Sebagai manusia biasa, tidak ada satu orang pun yang bisa memprediksi apa yang terjadi di masa depan. Risiko terkena penyakit kritis bisa menyerang siapa saja, baik orang tua, dewasa, bahkan anak-anak. Meskipun sudah menerapkan gaya hidup sehat sekalipun, risiko penyakit kritis tetap tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, asuransi penyakit kritis sangat diperlukan. Cara klaim penyakit kritis yang tepat juga perlu diketahui agar proteksi tidak hilang begitu saja.

Selain menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat, kamu memerlukan proteksi lebih untuk mengantisipasi kejadian tak terduga di masa depan. Terlebih biaya pengobatan yang tidak murah dan bisa menguras tabungan, maka asuransi penyakit kritis bisa kamu pertimbangkan. Lantas apa itu asuransi penyakit kritis dan bagaimana syarat klaim penyakit kritis di Indonesia yang tepat? Yuk, simak ulasan Qoala berikut ini.

Apa Itu Asuransi Penyakit Kritis?

Apa Itu Asuransi Penyakit Kritis
Sumber Foto: Olena Yakobchuk Via Shutterstock

Asuransi penyakit kritis adalah asuransi yang memberikan manfaat berupa santunan tunai ketika tertanggung terdiagnosa penyakit kritis seperti kanker, diabetes, stroke, jantung, dan sejenisnya. Penyakit kritis merupakan penyakit yang berbahaya bagi kesehatan, penyebabnya pun bermacam-macam seperti gaya hidup tidak sehat, keturunan, dan lain sebagainya.

Cara kerja asuransi penyakit kritis mirip dengan asuransi jiwa, yaitu tertanggung akan mendapat sejumlah uang pertanggungan atau UP sesuai dengan kesepakatan yang tertera pada polis jika diketahui terkena penyakit kritis. Biasanya klaim penyakit kritis hanya bisa dilakukan satu kali saja, namun ada juga asuransi yang menawarkan klaim lebih dari satu kali.

Secara umum, asuransi penyakit kritis merupakan asuransi tambahan atau rider dari asuransi kesehatan atau jiwa. Namun ada juga asuransi yang menawarkan asuransi penyakit kritis murni yang bisa diklaim tanpa harus memiliki asuransi dasar terlebih dahulu. Asuransi penyakit kritis sebagai rider biasanya memiliki pertanggungan jenis penyakit yang lebih banyak ketimbang asuransi penyakit kritis murni.

Jenis-jenis Penyakit Kritis yang Ditanggung Asuransi

Sebelum melakukan klaim penyakit kritis, kamu perlu tahu jenis penyakit kritis apa saja yang ditanggung oleh asuransi ini, antara lain:

1. Stroke

Penyakit kritis pertama yang dianggap mengancam nyawa adalah stroke. Stroke terjadi ketika terdapat gangguan atau hambatan pasokan darah ke otak. Akibatnya, otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga menyebabkan sumbatan yang memicu stroke. Stroke masuk ke dalam penyakit kritis yang ditanggung asuransi karena biaya pengobatan stroke yang sangat tinggi, yaitu mencapai Rp150 juta hingga Rp500 juta.

2. Kanker

Jenis penyakit kritis berikutnya adalah kanker. Kanker merupakan penyakit kritis kedua yang menyebabkan kematian setelah stroke. Kanker merupakan tumor ganas yang menyerang bagian tubuh tertentu, seperti mata, payudara, darah, dan lainnya. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa saja, penyakit ini bisa menyerang semua orang dari berbagai golongan umur.

Biaya pengobatan kanker juga tidak murah, karena terdapat serangkaian pengobatan yang harus dijalani oleh pasien kanker seperti kemoterapi hingga operasi. Jika terkena kanker, seseorang bisa menghabiskan dana mulai dari Rp300 juta sampai tak terhingga.

3. Diabetes

Diabetes merupakan penyakit kritis yang menyebabkan insulin tidak bisa bekerja dengan baik karena pengaruh gula berlebih pada tubuh. Pasien yang mengalami diabetes bisa terkena komplikasi penyakit lain seperti liver dan ginjal yang tentunya membutuhkan perawatan khusus. Jika pasien diabetes terluka, akan sangat sulit disembuhkan bahkan tak jarang harus dilakukan upaya amputasi yang membutuhkan biaya besar.

4. Jantung

Jenis penyakit kritis berikutnya adalah jantung dengan segala variannya, mulai dari gagal jantung, gangguan katup jantung, dan lain sebagainya. Biaya pengobatan penyakit jantung sangat mahal, terlebih jika harus dilakukan pemasangan ring yang biaya bisa mencapai ratusan juta.

5. Penyakit Kritis Lainnya

Selain yang disebutkan di atas, masih banyak jenis penyakit kritis lainnya yang bisa dicover oleh asuransi penyakit kritis seperti gagal ginjal, hepatitis, HIV/AIDS, meningitis, dan lainnya. Biaya pengobatan penyakit tersebut sangatlah mahal yang bisa menguras habis isi tabungan.

Penyakit kritis tidak hanya menyebabkan kondisi finansial terganggu lantaran biaya pengobatannya mahal. Namun ada juga risiko lain yang bisa muncul kemudian, yaitu ketidakmampuan dalam mencari nafkah. Ini terjadi ketika penyakit kritis menyerang si pencari nafkah. Tentu saja hal ini akan menyulitkan keluarga bukan? Oleh sebab itu, klaim penyakit kritis sangat diperlukan.

Cara Klaim Penyakit Kritis

Untuk bisa mencairkan uang pertanggungan dari asuransi penyakit kritis, kamu memerlukan cara klaim penyakit kritis yang tepat. Setiap perusahaan asuransi memiliki prosedur dan cara klaim asuransi yang berbeda, namun secara umum cara klaim penyakit kritis adalah sebagai berikut:

  1. Lengkapi formulir pengajuan klaim yang didapat dari perusahaan asuransi
  2. Isi formulir dengan nomor KTP, nomor polis, nama pemegang polis, dan lainnya secara lengkap dan hati-hati
  3. Sertakan dokumen asli, rekam medis, serta tagihan dari rumah sakit
  4. Sertakan semua dokumen yang diminta oleh perusahaan asuransi lalu serahkan ke pihak asuransi beserta formulir klaimnya
  5. Tunggu hingga pihak asuransi memberi kabar klaim tersebut diterima atau ditolak
  6. Jika klaim diterima, umumnya dana pertanggungan akan cair dalam waktu maksimal 14 hari kerja

Beberapa dokumen yang umumnya dipersyaratkan dalam klaim penyakit kritis antara lain:

  • Formulir klaim
  • Hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan pemeriksaan lainnya
  • Surat keterangan kepolisian jika dibutuhkan

Premi Asuransi Penyakit Kritis

Besaran premi asuransi penyakit kritis bisa berbeda-beda tergantung dari produk serta perusahaan asuransi yang kamu pilih. Umumnya biaya premi asuransi penyakit kritis dipatok mulai dari Rp100 ribuan hingga Rp300 ribuan per bulan tergantung jenis polisnya.

Premi asuransi penyakit kritis murni lebih murah bila dibandingkan dengan asuransi penyakit kritis sebagai rider atau tambahan. Oleh karena itu, kamu perlu memilih jenis premi asuransi penyakit kritis yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Kamu juga perlu memastikan bahwa manfaat dari asuransi tersebut sesuai dengan yang kamu butuhkan.

Manfaat Asuransi Penyakit Kritis

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa asuransi penyakit kritis akan memberikan sejumlah uang pertanggungan sesuai dengan kesepakatan pada polis yang bisa digunakan untuk biaya perawatan dan pengobatan pasien. Ada juga asuransi penyakit kritis yang memberikan santunan tunai kepada tertanggung agar tetap mendapatkan keamanan finansial meskipun sudah tidak mampu bekerja.

Nah, berikut merupakan manfaat asuransi penyakit kritis yang perlu kamu tahu:

1. Menanggung Biaya Pengobatan dan Perawatan Penyakit Kritis

Saat terdiagnosa penyakit kritis, biaya kesehatan terkait pengobatan serta perawatan pasien untuk rawat jalan maupun rawat inap sangat besar. Untuk itulah asuransi penyakit kritis memberikan sejumlah uang pertanggungan yang menanggung biaya-biaya tersebut agar beban finansial tidak terlalu besar. Biaya pengobatan yang diberikan membuat tertanggung tidak perlu menguras isi tabungan untuk melakukan perawatan penyakit.

2. Memberi Uang Santunan Harian

Manfaat asuransi penyakit kritis berikutnya adalah memberi uang santunan harian rawat inap di rumah sakit ketika terkena penyakit kritis. Dalam hal ini, uang santunan harian tersebut bisa digunakan untuk mengganti upah atau pendapatan yang tidak bisa diterima selama tertanggung tidak bisa bekerja. Uang ini juga bisa dipakai untuk keperluan harian di rumah sakit yang jumlahnya juga besar.

3. Memberi Santunan Meninggal Dunia

Penyakit kritis berisiko membuat penderitanya meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Oleh karena itu, ada asuransi penyakit kritis yang memberikan santunan meninggal dunia pada keluarga yang ditinggalkan. Santunan meninggal dunia ini sangat bermanfaat terutama bagi keluarga yang pencari nafkahnya meninggal akibat penyakit kritis tersebut.

Tips Memilih Asuransi Penyakit Kritis Terbaik

Tips Memilih Asuransi Penyakit Kritis Terbaik
Sumber Foto: Wasan Tita Via Shutterstock

Asuransi penyakit kritis memiliki segudang manfaat dengan polis dan premi yang berbeda-beda. Kamu perlu memilihnya dengan bijak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Berikut merupakan tips memilih asuransi penyakit kritis terbaik yang bisa kamu coba:

1. Perhatikan Jenis Penyakit Kritis

Saat memilih produk asuransi penyakit kritis, kamu perlu memperhatikan jenis penyakit kritis yang ditanggung oleh pihak asuransi. Pilihlah produk yang menanggung jenis penyakit kritis yang umum terjadi seperti jantung, diabetes, kanker, dan sejenisnya. Pilih juga produk asuransi yang memiliki jenis penyakit kritis dalam jumlah banyak agar manfaat pertanggungan lebih luas.

2. Perhatikan Usia Tertanggung

Kamu juga perlu mempertimbangkan usia tertanggung. Semakin lanjut usia seseorang, maka akan semakin rentan terkena penyakit kritis. Oleh sebab itu, carilah produk asuransi yang menanggung usia nasabah hingga lebih dari 100 tahun supaya dapat mengcover kebutuhan.

3. Perhatikan Besaran Uang Pertanggungan

Perhatikan juga besaran uang pertanggungan yang diberikan oleh pihak asuransi. Kamu perlu tahu bahwa biaya pengobatan penyakit kritis bisa mencapai ratusan juta, oleh sebab itu pilihlah asuransi yang memberikan uang pertanggungan besar dengan manfaat yang banyak.

4. Perhatikan Jenis Asuransi

Hal lain yang perlu dipertimbangkan saat memilih asuransi penyakit kritis adalah jenis asuransinya. Kamu bisa memilih asuransi penyakit kritis murni jika ingin mendapatkan premi yang terjangkau. Namun jika ingin asuransi penyakit kritis sebagai tambahan, maka pilih asuransi kesehatan biasa atau jiwa dengan rider penyakit kritis yang umumnya lebih mahal karena manfaatnya banyak.

5. Perhatikan Besaran Premi

Tips memilih asuransi penyakit kritis berikutnya adalah perhatikan besaran premi asuransinya. Pilih asuransi dengan besaran premi yang sesuai dengan kemampuan finansial agar kedepannya tidak memberatkan keuangan.

Itulah info perlindungan diri tentang prosedur, cara, dan syarat klaim penyakit kritis yang perlu kamu tahu. Asuransi penyakit kritis dapat membantu mengurangi risiko yang membebankan finansial di masa depan. Nah, untuk mendapatkan informasi produk asuransi penyakit kritis secara lengkap, yuk kunjungi Qoala App!