeksi virus Corona atau baru saja merasakan gejala virus tersebut, kamu harus selalu waspada dengan semua perubahan dan gejala yang dirasakan. Beberapa gejala lain yang menjadi pertanda darurat adalah nyeri atau tekanan ada dada yang tak kunjung membaik seperti bagian bibir atau wajah membiru atau linglung.

Untuk setiap gejala serius yang muncul, akan lebih baik jika segera mencari penanganan di rumah sakit.

Penyebab Virus Corona COVID-19

Corona menjadi virus yang tidak hanya menyerang satu negara saja tetapi seluruh dunia sehingga menjadi perhatian organisasi kesehatan dunia atau yang disebut dengan WHO. Infeksi virus Corona disebabkan oleh Coronavirus yaitu kelompok virus yang menginfeksi saluran pernapasan.

Meskipun pada sebagian besar kasus, Covid menyebabkan infeksi ringan hingga sedang di saluran pernapasan namun virus tersebut juga bisa menyebabkan infeksi berat. Seseorang bisa tertular Corona melalui berbagai cara, termasuk:

  • Percikan air liur pengidap melalui bersin dan batuk
  • Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi
  • Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah menyentuh yang terkena percikan air liur pengidap virus Corona
  • Tinja atau feses namun jarang terjadi

Cara Diagnosis COVID-19

Gejala Covid-19 biasanya bisa terlihat setelah 2 hingga 14 hari setelah terpapar virus tersebut. Untuk melakukan diagnosa infeksi virus satu ini, ada beberapa pemeriksaan yang bisa menjadi pilihan, seperti:

1. Tes Virus

Tujuan dari tes virus adalah untuk mendeteksi virus menggunakan sampel pernapasan seperti swab melalui hidung. Cara ini dinilai efektif untuk mendeteksi infeksi Covid. Hasilnya bisa didapatkan dalam beberapa jam hingga beberapa hari apabila memerlukan analisa di laboratorium. Salah satu contohnya adalah RT-PCR.

2. Tes Antibodi dan Antigen

Cara lain untuk melakukan diagnosa Covid-19 adalah melakukan tes antibodi dan antigen. Untuk melakukan tes antibodi, dokter atau tim medis akan mengambil darah pasien guna memastikan apakah virus tersebut beredar di dalam tubuh atau tidak. Akan tetapi, metode ini tidak lagi direkomendasikan karena memakan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 1 hingga 3 minggu setelah infeksi membentuk antibodi. Contoh dari tes ini adalah rapid test.

3. Pemeriksaan Radiologi

Diagnosa Covid-19 bisa juga dilakukan melalui pemeriksaan radiologi dengan menggunakan sinar X untuk menghasilkan gambar pada organ yang diinginkan. Untuk kasus Covid, pemeriksaan ini dilakukan di bagian dada atau paru-paru. Beberapa contoh pemeriksaan satu ini adalah CT Scan dan Rontgen dada, dan USG paru-paru.

Pengobatan Virus Corona (COVID-19)

Tidak hanya cukup dengan mengetahui tahapan gejala Covid hingga sembuh. Kamu juga harus mengambil tindakan yang tepat yaitu melakukan pengobatan agar virus tersebut segera bisa diatasi.

Memang belum ada obat pasti yang bisa mengatasi Covid-19, akan tetapi kamu bisa melakukan beberapa hal yang bisa membantu proses penyembuhan penyakit tersebut. Apabila didiagnosa Covid tetapi tidak mengalami gejala atau hanya merasakan gejala ringan, cukup lakukan perawatan serta isolasi mandiri.

Pastikan ruang isolasi memiliki ventilasi dan pencahayaan yang baik dengan pertukaran udara yang baik. Bersihkan ruangan tersebut setiap hari menggunakan air sabun atau disinfektan. Isolasi mandiri biasanya dilakukan selama 2 minggu dan tidak bepergian ke luar rumah serta membatasi jarak dengan penghuni rumah lainnya.

Selain itu, ada beberapa hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan selama proses isolasi, yaitu:

  • Menggunakan masker saat hendak berinteraksi dengan anggota keluarga
  • Mengukur suhu tubuh setiap dua hari sekali yaitu pada pagi dan malam hari
  • Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau menggunakan hand sanitizer
  • Konsumsi air mineral agar kadar cairan tubuh tetap terjaga
  • Istirahat yang cukup untuk membantu mempercepat proses penyembuhan
  • Konsumsi obat pereda batuk, nyeri, demam, atau obat lain yang diresepkan oleh dokter
  • Perhatikan gejala yang dialami dan segera hubungi dokter apabila merasakan gejala semakin memburuk

Sementara untuk pasien penderita Covid dengan gejala berat, dokter akan memberikan rujukan agar mendapatkan perawatan serta karantina di rumah sakit rujukan. Dokter biasanya akan melakukan beberapa hal selama proses pengobatan Covid, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Memberikan obat guna mengurangi gejala dan keluhan, obat pengencer darah, obat anti peradangan, obat, antivirus, dan obat lainnya sesuai kondisi pasien
  • Memasang ventilator atau alat bantu napas untuk mencukupi kebutuhan oksigen pasien
  • Memberikan infus cairan agar tubuh pasien tetap terhidrasi
  • Memberikan terapi plasma konvalesen

Komplikasi Virus Corona (COVID-19)

Komplikasi Corona atau Covid-19 bisa sangat berbahaya bahkan menyebabkan kematian. Salah satunya adalah munculnya gangguan pada bagian pernapasan. Kelompok individu seperti lansia rentan dan berisiko mengalami komplikasi Covid-19.

Di bawah ini adalah beberapa jenis komplikasi dari Corona atau Covid-19 yang harus kamu tahu agar semakin sadar pentingnya menjaga diri dengan melakukan pencegahan agar tidak terpapar virus ini.

1. Pneumonia

Saat seseorang terinfeksi oleh virus Corona, virus tersebut bisa berkembang pada bagian saluran pernapasan orang tersebut bahkan hingga ke paru-paru. Pada paru-paru yang sehat, oksigen masuk melalui aliran darah ke dalam alveoli. Sayangnya, alveoli bisa rusak apabila virus Corona sudah sampai ke paru-paru.

Sistem kekebalan tubuh berusaha melawan virus yang masuk ke dalam tubuh sehingga bisa menyebabkan peradangan pada paru-paru. Kemudian, kondisi tersebut bisa menyebabkan cairan dan sel mati di dalam paru-paru semakin menumpuk dan mengakibatkan pneumonia yang ditandai dengan gejala batuk dan sesak napas pada pengidap Covid.

2. ARDS Atau Acute Respiratory Distress Syndrome

Kondisi di atas (Pneumonia) yang disebabkan oleh virus Corona juga bisa memicu ARDS atau Acute Respiratory Distress Syndrome yaitu kegagalan pernapasan progresif yang terjadi saat kantung udara di paru-paru terisi cairan. Pengidap Covid yang mengalami kondisi ini akan membutuhkan ventilator atau alat bantu untuk bernapas dan juga untuk meredakan gejala pneumonia.

3. Gangguan Hati

Komplikasi ini terjadi pada pasien yang sebelumnya memang memiliki penyakit hati kronis. Dalam masa pandemi, disfungsi organ tubuh yaitu hati menjadi meningkat hingga 53 persen pada pasien Covid. Peningkatan tersebut juga berkaitan dengan kasus kematian pasien Covid. Gangguan tersebut juga berhubungan dengan efek sitopatik langsung dari virus yang masuk ke dalam tubuh.

Selain itu, reaksi kekebalan tubuh yang sulit dikontrol, kondisi sepsis, serta efek penggunaan obat pereda gejala Covid juga berkaitan dengan gangguan hati pada pasien Covid.

4. Gagal Ginjal Akut

Selain paru-paru, gejala Covid juga bisa menyebabkan gangguan pada organ lain seperti ginjal. Meski kasus satu ini jarang terjadi, akan tetapi Covid bisa meningkatkan risiko gagal ginjal akut pada pasien yang positif terinfeksi virus Corona.

5. Gangguan Neurologis

Kondisi pasien dengan gangguan neurologis akan semakin buruk apabila tidak mendapatkan perawatan yang tepat dan cepat setelah mereka terinfeksi virus Corona. Gejala Covid-19 yang cukup parah bisa menyebabkan sepsis serta kegagalan organ yang memicu kondisi gangguan neurologis.

Kondisi ini juga bisa terjadi akibat efek samping dari pengobatan Covid yang dilakukan. Meski demikian, komplikasi gangguan neurologis pada pasien Covid masih membutuhkan penelitian yang lebih mendalam.

6. Gangguan Jantung

Komplikasi Covid lain yang umum terjadi adalah gangguan jantung. Virus Corona menyebabkan gangguan irama jantung (aritmia). Pasien Covid-19 dengan gejala berat bisa mengalami miokard yang diakibatkan oleh infeksi. Akan tetapi, kasus ini masih harus diteliti secara lebih mendalam.

Pencegahan Virus Corona (COVID-19)

Meski kasus Covid sudah menurun, akan tetapi bukan berarti kita merasa bebas dari ancaman infeksi virus tersebut. Bagaimanapun juga kita tetap harus waspada dan mematuhi protokol kesehatan demi menjaga kesehatan bersama.

Ada beberapa cara yang merupakan upaya pencegahan agar tidak tertular virus satu ini. Sejumlah studi menunjukkan virus Corona terus bermutasi, di mana hasilnya akan menyebabkan virus semakin mudah menular. Ini juga bisa menginfeksi tubuh dengan gejala yang lebih parah. Varian Delta dan Varian Omicron merupakan beberapa varian Covid baru.

Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan pencegahan Covid-19.

  • Vaksin Covid-19
  • Menggunakan masker
  • Mencuci tangan
  • Menggunakan hand sanitizer
  • Hindari menyentuh bagian wajah
  • Membatasi aktivitas di luar rumah apabila tidak terlalu penting
  • Menghindari kerumunan
  • Menghindari berada di ruang tertutup
  • Menjaga jarak minimal 1 meter
  • Menggunakan disinfektan

Itulah informasi seputar gejala Covid yang harus selalu kamu waspadai. Apabila muncul gejala seperti di atas, akan lebih baik untuk segera menghubungi atau mendatangi dokter. Jangan lupa juga untuk selalu melakukan pencegahan agar terhindar dari virus Corona.

Semoga informasi ini bermanfaat dan tetap jaga kesehatan serta kebersihan diri dan lingkungan sekitar.  Qoala selalu menyediakan informasi terbaru seputar gaya hidup sehat dan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Serta jangan kamu bisa membeli asuransi kesehatan dari Qoala dengan harga yang cukup terjangkau.