Investasi adalah suatu cara untuk menambahkan nilai kekayaan atau keuntungan finansial pada masa depan. Ada banyak jenis investasi yang tersedia, mulai dari investasi jangka pendek hingga investasi jangka panjang. Namun, setiap jenis investasi memiliki karakteristik dan risiko yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk melakukan investasi, ada baiknya untuk memahami perbedaan investasi jangka pendek dan jangka panjang. Dalam artikel ini, Qoala akan membahas tentang perbedaan investasi jangka pendek dan jangka panjang, keuntungan dan risikonya, serta cara memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko kamu.

Pengertian Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Investasi jangka pendek adalah investasi yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun. Investasi jenis ini biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dana dalam waktu yang singkat, seperti dana darurat atau pembelian barang-barang konsumtif. Sedangkan, investasi jangka panjang adalah investasi yang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun. Investasi jenis ini biasanya digunakan untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang, seperti persiapan pensiun atau pendidikan anak.

Keuntungan Serta Resiko Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Investasi jangka pendek biasanya memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun, sedangkan investasi jangka panjang dapat mencapai 5 tahun atau lebih. Berikut ini adalah perbedaan keuntungan serta resiko dari kedua jenis instrumen investasi tersebut.

Keuntungan investasi jangka pendek

  • Likuiditas yang Tinggi
    Investasi jangka pendek biasanya lebih likuid daripada investasi jangka panjang. Artinya, kamu dapat dengan mudah menarik uang kamu jika terjadi keadaan darurat atau jika kamu memerlukan uang tunai dalam waktu dekat.
  • Potensi Keuntungan Cepat
    Karena jangka waktunya yang singkat, investasi jangka pendek dapat memberikan keuntungan yang cepat. kamu dapat memperoleh hasil investasi dalam waktu yang relatif singkat, terutama jika kamu melakukan investasi pada instrumen yang memiliki tingkat bunga yang tinggi.

Resiko investasi jangka pendek

  • Fluktuasi Harga yang Tinggi
    Harga instrumen investasi jangka pendek dapat berfluktuasi dengan cepat dan signifikan dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian besar jika kamu tidak memperhitungkan risiko ini.
  • Risiko Kredit
    Beberapa jenis investasi jangka pendek, seperti deposito berjangka, memiliki risiko kredit. Risiko ini terjadi jika bank yang kamu pilih sebagai tempat menempatkan deposito mengalami masalah keuangan atau bahkan bangkrut.

Keuntungan investasi jangka panjang

  • Potensi Keuntungan yang Lebih Tinggi
    Investasi jangka panjang cenderung memberikan potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi jangka pendek. Hal ini terutama terlihat pada instrumen investasi yang memiliki risiko yang lebih tinggi, seperti saham atau reksadana saham.
  • Risiko yang Lebih Rendah
    Karena jangka waktunya yang lebih panjang, investasi jangka panjang cenderung memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi jangka pendek.

Resiko investasi jangka panjang

  • Risiko Inflasi
    Ketika inflasi naik, nilai investasi jangka panjang dapat menurun karena nilai uang kamu akan menurun. kamu harus mempertimbangkan risiko ini ketika memilih instrumen investasi jangka panjang.
  • Risiko Pasar
    Harga instrumen investasi jangka panjang juga dapat berfluktuasi, terutama jika terjadi perubahan yang signifikan pada kondisi ekonomi dan politik.

Jenis-Jenis Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Jenis Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang.
Sumber Foto: Linaimages via Shutterstock.

Berikut beberapa jenis investasi jangka pendek dan jangka panjang yang bisa menjadi pilihan bagi investor:

Jenis Investasi Jangka Pendek

  1. Deposito
    Jenis investasi jangka pendek yang memberikan keuntungan berupa bunga dengan jangka waktu tertentu. Deposito memiliki risiko yang relatif rendah dan likuiditas yang tinggi.
  2. Obligasi
    Jenis investasi jangka pendek yang memberikan keuntungan berupa bunga dengan jangka waktu tertentu. Obligasi umumnya dianggap sebagai investasi yang relatif aman, namun memiliki risiko inflasi yang perlu diperhatikan.
  3. Reksadana Pasar Uang
    Jenis investasi jangka pendek yang mengalokasikan dana investor pada instrumen pasar uang seperti deposito, obligasi, dan surat berharga komersial. Reksadana pasar uang memiliki risiko yang relatif rendah dan likuiditas yang tinggi.

Jenis Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang dapat berupa saham, obligasi, reksa dana, properti, dan asuransi investasi. Berikut penjelasan tentang jenis-jenis investasi jangka panjang:

  1. Saham
    Saham adalah salah satu jenis investasi jangka panjang yang paling populer. Dengan membeli saham, kamu menjadi pemilik sebagian kecil dari perusahaan tersebut. Saham dapat memberikan keuntungan dalam bentuk capital gain (kenaikan harga saham) atau dividen (bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham). Investasi saham memiliki risiko yang relatif tinggi, tetapi dapat memberikan hasil yang tinggi dalam jangka panjang.
  2. Obligasi
    Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Dalam investasi obligasi, investor meminjamkan uang kepada penerbit obligasi dan akan dibayar kembali dengan bunga pada tanggal jatuh tempo. Obligasi dianggap sebagai investasi yang lebih aman daripada saham, tetapi keuntungannya juga lebih rendah.
  3. Reksa Dana
    Reksa dana adalah wadah investasi yang dikelola oleh manajer investasi. Investor dapat membeli unit penyertaan reksa dana dengan nilai investasi yang terjangkau dan memperoleh keuntungan dari hasil investasi yang dikelola oleh manajer investasi. Reksa dana cocok bagi investor yang tidak ingin repot mengurus investasi secara langsung.
  4. Properti
    Investasi properti melibatkan membeli atau membangun properti, seperti rumah, apartemen, atau gedung perkantoran, dan menyewakannya atau menjualnya dengan harga yang lebih tinggi di masa depan. Investasi properti dapat memberikan hasil yang tinggi dalam jangka panjang, tetapi membutuhkan modal yang besar dan memiliki risiko yang tinggi.
  5. Asuransi Investasi
    Asuransi investasi adalah produk asuransi yang menggabungkan manfaat asuransi dan investasi. Pemegang polis membayar premi kepada perusahaan asuransi dan sebagian dari premi tersebut akan diinvestasikan oleh perusahaan asuransi. Hasil investasi akan dikembalikan kepada pemegang polis dalam bentuk uang tunai atau manfaat asuransi pada saat jatuh tempo polis. Asuransi investasi cocok bagi investor yang ingin memperoleh manfaat asuransi dan investasi dalam satu produk.

Cara Memilih Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Tepat

Sebelum kamu dapat memilih investasi jangka pendek atau jangka panjang yang tepat untuk kebutuhan dan tujuan keuangan kamu. Pastikan untuk melakukan riset dan konsultasi dengan ahli keuangan sebelum membuat keputusan investasi yang besar. Berikut ini adalah beberapa cara memilih investasi jangka pendek atau jangka panjang yang bisa kamu pertimbangkan.

1. Identifikasi tujuan investasi kamu

Sebelum memilih investasi jangka pendek atau jangka panjang, identifikasi tujuan investasi kamu terlebih dahulu. Apakah kamu ingin menghasilkan pendapatan pasif atau memaksimalkan keuntungan jangka panjang? Apakah kamu membutuhkan dana dalam waktu dekat atau ingin mempersiapkan dana pensiun kamu di masa depan?

2. Pelajari profil risiko kamu

Setiap investor memiliki profil risiko yang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh toleransi risiko dan tujuan investasi. Jangan tergoda untuk mengambil risiko yang terlalu besar hanya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Pastikan kamu memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko kamu, sehingga kamu dapat menghindari kerugian yang tidak perlu.

3. Evaluasi ketersediaan dana dan waktu

Sebelum memilih investasi, evaluasi ketersediaan dana dan waktu yang kamu miliki. Jika kamu memiliki dana yang cukup dan memiliki waktu yang cukup lama, kamu mungkin bisa mempertimbangkan investasi jangka panjang yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi. Namun, jika kamu membutuhkan dana dalam waktu dekat atau memiliki waktu yang terbatas, maka investasi jangka pendek mungkin menjadi pilihan yang lebih baik.

4. Pelajari tentang jenis-jenis investasi

Pelajari tentang jenis-jenis investasi yang tersedia dan cari tahu mana yang cocok dengan tujuan dan profil risiko kamu. Beberapa jenis investasi jangka pendek yang umum termasuk deposito berjangka, obligasi, dan reksadana pasar uang. Sementara itu, beberapa jenis investasi jangka panjang yang umum termasuk saham, reksadana saham, dan properti.

5. Perhatikan kondisi pasar

Kondisi pasar bisa berubah-ubah dan mempengaruhi performa investasi kamu. Jangan hanya memilih investasi berdasarkan kinerja masa lalu, namun perhatikan juga kondisi pasar saat ini dan prediksi untuk masa depan. Sebelum memilih investasi, pastikan untuk melakukan riset dan analisis pasar yang teliti.

Tips Mengelola Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang secara Bersamaan

Jika kamu ingin mencapai tujuan finansial jangka pendek dan jangka panjang, kamu dapat mengelola investasi jangka pendek dan jangka panjang secara bersamaan. Caranya adalah dengan menentukan alokasi investasi yang tepat dan melakukan diversifikasi portofolio.

Diversifikasi portofolio dapat dilakukan dengan membagi investasi ke dalam beberapa instrumen investasi, seperti saham, obligasi, dan reksa dana, serta memilih instrumen investasi yang memiliki risiko dan return yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko kamu.

Pentingnya Diversifikasi Portofolio Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Setelah mengetahui perbedaan investasi jangka pendek dan jangka panjang, tentunya kamu juga perlu memahami pentingnya diversifikasi portofolio investasi kamu. Diversifikasi portofolio adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi risiko dengan menyebar dana investasi ke beberapa instrumen investasi yang berbeda-beda.

Dalam hal investasi jangka pendek dan jangka panjang, diversifikasi portofolio sangat penting untuk dilakukan. Hal ini karena instrumen investasi jangka pendek cenderung memiliki risiko yang lebih rendah, tetapi juga potensi keuntungan yang lebih rendah dibandingkan dengan instrumen investasi jangka panjang. Sebaliknya, instrumen investasi jangka panjang memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi, tetapi juga risiko yang lebih tinggi.

Diversifikasi portofolio dapat membantu mengurangi risiko portofolio investasi kamu dan memberikan potensi keuntungan yang lebih baik. Dengan mengalokasikan dana investasi ke berbagai instrumen investasi yang berbeda-beda, seperti saham, obligasi, reksadana, dan properti, maka kamu dapat meminimalkan risiko kerugian karena jika salah satu instrumen investasi mengalami kerugian, maka kamu masih memiliki instrumen investasi lain yang masih dapat memberikan keuntungan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Sebelum memilih jenis investasi apa yang sesuai dengan kebutuhan dan rencana keuanganmu, sebaiknya kamu juga memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi investasi jangka pendek dan jangka panjang berikut ini.

1. Usia

Usia dapat mempengaruhi pilihan investasi antara jangka pendek dan jangka panjang. Orang yang masih muda cenderung lebih cocok untuk berinvestasi jangka panjang karena memiliki waktu yang lebih lama untuk mengembangkan portofolio investasi mereka, sementara orang yang lebih tua mungkin lebih memilih investasi jangka pendek karena mereka membutuhkan uang dalam waktu yang lebih dekat.

2. Tujuan keuangan

Tujuan keuangan seseorang dapat mempengaruhi pilihan investasi antara jangka pendek dan jangka panjang. Jika seseorang memiliki tujuan keuangan jangka pendek seperti membeli rumah atau mobil, mereka mungkin lebih memilih investasi jangka pendek, sedangkan jika mereka memiliki tujuan keuangan jangka panjang seperti persiapan pensiun, mereka mungkin lebih memilih investasi jangka panjang.

3. Toleransi risiko

Toleransi risiko seseorang juga dapat mempengaruhi pilihan investasi. Orang yang lebih suka risiko cenderung lebih memilih investasi jangka panjang, sedangkan orang yang lebih konservatif cenderung lebih memilih investasi jangka pendek.

4. Kondisi pasar

Kondisi pasar dapat mempengaruhi pilihan investasi antara jangka pendek dan jangka panjang. Jika pasar sedang tidak stabil, investasi jangka pendek mungkin lebih menarik karena risiko kerugian dapat dikelola dengan lebih baik.

Cara Menghitung ROI Investasi Jangka Pendek dan Jangka Panjang

ROI adalah ukuran kinerja investasi yang digunakan untuk mengevaluasi seberapa efektif suatu investasi menghasilkan keuntungan bagi investor. ROI dapat dihitung dengan membagi keuntungan kotor dari investasi dengan jumlah modal yang diinvestasikan.

ROI dapat digunakan untuk membandingkan kinerja investasi yang berbeda dan membantu investor membuat keputusan investasi yang lebih baik. Namun, ROI tidak harus menjadi satu-satunya faktor dalam pengambilan keputusan investasi.

Kini kamu telah mengetahui apa itu perbedaan investasi jangka pendek dan jangka panjang. Investasi jangka pendek biasanya dilakukan untuk jangka waktu kurang dari satu tahun, sedangkan investasi jangka panjang dilakukan untuk jangka waktu lebih dari satu tahun. Sedangkan, jenis-jenis investasi jangka pendek antara lain deposito, pasar uang, dan obligasi. Sementara itu, jenis-jenis investasi jangka panjang meliputi saham, properti atau real estate, dan reksadana.

Penting untuk diingat bahwa setiap jenis investasi memiliki risiko dan potensi keuntungan yang berbeda-beda, oleh karena itu diversifikasi portofolio sangat penting dilakukan untuk meminimalkan risiko dan memberikan potensi keuntungan yang lebih baik. Sebelum memulai investasi jangka pendek maupun jangka panjang, sebaiknya kamu memberikan proteksi asuransi untuk dirimu dan keluarga, sehingga kamu dapat terhindar dari berbagai resiko yang dapat mengganggu keuanganmu. Yuk, bandingkan dan beli produk asuransi di Qoala, ada banyak produk asuransi yang bisa kamu pilih sesuai budget dan kebutuhanmu!