Investasi seolah memberikan hasil yang manis yaitu berupa keuntungan atau return yang didapatkan oleh para pelakunya. Namun pada kenyataannya, tidak semua investor mendapatkan hasil sesuai harapan mereka. Tidak jarang mereka yang berinvestasi tidak mendapatkan hasil apapun. Sebaliknya mereka menderita kerugian yang bahkan dalam jumlah besar. Untuk menghindari risiko semacam ini, cari tahu secara detail seperti apa itu investasi saham. Kamu juga harus familiar dengan berbagai istilah dan tipe saham, termasuk outstanding shares.

Akan lebih baik jika kamu juga tahu bagaimana cara menghitung outstanding shares serta kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi saham. Investasi bukanlah sebuah tren tetapi tantangan dan konsistensi dalam mengalokasikan sejumlah dana untuk mendapatkan return yang diharapkan.

Meski demikian, tidak sedikit orang yang justru jatuh bahkan di pengalaman pertama. Nah, jika kamu memilih saham sebagai instrumen investasi, sebaiknya fokus pada jenis investasi tersebut. Dengan begitu, kamu bisa memusatkan perhatian terhadap saham.

Jika sebelumnya belum pernah peruntungan di dunia saham dan ini kali pertama memulainya, sudah yakin bahwa kamu benar-benar tahu apa saja tipe saham yang ada? Apakah kamu bahkan tahu apa itu outstanding shares? Outstanding shares merupakan salah satu tipe saham namun bukan satu-satunya.

Untuk mengenal lebih jauh perihal outstanding shares serta tipe-tipe saham yang umumnya tersedia, yuk simak artikel Qoala satu ini.

Mengenal Apa Itu Saham

Mengenal Apa Itu Saham
Sumber Foto: Who is Danny Via Shutterstock

Dalam dunia investasi, ada begitu banyak pilihan instrumen, termasuk saham. Saham menjadi salah satu pilihan investasi yang banyak orang pilih karena beberapa alasan.

Saham merupakan bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan serta bukti penyertaan modal. Pemilik saham memiliki hak untuk mendapatkan keuntungan yang dicapai dan dicatat oleh perusahaan. Biasanya berupa dividen yang dibagikan kepada setiap pemegang saham per kurun waktu tertentu dalam bentuk saham maupun uang tunai.

Apa Itu Outstanding Shares?

Dalam memulai invest dengan saham sebagai pilihan instrumen yang kamu tetapkan, ada banyak istilah dan hal penting yang harus kamu ketahui dan pahami dengan baik. Dengan begitu, kamu bisa memperoleh peluang untuk mendapatkan keuntungan seperti yang diharapkan. Meski demikian, kamu perlu melakukan perhitungan dan analisis yang tepat.

Nah, salah satu istilah yang sangat penting dalam investasi saham adalah outstanding shares. Pernah mendengar istilah tersebut sebelumnya? Outstanding shares adalah jumlah total saham perusahaan tertentu atau emiten yang dimiliki oleh para investor perusahaan tersebut. Investor tersebut mencakup investor individu (perorangan) dan institusi.

Outstanding shares juga termasuk saham yang dimiliki oleh para trader jangka pendek yaitu, mereka yang memperjualbelikan saham dalam jangka waktu pendek untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan.

Saat berinvestasi saham, kamu harus menentukan tujuan investasi terlebih dahulu yaitu tujuan jangka pendek atau jangka panjang. Ini juga menjadi alasan kenapa kamu akan menemukan para trader jangka pendek saat berurusan dengan saham sebuah perusahaan.

Pada umumnya, outstanding shares digunakan dalam menghitung laba bersih per saham. Selain itu juga digunakan dalam perhitungan kapitalisasi pasar saham suatu perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

Untuk meningkatkan outstanding shares, ada dua cara yang bisa kamu coba, yaitu penawaran dari pasar modal kedua dan perusahaan memutuskan untuk memberikan pilihan saham kepada karyawan sebagai bentuk pembayaran.

Manfaat Outstanding Shares

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa outstanding shares digunakan dalam perhitungan laba bersih per saham dan kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai keseluruhan pasar secara agregat sebuah perusahaan. Dengan begitu, outstanding shares bermanfaat untuk perhitungan kedua hal tersebut yaitu market cap dan laba per lembar saham atau earning per share.

Manfaat outstanding shares tidak terbatas pada market cap dan earning per share karena juga bisa digunakan dalam menghitung beberapa hal lain, seperti:

  • Indeks saham seperti IHSG
  • Book value per share
  • Dividen per lembar saham
  • Free float saham

Hal lain yang harus kamu tahu tentang outstanding share atau lembar saham adalah setiap pemegang saham berhak untuk mendapatkan dividen. Mereka juga memiliki hak suara dalam korporasi.

Tipe-tipe Saham Lain Selain Outstanding Shares

Setelah mencari informasi seputar outstanding shares, kamu tentu sudah tahu apa yang selanjutnya harus dilakukan. Selain outstanding shares, masih ada tipe-tipe saham lainnya yang juga harus kamu pahami dengan baik. Sehingga kamu bisa melangkah dan membuat setiap keputusan dengan bijak serta minim risiko.

Penasaran? Berikut adalah beberapa tipe saham yang tidak kalah penting untuk diketahui oleh siapapun yang berencana terjun ke dunia investasi saham terlepas dari apapun alasan mereka memilih instrumen investasi satu ini.

1. Authorized Shares

Authorized shares adalah salah satu tipe saham. Saham ini merupakan saham perusahaan terbatas atau PT didirikan. Dalam akte pendirian perusahaan tersebut, jumlah saham total yang mungkin akan dimiliki perusahaan disebutkan dengan jelas. Nah, jumlah saham itulah yang disebut dengan authorized shares, yaitu jumlah maksimum saham yang bisa perusahaan terbitkan.

Namun, jika seiring dengan berjalannya waktu, perusahaan ingin menerbitkan dan menjual saham melebihi jumlah yang tertera dalam akte, perusahaan harus mengadakan rapat umum pemegang saham atau RUPS. Tidak hanya itu, perusahaan juga harus merubah jumlah authorized shares yang ada pada akta perusahaan.
2. Issued Shares

Tipe saham yang selanjutnya adalah issued shares. Bagi para pemula, istilah saham satu ini mungkin terdengar asing. Akan tetapi, lambat laun mereka akan terbiasa dengan istilah satu ini sehingga bisa semakin memahaminya.

Tipe saham satu ini merupakan bagian dari authorized shares yang sudah diterbitkan namun belum dipensiunkan. Tujuan dari diterbitkannya saham adalah untuk mendapatkan dana atau bisa juga untuk diberikan kepada direksi serta karyawan perusahaan sebagai kompensasi yang dimaksudkan agar mereka bisa bekerja dengan lebih semangat. Dengan demikian, nilai perusahaan bisa meningkat.

Secara umum, ada dua jenis issued shared yaitu outstanding shares yaitu saham yang dimiliki oleh berbagai pihak selain perusahaan, seperti investor, trade, direksi, pemilik modal, dan pihak lainnya. Jenis kedua dari issued shared adalah treasury shares atau treasuri. Treasuri merupakan saham yang dipegang oleh perusahaan atau emiten yang umumnya berawal dari pembelian kembali saham atau buy back.

3. Unissued Shares (Saham Portepel)

Jika melihat dari namanya, kita bisa menebak bahwa unissued shares merupakan saam yang belum diterbitkan. Dengan begitu, tidak ada satu orangpun yang bisa memiliki tipe saham satu ini. Bahkan, saham tersebut tidak memiliki hak apapun termasuk dividen dan voting. Karena tidak memiliki nilai apapun, saham portepel bisa dikatakan sebagai angka yang relatif tidak ada gunanya.

4. Retired Shares

Saham yang beredar di pasaran dan dimiliki oleh para investor serta trader bisas aja dibeli kembali oleh perusahaan atau emiten. Proses pembelian tersebut dikenal dengan istilah buy back. Saham yang diperoleh dari buy back kemudian disebut dengan retired shares. Karena sudah dimiliki kembali oleh perusahaan, perusahaan bisa membuat keputusan untuk membatalkan atau bahkan memensiunkan saham tersebut.

Untuk setiap saham yang sudah pensiun, tentu tidak ada nilainya lagi sehingga tidak dapat dijual kembali. Saham tersebut juga tidak lagi mencerminkan kepemilikan atas perusahaan. Mungkin tidak banyak yang tahu kalau retired shares memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dengan treasury shares.

5. Treasury Shares (Saham Treasuri)

Nah, istilah selanjutnya yang juga merupakan tipe saham adalah treasury shares. Singkatnya, tipe saham ini merupakan bagian dari saham yang diterbitkan atau issued shares namun disimpan sendiri oleh perusahaan. Perusahaan bisa menjual saham tersebut di waktu yang tepat atau bisa juga dipensiunkan sehingga tidak akan lagi memiliki nilai jual.

Bagaimana caranya untuk mendapatkan saham treasuri? Pembelian kembali saham atau yang biasa dikenal dengan istilah buyback merupakan salah satu cara untuk mendapatkan tipe saham ini. Perusahaan akan membeli kembali saham apabila harga saham di pasar dinilai sudah terlalu rendah dari nilai intrinsik perusahaan tersebut.

Cara kedua untuk mendapatkan saham treasuri adalah dengan membuat keputusan untuk tidak menjual sebagian saham saat diterbitkan. Artinya, perusahaan akan menyimpan saham tersebut sebagai saham treasuri. Mengapa demikian? Dalam hal ini, perusahaan memiliki tujuan tersendiri yaitu untuk fleksibilitas. Jadi, apabila suatu saat perusahaan memerlukan dana, saham treasuri bisa dijual dengan proses yang lebih pendek dibandingkan dengan penerbitan saham baru.

Ada persamaan antara saham treasuri dan retired shares yakni keduanya tidak diikutsertakan dalam perhitungan outstanding shares. Selain itu, kedua tipe saham ini juga tidak menerima pembagian dividen serta tidak memiliki hak voting atas perusahaan.

Meski demikian, ada perbedaan antara keduanya. Treasury shares masih memiliki nilai karena bisa saja perusahaan menjual saham tersebut sewaktu-waktu. Dengan begitu, saham tersebut akan dicatat dalam laporan keuangan perusahaan. Sementara retired shares tidak mempunyai nilai apapun sehingga tidak akan masuk dalam catatan laporan keuangan.

6. Common Shares

Lalu, bagaimana dengan common shares yang juga merupakan tipe saham yang ada? Sebagai bagian dari outstanding shares, common shares tidak hanya terdaftar di bursa saham tetapi juga memiliki harga yang sama yaitu harga saham tersebut. Jika di bursa saham kamu tidak menemukan istilah common shares, bisa jadi saham tersebut dikenal dengan sebutan lain seperti quoted shares atau listed shares.

Common shares adalah tipe saham yang dapat melakukan klaim kepemilikan sesuai keuntungan atau kerugian perusahaan. Namun, pemegang saham memiliki kewajiban terbatas.

Misalnya, jika perusahaan bangkrut, pemilik saham jenis ini (common shares) hanya akan mendapatkan prioritas paling akhir dalam pembagian keuntungan perusahaan tersebut. Namun, jumlah kerugian maksimum yang mereka tanggung akan disesuaikan dengan dana yang mereka investasikan pada saham perusahaan tersebut.

7. Preferred Shares

Jika dilihat dari kepemilikannya, selain common shares, ada juga preferred shares. Saham ini merupakan gabungan antara common shares atau saham biasa dengan obligasi. Secara umum, preferred shares mungkin mirip dengan common shares namun ada perbedaan pada tingkat suku bunga keuntungan yang akan didapatkan.

Dengan adanya campuran antara saham dengan obligasi, maka saham preferen memiliki suku bunga tepat. Pemilik saham juga memiliki hak tebus yang bisa mereka tukarkan dengan saham biasa. Di Bursa Efek Indonesia atau BEI, saham tipe ini memiliki kode 4 huruf namun terkadang juga memilih tambahan kode P. Contoh dari kode preferred shares adalah WSBP, ASII, dan MYOR-P.

8. Floating Shares

Tipe saham terakhir namun tidak kalah penting untuk diketahui adalah floating shares. Bagian dari saham biasa (common shares) yang diperdagangkan secara aktif di bursa saham disebut dengan floating shares. Perusahaan akan menyebutkan total saham yang mereka terbitkan (common shares) saat melakukan IPO. IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering yaitu penawaran saham oleh perusahaan tertutup kepada publik untuk pertama kalinya. Melalui IPO inilah perusahaan yang awalnya tertutup akan berubah menjadi perusahaan terbuka.

Dalam IP, umumnya hanya sebagian kecil common shares saja yang dilepas di bursa atau sekitar 20 hingga 25 persen dari total saham perusahaan. Sebagian besar saham tersebut dimiliki oleh pemilik awal perusahaan baik pemilik awal, pemberi modal awal, venture capital, dan lain sebagainya. Tujuan dari pelepasan saham di bursa tentunya adalah untuk mendapatkan dana yang perusahaan butuhkan. Bagian kecil dari saham tersebut disebut dengan floating shares yang kemudian akan aktif diperjualbelikan di bursa.

Kapan Waktu Tepat untuk Membeli Saham?

Kapan Waktu Tepat untuk Membeli Saham
Sumber Foto: solarseven Via Shutterstock

Setelah apa itu outstanding shares dan tipe saham lainnya, kamu mungkin semakin penasaran kapan waktu yang tepat untuk membeli saham. Tidak ada larangan untuk membeli saham kapan pun. Akan tetapi, ada waktu-waktu tertentu yang dinilai tepat untuk membeli saham agar potensi mendapatkan keuntungan semakin besar. Sehingga, kamu bisa mendapatkan cuan bahkan pada pengalaman bermain saham pertama kali.

Beli Saham Di Tiap Kuartal

Apabila kamu ingin membeli saham secara rutin, coba pertimbangkan tiap kuartal atau 3 bulan sekali. Di waktu tersebut, kamu bisa mendapatkan saham yang nampak murah dengan fundamental yang mendukung. Untuk mendapatkan saham, ada beberapa periode terbaik yaitu di bulan Mei, Agustus, November, dan Februari.

Di bulan-bulan tersebut, perusahaan biasanya sudah merilis laporan keuangan. Hal tersebut bisa kamu jadikan sebagai pertimbangan dalam membeli saham.

Ketika Perusahaan Berada Dalam Kondisi Baik

Saat berniat untuk memulai investasi saham, kamu mungkin sudah mengantongi sejumlah nama perusahaan atau emiten incaran. Sebelum membeli saham perusahaan tertentu, sebaiknya kamu sudah melakukan analisis fundamental sederhana. Caranya adalah dengan membaca sebanyak mungkin informasi dan berita terkait perusahaan incaran kamu. Dengan begitu, kamu akan tahu apakah perusahaan tersebut berkembang dengan baik atau tidak.

Kamu juga harus tahu posisi untung rugi perusahaan tersebut. Faktanya, dalam menjalankan bisnis, perusahaan tidak selalu mendapatkan untung, sebaliknya perusahaan bisa saja rugi secara berturut-turut dalam kurun waktu tertentu. Jangan lupa untuk mempelajari rencana bisnis perusahaan serta kinerjanya agar kamu semakin yakin apakah saham perusahaan tersebut layak untuk dibeli atau tidak.

Saat Perusahaan Memiliki Prospek Cerah

Dalam investasi saham, ada dua jenis analisis yang dilakukan oleh para investor yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Kamu bisa melakukan keduanya agar lebih yakin untuk membeli saham perusahaan tertentu. Untuk mengetahui apakah saham perusahaan yang kamu inginkan memiliki harga jual dan harga bei yang baik, maka kamu perlu melakukan analisis teknikal.

Coba amati pergerakan saham melalui grafik harga saham sehingga kamu bisa membuat keputusan tepat dalam berinvestasi saham. Akan lebih baik jika kamu membeli saham dari perusahaan yang memiliki prospek bagus kedepannya. Saat perusahaan memiliki prospek cerah, ini bisa menjadi sinyal waktu tepat untuk membeli saham perusahaan tersebut.

Outstanding shares dan tipe saham lainnya harus kamu pahami sebelum memutuskan untuk memilih saham sebagai instrumen investasi. Dengan begitu, kamu bisa meminimalisir risiko serta meningkatkan peluang mendapatkan cuan dari investasi. Hal tersebut sangat mungkin karena kamu berinvestasi dengan ilmunya bukan hanya sekedar ikut-ikutan tren saja.

Untuk informasi lainnya seputar investasi dan saham, jangan ragu untuk selalu mengakses Qoala blog. Semoga informasi ini bermanfaat dalam memulai pengalaman investasi.