Butuh tabungan untuk investasi masa depan? Membeli reksadana Mandiri bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan cara ini kamu bisa mempersiapkan tabungan masa depan dengan lebih baik dengan banyak pilihan investasi yang bisa kamu pilih. Tidak heran jika banyak orang memilih reksadana dari bank Mandiri ini sebagai salah satu cara mengatur dan merencanakan keuangan di masa depan.

Lalu apa sebenarnya Reksadana Mandiri, apa saja jenisnya dan apa keuntungan menggunakannya? Pastikan jangan lewatkan ulasan Qoala berikut ini.

Sekilas Tentang Reksadana Mandiri

Sekilas Tentang Reksadana Mandiri
Sumber Foto: garagestock Via Shutterstock

Reksadana Mandiri merupakan berbagai jenis reksadana yang dipasarkan oleh bank Mandiri dan Mandiri Investasi. Reksadana sendiri merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Dalam transaksi reksadana ini terdapat beberapa pihak yang terkait dalam produk reksadana antara lain seperti Manajer investasi, bank kustodian dan agen penjual efek reksadana. Manajer investasi bertugas untuk mengelola portofolio reksadana sedangkan bank kustodian sebagai pihak yang melakukan administrasi dan pencatatan serta penyimpanan aset reksadana.

Bank Mandiri bertindak sebagai agen penjual efek reksadana (APERD) yang bertugas melakukan penjualan efek reksa dana berdasarkan kontrak kerjasama dengan manajer investasi pengelola reksadana. Bank Mandiri sendiri telah terdaftar sebagai APERD di OJK sejak tahun 2007.

Jenis-Jenis Reksadana Mandiri

Bank Mandiri menyediakan beberapa jenis produk investasi ini yang bisa dipilih nasabah sesuai dengan kebutuhannya. Di antara seperti reksadana saham, reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, reksadana campuran, hingga reksadana mandiri syariah. Untuk lebih jelasnya tentang jenis produk investasi dari Bank Mandiri ini, simak ulasan lengkapnya di bawah ini :

1. Reksadana Saham

Reksadana saham merupakan jenis reksadana yang mayoritas penempatannya ada di saham. Sedangkan sisanya baru ditempatkan di portofolio lain seperti pasar uang. Terdapat banyak contoh reksadana saham, seperti:

  • Mandiri Investa Equity Dynamo Factor (DYNAMO)
  • Mandiri Investa Equity Movement (MIEM)
  • Mandiri Investa Ekuitas Dinamis (MIED)
  • Mandiri Investa Cerdas Bangsa (MICB)
  • Mandiri Investa Equity ASEAN 5 Plus (ASEAN 5)
  • Mandiri Investa Atraktif (MITRA)

2. Reksadana Campuran

Reksadana campuran merupakan salah satu produk reksadana mandiri sekuritas yang investasinya ditempatkan pada beberapa efek sekaligus, mencakup saham, surat utang dan pasar uang. Ada banyak jenis reksadana campuran yang bisa kamu pilih, di antaranya:

  • Mandiri Brawijaya Investa Berimbang (MBIB)
  • Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB)
  • Mandiri Aktif
  • Mandiri Investa Aktif (MIA)

3. Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap merupakan jenis produk investasi mandiri yang sebagian besar alokasi investasinya ditempatkan pada efek yang memberikan pendapatan tetap, seperti surat utang. Ada banyak jenis reksadana pendapatan tetap yang bisa kamu pilih, di antaranya:

  • Mandiri Investasi Obligasi Nasional (MINION)
  • Investa Dana Dollar Mandiri (IDAMAN)
  • Mandiri Investa Dana Syariah (MidSya)
  • Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II (MIDO II)
  • Mandiri Investa Dana Utama (MIDU)

4. Reksadana Pasar Umum

Reksadana pasar umum merupakan jenis reksadana yang investasinya ditempatkan 100 persen pada instrumen pasar uang seperti obligasi yang jatuh tempo kurang dari satu tahun, deposito, dan sertifikat Bank Indonesia. Jenis reksadana pasar umum antara lain:

  • Mandiri Investa Pasar Uang 2 (MIPU 2)
  • Mandiri Investa Pasar Uang (MIPU)

5. Reksadana Terproteksi

Reksadana terproteksi merupakan jenis reksadana yang memiliki masa penawaran dalam jangka waktu tertentu dan memiliki skema khusus untuk melindungi nilai pokok investasi investor. Beberapa jenis produk investasi terproteksi ini yang ditawarkan bank Mandiri antara lain:

  • Mandiri Dana Protected Berkala 5
  • Mandiri Protected Smart Seri 6
  • Mandiri Protected Smart Seri 8
  • Mandiri Protected Smart Seri 7
  • Mandiri Protected Smart Seri 10

6. Reksadana Syariah

Reksadana syariah merupakan simulasi reksadana Mandiri yang diinvestasikan ke investasi halal dan diawasi oleh MUI. Beberapa jenis reksadana syariah yang bisa kamu pilih di antaranya adalah :

  • Mandiri Pasar Uang Syariah (MPUS)
  • Mandiri Global Sharia Equity Dollar (MGSED)
  • Mandiri Investa Dana Syariah (MidSya)
  • Mandiri Investa Ekuitas Syariah (MIES)
  • Mandiri Investa Atraktif Syariah (MITRAS)
  • Mandiri Investa Syariah Berimbang (MISB)

Keuntungan Membeli Reksadana Mandiri

Keuntungan Membeli Reksadana Mandiri
Sumber Foto: Light And Dark Studio Via Shutterstock

Mempersiapkan investasi untuk masa depan memang bisa memberikan banyak keuntungan dan kemudahan. Dengan memilih produk reksadana ini, akan semakin banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan. Di bawah ini beberapa keuntungan membeli reksadana dari Bank Mandiri yang perlu kamu tahu.

  1. Nilai Investasi Awal Cukup Terjangkau

Salah satu keuntungan membeli reksadana dari bank Mandiri adalah nilai investasi awal cukup terjangkau. Hal ini cocok untuk kamu yang masih pemula karena tidak perlu mengeluarkan modal yang besar. Cukup dengan modal mulai dari Rp 50 ribu kamu sudah bisa membeli reksadana dari bank Mandiri ini.

  1. Dikelola oleh Manajer Investasi yang Terpercaya

Investasi reksadana dari Bank Mandiri dikelola oleh manajer investasi yang telah diakui secara resmi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini membuat kalkulator reksadana mandiri lebih transparan sehingga sangat menguntungkan bagi nasabah. Beberapa manajer investasi yang mengelola reksadana bank Mandiri antara lain adalah :

  • PT Bahana TCW Investment Management
  • PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
  • PT Danareksa Investment Management
  • PT BNP Paribas Investment Partners
  • PT Mandiri Manajemen Investasi
  • PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
  • PT Schroder Investment Management Indonesia
  • PT Ashmore Asset Management Indonesia
  • PT Kresna Asset Management
  1. Unit Reksadana Bisa Dijual Kembali dengan Cepat

Keuntungan reksadana Mandiri adalah kamu bisa menjual kembali unit atas investasi awal atau hanya menjual keuntungannya saja. Manajer investasi akan membeli kembali unit reksadana yang kamu jual dan mencairkan uang tersebut maksimal tujuh hari setelah pengajuan.

  1. Banyak Pilihan Reksadana dari Beragam Manajer Investasi

Keuntungan lainnya yang bisa kamu dapatkan jika membeli produk reksadana dari bank Mandiri adalah bisa memilih dan menempatkan dana milikmu di pilihan reksadana yang tersedia di Bank Mandiri. Dengan menjalin kerjasama ke banyak manajer investasi, bank Mandiri menyediakan beragam pilihan reksadana yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham hingga indeks.

  1. Transparan

Dengan membeli reksadana mandiri online, kamu akan mendapatkan laporan keuangan dan laporan portofolio fund fact sheet. Dengan adanya keterbukaan laporan keuangan ini, kamu akan lebih mudah untuk mengetahui perkembangan nilai investasi dan kinerjanya.

  1. Keringanan Pajak

Satu lagi keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika membeli reksadana dari bank Mandiri adalah adanya keringanan pajak. Berdasarkan UU PPh pasal 4, ayat 3 I, investasi reksadana bukan termasuk kategori objek pajak penghasilan. Dengan peraturan ini, kamu tidak perlu membayar pajak untuk aset yang kamu beli berdasarkan review reksadana Mandiri.

Cara Membeli Reksadana Mandiri

Cara membeli investasi ini dari bank Mandiri bisa dilakukan secara konvensional dengan datang langsung ke kantor cabang bank terdekat atau bisa juga dilakukan secara online. Untuk lebih jelasnya tentang bagaimana cara membeli reksadana ini, simak ulasan lengkapnya berikut:

  1. Membeli ke Bank Mandiri Secara Langsung

Jika kamu ingin mendapatkan informasi lebih detail dan lengkap, ada baiknya membeli reksadana mandiri secara langsung di kantor cabang bank Mandiri terdekat. Saat ini melakukan transaksi, pastikan membawa persyaratan yang diperlukan seperti kartu identitas dan buku Mandiri Tabungan. Bank Mandiri sebagai agen penjual reksadana didukung lebih dari 700 cabang APERD dan lebih dari 1000 pegawai berlisensi WAPERD untuk membantu transaksi reksadana kamu.

  1. Melalui Aplikasi MOST

Selain secara konvensional, kamu juga bisa membeli reksadana dari bank Mandiri secara online melalui aplikasi MOST. Kamu hanya perlu mengunduh aplikasi MOST di playstore maupun Appstore. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  • Download dan install aplikasi MOST di smartphone
  • Buat akun MOST dengan melengkapi formulir pembukaan rekening efek
  • Jika pendaftaran berhasil, kamu akan mendapatkan nomor SID, MTBI/TSI, Client ID, Pass dan ID yang dikirimkan melalui email
  • Setor dana ke TSI atau MTBI
  • Pilih produk reksadana Mandiri dengan cara mengisi formulir di kantor cabang Mandiri terdekat atau akses mutualfund.most.co.id
  • Monitor transaksi dari bank kustodian. Selanjutnya kamu akan mendapatkan surat konfirmasi transaksi, laporan bulanan atau pantai portofolio di situs resmi MOST Fund.

Biaya Transaksi dan Fee untuk Membeli Reksadana Mandiri

Sebelum membeli produk investasi ini dari Bank Mandiri, ada baiknya ketahui dulu biaya transaksi dan fee yang perlu kamu sediakan. Berikut ini beberapa biaya transaksi dan fee yang diperlukan untuk membeli produk ini di Mandiri Investasi:

  1. Biaya Transaksi

Ada beberapa jenis biaya transaksi yang perlu dipersiapkan dan dibayarkan oleh investor reksadana Mandiri, antara lain:

  • Subscription fee (front load)

Biaya yang dikenakan kepada nasabah pada saat membeli reksadana. Besaran biaya transaksi ini bisa mencapai 2.5 persen bahkan tidak jarang justru bisa melebihi dari jumlah yang diinvestasikan.

Contohnya adalah, saat kamu ingin menginvestasikan uang sebesar Rp 2 juta dengan front load sebesar 2.5 persen. Maka beban biaya yang harus kamu bayarkan sebesar Rp 50 ribu dengan investasi awal sebesar Rp 1.950.000.

  • Redemption fee (back load)

Biaya pencairan atau penjualan yang dibebankan kepada nasabah saat melakukan transaksi pencairan di aplikasi reksadana mandiri. Biaya transaksi ini juga dikenal sebagai biaya pembelian ditangguhkan (deferred sales charge). Biasanya besaran persentase untuk back load ini sama dengan front load yaitu 2.5 persen dan bisa dikurangi hingga 0 persen seiring berjalannya waktu, biasanya setelah 1 tahun berjalan.

  1. Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan biaya berjalan dan berulang yang dibebankan kepada nasabah sesuai dengan pergerakan Net Asset Value (NAV). Biaya operasional yang dibebankan oleh reksadana mandiri sekuritas antara lain sebagai berikut:

  • Biaya Manajemen (Manajemen Fee)

Biaya manajemen merupakan biaya tahunan yang dibebankan atas jasa manajemen dalam mengelola reksadana. Contohnya adalah mempekerjakan manajer portofolio dan tim investasi. Biaya ini sudah tergabung dalam Rasio Biaya Manajemen (MER).

MER sendiri merupakan biaya manajemen, mulai dari biaya operasional dan pajak terkait yang dibebankan pada suatu dana setiap tahunnya. Dinyatakan dalam persentase dari rata-rata aset bersih dana untuk tahun tersebut.

  • Biaya Bank Kustodian (Custodian fee)

Biaya bank kustodian merupakan biaya yang dibebankan atas jasa bank kustodian dalam penitipan dan administrasi reksadana. Biaya bank kustodian sudah masuk ke dalam perhitungan NAB harian yang mana NAB atau unit sudah mencerminkan harga bersih yang dikurangi custodian fee. Biaya ini juga termasuk dalam biaya cara mencairkan reksadana mandiri.

Meskipun membebani nasabah dengan biaya transaksi dan fee, akan tetapi kabar baiknya adalah reksadana tidak dibebankan pajak sama sekali. Hal ini karena reksadana bukan termasuk ke dalam objek pajak. Kebijakan ini sesuai dengan surat edaran dirjen pajak no. SE-18/PJ.42/1996, tertanggal 30/04/1996.

Risiko Investasi Reksadana

Meskipun menawarkan banyak keuntungan, nyatanya investasi reksadana tetap memiliki risiko yang perlu kamu waspadai. Salah satu risikonya adalah risiko keuntungan yang tidak pasti karena harga reksadana mandiri bisa naik atau turun dalam waktu singkat. Tidak hanya itu, investasi reksadana juga tidak memiliki perlindungan dari LPS jika mengalami kerugian.

Selain dua risiko di atas, berikut ini beberapa risiko investasi reksadana yang perlu kamu waspadai.

  • Risiko likuiditas
  • Risiko wanprestasi
  • Risiko pasar
  • Risiko perubahan kondisi ekonomi dan politik
  • Risiko berkurangnya nilai unit penyertaan
  • Risiko perubahan hukum dan peraturan perundang-undangan
  • Risiko lain yang tercantum di tiap-tiap prospectus reksadana.

Tingkat risiko dari investasi simulasi reksadana mandiri juga dipengaruhi dari jenis dan kelas reksadana yang kamu pilih. Contohnya seperti di bawah ini :

  • Reksadana saham = High
  • Reksadana campuran = Middle to high
  • Reksadana pendapatan tetap = Low to middle
  • Reksadana pasar uang = Low

Berinvestasi reksadana memang bisa menjadi solusi untuk mendapatkan keuntungan dari bunga reksadana mandiri yang diberikan oleh pihak bank. Akan tetapi, kamu juga tetap perlu memperhatikan risiko yang mungkin saja terjadi khususnya untuk jenis reksadana yang memiliki risiko tinggi. Hal ini untuk menghindari kerugian karena kurang memperhatikan faktor risiko tersebut.

Pertanyaan Umum Seputar Reksadana Mandiri

Berikut ini berbagai pertanyaan umum yang diajukan seputar reksadana. Dalam hal ini adalah reksadana Mandiri.

Berapa Minimal Dana untuk Membeli Reksadana Mandiri?

Investasi ini bisa kamu beli dengan dana yang cukup terjangkau. Untuk pemula, kamu bisa mulai membeli reksadana dengan modal mulai Rp 50 ribu saja.

Kapan Waktu Terbaik untuk Menjual Reksadana?

Jika ingin transaksi kamu lebih cepat diproses dan dapat mencairkan reksadana dengan mudah, maka lakukan penjualan reksadana setiap hari kerja sebelum pukul 13.00 WIB. Hal ini juga sudah diatur dalam ketentuan OJK dan berdasarkan pengalaman reksadana mandiri, jika kamu melakukan transaksi di atas jam tersebut, maka akan diproses pada hari berikutnya.

Asuransi yang Cocok untuk Investor Reksadana?

Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Untuk melengkapi proteksi financial, ada baiknya investor reksadana juga melengkapi diri dengan asuransi seperti produk asuransi mobil bagi kamu yang memiliki kendaraan.

Bagaimana Cara Membeli Reksadana Mandiri?

Cara membeli reksadana bisa dilakukan secara langsung. Maksudnya, ke kantor cabang bank Mandiri terdekat atau bisa juga membeli secara online melalui aplikasi MOST. Akan tetapi cara beli di MOST lebih praktis karena bisa dilakukan dari mana saja.

Bagaimana Cara Mencairkan Reksadana Mandiri?

Cara mencairkan reksadana ini adalah adalah dengan menjual ke manajer investor sebagai pengelola dana. Biasanya membutuhkan waktu kurang lebih tujuh hari sampai uang reksadana kamu bisa dicairkan.

Mempersiapkan investasi untuk masa depan memang sangat penting untuk dilakukan. Salah satu caranya adalah dengan membeli produk reksadana. Saat ini ada banyak pilihan reksadana termasuk reksadana BNI dan Mandiri. Pastikan pilih produk reksadana yang sesuai dengan kebutuhan agar lebih menguntungkan.

Itulah ulasan menarik seputar investasi reksadana yang perlu kamu ketahui. Sebagai salah satu bank terpercaya di Indonesia, Mandiri memang menawarkan banyak keuntungan bagi nasabah di berbagai investasinya. Akan tetapi sebelum membeli produk tersebut, pastikan pahami dulu kelebihan dan kekurangannya agar sesuai dengan kebutuhan. Yuk, temukan ulasan menarik lainnya topik keuangan & investasi seperti cara investasi reksadana modal kecil, hanya di Qoala Blog.