Diibaratkan, sasis mobil layaknya rangka pada tubuh manusia, sehingga sangat penting kehadirannya. Sasis atau rangka ini berfungsi untuk menopang keseluruhan tubuh mobil dan menjamin keamanan serta kenyamanan dalam berkendara. Oleh karena itu, pemilihan dan rancangan rangka ini tak bisa sembarangan, karena akan sangat menentukan karakter dari sebuah mobil tersebut.

Sasis sendiri secara definisi merupakan rangka mobil yang berfungsi untuk menopang body mobil, mesin, dan penumpang. Sasis biasanya terbuat dari bahan besi atau baja dengan komposit tertentu.

Memiliki beberapa jenis, mobil yang beredar di Indonesia biasanya mendapatkan jenis sasis monokok (monocoque chassis). Sasis monokok merupakan jenis kerangka dan body yang menjadi satu. Lalu bagaimana fungsi dari masing-masing jenis sasis mobil tersebut? Berikut ini Qoala akan berikan penjelasan otomotif lebih lengkapnya.

Apa Itu Sasis Mobil?

Cara Melihat Expired Ban Mobil, Lihat Yuk!
Sumber foto: Wachira W Via Shutterstock

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa mobil memiliki sebuah kerangka yang disebut dengan istilah chasis atau sasis. Sasis sendiri merupakan kerangka internal kendaraan roda empat yang digunakan sebagai penopang beragam komponen mobil.

Tak hanya berguna menopang komponen mobil saja, sasis pula mampu menyokong beban kendaraan serta penumpang. Sasis juga memiliki fungsi guna mempertahankan bentuk kendaraan roda empat agar tetap kokoh. Karena itulah, sasis terbuat dari material atau bahan khusus yang sangat kuat dan sanggup menahan segala beban dari kendaraan.

Biasanya, sasis dibuat dari kerangka besi atau baja yang telah didesain khusus sehingga mampu memenuhi segala kebutuhan seperti keamanan dan ketahanan. Dalam sasis, terdapat bagian bagian sasis mobil yang tersusun dari power train dan suspensi.

Khusus untuk Powertrain, ia bertugas mengalirkan tenaga mesin ke roda, sementara sistem suspensi akan menunjang keamanan dan stabilitas kendaraan. Untuk powertrain sendiri, ada 3 model yang biasa ditanam dalam mobil. Ada FWD (sistem penggerak roda depan), RWD (penggerak roda belakang) dan 4WD (penggerak 4 roda)

Meski ada tiga jenis, namun komponen sasis mobil yang dipakai secara umum sama. Apa saja simak ulasan lengkapnya dibawah.

  1. Kopling

Komponen sasis mobil yang pertama adalah kopling. Komponen ini memiliki fungsi menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi dengan lembut. Kopling sangat berguna saat dipakai ketika kita akan menjalankan mobil atau ketika sedang macet, dengan adanya kopling proses pemindahan gigi transmisi akan terasa lebih halus.

Kopling terdiri dari dua buah logam yang berputar dengan RPM sama yakni flywheel dan pressure plate, serta kampas kopling yang berada di tengah dua logam ini. Saat pressure plate menekan ke arah flywheel akan menyebabkan kampas kopling terjepit dan hal itu membuat putaran mesin terhubung ke transmisi.

Namun pada sistem kopling otomatis atau yang biasa kita kenal dengan torque converter. Kopling ini bekerja berdasarkan gaya tekan fluida. Gaya tekan fluida ini akan semakin besar seiring bertambahnya putaran mesin, sehingga kita tidak perlu melakukan pengoperasian kopling secara manual.

  1. Transmisi

Transmisi jadi komponen sasis mobil dan fungsinya untuk memanipulasi output mesin. Kamu akan tahu beberapa kondisi dimana sebuah mobil harus memerlukan torsi besar dan ada pula kondisi yang menuntut mobil memiliki kecepatan tinggi.

Tugas transmisi adalah mengatasi kondisi diatas, dengan mengatur rasio perpindahan antar roda gigi. Pada posisi 1, maka perbandingan roda gigi cenderung besar sehingga putaran output transmisi jauh lebih kecil dibandingkan input transmisi.

Namun torsinya sangat besar. Ketika gigi 2 dan seterusnya perbandingan gigi akan semakin kecil, hal itu membuat tingkat percepatan output semakin besar namun torsi maksimalnya semakin turun.

Dalam transmisi, torsi berbanding terbalik dengan RPM mesin. Sama halnya dengan kopling, transmisi juga memiliki versi otomatis. Versi ini bisa menyesuaikan perbandingan gigi sesuai jalan dan kecepatan kendaraan. Sehingga kita perlu fokus ke kemudi saja tanpa meributkan perpindahan tuas transmisi.

  1. Poros propeller

Selanjutnya ada poros propeller yang ada pada kendaraan penggerak FR atau 4WD. Biasanya poros propeller berbentuk tabung panjang yang terbuat dari baja. Komponen ini adalah propeller shaft, yang berfungsi untuk menghubungkan putaran transmisi di bagian depan mobil dengan axle dibagian belakang mobil.

Alasan penggunaan komponen berbentuk pipa ini adalah agar perpindahan tenaga bisa berlangsung efektif. Jika kamu memakai rantai, maka resikonya rantai akan cepat melar karena pemuaian dan suara yang berisik. Tapi karena kita menggunakan poros besi, maka akan lebih tahan terhadap pemuaian dan gaya puntir akan disalurkan secara sempurna.

  1. Universal joint

Komponen sasis mobil antara transmisi dan axle belakang, pastinya memiliki ketinggian yang tidak selalu sejajar. Hal ini diakibatkan karena letak axle yang berada di bawah suspensi sementara transmisi berada di body mobil. Sehingga perlu komponen tambahan agar propeller bisa berfungsi tanpa terganggu hal ini.

Universal joint merupakan komponen sasis mobil dan fungsinya didesain secara fleksibel untuk menghubungkan momen puntir dari sudut dan arah manapun. Biasanya ada dua buah universal joint yang terletak dibelakang transmisi dan di depan gardan.

  1. Gardan

Kamu pasti sering mendengar istilah ini, Gardan atau diferensial adalah salah satu komponen sasis mobil dan fungsinya untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan mobil.

Mengapa harus dibedakan, saat kendaraan membelok ke arah kiri misalnya, maka jarak yang ditempuh roda kiri dan kanan pasti beda. Jika roda tidak dibedakan putarannya maka akan terjadi selip di salah satu roda dan cepat menimbulkan keausan.

  1. Rear Axle

Komponen selanjutnya adalah sebuah poros berbentuk batang yang menghubungkan gardan atau diferensial dengan poros roda. Di ujung poros akan dipasangkan wheel bearing sebagai bantalan poros terhadap body mobil.

Perlu diketahui bahwa ada dua macam axle yang dipakai pada mobil, yakni tipe rigid axle dan independent axle. Pada rigid axle, antara roda kiri dan kanan akan terletak pada satu poros kaku sehingga jika salah satu roda terkena efek suspensi maka roda satunya akan terpengaruh.

Sementara pada tipe independent, ada fleksibel joint yang dipasangkan pada kedua ujung poros axle. Fungsinya agar roda kiri dan kanan bisa terbebas ketika salah satu roda terkena efek suspensi.

  1. Pegas

Selanjutnya ada pegas masuk dalam sistem suspensi. Pegas memiliki fungsi untuk meredam getaran jalan serta memberikan efek empuk ketika mobil melewati gundukan atau lubang.

Pegas terbuat dari baja lentur dengan desain tertentu, misalnya ulir. Pegas ini memiliki daya redam yang cukup baik sehingga banyak dipakai pada mobil dengan sistem suspensi independen.

Model lainnya adalah model leaf spring, yakni baja lentur yang didesain seperti lembaran. Kekuatan leaf spring jauh melebihi pegas ulir sehingga tipe ini sering digunakan untuk mobil berbobot seperti truk dan bus.

  1. Shock absorber

Shock absorber biasa juga disebut shockbreaker beda dengan pegas. Dalam gambar sasis mobil yang biasa dilihat, shock absorber ini tidak memiliki daya tahan terhadap tekanan.

Namun komponen ini akan menyerap guncangan yang tercipta ketika pegas beraksi. Saat mobil melewati jalanan berlubang otomatis ada gaya penekanan kebawah yang ditahan oleh pegas.

Tapi karena sifat pegas yang lentur serta bobot kendaraan maka guncangan akan terlalu kuat. Dalam hal ini shock absorber akan mencegah terjadinya guncangan pada sistem suspensi. Cara kerja shock absorber adalah dengan menahan gaya guncang melalui mekanisme fluida.

  1. Stabilizer bar

Komponen stabilizer hanya ada di sistem suspensi bebas atau independent. Stabilizer mobil dipakai agar roda kiri dan kanan tidak terlalu jauh marginnya. Kelemahan sistem suspensi independen adalah ketika salah satu roda melewati gundukan atau lubang maka akan terasa efek rolling yang besar karena roda satunya tidak menahan.

Stabilizer akan digunakan agar roda satunya bisa menahan rolling ketika salah satu roda terguncang. Pada komponen ini disusun oleh dua buah komponen, yakni swing bar dan link stabilizer.

Swing bar merupakan poros yang menghubungkan sistem suspensi kiri dan suspensi kanan. Sementara link stabilizer akan menghubungkan ujung swing bar dengan shock absorber.

  1. Sistem steering

Steering sistem juga masuk dalam komponen sasis kendaraan, fungsinya bukan hanya mengendalikan arah roda depan namun juga meringankan gaya pengereman.

Sistem ini dibuat sebagai assist agar ketika kita memutar roda kemudi bisa lebih ringan. Secara umum ada dua macam power steering yakni tipe hidrolik dan tipe elektrik.

Tipe hidrolik memanfaatkan gaya tekan hidrolik yang diperoleh dari pompa steering untuk mendorong rack steer. Sedangkan tipe elektrik menggunakan motor yang langsung menggerakan rack steer.

  1. Sistem pengereman

Kemudian ada sistem pengereman, sistem ini tentu berfungsi untuk mengurangi kecepatan kendaraan secara signifikan. Cara kerja rem adalah dengan memanfaatkan gaya gesek yang bisa mengkonversi energi putar roda menjadi energi panas.

Pada sistem rem, dua buah material yang berbahan besi dan asbes akan bergesekan. Sehingga akan mengurangi laju putarannya. Pada mobil, ada dua macam sistem rem yang dipakai, sistem rem tromol dan sistem rem cakram. Rem tromol dikenal dengan braking powernya yang bagus tapi kurang responsif, sementara rem cakram lebih responsif.

Terkait rem, baca artikel Qoala lainnya seperti penyebab rem blong.

  1. Roda dan ban

Komponen terakhir biasa terlihat pada gambar sasis mobil yaitu roda dan ban. Komponen ini biasanya berada di ujung powertrain, fungsinya untuk mengkonversi energi putar dari power train untuk menjalankan kendaraan.

Roda tersusun dari velg dan ban, velg mobil atau rims merupakan rangka roda yang menjadi tumpuan kendaraan. Untuk itu kekuatan rims juga tidak bisa sepelekan. Sementara ban berfungsi menyerap getaran kecil pada jalan dan menimbulkan traksi agar roda tidak selip. Ban sendiri, ada beberapa tipe antara lain tipe hard, medium dan soft. Ban mobil tipe soft memiliki struktur yang lunak sehingga akan cepat aus tapi gripnya cukup baik.

Terkait ban, lihat juga artikel Qoala lainnya seperti cara melihat expired ban mobil.

Jenis-jenis Sasis Mobil

Total ada lima jenis sasis mobil. Masing-masing memiliki teknologi dan peruntukkan berbeda-beda. Berikut ulasan selengkapnya.

1. Ladder Frame

Memiliki bentuk seperti tangga, bagian sasis ladder frame ini merupakan dasar bagian dudukan bodi kendaraan, mesin, transmisi, dan komponen kendaraan roda empat lainnya.

Karena itulah, ladder frame diletakkan di bagian bawah guna menopang bodi, mesin, dan semua komponen mobil. Umumnya, bagian ini terbuat dari baja simetris berbentuk balok di mana di bagian tertentu diperkuat menggunakan tambahan join dan crossmember.

Bahkan pada desain tertentu, bagian sasis ladder frame ini biasanya diperkuat dengan besi menyilang diantara bingkainya.

Kelebihan utama dari sasis model ini adalah lebih mudah dan murah untuk diproduksi. Tak hanya itu, konstruksi ladder frame juga memberikan ground clearance (dimensi kolong mobil) lebih tinggi serta lebih fleksibel dan kuat untuk menahan beban. Karena keunggulannya tersebut, sasis ladder frame kerap digunakan pada kendaraan seperti truk, pick-up hingga SUV yang berorientasi untuk off-road.

Namun dibalik itu, sasis ladder frame juga menyimpan kekurangan. Pertama, karena konstruksi sasis dan bodi yang terpisah, membuat bobot keseluruhan menjadi lebih berat. Selain itu, karena memiliki ground clearance yang tinggi, membuatnya lebih rentan mengalami limbung atau body roll. Di sektor keamanan, ladder frame umumnya tak dilengkapi dengan konstruksi crumple zone.

2. Monocoque Chassis

Selanjutnya ada monocoque chassis yang merupakan sasis yang dibuat menyatu dengan bodi mobil. Bagian terluar bodi mobil yang termasuk dari bagian sasis ini berfungsi sebagai kerangka yang mampu melindungi ruang kabin dari benturan.

Monocoque sasis ini terbuat dari lembaran baja komposit yang disatukan dan diperkuat sehingga dapat dibentuk menjadi kerangka bodi mobil. Beberapa mobil yang menggunakan sasis ini adalah Toyota All New Camry dan Toyota New Avanza.

Kelebihan sasis model ini adalah bobot yang bisa ditekan. Selain untuk konstruksi ini juga menyediakan tingkat kekakuan atau rigiditas lebih baik, sehingga meningkatkan karakter handling dan menyumbang kenyamanan dalam berkendara. di sektor keamanan, sasis monokok umumnya juga terintegrasi dengan konstruksi crumple zone, yang bertujuan untuk meredam energi benturan ketika terjadi kecelakaan.

Di balik keunggulannya tersebut, sasis monokok juga punya sedikit kelemahan. Pertama adalah konstruksi yang lebih rumit, membuat ongkos produksi semakin tinggi. Selain itu, desain konstruksi monokok membuat ground clearance juga lebih terbatas, sehingga kurang cocok untuk diaplikasi untuk kendaraan off-road. Tak hanya itu, kemampuannya untuk menopang bobot berat juga tak sebaik sasis ladder frame. Maka dari itu, model yang umum menggunakan monokok adalah jenis sedan, hatchback, MPV, crossover hingga sports car.

3. Backbone Chassis

Memiliki peranan sebagai tulang kerangka utama tunggal, backbone chassis melintang sepanjang bagian tengah kendaraan roda empat, sehingga antara bagian depan dan belakang saling terhubung satu sama lain.

Hampir keseluruhan bagian bernama backbone chassis ini dibekali dengan struktur yang kaku guna menahan beban berat pada kendaraan.

4. Tubular Space Frame

Tubular space frame adalah chassis yang merupakan pipa baja dirangkai dan dibentuk sehingga langsung membentuk mobil sesuai konstruksi. Soal kekuatan chasis model ini, tentu tergantung dari mutu serta kualitas sambungan las tiap sendiri.

Bisa dibilang, chassis ini merupakan yang terbaik dari sisi ketahanan beban berat, impact, dan perlindungan kekakuan torsional. Itulah mengapa tubular space frame banyak diaplikasikan dalam dunia balap mobil.

Kelebihan sasis ini mudah didesain dan mudah dilakukan penambahan komponen. Namun, hal itu akan menemui beberapa kesulitan karena semua komponen harus tersusun dan sambungan yang berbentuk segitiga.

5. Aluminium Space Frame

Aluminium space frame adalah chassis yang dibuat seperti monocoque tapi menggunakan bahan aluminium. Sebaliknya, monocoque chassis menggunakan lembaran plat baja. Ada klaim yang menyatakan bahwa chassis ini lebih ringan dan lebih kaku 40% dibandingkan rangka monocoque.

Fungsi Sasis Mobil

Fungsi Sasis Mobil
Sumber foto: Wachira W Via Shutterstock

Sasis mobil memiliki fungsi untuk menopang beban kendaraan mesin dan transmisi serta komponen dan penumpang yang ada di dalam mobil. Fungsi lainnya adalah untuk mempertahankan bentuk mobil supaya tetap kaku dan tidak berubah bentuk saat digunakan. Inilah kenapa material yang digunakan harus kuat supaya bisa menahan seluruh beban mobil.

Biaya Perbaikan Sasis Mobil

Buat kamu yang hendak membeli mobil bekas, sasis mobil adalah salah satu bagian yang penting banget untuk dicermati. Jangan sampai, kamu mendapatkan mobil bekas yang sasisnya bermasalah, misalnya pernah kena benturan keras. Berikut ini beberapa ciri-ciri sasis rusak yang perlu kamu cermati.

  1. Bengkok pada tulang kolong mobil

Cobalah teliti bagian bawah bumper mobil dan lihat apakah ada bagian sasis yang mengalami bengkokan atau tidak. Jika terdapat bengkokan, kemungkinan besar mobil tersebut sudah pernah mengalami tabrakan yang sebaiknya kamu hindari. Namun untuk memastikannya, kamu perlu menanyakan langsung ke pemilik kendaraan.

  1. Ada tanda perbaikan sasis mobil

Bekas perbaikan sasis mobil akan jelas terlihat jika memang itu pernah dilakukan. Cek apakah terdapat bekas dempul mobil atau las pada bagian-bagian tertentu.

  1. Mobil tidak terasa seimbang saat dikendarai

Sasis mobil yang bermasalah biasanya tidak enak dikendarai. Akan terasa seimbang jika mobil berjalan. Oleh karena itu, perlu untuk melakukan test drive sebelum memutuskan untuk membeli mobil bekas. Rasakan sendiri apakah mobil dapat melaju dengan seimbang atau tidak.

  1. Bodi mobil tidak presisi

Ciri sasis mobil rusak lainnya yang bisa kamu lihat secara kasat mata adalah bodi yang mobil terlihat tidak presisi. Ini bisa jadi disebabkan karena ada beberapa komponen sasis mobil yang bengkok.

Salah satu masalah pada sasis mobil adalah timbul keropos. Maka jika sudah timbul karat pada sasis alangkah baiknya dipotong dan menambalnya dengan plat baru di bengkel sasis mobil.

Pemotongan haruslah dilakukan di bengkel khusus atau bengkel sasis mobil. Karena ketersediaan alat dan pemotongan dilakukan agar keropos tidak merambat ke bagian sasis lainya.

Sebenarnya biaya perbaikan sasis mobil di bengkel sasis mobil untuk jasa las, biasanya tergantung seberapa parah atau seberapa lebar bagian sasis mobil yang keropos. Jika yang keropos sekitar 10 cm akan dikenakan harga sekitar Rp150 -200 ribu tergantung tingkat kerumitan dan biaya lasnya Rp 250 ribu.

Jika kamu sudah mengeluarkan dana untuk biaya perbaikan sasis mobil khususnya las. Maka sedikit tips agar sasis mobil tidak keropos kembali, maka dilapisi dengan plingkut atau cat hamertone.

Namun sebelum melapisinya dengan cat, kamu harus menggerinda bekas las tersebut kemudian tutup dengan dempul. Bisa dilihat, biaya perbaikan sasis mobil bisa jauh lebih mahal jika sasis tersebut patah. Biasanya hal ini dialami oleh mobil pasca tabrakan parah.

Beberapa menganggap untuk kasus sasis patah, lebih baik membeli mobil baru dibanding mengganti sasisnya.

Memang berapa sih harga sasis mobil? Di pasaran harga sasis mobil sebenarnya berkisar Rp 10-20 juta. Namun tak hanya harga sasis mobil saja, ada biaya perbaikan sasis mobil juga. Misal biaya ketuk (nomor) sasisnya berkisar Rp1 juta.

Kemudian ditambah semua biaya suku cadang yang diganti, semuanya tak sampai Rp 100 juta. Makanya salah jika disebut harga sasis mobil baru seharga mobil baru. Pada insiden tabrakan, biasanya sasis tak hanya patah namun juga bengkok. Keduanya pada prinsipnya bisa saja diperbaiki, asalkan, sasis itu bertipe ladder frame.

Karena untuk chasis monocoque fix sudah tidak bisa diperbaiki dan harus diganti baru. Hal ini karena chassis monocoque telah menyatu dengan bodi, sedangkan ladder frame masih terpisah.

Sisi negatif dari perbaikan sasis adalah jika pun telah diluruskan atau disambung lagi, kestabilan dan kekuatan rangkanya akan berkurang. Sehingga daya topang mobil juga sudah berbeda.

Namun keputusan itu tentu saja kembali lagi pilihan kepadamu. Pertimbangkan dengan matang. Pastinya, biaya perbaikan sasis mobil dan harga sasis mobil tidak lebih mahal dibanding dengan harga mobil baru. Terlebih jika kamu menemukan bengkel sasis mobil yang lengkap dan murah. Hanya saja untuk penggantian sasis baru, ada proses rumit yaitu meminta perizinan dari kepolisian untuk mengetuk nomor sasis di komponen yang baru.

Setelah itu polisi akan terbitkan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) pengecekan ulang kendaraan itu. Kemudian, polisi melakukan pengecekan apa nomor sasis bersih atau tidak. Jika sudah bersih, mereka akan keluarkan surat rekomendasi pengetokan ulang nomor sasis atau mesin.

Bagaimana? Cukup mahal bukan untuk biaya perbaikan sasis mobil sendiri? Oleh karena itu, dengan memiliki asuransi mobil, kamu bisa meminimalisir pengeluaran apabila mobil milikmu membutuhkan perbaikan. Untuk informasi lebih lanjut soal asuransi mobil terbaik, kamu bisa mengunjungi Qoala Apps atau Blog Qoala.