Saat menempuh pendidikan di luar negeri, kamu akan dihadapkan dengan kurikulum dan standar pendidikan yang sama sekali berbeda dengan Indonesia. Sama seperti banyak orang, biasanya kendala yang dimiliki seseorang yang ingin kuliah di luar negeri adalah persoalan finansial. Kendala ini, bisa diatasi dengen perencanaan keuangan, seperti merencanakan biaya hidup kuliah di luar negeri.

Persoalan keluarga, termasuk kondisi finansial, sering membuat banyak pelajar akhirnya ragu dengan pilihan itu. Namun, kalau kamu ingin berusaha pasti ada jalan. Meskipun dengan kondisi keuangan yang serba pas-pasan, kamu tetap bisa mengenyam pendidikan di negeri orang dengan melakukan beberapa penyesuaian.

Di luar negeri, kamu jelas tidak bisa bergantung dengan orang tua. Di sana kamulah yang bertindak untuk menyelamatkan dirimu sendiri. Tapi, sebagai orang terpelajar, menyerah bukan pilihan yang bijak buatmu. Kondisi yang fluktuatif dan kurang kondusif justru menjadi langkah awal menjadi pribadi yang mandiri. Salah satu aspek yang wajib kamu perhatikan adalah keuangan. Jika salah dalam mengaturnya, kehidupanmu di negara orang bisa kesusahan, kecuali jika kamu memang memiliki keluarga di sana atau memiliki suplai uang bulanan yang banyak.

Kira-kira Apa Saja komponen biaya hidup yang perlu dipersiapkan? Dan bagaimana cara mengatur keuangannya? Berikut Qoala berikan informasi lebih lengkapnya.

Komponen Biaya Hidup Kuliah di Luar Negeri

Komponen Biaya Hidup Kuliah di Luar Negeri
Sumber Foto: Andrey_Popov Via Shutterstock

Saat mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri, pastinya banyak hal yang perlu kamu persiapkan. Salah satunya adalah beberapa komponen biaya hidup kuliah di luar negeri. Apa saja komponennya?

1. Biaya Kuliah atau Tuition Fee

Pertama tentu saja biaya pendidikan terkait kuliah atau tuition fee. Di perguruan tinggi dalam negeri, kamu mungkin lebih mengenalnya dengan istilah UKT atau SPP. Biaya kuliah ini sangat bervariasi, tergantung perguruan tinggi dan program studi yang menjadi tujuanmu. Sebagai contoh, tarif UKT per semester pada program pascasarjana Magister Manajemen reguler Universitas Gajah Mada tahun akademik 2022/2023 adalah sebesar Rp17.000.000.

Sementara, UKT untuk program pascasarjana Magister Akuntansi di universitas yang sama pada kelas Kerja Sama Khusus Kementerian Keuangan adalah sebesar Rp27.500.000. Maka dari itu, kamu perlu mengecek sendiri melalui website atau kontak resmi masing-masing perguruan tinggi. Biaya kuliah ini tetap perlu kamu perhatikan meskipun sedang mengejar beasiswa karena dikhawatirkan kamu nantinya tetap perlu menanggung sebagian tuition fee secara mandiri.

2. Biaya Tempat Tinggal di Luar Negeri

Tempat tinggal menjadi satu hal yang penting selama kamu kuliah di luar negeri karena akan menjadi rumah keduamu. Dengan rentan waktu selama 4 – 6 tahun pasti kamu menginginkan tempat tinggal yang nyaman dan aman untuk ditinggali. Tempat tinggal sendiri ada berbagai pilihan, kamu bisa memilih untuk kuliah di universitas yang menyediakan asrama atau kamu mencari sendiri tempat tinggal sesuai dengan keinginanmu. Asrama kampus biasanya dengan harga 1,5 juta hingga 6 juta setiap bulan. Sedangkan untuk kos, apartemen atau homestay dengan harga kisaran 4 – 10 juta setiap bulan tergantung jenis fasilitasnya.

3. Biaya Transportasi

Biaya yang satu ini akan muncul baik saat kamu masih berada di proses pendaftaran maupun nanti ketika sudah mulai perkuliahan secara efektif. Saat proses pendaftaran, kamu mungkin akan pergi ke kampus berulang kali untuk mengurus keperluan administrasi. Belum lagi jika kamu mendaftar di kampus luar negeri, pasti ada banyak lembaga yang perlu kamu datangi untuk mengurus keperluan persyaratan dan beasiswa. Saat mulai berkuliah, transportasi dari tempat tinggal ke kampus juga tentunya perlu dipersiapkan, terutama jika beasiswa tidak menanggungnya.

4. Biaya Hidup dan Makan Selama Kuliah di Luar Negeri

Sama seperti biaya transportasi, ada beberapa beasiswa yang tidak menanggung biaya hidup (living cost). Jadi, biaya kuliah S2 selanjutnya yang perlu kamu persiapkan adalah biaya makan serta akomodasi. Bagian yang satu ini mungkin akan menjadi tantangan tersendiri bagi kamu yang berencana untuk kuliah di luar negeri atau luar daerah. Pastikan, biaya ini masuk ke rencana anggaran biaya bulanan untuk kuliah ya.

Pasalnya, akan cukup sulit untuk mengecek langsung kondisi tempat tinggal untuk membandingkannya dengan harga sewa. Untuk mengatasinya, kamu memang perlu membangun koneksi dengan mahasiswa yang juga sedang berkuliah di perguruan tinggi yang sama denganmu. Mintalah bantuan kepada mereka untuk memberikan rekomendasi akomodasi terbaik serta gambaran mengenai rata-rata biaya makan di sana.

Tips Menghemat Biaya Hidup Kuliah di Luar Negeri

Dengan rincian biaya komponen di atas, tentunya kamu harus lebih pintar lagi untuk mengelola keuangan. Salah satu Baranya adalah kamu harus menghemat beberapa biaya hidup yang akan diperlukan saat di luar negeri. Berikut ini tips menghemat biaya hidup yang bisa kamu ikuti.

1. Daftar Beasiswa yang Sesuai

Berterimakasihlah kepada teknologi saat ini karena kamu bisa mencari informasi beasiswa dengan lebih mudah hanya dari genggaman saja. Dulu untuk mendapatkan informasi saja, kakak-kakak tingkatmu harus pergi ke kota besar bahkan ke kedutaan karena penyebaran informasi sangat terbatas. Kini, hanya dengan sekali browsing saja kamu bisa mendapatkan banyak sekali info tentang beasiswa.

Manfaatkanlah teknologi ini untuk mencari tahu jenis-jenis beasiswa apa saja yang tersedia di negara tujuanmu berkuliah. Rincian informasi yang harus diketahui adalah siapa yang menyelenggarakan beasiswa, apakah beasiswa diberikan untuk calon mahasiswa di jurusan tertentu, hingga jumlah yang diberikan. Kamu tentu tidak perlu mendaftar beasiswa untuk Jurusan Kedokteran jika ingin masuk ke Jurusan Sastra, misalnya. Ketahui juga apakah beasiswa tersebut tersedia untuk mahasiswa asing di negara tertentu.

Kira-kira di mana kamu bisa memperoleh informasi ini? Cobalah browsing ke website universitas tujuanmu di luar negeri atau web pemerintah. Di sana ada banyak sekali info yang bisa didapatkan seputar akademik.

2. Biasakan Menggunakan Transportasi Umum

Menggunakan transportasi umum juga menjadi salah satu pilihan terkenal untuk menghemat uang walaupun terdapat pilihan untuk membeli kendaraan sendiri selama masa kuliah. Di beberapa negara bagian atau negara-negara lainnya, status mahasiswa dapat menjadi syarat untuk mendapat potongan harga ketika menggunakan transportasi publik. Akan tetapi, hanya mahasiswa S1 yang mendapatkan privilese tersebut di Kota Melbourne.

Selain dengan menggunakan transportasi publik, berjalan kaki atau menggunakan sepeda dapat menjadi pilihan apabila jarak tempuh ke lokasi tujuan tidak terlalu jauh. Kamu bisamengkonversi jarak tempuh dengan apa yang bisa didapatkan jika kamu memilih untuk berjalan kaki. Sebagai contoh, jarak antara tempat tinggal dan kampus adalah dua bus stop dengan biaya sekitar A$3. Menariknya dengan jumlah uang yang sama, kamu bisa membeli enam butir telur untuk dikonsumsi sehari-hari. Oleh karena itu, kamu bisa memilih untuk berjalan kaki dari tempat tinggal menuju kampus. Dalam satu pilihan, kamu mendapatkan kesempatan untuk menjadi lebih sehat dengan jalan kaki, sekaligus kesempatan untuk menghemat uang untuk dibelanjakan bahan makanan sehari-hari. Menarik, bukan?

3. Usahakan untuk Masak dan Makan di Rumah

Belajarlah memasak masakan-masakan sederhana seperti nasi goreng, mie goreng, sop, pasta atau sandwich. Kemampuan memasak seperti itu sudah bisa menekan pengeluaran untuk konsumsi. Masak sekali sehari, bisa cukup untuk 3 kali makan. Biasanya, di bungkusan atau kotak kemasan ada cara masak yang sederhana. Atau, searching resep sederhana di internet.

Kalau ada temen yang jago masak, tak perlu malu untuk minta diajarkan atau masak bersama. Tips tambahan, carilah toko bahan makanan Asia, biasanya kamu bisa mendapatkan bumbu-bumbu masakan Indonesia, lengkap dengan petunjuk cara memasaknya.

4. Batasi Kegiatan Berwisata

Banyak mahasiswa atau mahasiswi dari mancanegara yang ingin berjalan-jalan keliling Eropa selagi belajar di UK. Benua Eropa sangatlah beragam dan ia memiliki banyak hal yang menarik. Namun berkeliling Eropa tidaklah murah, karenanya ada baiknya mahasiswa atau mahasiswi menghindari musim-musim liburan. Kamu tidak yakin ingin mengunjungi negara mana dulu? Harga tiket temurah bisa menjadi faktor penentu.

Kamu dapat menggunakan aplikasi, misalnya Skyscanner ataupun Traveloka. Kemudian pilihlah tanggal dan bandara keberangkatan, dan kamu akan mendapatkan daftar penerbangan murah ke berbagai lokasi. Untuk akomodasi, pastikan kamu membandingkan terlebih dahulu harga-harga yang ada dan bukannya sekadar membooking hostel pertama, B&B atau hotel yang dilihat di internet. Jalan-jalan dengan budget mahasiswa atau mahasiswi bukanlah sesuatu yang mustahil, asalkan kamu merencanakannya dengan baik.

5. Pilih Opsi Hiburan Gratis untuk Refreshing

Semua yang gratis memang paling manis. Apa saja yang bisa kamu dapatkan gratis? Coba cek dulu kalender kampus kamu. Biasanya saat ada cara kampus akan ada pembagian makanan atau snack gratis. Jangan sampai kamu tidak dapat hanya karena tidak mengetahuinya.

Selain makanan gratis, kamu juga bisa mencari hiburan gratis seperti acara musik kampus, bazaar, movie night, atau acara seru lainnya. Acara seperti ini juga bisa jadi ajang mencari teman baru dan mengenal budaya baru. Jadi, cek dan tandai kalender kampusmu.

Cara Agar Bisa Kuliah di Luar Negeri

Cara Agar Bisa Kuliah di Luar Negeri
Sumber Foto: Kavun Halyna Via Shutterstock

Ada sejumlah cara yang bisa ditempuh untuk berkuliah di luar negeri. Seperti mendaftar langsung secara daring, menggunakan batuan agen pendidikan resmi, atau bisa melalui pemerintah. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk berkuliah di luar negeri antara lain:

1. Beasiswa

Beasiswa menjadi salah satu cara yang paling sering dicari oleh para pelajar. Pasalnya beasiswa ini biasanya memberikan berbagai keuntungan dari segi ekonomi. Tetapi yang perlu digaris bawahi adalah beasiswa memerlukan kemampuan akademis dan prestasi belajar yang mumpuni.

Di Indonesia sendiri saat ini ada beberapa jenis beasiswa untuk berkuliah di luar negeri yang disediakan seperti misalnya yang disediakan oleh pemerintah, yaitu dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Beasiswa dari pemerintah Indonesia itu biasanya mencakup akomodasi pulang-pergi, biaya kuliah, sampai biaya hidup.

Untuk mendapatkan beasiswa tentunya membutuhkan persyaratan khusus yang harus dipenuhi. Misalnya seperti memerlukan sertifikasi bahasa Inggris, yaitu TOEFL atau IELTS.  Selain dari pemerintah, adapula dari universitas. Beasiswa ini bisa diajukan setelah dipastikan diterima di universitas yang dituju.

Beasiswa lainnya adalah beasiswa dari perusahaan swasta. Biasanya perusahaan-perusahaan besar secara rutin menyediakan program beasiswa untuk membiayai seorang pelajar untuk berkuliah di dalam maupun luar negeri sebagai bentuk Corporate Social Responsibility.

Beasiswa juga bisa didapatkan dari prestasi di bidang minat dan bakat, seperti olahraga dan kesenian. Namun, beasiswa lewat jalur ini biasanya hanya menyediakan tempat tinggal saja. Untuk bisa mendapatkan beasiswa-beasiswa di atas, keaktifan untuk mencari tahu informasi mengenai beasiswa diperlukan. Caranya untuk jaman sekarang sebenarnya lebih dimudahkan karena hanya tinggal membuka situs-situs terkait.

2. Pertukaran Pelajar

Pertukaran pelajar juga menjadi salah satu cara yang sering digunakan untuk berkuliah di luar negeri. Mekanisme untuk melakukan pertukaran pelajar ini adalah dengan menunjukkan prestasi, aktif dalam organisasi, serta punya keahlian tertentu. Hal itu menjadi pertimbangan seleksi pertukaran pelajar karena negara penerima pastinya tidak mau pelajarnya ditukar dengan pelajar yang asal-asalan. Pertukaran pelajar ini biasanya berjalan dalam periode tertentu.

3. Program Volunteer

Sering mengikuti program sukarela dan menjadi volunteer di sana? Jika iya, maka kamu bisa mengikuti program volunteer untuk kuliah di luar negeri. Dalam program ini, biasanya kamu akan dikirim ke berbagai negara untuk melakukan kegiatan sosial. Kegiatan sosial yang dilakukan biasanya mencakup mengajar anak sekolah dasar, membuat berbagai penyuluhan, dan mengadakan riset sederhana.

Untuk mengikuti program ini, kamu mungkin harus membiayai dirimu sendiri, yang mencakup tiket pesawat dan biaya hidup selama berada di negara tujuan. Jadi, atur keuanganmu jika memang berencana untuk mengikuti program volunteer ini. Sertifikat yang akan kamu dapatkan, nantinya akan sangat membantu jika kamu mengikuti tes beasiswa maupun melamar sebuah pekerjaan.

4. Summer Course

Pernah mendengar kelas musim panas? Ini adalah program yang biasanya diselenggarakan oleh pemerintah atau pihak swasta untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa asing agar bisa merasakan pengalaman tinggal di negara tersebut. Program ini berjalan antara 1 hingga 6 bulan dan dikhususkan untuk belajar hal-hal khas negara tersebut, seperti bahasa dan kebudayaan.

Meski tidak akan mendapatkan gelar apapun, namun ada sertifikat yang akan didapatkan dan kemungkinan besar akan sangat berguna ketika kamu mendaftar beasiswa. Jadi, tidak ada salahnya untuk mengikuti program ini, sebab kamu akan mendapatkan pengalaman yang tidak akan terlupakan.

5. Seminar Internasional

Menghadiri seminar ternyata bisa menjadi kesempatan untuk kamu berkuliah di luar negeri. Caranya adalah dengan menghadiri seminar-seminar akademis yang diadakan di negara lain. Ragu karena harus membuat visa? Tidak perlu khawair, sebab kamu hanya membutuhkan visa turis untuk memasuki negara tersebut karena seminar biasanya hanya dilaksanakan beberapa hari. Proses pembuatan visa turis sendiri juga terbilang sederhana dan tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama.

Di mana mencari seminar akademis tersebut? Kamu bisa mengunjungi situs resmi universitas luar negeri secara rutin untuk mengetahui jadwal seminar yang diselenggarakan oleh universitas tersebut. Untuk menghadiri seminar yang diadakan di universitas luar negeri, kamu perlu mempersiapkan biaya perjalanan sendiri. Biaya tersebut juga biasanya tidak terlalu mahal, mengingat seminar hanya dilakukan selama beberapa hari saja.

Meski harus mempersiapkan dana sendiri, sertifikat yang akan kamu dapatkan akan sangat berguna ketika kamu mengikuti tes beasiswa atau mengajukan lamaran pekerjaan. Sebab, sertifikat ini menjadi bahan pertimbangan yang sangat kuat untuk mendapatkan beasiswa dan pekerjaan.

Itu tadi beberapa komponen biaya hidup jika kamu kuliah di luar negeri. Biaya pendidikan akan memberatkan kalau kamu tidak punya persiapan. Guna menjamin biaya pendidikan, penting loh untuk memiliki asuransi pendidikan. Jadi, buat perencanaan terkait itu ya.

Asuransi pendidikan adalah produk asuransi jiwa dengan manfaat biaya pendidikan anak di masa depan jika orangtua meninggal dunia. Selain manfaat asuransi, produk ini juga memberikan fasilitas tabungan. Jadi, meskipun tidak terjadi risiko meninggal dunia, nasabah tetap bisa mencairkan dana pendidikannya.

Jangan khawatir bagi yang takut riba. Pasalnya, sudah banyak perusahaan asuransi syariah yang menyediakan produk ini. Kalau kamu masih bingung menentukan produk asuransi terbaik untuk pendidikan, segera cek informasi lengkapnya di Qoala Apps atau Blog Qoala.