Banyak yang beranggapan bahwa asuransi kesehatan penting. Alasannya, agar risiko finansial akibat kejadian sakit bisa terkelola baik. Pastinya, kebutuhan terhadap asuransi kesehatan sudah tak bisa terelakkan sama pentingnya dengan kebutuhan pokok lain. Akan tetapi, tak sedikit orang masih bingung saat ingin memilih asuransi kesehatan yang tepat untuk mendukung kebutuhan mereka. Apakah kamu mengalami hal yang sama? Saat ini sudah banyak jenis produk asuransi kesehatan yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan penyedia asuransi. Ada yang asuransi kesehatan murni, ada pula yang dilengkapi dengan fitur investasi. Keduanya sama-sama memberikan manfaat yang baik untuk masa depan, tergantung kebutuhan masing-masing. Ada jenis asuransi kesehatan santunan harian, ada juga yang memiliki skema hospital benefit. Memilih asuransi kesehatan yang tepat sesuai kebutuhan akan membuat manfaat asuransi menjadi lebih optimal. Lantas, apa saja jurus mudah memilih asuransi kesehatan yang tepat sesuai kebutuhan? Berikut ini ada 15 tips memilih asuransi kesehatan yang telah dirangkum oleh Qoala.

1. Sesuaikan dengan Kondisi Kesehatan

Sesuaikan dengan Kondisi Kesehatan
Sumber Foto: Valeri Potapova Via Shutterstock

Tips memilih asuransi kesehatan yang pertama adalah menyesuaikan dengan kondisi kesehatan. Sebenarnya risiko kesehatan bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja. Namun, untuk memilih manfaat asuransi yang tepat, kamu bisa menyesuaikannya dengan kondisi kesehatan saat ini. Contohnya, jika di keluarga ada riwayat penyakit jantung atau kanker, sebaiknya cari asuransi penyakit kritis yang menanggung berbagai risiko penyakit kritis.

Begitu juga sebaliknya, jika kamu memiliki gaya hidup yang sehat dan terbilang jarang sakit, bisa buat estimasi kira-kira peluang terburuknya adalah mengalami risiko rawat inap dua kali dalam setahun. Jangan lupa hitung juga risiko pembedahan. Setelah itu kalkulasikan dengan biaya rawat inap saat ini. Dengan begitu kamu bisa tahu kira-kira nilai limit tahunan asuransi yang dibutuhkan dalam setahun.

Selain itu, pertimbangkanlah apabila kamu dan keluarga sering melakukan perjalanan ke berbagai tempat hingga ke luar negeri. Dengan begitu, kamu bisa mencari asuransi yang memiliki jaringan dengan rumah sakit rekanan yang lebih luas di berbagai negara.

2. Usahakan Membeli Asuransi saat Masih Sehat

Tips memilih asuransi kesehatan yang kedua adalah mengusahakan untuk membeli asuransi ketika masih sehat. Penyesalan memang selalu datang terlambat. Kebanyakan orang baru membeli asuransi saat penyakit datang menghalau, baru tersadar betapa mahalnya biaya pengobatan di rumah sakit. Kamu pasti tak jarang mendengar kisah mereka yang baru sadar betapa pentingnya asuransi setelah dirinya atau sanak saudara dirawat di rumah sakit dan menghabiskan biaya berobat yang mahal.

Jika kondisi sudah sakit lalu baru membeli asuransi kesehatan, maka banyak juga pihak perusahaan asuransi yang tidak akan mengabulkan permohonan tersebut. Sebab di asuransi kesehatanmu perlu memahami adanya ketentuan ‘pre-existing condition‘.

Artinya, jika kamu sudah berada dalam kondisi sakit atau sudah memiliki penyakit tertentu, kemungkinan besar pihak asuransi tidak akan memberikan tanggungan untuk penyakit-penyakit ini. Oleh karena itu, beli dan milikilah asuransi kesehatan ketika kamu sedan dalam kondisi sehat.

3. Beli Asuransi Kesehatan Sedini Mungkin

Tips memilih asuransi kesehatan adalah membeli asuransi kesehatan sedini mungkin. Kamu perlu memahami juga bahwa besar premi asuransi itu sangat bergantung pada cakupan perlindungan yang ditawarkan, usia nasabah atau tertanggung, riwayat medis tertanggung hingga jangka waktu perlindungan.

Di dalam asuransi kesehatan, ada ketentuan yang berlaku seperti semakin tua usia seseorang maka premi yang dibayarkan akan lebih mahal. Hal ini dikarenakan adanya berbagai risiko penyakit yang diderita ketika usia kian menua. Jadi, jangan nunggu tua baru punya asuransi kesehatan sebab semakin muda usiamu, maka semakin murah premi yang harus dibayar.

4. Sesuaikan dengan Budget Keuangan

Tips memilih asuransi kesehatan keempat adalah dengan menyesuaikan dengan budget keuangan. Jumlah premi biasanya akan bergantung pada seberapa banyak hal yang akan menjadi tanggungan pihak asuransi, serta profil risiko tertanggung. Misalnya asuransi kesehatan yang memberikan jaminan rawat inap saja mungkin preminya lebih murah dibandingkan asuransi kesehatan yang dengan manfaat rawat inap sekaligus rawat jalan.

Lalu bagi kamu yang berusia 40 tahun dan merokok, kemungkinan besar akan dikenakan premi asuransi lebih mahal dibandingkan mereka yang berusia 30 tahun dan tidak merokok. Jadi, pastikan besaran premi yang dipilih nanti mencakup seluruh biaya kesehatan yang dibutuhkan dan tentunya sesuai budget.

Selain itu, siapkan alokasi anggaran untuk membayar premi asuransi kesehatan. Berapa idealnya yang perlu kamu anggarkan? 5%-10% dari pendapatan rutin bisa kamu alokasikan khusus untuk menutup biaya premi asuransi, termasuk asuransi kesehatan. Jadi, bila pendapatan kamu saat ini sekitar Rp10 juta, kamu bisa mengalokasikan Rp1 juta untuk pembayaran biaya premi asuransi. Dengan begitu, kebutuhan asuransi tetap bisa tertutup tanpa mengganggu alokasi pos kebutuhan lain yang tak kalah penting.

5. Bandingkan Harga Premi Asuransi

Tips memilih asuransi kesehatan kelima adalah membandingkan harga premi asuransi. Ada banyak pilihan produk asuransi di pasar. Jangan langsung membeli asuransi kesehatan tanpa membandingkannya dengan produk sejenis dari perusahaan asuransi lain. Bandingkan paling tidak tiga produk terlebih dulu agar bisa memilih yang terbaik, yaitu dari sisi jangkauan perlindungan, besar premi yang dibebankan dan rekam jejak penyedia asuransi.

Rekam jejak penyedia asuransi penting untuk melihat apakah urusan klaim kelak bisa mudah atau banyak bermasalah. Jangan lupa memilih penyedia asuransi yang memiliki reputasi bagus dan pengalaman panjang. Dengan begitu, manfaat asuransi kesehatan dapat optimal kamu dapatkan.

Jika memiliki kondisi medis yang tidak membutuhkan perawatan utama berkelanjutan, kamu bisa lebih menghemat uang dengan memilih paket yang membebankan pembayaran premi rendah setiap bulan. Dengan begitu, hanya sedikit uang dari gaji yang kamu ambil untuk membayar asuransi.

Selain cara mengelola asuransinya, memilih asuransi kesehatan juga perlu mempertimbangkan biaya copays yang mungkin dikeluarkan saat mengunjungi dokter, klinik, atau perawatan darurat. Kamu bisa coba membandingkan deductible, coinsurance, dan out-of-pocket untuk setiap paketnya. Dengan begitu, kamu bisa melihat paket mana yang lebih hemat dan lebih cocok dengan kondisi kesehatan kamu.

6. Pahami Sistem Asuransi Kesehatan yang Ada di Dalam Polis

Tips memilih asuransi kesehatan keenam adalah dengan memahami sistem asuransi kesehatan yang ada di dalam polis. Ideally, perusahaan asuransi menerapkan sistem cashless (menggunakan kartu peserta) atau reimbursement di dalam layanan mereka. Kedua hal ini akan sangat berbeda dan patut menjadi bahan pertimbanganmu. Di dalam sistem cashless kamu akan menemukan kemudahan pada saat membutuhkan layanan kesehatan di rumah sakit.

Kita hanya perlu membawa dan menunjukkan kartu keanggotaan pada saat melakukan pendaftaran di rumah sakit. Kamu juga tidak perlu melakukan sejumlah deposit jika akan mendapatkan perawatan rawat inap, dengan begitu pengobatan bisa berjalan dengan lebih cepat dan mudah.

Sedangkan di dalam sistem reimbursement, kamu wajib melakukan deposit pada saat melakukan pendaftaran rawat inap, dan bahkan wajib melunasi terlebih dahulu seluruh biaya pengobatan yang tertera di dalam tagihan. Setelah selesai mendapatkan perawatan, kamu bisa melakukan klaim kepada pihak asuransi dengan cara menyertakan kuitansi pembayaran tersebut.

7. Cek Kredibilitas Perusahaan Asuransi

Tips memilih asuransi kesehatan adalah dengan mengecek kredibilitas perusahaan asuransi. Dalam memilih asuransi kesehatan, penting sekali untuk mengetahui kredibilitas perusahaan asuransi terkait. Pasalnya, perusahaan inilah yang akan menanggung biaya berobatmu nantinya, dan sebagai nasabah, kamu harus menyetor uang premi (iuran) sebagai ke perusahaan asuransi yang bersangkutan.

Segera cari tahu juga apakah perusahaan memiliki izin usaha resmi yang diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kemudian, pelajari juga laporan tahunan perusahaan apakah terbilang sehat dan mampu membayarkan klaim nasabah dengan baik atau tidak.

Kesehatan perusahaan asuransi ditunjukkan dari Risk Based Capital atau yang biasa dikenal dengan singkatan RBC adalah metode pengukuran batas tingkat solvabilitas untuk melihat tingkat kesehatan keuangan perusahaan asuransi. Ketentuan Risk Based Capital atau RBC minimum menurut OJK , berdasarkan POJK No. 71/POJK.05/2016, yakni sebesar 120 persen.

8. Pastikan Cek Ketentuan Rawat Inap di Polis

Tips memilih asuransi kesehatan kedelapan adalah mengecek ketentuan rawat inap di polis. Pahami kebutuhan itu penting. Sebelum membeli asuransi, pastikan kamu sudah tahu apa yang menjadi kebutuhanmu dalam memiliki asuransi. Misalnya, apakah kamu perlu memiliki asuransi kesehatan dengan perluasan premi untuk penyakit kritis atau tidak? dan lain sebagainya.

Hal lainnya, pahami bahwa setiap produk asuransi kesehatan memiliki aturan dan syarat rawat inap yang berbeda-beda. Ada pemahaman umum yang salah tentang rawat inap misalnya, ketika kamu harus rawat inap di rumah sakit, kamu bisa mengajukan klaim ke asuransi, kapanpun juga.

Selain itu, perhatikan dengan saksama juga untuk setiap manfaat dari asuransi kesehatan yang akan dibeli. Misalnya, aturan berapa lamakah rawat inap yang bisa diklaim asuransi. Apakah setelah 1 hari menjalani rawat inap di rumah sakit, kamu sudah bisa mengajukan klaim asuransi? atau kamu bisa langsung mengajukan klaim hanya dengan bukti beberapa jam dirawat di UGD?

9. Pilih Asuransi Kesehatan Murni

Tips memilih asuransi kesehatan yang kesembilan adalah memilih asuransi kesehatan yang murni. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan asuransi unit link jika kamu benar-benar paham soal manfaat dan resikonya. Namun, jika kamu sudah memiliki investasi sebaiknya pilih asuransi kesehatan murni saja. Dengan begitu, manfaat asuransi dan investasi bisa kamu dapatkan secara maksimal.

Sebab ketika mendaftarkan diri di asuransi kesehatan unit link, premi yang kamu bayarkan biasanya akan dipecah 60 persen untuk investasi dan 40 persen untuk manfaat asuransi. Sehingga manfaat asuransi dan investasi gak bisa kamu dapatkan 100 persen. Namun jika kamu tetap ingin memiliki asuransi kesehatan unit link, sebaiknya cari yang memberikan manfaat pengembalian premi atau no claim bonus.

10. Cari Tahu Tentang Kebijakan Double Claim

Tips memilih asuransi kesehatan kesepuluh adalah mencari tahu tentang kebijakan double claim. Jangan salah paham dengan maksud dari double claims asuransi ini. Maksud dari dobel klaim ini adalah perlindungan atau reimbursement (pengembalian) biaya yang ditanggung oleh kartu asuransi tambahan atas klaim yang tidak ditutup (cover) oleh kartu asuransi utama (yang sudah disediakan oleh perusahaan tempat bekerja).

Artinya, kartu asuransi tambahan (di luar kartu asuransi di tempat kerja) ini hanya sebagai backups atau penyokong dari biaya yang telah kamu keluarkan. Bila kartu asuransi di tempat kerja kamu tidak mengganti semua klaim kamu, maka kartu asuransi tambahan kamu bisa mengganti sisanya. Itulah yang dimaksud dari istilah double claims asuransi.

Contoh:

Ayu telah melakukan rawat inap di rumah sakit ‘A’ dengan biaya rawat inap per harinya sebesar Rp500.000. Ayu telah dirawat selama 7 hari, maka totalnya menjadi Rp3.500.000 biaya yang telah dia keluarkan. Lalu Ayu mengajukan klaim atas biaya rawat inap tersebut kepada asuransi di tempat kerjanya. Namun ternyata asuransi tersebut hanya memberikan pengembalian/penggantian biaya sebesar Rp300.000 saja untuk rawat inap per harinya.

Maka, sisa biaya rawat inap per harinya sebesar Rp200.000 harus ditanggung Ayu sendiri. Tapi karena Ayu telah memiliki asuransi kesehatan lain, maka dia mengajukan klaim dari sisa biaya yang tidak dicover kartu asuransi yang disediakan perusahaan tempat dia bekerja. Jadi, itulah yang disebut double claims asuransi.

Oleh karena itu buang jauh-jauh pemikiran bahwa kamu bisa untung dengan kartu asuransi yang katanya bisa dobel klaim karena beranggapan kamu bisa mendapatkan penggantian dua kali lipat dari biaya yang telah dikeluarkan. Bukan, bukan demikian maksudnya!

Karena pada dasarnya, istilah dobel klaim ini benar-benar hanya untuk menutup biaya yang telah dikeluarkan, agar kamu tidak merugi. Jadi, pengertian dobel klaim ini benar-benar berbeda, bukan?

11. Pertimbangkan Manfaat Keluarga

Tips memilih asuransi kesehatan kesebelas adalah mempertimbangkan manfaat yang bisa didapatkan oleh keluarga. Saat hendak membeli asuransi kesehatan, pastikan untuk meneliti secara mendalam apa saja manfaat (coverage) yang diberikan dan apakah itu sudah memenuhi kebutuhan kamu dan keluarga. Beberapa manfaat yang lazim ditawarkan dalam produk asuransi antara lain manfaat rawat inap, manfaat rawat jalan, manfaat perawatan gigi, manfaat pembedahan, dan lain sebagainya.

Pastikan juga mempelajari perkecualian yang tertera dalam polis. Misalnya sehubungan dengan pasal pre-existing condition. Yaitu, aturan dalam asuransi kesehatan yang menyatakan manfaat asuransi tidak berlaku untuk penyakit yang sudah ada sebelumnya. Pre-existing condition biasanya memiliki jangka waktu, misalnya 1 tahun atau 2 tahun, bahkan pre-existing conditions bisa tidak ditanggung selamanya.. Jadi, bila kamu jatuh sakit dan harus rawat inap karena pre-existing conditions maka asuransi kesehatan akan menolak klaim kamu.

Pre existing conditions berbeda dengan masa tunggu. Asuransi kesehatan umumnya ada masa tunggu 30 hari. Kalau pre existing conditions biasanya dikecualikan 1 atau 2 tahun pertama sejak polis aktif. Tapi ada juga polis asuransi yang pre existing condition dikecualikan selamanya.

12. Hati-hati dengan Premi Asuransi yang Terlalu Murah

Tips memilih asuransi kesehatan keduabelas adalah berhati-hati dengan premi asuransi yang terlalu murah. Premi asuransi kesehatan murah belum tentu selalu bagus. Dalam memilih asuransi kesehatan sebaiknya ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, sebaiknya tidak hanya berfokus pada premi murah saja. Mungkin saja kamu menemukan premi asuransi kesehatan Rp50 ribu per tahun namun manfaat yang diberikan sangat kecil, sehingga tidak dapat menjadi solusi finansial ketika mengalami risiko kesehatan.

13. Pilih Asuransi Kesehatan dengan Rumah Sakit Rekanan Luas

Tips memilih asuransi kesehatan yang ketigabelas adalah memilih asuransi kesehatan dengan rumah sakit rekanan yang luas. Biasanya perusahaan asuransi telah memiliki kerja sama dengan sejumlah rumah sakit yang mereka pilih. Semakin banyak jumlah rumah sakit rekanan mereka, maka akan semakin mudah untuk mengakses layanan kesehatan ketika dibutuhkan. Dengan begitu, kamu tidak akan kesulitan dalam mendapatkan layanan kesehatan dalam keadaaan darurat.

Pastikan kamu memilih asuransi yang memiliki jaringan yang luas dan sudah menjalin kerja sama dengan banyak rumah sakit. Hal ini penting, terutama bagi yang memilih sistem cashless karena layanan asuransi ini pada umumnya hanya berlaku di rumah sakit yang memiliki kerja sama dengan perusahaan asuransi yang kamu gunakan.

14. Pertimbangkan Sistem Asuransi Kesehatan Cashless

Tips memilih asuransi kesehatan yang keempat belas adalah mempertimbangkan sistem asuransi kesehatan yang cashless. Prioritaskan metode klaim cashless yang pembayarannya hanya menggunakan kartu ATM saja. Dengan asuransi kesehatan cashless, kamu atau pasien cukup menggesekkan kartunya saja untuk pembayaran dan semua bisa langsung terpenuhi. Tak perlu repot mengumpulkan persyaratan atau menunggu proses klaim yang mungkin ribet dan lama.

15. Pastikan Konsultasi dengan Pakarnya

Pastikan Konsultasi dengan Pakarnya
Sumber Foto: G-Stock Studio Via Shutterstock

Tips memilih asuransi kesehatan yang terakhir adalah konsultasi dengan pakarnya. Cara memilih asuransi yang tepat paling mudah yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan asuransi kesehatan terbaik adalah melakukan konsultasi dengan pakar asuransi. Saat ini sudah ada banyak perusahaan atau broker asuransi yang menawarkan layanan konsultasi secara gratis.

Setelah menentukan asuransi kesehatan yang sesuai, kamu hanya perlu mengikuti beberapa langkah berikut untuk membeli asuransinya. Ada dua cara yang bisa dilakukan ketika mendaftar, yaitu daftar secara online dan offline.

  1. Kalau memilih untuk mendaftar offline, biasanya kamu harus melakukan pendaftaran dengan menelepon pihak asuransi untuk membuat janji temu. Jika memilih secara online, kamu bisa langsung mengunjungi laman/website penyedia layanan asuransi pilihan.
  2. Menyiapkan berkas-berkas penting seperti KTP, NPWP, kartu keluarga, akta kelahiran si penanggung, dan beberapa berkas lainnya yang sesuai dengan perusahaan asuransi pilihan kamu.
  3. Ketika mendaftar via online, biasanya kamu hanya perlu mengisi formulir melalui laman/website perusahaan asuransi dan membayar premi per bulan yang dipilih melalui virtual account. Kemudian setelah pembayaran selesai dilakukan, kamu akan dihubungi oleh pihak asuransi via telepon sebagai langkah konfirmasi akhir.
  4. Untuk kamu yang daftar secara offline, kamu akan mengikuti proses wawancara singkat dengan penyedia layanan. Setelah pihak asuransi sudah selesai menjelaskan detail tentang hak dan kewajiban premi yang disepakati, kamu akan diminta menandatangani dokumen yang akan diajukan ke kantor pusat.

Asuransi kesehatan adalah produk yang memberi jaminan untuk menanggung biaya kesehatan di rumah sakit, termasuk biaya rawat jalan, rawat inap, operasi bedah, dan obat-obatan. Cakupan manfaat pertanggungan itu sesuai dengan paket polis yang dipilih. Asuransi kesehatan dapat membantu kamu memenuhi biaya kesehatan yang tidak terduga, jadi kamu tidak perlu pusing lagi untuk melunasi biaya kesehatan.

Produk asuransi memberi proteksi finansial untuk masa depan. Ditambah, kamu juga mendapat akses kesehatan terbaik dan bisa fokus untuk penyembuhan dan pemulihan. Untuk informasi Asuransi kesehatan lebih lengkap, kamu bisa mengeceknya di Qoala Apps atau Blog Qoala.