Setiap orang yang sedang belajar mengemudi mobil untuk pertama kalinya pasti menjadi hal yang mendebarkan. Biasanya, ada rasa takut jika terjadi sebuah kesalahan yang akan berakibat fatal. Banyaknya mobil dengan transmisi matik, membuat beberapa orang yang ingin belajar mengemudi lebih memilih mobil matic untuk jadi kendaraan pribadinya. Sebagian orang juga menganggap cara mengendarai mobil matic tergolong mudah, sebab mobil jenis tersebut hanya ada dua pedal yaitu gas dan rem. Selain hanya ada dua pedal, mobil matic dianggap tidak membuat cepat letih, terutama bagian kaki kiri karena tak perlu menginjak pedal kopling secara terus menerus.

Akan tetapi yang terjadi di lapangan, masih banyak pengemudi pemula yang tak paham cara mengemudi mobil matic yang benar. Apalagi untuk orang yang terbiasa menggunakan manual.

Tak jarang, ada juga pengemudi yang pada bagian pedal gas diinjak dengan kaki kanan, sedangkan pedal rem ikut ditekan dengan kaki kiri. Jika melakukan hal tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada kerusakan transmisi.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat belajar mengemudi mobil matic. Berikut Qoala akan berikan rangkuman cara mengendarai mobil matic yang benar agar tak berakibat fatal saat kamu gunakan.

Cara Mengendarai Mobil Matic

cara mengendarai mobil matic yang aman
Sumber foto: Wischy via Shutterstock

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ketika kamu mengendarai mobil matic untuk pertama kali atau bagi kamu yang masih tergolong pemula.

1. Pastikan tuas berada di posisi yang benar

Cara mengemudi mobil matic bagi pemula adalah dengan memastikan tuas berada di posisi yang benar. Sebelum menyalakan mobil, posisi tuas ini harus ada di posisi P, atau bisa juga pada posisi N. Pastikan juga tuas tidak sedang berada di posisi reverse atau R. posisi ini berarti mundur. Mobil matic sendiri hanya akan bisa dihidupkan jika posisi tuas berada di posisi N atau P.

2. Hindari Langsung Hidupkan Mesin

Ketika kamu mulai memasukkan kunci pada lubangnya, sebaiknya jangan langsung menyalakan mesin. Akan tetapi, pastikan untuk menunggu sampai jarum berputar dan indikator telah aktif atau menyala. Pada beberapa jenis mobil matic biasanya untuk memberi tanda telah menyala dan kelistrikan sudah hidup maka mobil akan memberikan suara. Jika semua indikator tersebut sudah aktif, maka kamu sudah bisa menyalakan mesin mobil Sahabat tersebut.

3. Selalu Injak Pedal Rem Saat Starter Mobil

Untuk beberapa mobil matic tertentu mesin mobil tidak akan berada pada posisi hidup apabila kamu tidak menginjak serta menekan pedal bagian rem. Oleh karena itu, sebaiknya ketika kamu menyalakan mobil langsung saja menginjak rem. Namun pada beberapa mobil matic, cara ini tidak diperlukan. Jadi pastikan kamu sudah mengetahui jenis kendaraan yang akan digunakan.

4. Usahakan untuk Menekan Pedal Rem Saat Memindahkan Tuas

Ketika mesin sudah dapat menyala, maka langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah memindahkan tuas yang semula berada pada posisi P atau N, dipindahkan ke posisi juas R atau D. Akan tetapi, jika kamu memindahkan tuas pada persneling, lebih baik untuk dibarengi dengan menekan pedal bagian rem. Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya resiko kerusakan pada mesin mobil matic.

5. Pahami Fungsi Tuas Transmisi atau Gigi Mobil Matic

Tuas transmisi atau yang juga disebut sebagai perseling adalah komponen yang sangat penting pada mobil. Biasanya mobil matic sendiri memiliki beberapa pengaturan transmisi seperti P, D, R, N, M. Pastikan kamu sudah memahami betul dari setiap fungsi transmisi tersebut sehingga ketika mengendarai mobil matic akan jauh lebih aman. Selain itu juga, supaya tidak terjadi kesalahan ketika memindahkan gigi pada transmisi ini.

6. Gunakan Mode Berkendara

Kini berbagai mobil matic bahkan sudah dilengkapi dengan riding mode. Kamu bisa memilih mode yang sesuai salah satunya adalah mode ekonomis. Mode yang satu ini cocok sekali untuk kamu yang ingin berkendara dengan lebih santai menggunakan mobil matic. Apabila kamu ingin berkendara dengan kecepatan yang lebih tinggi, kamu bisa menggunakan mode sport. Mode yang satu ini akan membuat performa mesin mobil menjadi lebih maksimal.

7. Cara Menggunakan Transmisi Manual pada Mobil Matic

Terakhir, mobil matic juga dilengkapi dengan adanya mode manual. Cara mengoperasikannya pun begitu mudah. Kamu bahkan tidak perlu untuk melakukan perpindahan gigi serta menginjak kopling. Cara mengoperasikan transmisi manual ini adalah dengan memindahkan posisi tuas transmisi pada mode manual atau yang disimbolkan dengan M. jika kamu ingin berpindah gigi, kamu hanya perlu menggeser tuas (+) yang berarti menambah gigi, atau menggeser tuas (-) yang berguna untuk mengurangi gigi. Untuk menggunakan mode ini, kamu perlu menekan pedal rem.

Cara Mengendarai Mobil Matic Di Tanjakan Macet

Sebagian orang menganggap, mengendarai mobil matic dianggap susah-susah gampang. Meski lebih sederhana dari mobil manual, akan tetapi saat berkendara di mountain atau hill driving (jalan menanjak atau turun) pasti akan membutuhkan keterampilan.

Hal ini akan semakin krusial jika dalam kondisi macet. Agar perjalanan aman, cek cara mengendarai mobil matic di tanjakan macet berikut in.

1. Perhatikan Permukaan Jalan

Hal pertama yang perlu kamu ketahui adalah mengenali medan jalan. Setidaknya kamu harus tahu akan kecenderungan jalan miring dan menanjak. Dengan demikian, kamu bisa dengan mudah mempersiapkan diri dan mengganti persneling sebelum mencapai tanjakan. Hal ini sangat penting karena persneling harus sudah ke arah D2 atau diturunkan ke Low terlebih dulu.

Dengan begitu, posisi transmisi tersebut akan memberikan daya luncur yang stabil. Biasanya, persneling tersebut ibaratnya seperti gigi 1 untuk kendaraan roda 4 manual. Tentu saja jenis persneling tersebut berbeda pada setiap mobilnya, jadi pastikan kamu sudah paham dengan semua jenis tuas transmisi yang tersedia dalam mobil.

2. Sesuaikan Tuas Transmisi dengan Kondisi Tanjakan

Cara mengendarai mobil matic di tanjakan macet berikut masih berkaitan dengan pemilihan transmisi yang tepat. Sudah jelas sekali jika mobil harus dalam kondisi transmisi terendah.

Namun, saat kamu mulai berjalan, pastikan persneling yang dipilih mampu memberi daya dorong ke mobil. Pada umumnya, medan yang curam perlu menggunakan mode D ke atas.

Dalam artian, dengan mode D ke atas tersebut adalah opsi D2. Jika mobil kamu sudah memiliki mode tersebut, maka transmisi tersebut akan membuat mobil lebih bertenaga.

Akan tetapi, jika kondisi jalan memiliki tanjakan atau turunan yang sangat curam, maka mode D harus dipilih. Hal ini karena D1 atau D memang dirancang untuk melibas medan ekstrem.

3. Membiasakan Diri

Bisa dikatakan bahwa cara mengendarai mobil matic di tanjakan macet yang paling penting adalah keterampilan berkendara. Ada baiknya kamu sudah terbiasa melawan medan yang cukup berisiko tersebut.

Apalagi jika tanjakan memiliki kondisi lalu lintas yang macet. Sudah pasti kamu akan dituntut untuk lebih refleks dalam mengganti transmisi dan menggunakan rem.

4. Hindari Penggunaan Rem dan Memindahkan Persneling Secara Bersamaan

Dalam medan tanjakan saja sudah membutuhkan keterampilan, apalagi jika kondisi lalu lintas sedang macet. Sudah jelas sekali kamu harus lebih ahli dan pintar dalam menggunakan transmisi dan rem. Dalam kondisi yang mana kamu harus berhenti di tanjakan, maka pastikan untuk menginjak rem atau menggunakan rem tangan.

Hal ini sangat penting terutama jika kamu harus berhenti dalam waktu yang lama. Akan tetapi, cara mengendarai mobil matic di tanjakan macet yang aman juga menekankan untuk tidak menekan rem dan pindah transmisi bersamaan. Lakukan secara perlahan, tekan secukupnya sambil mengoper gigi ke Low, D1 atau ke D2.

Cara Mengendarai Mobil Matic Di Turunan

cara mengendarai mobil matic di turunan
Sumber foto: CHOTE BKK via Shutterstock

Mengendarai mobil matic diklaim lebih mudah dibandingkan dengan mobil manual. Jumlah pedal yang lebih sedikit tentu memudahkan pengendara terlebih ketika melintas di jalanan macet. Tapi tak berarti mengendarai mobil matik tak memerlukan keahlian lho!

Kamau juga harus menguasai teknik mengendarai mobil matik agar keamanan dan keselamatan di jalan tetap bisa terjaga. Apalagi jika berada di tengah melintas di turunan. Salah-salah teknik bisa membahayakan keselamatan pengendara. Ada sederet hal yang bisa dilakukan ketika mengendarai mobil matik di turunan supaya bisa tetap aman berikut ini.

1. Engine Brake

Pernahkah kamu mendengar istilah engine brake? Engine brake merupakan sebuah teknik memperlambat kecepatan mobil dengan cara mengandalkan putaran mesin ketika transmisi diturunkan ke gigi yang lebih rendah. Dengan engine brake, kamu bisa meringankan kerja rem dalam mengurangi kecepatan dan membuat pengereman lebih efektif.

Engine brake kerap dilakukan pada mobil manual dengan cara menurunkan gigi transmisi. Lalu bagaimana dengan mobil bertransmisi otomatis? Apabila mobil matic bertransmisi konvensional, maka kamu bisa menurunkan tuas dari posisi D ke 2.

Dengan demikian, laju mobil akan lebih lambat sekaligus membantu pengenreman. Kemudian kamu juga bisa melakukan engine brake tambahan ke posisi L. Namun, perpindahan gigi tersebut tak bisa dilakukan langsung melainkan dari D ke 2 baru kemudian ke L.

Selain itu, kamu juga bisa melakukan engine brake dengan cara mengaktifkan tombol Over Drive. Tombol over drive ini bisa memantu memindahkan transmisi ke gigi rendah. Namun demikian, bila permukaan jalan sudah normal lagi sebaiknya tombol over drive dinon-aktifkan. Perlu diingat, pemindahan gigi sebaiknya dilakukan pada RPM rendah. Ini dilakukan agar mesin tak gampang jebol.

2. Jangan Mengandalkan Rem

Saat mobil melintas di turunan tentu laju mobil akan menjadi lebih cepat. Kamu perlu mengendalikan kecepatan dengan baik. Mengerem adalah merupakan cara paling jitu. Meski begitu, sebaiknya rem jangan diinjak terus-terusan. Rem yang diinjak terus-menerus dapat menimbulkan risiko vapor lock atau kondisi saat rem menjadi panas sehingga minyak rem mendidih. Ketika itu terjadi, minyak rem akan menimbulkan uap air yang bisa membuat rem blong. Oleh karena itu, untuk menghindari celaka saat perjalanan kamu bisa mengkombinasikan penggunaan rem dan juga engine brake.

Tips Belajar Mobil Matic untuk Pemula

Untuk mengetahui cara mengendarai mobil matic yang aman bagi pemula sebaiknya kamu mulai dari proses belajar mobil secara keseluruhan. Proses belajar mobil matic ini dimulai dari mengenali komponen-komponen mobil, lalu belajar cara mengendalikan gas serta rem, dan juga hal-hal penting saat berkendara lainnya. Agar kemampuan menyetir kamu meningkat, berikut tips belajar mobil matic untuk pemula yang bisa kamu coba.

1. Gunakan Lembaga Kursus Mobil Profesional

Saat memutuskan untuk belajar mobil matic sebaiknya kamu mempertimbangkan untuk menggunakan lembaga kursus mobil yang profesional. Dengan begitu kamu akan didampingi oleh instruktur mengemudi yang terlatih dan berpengalaman. Beberapa dari mereka bahkan memiliki lisensi sebagai pengajar mengemudi. Kamu akan mendapatkan bimbingan dan melalui setiap tahapan belajar mengemudi secara teratur. Kamu akan mampu memahami setiap tahapan tersebut dengan penjelasan yang singkat dan jelas. Selain itu, kamu juga akan merasa lebih aman dan nyaman selama belajar mengemudi mobil.

2. Santai Saja, Tidak Perlu Takut Saat Belajar Mobil Matic

Kali pertama memegang kemudi mobil matic? Santai saja! Kamu tidak perlu takut atau tegang karena sangat wajar jika kamu belum tahu harus mulai dari mana. Itulah fungsinya kamu belajar mobil matic, terlebih jika kamu didampingi oleh instruktur profesional.

Pelatih akan membimbing kamu dari awal hingga akhir, dari kamu yang tidak bisa dan tidak tahu apa-apa hingga kamu bisa mengemudi sendiri tanpa adanya pelatih. Saat kamu belajar dengan santai, maka kamu akan merasa lebih nyaman dan menikmati setiap proses belajar mobil matic.

3. Pilih Lokasi Belajar Mobil Matic yang Aman

Terbatasnya area di kota besar biasanya menjadi kendala bagi mereka yang ingin belajar mengemudi mobil matic. Saat ingin belajar mengendarai mobil matic yang aman sebaiknya kamu pilih lokasi yang cukup luas dan sepi. Hal ini berguna untuk menghindari rintangan dari kendaraan lain saat proses kamu belajar mobil matic.

Fungsi Gigi Mobil Matic

Mobil dengan transmisi otomatis atau matic merupakan sistem perpindahan transmisi yang diatur tanpa harus menginjak pedal kopling. Transmisi matic mempunyai dua jenis sistem, yaitu semi otomatis dan otomatis. Keduanya dikenal lebih simpel dan mudah dikendarai.

Perlu diingat, mengemudikan mobil transmisi otomatis tidak sekedar gas dan rem saja. Kamu juga harus memiliki keahlian dan feeling yang baik dalam mengemudi. Seperti yang sudah diketahui, cara kerja dasar transmisi matik adalah P untuk parkir, N untuk netral, R untuk mundur, dan D untuk maju.

Selain itu, pada tuas otomatis biasanya terdapat susunan P-R-N-D-D3-2-L. Sebagian orang mungkin bingung dengan kode yang tertera di sistem transmisi tersebut, apalagi bagi pengendara baru. Kamu tak perlu khawatir, berikut ini terdapat penjelasan lengkap yang mungkin dapat membantu kamu agar tidak bingung saat mengendarai mobil matic.

1. P (park)

Kode transmisi matik P atau parking berfungsi untuk mengunci transmisi agar mesin mobil tidak dapat bergerak. Namun kegunaannya berbeda dengan rem parkir. Ketika di posisi P, sebenarnya ban masih dapat bergerak, namun tidak dengan mesin karena transmisinya terkunci. Oleh karena itu, P disarankan untuk digunakan saat mobil berhenti lama atau parkir.

2. R (return)

R adalah kode transmisi matik yang berfungsi untuk menggerakkan mobil. Seperti pada namanya, reverse memiliki kegunaan untuk membantu mobil bergerak ke belakang atau mundur.

3. N (neutral)

Selanjutnya adalah kode transmisi matik N, yang membuat mesin dalam keadaan netral tapi tidak menguncinya. Jadi, bila rem parkir tidak aktif, mobil matik pada transmisi N masih bisa digerakan baik maju atau mundur dengan didorong. Selain itu, N sendiri digunakan saat mobil sedang berhenti sejenak, seperti saat kondisi jalanan padat.

4. D (drive)

D atau Driver umumnya digunakan ketika mobil bergerak di medan jalan yang normal, artinya jalan yang landai serta tidak melewati tanjakan. Kamu bisa mengatur pedal gas dan rem, kemudian secara pintar, Electronic Control Unit (ECU) akan mengatur perpindahan gigi sesuai dengan putaran mesin dan kecepatan mobil.

5. 2

Biasanya, kode transmisi matik berupa angka 2 terdapat di bawah D, sementara 3 terdapat di sebelahnya. 3 atau D3 di beberapa mobil artinya memerintahkan mesin untuk membatasi rasio hingga gigi 3 saja. Sedangkan 2 atau S (Second) dapat digunakan ketika kamu melewati tanjakan yang tidak terlalu curam serta membutuhkan engine brake saat turunan.

6. L

L atau 1 pada beberapa mobil berarti kode transmisi matik yang memerintahkan mesin untuk menggunakan gigi rendah atau membatasi di gigi 1 saja.

Sebaiknya, gunakan transmisi L untuk melibas tanjakan curam dan panjang agar mesin mendapatkan torsi yang cukup besar.

Ketika sudah melewatinya, jangan lupa sesuaikan transmisi mobilmu kembali. Hal ini untuk mencegah tekanan berat pada sistem transmisi dan mesin yang berpotensi merusak komponen di dalamnya. Secara fungsi, L juga dapat digunakan sebagai engine brake, terutama saat kondisi jalan menurun yang cukup tajam.

Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Mengendarai Mobil Matic

Keberadaan Populasi mobil matic saat ini mungkin sudah mengalahkan mobil bertransmisi manual. Pasalnya, mobil matik lebih praktis dalam pengoperasiannya. Tidak perlu repot-repot mengoper gigi atau menginjak kopling.

Namun, kemudahan yang ditawarkan tersebut yang terkadang membuat sebagian pengemudi mobil matik jadi terlena. Banyak juga yang melakukan kesalahan saat mengemudi. Perlu diketahui, ada beberapa kesalahan yang sering terjadi saat mengendarai mobil matic dan memiliki efek yang negatif bagi mobil atau keselamatan berkendara.

1. Posisi Transmisi Drive (D) saat Sedang Berhenti

Kesalahan umum pengemudi mobil matic yang pertama adalah posisi transmisi Drive (D) saat menunggu lampu merah atau terjebak kemacetan. Sadar atau tidak, banyak dari kita yang lupa untuk mengubah transmisi Drive (D) ke Neutral (N) saat sedang berada dalam kondisi tersebut. Padahal, dengan kondisi seperti itu, bukan tidak mungkin apabila mobil kamu akan melaju secara otomatis dan menyenggol kendaraan di depannya.

Memang, dalam posisi ini, kamu masih menginjak pedal rem untuk menahan laju kendaraan. Namun, jika hal tersebut dilakukan dalam waktu yang lama, kerja gearbox dan mesin akan terbebani, yang akhirnya akan berimbas pada keawetan mobil kamu. Oleh karena itu, kamu disarankan untuk menggunakan transmisi Neutral (N) saat menunggu lampu merah atau terjebak kemacetan.

2. Menggunakan Transmisi Neutral (N) di Tanjakan

Kesalahan umum yang dilakukan pengemudi mobil matic selanjutnya adalah memasang transmisi pada posisi Neutral (N) di jalanan berbukit, dengan alasan untuk mengirit bahan bakar. Padahal, hal tersebut sangat membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Hal tersebut terjadi karena pada posisi transmisi N, kendali mobil akan berkurang. Alangkah baiknya, pada kondisi jalan berbukit, kamu mengkombinasikan penggunaan transmisi posisi D dan Low (L). kombinasi tersebut untuk mengantisipasi kopling transmisi yang panas karena selalu pada posisi L.

Tak hanya itu, kamu juga tidak disarankan selalu menggunakan transmisi D, terlebih lagi saat melewati turunan yang curam. Pasalnya, hal tersebut akan mengurangi kemampuan engine break sehingga mobil lebih cepat meluncur.

3. Tidak Memperhatikan Posisi Persneling Saat Parkir

Kesalahan lainnya adalah kurang memperhatikan posisi persneling saat parkir. Dikarenakan terburu-buru, pengemudi kerap lupa menggerakkan tuas transmisi dari N atau D ke posisi Park (P). Dampaknya, saat injakan pedal rem dilepas, mobil jadi meluncur dan menabrak kendaraan lain yang ada di depannya.

Tak hanya itu, tidak sedikit pengemudi juga lupa mengganti posisi tuas transmisi dari Park (P) ke Neutral (N) saat sedang parkir paralel. Akibatnya, hal tersebut akan mengganggu pengemudi lain di tempat parkir.

4. Tidak Mengganti Oli Transmisi Secara Teratur

Sama seperti oli mesin, oli transmisi juga memiliki jadwal untuk dikuras secara berkala. Sebab, oli transmisi berfungsi untuk memudahkan pergantian sistem transmisi dan merawat komponen-komponennya agar tidak mudah aus.

Pada umumnya, oli transmisi diganti setiap 20.000 kilometer atau setelah dua kali penggantian oli mesin. Jika oli transmisi telat diganti, maka tenaga mobil akan berkurang, bahkan membuat mobil tidak bisa bergerak. Nah, agar hal tersebut tidak terjadi, kamu harus rutin melakukan pemeriksaan pada mobil kesayanganmu.

Itu dia penjelasan mengenai cara mengendarai mobil matic. Perlu diingat juga untuk lengkapi proteksi mobilmu dengan asuransi mobil. Sebab, dengan adanya asuransi mobil, kamu tak perlu lagi khawatir akan mahalnya biaya perawatan dan perbaikan mobil. Pengalaman berkendaramu pun menjadi lebih aman dan nyaman. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai asuransi mobil, kamu bisa langsung mencarinya di Qoala Apps atau Blog Qoala.