KIta semua akan menjadi tua pada waktunya. Seiring dengan bertambahnya usia tersebut, pastinya kondisi kesehatan seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Hal ini menjadi penyebab asuransi kesehatan sangat berguna bagi orang tua. Selain asuransi kesehatan, jenis asuransi lain yang perlu dipertimbangkan adalah asuransi jiwa dan asuransi penyakit kritis. Apalagi jika kemudian di saat tua, kamu atau orang tua kamu memiliki keterbatasan finansial.

Asuransi kesehatan dianggap sangat penting untuk menutupi kebutuhan berobat dalam kondisi seperti itu. Selain asuransi kesehatan wajib melalui BPJS Kesehatan, sebaiknya kamu atau orang tua kamu memiliki pegangan lain yakni asuransi swasta. Asuransi menjadi sebuah proteksi agar risiko finansial akibat kejadian orang tua sakit atau kecelakaan terkelola dengan sangat baik.

Akan tetapi dalam mencari asuransi yang tepat untuk orang tua tidaklah mudah. Sebab, kebanyakan produk asuransi memiliki batasan usia kepesertaan ataupun usia proteksi. Apabila orang tua berusia terlalu dekat dengan batas yang ditetapkan penyedia asuransi, risiko ditolak menjadi lebih besar. Jika kamu ingin lebih lanjut mengetahui seluk beluk asuransi kesehatan untuk orang tua, berikut ini Qoala berikan ulasannya secara lengkap.

Sekilas Tentang Asuransi Kesehatan untuk Orang Tua

Sekilas Tentang Asuransi Kesehatan untuk Orang Tua
Sumber Foto: fizkes Via Shutterstock

Perlu diingat bahwa asuransi kesehatan untuk orang tua tetap menjadi prioritas yang perlu diperhatikan. Hal ini ikut diperkuat dengan adanya risiko kesehatan yang dihadapi semua orang, terlepas berapapun usia mereka.

Selain masalah produktivitas dalam bekerja, ada juga masalah terkait biaya perawatan di balik risiko gangguan. Sebab, bagi sebagian orang biaya perawatan kesehatan di rumah sakit bukanlah sesuatu yang bisa dianggap murah.

Kamu harus bisa memastikan keuangan orang tuamu terjamin dengan adanya pertanggungan biaya perawatan kesehatan di rumah sakit dan klinik dengan perlindungan dari asuransi kesehatan khusus lansia. Oleh karena itu, dengan adanya jaminan finansial ini, orang tua tidak perlu cemas dengan mahalnya biaya medis kapan saja.

Tak bisa dipungkiri bahwa biaya perawatan memang bisa mencapai puluhan atau bahkan ratusan juta rupiah, tergantung penyakit dan metode penyembuhannya. Apabila tidak diantisipasi sejak awal, biaya itu tentu akan berdampak negatif pada kondisi keuangan.

Meski pemerintah memiliki program asuransi kesehatan namun pelayanan BPJS Kesehatan milik pemerintah belum tentu memuaskan bagi sebagian pihak karena sejumlah masalah kepraktisan.

Dilihat dari beberapa kasus di luar sana, pasien harus menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, padahal kondisi pasien sebenarnya sedang dalam tahap kritis. Oleh sebab itu, penting memiliki asuransi kesehatan untuk orang tua.

Tentu situasi semacam ini membuatmu perlu mencari-cari lagi bagaimana cara mendapatkan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien dalam segi waktu.

Salah satu solusinya yakni dengan pertanggungan dari perusahaan asuransi swasta. Tak hanya praktis, pelayanan klaim asuransi kesehatan dari pihak swasta terbilang bisa didapatkan secara cepat dan bahkan menawarkan nilai pertanggungan yang lebih baik dibandingkan dengan pelayanan asuransi sosial.

Untuk saat ini, sejumlah perusahaan asuransi swasta turut menawarkan produk asuransi kesehatan untuk orang tua, yang mencakup ayah ataupun ibu. Sehingga, kamu tak perlu khawatir untuk mencari dan memilih mana yang lebih tepat dan sesuai.

Jenis Asuransi Kesehatan untuk Orang Tua

Siapa sangka usia senja ternyata memiliki daya tarik tersendiri bagi perusahaan asuransi. Beberapa perusahaan asuransi membuat produk khusus untuk manula tersebut. Melalui produk ini diharapkan agar para orang tua lebih terjaga dan terjamin kesehatannya sehingga tak perlu khawatir lagi ketika harus membayar pengobatan yang ada di rumah sakit dengan harga selangit saat sakit.

Perusahaan asuransi yang menyediakan kesempatan bagi para manula ini menyediakan dua jenis asuransi yang berbeda berikut ini.

1. Asuransi Kesehatan Stand-alone

Jenis asuransi kesehatan yang pertama adalah asuransi kesehatan stand alone. Produk asuransi kesehatan lansia yang satu ini bukan merupakan bagian dari asuransi jiwa. Akan tetapi, asuransi kesehatan stand alone ini adalah jenis asuransi kesehatan murni yang mana kamu bisa langsung mendapatkannya tanpa perlu mempunyai asuransi jiwa unit link sebelumnya.

2. Asuransi Jiwa Unit Link dengan Manfaat Tambahan (Rider)

Sedangkan untuk asuransi ini lebih memberikan bantuan tambahan dalam pembayaran rawat inap di rumah sakit yang dilakukan oleh nasabahnya. Akan tetapi, jika nasabah tidak membeli unit-link maka hal ini tidak dapat diberikan. Tak hanya itu, perlindungan akan diberikan hanya untuk satu orang dan keluarga dengan anggota keluarga ayah, ibu dan dua orang anak. Meski memiliki jumlah anak lebih dari dua, namun premi yang dibayar oleh nasabah hanya dapat berlaku untuk 4 orang dalam keluarga.

Manfaat lain dari asuransi kesehatan jenis ini adalah walaupun memiliki beberapa penyakit yang berbeda dengan kebutuhan rawat inap, maka asuransi akan menanggung setiap penyakit tersebut. Sehingga, tidak perlu khawatir jika memiliki lebih dari satu penyakit. Asuransi ini juga memiliki peraturan jika dalam melakukan rawat inap dengan penyakit yang sama di bawah rentan waktu 90 hari, maka pihak asuransi tidak akan mengganti pembiayaan. Tetapi, jika sudah melebihi 90 hari maka pihak asuransi akan menggantinya.

Manfaat Asuransi Kesehatan untuk Orang Tua


Umumnya, kondisi setiap orang tua tidak sama. Ada orang tua yang memiliki kemampuan finansial yang baik, ada pula yang tidak. Orang tua yang memiliki kemampuan finansial yang baik bisa mengikutsertakan dirinya sendiri sebagai peserta asuransi kesehatan.

Sedangkan bagi mereka, orang tua yang tidak memiliki kemampuan finansial yang stabil, tapi memiliki anak yang memiliki kemampuan finansial yang baik, masih dapat menjadi peserta asuransi kesehatan untuk orang tua berkat bantuan anaknya. Mendaftarkan asuransi kesehatan orang tua untuk lansia memang sangat diperlukan.

Beberapa anak beranggapan mengikutsertakan orang tua sebagai peserta asuransi kesehatan merupakan bagian dari balas budi atas upaya dan usaha orang tua membesarkan anak dari balita sampai dewasa.

Anak dapat membalas budi atas kasih sayang orang tuanya dengan cara membayarkan iuran atau premi asuransi kesehatan orang tuanya ke perusahaan asuransi.

Dalam artian, jika orang tua memiliki masalah kesehatan, dia tidak kebingungan dari segi biaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan seperti pengobatan atau perawatan di rumah sakit. Orang tua tinggal membawa kartu asuransi ke rumah sakit dan mendapatkan pelayanan.

Perlu diketahui, asuransi kesehatan dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu asuransi kesehatan yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi umum dan asuransi kesehatan yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi jiwa.

Asuransi kesehatan untuk orang tua yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi umum biasanya hanya akan menjamin risiko-risiko kesehatan.

Sedangkan, asuransi kesehatan untuk orang tua yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi jiwa bisa merupakan bagian dari produk asuransi jiwa dan asuransi yang dikaitkan dengan investasi (unit link). Setiap produk tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Cara Memilih Asuransi Kesehatan untuk Orang Tua

Khusus di Indonesia, biasanya batasan usia maksimal untuk mendaftar di asuransi kesehatan adalah 65 tahun. Sebelum memutuskan untuk memilih salah satu asuransi kesehatan untuk orang tua, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu berikut ini.

1. Ketahui Kebutuhan Orang Tua

Ada beragam jenis asuransi yang bisa didapatkan oleh orang tua. Mulai asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis hingga asuransi kecelakaan. Sekarang tinggal kamu yang menentukan jenis asuransi apa yang paling dibutuhkan saat ini, apakah asuransi kesehatan, asuransi jiwa, atau asuransi penyakit kritis.

Asuransi jiwa biasanya lebih dibutuhkan oleh seseorang yang memiliki nilai ekonomi dan memiliki tanggungan jiwa. Orang tua saat ini mungkin sudah pensiun dan tidak menanggung hidup anak-anaknya lagi. Jadi, asuransi jiwa bisa jadi tidak diperlukan lagi untuk sekarang.

Sedangkan asuransi kesehatan, akan lebih dibutuhkan jika usia tua membuat kondisi badan menjadi lebih rentan terhdap penyakit dan gangguan kesehatan. Untuk itu kamu akan lebih baik membawa orang tua melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up) untuk mengetahui kondisi kesehatan terakhir. Dari informasi tersebut, kamu bisa terbantu menentukan asuransi kesehatan yang paling sesuai.

Jangan lupa untuk mempertimbangkan kembali asuransi kesehatan yang memberi proteksi penyakit kritis seperti kanker, ginjal, jantung, dan penyakit berat lain. Sedangkan asuransi kecelakaan dibutuhkan bila orang tua, jika mobilitasnya masih cukup tinggi. Jika tidak, asuransi kecelakaan bisa jadi opsi semata.

2. Siapkan Alokasi Budget untuk Asuransi

Setelah mengetahui apa saja asuransi yang dibutuhkan oleh orang tua, saatnya menyiapkan alokasi budget pembelian asuransi. Kamu bisa memulai dengan menyisihkan dari pendapatan bulanan sekitar 10%. Apabila kemudian pendapatan bulanan kamu adalah Rp 10 juta, maka alokasi untuk pembayaran premi asuransi bisa di bawah Rp 1 juta per bulan.

Asuransi untuk orang tua memiliki premi yang lebih mahal. Hal itu dikarenakan risiko yang diasuransikan juga relatif lebih besar dibandingkan asuransi untuk kamu yang berusia lebih muda. Dengan menentukan alokasi budget pembelian asuransi di awal, kamu tentunya bisa lebih fokus mencari asuransi yang benar-benar sesuai kebutuhan tanpa perlu mengganggu keuangan pribadi kamu.

3. Periksa Kelengkapan Asuransi untuk Orang Tua

Saat memilih asuransi, jangan lupa untuk memperhatikan terlebih dulu soal biaya premi setiap bulannya. Namun dalam memilih asuransi kesehatan lansia, hal lain yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Cara pembayaran rumah sakit atau dokter, apakah langsung dibayar oleh asuransi atau oleh kita terlebih dahulu
  • Pelayanan medis yang dicakup dalam asuransi terbaik tersebut
  • Jumlah biaya yang ditanggung, apakah termasuk biaya rawat jalan, pengobatan (termasuk fisioterapi atau kemoterapi), pemeriksaan tambahan, rawat inap, dan biaya operasi
  • Rumah sakit apa saja yang menerima asuransi tersebut
  • Sampai berapa lama asuransi berlangsung, apakah ada batas usia atau tidak

Selain itu, perhatikan apakah komponen yang ditanggung mencakup hal-hal berikut:

  • Biaya kamar & menginap
  • Biaya kamar ICU/ICCU
  • Biaya pembiusan dan biaya kamar bedah
  • Biaya kunjungan dokter atau dokter spesialis di rumah sakit
  • Biaya konsultasi lanjutan hingga 60 hari setelah lepas rawat
  • Biaya ambulans
  • Biaya rawat jalan darurat akibat kecelakaan atau jatuh
  • Biaya rawat jalan darurat gigi akibat kecelakaan
  • Biaya operasi/bedah plastik akibat kecelakaan atau jatuh
  • Biaya transplantasi organ tubuh (jantung, hati, paru-paru, ginjal, dan sumsum tulang)

4. Lakukan Riset dan Bandingkan Beberapa Asuransi

Setelah mengetahui apa kebutuhan dan budget yang dimiliki, maka kamu juga perlu melakukan riset produk asuransi di pasar yang paling mendekat kriteria kebutuhan dan budget. Kamu bisa menggunakan internet untuk mencari dan menelusuri produk asuransi yang sesuai. Jangan ragu untuk menghubungi agen asuransi produk yang kamu incar dan mintalah simulasi dan penjelasan lebih detail tentang produk tersebut baik kepada agen maupun secara online.

Kemudian, kamu juga perlu membandingkan minimal tiga hingga empat produk asuransi yang paling sesuai dengan kriteria dan bujet kamu. Jangan terburu-buru. Pastikan kamu menyisihkan waktu untuk mempelajari isi polis, yakni spesimen atau contoh polis yang berisi penjelasan dan penawaran produk serta berikan perhatian khusus pada aturan pengecualian polis dan tata cara klaim. Dengan demikian, kamu bisa memastikan membeli produk asuransi yang terbaik.

5. Nyatakan Kondisi Orang Tua Saat ini dengan Jujur

Sebaiknya kamu juga menyatakan kondisi atau penyakit yang sudah diderita pada pihak asuransi. Sebab jika kamu tidak bersikap jujur dalam menginformasikan kondisi-kondisi tersebut, maka asuransi bisa saja menolak untuk membayarkan klaim nantinya.

Beberapa kondisi atau penyakit yang perlu diinformasikan antara lain:

  • Penyakit kritis, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, sakit jantung, asma
  • Penyakit yang membahayakan nyawa, seperti kanker
  • Kondisi tertentu, seperti cedera atau cacat tubuh karena kecelakaan

Jika orang tuamu mengidap kondisi-kondisi seperti di atas, kamu juga harus mengetahui dengan pasti, apakah semua biaya obat-obatan serta biaya konsultasi ke dokter selama dan setelah perawatan juga akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.

6. Pahami Mengenai Biaya Pertanggungan

Kamu juga perlu memahami dana pertanggungan pada asuransi yang akan dipilih. Sebagai informasi, dana pertanggungan merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh perusahaan asuransi jika kamu mengalami suatu risiko yang dijamin dalam asuransi tersebut.

Pastikan kamu juga sudah membaca dengan saksama dan mendapatkan pemahaman yang sesuai dengan yang tertulis di polis, sehingga kamu tahu benar jumlah uang yang berhak diterima ketika suatu risiko terjadi.

7. Cermati Mengenai Asuransi Penyakit Kritis

Asuransi penyakit kritis biasanya akan membayarkan dana sebesar uang pertanggungan ketika pemegang asuransi terkena penyakit kritis. Penyakit kritis yang dimaksud adalah jenis penyakit yang dapat membahayakan nyawa, seperti halnya penyakit jantung, gagal ginjal, kanker, dan stroke.

Yang perlu kamu perhatikan adalah sejauh mana asuransi dapat menanggung hal tersebut ketika terkena penyakit kritis. Kebanyakan asuransi baru akan membayar klaim penyakit kritis saat penyakit tersebut sudah masuk ke stadium lanjut.

Dengan mengetahui ini, kamu pastinya bisa lebih waspada dalam melakukan perencanaan keuangan di masa pensiun. Kamu juga bisa memperkirakan berapa dana darurat untuk kesehatan yang perlu disiapkan, di luar premi asuransi.

Rekomendasi Asuransi Kesehatan untuk Orang Tua Terbaik

Agar kamu tak kebingungan, kamu bisa memilih lima rekomendasi asuransi kesehatan untuk orang tua di bawah ini.

1. Asuransi Kesehatan AXA

Salah satu perusahaan yang menawarkan produk asuransi kesehatan untuk orang tua adalah AXA Mandiri Financial Services. Perusahaan ini memiliki produk asuransi kesehatan individu yang dikenal dengan Asuransi Mandiri Kesehatan Prima.

Tertanggung atau orang yang risikonya ditanggung dengan produk ini ditetapkan harus berusia 15-60 tahun. Selain itu, usia untuk pemegang polis utama ditetapkan berusia 18-60 tahun.

Produk ini memberikan pertanggungan sampai dengan usia tertanggung mencapai 80 tahun dan khusus untuk pertanggungan meninggal dunia karena kecelakaan sampai dengan tertanggung berusia 70 tahun.

Orang tua dengan usia maksimal 60 tahun bisa menjadi nasabah asuransi kesehatan ini. Akan tetapi, ada perbedaan antara calon peserta berusia 0-35 tahun dan 36-60 tahun.

Pada saat mengisi Surat Pengajuan Asuransi Kesehatan (SPAK), calon tertanggung berusia 0-35 tahun wajib menjawab dua pertanyaan, sedangkan calon tertanggung berusia 36-60 tahun wajib menjawab tiga pertanyaan kesehatan. Biasanya, pertanyaan-pertanyaan tersebut bersifat rahasia dan menyangkut kondisi pribadi tiap calon nasabah.

2. Asuransi Allianz

Selanjutnya ada Asuransi Allianz dengan total premi asuransi kesehatan Allianz yang harus dibayarkan selama setahun adalah Rp 11.250.000 untuk rawat inap. Menariknya, batasan rawat inap di kamar seharga Rp 750.000 mencapai 180 hari setahun, termasuk paling tinggi diantara yang lain. Produk dari Allianz memiliki limit perawatan yang bervariasi tergantung jenis perawatannya. Sementara, batasan limit total setahun untuk gabungan perawatan tidak ada dan menggunakan sistem cashless.

3. Asuransi Astra Life

Asuransi ini Merupakan produk Asuransi Jiwa yang dinyatakan juga sebagai investasi (Unit Link) dan sistem pembayaran dengan premi berkala (regular premium) yang dikeluarkan oleh PT Astra Aviva Life. Dengan masa pertanggungan sampai tertanggung mencapai usia 99 tahun. Premi yang kamu bayarkan nantinya akan memberikan manfaat perlindungan asuransi dan manfaat investasi dalam bentuk Nilai Dana (ND).

4. Asuransi CIGNA

Perusahaan lain yang menawarkan asuransi kesehatan untuk orang tua adalah Asuransi Cigna. Cigna sendiri memiliki produk bernama Cigna Family EaziLife yang menawarkan perlindungan bagi tujuh anggota keluarga yang terdiri atas anak, pasangan, dan orang tua dalam satu polis sekaligus.

Seperti yang diketahui, Cigna Family EaziLife adalah produk asuransi jiwa yang menawarkan perlindungan finansial apabila tertanggung meninggal. Namun, produk ini juga memiliki fasilitas perlindungan atas risiko kesehatan, khususnya penyakit kritis.

Dalam artian, jika ayah atau ibu kita mengalami penyakit kritis, Cigna akan menjamin biaya pengobatan dan perawatan tersebut. Penyakit kritis yang ditanggung oleh Cigna Family EaziLife antara lain:

  • Gagal ginjal
  • Kanker
  • Penyakit meningitis bakteri
  • Penyakit paru-paru
  • Penyakit pembuluh darah otak (stroke).

Usia masuk yang ditetapkan Cigna bagi orang tua adalah 46-65 tahun. Jika ayah atau ibu kita sekarang berusia sama atau di bawah 65 tahun, mereka bisa diikutsertakan sebagai peserta produk ini. Selain itu, masa perlindungan bagi orang tua juga bisa diperpanjang hingga usia 75 tahun.

5. Asuransi Manulife

Salah satu asuransi terkemuka di Indonesia, Manulife juga punya banyak sekali produk asuransi yang bermanfaat untuk orang tua. Salah satunya adalah Manulife Value Protector yang sudah diakui manfaatnya oleh para nasabahnya.

Salah satu alasannya yakni mereka menghadirkan fitur Advanced Hospital Benefit Plus yang memberikan perlindungan kesehatan berupa penggantian biaya rawat inap rumah sakit karena sakit atau kecelakaan.

Asuransi yang bersifat perorangan ini siap memberikan perlindungan kepada empat anggota keluarga sekaligus, yaitu suami, istri, dan dua anak. Meskipun terdapat lebih dari 4 anggota keluarga, misalnya anaknya 3 orang, premi yang harus dibayar tetap hanya untuk 4 anggota keluarga.

Untuk memudahkan para penggunanya, asuransi Manulife memiliki dua fasilitas menarik yakni cashless, dan double claim. Untuk fitur cashless ini membuat proses administrasi di rumah sakit menjadi lebih nyaman karena kamu gak perlu melakukan pembayaran tunai di rumah sakit. Sementara double claim memungkinkan penggunanya untuk melakukan klaim secara bersamaan dengan kwitansi legalisir.

Cara Membeli Asuransi Kesehatan untuk Orang Tua

Berikut ini adalah beberapa tahapan cara membeli asuransi yang perlu dipahami dan dipersiapkan oleh calon nasabah. Perlu diketahui bahwa tahapan di bawah ini juga bisa diaplikasikan olehmu yang saat ini sedang ingin membeli asuransi kesehatan.

Menghubungi Agen Asuransi

Setelah membandingkan berbagai perusahaan asuransi dan menemukan pilihan yang tepat, sebaiknya kamu segera menghubungi agen asuransi terkait. Kamu bisa melakukannya secara online maupun offline.

Hal ini dilakukan untuk memudahkanmu dalam menentukan produk asuransi yang tepat. Pada tahapan ini, kamu juga bisa bertanya-tanya secara rinci terkait manfaat dan polis asuransi yang cocok dengan kebutuhanmu.

Jangan Terburu-buru dan Diskusikan

Meskipun sudah mendapatkan gambaran yang jelas, sebaiknya jangan terburu-buru untuk menyetujui. Kamu bisa melakukan riset lagi lebih dalam dan mendiskusikannya dengan agen asuransi terkait proteksi yang ingin digunakan.

Memahami Ilustrasi Asuransi

Ilustrasi asuransi merupakan dokumen yang memberikan gambaran terkait manfaat asuransi yang diterima oleh pemegang polis. Tak hanya itu, ilustrasi juga memberikan proyeksi mengenai besaran uang pertanggungan (UP) yang nantinya kamu terima.

Ilustrasi asuransi penting untuk dipahami dengan baik oleh calon nasabah untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari. Misal saja kita ambil contoh pada Uang Pertanggungan (UP).

Besaran uang pertanggungan (UP) yang diterima biasanya akan berbeda-beda bergantung pada risiko-risiko yang dihadapi dan juga profil calon nasabah. Semakin besar premi yang dipilih maka semakin besar pula manfaat yang akan diperoleh.

Biasanya, kesalahan yang sering dilakukan adalah calon nasabah tidak membaca ilustrasi asuransi dan polis dengan lengkap, kemudian menganggap bahwa uang pertanggungan yang diterima nilainya besar.

Padahal uang pertanggungan yang diterima bisa berbeda-beda pada setiap nasabah, bergantung pada kondisi calon nasabah saat mengajukan klaim.

Mengisi SPAJ atau SPAK

Jika sudah membaca ilustrasi asuransi dengan benar dan setuju dengan persyaratan yang diterima, maka kamu akan menerima SPAJ (Surat Permintaan Asuransi Jiwa) atau SPAK (Surat Permintaan Asuransi Kesehatan). Sebagai informasi, SPAJ dan SPAK ini berisi informasi penting dan rinci terkait data diri dari calon nasabah.

Pada tahapan ini, biasanya perusahaan asuransi juga akan meminta beberapa dokumen kesehatan tambahan seperti hasil medical check-up untuk mengetahui kondisi kesehatan calon nasabah dan menentukan besaran manfaat pertanggungan yang akan diterima.

Pastikan jujur dalam pengisian SPAJ atau SPAK ini, ya! Agar manfaat asuransi yang diterima juga bisa maksimal. Selain itu, data yang ada pada SPAJ ini juga menentukan apakah pengajuan calon nasabah akan diterima atau ditolak oleh perusahaan asuransi.

Kesalahan yang sering dilakukan adalah calon nasabah tidak benar-benar jujur menginformasikan riwayat penyakit saat mengisi SPAJ atau SPAK. Sehingga, tak heran apabila perusahaan asuransi akan menolak klaim apabila ditemukan pre-existing condition.

Selanjutnya, setelah mengisi SPAJ atau SPAK, pihak asuransi yakni bagian Underwriting akan melakukan peninjauan terkait kondisi kesehatan calon nasabah. Kamu akan diminta menunggu dalam waktu yang sudah ditentukan, bisa mencapai 1-2 minggu.

Hasil Seleksi dari Underwriting

Setelah proses peninjauan dan seleksi dilakukan sesuai dengan SPAJ dan SPAK, pihak Underwriting akan memberikan keputusan. Ada tiga keputusan yang biasanya keluar, yakni:

  • Pengajuan asuransi disetujui
  • Perusahaan asuransi menyetujui dengan tambahan premi
  • Pengajuan asuransi ditolak

Seleksi Underwriting ini biasanya ditentukan oleh beberapa faktor, seperti halnya kesehatan dan usia calon nasabah. Semakin sehat nasabah, yakni tidak mengidap penyakit atau tidak ada risiko penyakit berbahaya dan usianya produktif, maka proteksi yang akan diterima pun makin maksimal. Setelah semua tahapan dilalui, maka asuransi sudah aktif dan nasabah bisa mendapatkan proteksi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatannya.

Biaya Asuransi Kesehatan untuk Orang Tua

Pada dasarnya, biaya asuransi kesehatan yang paling umum adalah premi asuransi. Premi asuransi merupakan biaya yang wajib dibayarkan pemegang polis dengan nominal dan jangka waktu yang sudah ditentukan dalam perjanjian polis.

Selain premi asuransi, berikut terdapat beberapa biaya yang dikenakan pada asuransi. Kebanyakan biaya ini ada pada asuransi unit link, yaitu terkait dengan biaya pengelolaan investasi.

Biaya akuisisi/biaya pengelolaan risiko/biaya awal

Biaya awal biasanya digunakan untuk operasional perusahaan dan pembayaran komisi agen. Akan tetapi, besaran biaya ini berbeda-beda antar produk unit link.

Umumnya, biaya ini dikenakan selama 3-5 tahun sesuai dengan pemberian komisi kepada agen. Biaya ini dikenakan dengan besaran sebesar persentase tertentu dari premi dasar unit link. setiap premi reguler ini merupakan kombinasi antara premi dasar regular dan premi top regular.

Sedangkan untuk biaya akuisisi jumlahnya cukup besar secara persentase, namun jumlahnya menurun setiap tahun. Sebaiknya kamu perlu memperhatikan komposisi premi dasar regular dan premi top up regular.

Untuk memaksimalkan investasi pada asuransi unit link, maka komposisi yang sesuai adalah premi top regular lebih besar daripada premi dasar regular. Sehingga biaya akuisisi yang dikenakan tidak terlalu menggerus saldo investasi.

Misalnya, biaya akuisisi di tahun pertama adalah 100% dari premi dasar regular. Jika seorang nasabah membayar premi Rp1 juta per bulan dengan komposisi 50% premi dasar dan 50% premi top up regular, maka setiap bulan akan dikenakan biaya akuisisi 100% dari Rp 500.000 tersebut. Sehingga investasi di tahun pertama hanya senilai 50% dari total premi dasar.

Biaya polis

Biaya yang satu ini biasanya akan dikenakan untuk aktivitas pencetakan, penjilidan, pengemasan, dan pengiriman polis. Ada juga biaya materai polis. Ingat, materai digunakan untuk keabsahan hukum.

Besaran biaya polis biasanya berkisar antara Rp25 ribu sampai dengan Rp100 ribu. Tak perlu khawatir, sebab biaya polis hanya dikenakan hanya sekali pada awal penerbitan polis saja.

Biaya administrasi

Sama seperti perjanjian lainnya, di asuransi pun ada biaya administrasi. Biaya asuransi yang satu ini lebih digunakan untuk layanan operasional kepada pemegang polis.

Adapun administrasi yang dimaksud yakni notifikasi tagihan jatuh tempo atau penerimaan premi atau kontribusi via handphone, layanan informasi saldo investasi, dan layanan lainnya. Biayanya sekitar Rp10 ribu sampai dengan Rp50 ribu per bulan.

Biaya asuransi/cost of insurance

Biasanya biaya satu ini lebih dikenal dengan sebutan premi.Aktuaria perusahaan asuransi telah menghitung dana yang akan digunakan untuk membayarkan manfaat asuransi jika pihak tertanggung mengalami risiko.

Pada penerapan produk asuransi syariah, biaya asuransi ini lebih dikenal dengan sebutan dana Tabarru atau dana tolong-menolong dengan akad hibah dari peserta asuransi.

Besaran biaya ini tergantung pada usia tertanggung atau pihak yang diasuransikan. Semakin tua pihak tertanggung, semakin besar biaya asuransi karena manfaat asuransi pun semakin banyak.

Biaya pengelolaan investasi atau management fee

Terkhusus asuransi unit link yang produknya tidak hanya proteksi tetapi juga investasi, biaya pengelolaan investasi memang ada. Dalam pengelolaan investasi pemegang polis, perusahaan asuransi bekerja sama dengan bank kustodi sebagai tempat penyimpanan dana investasi. Pastinya, kerja sama ini membutuhkan biaya pengelolaan atau biasa disebut management fee. Besarnya sekitar 1% sampai 5% per tahun dari dana kelolaan.

Biaya penarikan dana atau withdrawal fee

Biaya ini akan dikenakan jika terjadi penarikan dana. Besarnya hanya 1% sampai 5% dari dana yang ditarik. Umumnya, perusahaan asuransi meyakini bahwa biaya penarikan ini dibebankan supaya pemegang polis tidak seenaknya mengambil uang premi yang telah disetorkan.

Beberapa perusahaan asuransi jiwa mengenakan biaya ini sepanjang masa berlaku polis. Tetapi ada juga yang hanya dibebankan pada beberapa tahun pertama saja.

Biaya ini digunakan untuk biaya pencairan dana dari investasi jika memang ada. Biaya ini ditetapkan supaya dana kelolaan bisa berkembang untuk jangka waktu investasi yang lama.

Biaya pengalihan dana atau switching

Seperti namanya, biaya pengalihan dana hanya dibebankan jika pemegang polis asuransi unit link memutuskan untuk memindahkan penempatan dana investasi. Sehingga, biaya pengalihan dana memang hanya berlaku pada asuransi unit link.

Dalam perjalanannya, pemegang polis diperkenankan untuk memindahkan sebagian atau seluruh dana investasi yang ia miliki ke media lain. Nah, pada saat inilah biaya pengalihan dana atau switching dibebankan. Besarnya sekitar Rp10 ribu sampai Rp50 ribu per transaksi pemindahan dana.

Biaya pembatalan polis

Pemegang polis yang ingin membatalkan polis dalam kurun waktu tertentu akan dikenai biaya pembatalan.Istilah ini biasanya disebut free look atau cooling off. Besarnya lumayan, yaitu hingga ratusan ribu rupiah. Jika memutuskan untuk membatalkan polis, maka pemegang polis juga mendapatkan pengembalian premi yang sudah dibayarkan sebelumnya.

Biaya pemeliharaan

Biaya asuransi yang satu ini terhitung jarang ditemui. Biasanya biaya asuransi dikenakan hanya pada asuransi yang tidak memiliki biaya akuisisi, yaitu jenis dwiguna atau premi tunggal. Biaya pemeliharaan biasanya nominalnya kecil dan hanya dikenakan di beberapa tahun pertama. Nilainya kecil, yaitu 0,5% per tahun dari nilai polis yang terbentuk.

Biaya redemption/surrender

Biaya ini masih berhubungan erat dengan biaya pembatalan polis. Semakin awal kamu membatalkan atau menutup polis, semakin besar biaya yang harus kamu keluarkan.

Biaya asuransi tambahan

Jika polismu memiliki asuransi tambahan atau umumnya disebut rider, maka siap-siap harus membayarkan biaya ini. Tapi tak perlu khawatir, sebab biaya ini sama saja dengan biaya asuransi yang disebutkan di atas. Biaya asuransi tambahan hanya dikenakan jika nasabah ingin mendapatkan tambahan manfaat, misalnya dari asuransi rider.

Cara Klaim Asuransi Kesehatan untuk Orang Tua

Asuransi kesehatan untuk orang tua memang dinilai memiliki beberapa manfaat yakni sangat membantumu dalam melakukan pengobatan terutama yang butuh biaya besar seperti tindakan operasi. Pastinya tak sedikit dari mereka yang kesulitan mencari dana pengobatan dengan biaya cukup tinggi. Oleh karena itu, masyarakat kini tengah beralih untuk mengikuti program asuransi kesehatan dari pemerintah yang dapat membantu untuk melakukan pengobatan apapun.

Meski saat ini telah banyak yang memiliki asuransi namun sebagian dari mereka diketahui masih kurang paham atau mengerti tentang prosedur atau cara mengklaim asuransinya. Meski prosedur tersebut telah dijelaskan oleh agennya dan tertulis jelas dalam buku polis. Oleh karena itu, kamu perlu memahami kembali cara dan prosedur untuk mengklaim asuransi kesehatan untuk orang tua. Di bawah ini ada beberapa cara yang bisa ikuti untuk mengklaim asuransi.

Pastikan untuk Selalu Membayar Premi

Saat kamu nantinya memutuskan membeli asuransi kesehatan untuk orang tua, ada baiknya untuk mempertimbangkan mengenai premi yang harus dibayar setiap bulannya. Pastikan agar penghasilan bulanan kita dapat mencukupi untuk membayar setoran asuransi kesehatan. Dengan demikian, kamu bisa membayar premi bulanan tersebut dan dijadikannya sebagai pengeluaran yang wajib setiap bulannya. Jika kita tidak membayar premi secara berkala setiap bulan maka suatu saat hal itu akan menjadi beban tagihan yang cukup tinggi dan akan memberatkan kita. Dengan begitu, pastikan agar polis kita tidak ada yang bolong atau lupa membayar premi bulanan.

Pastikan Masa Aktif Asuransi Telah Lebih dari 30 Hari

Banyak dari perusahaan asuransi menetapkan masa aktif asuransi tersebut setelah 30 hari. Oleh karena itu, apabila kurang dari 30 hari, maka jika kamu akan melakukan pengobatan ke rumah sakit kemungkinan besar tidak akan diterima atau ditolak, kecuali jika dalam kondisi mendesak seperti kecelakaan. Maka sebelumnya kamu perlu memastikan bahwa masa aktif atau umur polis sudah lebih dari 30 hari sejak mengajukan untuk mengikuti asuransi kesehatan tersebut.

Pastikan untuk Membaca Klausul Pengecualian

Setelah resmi memiliki asuransi kesehatan dan mendapatkan polis, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Misalnya saja membaca polis pada klausul klausul pengecualian.

Berikut ini beberapa contoh isi dari klausul pengecualian tersebut yang tertera pada polis.

  • Untuk penyakit yang bersifat kritis seperti jantung koroner dan 34 penyakit kritis lainnya, baru bisa untuk diklaimkan minimal setelah 6 bulan. Dengan begitu jika kita sebelumnya telah memiliki penyakit jantung sebaiknya jangan terburu-buru untuk mengklaimnya, cobalah menunggu 6 bulan hingga 1 tahun baru kita bisa mengklaim.
  • Untuk penyakit yang memang sudah ada sebelumnya, baik kita ketahui atau tidak maka perusahaan asuransi tidak akan menanggungnya. Misalnya untuk penyakit penyakit bawaan lahir.

Setelah itu pastikan kita untuk mengecek plafon asuransi yang telah disediakan untuk kita. Plafon ini berisi jatah biaya medis maksimal yang akan ditanggung oleh asuransi selama kita dirawat. Apabila menggunakan biaya rawat lebih dari yang ditetapkan maka kita harus membayar kembali untuk kekurangannya.

Jika Mendadak Sakit, Segera Hubungi Rumah Sakit Terdekat

Jika pada kartu asuransi terdapat nomor SOS international maka teleponlah untuk menanyakan rumah sakit terdekat yang bisa kita rujuk.

Setelah mendapatkan rujukan rumah sakit, biasanya pihak rumah sakit akan bertanya apakah ruangan rawat akan sesuai dengan plafon atau lebih tinggi. Apabila memang bisa menambah kekurangannya tidak masalah jika memilih lebih tinggi dari plafon kita.

Umumnya asuransi rumah sakit menggunakan kartu dan dengan kartu itu sehingga kita melakukan pengobatan rawat inap dengan gratis alias tidak mengeluarkan sepeserpun karena semuanya telah ditanggung oleh asuransi.

Bayar Belakangan (Reimbursement)

Dalam asuransi kesehatan, ada metode reimbursement atau bayar belakangan. Sehingga saat melakukan pengobatan, kamu harus membayar sendiri biaya pengobatan tersebut terlebih dahulu, tetapi biaya tersebut akan diganti di akhir oleh pihak asuransi. Berikut di bawah ini prosedur dari reimbursement.

  • Dalam metode reimbursement, ada 2 tipe bentuk dari klaim, yakni form klaim nasabah terhadap perusahaan asuransi, dan yang kedua form Surat keterangan Dokter yang merawat
  • Saat hendak ke rumah sakit pastikan untuk membawa kedua form tersebut dan berikan kepada susternya kemudian mereka yang akan mengisi dengan disertai cap rumah sakit.
  • Setelah selesai, kita akan mendapatkan kuitansi tagihan atas pengobatan yang kita lakukan dari rumah sakit tersebut, pastikan untuk mem-fotocopy kwitansi tersebut serta meminta rumah sakit untuk melegalisasi, karena kuitansi asli nantinya akan diminta oleh pihak asuransi.
  • Setelah pulang dari rumah sakit, kita akan memiliki 3 buah dokumen, dua buah form klaim serta satu kuitansi. Setelah itu kemudian kita bisa melengkapinya dengan fotokopi KTP dan fotokopi buku rekening. Dokumen dokumen tersebut kemudian berikan pada bagian departemen klaim asuransi yang bersangkutan. Kita bisa memonitor prosesnya melalui telepon dan setelah maksimal 14 hari kita akan menerima uang ganti sebesar yang tercantum pada kuitansi dari pihak asuransi.

Selagi masih muda, tidak salahnya jika mulai mempersiapkan diri untuk hari tua nantinya. Sebagai anak yang baik, kamu juga bisa memulai mempersiapkan kondisi orang tuamu dengan baik sebagai salah satu wujud menyayangi orang tua. Pembelian asuransi untuk orang tua dapat membuatmu lebih siap dalam menghadapi risiko jika orang tua mengalami penyakit dan harus membayar dalam jumlah besar. Ada banyak jenis pilihan asuransi yang bisa kamu ambil sesuai dengan ilustrasi produk di atas. Selain itu, kamu juga bisa mencari informasinya lebih lanjut di Qoala Apps atau Blog Qoala.