Di balik manfaat proteksi yang ditawarkan oleh polis asuransi, terdapat sebuah kenyataan yang kadang diabaikan bahwa tidak semua penyakit tercakup dalam perlindungan tersebut. Artinya ada beberapa penyakit yang tidak dicover asuransi. Penasaran, bukan mengapa hal tersebut terjadi?

Meskipun polis asuransi kesehatan seringkali memberikan rasa aman dan perlindungan finansial, namun ada beragam kondisi medis yang tidak termasuk dalam cakupan tersebut. Penyakit yang tidak dicover asuransi menjadi pemandangan yang tidak asing dalam dunia kesehatan modern, menimbulkan tantangan finansial yang serius bagi banyak individu dan keluarga.

Mulai dari penyakit kritis seperti diabetes, penyakit jantung, hingga penyakit langka yang memerlukan perawatan khusus, kekurangan dalam cakupan asuransi dapat menyebabkan beban keuangan yang berat. Di tengah kompleksitas sistem perawatan kesehatan saat ini, pemahaman yang lebih baik tentang apa yang termasuk dan tidak termasuk dalam polis asuransi menjadi semakin penting. Dengan demikian, masyarakat diharapkan lebih waspada dan proaktif dalam mengelola risiko kesehatan mereka, baik melalui perlindungan asuransi maupun perencanaan keuangan yang bijaksana.

Artikel Qoala kali ini akan mengulas lebih jauh tentang daftar penyakit yang tidak dicover asuransi. Jadi, kamu bisa memastikan bahwa asuransi kesehatan pilihanmu sesuai dengan harapan untuk mendapatkan manfaat yang ingin didapatkan di kemudian hari saat terjadi risiko, yaitu saat harus melakukan pengobatan dan perawatan akibat penyakit kronis atau kondisi kesehatan lain.

Penyakit yang Tidak Dicover Asuransi

Penyakit yang Tidak Dicover Asuransi
Sumber Foto: wavebreakmedia Via Shutterstock

Pada dasarnya, asuransi kesehatan memberikan perlindungan terhadap risiko yang berhubungan dengan kondisi kesehatan dengan menanggung biaya kesehatan. Namun, terdapat pengecualian yang artinya pengobatan yang tidak dicover asuransi.

Berikut adalah beberapa penyakit yang tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan:

1. Penyakit Bawaan

Asuransi kesehatan adalah produk proteksi terhadap risiko yang berhubungan dengan kesehatan seseorang. Akan tetapi, tidak semua jenis penyakit dicover oleh asuransi.

Oleh sebab itu, sebelum membeli asuransi kesehatan, penting bagi calon nasabah mengetahui penyakit yang tidak dicover asuransi. Salah satunya adalah penyakit bawaan, cacat bawaan, atau penyakit keturunan. Termasuk di antaranya adalah hernia, asma, atau lainnya.

2. Penyakit Langka

Perihal penyakit yang tidak dilindungi oleh asuransi, tentunya kamu harus tahu bahwa penyakit langka juga tidak bisa kamu obati menggunakan klaim asuransi. Penyakit ini terbilang jarang ditemukan, seperti penyakit genetik yang menghambat perkembangan otak bayi, kelainan otot, dan penyakit langka lain.

3. Penyakit Kritis

Penyakit kritis juga termasuk dalam daftar penyakit yang tidak ditanggung oleh asuransi, termasuk stroke dan kanker. Biaya pengobatan penyakit kritis relatif banyak dan memerlukan waktu pemulihan yang cukup lama. Akan tetapi, calon nasabah harus tahu bahwa ada beberapa perusahaan yang menawarkan perlindungan terhadap penyakit kritis.

Dengan begitu, kamu bisa mempertimbangkan dan memilih asuransi kesehatan dengan bijak. Dapatkan sebanyak mungkin informasi perihal asuransi dan cakupannya sebelum memutuskan untuk membeli asuransi yang diharapkan dapat menanggung penyakit kritis.

4. HIV/AIDS

HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus, yaitu virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh. Penanganan yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya AIDS. Penyakit satu ini juga masuk sebagai penyakit yang tidak bisa klaim asuransi.

5. Penyakit Akibat Wabah

Wadah adalah kondisi di mana penyakit menyebar secara luas dengan jumlah yang melebihi kasus yang diprediksi. Penyakit satu ini juga tidak memungkinkan pemegang polis merasakan manfaat asuransi kesehatan karena tidak dicover oleh asuransi. Beberapa contoh penyakit ini di antaranya adalah kolera, flu burung, dan polio. Jadi, biaya pengobatannya tidak masuk jaminan asuransi.

6. Penyakit Psikologi

Selain penyakit kritis yang tidak dicover asuransi, kamu juga harus tahu bahwa asuransi tidak mengcover penyakit psikologis. Apabila kamu adalah salah satu orang yang membutuhkan perlindungan dan penanganan terhadap penyakit satu ini, coba cari tahu apakah asuransi pilihanmu memberikan perlindungan penyakit satu ini atau tidak. Pasalnya, penyakit psikologis tidak masuk dalam daftar perlindungan asuransi kesehatan.

Penyakit yang Ditanggung Asuransi

Berbicara tentang asuransi dan manfaat perlindungannya, kamu mungkin penasaran dengan kisaran biaya penyakit kritis. Seperti yang disebutkan di atas bahwa penyakit kritis merupakan penyakit yang tidak dicover asuransi. Akan tetapi, beberapa perusahaan asuransi mungkin menawarkan manfaat perlindungan terhadap penyakit kritis.

Apa saja penyakit yang bisa ditanggung oleh asuransi? Berikut adalah uraian lengkapnya!

1. Jantung

Salah satu jenis penyakit yang masuk dalam daftar tanggungan asuransi adalah penyakit jantung. Terdapat beberapa jenis penyakit jantung diantaranya adalah gangguan katup, jantung koroner, pembuluh jantung, dan serangan jantung. Adapun kasus yang sering terjadi adalah penyumbatan pembuluh jantung yang diakibatkan oleh lemak.

Biaya pengobatan penyakit satu ini tentu bervariasi tergantung dari jenis gangguan yang terjadi pada penderita. Misalnya, jantung yang memerlukan pemasangan ring, biasanya menghabiskan biaya sekitar Rp 80 juta hingga Rp 150 juta. Tetapi, biaya pemasangan ring masuk dalam salah satu manfaat asuransi kesehatan. Dengan kata lain, biayanya akan ditanggung oleh asuransi.

2. Diabetes

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang dicover asuransi. Kondisi kesehatan ini merupakan jenis penyakit kronis akibat berkurangnya efektivitas insulin. Ternyata, biaya pengobatan diabetes tergolong tinggi. Sebagai gambaran, estimasi pengobatan diabetes tipe 2 sekitar Rp 8 juta per tahun.

Para penderita diabetes bisa membeli asuransi. Mengapa? Asuransi kesehatan menanggung biaya pengobatan sehingga bisa meringankan beban finansial bagi penderita.

3. Penyakit Hati Kronis

Gangguan fungsi hati juga masuk dalam daftar tanggungan asuransi. Hati adalah organ dengan fungsi penting, yaitu menetralisasi racun di dalam tubuh manusia. Gangguan yang terjadi pada hati bisa menimbulkan kondisi yang lebih parah, termasuk pembengkakan otak dan lainnya. Oleh karena itu, penyakit hati memerlukan penangan yang cepat guna mencegah agar tidak semakin parah.

Penyakit hati yang tidak segera ditangani dapat berpotensi menimbulkan masalah yang lebih serius yaitu gagal hati. Kondisi ini mengharuskan pasien mendapatkan penanganan berupa transpalasi hati. Kisaran biayanya sangat tinggi bisa mencapai Rp 2 miliar.

4. Kanker

Kanker juga merupakan penyakit yang ditanggung asuransi. Kanker adalah penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Beberapa jenis kanker yang menjadi penyebab kematian adalah kanker paru-paru, kanker hati, dan kanke kolorektal, menurut WHO. Penyakit ini juga perlu waktu pemulihan yang tergolong lama serta biaya pengobatan yang tidak sedikit.

Kemoterapi, imunoterapi, dan operasi merupakan beberapa rangkaian pengobatan yang harus dijalani oleh pengidap kanker. Biaya pengobatannya bervariasi tergantung dari jenis pengobatan. Misalnya untuk kemoterapi memerlukan biaya mulai dari Rp 20 jutaan.

5. Stroke

Stroke adalah gangguan kesehatan yang terjadi akibat tekanan darah yang terlalu tinggi sehingga pembuluh darah arteri tersumbat atau pecah. Hal tersebut kemudian dapat mengakibatkan berkurangnya pasokan oksigen sehingga mengganggu fungsi otak dan organ tubuh lain. Biaya pengobatan stroke secara rata-rata bisa mencapai Rp 150 juta hingga Rp 450 juta.

6. Gagal Ginjal

Apabila ginjal tidak berfungsi akibat terjadinya kerusakan, maka kondisi ini disebut gagal ginjal. Tetapi, penyakit ini merupakan jenis penyakit yang masuk daftar tanggungan asuransi. Oleh sebab itu, penderita gagal ginjal bisa membeli asuransi untuk mendapatkan manfaat proteksi yang diharapkan.

Penderita gagal ginjal harus menjalani tindakan cuci darah karena adanya zat-zat kotor atau racun dalam darah namun tidak bisa tubuh saring secara alami. Dalam kondisi yang parah, pasien harus melakukan cuci darah satu kali dalam seminggu dengan biaya sekitar Rp 800 ribu hingga Rp 1,5 juta.

Masa Tunggu Penyakit-penyakit yang Bisa Dicover Asuransi

Masa tunggu asuransi kesehatan atau asuransi jiwa adalah periode waktu yang harus dilewati setelah pembelian polis sebelum manfaat tertentu dapat diaktifkan. Selama masa tunggu, biasanya tidak ada klaim yang dapat diajukan. Ini adalah salah satu mekanisme yang digunakan oleh perusahaan asuransi untuk mencegah klaim yang diajukan secara seketika setelah pembelian polis untuk kondisi yang sudah ada sebelumnya atau untuk mencegah penipuan.

Masa tunggu dapat bervariasi tergantung pada jenis polis asuransi dan perusahaan asuransi yang bersangkutan. Misalnya, dalam asuransi kesehatan, masa tunggu biasanya berkisar antara 30 hingga 90 hari untuk penyakit tertentu, tetapi untuk kecelakaan, manfaat mungkin berlaku tanpa masa tunggu. Dalam asuransi jiwa, masa tunggu biasanya berkisar antara 2 hingga 3 tahun, yang berarti jika pemegang polis meninggal karena penyakit dalam periode tersebut, manfaat mungkin tidak dibayarkan.

Agar mendapatkan informasi lebih lanjut seputar masa tunggu asuransi dari setiap penyakit yang dicover asuransi, tentu kamu bisa langsung menghubungi agen asuransi atau perusahaan asuransi melalui layanan call center. Cara lainnya adalah dengan mendatangi lokasi perusahaan asuransi terdekat di kota tempat tinggal. Sampaikan maksud dan tujuan kamu adalah mendapatkan informasi lebih lanjut sebelum memutuskan membeli asuransi kesehatan.

Tips Memilih Asuransi Kesehatan

Tips Memilih Asuransi Kesehatan
Sumber Foto: Monster Ztudio Via Shutterstock

Sudah tahu apa saja penyakit yang tidak bisa klaim asuransi dan penyakit yang dicover oleh asuransi? Dengan informasi tersebut, kamu bisa lebih bijak dan teliti dalam memili asuransi yang tepat.

Apabila kini sudah siap untuk membeli asuransi kesehatan, beberapa tips memilih asuransi kesehatan berikut diharapkan bisa membantu membuat keputusan dengan lebih bijak:

1. Pahami Kebutuhan

Dalam memilih asuransi kesehatan, salah satu hal utama adalah memahami kebutuhan. Hal tersebut dapat membantu calon nasabah menemukan serta memilih asuransi kesehatan yang tepat sehingga bisa memberikan manfaat perlindungan yang diharapkan.

Jadi, pastikan untuk memahami manfaat apa yang ingin didapatkan sehingga bisa memilih asuransi dengan tepat dan bijak. Bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga anggota keluarga lain. Cermati layanan dari perusahaan asuransi secara detail. Jangan ragu mengajukan beberapa pertanyaan terkait hal-hal yang belum kamu pahami.

2. Pilih Jenis Perlindungan yang Tepat

Dengan mengetahui obat yang tidak ditanggung asuransi, calon nasabah asuransi kemudian bisa menentukan dan memilih jenis perlindungan yang tepat. Bahkan, tidak sedikit perusahaan asuransi yang menawarkan manfaat tambahan atau rider. Dengan begitu, nasabah bisa mendapatkan manfaat yang lebih banyak meski harus mengeluarkan biaya yang lebih.

3. Lakukan Perbandingan

Di Indonesia saat ini banyak perusahaan yang menyediakan layanan asuransi. Sehingga setiap calon nasabah mempunyai lebih banyak pilihan produk asuransi. Untuk bisa mendapatkan asuransi kesehatan terbaik yang sesuai kebutuhan dan harapan, lakukan perbandingan secara teliti. Kamu bisa membandingkan cakupan manfaat, biaya premi, kemudahan pendaftaran asuransi dan proses klaim asuransi, dan lainnya.

4. Pilih Sesuai Anggaran

Dalam memilih asuransi kesehatan, hal lain yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan adalah memilih produk asuransi sesuai dengan anggaran. Biaya premi asuransi adalah komitmen jangka panjang sehingga perlu persiapan keuangan yang matang untuk membayarnya. Oleh sebab itu, pastikan produk asuransi kesehatan yang kamu pilih sesuai dengan kemampuan finansial dan anggaran yang sudah ditetapkan.

Cari tahu estimasi premi asuransi dan buat simulasi pembayaran. Sehingga kamu bisa menetapkan anggaran yang tetap.

5. Pertimbangkan Kredibilitas Perusahaan

Membuat keputusan membeli asuransi kesehatan artinya kamu akan memperhatikan banyak hal. Selain mengetahui penyakit yang tidak bisa klaim asuransi, terdapat banyak hal lain yang harus kamu pertimbangkan. Termasuk kredibilitas perusahaan penyedia asuransi kesehatan. Tujuannya adalah membantu kamu menghindari kerugian yang bisa terjadi di masa mendatang saat mulai membayar premi asuransi.

Kumpulkan informasi yang akurat mengenai kinerja perusahaan asuransi, reputasi, dan kredibilitas. Beberapa informasi tersebut saat ini bisa kamu dapatkan dengan mudah melalui internet atau kerabat. Ulasan dan testimoni nasabah lain juga turut membantu dalam mendapatkan informasi terkait kredibilitas perusahaan asuransi.

6. Pertimbangkan Asuransi Kesehatan untuk Keluarga

Asuransi kesehatan adalah produk perlindungan yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan individu maupun keluarga. Nyatanya, asuransi tidak hanya penting untuk individu saja tetapi untuk semua anggota keluarga. Jadi, sebaiknya pertimbangkan produk asuransi yang bisa memberikan manfaat perlindungan untuk keluarga tercinta. Sehingga biaya preminya akan jauh lebih ringan dibandingkan membeli asuransi kesehatan secara terpisah untuk masing-masing individu.

7. Cari Tahu Rumah Sakit Rekanan

Asuransi kesehatan berlaku di rumah sakit tertentu saja, yaitu rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi. Itu artinya, saat memilih asuransi kesehatan, kamu harus mencari tahu informasi seputar rumah sakit rekanan.

Semakin banyak rumah sakit rekanan, semakin besar kemudahan yang bisa kamu dapatkan dalam menikmati manfaat asuransi kesehatan. Ketersediaan rumah sakit memungkinkan kamu sebagai nasabah segera mendapatkan pertolongan atau pengobatan di lokasi rumah sakit terdekat.

8. Jangan Lupakan Pentingnya Memahami Sistem yang Diterapkan

Perusahaan asuransi umumnya menerapkan sistem cashless dan reimbursement. Nasabah bisa memilih sistem pemberian manfaat sesuai dengan preferensi masing-masing. Dengan sistem cashless, nasabah hanya perlu membawa kartu keanggotaan asuransi saat berobat atau mendatangi rumah sakit rekanan. Sementara untuk sistem reimbursement, nasabah harus terlebih dahulu membayar biaya pengobatan. Kemudian, nantinya bisa mengajukan klaim untuk penggantian biaya pengobatan.

Bagi yang masih bingung dalam memilih produk asuransi kesehatan yang tepat meski sudah mengetahui apa saja penyakit yang tidak dicover asuransi kesehatan, mengapa tidak menghubungi Qoala? Qoala adalah tempat yang tepat bagi siapa saja yang ingin mendapatkan asuransi kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.

Untuk mendapatkan informasi seputar perlindungan diri dan asuransi kesehatan maupun produk dan jenis asuransi lainnya, kamu tetap bisa mengandalkan Qoala Blog. Mengapa? Di sana, kamu bisa mendapatkan informasi terkait asuransi sehingga bisa memberikan gambaran lebih jauh tentang pentingnya asuransi sebagai perlindungan dari risiko. Bukankah risiko bisa terjadi kepada siapa saja tanpa aba-aba terlebih dahulu?