Non-Fungible Token alias NFT adalah aset digital yang sedang sangat populer, terlebih karena kisah Ghozali yang berhasil menjual kumpulan foto selfie-nya dengan harga miliaran dalam bentuk NFT. NFT sendiri dibangun di atas teknologi blockchain yang merupakan pengembangan dari cryptocurrency yang merupakan jenis aset fungiable.

Konsep NFT berbeda dengan cryptocurrency yang bekerja layaknya mata uang. NFT merupakan aset digital yang memiliki kode identifikasi unik untuk mewakili suatu benda berharga. Sederhananya NFT adalah benda yang bisa diperdagangkan yang sifatnya unik antara satu dengan lainnya, sementara cryptocurrency adalah mata uangnya.

Nah untuk membeli dan menjual aset virtual ini bisa dilakukan melalui NFT marketplace. Seperti apa cara kerja dari NFT marketplace ini, bagaimana cara bertransaksi di sana dan apa saja NFT marketplace terbaik? Nah, semua pertanyaan tersebut akan Qoala bahas melalui ulasan berikut ini.

Apa Itu NFT Marketplace?

Apa Itu NFT Marketplace
Sumber foto: mundissima Via Shutterstock

NFT marketplace adalah platform tempat menampilkan dan memperjualbelikan aset kripto, NFT. NFT marketplace tak jauh berbeda seperti platform marketplace lainnya, semisal Amazon, eBay, Tokopedia, Bukalapak,Shopee dan lainnya.

Jadi siapapun bebas menyimpan barang dagangannya di sana dan siapapun bebas membeli barang yang dia suka. Namun perlu diketahui yang dibeli adalah sertifikat digital dari barang tersebut, jadi untuk aset misalkan gambar memang bisa dicopy dan ditampilkan oleh orang lain. Tapi secara kepemilikan orang yang membeli mempunyai sertifikat digital yang menunjukkan aset virtual tersebut adalah miliknya.

NFT marketplace menjadi fasilitas untuk para kolektor digital melakukan jual beli dan juga menjadi cara membuat NFT untuk merepresentasikan kepemilikan atas suatu aset atau item unik, baik yang berwujud (fisik) atau tidak berwujud (digital).

Kenapa ada NFT berwujud? Karena memang sertifikat digital ini bisa digunakan untuk barang yang fisiknya ada di dunia nyata, seperti properti dan lainnya. Namun sejauh ini, NFT lebih dikenal sebagai karya seni digital seperti ilustrasi, foto, musik dan lainnya.

Sebelum fenomena Ghozali NFT yang menjadi miliuner karena menjual foto selfie-nya, secara umum, trend NFT di dunia mulai terlihat sejak terjadinya “DeFi Summer” di tahun 2020. Pada saat itu Total Value Locked (TVL) yang tersimpan di smart contract DeFi meningkat sangat signifikan dari ratusan juta ke lebih dari 20 miliar dolar AS dan NFT menjadi salah satu crypto paling berpengaruh pada saat itu.

Para investor, dari mulai pegiat crypto hingga kalangan selebritis dunia terlibat dalam jual beli aset NFT. Data Coinmarketcap mencatat rekor penjualan di berbagai NFT marketplace berhasil mencapai $2,5 miliar sepanjang tahun 2021 lalu.

NFT marketplace menghubungkan para kreator seni yang dapat berperan sebagai produsen (penjual) atau kolektor (konsumen). Para kreator yang ingin memasarkan karya mereka harus mengubah karya tersebut ke dalam bentuk NFT. Mereka perlu melakukan proses minting token, namun sebelum melakukan minting, kreator harus melampirkan karya mereka, mengisi formulir dan informasi lainnya seperti daftar harga.

Selanjutnya NFT marketplace akan membuat token baru di blockchain Ethereum. Token ini berfungsi seperti sertifikat yang menjadi bukti kepemilikan karya tersebut dan juga menjadi media untuk mengakses histori transaksi di blockchain, seperti nama kreator asli, nama pemilik sebelumnya dan waktu transaksi.

Cara Bertransaksi di NFT Marketplace

Sekarang kamu sudah memahami apa itu NFT marketplace, lalu bagaimana caranya untuk bisa bertransaksi melalui pasar NFT tersebut, bukan? Untuk menjawab ini, simak cara bertransaksi di NFT Marketplace sebagai berikut.

1. Buat Dompet Kripto untuk Bertransaksi di NFT Marketplace

Sebelum melakukan transaksi atau lakukan bisnis di NFT Marketplace kamu perlu memiliki dompet kripto terlebih dahulu. Kebanyakan NFT marketplace meminta akun dompet digital saat proses mendaftar akun di sana. Wajar saja, platform tersebut mengharuskan kamu untuk punya dompet digital kripto terlebih dahulu karena memang fungsi dari dompet tersebut sangat dibutuhkan agar transaksi NFT bisa dilakukan.

Pada dasarnya dompet kripto mempunyai fungsi layaknya dompet yang ada di saku belakang celana, yaitu untuk menyimpan uang. Jika kamu menyimpan uang rupiah dalam bentuk fisik di dompetmu yang ada di dunia nyata, nah dompet kripto adalah wadah untuk menyimpan uang kripto alias cryptocurrency.

Karena mayoritas transaksi NFT dilakukan dengan menggunakan uang kripto, wadah untuk menampung koin kripto tersebut dibutuhkan. Pihak NFT marketplace tidak pernah mengambil aset atau menyimpan NFT penggunanya, mereka hanya menyediakan sistem untuk transaksi peer-to-peer secara langsung di atas di blockchain. Dompet kripto akan membantu untuk mengubah transaksi yang dilakukan di browser menjadi transaksi di blockchain.

Adapun dompet kripto yang populer dan banyak digunakan saat ini antara lain MetaMask, Alpha Wallet, Coinbase Wallet, Trust Wallet, dan Math Wallet. Nah kamu bebas memilih untuk membuat dompet digital yang mana, cocokan dengan NFT marketplace yang ingin kamu jadikan tempat bertransaksi. Pastikan dompet yang kamu pilih support terhadap NFT marketplace tersebut.

2. Buat Akun Pengguna di NFT Marketplace

Jika kamu sudah memiliki dompet kripto, langkah selanjutnya adalah membuat akun di NFT marketplace yang ingin kamu jadikan tempat bertransaksi. Ada cukup banyak pilihan marketplace dengan karakteristiknya masing-masing, kamu bisa cari yang sesuai dengan aset digital yang ingin kamu beli atau jual.

Kamu bisa memilih NFT marketplace yang universal seperti Open Sea, Nifty Gateway, Rarible dan lainnya, Atau yang fokus untuk aset di dalam sebuah game seperti Axie Marketplace. Atau kamu juga bisa bertransaksi lewat NFT marketplace Indonesia seperti TokoMall, Baliola, Paras, Eventi dan kawan-kawannya. Pilihan tergantung padamu.

Jika sudah mengetahui NFT marketplace mana yang cocok, maka kamu dapat membuat akun disana untuk bisa mulai bertransaksi. Besaran biaya pendaftaran bervariasi untuk setiap platform, dari mulai gratis hingga yang mematok harga.

3. Isi Dompet Digital dengan Koin Kripto

Bagaimana caranya bisa melakukan transaksi jika kamu tidak memiliki uang di dalam dompet? Nah, agar bisa membeli aset NFT, tentu saja kamu perlu mengisi koin crypto ke dalam dompet kripto yang sudah kamu punya. Hal ini berlaku saat kamu hendak menjual aset, karena ada tahap minting yang menuntutmu membayar gas fee untuk memasarkan karyamu sebagai NFT maka dompetmu juga perlu terisi untuk membayarnya.

Selain itu, beberapa NFT marketplace juga meminta ‘uang pendaftaran’ saat membuat akun di platform mereka. Pastikan cryptocurrency yang diisikan ke dalam dompet didukung oleh NFT marketplace yang akan digunakan olehmu.

Jauh sebelum mengisi dompet, kamu juga perlu memilih dompet yang mendukung cryptocurrency yang didukung oleh marketplace tersebut. Kebanyakan platform NFT menerima mata uang ETH atau Ethereum untuk digunakan di platform mereka. Jadi untuk permulaan memilih dompet yang mendukung ETH adalah opsi yang paling baik untuk kamu lakukan.

NFT Marketplace Terbaik

NFT Marketplace Terbaik
Sumber foto: ilikeyellow Via Shutterstock

Ada beberapa NFT Marketplace yang dikenal terbaik di industri investasi kripto ini, diantaranya adalah OpenSea, Rarible, Nifty Gateway, Axie Marketplace dan SuperRare. Berikut penjelasannya.

1. OpenSea

Di dunia Per-NFT-an, OpenSea disebut-sebut sebagai pemimpin di pasar jual beli aset virtual saat ini. Tak heran karena NFT marketplace satu ini memang menyediakan semua jenis aset digital di dalamnya. Lalu platform ini memungkinkan semua orang untuk mendaftar secara gratis dan mencari berbagai penawaran ekstensif.

Selain itu, proses yang dibutuhkan para pembuat konten dan artis untuk membuat NFT di OpenSea juga sangat mudah dan telah mendukung lebih dari 150 token pembayaran berbeda. Jadi jika kamu mencari yang menerima selain Ethereum, seperti dodge, binance nft marketplace atau lainnya maka bisa menggunakan platform ini.

Para pendiri, yaitu Devin Finzer dan Alex Athallah dikabarkan membuat OpenSea karena terinspirasi oleh Crypto Kitties, sebuah aplikasi terdesentralisasi yang dibangun di atas teknologi blockchain. Pada tahun 2017, aplikasi Crypto Kitties ini memang cukup mencuri perhatian dunia.

Kedua pendiri tersebut diketahui bergabung ke komunitas pengguna awal Crypto Kitties di Discord. Seperti dilansir dari laman resmi OpenSea, keduanya lantas memberanikan diri membuat versi beta dari OpenSea pada bulan Desember 2017, dimana masih merupakan tahun yang sama dengan Crypton Kitties beroperasi.

Namun, saat itu Crypto Kitties menargetkan mainstream audiens, sementara OpenSea hadir sebagai pasar terbuka pertama untuk setiap token yang sebelumnya tidak dapat dipertukarkan di blockchain Ethereum.

Melalui OpenSea, seorang kreator bisa meraih keuntungan dari karyanya melalui penjualan NFT. Semakin populer karya yang dibuat maka semakin besar pula keuntungan yang didapat. Sementara itu di sisi lain, pihak OpenSea mendapat imbalannya dari insentif yang di yang harus dikeluarkan kreator yang menyimpan dagangan di platform mereka yang disebut NFT gas. Besarannya adalah 2,5% dari harga transaksi.

2. Rarible

Rarible juga merupakan NFT marketplace besar yang tidak kalah populer. Platform ini tidak jauh berbeda dengan OpenSea, karena kamu juga bisa menemukan berbagai jenis NFT di sana. Berbagai jenis karya seni digital, mulai dari ilustrasi, lukisan, musik, video, hingga kartu koleksi dan berbagai aset lainnya dapat dibuat dan diperjualbelikan di Rarible dalam bentuk NFT tentunya.

Jadi konsep platform ini secara keseluruhan nyaris sama dengan OpenSea atau platform NFT marketplace lainnya. Namun ada perbedaan di jenis token yang diperbolehkan, di Rarible kamu harus melakukan transaksi dengan token RARI yang dibangun di atas blockchain Ethereum.

Marketplace ini cukup direkomendasikan untuk orang yang masih pemula dalam invest karena memiliki tampilan interface yang simpel sehingga mudah dipahami. Selain itu terdapat berbagai fitur fungsional unggulan yang memudahkan mereka. Selain itu, tersedia banyak opsi pembayaran mulai dari MetaMask, MyEtherWallet, Coinbase Wallet, WalletConnect, dan lainnya.

Rarible mematok biaya transaksi sebesar 2,5% untuk penjual dan 2,5% untuk pembeli dari harga NFT-nya. Jadi, total biaya transaksi yang akan diterima Rarible adalah 5%. Biaya ini lebih besar jika dibandingkan OpenSea yang hanya mematok 2,5% namun relatif masih di bawah rata-rata NFT marketplace lain yang bisa mematok tarif hingga 7,5%.

3. Nifty Gateway

Nifty Gateway yang juga dikenal dengan sebutan Nifties ini merupakan NFT marketplace yang dibangun di atas blockchain Ethereum. Platform ini mendapat support dari crypto exchange Gemini yang merupakan crypto exchange ternama yang telah teregulasi di AS.

Dalam menjalankan fungsinya, Nifty Gateway bertindak layaknya kurator seni dan hanya menampilkan karya seni-karya seni berkualitas dengan fitur rilis waktu terbatas. Selain itu, platform ini akan memberitahu pengguna jadwal rilis NFT drop melalui penghitung waktu.

Para artis bebas menentukan biaya royalti yang mereka ambil dari penjualan sekunder melalui platform mereka. Diketahui Nifties juga telah memfasilitasi penjualan beberapa seniman populer, seperti musisi Eminem, The Weeknd, Grimes dan Beeple.

NFT yang berbasis di New York ini diluncurkan pertama kali pada tahun 2018 dan pada saat itu populer digunakan untuk pembelian di game kripto seperti Gods Unchained dan crypto-kitties. Menariknya, platform ini dapat menampung semua NFT yang kamu beli. Jadi, aset-aset NFT tersebut tidak akan disimpan di wallet-mu, melainkan disimpan di Nift Gateway dan Gemini.

Jika kamu berniat membeli aset, kamu akan dimanjakan oleh fitur kurasi karya seni yang canggih. Fitur tersebut akan membantumu menemukan aset yang benar-benar berkualitas, baik dari artis yang terverifikasi ataupun yang belum. Alhasil kamu akan terhindar dari aksi penipuan atau salah membeli aset.

Namun cara pemakaian Nifty Gateway sedikit lebih rumit, karena di awal kamu harus mendaftar dua akun, yaitu akun Nifty sekaligus akun Gemini exchange. Sisi baiknya adalah kamu jadi punya dua opsi pembayaran aset, bisa via Gemini Exchange atau langsung dari Nifty Gateway. Saldo Gemini sendiri bisa kamu top up via transfer bank atau menggunakan saldo deposit kripto.

4. Axie Marketplace

Di sektor crypto berbasis game NFT, game Axie Infinity adalah salah satu yang paling populer sebagai kripto dengan fundamental yang bagus. Axie Marketplace adalah NFT marketplace yang diciptakan untuk menjadi online shop atau toko digital game Axie Infinity tersebut.

Walaupun masuk ke jajaran marketplace NFT terbesar di dunia, Axie Marketplace ini cukup berbeda dari NFT marketplace lainnya. Pasalnya, di platform ini tidak memperjualbelikan karya seni NFT, melainkan memfasilitasi transaksi untuk aset bernama Axies dan item-item lain yang ada di game Axie Infinity.

Apa itu Axies? Axies adalah makhluk fiktif yang dibangun dalam ekosistem game Axie Infinity. Di dalam game, para pemain akan melatih dan mengadu Axies yang dimilikinya dengan Axies player lain untuk mendapatkan reward. Nah, para pemain bisa membeli Axies baru melalui Axies Marketplace. Selain Axies, pasar NFT satu ini juga menjual tanah, perlengkapan dan item lain yang bisa digunakan di dalam game.

Token yang digunakan di dalam game Axie Infinity adalah Axie Shards dibangun di atas Blockchain Ethereum. Alhasil, token-token tersebut dapat diperjualbelikan di berbagai NFT marketplace dan di beberapa crypto exchange seperti Coinbase Global.

5. SuperRare

SuperRare adalah platform perdagangan NFT yang sudah ada sejak tahun 2017 dan dibangun di atas blockchain Ethereum. Para seniman bisa menampilkan karya eksklusif mereka di platform ini dan mendapat pembeli.

Selain sebagai tempat jual beli, banyak yang memanfaatkan SuperRare seperti platform sosial media untuk komunitas NFT. Alhasil kamu bisa dibantu oleh banyak orang untuk memilih dan menilai aset berdasarkan kualitasnya. Fungsi sosial media ini mungkin didorong oleh tampilan interface-nya yang lebih minimalis dan nyaman untuk pengguna berlama-lama di dalamnya.

Hal menarik lain dari SuperRare adalah fitur yang memungkinkan para kreator NFT untuk menampilkan karya mereka menggunakan realitas virtual serta sejumlah fitur interaktif lainnya. Ya, bisa dibilang mereka bisa menerbitkan trailer atau teaser dari karya mereka terlebih dulu, sehingga lebih memungkinkan menarik lebih banyak minat.

Secara kurasi, platform ini memiliki daya kurasi yang terkenal sangat baik. Setiap karya seni yang ingin dipublikasikan ke publik harus lolos kurasi dulu oleh komunitas SuperRare. Proses penilaian menjadi poin plus yang bisa mencegah modus penjualan karya seni palsu.

NFT Marketplace Indonesia Terbaik

Tak hanya di luar negeri, NFT Marketplace pun sudah dibuat di tanah air oleh anak bangsa. Beberapa yang ada di daftar teratas saat ini adalah tujuh NFT marketplace lokal sebagai berikut:

1. TokoMall

TokoMall mengklaim diri mereka sebagai pelopor NFT marketplace Indonesia. Platform karya anak bangsa satu ini memiliki visi untuk menjadi jembatan antara dunia nyata dengan dunia digital dan membuat karya seni lokal mendunia.

Untuk menjalankan visinya tersebut, mereka mendukung brand dan para kreator lokal untuk menjual karya mereka. Terdapat banyak karya eksklusif dari brand dan artis Indonesia yang dipajang di sana. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan NFT untuk menebus barang fisik di toko offline mitra TokoMall.

Biaya transaksi yang dibebankan oleh TokoMall adalah 3% dari harga aset. Jadi kreator akan menerima 97% dari total jumlah token yang ditukarkan kolektor yang membeli aset. Selain biaya admin transaksi ada juga biaya minting dalam bentuk gas fee.

2. Enevti

Enevti merupakan NFT marketplace lokal yang cukup inovatif karena menawarkan interaksi antara pembeli dengan kreator NFT. Jadi pemegang aset (yang membeli) bisa melakukan video call eksklusif, mendapatkan hadiah eksklusif atau layanan eksklusif lainnya dari sang kreator.

Selain itu, ada fitur Creator Finance yang memungkinkanmu mendapat lebih banyak token dari hasil mendukung kreator favoritmu. Jadi kamu bisa melakukan ‘staking’ semacam memberikan like kepada kreator sebagai bentuk dukungan, kemudian kamu akan mendapat rewards token dan pembagian royalti dari aset NFT yang terjual.

Jika kamu bisa menginisiasi suatu program untuk komunitas Enevti, lalu disetujui berdasarkan voting yang dilakukan oleh komunitas maka eksekusi program tersebut bisa mendapat pendanaan. Dana tersebut berasal dari ‘pajak’ block reward. Mekanisme ini menerapkan asas dari komunitas, oleh komunitas dan untuk komunitas.

3. Kolektible

Kolektibel adalah NFT marketplace yang menampilkan berbagai aset NFT yang berhubungan dengan kompetisi IBL (Indonesian Basketball League) sebagai IP perdana mereka. Platform ini berisi aset-aset NFT dari hasil dokumentasi aksi-aksi para pemain basket di ajang IBL pada kompetisi musim 2021.

Bukan di atas Ethereum seperti NFT marketplace kebanyakan, platform ini dibangun di atas jaringan public blockchain Vexanium untuk pencatatan kepemilikan NFT. Proses minting dalam Vexanium dinilai ekonomis dan real-time karena belum banyak bentuk adaptasinya secara global.

Salah satu hal nilai tambah dari Kolektibel adalah ketersediaan fitur bernama Secondary Market. Dengan memanfaatkan fitur ini, para kolektor bisa membuat sebuah penawaran dari koleksi yang mereka miliki.

Perbedaan mencolok dari Kolektibel adalah transaksinya yang bisa dilakukan dengan mata uang fiat alias Rupiah. Mereka mendesain platform ini karena terinspirasi dari NFT marketplace bernama NBA Top Shot yang memakai mata uang Dolar untuk transaksi NFT.

Alhasil kamu bisa menggunakan metode pembayaran yang familiar digunakan, karena platform ini juga sudah terintegrasi dengan berbagai instrumen pembayaran digital populer, seperti Gopay, OVO, Virtual Account, kartu debit/kredit, hingga minimarket Alfamart dan Indomaret.

4. Paras.id

Perusahaan bernama Paras Digital mengeluarkan Paras.id sebagai NFT Marketplace seperti yang lainnya. Platform ini dibangun di atas teknologi blockchain dan menggunakan cryptocurrency NEAR sebagai media pertukarannya.

Paras Digital menerima pendanaan pertama mereka dari beberapa venture capital dan angel investor, yaitu Black Dragon Capital, Dragonfly Capital, Moonwhale Capital, Digital Renaissance, GFS Ventures, Global Coin Research, OKEx Blocdream Ventures dan lainnya. Total pendanaan yang mereka terima adalah US$ 5 juta atau sekitar Rp 7,18 miliar.

Dilansir dari situs resminya, Paras.id fokus pada NFT berbentuk kartu koleksi, terutama yang bertema gaming, komik dan mainan. Untuk para kreator yang ingin memasarkan karya mereka harus mengikuti format ukuran yang dipatok, yaitu 64:89. Untuk komisi, platform ini mematok 5% dari harga per transaksi.

5. Artsky

Seperti yang lainnya, Artsky merupakan platform NFT Marketplace terdesentralisasi yang mempertemukan para kreator dan kolektor NFT. Platform ini menyediakan berbagai bentuk seni digital, seperti grafiti, ilustrasi, video, musik, painting, photo, dan masih banyak lagi.

Untuk transaksinya, Artsky mendukung pembayaran dengan uang fiat atau crypto, sehingga lebih fleksibel. Sementara untuk pendapatan, kreator bebas menentukan harga untuk karyanya. Pihak Artsky sendiri akan memotong 2% dari harga per transaksi, ini adalah angka yang relatif kecil dibanding NFT marketplace lainnya.

Selain di bidang jual beli NFT, Artsky juga mengerjakan beberapa proyek GameFi, DeFi, metaverse dan decommerce. Bisa dilihat ini adalah platform karya anak bangsa yang cukup ambisius dan potensial dalam pergerakannya di dunia digital.

6. TokoNFT

NFT marketplace karya anak bangsa lainnya adalah TokoNFT. Platform ini menghadirkan sebuah token yang disebut $TKN, native token milik TokoNFT ini bisa digunakan untuk berbagai jenis transaksi di dalam platform mereka.

Tersedia Fitur NFT Staking di TokoNFT, sebuah fitur yang cukup memberikan dampak positif di sisi kolektor, karena memberikan mereka kesempatan untuk mendapat earning lewat dukungan ke kreator yang mereka senangi. Dampak positif fitur ini juga akan dirasakan oleh kreator karena dengan staking dari kolektor, mereka bisa meningkatkan volume penjualan di TokoNFT.

Lalu ada juga fitur Metaverse NFT yang meningkatkan pengalaman pengguna platform TokoNFT dalam menikmati karya seni, Melalui fitur ini penjual bisa seperti melakukan pameran sendiri seperti layaknya memajang karya di sebuah Museum. Dengan menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) pengalaman datang ke pameran virtual tersebut dapat dinikmati.

Fitur-fitur menarik lainnya dari platform ini adalah Multichain NFT, Instagram NFT, dan juga NFT Launchpad. Semua fitur yang ditawarkannya menjadikan platform ini cukup menjanjikan perkembangannya di masa depan.

7. Baliola

Baliola adalah NFT marketplace tempat memperjualbelikan karya-karya dari para seniman Bali dengan format NFT. Platform ini merupakan project dari kepeng.io cryptocurrency berbasis teknologi blockchain vexanium yang juga diinkubasi oleh BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif) Denpasar.

Menariknya, Baliola tidak hanya menjual produk seniman saja, platform ini akan melakukan validasi kepada setiap user yang menjadi penjual kemudian mereka akan dibuatkan halaman sendiri. Sehingga, para penjual yang lolos validasi bisa membuat etalase untuk produk-produknya sendiri.

Itulah ulasan tentang apa itu NFT Marketplace lengkap dengan rekomendasi beberapa NFT marketplace terbaik dan juga beberapa NFT marketplace lokal. Intinya, NFT marketplace adalah platform yang memfasilitasi jual beli NFT, dari mulai pembuatan, memajang hingga transaksinya. Platform ini sangat penting keberadaannya untuk menjembatani para kolektor NFT dengan para kreator yang ingin menjual karya mereka. Yuk, temukan berbagai artikel menarik lainnya di Qoala Blog!