Menjaga tubuh tetap bugar saat puasa tentu tidak mudah, terlebih bagi kamu yang tidak terbiasa berpuasa. Sebab, terjadi perubahan pola makan yang drastis yaitu tidak makan dan minum selama 12 jam sehingga butuh adaptasi bagi tubuh untuk bisa menyesuaikan dengan aturan makan saat berpuasa. Pernahkah kamu merasa lemas dan mengalami gangguan konsentrasi saat berpuasa?

Kesehatan adalah faktor penting untuk menjalani puasa seharian dan atau sebulan penuh puasa Ramadan. Tubuh yang tidak fit atau sakit tentunya dapat mengganggu jalannya ibadah wajib ini. Supaya tetap sehat dan bugar, berikut ini ada beberapa tips puasa sehat dari Qoala yang bisa kamu lakukan.

1. Minum Air Putih yang Cukup

Minum Air Putih yang Cukup
Sumber Foto: Hananeko_Studio Via Shutterstock

Saat puasa, asupan cairan tubuh tetap harus dipenuhi. Hal itu penting dilakukan untuk menghindari risiko dehidrasi alias kekurangan cairan tubuh yang ditandai dengan bibir dan kulit kering, pusing, lemas, sakit kepala, serta urine berwarna gelap. Untuk memenuhi kebutuhan cairan saat puasa, kamu bisa coba menerapkan pola 2-4-2, yaitu:

  • 2 Gelas Air Putih saat Berbuka

Biar lebih sehat, biasakan untuk berbuka puasa dengan air putih baru dilanjut dengan makanan lainnya. Saat berbuka puasa, pastikan untuk minum setidaknya dua gelas air putih atau lebih secara berkala, sesuai dengan kebutuhan. Minum air putih saat berbuka puasa bisa membantu mengganti cairan tubuh yang hilang setelah seharian beraktivitas di tengah puasa.

  • 4 Gelas Air Putih saat Makan Malam

Selanjutnya, disarankan untuk minum air putih secara berkala saat malam hari hingga menjelang tidur. Minum 4 gelas air putih pada malam hari dengan pembagian satu gelas air putih sebelum makan, satu gelas air putih setelah makan malam, satu gelas air putih setelah tarawih, dan satu gelas air putih menjelang tidur. Minum air putih sebelum makan dan sesudah makan bisa membantu melancarkan proses pencernaan makanan.

  • 2 Gelas Air Putih saat Sahur

Saat sahur dianjurkan untuk minum setidaknya dua gelas air putih. Kamu bisa membaginya, yaitu satu gelas saat bangun tidur atau sebelum makan dan satu gelas setelah makan sahur. Mengingat pentingnya makanan dan minuman untuk memberi energi tubuh selama puasa, sebaiknya jangan melewatkan makan sahur. Selain itu, jangan lupa minum air putih agar kebutuhan cairan tubuh bisa terpenuhi.

Lalu, adakah minuman yang baik dikonsumsi selain air putih? Jawabannya ada, tapi ada baiknya kamu tetap minum air putih sesuai kebutuhan tubuh. Air putih memiliki sejumlah manfaat untuk tubuh, mulai dari menjaga tubuh tetap berenergi, melancarkan pencernaan, baik untuk metabolisme tubuh, serta memelihara kesehatan dan kelembaban kulit.

Selain air putih, ada beberapa jenis minuman lain yang bisa dikonsumsi untuk membantu menjaga kesehatan dan kadar cairan tubuh, seperti air kelapa, teh manis, madu, dan jus buah. Minuman yang memiliki rasa manis memang disebut bisa membantu mengembalikan energi tubuh sehingga tidak lemas.

Namun perlu diingat, sebaiknya hindari menggunakan pemanis buatan dan jangan berlebihan dalam mengkonsumsi makanan ataupun minuman manis. Setelah seharian berpuasa, biasanya keinginan untuk mengkonsumsi rasa manis akan meningkat, maka dari itu penting untuk mengetahui batas normalnya.

2. Usahakan untuk Selalu Makan Sahur

Ahli kesehatan mengatakan memperbanyak asupan makanan yang mengandung serat seperti sayur-mayur dan buah-buahan akan membuat kenyang lebih lama. Sebab, kandungan serat di dalam buah dan sayur akan membantu penyerapan karbohidrat secara bertahap pada tubuh sehingga efek kenyang lebih lama dan hasilnya, energi tidak mudah berkurang. Oleh Karena itu, kamu bisa memakan makanan yang banyak mengandung serat seperti sayur, buah dan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti roti gandum dan beras merah yang bisa membuat kenyang lebih lama.

Pilih menu yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kamu, jika pekerjaan yang dimiliki membutuhkan banyak gerakan fisik, tidak ada salahnya perbanyak asupan karbohidrat dan protein di dalam menu sahur tapi tetap harus diseimbangkan dengan jumlah serat nya (sayur atau buah). Usahakan untuk tidak terlalu memakan banyak makanan yang mengandung banyak gula, karena itu bisa membuat lemas dan mudah haus pada siang hari. Selain itu, ketika menjelang imsak perbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi di siang hari. Kamu juga bisa menerapkan pola 2-4-2 dalam mengonsumsi air putih ketika bulan puasa. Rinciannya: 2 gelas saat sahur, 4 gelas ketika berbuka dan 2 gelas sebelum tidur.

Selain itu, memilih makanan sehat juga bisa membuatmu lebih kuat berpuasa sehari penuh. Simak tips memilih makanan sahur yang sehat, agar hidup sehat berikut ini:

  • Gizi lengkap Durasi: makan sahur yang sangat terbatas tak jarang membuat banyak orang memilih menu makanan yang praktis dan mudah disajikan. Pada akhirnya, makanan yang dikonsumsi pun minim nutrisi, misalnya hanya mengonsumsi mi instan. Usahakan, menu makan sahurmu mengandung gizi yang lengkap, mulai dari karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan lemak sehat. Misalnya, kamu bisa mengisi sepertiga piring dengan karbohidrat seperti nasi atau kentang, seperenam piring dengan lauk pauk seperti ikan, ayam, tahu atau tempe, serta setengah piring sisanya diisi dengan sayur-sayuran dan/atau buah-buahan.
  • Pilih karbohidrat kompleks: Banyak orang yang makan nasi putih dalam jumlah banyak ketika sahur. Padahal, nasi putih termasuk kelompok karbohidrat sederhana. Usahakan memilih karbohidrat kompleks yang mengandung serat tinggi, sehingga bisa kenyang lebih lama. Selain itu, konsumsi karbohidrat kompleks juga memiliki banyak manfaat lainnya, termasuk salah satunya memperlancar pencernaan.
  • Menu untuk penderita GERD: Penderita Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD perlu lebih memerhatikan konsumsi makanannya di bulan puasa. Disarankan untuk menghindari makanan-makanan yang merangsang lambung, seperti makanan yang terlalu asam, terlalu pedas atau memiliki bumbu yang terlalu tajam. Beberapa sayur juga mudah merangsang lambung, salah satunya adalah kol, sehingga akan membuat lambung terasa ‘begah’.
  • Hindari kopi: Bukan berarti dilarang minum kopi sepanjang bulan puasa. Kopi memiliki sifat diuretik dan menyebabkan orang yang meminumnya lebih sering buang air kecil. Ketika sering buang air kecil, maka tubuh akan kekurangan cairan secara cepat. Padahal, ketika berpuasa kamu tidak bisa langsung menggantikan cairan tubuh yang hilang tersebut Untuk itu, jika ingin minum kopi lebih baik mengonsumsinya usai waktu buka setelah menyantap sajian berbuka.

3. Cukupi Kebutuhan Protein

Asupan kalori tubuh umumnya berkurang saat berpuasa. Hal ini bisa menyebabkan otot-otot tubuh menyusut. Kamu bisa menyiasatinya dengan mengonsumsi makanan berprotein tinggi sebagai tips berpuasa. Konsumsi makanan berprotein tinggi selama sahur dan buka puasa dinilai mampu mengurangi penyusutan otot saat puasa. Ada banyak makanan berprotein tinggi yang bisa dikonsumsi, seperti edamame (9 gram protein per satu cangkir), dada ayam (27 gram protein), hingga Greek yogurt (11 gram protein).

Perlu diingat, sumber protein yang baik bisa berasal dari nabati ataupun hewani. Meski demikian, utamakan menu buka puasa tinggi protein yang berasal dari sumber nabati. Hal ini dikarenakan sumber nabati bebas kolesterol dan mengandung lemak tak jenuh. Lemak ini baik untuk menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh. Protein nabati juga kaya serat, vitamin, dan mineral yang tak kalah penting untuk kesehatan tubuh.

Untuk menerapkan salah satu cara buka puasa yang sehat ini, kamu bisa mengonsumsi bergabai sumber protein nabati, di antaranya:

  • kacang kedelai,
  • tahu dan tempe,
  • kacang merah,
  • buncis,
  • kacang polong,
  • edamame,
  • kacang tanah,
  • kacang mete,
  • oat,
  • brokoli,
  • asparagus, dan
  • jagung.

Jika kamu ingin memilih sumber protein hewani, kamu bisa mendapatkannya dari:

  • ayam,
  • bebek,
  • berbagai jenis ikan,
  • telur,
  • kerang, dan
  • cumi-cumi.

Apabila kamu ingin mendapatkan asupan protein dari susu beserta olahannya, sebenarnya sah-sah saja. Namun, sebaiknya kamu mengonsumsi secukupnya, yakni 1–2 sajian saja per hari. Kamu bisa memilih yoghurt sebagai asupan protein dari olahan susu. Selain protein, yoghurt juga mengandung probiotik yang baik untuk menjaga keseimbangan mikrobiota usus atau bakteri di dalam usus. Jadi, saluran pencernaan pun tetap terjaga.

4. Perbanyak Konsumsi Buah dan Sayur

Buah dan sayur memberikan beragam manfaat bagi tubuh, karena banyak mengandung serat dan nutrisi. Saat berpuasa, mengonsumsi buah dan sayur sangat disarankan, karena kaya manfaat yang dapat menunjang berbagai aktivitas selama berpuasa.

Apalagi biasanya perubahan pola makan dan keseharian bisa berubah karena puasa. Air minum yang hanya bisa diminum di waktu-waktu tertentu atau perubahan pola tidur bisa membuat kamu mengalami sembelit dan dehidrasi. Konsumsi buah dan sayur saat puasa bisa membantu mengurangi hal-hal tersebut. Lantas, apa sajakah sebenarnya manfaat makan buah dan sayur ketika berpuasa?

  • Membantu Menjaga Tubuh agar Tetap Terhidrasi

Berpuasa dapat membuat tubuh dehidrasi. Mengonsumsi buah dan sayur saat sahur dan berbuka dapat menjaga agar tubuh tetap terhidrasi. Pasalnya, buah dan sayur memiliki banyak kandungan air.

  • Merasa Kenyang Lebih Lama

Kandungan serat pada buah dan sayur yang tinggi akan bertahan dalam usus yang akan berpengaruh pada stabilitas kondisi perut. Hal ini akan membuat seseorang merasa kenyang lebih lama.

  • Membantu Menjaga Kebugaran Tubuh

Dengan mengonsumsi buah dan sayur, maka kebutuhan tubuh akan vitamin, mineral, dan serat akan terpenuhi. Badan pun akan terasa bugar pada siang hari.

  • Menjaga Stamina Tubuh

Kamu bisa memilih buah dan sayur dengan kandungan air tinggi, sehingga mudah diserap oleh tubuh. Serat dalam sayur dan buah bermanfaat untuk menjaga kadar gula dalam tubuh. Selain itu, serat berfungsi untuk membantu pencernaan tetap bekerja dengan baik.

Buah dan Sayur yang Direkomendasikan Dikonsumsi Selama Puasa

Kekurangan cairan, kurang tidur, ditambah cuaca panas yang menyengat selama berpuasa memicu kulit menjadi kering dan kusam. Berikut jenis buah dan sayur yang sebaiknya dikonsumsi saat sahur dan buka puasa agar kulit tetap terhidrasi dan tubuh bugar.

1. Bayam

Kandungan air, antioksidan, vitamin C, A, dan K pada bayam dapat mengganti kekurangan air dalam tubuh selama berpuasa. Cukup diolah menjadi sayur bayam bening, itu sudah memberi kekuatan bagi tubuh dan kesegaran bagi kulit.

2. Brokoli

Sayur ini berkhasiat untuk kecantikan dan kesehatan. Brokoli kaya akan antioksidan yang berguna untuk menjaga kelembapan kulit. Selain itu, vitamin C dan E pada brokoli membantu produksi kolagen, sehingga kulit senantiasa segar saat berpuasa.

3. Semangka

Buah ini mengandung 90 persen air. Dengan mengonsumsi buah semangka, energi akan terisi kembali tanpa harus mengonsumsi hidangan manis berlebihan. Semangka juga mampu mencukupi cadangan air pada tubuh, sehingga kulit tidak kering.

4. Lobak

Lobak putih, kaya akan air, vitamin C, dan antioksidan yang menjaga elastisitas dan kesegaran kulit.

5. Pepaya

Buah ini juga baik dikonsumsi saat sahur maupun berbuka. Kandungan air dan vitamin C yang tinggi pada pepaya mampu mengatasi masalah kulit kering sekaligus mencerahkannya.

6. Alpukat

Alpukat mengandung sumber pelembap alami, yakni vitamin E dan antioksidan. Alpukat bisa menjadi alternatif menu sahur dan buka puasa sekaligus pengganti karbohidrat atau nasi.

5. Hindari Makanan Berminyak saat Berbuka dan Sahur

Siapa yang bisa tahan dengan godaan gorengan saat berbuka puasa? Namun, makanan berminyak seperti lauk dan camilan gorengan, kentang goreng, dan sebagainya ini disarankan untuk dikurangi bahkan dihindari sama sekali. Makanan yang digoreng mengandung tinggi lemak jenuh yang dapat meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan rasa begah hingga gangguan pencernaan. Selain itu, kandungan lemak dalam makanan berminyak disimpan dalam tubuh sebagai jaringan lemak yang lama-kelamaan dapat membuat berat badan naik.

Secara rinci, berikut alasan mengapa kamu harus menghindari gorengan sebagai makanan sahur dan berbuka:

  • Gorengan makanan tinggi kalori

Terlalu sering mengonsumsi makanan yang tinggi kalori bisa membuat tubuh menjadi cepat gemuk. Salah satu makanan yang tinggi kalori adalah gorengan. Hal itu lantaran gorengan pada umumnya dimasak dengan minyak yang banyak. Cara pengolahan ini akan menambahkan banyak kalori pada makanan. Selain itu, gorengan biasanya terbuat dari tepung yang juga kaya kalori dan lemak. Misalnya, satu porsi kentang panggang biasanya mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak. Jika digoreng, kalori di dalamnya menjadi 319 kalori dan 17 gram lemak.

  • Gorengan mengandung lemak trans yang tinggi

Gorengan umumnya dimasak dengan minyak pada suhu yang sangat tinggi. Proses ini akan memicu pembentukan lemak trans. Selain itu, makanan yang digoreng sering kali dimasak dengan minyak sayur yang telah diproses dan mengandung lemak trans sebelum dipanaskan. Tentunya, cara ini akan membuat gorengan menjadi makanan yang tinggi lemak trans di dalamnya. Inilah alasan mengonsumsi gorengan terlalu sering tidak disarankan. Sebab lemak trans banyak dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit seperti jantung koroner, kanker, diabetes, hingga obesitas.

  • Gorengan mengandung akrilamida

Akrilamida merupakan zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan selama memasak dengan suhu tinggi, seperti menggoreng atau memanggang. Zat ini dibentuk oleh reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagine. Makanan gorengan yang dibuat dengan tepung seperti bakwan, donat, tahu goreng, hingga kentang goreng memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi. Jika dikonsumsi terlalu sering, risiko kita mengalami kanker akan semakin tinggi pula. Akrilamida pada makanan juga bisa memicu gangguan ginjal, kanker endometrium dan ovarium.

6. Kurangi Konsumsi Makanan Manis

Makanan yang tidak boleh dimakan saat puasa selanjutnya adalah yang tinggi kandungan gula. Tidak bisa dimungkiri, makanan manis memang lezat dan bikin ketagihan. Padahal, makanan maupun minuman manis tak baik jika dikonsumsi setiap hari. Makanan dan minuman tinggi gula selain dapat menjadi sumber kenaikan berat badan, juga memicu gula darah tidak stabil. Ketika banyak makan makanan manis, gula darah akan melonjak naik secara tiba-tiba dan dengan cepat diikuti penurunan kadar gula darah. Penurunan ini bisa membuat tubuh terasa lemas dan tidak berenergi.

Seperti diketahui, saat puasa tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman dalam jangka waktu tertentu. Hal ini kemudian menyebabkan jumlah kadar gula darah menurun. Selain kadar gula, puasa juga memengaruhi jumlah cairan dan elektrolit dalam tubuh. Konsumsi makanan maupun minuman manis bisa dengan cepat mengembalikannya. Namun, sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan.

Meski dianjurkan, bukan berarti kamu boleh mengonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan. Jumlah asupan makanan ini sebaiknya dibatasi. Asupan gula untuk tubuh sebaiknya tidak lebih dari 2 sendok makan atau sekitar 50 gram dalam satu hari. Jumlah tersebut sudah termasuk gula meja, madu, sirup jagung, sukrosa, dan pemanis lain.

Makanan dan minuman manis lebih dianjurkan untuk dikonsumsi pada saat berbuka puasa, dibandingkan dengan waktu sahur. Sebab, selama kurang lebih 12 jam, tubuh tidak mendapatkan asupan apapun, sehingga kadar gula darah perlu segera dikembalikan. Itulah alasan mengapa kurma disarankan saat berpuasa, karena memiliki rasa manis yang alami.

Untuk memenuhi kebutuhan asupan gula 5 sendok perhari, kamu bisa mengaturnya dengan cara 1–2 sendok pada saat sahur, dan 2–3 sendok waktu berbuka puasa. Prinsip dasarnya adalah asupan gula saat sahur tidak boleh lebih banyak, daripada asupan gula saat berbuka puasa. Terlalu banyak makan manis saat sahur bisa membuat tubuh menjadi lebih mudah lapar, sehingga puasa akan terganggu.

Mengurangi asupan manis bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan niat dan usaha untuk benar-benar merealisasikannya. Oleh sebab itu, berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu kamu mengurangi asupan manis saat puasa:

Kurangi asupan gula setengah dari takaran yang biasa kamu tambahkan. Misalnya, kamu terbiasa menambahkan gula 4 sendok, maka dikurangi setengah menjadi 2 sendok. Meskipun tidak mudah, kamu perlu membiasakannya demi kelancaran puasa dan kesehatanmu.

Ganti asupan gula yang lebih sehat, misalnya gula alami yang berasal dari buah-buahan segar. Gula alami akan lebih lambat dicerna tubuh dan mencegah terjadinya peningkatan gula darah secara drastis. Energi yang didapat dari gula alami juga bisa bertahan lebih lama dan tidak membuat kamu cepat lapar.

Pakai rempah untuk memaniskan makanan. Studi yang dipublikasikan menyebutkan bahwa rempah-rempah bisa membantu mengatur gula darah dan mengendalikan nafsu makan. Rempah-rempah yang bisa kamu gunakan untuk memaniskan makanan, di antaranya pala, jahe, kayu manis, dan lain-lain.

7. Konsumsi Kurma Saat Berbuka Puasa

Saat berbuka puasa, kamu wajib mengonsumsi berbagai makanan yang menyehatkan, seperti buah. Selain memiliki rasa manis yang alami, mengonsumsi buah saat berbuka puasa juga menjadi pilihan tepat untuk mencegah gangguan pada pencernaan. Salah satu yang direkomendasikan adalah mengonsumsi kuram yang kaya akan manfaat saat berbuka puasa.

Buah kurma mengandung karbohidrat sederhana yang baik untuk dikonsumsi ketika berbuka puasa. Kandungan ini mampu membantu kamu untuk mengembalikan energi setelah satu hari berpuasa. Kurma menjadi salah satu buah yang mudah ditemui ketika memasuki bulan Ramadan. Buah kurma dikenal karena rasanya yang manis dan daging buahnya yang nikmat untuk dikonsumsi. Selain itu, kurma juga memiliki beragam kandungan nutrisi yang penting untuk tubuh ketika berpuasa, seperti kalori, serat, protein, magnesium, potasium, mangan, tembaga, zat besi, dan vitamin B6.

Untuk itu, jangan lewatkan mengonsumsi kurma saat berbuka puasa. Ada berbagai manfaat yang bisa kamu rasakan, seperti:

  • Mencegah Konstipasi atau Sembelit saat Berpuasa

Saat berpuasa kamu tidak mengonsumsi air maupun makanan selama satu hari. Hal ini bisa memicu dehidrasi yang dapat menyebabkan konstipasi atau sembelit. Sebaiknya hindari konstipasi dengan memenuhi kebutuhan cairan saat berbuka dan sahur. Kamu juga bisa mengonsumsi buah kurma sebagai pencegahan konstipasi.

Buah kurma memiliki kandungan serat tinggi sehingga baik untuk pencernaan. Jadi, tidak ada salahnya mengonsumsi beberapa butir buah kurma saat berbuka puasa. Kamu juga bisa mengonsumsi buah kurma saat sahur agar kondisi kesehatan pencernaan tetap terjaga dengan baik.

  • Menjaga Kesehatan Otak Sehingga Lebih Fokus saat Beraktivitas

Mengonsumsi buah kurma secara rutin mampu meningkatkan fungsi otak kamu. Menurut penelitian, kandungan antioksidan dalam otak memberikan perlindungan terhadap peradangan dan stres oksidatif pada otak. Tentunya, hal ini dapat membantu kamu menjaga kesehatan otak sehingga kamu lebih fokus saat beraktivitas ketika menjalani ibadah puasa.

  • Menjaga Kadar Gula Darah ketika Berpuasa

Pada saat berpuasa, tubuh akan menggunakan gula yang disimpan dalam hati dan otot untuk menghasilkan energi. Hal ini menyebabkan kamu akan lebih rentan mengalami penurunan kadar gula darah ketika berpuasa. Untuk mengembalikan kadar gula menjadi normal, kamu bisa mengonsumsi buah kurma yang memiliki kandungan manis alami. Hal ini disebabkan kurma memiliki kandungan fruktosa di dalamnya.

  • Menambah Energi saat Berpuasa

Kandungan kalori dan fruktosa dalam buah kurma membuat kamu menjadi lebih berenergi saat menjalankan ibadah puasa. Bukan hanya itu, kandungan serat pada buah kurma juga bisa membantu kamu merasakan kenyang, sehingga sangat baik dikonsumsi saat berbuka maupun sahur.

  • Mencegah Makan Berlebihan saat Berbuka Puasa

Mengonsumsi buah kurma saat berbuka akan mencegah kamu mengonsumsi makan berlebihan karena bisa membuat kamu merasa kenyang. Setelah satu hari berpuasa sebaiknya hindari terlalu banyak mengonsumsi makanan saat berbuka, hal ini bisa memicu perut tidak nyaman atau perut kembung.

Selain manfaat kurma, kamu bisa tahu juga loh perihal manfaat puasa bagi kesehatan di sini!

8. Makan dengan Porsi Secukupnya

Ajang “balas dendam” saat berbuka memang menggoda, sungguh nikmat, tetapi hanya untuk beberapa saat. Beberapa menit atau jam setelah buka puasa dengan porsi melimpah, tak menutup kemungkinan akan muncul masalah pada tubuh. Ternyata, ada beberapa dampak makan berlebih saat berbuka puasa.

  • Lemas dan Kantuk

Makan berlebih saat berbuka puasa bisa membuat tubuh terasa lemas dan menimbulkan rasa kantuk. Kondisi ini terjadi saat tubuh mengasup karbohidrat olahan atau tinggi dalam jumlah yang banyak. Karbohidrat memberi hentakan energi, tetap mengasup karbohidrat olahan dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kenaikan gula darah, dan diikuti oleh penurunan kadar insulin. Kondisi inilah yang dapat mengakibatkan tubuh terasa lelah.

  • Mual dan Muntah

Dampak makanan berlebih saat berbuka puasa juga bisa memunculkan rasa mual, bahkan muntah. Kondisi ini disebabkan karena lambung tak sanggup lagi menampung makanan yang terlalu banyak. Tak cuma itu saja, makan berlebihan saat berbuka juga bisa membuat lambung bekerja terlalu berat.

  • Gangguan Pencernaan

Selain dapat membuat lambung penuh dan bekerja ekstra, makan dalam jumlah banyak sehabis puasa bisa memicu masalah pada sistem pencernaan. Kondisi inilah yang bisa memunculkan gejala kembung, mual, rasa begah, hingga nyeri perut.

  • GERD

Saat lambung terisi penuh, maka mungkin saja makanan tersebut akan menekan diafragma. Kondisi ini ujung-ujungnya bisa membuat kita mengalami sesak napas atau napas yang dangkal. Tak cuma itu saja, lambung yang terisi penuh juga bisa memicu makanan kembali naik ke esofagus atau kerongkongan. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan GERD (gastroesophageal reflux disease). GERD bisa membuat pengidapnya mengalami nyeri pada bagian ulu hati. Seorang yang mengalami GERD juga bisa mengalami rasa sakit, panas, atau sensasi terbakar pada dada yang bisa menjalar hingga ke leher.

Jika tidak ingin mengalami beberapa kondisi di atas, sebaiknya ikuti beberapa tips buka puasa sehat berikut:

  • Makan Perlahan dan Mulai dengan yang Manis

Jangan heran kalau tubuh terasa lemas saat berpuasa. Pasalnya, kadar gula darah dalam tubuh menurun dan membuat tubuh kekurangan energi. Nah, hal inilah yang membuat tubuh terasa lemas beberapa jam menjelang berbuka. Lalu, apa sih sumber energi tubuh manusia? Faktanya, sumber energi pada tubuh manusia dihasilkan dari asupan karbohidrat yang diubah menjadi gula oleh insulin. Oleh karena itu, berbuka puasa dengan makanan dan minuman yang manis sangat dianjurkan. Alasannya jelas, untuk menyeimbangkan kembali kadar insulin, sehingga dapat melanjutkan produksi energi.

Makanan atau minuman manis bisa dengan cepat meningkatkan kadar darah yang turun setelah berbuka puasa. Namun, kebanyakan makanan manis (seperti teh manis atau pisang goreng) tak memiliki gizi yang cukup untuk mengganti vitamin dan nutrisi lainnya yang hilang selama berpuasa. Alternatifnya, kamu bisa kok memilih kurma atau minuman, seperti jus buah asli yang kaya nutrisi.

  • Pastikan Konsumsi Menu Seimbang

Setelah diawali dengan buah kurma atau minuman (jus buah asli) untuk mengembalikan kadar gula darah, barulah makan malam secukupnya. Ingat, menunya harus sehat alias bergizi seimbang. Komposisi menu berbuka harus memvariasikan berbagai makanan. Mulai dari buah-buahan, protein dari daging atau ikan, sayur-sayuran, karbohidrat kompleks, hingga lemak sehat.

Hal yang perlu ditegaskan sekali lagi, tetaplah bijak dalam memilih menu makanan untuk berbuka puasa. Jangan sampai momen berbuka menjadi ajang “balas dendam”. Jangan sampai alih-alih menyehatkan tubuh, berbuka puasa justru bisa menimbulkan masalah kesehatan. Untuk lebih detilnya tentang cara buka puasa yang benar, maka kamu bisa ikuti cara berbuka puasa yang benar dari Qoala ini.

9. Tetap Lakukan Olahraga Secara Rutin

Puasa tidak menjadi alasan untuk tidak berolahraga. Aktivitas fisik tetaplah dibutuhkan agar badan tetap fit dan segar. Tidak harus olahraga berat, olahraga yang ringan pun sudah cukup ketika berpuasa. Kamu bisa berjalan kaki di pagi di sekitar daerah tempat tinggal, atau lakukan gerakan senam ringan selama 15-30 menit. Pilih olahraga yang tidak banyak mengeluarkan keringat agar tidak cepat dehidrasi. Pilihan lainnya, kamu bisa melakukan olahraga lainnya seperti yoga atau bersepeda santai.

Perlu diketahui juga, melakukan olahraga berat yang hanya akan membuat cepat dehidrasi, lapar dan lemas. Hal ini tidak baik untuk kesehatan apalagi jika dilakukan secara berkala. Jika harus, kurangi porsinya seperti 2 kali dalam seminggu setelah buka puasa.

Membangun rutinitas olahraga selama bulan puasa jadi sesuatu yang menantang. Agar tidak terasa berat, kamu bisa mengikuti beberapa tips berikut ini.

  • Pilih waktu olahraga

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah waktu olahraga saat puasa. Waktu terbaik untuk melakukan olahraga saat puasa atau di bulan Ramadan adalah pada saat setelah berbuka. Setelah berbuka puasa, tubuh mendapatkan energinya kembali dari makanan dan minuman. Pilihan waktu lainnya adalah 30 – 60 menit menjelang berbuka. Waktu ini mendekati waktu makan, sehingga tubuh segera mendapat asupan energi kembali saat berbuka. Perlu diketahui bahwa pilihan waktu ini dapat disesuaikan dengan kondisimu. Ada orang yang mampu melakukan olahraga saat berpuasa dan ada juga yang tidak, tergantung dari kebiasaan orang tersebut melakukan olahraga.

  • Sesuaikan dengan jenis olahraga

Sebenarnya, kamu boleh saja melakukan olahraga yang biasa dilakukan. Namun, sebaiknya lakukan olahraga intensitas ringan sampai sedang. Jenis olahraga saat puasa yang aman dilakukan meliputi:

  1. bersepeda,
  2. jogging,
  3. jalan santai,
  4. yoga, dan
  5. pilates.

Hindari juga olahraga berat seperti HIIT (high intensity interval training) jika waktu berbuka masih lama. Jangan memaksakan diri untuk menambah intensitas atau durasi olahraga jika kamu merasa tubuh sudah tidak mampu melakukannya.

  • Jaga asupan makanan

Selama berpuasa, kamu hanya berkesempatan untuk makan dan minum di antara waktu berbuka puasa hingga sahur. Untuk dapat beraktivitas dengan baik sekaligus olahraga, kamu perlu menjaga asupan makanan bergizi seimbang pada kedua waktu makan tersebut. Usahakan untuk tetap mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang dengan porsi yang sesuai. Berikut ini nutrisi yang harus selalu ada dalam menu.

  1. Karbohidrat: sebagai makanan utama, pilih karbohidrat kompleks (nasi merah, kentang, singkong) yang dapat membuatmu kenyang lebih lama memberikan cadangan energi.
  2. Protein: menyumbang energi dan membangun kekuatan pada otot. Orang dewasa membutuhkan sekitar 60 – 65 gram protein/hari.
  3. Lemak: menyumbang energi dan bermanfaat dalam penyerapan vitamin larut lemak. Kamu membutuhkan sekitar 60 – 75 gram lemak sehat setiap harinya.
  4. Vitamin dan serat: vitamin dan serat tidak bisa dihasilkan oleh tubuh, dapatkan dari asupan buah dan sayur.
  5. Mineral: mineral punya berbagai fungsi penting pada tubuh, seperti mengaktifkan enzim pencernaan hingga kepadatan tulang.
  • Banyak minum

Dehidrasi dapat terjadi saat olahraga selama cuaca panas di puasa. Untuk mencegah hal ini terjadi, asupan cairan ke dalam tubuh harus diperhatikan. Asupan cairan harian yang disarankan adalah 1,5 – 2 liter per hari. Selain itu, kamu disarankan untuk membatasi aktivitas fisik di siang hari.

Pasalnya, melakukan olahraga yang mengeluarkan banyak keringat di siang hari saat puasa dapat menyebabkan dehidrasi karena cairan tubuh hilang melalui keringat. Kamu bisa mencukupi cairan dengan minum satu sampai dua gelas (300 ml) air sebelum berbuka, setelah berbuka, sebelum tidur, saat bangun sahur, dan setelah makan sahur. Jumlah setiap minum dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan tubuh.

  • Cukup tidur

Tips terakhir agar tetap bisa olahraga saat puasa adalah memperhatikan waktu tidur. Orang dewasa memerlukan waktu tidur sekitar 7 – 9 jam per hari. Waktu tidur yang kurang dapat mempengaruhi metabolisme dan kinerja tubuh. Selain itu, tidur cukup juga dapat membantu memulihkan tubuh dan meningkatkan kebugaran tubuh untuk beraktivitas keesokan harinya. Oleh karena itu, tidur siang selama 30 menit sampai 1 jam saat berpuasa kadang diperlukan untuk mempertahankan kondisi tubuh tetap sehat.

Hindari bergadang hingga larut malam dan hentikan kebiasaan ngemil di malam hari agar bisa tidur lebih awal. Selama puasa, kamu tetap bisa berolahraga untuk mendukung kesehatan tubuh. Meski begitu, hindari latihan fisik yang terlalu intens. Pilihlah olahraga yang ringan, lakukan mendekati waktu berbuka, dan tetap cukupi kebutuhan gizi harian. Mulailah rutinitas ini secara perlahan. Dengan tubuh yang bugar, kamu pun akan lebih optimal menjalani ibadah puasa.

10. Usahakan Tidur yang Cukup

Usahakan Tidur yang Cukup
Sumber Foto: Pixel-Shot Via Shutterstock

Mengantuk adalah salah satu masalah umum saat menjalani puasa. Hal ini sebenarnya bukan disebabkan kurangnya asupan makanan, melainkan karena kamu kurang mendapatkan istirahat yang cukup. Penyebabnya adalah pola tidur yang sedikit berubah. Kamu akan bangun lebih awal untuk sahur sehingga waktu tidur malam kemungkinan menjadi lebih sedikit.

Kamu harus bisa mengatur waktu tidur dengan baik saat puasa atau di bulan ramadan. Karena akan ada banyak perubahan dalam kebiasaan sehari-hari ketika puasa dan pada bulan ramadan. Dimana harus bangun lebih awal untuk sahur yang tentu saja, hanya dengan sahur waktu tidur kamu sudah tersita 1-2 jam.

Mengatur waktu antara jam tidur, jam bangun sahur dan salat subuh dengan jam memulai aktivitas sehari-hari. Sesuaikan jam tidur dengan kebutuhan diri. Jika waktu tidur yang dimiliki sudahlah cukup tentu kondisi fisik juga akan lebih baik. Dengan badan yang sehat dan fit tentu tidak terlalu sulit menjalani aktivitas sehari-hari walaupun sedang berpuasa.

Perlu diingat, begadang pada saat bulan ramadhan. Kurang tidur hanya akan membuat badan lemas, ditambah lagi kondisi yang sedang berpuasa. Jika ini terus terjadi kemungkinan akan berisiko terkena penyakit akibat kelelahan seperti tipes dan maag. Usahakan untuk tidur dibawah jam 10 malam agar jumlah waktu tidur kamu tetap cukup walaupun sudah dipotong oleh waktu sahur dan salat subuh.

Ketika melakukan aktivitas seperti biasa tapi sedang dalam keadaan berpuasa tentu saja tubuh akan lebih cepat lemas. Untuk itu tidak ada salahnya menggunakan waktu istirahat dengan tidur siang setidaknya selama 30 menit. Tidur siang baik untuk mengembalikan energi agar bisa kembali lagi beraktivitas.

Pilihlah jam-jam yang tepat jika ingin tidur siang. Pilih waktu dimana kamu biasanya memasuki waktu saat otak sudah lelah dan susah berkonsentrasi, seperti pada saat jam istirahat kantor. Memaksakan tidur siang di saat sedang dalam keadaan yang sangat produktif karena itu hanya akan membuat malas dan membuang waktu saja. Jika melewatkan istirahat kantor di jam siang, tidur siang juga bisa dilakukan ketika menjelang waktu salat ashar antara jam 3-4 sore. Karena umumnya pada jam tersebut kamu sudah merasa lapar dan sulit berkonsentrasi.

Itu dia beberapa tips puasa agar tubuhmu tetap sehat dan bisa beraktivitas seperti biasa. Tidak hanya semata-mata meningkatkan ketaqwaan dan ibadah kita, puasa jika dijalankan dengan baik juga dapat meningkatkan kesehatan jika pemilihan menu makanan dan porsi aktivitas yang dilakukan dapat disesuaikan dengan kemampuan tubuh. Jangan jadikan alasan berpuasa untuk bermalas-malasan dan makan tidak terkontrol. Justru manfaatkan momen puasa untuk melatih diri agar kamu menjadi lebih sehat. Selain itu, dapatkan informasi perlindungan diri penting lainnya terkait asuransi dan beragam manfaatnya melalui blog Qoala atau Qoala Apps.