Investasi menjadi pilihan banyak orang untuk mendapatkan cuan. Namun, memulai investasi membutuhkan keberanian, kesiapan, mental, dan pengetahuan yang luas. Salah satu hal yang harus diketahui adalah fenomena window dressing yaitu upaya yang dilakukan oleh perusahaan atau manajer investasi untuk agar portofolionya mampu menarik calon investor.

Dengan berbagai kemungkinan yang terjadi, mereka yang berminat untuk berinvestasi pada saham tentunya harus lebih berhati-hati dan mempersiapkan diri. Mungkin ini juga menjadi alasan kenapa investasi hanya bagi mereka yang memiliki mental yang kuat serta berani mengambil risiko. Karena, investasi tidak selalu tentang keuntungan tetapi juga kerugian.

Merasa window dressing ini sebuah jebakan yang bisa mengancam keberhasilanmu dalam mendapatkan cuan di dunia investasi? Agar tidak salah langkah dalam berinvestasi, kamu harus memahami apa itu window dressing dan apa saja dampaknya bagi para investor. Tidak hanya itu, kamu juga harus bisa memilah dan memilih emiten saham yang menguntungkan di masa mendatang. Dengan kemampuan analisa saham yang bagus, kamu bahkan bisa memanfaatkan masa window dressing untuk mendapatkan keuntungan.

Jika tidak sabar untuk mencari tahu hal-hal yang berhubungan dengan window dressing saham, baca artikel dari Qoala satu ini hingga selesai ya.

Apa Itu Window Dressing Saham?

Apa Itu Window Dressing Saham
Sumber foto: ImageFlow Via Shutterstock

Dalam dunia investasi, ada begitu banyak istilah yang memang harus dipelajari oleh mereka yang tertarik untuk menjadi investor. Nah, jika kamu ingin memilih saham sebagai pilihan investasi, maka kamu harus berkenalan dengan yang namanya window dressing saham. Sudah pernah mendengar istilah tersebut sebelumnya?

Window dressing saham adalah cara atau strategi untuk membuat portofolio investasi menjadi lebih cantik sehingga lebih menarik di mata para calon investor. Kegiatan tersebut biasanya dilakukan oleh perusahaan atau manajer investasi. Dengan begitu, orang-orang akan semakin yakin untuk berinvestasi di perusahaan atau bisnis mereka. Namun, windows dressing tetap harus dilakukan dengan mengikuti kaidah-kaidah akuntansi atau standar keuangan yang berlaku.

Bagaimana caranya agar calon investor tertarik untuk berinvestasi? Pelaku window dressing saham 2021 termasuk emiten atau manajer investasi akan menggunakan trik sesuia kaidah akuntansi dengan menyajikan laporan keuangan yang seolah-olah perusahaan membukukan keuntungan meskipun sebenarnya yang didapat oleh perusahaan tersebut bukan keuntungan melainkan rugi. Bisa juga laporan keuangan dibuat seolah perusaahaan mendapatkan laba yang besar padahal laba tersebut kecil.

Sedangkan manajer investasi umumnya melakukan window dressing saham dengan cara memoles kinerja pengelolaan reksadana sehingga terlihat mencatat hasil yang positif. Hal tersebut dilakukan untuk membuat image yang bagus dan bisa memengaruhi klien agar menggunakan jasa mereka.

Window dressing bisa meningkatkan atau menaikkan harga saham sebuah emiten, terutama saham-saham unggul sperti blue chips. Tetapi, dengan stabilitas dan keuntungan yang dibukukan, perusahaan sebenarnya tidak perlu melakukan window dressing karena jika diketahui oleh investor, hal tersebut bisa merugikan mereka. Dalam hal ini, perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan investor atau bahkan pemegang saham.

Tujuan Window Dressing Saham

Dilihat dari pengertiannya, kamu mungkin sudah bisa menyimpulkan apa tujuan dari window dressing. Perusahaan ingin menarik investor melalui laporan keuangan yang mereka sajikan. Begitu pula dengan manajer investasi yang ingin meyakinkan klien untuk menggunakan jasa mereka setelah menilai portofolio yang mereka tunjukkan.

Cara Kerja Window Dressing Saham

Setelah tahu apa itu window dressing saham, kini saatnya untuk mencari tahu bagaimana cara kerjanya sehingga informasi seputar investasi saham semakin dalam. Dengan begitu kamu juga tahu kapan window dressing saham biasanya dilakukan.

Siapa bilang jika akhir tahun hanya identik dengan diskon besar-besaran? Akhir tahun juga bisa kita kaitkan dengan window dressing meskipun istilah ini hanya populer di kalangan orang-orang yang terbiasa dihadapkan dengan invest. Di akhir tahun, para emiten akan mempercantik laporan laba rugi agar tambah lebih baik dari kondisi yang sebenarnya. Hal tersebut tentu tidak dilakukan begitu saja karena harus menggunakan trik akuntansi. Window dressing akan menstimulasi kenaikan nilai saham sehingga para investor akan tertarik untuk membelinya.

Window dressing juga bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti:

  • Memasukkan pembayaran tagihan ke periode selanjutnya.
  • Menawarkan diskon kepada pelanggan lebih awal guna mendapatkan keuntungan yang lebih cepat.
  • Menjual barang-barang modal yang mengalami depresiasi dengan harga yang menggiurkan sehingga nilai total aset nampak bertambah dengan adanya penambahan aset baru.
  • Menunda pengeluaran seperti pembagian keuntungan untuk mempertahankan saldo akhir tetap terlihat tinggi.
  • Memasukkan pembayaran tagihan ke periode keuangan selanjutnya.

Self fulfilling prophecy atau ekspetasi serta prediksi orang-orang turut memengaruhi terjadinya window dressing. Tidak hanya itu, perusahaan yang ingin membuat laporan keuangan menjadi lebih menarik juga menjadi faktor lain yang berpengaruh pada fenomena window dressing.

Selain di akhir tahun, window dressing juga terjadi di setiap akhir kuartal atau per tiga bulan tepatnya saat laporan keuangan per kuartal keluar.

Naik turunnya saham memang hal yang biasanya tetapi, secara umum, kamu bisa perhatikan bagaimana terjadi kenaikan setelah ada penurunan dalam investasi terlebih di akhir tahun atau akhir kuartal laporan keuangan.

Kapan Window Dressing Saham Dilakukan?

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, jika window dressing umumnya dilakukan setelah tutup buku yaitu di akhir tahun atau di bulan Desember. Terkadang, efek window dressing juga masih bisa dirasakan di awal tahun atau di bulan Januari. Akhir kuartal juga merupakan waktu terjadinya window dressing sehingga tidak jarang jika ditemukan nilai saham yang meroket di waktu-waktu tersebut.

Cara Menghadapi Efek Window Dressing

Cara Menghadapi Efek Window Dressing
Sumber foto: Peshkova Via Shutterstock

Sebelum terjun langsung ke dunia investasi saham, tidak ada salahnya jika kamu turut mengamati pergerakan harga saham. Posisi indeks harga saham gabungan yang cenderung uptrend merupakan cerminan dari harga saham yang sedang menguat. Kamu bisa perhatikan apakah hal tersebut terjadi di musim window dressing atau bukan.

Setiap emiten memilikinya caranya tersendiri untuk membuat kesan menarik sehingga investor akan memilih berinvestasi saham di perusahaan mereka. Akan tetapi, fenomena window dressing harus kamu perhatikan.

Sebagai seorang pemula, apa yang harus dilakukan guna menghadapi efek window dressing saham tersebut? Jika kamu ingin membeli saham di saat fenomena window dressing terjadi, tentunya tidak boleh asal dalam memilih emiten terlebih jika tidak memiliki strategi investasi yang benar. Bukan tidak mungkin jika laporan keuangan yang disajikan akan mengecoh pandanganmu sehingga kamu tidak sabar untuk segera berinvestasi.

Siapa bilang jika window dressing hanya menguntungkan emiten atau manajer investasi saja? Fenomena ini juga bisa dimanfaatkan para investor untuk mendapatkan cuan yang tidak sedikit. Jika ingin membeli saham dan menjualnya kembali, pilih saham yang prospeknya bagus di masa mendatang. Setelah tahu adanya window dressing, kamu bisa mulai memperhitungkan kapan bisa menjual saham yang dimiliki.

Setiap investor memang harus jeli dengan peluang untuk mendapatkan cuan meskipun hadir di dunia investasi sebagai pemula. Karena window dressing saham umumnya terjadi di akhir tahun, kamu bisa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membeli saham di awal Desember dan kemudian jual kembali saham tersebut di minggu akhir Desember. Kamu juga bisa menjual saham di jam pasar saham menjelang penutupan bursa di hari terakhir tahun tersebut.

Meskipun banyak perusahaan yang melakukan window dressing untuk menutupi keadaan laporan keuangan yang sebenarnya, kamu tidak boleh takut khawatir tidak akan mendapatkan keuntungan dari investasi yang dijalankan. Bukankah yang terpenting adalah berhati-hati memilih emiten saham dan gunakan strategi investasi yang tepat agar menghasilkan cuan?

Kelebihan dan Kekurangan Window Dressing

Meski window dressing bukanlah cara sehat untuk mendapatkan perhatian dari calon investor, mungkin masih banyak perusahaan yang tertarik untuk melakukannya. Secara umum, mungkin sulit membedakan perusahaan dengan laporan keuangan yang asli dan perusahaan dengan laporan keuangan yang sudah dimanipulasi melalui window dressing.

Apa untungnya bagi perusahaan yang melakukan window dressing? Adakah risiko dari window dressing terlebih setelah semakin banyak orang yang tahu fenomena satu ini?

Window dressing memang tidak disarankan tetapi ada beberapa kelebihan serta kekurangan dari window dressing, yaitu:

Kelebihan

Perusahaan melakukan window dressing dengan mempertimbangkan beberapa faktor termasuk keuntungan yang bisa mereka dapatkan, seperti:

  • Perusahaan bisa menarik investor atau pemegang saham
  • Membantu mengurangi kewajiban pajak
  • Memungkinkan perusahaan mendapatkan dana dari lembaga keuangan
  • Menunjukkan perusahaan stabil dengan pembukuan laba atau untung
  • Memengaruhi harga saham di pasaran
  • Menunjukkan likuiditas perusahaan

Kekurangan

Window dressing tidak selalu menguntungkan bagi perusahaan karena fenomena tersebut juga bisa menjadi boomerang yang balik menyerang dan merugikan mereka. Ada beberapa kekurangan dari window dressing, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Merupakan gambaran keuangan palsu untuk menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya
  • Merugikan pemegang saham
  • Harga saham dipasaran bisa menurun
  • Harga saham yang tinggi biasanya tidak bertahan lama hanya selama periode tutup buku atau akhir tahun saja
  • Jalan menuju kebangkrutan jika kondisi keuangan perusahaan tidak kunjung membaik
  • Bank dan lembaga keuangan tidak akan lagi percaya untuk meminjamkan sejumlah dana di kemudian hari

Tips Melakukan Window Dressing Saham

Terlepas dari fenomena apapun yang bisa terjadi saat berinvestasi saham, investor memang harus cermat dan teliti dalam memilih saham-saham potensial. Selain itu, mereka juga harus memiliki dasar pengetahuan yang kuat yang dilengkapi dengan analisis saham yang tepat baik secara teknikal maupun fundamental.

Window dressing saham bukanlah hal yang tepat karena perusahaan berusahaa untuk mengelabuhi calon investor tetapi hal tersebut tidak bisa dicegah. Bahkan, investor kadang sulit untuk membedakan perusahaan dengan laporan keuangan yang asli atau yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa agar terlihat menjanjikan.

Ada beberapa tips yang bisa kamu coba untuk berinvestasi terutama di masa window dressing, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Pilih Saham yang Masuk Dalam Kategori Blue Chip

Karena window dressing tidak bisa dihindari, investor tidak boleh kalah langkah. Ini juga tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para investor pemula. Saat hendak membeli saham, pertimbangkan saham blue chip. Ini merupakan tips berinvestasi yang tidak boleh diabaikan.

Belum tahu blue chip? Secara singkat kita bisa mengartikan blue chip sebagai saham emiten yang memiliki reputasi baik dari berbagai sisi termasuk kualitas serta kemampuan perusahaan dalam membukukan laba bahkan di saat kondisi ekonomi sedang tidak baik.

Kamu bisa mempertimbangkan saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar dengan nilai yang bisa mencapai Rp 10 triliun atau lebih. Perhatikan juga likuiditas dari saham karena saham blue chip biasanya memiliki likuiditas yang bagus. Tidak hanya itu, saham-saham tersebut biasanya masuk dalam indeks LQ45 di BEI atau Bursa Efek Indonesia.

Saham-saham blue chip juga bisa ditemukan di berbagai indeks unggulan seperti IDX30, IDX80, dan indeks lainnya.

2. Lakukan Analisis Secara Fundamental Maupun Teknikal

Sebelum membeli, analisis sangat penting dilakukan. Hal tersebut juga bisa mencegah terjebak oleh perusahaan yang melakukan window dressing. Agar hasil yang didapatkan sesuai harapkan, tidak cukup hanya melakukan analisis teknikal saja. Artinya kamu juga harus melakukan analisis fundamental.

Dengan demikian, kamu harus bisa melihat dan membaca laporan keuangan dan juga pergerakan harga saham dalam rentang waktu tertentu serta titik tertinggi dan terendahnya. Meskipun saham blue chip sudah masuk dalam daftar pertimbangan, tetapi jangan mudah tergiur dan memilihnya dengan tergesa-gesa. Ingatlah untuk selalu melakukan analisis secara teknikal dan fundamental.

Umumnya, seseorang yang memutuskan untuk terjun ke dunia investasi saham sudah memiliki persiapan yang matang termasuk dengan mempelajari bagaimana cara melakukan analisis saham guna meminimalisir risiko kerugian dan membuat kesalahan dalam berinvestasi.

3. Alokasikan Dana Untuk Investasi Saham Sesuai Kebutuhan

Memiliki modal yang cukup banyak bukan berarti kamu akan membabi buta dalam membeli saham yang terlihat memiliki prospek bagus terlebih setelah tahu adanya window dressing saham yang mungkin dilakukan oleh perusahaan manapun. Tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan yang selalu memiliki laporan keuangan yang bagus juga bisa melakukan trik satu ini.

Oleh karena itu, investor harus memiliki anggaran untuk berinvestasi. Berinvestasi bukan hanya tentang kemampuan untuk membeli saham tetapi juga bagaimana kamu bisa menjualnya di waktu yang tepat dengan potensi untung yang tinggi. Itulah kenapa akan lebih baik jika dana investasi disesuaikan dengan kebutuhan.

Dengan mengetahui berapa dana yang seharusnya dialokasikan untuk investasi saham, kamu juga bisa mulai membuat anggaran untuk alokasi dana investasi lain termasuk emas, kripto, atau pilihan investasi lainnya.

Meski window dressing saham bisa menjadi upaya untuk menarik para investor, tetapi perusahaan harus ingat bahwa laporan keuangan yang disajikan itu palsu. Para investor yang cermat dan teliti serta terbiasa melakukan analisis saham mungkin tidak akan tertarik untuk membeli saham. Sebaliknya, mereka akan berusaha untuk menghindari perusahaan tersebut bahkan di kemudian hari.

Window dressing saham menjadi tantangan tersendiri untuk para investor agar lebih berhati-hati dalam membuat keputusan. Ini juga bisa menjadi pelajaran berharga agar tidak mudah tergiur membeli saham meskipun emiten tersebut terlihat begitu meyakinkan dan menjanjikan.

Itulah kenapa berinvestasi tidak boleh dilakukan dengan sembarangan terlebih hanya bermodal mencoba peruntungan dan iri dengan investor lain yang sudah lebih dulu sukses dan selalu mendapatkan cuan.

Jika masih ingin mendapatkan informasi seputar investasi dan saham, kamu tetap bisa memperbarui informasi dengan mengunjungi blog Qoala. Dengan pengetahuan yang semakin bertambah, kamu bisa yakin memulai investasi dengan risiko dan kekhawatiran yang lebih minim.

Semoga informasi ini bermanfaat dan sampai jumpa di lain kesempatan dengan informasi dan pembahasan yang berbeda.