Salah satu jenis asuransi yang banyak diminati oleh masyarakat adalah asuransi kesehatan. Asuransi satu ini merupakan salah satu jenis asuransi yang dapat mengcover seluruh atau sebagian biaya perawatan jika terjadi risiko kesehatan atau penyakit. Pastinya, polis asuransi kesehatan berfungsi agar kamu bisa menikmati manfaat dari asuransi ini, para nasabah harus melakukan pembayaran premi secara teratur. Pada masa pandemi, dinyatakan bahwa pemilik asuransi kesehatan semakin meningkat. Hal ini berdasarkan hasil survey dari Danareksa Research Institute yang menunjukkan bahwa 91% responden memiliki asuransi kesehatan untuk seluruh anggota keluarganya. Lalu bagaimana sebenarnya isi dari polis asuransi kesehatan itu sendiri? Buat kamu yang ingin tahu, berikut penjelasan lengkap dari Qoala yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

Apa Itu Polis Asuransi Kesehatan?

Apa Itu Polis Asuransi Kesehatan
Sumber Foto: Shutter_M Via Shutterstock

Sebelumnya, pengertian dari asuransi kesehatan adalah asuransi yang memberikan jaminan kepada tertanggung untuk mengganti setiap biaya pengobatan. Biaya tersebut meliputi, biaya medis, operasi atau pembedahan, obat-obatan, hingga biaya perawatan gigi.

Perusahaan asuransi pada dasarnya akan menanggung biaya pengobatan atau perawatan tertanggung asalkan sesuai ketentuan polis. Polis asuransi kesehatan adalah kontrak perjanjian kerja sama secara tertulis antara perusahaan asuransi dengan nasabah pemegang polis.

Biasanya di dalam polis asuransi kesehatan memuat beberapa hal, seperti risiko penyakit yang ditanggung, besaran uang pertanggungan, manfaat asuransi kesehatan yang diberikan, hak dan kewajiban perusahaan asuransi, pengecualian proteksi, sampai surat klaim.

Untuk mendapat perlindungan dari perusahaan asuransi, pemegang polis wajib membayar sejumlah premi asuransi kesehatan yang telah disepakati. Semakin mahal biaya premi asuransi kesehatan, semakin lengkap dan luas jangkauan manfaat asuransi yang diterima.

Isi Polis Asuransi Kesehatan

Setiap polis asuransi kesehatan berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan asuransi yang bersangkutan. Namun pada umumnya, isi polis asuransi kesehatan ada tiga hal, yakni:

  1. Ringkasan polis

Ringkasan polis berisi ringkasan data mengenai pertanggungan yang disepakati, antara lain terdiri atas:

  • Nama tertanggung atau peserta, pemegang polis, yang ditunjuk menerima manfaat atau wakil ahli waris.
  • Macam dan manfaat pertanggungan dan tambahannya jika ada.
  • Rincian premi yang harus dibayar oleh pemegang polis.
  • Daftar nilai tunai yang dijamin (jika ada).
  1. Ketentuan umum atau ketentuan khusus polis

Dalam polis asuransi kesehatan harus memuat sekurang-kurangnya ketentuan mengenai:

  • Kapan berlakunya pertanggungan.
  • Uraian manfaat yang diperjanjikan.
  • Cara pembayaran Premi atau Kontribusi.
  • Tenggang waktu (grace period) pembayaran Premi atau Kontribusi.
  • Kurs yang digunakan untuk Polis Asuransi dengan mata uang asing apabila pembayaran Premi atau Kontribusi dan manfaat dikaitkan dengan mata uang rupiah.
  • Waktu yang diakui sebagai saat diterimanya pembayaran Premi atau Kontribusi.
  • Kebijakan Perusahaan yang ditetapkan apabila pembayaran Premi atau Kontribusi dilakukan melewati tenggang waktu yang disepakati.
  • Periode pada saat Perusahaan tidak dapat meninjau ulang keabsahan kontrak asuransi (incontestable period) pada Produk Asuransi jangka panjang.
  • Tabel nilai tunai, bagi Produk Asuransi yang dipasarkan oleh Perusahaan Asuransi Kesehatan yang mengandung nilai tunai.
  • Perhitungan dividen Polis Asuransi atau yang sejenis, bagi Produk Asuransi yang dipasarkan oleh Perusahaan Asuransi Kesehatan yang menjanjikan dividen Polis Asuransi atau yang sejenis.
  • Klausula penghentian pertanggungan, baik dari Perusahaan maupun dari pemegang polis, tertanggung, atau peserta, termasuk syarat dan penyebabnya.
  • Syarat dan tata cara pengajuan klaim, termasuk bukti pendukung yang relevan dan diperlukan dalam pengajuan klaim.
  • Tata cara penyelesaian dan pembayaran klaim.
  • Klausula penyelesaian perselisihan yang antara lain memuat mekanisme penyelesaian di dalam pengadilan maupun di luar pengadilan dan pemilihan tempat kedudukan penyelesaian perselisihan.
  • Perihal ketentuan khusus polis biasanya tergantung kepada kebijakan masing-masing perusahaan asuransi. Bisa berupa biaya kesehatan yang harus dibayar oleh pemegang polis, syarat pengecualian, dan lain-lain.
  1. Salinan surat permintaan asuransi kesehatan atau formulir pendaftaran

Saat kita mendaftarkan diri menjadi pemegang polis asuransi kesehatan, kita diwajibkan untuk mengisi formulir pendaftaran atau Surat Permintaan Asuransi Kesehatan. Salinan dokumen tersebut akan dimasukkan ke dalam polis sebagai bukti.

Contoh Isi Polis Asuransi Kesehatan

Contoh dari isi polis asuransi kesehatan kurang lebih sama dengan polis yang sudah disebutkan di atas. Adapun contoh polis asuransi kesehatan isinya meliputi:

  • Pasal I: menerangkan pengertian asuransi dan beberapa istilah penting yang ada di dalamnya.
  • Pasal II: menjelaskan manfaat asuransi.
  • Pasal III: berisi penjelasan seputar masa tunggu.
  • Pasal IV: menerangkan tentang masa perpanjangan polis.
  • Pasal V: menerangkan terkait prosedur pembayaran premi.
  • Pasal VI: berisi tentang masa tenggang waktu.
  • Pasal VII: berisi tentang masa bebas lihat (colling off).
  • Pasal VIII: menerangkan tentang waktu berakhirnya pertanggungan.
  • Pasal IX: berisi tentang kepesertaan nasabah.
  • Pasal X: menerangkan tentang ketentuan-ketentuan umum.

atau bisa juga isinya seperti berikut ini:

  • Bab I: menjelaskan definisi dan istilah yang digunakan dalam polis asuransi kesehatan.
  • Bab II: berisi keterangan seputar manfaat asuransi.
  • Bab III: memuat tentang pengecualian umum yakni menerangkan beberapa hal yang tidak ditanggung perusahaan asuransi.
  • Bab IV: menjelaskan hal-hal penting dalam asuransi seperti pengajuan asuransi, penerbitan, perpanjangan, perubahan polis, mekanisme pembayaran premi, syarat dan ketentuan, wilayah jaminan asuransi, menyelesaikan masalah, sampai mekanisme klaim asuransi.

Cara Mempelajari Isi Polis Asuransi Kesehatan

Membaca merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi sebagian orang. Bacaan ringan, seperti cerpen, novel, artikel dan sebagainya menjadi hiburan tersendiri untuk sekadar mengisi waktu luang atau mengusir penat. Namun, bagaimana dengan bacaan yang berat seperti polis asuransi?

Dapatkah kamu memahaminya langsung dengan sekali baca? Sebagian orang, memang mungkin pasti tidak mudah memahami polis asuransi dan cenderung menyerah. Pada suatu kondisi, kamu diharuskan memahami polis asuransi kesehatan dengan baik. Berikut ini 7 langkah mudah untuk mempelajari isi polis Asuransi Kesehatan:

  1. Bacalah Terlebih Dahulu

Kebiasaan buruk yang sering kali dilakukan orang ialah menerima begitu saja produk asuransi tanpa memahami polis asuransinya terlebih dahulu. Banyak orang yang merasa cukup hanya dengan mengetahui manfaat, prosedur klaim dan jumlah premi dari produk asuransi tersebut. Buku asuransi memang cenderung tebal, ditulis dengan huruf berukuran kecil dan menggunakan bahasa hukum yang rumit dipahami sehingga tak jarang membuat nasabah malas untuk membacanya.

Akan tetapi, hal tersebut tidak seharusnya menjadi alasan untuk tidak membaca polis asuransi yang memuat penjelasan lebih lanjut terkait produk asuransi yang dibeli. Ini untuk menghindari jika suatu hari kamu merasa ditipu dan dipersulit oleh produk asuransi pilihan.

Isi buku polis asuransi biasanya meliputi informasi dan kesepakatan yang dibuat oleh perusahaan asuransi dan pemegang polis yang biasanya berupa perjanjian satu pihak. Hal ini sebab setiap butir dari kesepakatan tersebut telah dibuat oleh perusahaan asuransi secara sepihak.

  1. Wajib Mengamati Ikhtisar pada Polis Asuransi Kesehatan

Hal paling penting yang tidak boleh diabaikan ketika polis asuransi telah diterima adalah ikhtisar atau lembar pernyataan sejumlah 3 – 5 lembar bahkan lebih, yang isinya berupa data tertanggung, data pemegang polis, uang pertanggungan, lingkup jaminan, periode asuransi, biaya tambahan, premi, dan lain sebagainya.

Ikhtisar polis berisi data-data yang berasal dari surat permohonan asuransi yang telah diisi oleh nasabah. Kamu harus memeriksa polis asuransi tersebut dengan teliti karena mungkin saja terdapat data dalam ikhtisar polis yang tidak sesuai dengan data yang diberikan dan penawaran yang diterima.

  1. Pahami juga Glosarium Polis Asuransi Kesehatan

Sebagian besar polis mencakup halaman glosarium yang mengandung definisi istilah-istilah asuransi yang terdapat dalam polis. Keberadaan glosarium untuk memudahkan nasabah dalam memahami fungsi dan istilah asuransi yang mungkin sulit dipahami. Apabila ada hal yang belum jelas, perusahaan penyedia asuransi pada umumnya menyediakan layanan pelanggan yang dapat membantu para nasabah.

Berikut ini beberapa istilah dalam polis asuransi kesehatan yang perlu kamu pahami agar perlindungan asuransimu optimal:

  • Anuitas: pembayaran dari perusahaan asuransi secara berkala selama waktu yang ditentukan.
  • Bancassurance: produk asuransi yang ditawarkan dan dijual melalui bank. Ditawarkan kepada mereka yang menjadi nasabah bank tersebut.
  • Batas potong: biaya yang harus dikeluarkan oleh pemegang polis untuk menutupi kekurangan biaya yang dibayarkan pihak asuransi kepada rumah sakit.
  • Biaya akuisisi: biaya tambahan dari nasabah kepada pihak asuransi yang dikeluarkan saat penerbitan polis
  • Cash value (nilai tunai): total uang yang dikeluarkan perusahaan asuransi untuk pemegang polis.
  • Contestable period: waktu yang diberikan kepada penanggung untuk membatalkan polis.
  • Cuti premi: fitur asuransi yang dapat digunakan oleh nasabah jika ingin berhenti membayar premi untuk sementara waktu.
  • Grace period (masa tenggang): masa tenggang yang diberikan kepada pemegang polis setelah jatuh tempo tanggal pembayaran premi.
  • Klaim: tuntutan yang diberikan pemegang polis asuransi untuk mendapatkan hak sesuai dengan daftar manfaat yang ditawarkan perusahaan asuransi.
  • Klausul: pasal-pasal yang terdapat dalam perjanjian polis yang harus dipatuhi pemegang polis dan perusahaan asuransi
  • Lapse: premi yang tidak dibayarkan hingga melampaui masa tenggang yang bisa membuat polis batal atau masa efektif polis berhenti.
  • Polis: dokumen perjanjian asuransi antara penanggung (pihak asuransi) dan tertanggung (nasabah) yang meliputi ketentuan umum dan atau ketentuan tambahan soal produk asuransi tersebut.
  • Pemegang polis: orang yang membuat perjanjian kontrak dengan perusahaan asuransi, sekaligus orang yang memiliki polis asuransi, menjadi pembayar premi, dan yang berhak mencairkan asuransi saat perjanjian asuransi berakhir.
  • Pengecualian: kerugian-kerugian yang tidak ditanggung oleh perusahaan asuransi. Dalam asuransi kesehatan, pengecualian biasanya mengacu kepada jenis-jenis penyakit yang tidak ditanggung oleh perusahaan asuransi.
  • Premi: nominal pembayaran yang disetujui oleh pemegang polis dan perusahaan asuransi untuk mendapatkan manfaat asuransi.
  • Risiko: berbagai kemungkinan buruk yang dapat menimpa seseorang.
  • Secondary benefits: manfaat tambahan yang bisa didapatkan di luar manfaat pokok.
  • Uang pertanggungan: jumlah uang yang harus dibayarkan perusahaan asuransi jika terjadi klaim dari pemegang polis atas risiko yang dijamin dalam program asuransi.
  • Waiting period (masa tunggu): masa tunggu hingga berlakunya polis atau saat di mana tertanggung dapat mengajukan klaim.
  1. Perhatikan Konteks Pengecualian dalam Polis Asuransi Kesehatan

Setiap polis memiliki daftar mengenai berbagai hal di luar rencana perlindunganmu. Hal itu disebut sebagai pengecualian. Contohnya saja peristiwa kecelakaan karena sesuatu yang bukan termasuk tanggungan seperti olahraga ekstrem, bunuh diri atau bila kamu menyakiti diri sendiri atau melanggar ketentuan hukum. Namun, di pasaran kini mulai beredar beberapa perusahaan asuransi yang berlomba-lomba dalam mengecilkan konteks pengecualian.

  1. Manfaatkan Masa Tenggang Polis Asuransi

Jika ditemukan ketidaksesuaian data atau penawaran di bagian ikhtisar polis, maka kita dapat memanfaatkan waktu (sekitar 7 hingga 14 hari terhitung sejak tanggal terbit polis) sebagai hak belajar tentang polis atau cooling-off period. Hal-hal yang berkaitan dengan Cooling Off Period ini terdapat pula dalam polis. Selama jangka waktu tersebut, nasabah dapat membatalkan polis tanpa dikenai denda sepeserpun dan uang yang sudah disetorkan dapat dikembalikan secara keseluruhan.

Apabila perubahan atau pembatalan polis asuransi terjadi setelah masa cooling-off period selesai, maka terimalah konsekuensi sesuai dengan yang tertulis di klausa pada polis asuransi, diantaranya denda atas biaya pembatalan. Karena itulah pastikan selama tenggang waktu ini, polis sudah ada di tangan.

  1. Periksalah Ketentuan Polis Asuransi

Perhatikanlah setiap aturan dalam polis, termasuk persyaratan atas perlindungan kepada nasabah. Apakah kondisi sekarang sama seperti aturan polis asuransi yang dibeli? Apakah kelengkapan rincian data pribadi sudah terpenuhi? Apakah semua pengisian data benar dan dapat dipertanggungjawabkan?

Hal tersebut bertujuan sebagai bentuk pernyataan bahwa kita memang sedang hidup dalam kondisi kesehatan tertentu sesuai dengan yang terdapat dalam polis.Ini merupakan hal yang penting karena sebagai salah satu hal penentu keberhasilan dalam meng klaim manfaat pertanggungan. Jangan sampai karena ada data yang berbeda dengan ketentuan polis kamu atau pihak penerima manfaat menjadi kendala dalam mengklaim manfaat asuransi.

  1. Polis Asuransi Bersifat Final dan Mengikat

Agar terhindar dari kesalahan mengenai ketentuan dalam polis asuransi khususnya pada bagian lingkup jaminan, perlindungan asuransi, fasilitas tambahan, periode asuransi dan potongan biaya, hal ini perlu dibicarakan dahulu dengan staf pemasar asuransi sebelum proses jalannya asuransi lebih lanjut. Cobalah meminta contoh polis terkini, pelajari dan diskusikan tentang istilah-istilah yang sulit dimengerti, lalu cobalah membandingkan dengan informasi yang ditemukan lewat internet. Kemudian sesuaikanlah hal itu dengan tujuan berasuransi.

Polis asuransi bersifat final dan mengikat, sehingga perlindungan dalam polis harus dipastikan sesuai dengan yang diperlukan. Bahkan hal itu juga dapat kita rancang sendiri. Untuk lebih jelasnya, mintalah kopian polis asuransi agar dapat dipelajari di rumah.

Bila perlu berdiskusilah lebih lanjut dengan pihak asuransi mengenai setiap poin yang ada pada polis asuransi. Semakin memahaminya, semakin kamu tepat dalam menentukan jalannya asuransi ke depannya.

Fungsi Polis Asuransi Kesehatan

Fungsi Polis Asuransi Kesehatan
Sumber Foto: Portrait Image Asia Via Shutterstock

Mengingat pentingnya sebuah polis asuransi, maka sudah sewajarnya jika kamu harus memahami keseluruhan isi dari polis asuransi yang dimiliki. Hal ini akan menghindarkanmu dari sejumlah kerugian yang bisa saja muncul di hari yang akan datang akibat kurangnya pemahamanmu terhadap semua detail yang tertulis di dalam polis asuransi yang digunakan. Bagi kedua belah pihak antara tertanggung dan penanggung, polis asuransi memiliki fungsi masing-masing, yakni:

  1. Fungsi polis bagi nasabah pengguna asuransi (tertanggung):
  • Menjadi alat bukti tertulis atas jaminan penanggungan atas berbagai risiko dan penggantian kerugian yang mungkin terjadi pada tertanggung, di mana kerugian tersebut tertulis di dalam polis.
  • Menjadi bukti pembayaran premi yang diberikan kepada pihak perusahaan asuransi selaku penanggung.
  • Menjadi bukti paling otentik untuk menuntut penanggung, jika sewaktu-waktu lalai atau tidak memenuhi jaminan yang menjadi tanggungannya
  1. Fungsi polis bagi perusahaan asuransi (penanggung):
  • Menjadi alat bukti atau tanda terima premi asuransi yang dibayarkan oleh pihak tertanggung.
  • Menjadi bukti tertulis atas jaminan yang diberikannya kepada tertanggung untuk membayar ganti rugi yang mungkin diderita oleh tertanggung.
  • Menjadi bukti paling otentik untuk menolak tuntutan ganti rugi atau klaim yang diajukan oleh tertanggung, jika penyebab kerugian tersebut tidak memenuhi syarat polis yang dimiliki.

Asuransi kesehatan murah banyak ditawarkan perusahaan asuransi demi menggaet nasabah. Namun asuransi kesehatan premi murah belum tentu sesuai dengan kebutuhan kamu dan keluarga. Sehingga, penting membeli produk asuransi kesehatan sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan, bukan karena iming-iming premi murah atau lantaran terpaksa.

Pastikan bahwa perusahan asuransi yang produknya ingin kamu beli, terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Agen asuransinya pun harus memiliki sertifikasi keagenan agar terhindar dari penipuan. Kamu bisa langsung melihat informasi terkait asuransi yang akurat di Qoala Apps atau Blog Qoala.

Kunci lain memilih asuransi kesehatan terbaik, yaitu perhatikan jangkauan perlindungan, besar premi yang dibebankan, membaca polis, serta rekam jejak perusahaan guna memudahkan dalam klaim asuransi kesehatan.