Salah satu upaya pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 adalah dengan melakukan vaksin corona Indonesia. Meskipun telah berlangsung setahun lebih, virus corona nyatanya belum bisa tertangani dengan baik. Angka pasien yang terpapar virus ini masih terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap harinya. Hal ini membuat pemerintah dan masyarakat harus selalu waspada agar penyebarannya tidak semakin meluas. Selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat, pemerintah juga tengah menggalakkan upaya pencegahan penularan dengan cara melakukan vaksinasi.

Saat ini ada beberapa vaksin corona yang telah digunakan oleh pemerintah Indonesia. Sebagian besar vaksin masih diimpor dari luar negeri karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membuatnya. Akan tetapi beberapa waktu belakangan ini, salah satu produsen obat di Indonesia telah berhasil membuat vaksin virus corona yang memiliki kualitas tidak kalah dengan produk luar negeri.

Untuk lebih jelasnya tentang apa saja jenis vaksin corona Indonesia hari ini, simak ulasan Qoala berikut ini.

Jenis Vaksin Corona Indonesia

 jenis vaksin corona indonesia
Sumber foto: solarseven via Shutterstock

Pemerintah Indonesia saat ini tengah gencar-gencarnya melakukan vaksinasi terhadap seluruh masyarakat Indonesia khususnya yang memiliki risiko tinggi terpapar virus tersebut. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai penularan virus corona agar pandemi Covid-19 bisa segera berakhir. Setidaknya ada tujuh jenis vaksin Corona Indonesia yang digunakan oleh pemerintah, yaitu:

1. Vaksin Oxford AstraZeneca

Oxford AstraZeneca merupakan salah satu jenis vaksin corona yang pertama kali digunakan oleh pemerintah Indonesia. Vaksin yang berasal dari Inggris ini merupakan vaksin vektor adenoviral rekombinan. Vaksin ini dibuat dengan bahan dasar materi genetic dari patogen seperti SARS-CoV-2  untuk memicu respons imun.

AstraZeneca mengandung virus yang tidak berbahaya yang bisa memicu sistem imun tubuh untuk menghasilkan antibodi. Vaksin ini juga mampu mengaktifkan sel imun sehingga vaksin corona Indonesia berhasil melawan virus corona. Vaksin ini memiliki efek samping yang cukup ringan akan tetapi setelah penyuntikan biasanya ada beberapa gejala yang muncul. Di antaranya seperti nyeri otot, kemerahan, gatal, bengkak, demam, sakit kepala, mual, muntah, radang tenggorokan, flu dan juga batuk.

2. Vaksin Sinovac

Sinovac merupakan vaksin corona Indonesia yang berasal dari negara China. Jenis vaksin Covid-19 ini bekerja untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh sehingga antibodi dapat melawan virus corona dengan baik. Vaksin Sinovac dibuat dengan platform atau metode virus yang telah dimatikan atau inactivated virus. Vaksin ini juga telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari WHO dan BPOM serta sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga aman untuk digunakan di Indonesia.

Vaksin corona Indonesia mandiri ini membuat tubuh bisa belajar mengenali virus penyebab Covid-19, SARS-COV-2, tanpa perlu menghadapi risiko infeksi serius. Agar bekerja dengan maksimal, vaksin ini harus diberikan dalam dua dosis atau perlu dua kali suntikan. Vaksin ini mampu menurunkan resiko terkena paparan virus Covid-19 hingga 65% kepada orang yang telah divaksinasi.

Vaksin Sinovac memiliki efek samping yang cukup ringan dan sementara. Beberapa diantaranya seperti nyeri di lokasi penyuntikan, nyeri otot, dan juga sakit kepala. Gejala efek samping tersebut biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah hari. Orang yang telah melakukan vaksin corona Indonesia untuk umum ini memiliki resiko 3 kali lebih rendah terpapar virus Corona.

3. Vaksin Sinopharm

Sinopharm juga merupakan vaksin corona yang dibuat oleh China. Vaksin ini bekerja dengan mematikan virus corona dan memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang lebih kuat. Vaksin Sinopharm telah melewati uji klinis fase 3 dan mendapatkan izin penggunaan darurat dari otoritas kesehatan China dan Arab.

Sinopharm telah lolos menjadi vaksin corona Indonesia setelah mengalami uji klinis di Biofarma dan dianggap aman untuk digunakan. Vaksin ini memanfaatkan virus corona yang sudah dimatikan dan diklaim menjadi yang pertama di dunia yang menunjukkan imunogenisitas dan keamanan yang sangat bagus. Dengan cara ini tubuh akan mampu melawan virus corona sehingga mengurangi risiko paparan.

4. Vaksin Pfizer BioNTech

Vaksin Pfizer-BioNTech merupakan vaksin corona buatan Amerika Serikat dengan nama lain BNT162b2. Vaksin ini berbasis teknologi messenger RNA (Mrna) yang menggunakan gen sintetis yang lebih mudah diciptakan sehingga bisa lebih cepat diproduksi. Vaksin corona Indonesia harga cukup terjangkau ini memicu sistem imun untuk melawan virus corona.

Vaksin Pfizer-BioNTech bekerja tanpa menyuntikkan virus mati. Akan tetapi pasien akan disuntik kode genetic dari virus tersebut sehingga tubuh akan memproduksi protein yang merangsang respons imun. Vaksin corona Indonesia ini direkomendasikan untuk seseorang dengan usia diatas 16 tahun. Sedangkan untuk usia di bawah 16 tahun, belum dilakukan pengujian secara klinis sehingga belum ada izin untuk penggunaannya.

5. Vaksin Moderna

Vaksin Moderna sepintas mirip dengan vaksin Pfizer-BioNTech yang menggunakan messenger RNA untuk melawan virus corona. Vaksin ini bekerja dengan memicu pertumbuhan sel protein dalam tubuh. Protein ini akan membuat sistem kekebalan tubuh mampu mengenali virus corona hingga respon kekebalan membuat antibodi. Dengan cara ini tubuh akan mampu melawan virus corona dengan baik.

Moderna termasuk salah satu vaksin corona Indonesia gratis yang diperuntukkan untuk masyarakat yang berusia di atas 18 tahun. Dibutuhkan dua kali dosis agar vaksin ini bisa bekerja dengan maksimal untuk melawan virus corona. Akan tetapi vaksin ini tidak disarankan untuk beberapa orang terutama bagi kamu yang pernah mengalami reaksi alergi parah.

6. Vaksin Novavax

Novavax merupakan jenis vaksin corona Indonesia yang diproduksi oleh perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat. Vaksin ini dibuat dengan menggunakan pendekatan tradisional untuk mengembangkan vaksin melawan Covid-19. Vaksin Novavax menggunakan spike protein yang dibuat secara khusus dengan meniru protein spike alami dalam virus Corona.

Vaksin Novavax bekerja dengan memasukkan protein ke dalam tubuh yang memicu respon antibodi. Antibodi yang kuat mampu menghalangi virus corona dengan cara mengikat sel dan mencegah infeksi. Protein tersebut akan dikombinasikan dengan adjuvant Matrix-M  Novavax yang meningkatkan respons imun yang ditimbulkan oleh antigen protein.

Vaksin corona Indonesia ini telah diuji secara klinis pada orang yang berusia di atas 18 tahun. Sedangkan untuk anak-anak, vaksin ini belum dilakukan pengujian sehingga belum bisa diberikan untuk anak dengan usia di bawah 18 tahun. Novavax termasuk salah satu jenis vaksin yang cukup banyak digunakan di Indonesia.

7. Vaksin Merah Putih – BioFarma

Selain mengimpor vaksin dari luar negeri, pemerintah Indonesia juga telah berhasil membuat vaksin corona Indonesia dari dalam negeri. Vaksin tersebut diproduksi oleh PT. Bio Farma dan diberi nama dengan vaksin Merah Putih. Saat ini vaksin corona terbaru tersebut telah mendapatkan sertifikat untuk memproduksi Covid-19 dari BPOM. Uji klinis terhadap vaksin ini dilakukan pada Juni 2021 dan siap digunakan dalam waktu dekat. Meskipun telah mendapatkan ijin produksi, vaksin merah putih belum digunakan secara umum sampai saat ini.

Syarat Penerima Vaksin Corona Indonesia

syarat penerima vaksin corona indonesia
Sumber foto: BaLL LunLa via Shutterstock

Pemerintah menargetkan semua masyarakat Indonesia bisa mendapatkan vaksin corona demi memutus rantai penyebarannya. Akan tetapi tidak semua orang bisa dilakukan vaksinasi karena ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan sebagai syarat penerima vaksin corona Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan risiko atau efek samping yang berbahaya bagi tubuh jika dilakukan dengan sembarangan.

Masing-masing jenis vaksin memiliki kriteria terhadap siapa saja yang bisa menggunakannya, termasuk vaksin sinopharm Indonesia. Hal ini karena vaksin corona memiliki efek samping yang cukup berbahaya jika digunakan pada pasien yang salah. Agar tidak salah sasaran, berikut syarat penerima vaksin corona yang perlu kamu ketahui.

1. Tidak Memiliki Penyakit Kronis

Salah satu syarat paling penting untuk menjadi penerima vaksin corona Indonesia adalah tidak memiliki riwayat penyakit kronis. Beberapa penyakit yang tidak dibolehkan untuk mendapatkan vaksinasi antara lain seperti berikut ini :

  • Pernah menderita Covid-19 (minimal 3 bulan setelah sembuh)
  • Memiliki riwayat infeksi saluran pernapasan atas dan sesak napas dalam 7 hari terakhir
  • Tengah melakukan terapi untuk penyakit kelainan darah
  • Jantung koroner
  • Autoimun seismic seperti SLE/Lupus, Vaskulitis dan Sjogren
  • Ginjal kronis
  • Tengah menjalani hemodialisis, transplantasi ginjal, dan dialisis peritoneal
  • Menderita rematik autoimun
  • Menderita penyakit hipertiroid
  • Menderita penyakit kanker
  • Menderita kelainan darah
  • Menderita defisiensi imun
  • Penerima transfusi darah

2. Tidak Sedang Mengalami Infeksi Akut

Syarat penerima vaksin yang sudah digunakan di Indonesia selanjutnya adalah penerima tidak sedang mengalami infeksi akut. Penerima vaksin corona tidak boleh dalam keadaan infeksi akut yang disertai dengan demam, batuk, pilek, diare dan lainnya. Calon penerima yang mengalami infeksi akut harus melakukan penundaan sampai kondisi benar-benar membaik. Setelah infeksi sembuh, barulah proses vaksinasi bisa dilakukan.

3. Tidak Sedang Hamil

Penerima vaksin corona Indonesia juga tidak diperuntukkan bagi wanita yang tengah hamil. Pengujian secara klinis terhadap vaksin corona belum dilakukan terhadap ibu hamil. Hal ini menyebabkan pemberian vaksin belum tentu aman terhadap janin dalam kandungan si ibu.

Ibu yang sedang menyusui tidak termasuk dalam kriteria penerima semua jenis vaksin covid Indonesia. Hal ini untuk menghindari risiko terjadinya efek samping terhadap bayi yang masih menyusu secara intensif. Pasalnya belum ada pengujian secara klinis bahwa vaksin corona aman untuk ibu menyusui sehingga belum dimasukkan dalam kategori orang yang wajib melakukan vaksinasi.

4. Tidak Memiliki Anggota Keluarga yang Menjadi Pasien Covid-19

Pasien yang akan menerima vaksin covid yang digunakan di Indonesia juga tidak boleh memiliki kontak erat dengan suspek Covid-19. Bagi kamu yang masih memiliki anggota keluarga yang menjadi pasien Covid-19 atau sedang dalam perawatan Covid-19 maka proses vaksinasi akan ditunda sampai anggota keluarga dinyatakan sembuh dan negatif dari virus tersebut. Sedangkan untuk mantan pasien Covid-19, proses vaksinasi bisa dilakukan minimal tiga bulan setelah dinyatakan sembuh.

5. Suhu Tubuh Tidak Di Atas 37,5 Derajat

Sebelum melakukan vaksinasi, calon penerima vaksin corona Indonesia terlebih dahulu dilakukan skrining dan pengecekan suhu badan. Jika pada proses skrining tersebut kamu sedang demam atau memiliki suku tubuh di atas 37.5 derajat, maka proses vaksinasi ini tidak bisa dilakukan. Prosesnya bisa dilakukan kembali jika pasien telah sembuh dan suhu tubuh tidak di atas 37.5 derajat.

Penundaan vaksinasi Covid-19 juga akan dilakukan sampai calon penerima pasien terbukti bukan penderita Covid-19. Oleh sebab itulah sebelum dilakukan vaksinasi, biasanya akan dilakukan skrining ulang untuk memastikan calon penerima sudah masuk dalam kategori yang diperbolehkan diberikan vaksin corona Indonesia ini.

6. Tekanan Darah Tidak Di Atas Atau Sama Dengan 180/110

Syarat penerima vaksin corona selanjutnya adalah calon penerima harus melakukan pengukuran tekanan darah. Calon penerima vaksin corona harus dipastikan memiliki tekanan darah di bawah 180/100. Jika pada saat saat skrining calon penerima vaksin corona Indonesia memiliki tekanan darah di atas 180/100 maka vaksinasi tidak bisa dilakukan. Proses vaksinasi akan dilakukan jika tekanan darah calon penerima telah normal kembali.

7. Penyintas Covid-19 Bisa Mendapatkan Vaksinasi Minimal Tiga Bulan Setelah Sembuh

Bagi penderita covid-19 yang telah sembuh, proses vaksinasi bisa dilakukan minimal tiga bulan setelah dinyatakan sembuh. Langkah ini dilakukan agar vaksin corona Indonesia bisa bekerja dengan maksimal. Jika dilakukan sebelum kurun waktu tersebut, dikhawatirkan virus corona akan bermutasi dan menjadi lebih kuat sehingga akan lebih sulit dikendalikan dan membutuhkan dosis yang lebih besar lagi.

Di tengah kondisi pandemi seperti saat ini, vaksinasi sangat penting dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Saat ini pemerintah Indonesia telah menyediakan beberapa pilihan vaksin corona Indonesia yang bisa didapatkan secara gratis maupun bisa dibeli secara individu. Hal ini diharapkan masyarakat bisa secara keseluruhan melakukan vaksinasi agar penyebaran virus corona bisa dihentikan.

Meskipun jenis vaksin corona yang beredar sangat beragam, akan tetapi penggunaannya tidak boleh secara sembarangan. Sebelum melakukan vaksinasi ada baiknya kamu melakukan perbandingan terhadap semua jenis vaksin. Jadi tidak heran jika beberapa orang membandingkan antara vaksin astrazeneca vs sinovac bagus mana.

Selain 7 jenis vaksin di atas, masih ada banyak jenis vaksin lainnya yang juga digunakan untuk mencegah penyebaran virus corona. Salah satunya adalah vaksin sputnik yang dikembangkan oleh Institut Riset  Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya di Rusia. Akan tetapi untuk vaksin sputnik Indonesia sampai masih dilakukan pengujian secara klinis sehingga belum diberikan kepada masyarakat umum.

Saat ini beberapa negara telah mengembangkan vaksin untuk mempercepat penanganan pandemi virus corona ini. Dengan cara ini, dunia tidak lagi bergantung dengan vaksin corona Indonesia buatan China saja. Pasalnya sebelumnya, China lah yang pertama kali mengeluarkan produk vaksin untuk mengatasi virus Corona yaitu vaksin Sinovac dan Sinopharm. Jadi jika masih bertanya vaksin Sinopharm buatan mana, maka jawabannya adalah China.

Di Indonesia sendiri, jenis vaksin yang saat ini paling banyak digunakan adalah vaksin AstraZeneca. Meskipun banyak yang meragukan keamanan vaksin ini, akan tetapi pemerintah memastikan vaksin AstraZeneca Indonesia aman untuk digunakan. Jadi masyarakat tidak perlu ragu lagi untuk melakukan vaksinasi demi memutus rantai penyebaran virus Corona di Indonesia.

Meskipun langkah vaksinasi telah dilakukan, bukan berarti kamu telah aman dari ancaman virus corona. Orang yang telah melakukan vaksinasi masih memiliki risiko terpapar virus corona lagi. Oleh sebab itulah, penting sekali untuk mematuhi protokol kesehatan dengan baik demi mencegah penyebaran virus corona Indonesia dan mengakhiri pandemi berkepanjangan ini. Selain menjaga kesehatan, penting juga bagi kamu untuk memproteksi kesehatan dengan asuransi. Jika terjadi hal diluar dugaan, asuransi yang akan mengcover dan menanggung semua risiko yang terjadi padamu. Yuk, temukan berbagai asuransi menarik di Qoala App! Dan jangan lupa membaca informasi menarik tentang asuransi dan keuangan hanya di Qoala Blog y!