Seberapa bahaya rokok elektrik? Beberapa tahun belakangan penggunaan rokok elektrik alias vape kian populer. Rokok elektrik adalah suatu alat yang berfungsi seperti rokok, tapi tidak menggunakan atau membakar daun tembakau, melainkan mengubah cairan menjadi uap yang dihisap oleh perokok ke dalam paru-paru. Rokok elektrik mengandung nikotin, zat kimia lain, serta perisa/flavour dan bersifat toksik/racun.

Vape kerap dijadikan alternatif bagi perokok berat yang ingin berhenti merokok secara perlahan. Berbagai bukti menunjukkan bahaya rokok elektrik bagi kesehatan, sama banyaknya dari bahaya rokok tembakau. Lalu, apakah rokok elektrik lebih berbahaya dibanding rokok tembakau?

Pertanyaan itu tidak mudah dijawab karena membutuhkan penelitian yang lebih lanjut, sementara penelitian yang ada saat ini masih bersifat jangka pendek. Dikutip dari bbc.com, vape memang lebih aman dari rokok tembakau karena punya risiko yang sangat kecil terhadap perokok pasif atau orang sekitar.

Namun, Public Health England tetap menganjurkan untuk tidak bergantung terhadap rokok elektrik. Vape memiliki risiko bagi kesehatan bila digunakan dalam jangka panjang. Mengingat penelitian terhadap vape masih pada tahap awal, ada baiknya kamu tetap berhati-hati untuk tidak mengonsumsinya dalam waktu yang lama. Sebelum masuk lebih jauh, yuk bahas dulu jenis-jenis vape dan rokok elektrik bareng Qoala!

Jenis-jenis Vape dan Rokok Elektrik

Para penghisap vape tentu sudah tahu bahwa rokok elektrik memiliki berbagai jenis, tidak hanya satu. Harga rokok elektrik mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah untuk vape terbaik. Walau punya berbagai jenis dan harganya terjangkau, rokok elektronik tetap berbahaya bagi kesehatan. Berikut jenis rokok elektrik yang bisa kamu ketahui.

1. Pen vaporizer

Vaporizer jenis pen memiliki bentuk layaknya pulpen seperti dengan namanya. Vape jenis pen punya bentuk terkecil sehingga bisa dibawa ke mana-mana dan bisa menghasilkan uap dengan cara memanaskan cairan vape. Ada dua jenis elemen pemanas yang bisa kamu pilih yakni:

  • Atomizer: elemen pemanas untuk memanaskan cairan vape yang mengandung nikotin. Atomizer harus diganti bila panas yang dihasilkan sudah berkurang kualitasnya sehingga rasa vape-nya menjadi tidak enak lagi. Terdapat tank sebagai tempat bahan yang akan dipanaskan, dekat dengan atomizer
  • Cartomizer: kombinasi antara cartridge dan atomizer. Pada jenis ini, komponen yang dipanaskan bersentuhan langsung dengan elemen pemanas vape jenis pen

Pen vaporizer membutuhkan baterai sebagai energi untuk memanaskan elemen pemanas itu. Baterainya berkapasitas 1300 mAh dan punya tegangan sebesar 3,7 V serta bisa diisi ulang. Namun pengguna juga harus hati-hati karena baterainya bisa meledak.

2. Portable vaporizer dengan mod

Jenis rokok elektrik lainnya, ada vape jenis portabel alias handheld vaporizer yang bentuknya lebih besar dibanding vaporizer jenis pen. Meski lebih besar dari pen vaporizer, vape jenis portabel masih bisa kamu masukkan ke dalam saku celana.

Vape jenis portabel memiliki komponen elemen pemanas dan baterai, namun cairan vape tidak kontak langsung dengan elemen pemanas. Jadi, vape ini bisa menghasilkan rasa yang lebih baik dan asap yang lebih sedikit. Baterai vape jenis portabel mampu bertahan 2-3 jam atau bahkan lebih.

Banyaknya uap yang bisa dihasilkan tergantung dari daya baterai, banyak elemen pemanas, komposisi dalam cairan vape. Tapi vape yang menghasilkan panas tinggi meningkatkan risiko untuk meledak.

3. Desktop vaporizer

Berbeda dari jenis rokok elektrik di atas, vaporizer jenis desktop punya bentuk yang besar sehingga hanya bisa digunakan di rumah atau di satu tempat. Desktop vaporizer juga membutuhkan permukaan yang datar untuk penempatannya dan memerlukan pasokan energi yang konstan supaya bisa berfungsi dengan baik.

Karena menggunakan pasokan energi yang stabil, desktop vaporizer bisa menghasilkan panas yang lebih maksimal, rasa yang lebih tajam, dan uap yang lebih banyak. Hal ini tentunya membuat pengguna vape ini merasa lebih puas. Tapi harus tetap hati-hati karena semakin banyak uap yang dihasilkan, semakin tinggi juga risiko kesehatan yang bisa dialami.

4. Pod

Pod adalah rokok listrik atau mods yang menggunakan prefilled atau empty cartridge. Bagian ini berfungsi untuk menyimpan e-juice. Salah satu merek Pod yang banyak dijumpai di Indonesia adalah JUUL.

Kandungan Vape Rokok Elektrik
Sumber foto: Abramova Aleksandra via Shutterstock

Kandungan Vape

Walau tidak menggunakan tembakau, bahaya vape tetap tidak bisa dipandang sebelah mata. Penggunaan vape dalam jangka panjang bisa meningkatkan resiko kanker. Bahaya itu harus dipahami oleh remaja maupun orang tua yang rentan terhadap penyakit. Perbandingan kandungan vape vs rokok tembakau bisa dilihat sebagai berikut:

  • Vape: nikotin, formaldehyde, bahan kimia, perasa, volatile organic compounds (VOC), propilen glikol/gliserin, tobacco-specific nitrosamine (TSNA)
  • Rokok tembakau: benzene, nikotin, tar, karbon monoksida, amonia, arsenik, formaldehid, aseton, asetaldehida

Lebih bahaya vape atau rokok? Kamu harus mengetahui dulu kandungan dalam cairan isi rokok elektrik. Berikut bahan-bahan yang terkandung dalam cairan vape:

1. Nikotin

Layaknya rokok tembakau, vape juga mengandung nikotin sehingga bisa menyebabkan kecanduan. Pengguna bisa mengalami rasa cemas atau uring-uringan bila kebiasaan menghisap rokok elektrik dihentikan. Selain itu, nikotin juga tidak bagus bagi kesehatan paru-paru karena bisa menyebabkan kerusakan paru-paru permanen dan meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru.

2. Propilen Gilikon

Zat lain propilen gilikol sejatinya tidak berbahaya untuk dikonsumsi karena juga terkandung dalam berbagai jenis makanan seperti salad, popcorn, es krim, dan lain-lain. Tapi uap dari zat itu dapat membuat mata iritasi dan berbahaya bila dikonsumsi oleh pengidap asma. Pasalnya bisa membuat penyakit asma semakin sering kambuh.

3. Gliserin

Gliserin berbentuk cairan kental yang tidak berwarna, tidak berbau, dan rasanya manis. Walau aman untuk dikonsumsi, belum ada penelitian lebih lanjut apakah zat ini memiliki dampak lebih lanjut bila dihirup secara berlebihan.

4. Zat-zat kimia lain yang berbahaya

Berbagai zat-zat kimia yang terkandung dalam cairan rokok elektrik sebut saja timbal, formalin, asetaldehida, akrolein, timah, dan merkuri. Semua zat itu bisa membentuk aerosol yang berbahaya bagi kesehatan jika dipanaskan.

5. Perisa

Salah satu hal yang membuat orang ketagihan menghisap rokok elektrik adalah varian rasa dan harum uapnya yang banyak. Namun dibalik itu semua, terkandung satu zat yang membahayakan yakni diasetil. Zat ini bisa menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) bila dihirup secara berlebihan.

Bahaya Vape dan Rokok Elektrik Bagi Kesehatan
Sumber foto: Abramova Aleksandra via Shutterstock

Bahaya Rokok Elektrik Bagi Kesehatan

Berbagai kandungan kimia yang ada pada vape bisa menimbulkan berbagai masalah yang tidak bisa diabaikan. Berikut ini bahaya rokok elektrik bagi kesehatan yang patut kamu ketahui:

1. Membuat kecanduan

Rokok elektrik mengandung nikotin yang bisa membuat penggunanya kecanduan layaknya rokok tradisional yang mengandung tembakau. Penggunanya bisa ketagihan dan memiliki keinginan berlebih untuk merokok. Hal ini kerap terjadi pada orang yang belum pernah merokok, lalu mencoba vape untuk menghindari bahaya merokok tembakau dan lantas kecanduan. Bila keinginan merokok tertunda, penggunanya bisa mengalami berbagai gejala seperti gelisah atau merasa tidak nyaman.

Hal yang mengkhawatirkan bila gejala itu sudah dialami sejak remaja. Banyak anak muda yang tidak mengetahui berbagai kandungan vape dan menganggapnya lebih aman dibanding rokok tembakau. Selanjutnya mereka menjadikan vape sebagai candu baru. Rokok elektrik memang memiliki berbagai varian rasa dan aroma sehingga mudah mendapatkan perhatian dari anak muda.

2. Meningkatkan tekanan darah

Nikotin merupakan zat beracun yang bisa meningkatkan tekanan darah, dan memicu keluarnya hormon adrenalin, selain membuat kecanduan. Kedua hal itu bisa menyebabkan jantung berdetak lebih cepat sehingga risiko serangan jantung semakin meningkat. Sudah tahu kan bahaya rokok elektrik bagi kesehatan?

3. Menimbulkan gangguan pada otak

Anak muda yang menggunakan rokok elektrik memiliki dampak sampai ke otak. Pada usia remaja, bagian otak yang berfungsi untuk mengontrol impuls dan mengatur pembuatan keputusan belum terbentuk sempurna. Akibatnya, mereka lebih gegabah dalam mengambil risiko yang bisa membahayakan kesehatan seperti mengonsumsi nikotin dan obat-obatan terlarang.

Remaja yang mengonsumsi nikotin lebih beresiko lebih tinggi mengalami gangguan suasana hati, kecanduan, dan gangguan belajar. Tidak ada rokok yang tidak berbahaya termasuk vape.

4. Menimbulkan penyakit paru-paru

Bahaya rokok elektrik bagi kesehatan selanjutnya adalah menimbulkan penyakit paru-paru dikarenakan sisa-sisa zat berbahaya yang berterbangan di udara. Hal ini sama halnya dengan bahaya rokok tembakau.

Salah satu zat yang muncul sebagai sisa dari rokok elektrik adalah diacetyl yang sudah terbukti menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Terdapat pula zat berbahaya lain seperti benzena, zat beracun yang terdapat pada asap kendaraan dan logam berat. Jadi tidak ada rokok elektrik yang aman karena vape atau rokok sama-sama bahaya dan lebih baik untuk tidak mengonsumsinya.

5. Meningkatkan risiko penyalahgunaan alkohol

Apa penggunaan rokok elektronik berkaitan dengan alkohol? Jawabannya bisa ya, bisa tidak. Orang yang mulai merokok termasuk jenis elektronik cenderung lebih toleran terhadap alkohol. Walau klaim ini perlu dibuktikan kebenarannya. Penggunaan rokok elektrik berjenis apapun termasuk pod yang dibarengi dengan alkohol bisa memicu reaksi negatif bagi tubuh.

6. Meningkatkan keinginan merokok

Banyak orang yang berpindah ke rokok elektrik dengan dalih untuk berhenti merokok. Walau ada yang berhasil, tidak sedikit pula yang malah kembali ke rokok tembakau karena meningkatnya keinginan.

Selain itu, orang yang belum pernah sama sekali merokok tembakau bisa tertarik mencobanya, setelah jenuh dengan rokok elektronik.

Pengguna rokok elektrik yang sebelumnya belum terbiasa menghisap rokok tradisional, justru akan memiliki keinginan lebih tinggi untuk mencobanya. Merokok memang bisa menjadi gerbang untuk mencoba berbagai hal adiktif lainnya.

7. Berbahaya bagi ibu hamil dan orang sekitar

Bahaya rokok elektrik bagi kesehatan selanjutnya juga bisa terjadi pada janin dalam kandungan. Bila kamu atau orang di sekitarmu sedang hamil, sebaiknya hindari menggunakan vape atau berdekatan dengan orang yang sedang menghisap vape.

8. Menimbulkan sakit mata

Asap rokok elektrik yang pekat dan menggumpal di dalam ruangan bisa menyebabkan timbulnya zat volatile organic compound (VOC). Zat itu bisa mengakibatkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, pada kadar tertentu. Tak hanya itu, VOC juga bisa menyebabkan timbulnya sakit kepala, mual, hingga kerusakan ginjal, hati, dan sistem saraf.

9. Berisiko menimbulkan kanker

Pertanyaan “apakah rokok elektrik berbahaya” semakin tidak terbantahkan dengan adanya risiko kanker. Vape atau rokok elektrik mengandung nikotin cair, serta zat pelarut seperti propilen glikol, gliserin, dan dieter glikol, sehingga menyimpan potensi bahaya untuk tubuh.

Bila zat yang disebut di atas dipanaskan, akan menghasilkan zat bernama nitrosamine. Zat itu bisa memicu pertumbuhan sel kanker.

10. Penyakit jantung

Tidak hanya berdampak buruk bagi paru-paru, nikotin yang ada pada vape bisa mengganggu jantung. Ketika nikotin diserap melalui aliran darah, kelenjar adrenal bisa terangsang untuk melepaskan hormon epinefrin (adrenal). Pelepasan hormon epinefrin ini yang menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat. Sudah tahu kan bahaya rokok elektrik bagi kesehatan?

11. Menurunkan imunitas tubuh

Mungkin tidak banyak yang tahu bila bahaya vape bisa menurunkan imunitas tubuh. Perokok aktif (perokok tembakau maupun elektronik) sama-sama menunjukkan tanda-tanda berkurangnya aktivitas 594 gen yang bisa mendukung imunitas tubuh sampai melawan infeksi.

Hal itu diakibatkan senyawa dalam cairan vape untuk penguapan ternyata memiliki efek imunosupresan pada tubuh.

12. Vape mengandung formaldehid

Apakah rokok elektrik berbahaya? Mungkin tak banyak yang tahu bahwa vape mengandung formaldehid, dalam cairan. Zat itu yang membuat bahaya vape bagi kesehatan amat mengerikan. Penggunaan zat formaldehid untuk bahan alat perekat, pelapis produk kertas, pembuatan lem, bahan bangunan, sampai bahan pengawet kamar jenazah.

13. Mengancam perokok pasif

Saat asap vape yang tebal mengepul, itu tidak hanya membahayakan penghisapnya, melainkan juga orang yang tidak ikut merokok alias perokok pasif. Paparan nikotin mampu mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungan sampai gangguan perkembangan otak anak, selain tentunya kecanduan.

14. Bisa menimbulkan keracunan pada anak

Bahaya vape ini mungkin tidak banyak disadari oleh orangtua yang cenderung cuek untuk mengepulkan asap vape di depan anak-anaknya. Kandungan nikotin pada vape ternyata sangat tinggi. Bila anak-anak terpapar nikotin dari vape, itu bisa membuat detak jantung meningkat, otot berkedut, muntah, sampai berkeringat. Selain itu, kondisi tubuh anak-anak amat sensitif dan rentan terhadap rangsangan dari luar seperti paparan asap vape.

15. Bisa meledak

Peristiwa vape meledak kerap tersiar melalui berita. Risiko meledaknya vape mungkin jadi salah satu alasan mengapa rokok elektrik lebih berbahaya dibanding rokok tembakau.

Rokok elektrik bisa meledak karena dayanya dihasilkan dari sebuah baterai lithium ion. Bila baterai ini mengalami pemanasan berlebih, ledakan yang berbahaya bisa terjadi. Vape bisa meledak saat digenggam atau sedang dihisap dan korbannya juga tidak sedikit.

Ledakan itu bisa menyebabkan terlukanya rongga mulut, gusi, gigi, tangan, lidah, bibir, bahkan membunuh penggunanya. Jadi, lebih bahaya vape atau rokok? Bila terjadi ledakan pada penggunanya, rokok elektrik bisa dianggap lebih berbahaya dibanding rokok tembakau yang lebih aman.

Vape dan Rokok Elektrik Dilarang di 9 Negara
Sumber foto: Sofia Voronkova via Shutterstock

Vape Dilarang di 9 Negara

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa penggunaan rokok elektrik berjenis apapun dilarang di 9 negara. Penasaran negara apa yang melarang vape? Berikut daftarnya:

  • Australia
  • Hong Kong
  • Yordania
  • Kanada
  • Singapura
  • Belanda
  • Argentina
  • Venezuela
  • India

Sudah tahu kan negara mana saja yang melarang vape karena bahaya serta risikonya tidak bisa dipandang sebelah mata.

Pentingnya asuransi kesehatan

Setelah mengetahui bahaya rokok elektrik bagi kesehatan, sebaiknya kamu mengurangi penggunaannya mulai dari sekarang. Lebih baik lagi jika kamu mampu berhenti total, mengingat berbagai risiko yang mengintainya.

Selain itu, kamu juga bisa memiliki proteksi dari asuransi kesehatan sedini mungkin. Tujuannya untuk meminimalisir risiko terserang penyakit kronis sampai risiko finansial. Dengan memiliki asuransi kesehatan, kehidupanmu pada masa sekarang maupun masa depan akan lebih terjamin dan aman. Kamu bisa mempertimbangkan produk asuransi kesehatan dari Qoala yang menawarkan jaminan terbaik dibanding asuransi lainnya.

Itulah deretan bahaya rokok elektrik bagi kesehatan yang patut kamu ketahui. Rokok elektrik atau vape tidak memiliki manfaat atau dampak positif bagi penggunanya. Termasuk rokok elektrik pod dan cairan isi rasa Marlboro yang sedang ngetren beberapa waktu belakangan. Semoga info di atas berguna buat kamu. Yuk, sayangi diri dengan selalu menjaga kebugaran dan memiliki perlindungan dari Qoala!