Kabar merger Gojek Tokopedia mulai kerap terdengar di media akhir-akhir ini. Namun tahukah kamu arti dari merger itu sendiri? Merger merupakan sebuah proses penyatuan antara dua perusahaan atau lebih. Merger dapat terjadi karena beberapa alasan, namun alasan utama terjadinya merger adalah untuk kebaikan bagi semua pihak perusahaan. Merger dipercaya dapat menyelamatkan perusahaan yang ingin melakukan ekspansi, serta membutuhkan dukungan dari pihak lain.

Keputusan untuk melakukan merger antar perusahaan tidaklah mudah. Ketika suatu perusahaan memutuskan merger dengan perusahaan lain, tentu ada tujuan yang ingin dicapai. Beberapa tujuan dilakukannya merger antara lain adalah diversifikasi (pertumbuhan), pertimbangan pajak, mencapai goodwill untuk masa depan, menciptakan sinergi, meningkatkan dana, keterampilan, serta likuiditas perusahaan, hingga melindungi diri dari terjadinya pengambilalihan dan insentif pribadi. Tentu tujuan-tujuan tersebut yang menjadi alasan bagi perusahaan dalam memutuskan untuk melakukan merger.

Di Indonesia sendiri saat ini tersiar kabar terjadinya merger oleh beberapa perusahaan milik Indonesia. Mulai dari Bank Jago dengan Gojek, hingga kabar terhangat baru-baru ini yaitu merger Gojek Tokopedia. Lalu apakah benar merger itu terjadi? Untuk mengetahui jawabannya, kamu bisa menyimak penjelasan Qoala di bawah ini.

Kabar Gojek-Tokopedia akan Melakukan Merger

Kabar Gojek Tokopedia melakukan merger pertama kali muncul dari media Bloomberg, menurut media tersebut kedua startup sedang menggelar pembahasan terkait penggabungan perusahaan ini. Dikabarkan bahwa pemanggilan Gojek Tokopedia sudah dipertimbangkan sejak tahun 2018, namun perwujudannya kemungkinan akan terjadi pada beberapa bulan ke depan. Kabar Gojek Tokopedia merger ini muncul menjelang rencana IPO (Initial Public Offering) atau penawaran saham perdana oleh Tokopedia dalam bursa saham.

Terkait kabar tersebut, pihak Gojek Tokopedia (sebagai perusahaan bisnis di bidang ojek online dan e-commerce) tidak bisa mengkonfirmasi dan berkomentar terhadap kabar yang beredar di pasar tersebut. Meskipun demikian, kabar merger ini disambut baik oleh banyak masyarakat yang mendengarnya.

Sebelumnya juga tersirat kabar terkait merger antara Grab dan Gojek. Namun kabar merger tersebut dinilai tidak terlalu kuat jika dibandingkan dengan merger antara Tokopedia dan Gojek. Sebab Grab dan Gojek merupakan bisnis di bidang yang sama yaitu ojek online, sehingga pengembangannya dipercaya tidak terlalu luas nantinya.

Dampak Merger Gojek-Tokopedia

Beredarnya kabar merger antara Gojek Tokopedia dipercaya membawa dua dampak, baik itu dampak positif maupun negatif. Untuk dampak positifnya sendiri, merger kedua perusahaan tersebut dapat mengembangkan perekonomian digital di Indonesia. Penggabungan tersebut mampu menghasilkan fundamental yang jauh lebih kuat. Gojek Tokopedia nantinya dapat bergerak lebih cepat lagi karena akan ada keleluasaan dalam menjalankan bisnis tersebut

Tidak hanya itu, rencana IPO milik Tokopeda di Bursa Indonesia dan Amerika Serikat (AS) akan membawa nilai positif tersendiri ketika merger terjadi. Hal tersebut dianggap bukan hanya kemenangan untuk kedua perusahaan saja, tetapi kemenangan juga untuk masyarakat Indonesia.

Namun merger Gojek dan Tokopedia juga dapat menimbulkan dalam negatif, yaitu kedua perusahaan tersebut akan jadi super apps. Kondisi ini memicu munculnya konglometrasi pada Gojek dan Tokopedia. Umumnya super apps akan cenderung sulit untuk diatur negara karena memiliki penguasaan dari hulu ke hilir. Bahkan dengan adanya konglomerasi ini bisa membuat perusahaan baru di bidang sama (ojek online dan e-commerce) sulit untuk masuk dan bersaing.

Rencana IPO Melantai di Bursa Indonesia dan Amerika Serikat (AS)

Merger antara Gojek Tokopedia dengan integritas gaya bisnisnya diyakini dapat menciptakan ekosistem digital raksasa yang sangat sulit untuk ditandingi. Merger tersebut akan membawa valuasi startup decacor mencapai 20 Miliar USD atau sekitar 280 Triliun IDR (kurs 14.000 IDR). Nilai tersebut dianggap sangat fantastis untuk sebuah perusahaan publik, sehingga kapitalisasi pasar keduanya setara dengan perusahaan blue chip lainnya dalam Bursa Indonesia bahkan Amerika Serikat sekalipun.

Dibalik valuasi fantastis tersebut, merger ini dapat mematangkan serta mengintegrasi ekosistem digital Indonesia. Hal ini dilihat dari tingkat basis pelanggan serta transaksi dari kedua perusahaan. Gojek Tokopedia pun akan memiliki akses data sangat besar yang bisa dimonetisasi untuk mengukuhkan gelar sebagai penguasa ekonomi digital di Bursa Indonesia dan Amerika Serikat..

Sosok di Balik Kabar Merger antara Gojek-Tokopedia

Di balik beredarnya kabar merger Gojek Tokopedia, terdapat sosok yang dipercaya membawa kabar tersebut. Sosok tersebut adalah Masayoshi Son, CEO dari Softbank. Pria kelahiran tahun 1957 pada tanggal 11 Agustus ini selalu menjadi topik perbincangan yang menarik. Hal ini karena perjalanan hidup yang dijalani oleh CEO satu ini.

Masayoshi Son dianggap sebagai pebisnis yang sukses di Jepang dan sempat dijuluki sebagai Bill Gates Jepang, namun Masayoshi ini berkebangsaan Korea Selatan. Memiliki sifat dermawan dan menjadi filantropis, membuat sosok pria ini dikagumi karena keuletannya dalam bekerja dan mencapai kehidupan yang sebelumnya tidak beruntung hingga menjadi saat ini sebagai CEO Softbank. Walaupun Masayoshi lahir di Jepang, namun keluarganya adalah imigran di Korea Selatan. Oleh karena itu, Masayoshi dianggap bukan warga negara Jepang sebelumnya karena memang keturunan dari Korea. Namun setelah menikah dengan wanita asal Jepang yaitu Masami Ohno, Masayoshi baru diakui sebagai warga negara Jepang. Bahkan nama belakangnya yang ‘Son’ saat ini sudah ditetapkan sebagai salah satu nama keluarga orang Jepang.

Kesuksesan sosok di balik beredarnya kabar merger Gojek Tokopedia ini, diraih dari pengalaman diskriminasi yang dialaminya. Dari hal itu membuat Masayoshi membanting setir yang sebelumnya bercita-cita menjadi guru dan politisi, berubah menjadi pebisnis. Oleh karena itu, ketika muda ia mulai menggali pengetahuan tentang dunia bisnis. Bahkan sampai menemui Den Fujita selaku Presiden McDonald di Jepang hanya untuk meminta kunci sukses dalam menjalankan bisnis.

Sembari mendalami ilmu bisnis, Masayoshi melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat dan mendapat kewarganegaraan negara tersebut juga. Bahkan Softbank pertama kali didirikan di negara paman Sam tersebut. Softbank awalnya berdiri hanya di sebuah garasi, namun saat ini sudah jadi perusahaan internet dan telekomunikasi terdepan yang ada di Jepang. Softbank sendiri sangat giat melakukan investasi pada banyak startup, salah satunya Grab.

Sebelumnya Softbank sangat mendukung merger antara Grab dan Gojek. Tetapi melihat progres merger keduanya tersebut tidak terlalu baik, membuat Softbank beralih mendukung merger antara Gojek Tokopedia.

Hubungan Tencent dan Alibaba dengan Rencana Merger Gojek-Tokopedia

Kabar merger Gojek Tokopedia juga dikaitkan dengan dua perusahaan raksasa dari China, yaitu Tencent dan Alibaba. Perusahaan-perusahaan China tersebut melihat e-commerce memiliki peran fundamental bagi pembangunan ekonomi di Asia Tenggara, sehingga mereka memanfaatkannya dengan melakukan investasi hingga akuisisi dan merger. Adanya investasi tersebut dinilai bisa memunculkan inovasi dan peluang, serta memperkuat hubungan antara negara-negara Asia Tenggara dengan China.

Tencent dan Alibaba merupakan perusahaan teknologi terbesar serta banyak berinvestasi di Asia Tenggara. Tencent berinvestasi pada Gojek, sedangkan Alibaba berinvestasi pada Tokopedia. Melihat kejadian ini, terdapat pemikiran bahwa Asia Tenggara (termasuk Indonesia) akan menjadi medan tempur bagi Tencent dan Alibaba untuk mengambangkan bisnisnya.

Nilai Perusahaan Gabungan Gojek-Tokopedia Sekitar Rp252 Triliun

Dikabarkan nilai perusahaan hasil merger antara Gojek Tokopedia diperkirakan mencapai Rp 252 Triliun. Namun dari kedua pihak perusahaan masih bungkam terkait hal tersebut. Dengan nilai yang fantastis tersebut, merger ini diyakini sebagai kesepakatan terbesar yang terjadi bagi Indonesia. Bahkan bisa mengubah landscape e-commerce negara, khususnya menjelang pencatatan saham dalam Bursa Indonesia dan Bursa AS.

Masing-masing pihak yaitu Gojek dan Tokopedia, memiliki valuasi sebesar 10,5 Miliar USD dan 7,5 Miliar USD. Tentunya dari nilai pasar tersebut, jika merger benar-benar terjadi, kedua perusahaan ini akan masuk ke daftar 10 besar perusahan teknologi di Asia Tenggara.

Sejarah Gojek

Salah satu nama besar yang ada di balik Gojek adalah Nadiem Makarim yang kini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo-K.H Ma’ruf Amin, Memulai bisnisnya di tahun 2010, Gojek pertama kali menawarkan layanannya berupa ojek yang dipesan lewat call center. Namun seiring perkembangan zaman, Gojek pun meluncurkan aplikasi yang rilis di tahun 2015. Awalnya aplikasi tersebut hanya menawarkan layanan transportasi, pengiriman, dan belanja gojek instant courier saja. Namun saat ini, sudah tersedia sekitar 20 jenis layanan yang menyesuaikan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Tidak heran jika Gojek saat ini menjadi platform teknologi pelayanan terbesar di Asia Tenggara, yang mengembangkan Three Super App (customer, driver, dan merchant).

Sejarah Tokopedia

Didirikan oleh co-founder selaku CEO, William Tanuwijaya, Tokopedia berdiri tanggal 17 Agustus tahun 2009 dengan misi mewujudkan pemerataan ekonomi digital serta memotivasi masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli di Tokopedia secara online. Tujuannya adalah untuk memudahkan masyarakat bertransaksi kapanpun dan dimanapun. Berupaya menjadi super ekosistem, Tokopedia bermitra dengan banyak perusahaan. Baik mitra logistik maupun mitra pembayaran.

Sejarah Awal Kerja Sama Gojek-Tokopedia

Melihat misi dan tujuan masing-masing Gojek dan Tokopedia, terlihat bahwa kerja sama keduanya memiliki tujuan untuk mempermudah dan mengembangkan pelayanan yang ditawarkannya. Sebab kebutuhan mitra dari Gojek Tokopedia jika dilihat sama. Misi dan tujuan yang sama inilah yang menjadi sejarah awal dari merger Gojek dan Tokopedia. Sejarah awal kerja sama antara Tokopedia dan Gojek juga dimulai dari lahirnya fitur Gopay pada Tokopedia serta adanya fitur pengiriman barang di Tokopedia menggunakan Gosend.

1. Layanan Metode Pembayaran di Tokopedia Menggunakan Gopay

Kerja sama antara Gojek dan Tokopedia bermula dari adanya fitur Gopay dalam pilihan pembayaran yang ditawarkan Tokopedia. Belanja di Tokopedia saat ini bisa melakukan pembayaran menggunakan GoPay. Berikut ini langkah pembayaran di Tokopedia menggunakan Gopay.

  • Buka aplikasi Gojek dan pilih ‘Lainnya’ di laman GoPay.
  • Pilih opsi ‘Tarik’, kemudian pilih opsi ‘Ke rekening bank’ (ada di bagian bawah).
  • Klik pilihan ‘Transfer rekening baru’, kemudian masukkan nama bank yang sudah dipilih sebelumnya.
  • Masukkan kode Virtual Account, dan nominal jumlah tagihan Tokopedia. Cari tahu juga cara input resi gojek di tokopedia.
  • Pastikan kembali semua sudah benar sebelum membayarnya. Jika sudah benar, tinggal masukkan PIN GoPay.
  • Akan ada notifikasi di Gojek, dan periksa juga notifikasi di Tokopedia.

2. Sistem Pengiriman Barang di Tokopedia dengan Fitur Go-send

Gojek dan Tokopedia bekerjasama untuk mempermudah pelayanannya. Seperti adanya fitur Go-Send yang saat ini tersedia pada ekspedisi pengiriman di Tokopedia. GoSend sendiri memiliki dua pilihan layanan, express (instant courier) dan juga same day yang bisa dipilih. Perbedaannya terletak pada rentang waktu pengambilan/pengiriman barang. Untuk instant courier sendiri memiliki rentan waktu berkisar 15-35 menit. Sedangkan untuk same day memiliki rentan waktu berkisar 1-2 jam.

Jika kamu memilih fitur Gojek instant pada Tokopedia, maka dibutuhkan waktu antara 15-35 menit untuk pengambilan serta pengiriman barang. Namun setiap harinya, pengiriman barang di Tokopedia via Gosend hanya dibatasi hingga pukul 3 atau 4 sore saja. Untuk kapasitas ordernya, tergantung dari banyaknya pemesanan yang dibuat serta melihat limit kemampuan dari driver Gojek.

Hal-hal Menarik Merger Gojek-Tokopedia

Kabar merger antara Gojek dan Tokopedia memang cukup mencengangkan serta menimbulkan berbagai analisa dari berbagai pihak. Selain itu, terdapat juga beberapa hal menarik yang timbul dari penggabungan kedua perusahaan ini.

1. Rencana Merger yang Tidak Akan Menciptakan Monopoli

Merger Gojek Tokopedia dinilai oleh CORE Indonesia (Center of Reform on Economics), tidak akan menciptakan monopoli. Hal ini dikuatkan dengan alasan bahwa kedua perusahaan mempunyai bidang usaha yang berbeda. Gojek merupakan bisnis ojek online dan Tokopedia merupakan e-commerce. Dengan adanya perbedaan tersebut dipercaya dapat saling melengkapi.

Merger Gojek Tokopedia juga dinilai tidak akan menjadi barrier bagi pemain baru (di bidang sama) yang ingin masuk untuk berkompetisi dalam pasar. Jadi walaupun Gojek dan Tokopedia merger dan menjadi market leader, tidak akan memicu terjadinya persaingan yang tidak sehat.

2. Fakta-Fakta Gojek-Tokopedia Kalau Jadi Kawin

Mendominasi di Indonesia, merger keduanya pun menawarkan layanan yang lebih luas berdasarkan fakta-fakta berikut.

  • Layanan pemesanan transportasi online, pengiriman online, belanja online, serta pembayaran online berada di bawah nama perusahaan merger.
  • Melantai IPO di bursa Indonesia dan AS dengan nama merger perusahaan.
  • Gojek dan Tokopedia memiliki sejumlah investor dan suntikan dana yang sama sehingga persetujuan dari investor jauh lebih mudah.
  • Perbedaan bidang layanan yang dimiliki Gojek Tokopedia, akan mempermudah dalam proses perizinan pemerintah.
  • Biaya konsolidasi jauh lebih efisien dengan perbedaan bidang bisnis. Hal ini dapat membawa dampak yang sangat besar bagi perekonomian.
  • Merger dipercaya dapat melahirkan peluang baru bagi pelaku usaha di masing-masing ekosistem.

3. Persaingan e-Commerce Akan Berfokus Pada Modal

Adanya merger antara Gojek Tokopedia dinilai akan memunculkan persaingan e-commerce yang berfokus pada modal. Nilai valuasi Tokopedia akan meningkat dan menjadi e-commerce dengan modal yang lebih kuat ketika merger terjadi, meskipun saat ini pasar dikuasai oleh Shopee. Selain itu, saat ini Gojek juga memiliki planning untuk bermitra dengan bank digital yang akan membuat pembiayaan Tokopedia juga semakin kuat. Hal ini bisa membuat e-commerce lainnya kesulitan bersaing.

4. Menjadi tonggak sejarah bagi perkembangan ekosistem dan ekonomi digital di Tanah Air

Merger Gojek Tokopedia menjadi sejarah bagi perkembangan ekosistem dan ekonomi digital di Tanah Air, karena menghasilkan fundamental yang lebih kuat. Baik dalam bursa efek Indonesia maupun bursa efek AS, yang akan masuk ke dalam peringkat 10 besar untuk perusahaan Indonesia. Penggabungan Gojek dan Tokopedia membawa keuntungan bagi perusahaannya sendiri dan juga masyarakat Indonesia.

5. Membantu pembiayaan untuk mitra drivernya maupun menyalurkan kredit untuk merchant restoran maupun para pedagang online yang membuka lapaknya di Tokopedia

Dengan adanya merger Gojek Tokopedia, dipercaya akan membantu pembiayaan mitra driver. Bahkan membantu juga dalam penyaluran kredit merchant bisnis online yang membuka peluang di Tokopedia.

6. Peluang Besar untuk Menyalurkan Kredit Melalui Layanan e-Wallet Bagi Merchant UMKM

Dengan adanya merger, merchant UMKM akan dimudahkan terkait penyaluran kredit di Tokopedia karena adanya layanan e-wallet dari Gojek. Semua sistem pun dapat dijalankan secara online.

Itulah beberapa informasi serta fakta terkait merger Gojek Tokopedia. Untuk mencari tahu lebih lanjut tentang cara kirim barang Tokopedia via grab, cara ganti driver gojek pada pengiriman barang Tokopedia, atau cara menambahkan kurir gojek di Tokopedia, kamu bisa mengunjungi website resmi Gojek dan Tokopedia, atau bertanya ke customer service Gojek dan Tokopedia via aplikasi dan juga telepon. Semoga ke depannya transaksi akan jauh lebih mudah dan menyenangkan ya! Sambil berbelanja maupun mengatur kebutuhan harian lainnya, jangan lupa juga lakukan perencanaan dengan memiliki asuransi hingga investasi. Mau tahu lebih lengkapnya? Kamu bisa temukan informasinya di Qoala Blog!