Hidup penuh dengan risiko. Setiap individu harus mampu melindungi dirinya dari berbagai ketidakpastian masa depan. Terlebih bagi mereka yang bekerja denga tingkat risiko tinggi seperti bekerja dengan menggunakan alat berat dan lainnya. Berbicara tentang kecelakaan, apakah kamu tahu bagaimana cara mencegah kecelakaan kerja?

Pencegahan kecelakaan kerja menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman. Karyawan dan manajemen perlu bersinergi untuk mengadopsi praktik-praktik keamanan yang ketat. Mulai dari pelatihan reguler, pemeliharaan peralatan, hingga pengawasan ketat terhadap proses kerja, semua itu penting untuk mencegah kecelakaan. Penggunaan peralatan pelindung diri (APD) harus menjadi kebiasaan, sementara identifikasi dan penanganan risiko harus dilakukan secara proaktif.

Budaya keselamatan yang kuat dan komunikasi yang efektif juga menjadi faktor utama dalam menghindari kecelakaan kerja. Dengan perhatian dan komitmen bersama, lingkungan kerja yang aman dapat diwujudkan, mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan kesejahteraan semua pekerja.

Selengkapnya di artikel Qoala!

Cara Mencegah Kecelakaan Kerja

Cara Mencegah Kecelakaan Kerja
Sumber Foto: satit sewtiw Via Shutterstock

Setiap pekerjaan memiliki risiko masing-masing. Namun, terdapat beberapa pekerjaan yang berisiko tinggi dan membahayakan keselamatan diri. Untuk kamu yang bekerja dengan profesi tersebut, sangat penting untuk selalu mematuhi peraturan kerja terutama yang berhubungan dengan keselamatan kerja. Beberapa cara mencegah risiko kecelakaan kerja harus memperhatikan beberapa faktor berikut:

1. Faktor Lingkungan

Sebagai cara mencegah kecelakaan kerja di perusahaan akibat listrik atau lainnya tergantung dari pekerjana yang dijalankan, perlu adanya upaya pencegahan di lingkuang. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Patuhi prosedur dan aturan K3
  • Sediakan sarana dan prasarana K3 dan pendukungnya
  • Lakukan pemantauan dan pengendalian kondisi tidak aman di area lingkungan kerja

2. Faktor Perlengkapan Kerja

Sebagai upaya penceaghan kecelakana kerja, penting juga untuk memperhatikan penggunaan peralatan kerja bagi masing-masing pekerja, termasuk alat pelindung diri. Alat tersebut umumnya berupa kacamata, sarung tangan, pakaian kerja dengan ukuran yang sesuai agar pekerja tetap nyaman namun mendapatkan perlindungan terbaik selama bekerja.

3. Faktor Peralatan Kerja

Faktor peralatan kerja merupakan hal penting lain yang harus diperhatikan dalam implementasi solusi menghindari kecelakaan kerja. Peralatan-peralatan tersebut harus memenuhi ketentuan yang berlaku. Berdasarkan ketentuan K3, setiap peralatan harus mempunyai Surat Izin Laik Operasi Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yaitu bukti bahwa peralatan kerja dapat digunakan dengan baik dan telah melalui pemeriksaan dan pengujian.

Peralatan yang tidak memenuhi ketentuan berisiko menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja terutama bagi perusahaan dengan peralatan dan mesin listrik yang dapat menyebabkan kebakaran.

4. Faktor Manusia

Faktor manusia juga merupakan hal yang tidak kalah penting dalam cara mencegah kecelakaan kerja di perusahaan. Oleh sebab itu, karyawan harus mendapatkan pembinaan dan pengawasan. Pekerja harus men apatkan pelatihan dan pendidikan K3, konsultasi penerapan K3, dan pengembangan sumber daya maupun teknologi tentang penerapan K3.

Peraturan kerja dan kedisplinan pekerja juga turut menjadi upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Jenis Pekerjaan yang Berisiko

Mengetahui pekerjaan yang berisiko akan membantu kamu mempersiapkan diri dengan baik sebelum memutuskan untuk memulai pekerjaan tersebut. Berikut adalah beberapa jenis pekerjaan berisiko yang seharusnya dilindungi oleh asuransi dan sejenisnya:

1. Pekerja Konstruksi

Pekerja konstruksi merupakan salah satu yang bersiko bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia. Mengapa? Mereka yang bekerja di bidang ini harus berhadapan dengan bahan banguna, terutama saat membangun gedung-gedung pencakar langit. Pekerjaan mereka berhubungan dnegan pengangkatan material sep rti batako, semen dan lainnya. Juga harus mengendalikan mesin-mesin berat.

2. Pilot

Penghasilan pilot tergolong tinggi namun sebanding dengan risiko yang ada. Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa skala kematian pilot mencapai 53.4 setiap 100 ribu pilot. Faktor human error turut meningkatkan risiko keselamatn kerja profesi satu ini.

3. Sopir Truk dan Angkutan Berat

Jenis pekerjaan berisiko lainnya adalah sopir truk dan angkutan berat. Selain memerlukan keahlian khusus, sopir juga perlu tenaga yang besar dan konsentrasi yang konsisten dalam menjalankan kendaraan besar. Agar tetap bisa fokus, sopir harus selalu waspada guna menghindari risiko kecelakaan.

4. Pekerja Tambang

Pekerja tambang merupakan salah astu profesi yang berisiko dengan tingkat kecelakaan tinggi. Kondisi di setiap tambang sangat bervariasi termasuk oksigen dan ketidakstabilan zat racun yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Oleh sebab itu, mereka yang menjalani profesi ini harus memahami pentingnya cara mencegah kecelakaan kerja.

5. Teknisi Listrik

Seperti beberapa pekerjaan sebelumnya, teknisi listrik juga menjadi jenis pekerjaan yang berisiko. Mereka harus memahami cara mencegah kecelakaan kerja akibat listrik guna meminimalisir terjadinya risiko kecelakana saat bekerja. Beberapa risiko yang mungkin terjadi adalah kebakaran, sengatan listrik, dan kebakaran.

6. Nelayan

Nelayan mempertaruhkan nyawa saat bekerja. Tidak heran jika profesi satu ini juga merupakan jenis pekerjaan yang berisiko. Mereka harus teliti dalam mencari ikan agar bisa terhindar dari kecelakaan yang bisa terjadi kapan saja. Termasuk risiko masalah pada mesin kapal, serangan binatang laut, dan cuaca buruk.

7. Pekerja Produksi Besi dan Baja

Profesi satu ini juga masuk kategori pekerjaan berisiko dengan potensi cedera serius dan kematian. Itulah mengapa penting untuk mendapatkan pelatihan pencegahan kecelakaan kerja bagi para pekerja produksi besi dan baja.

UU tentang Kecelakaan Kerja

UU tentang kecelakaan kerja di Indonesia mengacu pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-undang ini kemudian mengalami perubahan dan penyesuaian dengan berbagai peraturan perundang-undangan terkait. Pada tahun 2003, diberlakukan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang mencakup aspek keselamatan dan kesehatan kerja.

Berikut adalah beberapa poin yang terkait dengan kecelakaan kerja dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan:

1. Tanggung Jawab Pengusaha

Pengusaha wajib menyelenggarakan perlindungan dan keselamatan kerja.
Pengusaha juga berkewajiban untuk memberikan informasi, pendidikan, dan pelatihan kepada pekerja terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Pencegahan Kecelakaan

Pengusaha diharuskan menerapkan upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pengusaha juga harus menyediakan peralatan pelindung diri dan fasilitas kesehatan kerja yang memadai.

3. Laporan Kecelakaan

Setiap kecelakaan kerja yang mengakibatkan kematian atau cedera serius harus dilaporkan oleh pengusaha kepada pejabat yang berwenang.

4. Uang Pesangon dan Santunan

Pekerja atau keluarganya berhak atas uang pesangon atau santunan apabila terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan cacat atau kematian.

5. Penyelidikan Kecelakaan

Pengusaha wajib melaporkan kecelakaan kerja kepada pejabat yang berwenang, dan penyelidikan dapat dilakukan untuk menentukan penyebabnya.

6. Sanksi Hukum

Terdapat sanksi hukum bagi pengusaha yang melanggar ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk denda dan sanksi lainnya.

7. Hak Pekerja

Pekerja memiliki hak untuk menolak bekerja jika kondisi kerja membahayakan keselamatan dan kesehatannya tanpa mengalami pemutusan hubungan kerja.

Ketentuan tersebut bisa mengalami perubahan atau penyesuaian seiring berjalannya waktu, jadi disarankan untuk merujuk pada teks undang-undang yang terbaru atau konsultasikan dengan ahli hukum ketenagakerjaan.

Tips Mengatasi Kecelakaan Kerja

Banyak orang bertanya cara mengatasi kecelakaan kerja di bengkel, apakah kamu juga demikian? Pada dasarnya tips mengatasi kecelakaan kerja tidak jauh berbeda. Misalnya dengan membekali karyawan atau pekerja dengan pelatihan dan edukasi keselamatan termasuk memberikan pertolongan pada korban. Namun secara lebih jelasnya, mari kita cari tahu bersama di sini.

Mengatasi kecelakaan kerja memerlukan pendekatan yang komprehensif dan keterlibatan semua pihak di tempat kerja. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mengatasi kecelakaan kerja:

1. Edukasi dan Pelatihan

Salah satu tips mengatasi kecelakaan yang terjadi di tempat dan lingkungan kerja adalah melalui edukasi dan pelatihan.

Berikan edukasi dan pelatihan kepada pekerja mengenai keselamatan kerja, termasuk penggunaan peralatan pelindung diri (APD), prosedur darurat, dan risiko potensial di tempat kerja. Dengan begitu, mereka punya bekal dasar sehingga tahu apa yang harus dilakukan sebagai tindakan atau pertolongan pertama. Hal tersebut juga membantu pekerja terhindar dari panik berlebih sehingga langsung melakukan tindakan yang tepat.

2. Penggunaan Peralatan Pelindung Diri (APD)

Pastikan bahwa pekerja selalu menggunakan APD yang sesuai untuk pekerjaan mereka. Pemeriksaan rutin APD untuk memastikan kondisinya masih layak pakai.

3. Audit Keselamatan Rutin

Lakukan audit rutin terhadap sistem keselamatan di tempat kerja untuk mengevaluasi efektivitasnya. Perbaiki dan tingkatkan prosedur berdasarkan temuan dari audit tersebut.

4. Pemeliharaan Alat dan Peralatan

Lakukan pemeliharaan rutin terhadap alat dan peralatan kerja. Pastikan semuanya berfungsi dengan baik dan tidak memiliki potensi bahaya. Apabila sebelumnya pernah terjadi risiko kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh alat atau peralatan di tempat kerja, perusahaan harus segera mengambil tindakan. Melakukan pengecekan dan kemudian lakukan pemeliharaan pada peralatan yang sudah seharusnya mendapatkan pemeliharaan.

5. Perencanaan dan Manajemen Risiko

Identifikasi potensi risiko di tempat kerja dan buatlah rencana manajemen risiko. Fokus pada pencegahan kecelakaan dengan mengatasi akar penyebabnya.

6. Pelaporan Kecelakaan dan Investigasi

Tetapkan prosedur pelaporan kecelakaan yang jelas. Setiap kecelakaan harus diselidiki untuk menentukan penyebabnya dan mencegah terulangnya di masa depan.

7. Komunikasi Keselamatan

Bangun budaya komunikasi yang kuat mengenai keselamatan di tempat kerja. Libatkan pekerja dalam diskusi dan pengembangan inisiatif keselamatan. Komunikasi di tempat kerja tentu sangat penting. Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terutama di lingkungan dengan tingkat risiko kecelakaan tinggi, pekerja bisa menyampaikan kejadian tersebut kepada pihak yang bertanggung jawab.

Oleh sebab itu, komunikasi keselamat juga bisa dijadikan cara mencegah kecelakaan kerja di laboratorium maupun tempat kerja lain.

8. Pertolongan Pertama

Pastikan fasilitas dan personel pertolongan pertama tersedia di tempat kerja. Pelatihan pertolongan pertama dapat meningkatkan respons cepat terhadap kecelakaan.

9. Ergonomi dan Tata Letak Tempat Kerja

Desain tata letak tempat kerja yang ergonomis untuk mengurangi risiko cedera akibat tata letak yang tidak aman. Setelah terjadinya kecelakaan kerja, perusahaan bisa kembali mengecek tata letak tempat kerja. Bila memungkinkan, bisa segera merubah tata letak agar lebih aman dan dapat meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan selama ada pekerja di tempat tersebut.

10. Pemberian Reward dan Pengakuan

Berikan reward dan pengakuan kepada pekerja yang mematuhi aturan keselamatan dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman. Hal ini juga bisa meningkatkan semangat dan motivasi pekerja sehingga bisa lebih produktif dan berhati-hati guna meminimalisir kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja yang diakibtkan oleh faktor manusia atau human error.

11. Pelatihan Tanggap Darurat

Antisipasi maupun mengatasi kecelakaan yang terlanjur terjadi sebelumnya mengharuskan perusahaan memberikan pelatihan tanggap darurat. Sehingga pekerja tahu apa yang harus mereka lakukan saat terjadi risiko di tempat kerja.

Lakukan simulasi dan pelatihan tanggap darurat secara berkala untuk memastikan bahwa pekerja tahu bagaimana bertindak dalam situasi darurat.

12. Promosi Kesehatan Mental

Berikan dukungan dan sumber daya untuk kesehatan mental pekerja. Kesehatan mental yang baik dapat meningkatkan fokus dan kewaspadaan, mengurangi risiko kecelakaan.

13. Komitmen Pemimpin

Pemimpin perusahaan harus memberikan contoh dan menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keselamatan. Ini akan memotivasi seluruh tim untuk mengutamakan keselamatan.

14. Melibatkan Pekerja dalam Keputusan

Libatkan pekerja dalam pengambilan keputusan terkait keselamatan. Mereka yang terlibat secara aktif lebih cenderung menghargai dan mematuhi kebijakan keselamatan. Dengan begitu, terbentuk kerja sama yang baik antara perusahaan dan pekerja.

15. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan

Lakukan evaluasi terus-menerus terhadap kebijakan keselamatan, dan terapkan perbaikan berkelanjutan berdasarkan hasil evaluasi dan umpan balik dari pekerja. Perusahaan melalui pihak penanggung jawab bisa mengadakannya secara rutin guna mengetahui apa yang nantinya perlu penggantian untuk menghindari kecelakaan kerja. Apakah peralatan yang sudah berumur tua atau hal lainnya yang berpotensi menimbulkan risiko kecelakaan.

16. Gunakan Asuransi Kecelakaan Kerja

Biasanya, perusahaan memberikan proteksi kepada para pekerja dalam bentuk asuransi. Di mana asuransi tersebut memberikan perlindungan atas risiko kecelakaan yang bisa terjadi di tempat kerja. Jadi, saat ada karyawan yang mengalami risiko tersebut, pihak perusahaan bisa segera mengajukan klaim asuransi agar karyawan mendapatkan manfaat perlindungan sesuai dengan kesepakatan.

Cara Membeli Asuransi Kecelakaan Kerja

Cara Membeli Asuransi Kecelakaan Kerja
Sumber Foto: Shutter z Via Shutterstock

Salah satu cara mencegah kecelakaan kerja di bengkel adalah dengan memiliki proteksi dari asuransi yang mana membuat perencanaan keuangan menjadi lebih baik juga. Asuransi kecelakaan kerja bisa kamu beli secara online maupun offline. Untuk melakukan pembelian secara online, akses website perusahaan asuransi terpercaya dan pilih produk asuransi yang sesuai kebutuhan. Kemudian, isi data yang diminta dan tunggu proses polis asuransi.

Namun, apabila kamu lebih suka membeli asuransi kecelakaan kerja secara offline, temukan agen asuransi atau datang langsung ke kantor cabang perusahaan penyedia asuransi pilihanmu. Sampaikan maksud dan tujuan dan ikuti semua prosedurnya. Pastikan premi asuransi kamu sesuaikan dengan kemampuan finansial agar tidak memberatkan di kemudian hari.

Mencegah kecelakaan kerja adalah tanggung jawab bersama, dan keselamatan harus menjadi prioritas utama di lingkungan kerja. Dengan memperkuat budaya keselamatan, melibatkan seluruh tim dalam pelatihan rutin, dan memastikan pemeliharaan peralatan secara berkala, kita dapat mengurangi risiko kecelakaan. Terus memantau dan mengevaluasi proses kerja, serta melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan keamanan bisa menjadi cara mencegah kecelakaan kerja dan meminimalisir terjadinya risiko kecelakaan yang merugikan pekerja dan perusahaan.

Keterlibatan penuh dari seluruh anggota tim menciptakan lingkungan di mana setiap individu merasa bertanggung jawab atas keselamatan dirinya dan orang lain. Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan tempat kerja yang bebas dari kecelakaan dan menjaga kesejahteraan bersama.

Untuk mendapatkan informasi perlindungan diri lain seputar keselamatan dan perlindungan terhadap risiko tertentu, kamu bisa selalu mengakses Qoala Blog. Siapapun bisa mengaksesnya kapan saja dan di mana saja sehingga tetap terinformasi.